PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
175).
unsur yang hampir sama. Misalnya pada seni pertunjukan teater. Sebagai
salah satu jenis petunjukan, teater memiliki ragam klasifikasi dimulai dari
masyarakat.
1
2
manusia dan selalu muncul kembali dari masa ke masa (Yudiaryani, 2002:
27).
pada pertunjukan tari dan pertunjukan teater yang berasal dari ritual
yang masih dijalankan oleh berbagai kelompok atau etnis tertentu. Salah
Menurut Juma Darmapoetra (2013: vii) suku Tolotang adalah suku yang
Sipulung dan ritual keagamaan lain seperti Mappenre Nanre dan Mattojang.
3
Sidrap ialah ritual Sipulung. Ritual Sipulung ini diartikan sebagai ritual
dalam setahun.
kalender kuno yang terdapat pada kitab Lontara Pacenga, yaitu naskah
yang ditulis pada daun lontar dan dijadikan sebagai pembacaan fenomena
alam dalam kurun waktu 8 tahun, selain itu fungsi lain dari kitab Lontara
(Darmapoetra, 2013:57).
1“Iphaberreadalah tokoh yang melarikan diri dari Wajo dengan kepercayaan Towani
Tolotang ke Sidenreng Rappang. Iphaberre merupakan pemimpin dari masyarakat Towani
Tolotang yang hijrah dari Wajo ke Sidenreng Rappang (Sidrap).” (Darmapoetra, 2013)
4
untuk memupuk keberanian dan sportifitas dalam diri anak laki-laki dan
peserta yang sedang bertanding saling menendang satu sama lain hingga
Amparita.
hiburan bagi penonton atau masyarakat Tolotang itu sendiri dan juga tolak
Tolotang yaitu sebagai salah satu petuah atau falsafah pengingat bagi laki-
laki suku Tolotang terutama anak-anak usia dini untuk berdiri kuat karena
rumah tangga. Kaki menjadi simbol kekuatan pada laki-laki untuk tetap
bisa saja menjadi pertunjukan yang menjadi ciri khas masyarakat Bugis
sebagai sebuah wujud rasa syukur atas hasil panen yang telah didapatkan.
Massempe’ digelar pada pesta panen sebagai sebuah wujud rasa syukur,
masyarakat yang ada meskipun bentuk visual dari pertunjukan ini yang
Sidrap.
ini. Estetika ini terlihat pada saat pemain memasang posisi kuda-kuda
juga memuaat kerumitan, di mana tidak semua orang bisa dengan mudah
B. Rumusan Masalah
Sidrap ?
8
D. Tinjauan Pustaka
Sosial yang membahas tentang adat istiadat serta hukum yang berlaku
dan agama masyarakat Tolotang. Berbeda dengan penelitian ini yang lebih
Kabupaten Sidrap.
masyarakat Towani Tolotang dan interaksi sosial sebagai aplikasi dari nilai-
yang sakral. Letak perbedaan penelitian ialah thesis ini membahas praktik
Uwa’ Tolotang Pada Pemilihan Kepala Daerah Sidrap Tahun 2013 (2016) yang
Sidrap.
dari penelitian ini ialah objek yang dimana skripsi ini meneliti masyarakat
E. Landasan Teori
mata. Fenomena beseta kejadiannya tidak hanya dilihat dari nampak luar
saja, akan tetapi lebih mendalam dan melihat yang ada di balik yang
Massempe’ dan landasan teori utamanya ialah teori konsep estetika dari
Monroe Beardsley.
15
1. Bentuk Seni
yang berarti dapat dilihat dan didengar di sana-sini ada juga yang
yang dapat dilihat dan didengar itu merupakan bungkus dari isi atau
2. Struktur Teater
sastra drama. Struktur memiliki poin tertentu yakni plot, tema dan
Sidrap.
a. Struktur
(Yudiaryani, 2002:354).
1) Tema
Sahid, 2008:64).
sosial.
2) Plot
3) Penokohan
3. Konsep Estetika
ialah:
sekedar suatu yang kosong. Tak menjadi soal kualita apa yang
sungguh-sungguh.
F. Metode Penelitian
1. Sumber Data
juga karya tulis akademisi berupa thesis yang berjudul Agama Sebagai
Konsep Sosial Towani Tolotang di Kabupaten Sidrap (2004) yang ditulis oleh
Daerah Sidrap tahun 2013 (2016) yang ditulis Nursam, dan skripsi
Sidrap.
3. Tahap Penelitian
a. Pengumpulan Data
Massempe’.
b. Pengolahan Data
narasumber.
c. Analisis Data
Ritual Sipulung
Pertunjukan Massempe’
Estetika Pertunjukan
Massempe’
d. Penarikan Kesimpulan
G. Sistematika Penulisan
pertunjukan Massempe’ .
Kabupaten Sidrap.
penelitian.
27
H. Jadwal Pelaksanaan
2. Review
3. Ujian Proposal
4. Revisi
5. Kelayakan
6. Revisi
7. Pendadaran
8. Revisi
9. Distribusi
10. Yudisium