Anda di halaman 1dari 17

Syarat utamanya dalam membuat laporan prakerin ini, sebelumnya kita memang harus

melaksanakan dan melewati masa prakerin. Setelah teknis prakerin itu dilaksanakan, barulah kita
membuat laporannya sebagai bahan pertanggungjawaban atas kegiatan kita saat berada di tempat
magang. Dalam kurikulumnya, prakerin memang menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan,
karena sebagai syarat untuk ikut serta dalam Ujian Nasional SMK.

Tak jarang diantara para siswa SMK yang merasa kesulitan saat menempuh proses pembuatan
laporan ini, karena memang saya pribadi pernah mengalami hal itu. Dengan ini saya akan
membuat artikel mengenai contoh laporan prakerin yang baik dan benar, terutama bagi kalian
yang di jurusan administrasi perkantoran. Buat yang selain jurusan administrasi perkantoran
tenang aja sob, ini juga bisa menjadi referensi buat kalian.

CONTOH LAPORAN PRAKERIN


A. Susunan Sampul atau Cover Laporan

deweezz.com
BACA JUGA :

 Jenis-jenis Teks Karangan Bahasa Indonesia Sesuai EYD


 59 Macam-macam Majas, Lengkap Beserta Contoh
 Contoh Cover Makalah Laporan yang Baik dan Benar

Pembahasan rincian :

1. Di bagian atas adalah judul dari laporan, dituliskan “Laporan Praktek Kerja Industri”.

2. Setelah judul laporan, di bawahnya dituliskan nama tempat di mana kamu melaksanakan
prakerin, dituliskan pada contoh “Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon”. Jangan lupa sisipkan
kata penghubung Di- atau Pada.

3. Bagian ketiga, judul pembahasan laporan tersebut, mengenai apakah materi pembahasan yang
kamu akan buat. Dalam contoh dituliskan “Pengelolaan Aset Pada Dinas Pendidikan Kabupaten
Cirebon”.

4. Bagian keempat ada kalimat tambahan, sifatnya opsional. Namun, agar lebih efektif sebaiknya
dituliskan saja, kalimat itu adalah teks pengajuan laporan. Contoh “Diajukan sebagai syarat
untuk mengikuti Ujian Nasional dan Uji Kompetensi.”

5. Lalu dibagian kelima adalah logo lembaga pendidikan atau sekolah yang kamu tempati. Letak
logo tepat di bagian tengah sampul.

6. Bagian keenam, tuliskan data diri kamu guna menandakan bahwa laporan tersebut hasil
susunan dan milik kamu. Cukup tuliskan nama, nomor induk siswa, dan kelas.

7. Lalu yang terakhir pada bagian ketujuh adalah identitas pendek sekolah kamu. Cukup tuliskan
jurusan di sekolah yang kamu tempuh, nama lembaga pendidikan atau sekolah, akreditasi dari
sekolah tersebut, dan alamatnya.

BACA JUGA : 99 Koleksi Gambar Grafiti Keren Untuk Wallpaper

B. Lembar Pengesahan Laporan Prakerin

Dalam lembar pengesahan ini digunakan sebagai legalitas bahwa laporan yang kamu buat telah
lulus melewati proses koreksi yang dilakukan oleh para guru pembimbing. Ada tiga lembar
pengesahan dalam laporan, yaitu lembar pengesahan sekolah, lembar pengesahan perusahaan,
dan lembar pengesahan penguji sekolah. Berikut contohnya :

a. Lembar Pengesahan Sekolah


deweezz.com

b. Lembar Pengesahan Perusahaan


deweezz.com

c. Lembar Pengesahan Penguji Sekolah


deweezz.com

Baca Juga:

 15 Contoh Resensi Novel Terbaru 2017 dan Cara Membuatnya


 Contoh Resensi Buku Novel Non Fiksi Terlaris 2016

C. Identitas Sekolah, Siswa, dan Perusahaan

a. Identitas Sekolah
deweezz.com

Dalam identitas sekolah ada 5 point yang harus kamu tulis, yaitu nama sekolah, alamat, status
sekolah, nomor telepon dan faxsimile, email, website sekolah, kepala sekolah, nomor induk
kepala sekolah, dan program keahlian yang ada di sekolah kamu.

b. Identitas Siswa

deweezz.com

Dalam identitas siswa ada 9 point yang harus kamu tuliskan, yaitu nama kamu, nomor induk
siswa, tempat dan tanggal lahir kamu, kompetensi keahlian kamu di sekolah, nama sekolah,
alamat rumah kamu, nomor handphone, dan pembimbing kamu di sekolah.

c. Identitas Perusahaan
deweezz.com

Dalam rincian identitas juga ada 9 point yang harus dipenuhi, yaitu nama perusahaan atau
industri, alamat perusahaan, status perusahaan atau industri tersebut, nomor telepon dan
faxsimile, website perusahaan, nama pimpinan atau direktur pada perusahaan tersebut, nomor
induk kepegawaian pimpinan, dan bergerak di bidang apakah perusahaan tersebut.

D. Contoh Kata Pengantar Laporan yang Baik dan Benar

Setelah lembar pengesahan kamu buat, maka selanjutnya adalah membuat kata pengantar. Kami
sajikan contoh kata pengantar yang baik dan benar. Simak berikut ini.

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
taufik-Nya kepada kita semua. Sehingga penyusun dapat membuat laporan dan penyusun juga
sadar masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dalam Laporan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) ini.

Walaupun demikian, penyusun telah berusaha dengan semaksimal mungkin demi


kesempurnaan penyusunan laporan ini baik dari hasil kegiatan belajar mengajar di sekolah,
maupun dalam melaksanakan praktik kerja di dunia industri. Saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat diharapkan oleh penyusun demi kesempurnaan dalam penulisan laporan
berikutnya.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Industri ini, diantaranya:

1. Bapak Tobroni, M.Pd., M.Si., selaku Kepala SMK NU Kaplongan.


2. Ibu Neah, SE., selaku Kepala Program Administrasi Perkantoran.
3. Bapak H. Asdullah, S.A., M.M., selaku Pimpinan Umum Dinas Pendidikan Kabupaten
Cirebon
4. Bapak Zuhri Ariyanto, S.Sos., selaku Pembimbing dari pihak perusahaan.
5. Bapak Abadi Haripriyanto, S.Pd., selaku Pembinbing dari pihak sekolah.
6. Rekan se-angkatan.

Akhir kata, penyusun hanya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat
membantu bagi kemajuan serta perkembangan SMK NU Kaplongan. Sekali lagi penyusun
ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, semoga Allah SWT
membalas semua kebaikan kalian. Amin.

Indramayu, ………………………
Penyusun

Rolif Refo Ferdian


Pembahasan rincian :

1. Judul “Kata Pengantar” diletakkan pada posisi tengah.

2. Setiap awal kalimat pada paragraf sebaiknya di-Tab (tekan tombol Tab) satu kali.

3. Paragraf pertama merupakan ucapan puji syukur kepada Allah.SWT.

4. Paragraf kedua mengutarakan usahanya dalam membuat laporan dan memohon kritik dan
saran dari pembaca.

5. Paragraf ketiga adalah ucapan terima kasih dan di bawahnya sertakan nama orang yang
berperan penting.

6. Penutup kata pengantar.

7. Bagian terakhir ini adalah kolom tanda tangan penyusun, ada nama kota, tanggal laporan
dibuat, lalu nama penyusun.

E. Contoh Daftar Isi dan Daftar Gambar Laporan Prakerin

a. Contoh Daftar Isi


deweezz.com

Daftar isi ini berguna sebagai penunjuk tata letak dari setiap poin utama, sehingga memudahkan
dalam pencarian. Setiap poin utama maupun sub poin dalam daftar isi, di bagian sisi kanan
seharusnya diberikan nomor halaman yang menunjukkan letak dari poin tersebut.

b. Contoh Daftar Gambar


deweezz.com

Contoh : Gambar II-1. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon.

Sama halnya dengan daftar isi, daftar gambar ini guna menunjukkan letak gambar pada setiap
halaman tertentu. Rinciannya, pada “Gambar II-1” menunjukkan terdapat gambar “Struktur
Organisasi Dinas Pendidikan”.

F. Contoh Pembahasan BAB I Laporan Prakerin

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menyadari akan pentingnya mengadakan program Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)


sebagai faktor yang mendasar dalam bidang pendidikan untuk terjun secara langsung dalam
dunia kerja dengan menambah wawasan sekaligus pengalaman untuk siswa/siswi sebagai
kontribusi secara langsung mengenal sistem kerja dengan konkrit.

1.2. Tujuan Praktik Kerja Industri

Kegiatan Praktik Kerja Industri yang telah dilaksanakan oleh setiap siswa/siswi SMK NU
Kaplongan merupakan program keahlian yang tentunya mempunyai tujuan yang telah
direncanakan dan diharapkan dapat dicapai oleh siswa/siswi. Adapun tujuan penyelenggaraan
Praktik Kerja Industri ini adalah sebagai berikut:

a. Tujuan Umum

Keahlian profesi adalah andalan utama untuk menentukan keunggulan keahlian profesional
tenaga kerja dan yang terlibat di dalamnya. Dalam proses produksi di Indonesia memerlukan
tenaga kerja yang ahli dan profesional untuk menghadapi perkembangan ekonomi global di masa
kini.

Maka dimulai dari tahun 1994 di Indonesia dilakukan sistem “Magang” yang bertujuan untuk
saling mengisi dan melengkapi antara pendidikan sekolah dengan keahlian produktif yang
didapat melalui kegiatan Praktik Kerja Industri, sehingga kegiatan PRAKERIN menjadi salah
satu modal pendidikan yang efektif.

b. Tujuan Khusus

1. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan-pelatihan tenaga kerja yang


berkualitas dan profesional.

2. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian proses
pendidikan.
3. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan tingkat pengetahuan
dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.

4. Memperkokoh link dan match antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.

5. Memperluas pandangan dan wawasan siswa/siswi terhadap jenis-jenis pekerjaan yang ada di
bidang berkaitan dan di tempat praktik dengan segala persyaratan.

6. Untuk merealisasikan pengetahuan yang didapat dari sekolah dengan pekerjaan yang
sebenarnya di perusahaan.

7. Menyiapkan siswa/siswi agar mampu mengaplikasikan kemampuan, berkompetensi tinggi,


dan mengembangkan diri.

1.3. Alasan Pemilihan Tempat

Adapun alasan pemilihan tempat ini dipilih dengan berdasarkan ruang lingkup kantor, karena
lokasi kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon terletak pada komplek Pemerintah Daerah
(PEMDA) Kabupaten Cirebon, Sumber – Cirebon.

Dengan letaknya yang strategis, komplek Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon merupakan
lingkungan yang menerapkan konsep K3, yaitu kesehatan dan keselamatan dalam kerja. Konsep
K3 ini diterapkan agar para pegawai, mahasiswa/i atau pelajar SMK yang sedang melaksanakan
kegiatan magang atau prakerin dapat bekerja lebih efektif dan efisien.

1.4. Metode Pengumpulan Data

1. Metode Wawancara atau Interview

Cara pengumpulan data pada metode ini adalah dengan mengadakan tanya jawab secara
langsung dengan sumber data atau responden.

2. Metode Litatur

Cara pengumpulan data dengan jalan mengambil data atau mencari referensi dari buku-buku
yang berkaitan dengan topik yang digunakan sebagai bahan data.

3. Metode Observasi

Cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung pada proses kegiatan
yang dijadikan data.

1.5. Manfaat Prakerin

Dengan adanya kegiatan Praktik Kerja Industri ini memberikan manfaat yang baik bagi para
siswa/siswi SMK NU Kaplongan serta SMK lainnya. Ada beberapa point manfaat yang
penyusun dapatkan setelah melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri di Dinas Pendidikan
Kabupaten Cirebon, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Siswa/siswi mendapatkan kompetensi yang tidak mereka peroleh di sekolah.

b. Siswa/siswi dapat memberikan kontribusi tenaga kerja di kantor atau industri yang mereka
tempatkan.

c. Memberi motivasi dan meningkatkan etos kerja bagi siswa.

d. Mempererat hubungan sekolah dengan partner instansi atau industri.

e. Sebagai media promosi alumni SMK NU Kaplongan.

1.6. Kerangka Laporan


deweezz.com

Kerangka laporan ini merupakan gambaran struktur laporan secara rinci, yang diulas dari mulai
sampulnya hingga poin akhir. Hampir sama seperti daftar isi.

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Data Umum Perusahaan


deweezz.com

Poin pertama yang ditulis pada BAB II Profil Perusahaan adalah data pejabat yang ada pada
perusahaan atau instansi. Terutama pejabat yang memiliki tanggung jawab tertentu, seperti ketua
umum, sekretaris, bendahara, dan ketua setiap bidang serta setiap bagian.

2.2. Sejarah Perusahaan

Poin selanjutnya adalah mengenai sejarah perusahaan, bagaimana awal mula perusahaan tersebut
berdiri, siapakah pemimpinnya dari masa ke masa atau di setiap periodenya, mengapa
perusahaan tersebut terbentuk. Nah, seputar itulah yang ditulis pada sejarah perusahaan.
Langsung aja simak contoh di bawah ini.

SEJARAH
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIREBON

Berdirinya Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon adalah adanya otonomi daerah yang telah
ditetapkan undang-undang nomor: 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah di Bidang
Pendidikan dan Kebudayaan merupakan kewenangan yang wajib dilaksanakan oleh
Kabupaten/Kota, untuk melaksanakan kewenangan tersebut maka Dinas Pendidikan dibentuk
Peraturan Daerah (PERDA) dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat:

1. Peraturan Daerah (PERDA) Nomor : 32 Tahun 2000 tentang pembentukan Dinas


Pendidikan (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 50 Tahun 2000 Seri D 30).
2. Peraturan Daerah (PERDA) Nomor : 33 Tahun 2000 tentang Organisasi dan Tenaga
Kerja Dina Pendidikan (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon).
3. Peraturan Daerah (PERDA) Nomor : 32 Tahun 2001 tentang rincian tugas pokok dan
fungsi Dinas Pendidikan (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 77 Tahun 2001
Seri D70).

2.3. Visi dan Misi Perusahaan

VISI
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIREBON

Terwujudnya pendidikan yang mandiri, profesional dan berkualitas guna mendukung tercapainya
masyarakat yang berilmu pengetahuan dan teknologi, berlandaskan iman dan taqwa.

MISI
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIREBON

1. Menuntaskan wajar pendidikan dasar 9 tahun.


2. Mewujudkan peserta didik yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cerdas, dan
terampil.
3. Meningkatkan kualifikasi dan kesejahteraan tenaga kependidikan.
4. Menerapkan strategi manajemen berbasih bersekolah dan manajemen berbasis
masyarakat.
5. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggara pendidikan.
6. Muwujudkan masyarakat gemar belajar dan berkarya.
7. Meningkatkan wawasan kebangsaan bagi generasi muda melalui kekuatan yang
produktif, kreatif, inovatif, dan kompetitif.
8. Mewujudkan masyarakat gemar berolahraga.
9. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah dalam rangka memperkaya
kebudayaan Nasional.
10. Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan

2.4. Profil Perusahaan

PROFIL SINGKAT
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIREBON

Nama Perusahaan : Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon

Status Perusahaan : Negeri

Bidang Usaha : Pendidikan

Pimpinan Perusahaan : Drs. H. Asdullah, S.A., MM.

Alamat Perusahaan : Jalan Sunan Drajat No. 10, Sumber – Cirebon

2.5. Aset Dinas Pendidikan

ASET
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIREBON

Aset yang terdapat pada Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon yaitu berupa elektronik,
kendaraan, ATK, dan Furniture.

No Nama Jenis Merk/Type Jumlah


1 PC Laptop ATK Asus 8
2 Meja Furniture Olympic 430
3 Mobil Dinas Kendaraan Carry 2

2.6. Tata Tertib Perusahaan

Tata Tertib
Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon

 Tata Tertib Umum


Tata tertib umum ini berlaku bagi seluruh pegawai, baik itu PNS atau Non PNS yang
bekerja di Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon. Berikut tata tertibnya;

1. Mentaati jam kerja kantor;


2. Wajib mengikuti apel pagi;
3. Dianjurkan berpartisipasi dalam kegiatan Jum’at bersodaqoh;
4. Berseragam sesuai prosedur peraturan Pemerintah Daerah;
5. Membudayakan senyum, salam, dan sapa;
6. Saling menghargai satu sama lain;
7. Wajib melaksanakan kegiatan religius sesuai kepercayaan masing-masing;
8. Bekerja dengan berlandaskan iman dan taqwa;

 Tata Tertib Khusus


Berdasarkan peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 53 tahun 2010 mengenai
tata tertib khusus ini wajib ditaati bagi seluruh pegawai Negeri Sipil (PNS).

1. Wajib mengucapkan sumpah/janji PNS;


2. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh ketulusan;
3. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
4. Bekerja dengan jujur, tertib, dan cermat serta bersemangat untuk kepentingan negara;
5. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, atau golongan;
6. Menaati ketentuan jam kerja;
7. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
8. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik mungkin;
9. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat.

2.7. Jam Kerja Perusahaan

Jam Kerja
Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon

Jam kerja perusahaan berlangsung selama 9 jam setiap harinya (dalam 5 hari kerja). Berikut
rincian jam kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon:

JAM
HARI
Masuk Istirahat Masuk Pulang
Senin 07.00 – 11.30 11.30 – 13.00 13.00 – 16.00 16.00
Selasa 07.00 – 11.30 11.30 – 13.00 13.00 – 16.00 16.00
Rabu 07.00 – 11.30 11.30 – 13.00 13.00 – 16.00 16.00
Kamis 7.00 – 11.30 11.30 – 13.00 13.00 – 16.00 16.00
Jum’at 7.00 – 11.30 11.30 – 13.00 13.00 – 16.00 16.00
Sabtu
LIBUR
Minggu

BAB III
URAIAN KHUSUS
Mengelola Barang Milik Daerah

3.1. Dasar Teori


Barang milik daerah adalah barang yang berasal/dibeli dengan dana yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanka Daerah (APBD) atau sumbangan berupa pemberian, hadiah,
donasi, wakaf, swadaya, kewajiban pihak ketiga, dan sumbangan pihak lain.

Adapun barang-barang yang dikelola adalah barang yang beroperasional di bawah pengawasan
bagian Aset pada Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon.

3.2. Pembahasan

Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon
Nomor 18 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah perlu disempurnakan.

Barang milik daerah sebagai salah satu unsur penting dalam rangka penyelenggaraan pemerintah
dan pelauanan masyarakat harus dikelola dengan baik dan benar dengan memperhatikan asas-
asas sebagai berikut;

1. Asas Fungsional, yaitu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah di bidang


pengelolaan barang milik daerah yang dilaksanakan oleh kuasa pengguna barang,
pengguna barang, pengelola barang, dan Bupati sesuai fungsi, wewenang, dan tanggung
jawab masing-masing.
2. Asas Kepastian Hukum, yaitu pengelolaan barang milik daerah harus dilaksanakan
berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan.
3. Asas Transparansi, yaitu penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah harus
transparan terhadap hak masyarakat dalam memperoleh informasi yang benar.
4. Asas Efisiensi, yaitu pengelolaan barang milik daerah diarahkan agar barang milik daerah
digunakan sesuai batasan-batasan standar kebutuhan yang diperlukan dalam rangka
menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintahan secara optimal.
5. Asas Akuntabilitas, yaitu setiap kegiatan pengelolaan barang milik daerah harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
6. Asas Kepastian Nilai, yaitu pengelolaan barang milik daerah harus didukung oleh adanya
ketepatan jumlah dan nilai barang dalam rangka optimalisasi pemanfaatan dan
pemindahtanganan barang milik daerah serta penyusunan negara Pemerintah Daerah.

 Sistem Pengelolaan Barang

Sistem pengelolaan barang ini meliputi kegiatan pembukuan, inventarisasi, pelaporan, dan
pengelolaan barang milik daerah. Adapun barang yang dikelola diantaranya adalah tanah,
bangunan/gedung, peralatan/mesin, jalan/irigasi/jaringan, konstruksi dalam pengerjaan, dan aset
tetap lainnya.

A. Inventarisasi

1. Peran dan Fungsi Inventarisasi

Inventarisasi merupakan kegiatan atau tindakan untuk melakukan perhitungan, pengurusan,


penyelenggaraan, pengaturan, pencatatan data, dan pelaporan barang milik daerah dalam unit
pemakaian.

Adanya buku inventaris yang lengkap, teratur dan berkelanjutan mempunyai fungsi dan peran
yang sangat penting dalam rangka:

a. Pengendalian, pemanfaatan, pengamanan, dan pengawasan setiap barang.

b. Usaha utuk menggunakan memanfaatkan setiap barang secara maksimal sesuai dengan tujuan
dan fungsinya masing-masing.

c. Menunjang pelaksanaan tugas Pemerintah

Barang inventaris adalah seluruh barang yang dimiliki oleh Pemerintahan Daerah yang
penggunaannya lebih dari satu tahun dan dicatata, serta didaftar dalam Buku Inventaris.
B. Pembukuan

1. Pengguna/Kuasa pengguna wajib melakukan pendaftaran dan pencatatan barang milik daerah
ke dalam Daftar Barang Pengguna (DBP)/Daftar Barang Kuasa Pengguna (DBKP).

2. Pengguna/Kuasa pengguna barang dalam melakukan pendaftaran dan pencatatan sesuai


format:

a. Kartu Inventaris Barang (KIB) A Tanah; Lampiran 1


b. Kartu Inventaris Barang (KIB) B Peralatan dan Mesin; Lampiran 2
c. Kartu Inventaris Barang (KIB) C Gedung dan Bangunan; Lampiran 3
d. Kartu Inventaris Barang (KIB) D Jalan, Irigasi, dan Jaringan; Lampiran 4
e. Kartu Inventaris Barang (KIB) E Aset Tetap Lainnya; Lampiran 5
f. Kartu Inventaris Barang (KIB) F Konstruksi dalam Pengerjaan; Lampiran 6

C. Pelaporan

1. Kuasa pengguna barang menyampaikan laporan pengguna barang semesteran, tahunan, dan 5
tahunan.

2. Pengguna menyampaikan laporang pengguna barang semesteran, tahunan, 5 tahunan kepada


Bupati melalui pengelola.

Anda mungkin juga menyukai