140610170048
SOAL 1:
Observasi secara acak terhadap pengembangan volume semacam zat karena adanya
perubahan temperature telah dilakukan. Hasilnya diperoleh seperti berikut.
Temperatur(˚C)
Jumlah
20 25 30 35 40
10 18 25 27 23
8 16 20 26 20
Pengembangan(%)
9 16 24 25 18
10 15 23 29 20
Jumlah 37 65 92 107 81 382
• Kasus
Kasus diatas adalah kasus mengenai observasi pengembangan volume semacam zat yang
disebabkan oleh perubahan temperature dengan lima tingkatan temperature yang berbeda
(20˚C, 25˚C, 30˚C, 35˚C, 40˚C,), dimana setiap zat memiliki 4 replikasi pada setiap
tingkatan temperaturnya.
Diasumsikan menggunakan taraf signifikansi sebesar 0.05 (α =5%)
• Pengujian Hipotesis
H0 : 𝜇1 = 𝜇2 = 𝜇3 = 𝜇4 = 𝜇5
Artinya semua tingkatan temperatur tidak memberikan efek yang berarti terhadap
pengembangan volume semacam zat.
• Kriteria Uji
Tolak H0 jika F hitung > Ftabel, terima dalam hal lainnya. Atau
Tolak H0 jika P value < α, terima dalam hal lainnya
• Input Data
Jika dilihat dari nilai p-valuenya, ternyata nilai p-value yang didapatkan lebih kecil dari
nilai α sebesar 0.05 yang berarti H0 ditolak. Serta jika dilihat dari nilai F hitung yang
didapat sebesar 62.861, ternyata lebih besar dari nilai F tabel(4,15) yang bernilai 3.06.
Sehingga dapat disimpulkan dengan taraf signifikansi sebesar 0.05 bahwa H0 ditolak.
Artinya, minimal ada satu tingkatan temperatur yang memberikan efek yang berarti
terhadap pengembangan volume semacam zat.
• Plot Data
Dari data diatas, akan ditampilkan scatter plot untuk melihat bentuk dari data tersebut,
dari plot ini dapat diketahui apakah data diatas termasuk regresi linear biasa atau regresi
lengkung. Plot data dilakukan dengan syntax sebagai berikut :
> plot(temp,pengemb)
25
pengemb
20
15
10
1 2 3 4 5
temp
Dari plot di atas dapat dilihat bahwa data temperature dan pengembangan volume tidak
membentuk suatu pola garis lurus, namun cenderung berbentuk regresi lengkung. Oleh
karena itu, model regresi yang digunakan dapat berupa model regresi kuadratik, kubik,
kuartik, dst. Maka, pencarian model regresi dilakukan dengan menggunakan metode
polinom orthogonal.
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai F Hitung dibandingkan dengan F Tabel
adalah sebagai berikut:
❖ F hitung (linier) = 147.3665853 > F tabel = 4.543077 (signifikan)
❖ F hitung (kuadratik) = 89.6905675 > F tabel = 4.543077 (signifikan)
❖ F hitung (kubik) = 13.9518661 > F tabel = 4.543077 (signifikan)
❖ F hitung (kuartik) = 0.4036076 < F tabel = 4.543077 (tidak signifikan)
Ravilia Miranda Pramesthi
140610170048
Ternyata perhitungan memberikan hasil yang signifikan hanya sampai pada model regresi
kubik saja, sementara bentuk kuartik bernilai tidak signifikan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan taraf signifikansi 0.05, efek pola liner,
kuadratik dan kubik yang cocok dan memiliki pola hubungan fungsional pada kasus
observasi secara acak terhadap pengembangan volume semacam zat karena adanya
perubahan temperature.
SOAL 2 :
KELOMPOK
Periode Laki- Perempuan Campuran Jumlah
Laki(k1) (k2) (k3)
3 -2 0
P1 6 -6 -3
(90 menit) -1 0 -5
5 3 -6
Jumlah 13 -5 -14 -6
4 -1 -1
P2 3 3 -5
(100 menit) 6 4 4
4 -3 5
Jumlah 17 3 3 23
5 3 1
P3 7 4 0
(110 menit) 4 5 5
9 -1 5
Jumlah 25 11 11 47
8 4 5
P4 10 5 4
(120 menit) 15 7 1
13 4 7
Jumlah 46 20 17 83
TOTAL 101 29 17 147
• Kasus
Kasus di atas mengenai hasil penilaian latihan keterampilan tiga kelompok anak selama
empat periode latihan, dengan kelompok anak dengan tiga taraf faktor yang terdiri dari
laki-laki, perempuan serta campuran. Sedangkan untuk periode latihan terdapat empat
taraf faktor yang terdiri dari 90 menit, 100 menit, 110 menit, 120 menit.
Ravilia Miranda Pramesthi
140610170048
Pada kasus ini, periode merupakan data kuantitatif yang memiliki 4 faktor, dan kelompok
merupakan data kualitatif yang memiliki 3 faktor.
Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan software R.
Diasumsikan menggunakan taraf signifikansi sebesar 0.05 (α =5%)
• Pengujian Hipotesis
H01: Ai= 0 artinya tidak terdapat efek faktor periode latihan terhadap hasil penilaian
H02:Bj=0, artinya tidak terdapat efek faktor kelompok anak terhadap hasil penilaian
H03:ABij=0 artinya tidak ada efek interaksi antara kelompok dengan periode
H11: Ai# 0 artinya terdapat efek faktor periode latihan terhadap hasil penilaian
H12:Bj#0, artinya terdapat efek faktor kelompok anak terhadap hasil penilaian
H13:ABij#0 artinya ada efek interaksi antara kelompok dengan periode
• Kriteria Uji
Tolak H0 jika F hitung > Ftabel, terima dalam hal lainnya. Atau
Tolak H0 jika P value < α, terima dalam hal lainnya
• Input Data
Dari tabel ANAVA di atas, didapat nilai F untuk kelompok sebesar 15.239, untuk periode
sebesar 13.981, dan sebesar 0.571 untuk interaksi antara kelompok dan periode.
Jika dilihat dari nilai p-value, H0 ditolak jika p-value <α. Hal ini terjadi pada kelompok
dimana p-value kelompok sebesar 1.60e-05 lebih kecil dari α (0.05), serta pada periode
dimana p-value kelompok sebesar 3.35e-06 lebih kecil dari α (0.05), Sedangkan pada efek
interaksi antara kelompok dengan periode memiliki p- value sebesar 0.751 lebih besar
dari α (0.05) sehingga H0 diterima.
Dapat disimpulkan bahwa dengan taraf signifikansi 0.05, terdapat efek faktor periode
latihan dan factor kelompok anak terhadap hasil penilaian Namun tidak ada efek
interaksi antara kelompok dengan periode .
• Polinom Orthogonal
Akan dilihat pola hubungan fungsional pada data periode dengan menggunakan polinom
orthogonal dengan syntax sebagai berikut :
> linier <- c(-3,-1,1,3)
> kuadratik <- c(1,-1,-1,1)
> kubik <- c(-1,3,-3,1)
> polinom <- data.frame (linier,kuadratik,kubik)
> jumlah <- c(-6,23,47,83)
Ravilia Miranda Pramesthi
140610170048
> ksi <- c(20,4,20)
> hasil <- polinom*jumlah
> jum <- colSums(hasil)
> pembilang <- jum^2
> penyebut <- 12*ksi
> JK1 <- pembilang/penyebut
> RJK1 <- JK1/1
> dke <- 36 ## dari tabel anava
> Ftabel1 <-qf(0.95,1,dke)
>RJK1
>Fhit<-RJK1/8.47
>Fhit
>Ftabel1
Dari syntax diatas, didapat hasil sebagai berikut :
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai F Hitung dibandingkan dengan F Tabel
adalah sebagai berikut:
❖ F hitung (linier) = 41.6573200 > F tabel = 4.113165 (signifikan)
❖ F hitung (kuadratik) = 0.1205234 < F tabel = 4.113165 (tidak signifikan)
❖ F hitung (kubik) = 0.1421684 < F tabel = 4.113165 (tidak signifikan)
Ternyata perhitungan memberikan hasil yang signifikan hanya sampai pada model regresi
linier saja, sementara bentuk kuadratik dan kubik bernilai tidak signifikan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan taraf signifikansi 0.05, efek pola liner yang
cocok dan memiliki pola hubungan fungsional pada kasus efek periode latihan
terhadap hasil penilaian.
> ## JK Pl x K
> Pl <- colSums(linier*J)
> PlxK <- sum(Pl^2)/(rep*ksi[1])-(sum(Pl))^2/(3*rep*ksi[1])
> ## JK Pd x K
> Pd <- colSums(kuadratik*J)
> PdxK <- sum(Pd^2)/(rep*ksi[2])-(sum(Pd))^2/(3*rep*ksi[2])
> ## JK Pt x K
> Pt <- colSums(kubik*J)
> PtxK <- sum(Pt^2)/(rep*ksi[3])-(sum(Pt))^2/(3*rep*ksi[3])
> JK2 <- data.frame(PlxK,PdxK,PtxK)
> JK2
Didapat hasil sum of square dari masing-masing interaksi dengan pola linear, kuadratik
serta kubik sebagai berikut :
Mencari nilai mean of square dari periode pola linear, kuadratik serta kubik dengan
kelompok anak dengan data periode bersifat kuantitatif.
Ravilia Miranda Pramesthi
140610170048
> Ftabel2 <-qf(0.95,2,dke)
> RJK2 <-JK2/2
> RJK2
Didapat hasil mean of square dari masing-masing interaksi dengan pola linear, kuadratik
serta kubik sebagai berikut :
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai F Hitung dibandingkan dengan F Tabel
adalah sebagai berikut:
❖ F hitung (PlxK) = 0.2303603 < F tabel = 3.259446(tidak signifikan)
❖ F hitung (PdxK) = 1.45698 < F tabel = 3.259446(tidak signifikan)
❖ F hitung (PtxK) = 0.02559559 < F tabel = 3.259446(tidak signifikan)
Dapat Disimpulkan bahwa, dengan taraf signifikansi 0.05, tidak ada efek interaksi
antara periode linear, kuadratik, maupun kubik dengan kelompok anak terhadapat
hasil penilaian latihan keterampilan.
Ravilia Miranda Pramesthi
140610170048
SOAL 3 :
Pengukuran tentang pengembangan volume roti menggunakan sejenis ragi dicatat tiap
dua menit selama lima kali setelah 10 menit dibakar pada temperature tertentu. Hasilnya
diberikan di bawah ini :
Waktu Pengukuran
12' 14' 16' 18' 20'
2.7 2.0 2.0 1.8 1
2.9 1.9 1.7 1.7 1.2
pengembangan dalam cm kubik 3.4 2.1 1.9 1.6 1.3
3.0 2.5 2.1 1.8 0.9
2.8 2.2 1.8 1.6 1.0
jumlah 14.8 10.7 9.5 8.5 5.4
• Kasus
Kasus diatas adalah kasus mengenai observasi pengembangan volume roti menggunakan
sejenis ragi yang dicatat tiap dua menit selama lima kali setelah 10 menit . Waktu yang
dicatat adalah pada saat 12’,14’,16’,18’20’. Dimana setiap waktu yang dicatat memiliki 5
replikasi roti
Diasumsikan menggunakan taraf signifikansi sebesar 0.05 (α =5%)
• Pengujian Hipotesis
H0 : 𝜇1 = 𝜇2 = 𝜇3 = 𝜇4 = 𝜇5
Artinya semua tingkatan waktu pembakaran tidak memberikan efek yang berbeda
terhadap pengembangan volumeroti
• Kriteria Uji
Tolak H0 jika F hitung > Ftabel, terima dalam hal lainnya. Atau
Tolak H0 jika P value < α, terima dalam hal lainnya
Ravilia Miranda Pramesthi
140610170048
• Input Data
Jika dilihat dari nilai p-valuenya, ternyata nilai p-value yang didapatkan lebih kecil dari
nilai α sebesar 0.05 yang berarti H0 ditolak. Serta jika dilihat dari nilai F hitung yang
didapat sebesar 62.4311, ternyata lebih besar dari nilai F tabel(4,20) yang bernilai 2.87
Sehingga dapat disimpulkan dengan taraf signifikansi sebesar 0.05 bahwa H0 ditolak.
Artinya, minimal ada satu tingkatan waktu pembakaran yang memberikan efek
yang berarti terhadap pengembangan volume roti.
• Plot Data
Dari data diatas, akan ditampilkan scatter plot untuk melihat bentuk dari data tersebut,
dari plot ini dapat diketahui apakah data diatas termasuk regresi linear biasa atau regresi
lengkung. Plot data dilakukan dengan syntax sebagai berikut :
> plot(waktu,pengemb)
3.5
3.0
2.5
pengemb
2.0
1.5
1.0
1 2 3 4 5
waktu
Dari plot di atas, untuk memastikan polinom yang cocok dan efek-efek polinom
orthogonal mana sajakah yang menjadi pola fungsional untuk pengembangan volume roti
berdasarkan waktu pembakaran, maka akan dicari menggunakan polinom orthogonal.
Ravilia Miranda Pramesthi
140610170048
- SS
linier kuadratik kubik kuartik
8.8200000000 0.0691428571 0.5000000000 0.0004571429
- MS
linier kuadratik kubik kuartik
8.8200000000 0.0691428571 0.5000000000 0.0004571429
- Fhit
linier kuadratik kubik kuartik
234.57446809 1.83890578 13.29787234 0.01215805
Ravilia Miranda Pramesthi
140610170048
- Ftabel1
4.351244
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai F Hitung dibandingkan dengan F Tabel
adalah sebagai berikut:
❖ F hitung (linier) = 234.57446809 > F tabel = 4.35124(signifikan)
❖ F hitung (kuadratik) = 1.83890578< F tabel = 4.351244(tidak signifikan)
❖ F hitung (kubik) = 13.29787234 > F tabel = 4.351244(signifikan)
❖ F hitung (kuartik) = 0.01215805< F tabel = 4.351244 (tidak signifikan)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan taraf signifikan 5%, efek pola liner dan
kubik yang cocok dan memiliki pola hubungan fungsional pada efek waktu
pembakaran terhadap pengembanagan volume roti menggunakan sejenis ragi.