2
1
KATA PENGANTAR
Wassalamu’alaikum Wr Wb
KOMITE PPI
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan......................................................................... 1
BAB II Gambaran Umum Rumah Sakit.............................................. 3
Visi,Misi,Falsafah, Nilai RSU UMC......................................... 4
Tujuan......................................................................................
5
Kebijakan............................................................................... 5
Dasar Hukum.......................................................................... 5
Struktur Organisasi Rumah Sakit........................................... 7
BAB III Struktur Unit Kerja................................................................ 8
a. Struktur Organisasi PPI................................................... 9
b. Pimpinan dan Staff......................................................... 10
BAB IV Uraian Jabatan..................................................................... 11
a. Tugas Komite PPI............................................................ 11
1. Direktur................................................................... 11
2. Komite PPI................................................................ 11
3. IPCO............................................................................
12
4. IPCN.......................................................................... 13
5. IPCLN........................................................................ 14
b. Sarana dan Fasilitas Pelayanan Penunjang....................... 14
1. Sarana Kesekretariatan............................................. 14
2. Dukungan Managemen............................................ 14
3. Kebijakan dan Standar Prosedur Operasional............ 15
4. Kebijakan Managemen............................................. 15
5. Kebijakan Teknis...................................................... 15
c. Pengembangan dan Pendidikan..................................... 16
1. Komite PPI............................................................... 16
2. Staff Rumah Sakit..................................................... 16
Tata Hubungan Kerja............................................................ 17
BAB V Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil.............................. 20
BAB VI Kegiatan Orientasi..................................................................
22
BAB VI Pertemuan / Rapat................................................................ 24
BAB VII Pelaporan............................................................................. 25
1. Laporan Harian............................................................... 25
2. Laporan Bulanan............................................................. 25
3. Laporan Tahunan............................................................ 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.Oleh karena itu rumah sakit dituntut
untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah
ditentukan.Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan
pengunjung di rumah sakit dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi atau infeksi
nosokomial yaitu infeksi yang diperoleh di rumah sakit, baik karena perawatan atau
datang berkunjung ke rumah sakit. Angka infeksi nosokomial terus meningkat (Al
Varado, 2000) mencapai sekitar 9% (variasi 3-21%) atau lebih dari 1,4 juta pasien
rawat inap di rumah sakit seluruh dunia. Hasil survey point prevalensi dari 11 Rumah
Sakit di DKI Jakarta yang dilakukan olehPerdalin Jaya dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi
Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta pada tahun 2003 didapatkan angka infeksi nosokomial
untuk ILO (Infeksi Luka Operasi) 18,9%, ISK (Infeksi Saluran Kemih) 15,1%, IADP (Infeksi
Aliran Darah Primer) 26,4%, Pneumonia 24,5% dan Infeksi Saluran Napas lain 15,1%,
serta Infeksi lain 32,1%. Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di rumah sakit
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan dan
pengendalian infeksi (PPI), yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pembinaan, pendidikan dan pelatihan, serta monitoring dan evaluasi.
BAB II
Gambaran Umum RSU Universitas Muhammadiyah Cirebon
Nilai dasar :
1.Kejujuran dalam bekerja
2.Etos kerja dengan karakter lebah
3.Kepekaan terhadap sesama
4.Tanggung jawab pada pekerjaan
5.Disiplin tinggi dalam bekerja dan bersikap
Falsafah tersebut tentu saja harus sejalan dengan visi RSU UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH CIREBON sebagai berikut :
“Menjadi Rumah Sakit unggulan yang Islami, dikelola secara professional dan
mandiri”
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut maka Rumah Sakit menerapkan misi
sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dengan biaya
kompetitif dan memuaskan konsumen.
2. Menyelenggarakan sistem manajemen yang efektif, efisien dan valid sehingga
tercapai sukses institusi bersamaan dengan sukses pribadi.
3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan SDM yang berkemampuan
menanamkan kepercayaan kepada masyarakat dengan penuh keramahan,
kompeten, kredibilitas yang menjamin rasa keamanan pada pasien.
E. Kebijakan
1. Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon harus melaksanakan
Pencegahan dan Pengendalian infeksi (PPI).
2. Pelaksanaan PPI yang dimaksud sesuai dengan Pedoman Manajerial
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Lainnya dan pedoman PPI lainnya yang dikeluarkan oleh
Departemen Kesehatan RI.
3. Direktur rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya membentuk Tim
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (TPPI) yang langsung berada dibawah
koordinasi direktur.
4. Tim PPI mempunyai tugas, fungsi dan kewenangan yang jelas sesuai dengan
Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya.
5. Untuk lancarnya kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, maka RSU
Universitas Muhammadiyah Cirebonwajib memiliki IPCN (Infection Prevention
and Control Nurse) purna waktu.
G. Dasar Hukum
1. Undang - Undang RI Nomor : 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 116,Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 4431).
3. Undang - Undang RI Nomor : 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2001 tentangPedoman
Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit.
5. KepMenKes Republik Indonesia Nomor 1024/Menkes/SK/III/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
6. KepMenKes Republik Indonesia Nomor 1333/ Menkes/ SK/ XII/ 1999 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit.
7. KepMenKes Republik Indonesia Nomor. 129/ Menkes/ SK/ II/ 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1165.A./Menkes/SK/X/2004 tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
9. PerMenKes Nomor : 012 tahun 2012 Tentang Akreditasi.
10.PerMenKes Nomor : 1691 tahun 2011 Tentang Keselamatan Pasien.
11.Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Nomor HK.03.01/III/3744/08
tentang Pembentukan Komite dan TimPencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit.
6
STRUKTUR ORGANISASI RS
8
BAB III
STRUKTUR UNIT KERJA
Kriteria :
1. Susunan Komite PPI :
b. Pimpinan Rumah Sakit
c. Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (KPPI)
d. Sektetaris
e. Infection Prevention and Control Nurse (IPCN)
f. Infection Prevention and Control Link Nurse (IPCLN)
1. IPCLN OK
2. IPCLN IGD
3. IPCLN HCU/ICU
4. IPCLN PERINATOLOGI
5. IPCLN RPB
6. IPCLN Poliklinik
7. IPCLN VK/ NIFAS
8. IPCLN RPU
9. IPCLN RPA
g. Komite Medik &Mikrobiologi
1. Laboratorium
2. CSSD
3. Linen Laundry
4. Farmasi
5. Instalasi Gizi
6. BAGIAN UMUM
7. (SANITASI LINGKUNGAN, IPAL, IPSRS, CS)
8. Radiologi
BAB IV
URAIAN JABATAN
11
1. Direktur
a. Membentuk Komite dan Tim PPIRS dengan Surat Keputusan.
b. Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap
penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial
c. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana
termasuk anggaran yang dibutuhkan
d. Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi nosocomial
e. Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi
nosokomial berdasarkan saran dari Komite PPIRS
f. Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian antibiotika yang rasional dan
disinfektan di rumah sakit berdasarkan saran dari Komite PPIRS
g. Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap
potensialmenularkan penyakit untuk beberapa waktu sesuai kebutuhan
berdasarkan saran dari Komite PPIRS
h. Mengesahkan Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk PPIRS
2. Komite PPI
Kriteria Anggota PPI :
a. Mempunyai minat dalam PPI
b. Pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI
Uraian Tugas
a. Menetapkan definisi infeksi terkait layanan kesehatan
b. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI
c. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS, agar kebijakan dapat dipahami
dan dilaksanakan oleh petugas
d. Membuat SPO PPI
e. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut
f. Bekerjasama dengan Tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau
KLB infeksi nosocomial
g. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara
pencegahan dan pengendalian infeksi
h. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI
i. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI
dan aman bagi yang menggunakan
j. Mengidentifikasikan temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan
untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah
sakit dalam PPI
k. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan
l. laporan dari Tim PPI dan membuat laporan kepada Direktur
m. Berkoordinasi dengan unit terkait lain
12
Tugas IPCO :
a. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar.
b. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans.
c. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman patogen dan pola resistensi
antibiotika.
d. Bekerjasama dengan Perawat PPI memonitor kegiatan surveilans infeksi dan
mendeteksi serta menyelidiki KLB.
e. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang berhubungan
dengan prosedur terapi.
f. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien.
g. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami pencegahan
dan pengendalian infeksi.
Kriteria IPCLN :
a. Perawat dengan pendidikan min D3 dan memiliki sertifikasi PPI.
b. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi.
c. Memiliki kemampuan leadership.
Tugas IPCLN :
IPCLN sebagai perawat pelaksana harian / penghubung bertugas :
a. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien di unit rawat
inap masing-masing, kemudian menyerahkan-nya kepada IPCN ketika
pasien pulang.
b. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan
pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit
rawatnya masing-masing.
c. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi
nosokomial pada pasien.
d. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, penyuluhan
bagi pengunjung di ruang rawat masing-masing, konsultasi prosedur yang
harus dijalankan bila belum faham.
e. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan
Standar Isolasi.
i. Penanganan limbah
j. Penanganan linen
k. Penanganan peralatan pasien
l. Penempatan pasien
b. Kebijakan Teknis
1. Ada SPO tentang kewaspadaan standar ( isolation precaution )
2. Ada SPO cuci tangan
3. Ada SPO penggunaan alat pelindung diri
4. Ada SPO dekontaminasi
5. Ada SPO pembersihan
6. Ada SPO desinfeksi
7. Ada SPO sterilisasi
8. Ada SPO penanganan limbah
9. Ada SPO pengendalian lingkungan
10. Ada SPO penanganan linen
11. Ada SPO penanganan peralatan pasien
12. Ada SPO penempatan pasien
13. Upaya – upaya pencegahan infeksi dan rekomendasinya
RT dan
CSSD Linen
pengadaan
barang Laundry
Sanitasi
Bidkep Limbah
SDM IPSRS
Humas dan
pemasaran Farmasi
Kamar
Jenazah Gizi
Komite medik
Laborat
QMR/
Penjamin
Tim K3
mutu
Diklat
Gbr. II. Tata Hubungan Kerja Komite PPI dan Unit Kerja lain
di RSU Universitas Muhammadiyah Cirebon
18
BAB V
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Tabel 1. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil Komite PPI RSU Universitas
Muhammadiyah Cirebon tahun 2018
No Nama Pendidikan Sertifikasi Jumlah Sudah
Jabatan Kebutuhan Dilaksanakan
Pelatihan 1 √
PPI Dasar
1. Ka Komite Dokter Pelatihan 1
PPI PPI
Lanjutan
Pelatihan 1
IPCD
Pelatihan 1
2. IPCO /Kepala Dokter PPI Dasar
Tim PPI Pelatihan 1
IPCD
Pelatihan 1 √
3. Sekertaris D3 PPI Dasa
Komite PPI Keperawatan Pelatihan 1
/S1 PPI
Keperawatan Lanjutan
Pelatihan 1 √
IPCN
Pelatihan 2 √
PPI Dasar
Pelatihan 2
PPI
4. IPCN D3 Lanjutan
Keperawatan Pelatihan 2 √
/S1 IPCN
Keperawatan Pelatihan 2
IPCN
Lanjutan
Pelatihan 2
TOT
D3 IHT PPI 10 √
5. IPCLN Keperawatan Dasar
Pelatihan 10 2
21
Pimpinan dan petugas kesehatan dalam Komite dan Tim PPI diberi kewenangan dalam
menjalankan program dan menentukan sikap pencegahan dan pengendalian infeksi.
Komite disusun minimal terdiri dari Ketua / KPPI, IPCO, IPCN, Sekretaris dan IPCLN.
1. KPPI
2. IPCO (Infection Preventive and Control Officer)Ka Tim/ IPCO sebaiknya dokter
Kriteria IPCO :
a. Ahli atau dokter yang mempunyai minat dalam PPI.
b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.
c. Memiliki kemampuan leadership.
3. IPCN (Infection Prevention and Control Nurse)
Kriteria IPCN :
a. Perawat dengan pendidikan min S1 dan memiliki sertifikasi PPI.
b. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi.
c. Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara.
d. Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan convident.
e. Bekerja purna waktu
4. Sekretaris : Sebaiknya perawat senior/ IPCN
5. IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse)
Kriteria IPCLN :
a. Perawat dengan pendidikan min D3 dan memiliki sertifikasi PPI.
b. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi.
c. Memiliki kemampuan leadership.
Tugas IPCLN :
IPCLN sebagai perawat pelaksana harian / penghubung bertugas :
1. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien di,unit rawat inap
masing-masing, kemudian menyerahkan-nya kepada IPCN ketika pasien pulang.
2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan
dan pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit rawatnya masing-
masing.
3. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi
nosokomial pada pasien.
4. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, penyuluhan bagi
pengunjung di ruang rawat masing-masing, konsultasi prosedur yang harus
dijalankan bila belum faham.
5. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan
Standar Isolasi.
BAB VI
KEGIATAN ORIENTASI
22
BAB VII
PERTEMUAN (RAPAT)
A. Rapat Rutin :
Rapat rutin diselenggarakan sekali dalam sebulan pada:
Waktu : Setiap minggu kedua
Jam : 13.00 WIB – selesai
Tempat : Ruang kelas rsu umc
Peserta : Ketua, Sekretaris, IPCN, anggota
Materi :
1. Evaluasi kinerja
2. Masalah dan pemecahannya
3. Evaluasi, rekomendasi dan tindak lanjut
B. Rapat Pokja
Rapat Pokja diselenggarakan sekali dalam sebulan, setiap minggu ketiga.
C. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu
hal.
24
BAB VIII
PELAPORAN
A. Laporan Bulanan
Laporan angka kejadian infeksi rumah saki
B. Laporan Semester
1. Laporan kinerja KPPI
2. Laporan audit Hand Hygiene
3. Laporan audit penerapan kewaspadaan standar dan isolasi
4. Laporan surveilans infeksi RS
5. Laporan audit di Unit penunjang pelayanan
C. Laporan Tahunan
Laporan program tahunan