0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
162 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor pendorong dinamika kelompok sosial yang terdiri dari faktor eksternal seperti perubahan situasi sosial, ekonomi, dan politik, serta faktor internal seperti adanya konflik, perbedaan kepentingan, dan paham antar anggota kelompok. Contoh dinamika kelompok sosial dalam masyarakat dijelaskan melalui pandangan terhadap masyarakat Papua dan persepsi terhadap organ
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor pendorong dinamika kelompok sosial yang terdiri dari faktor eksternal seperti perubahan situasi sosial, ekonomi, dan politik, serta faktor internal seperti adanya konflik, perbedaan kepentingan, dan paham antar anggota kelompok. Contoh dinamika kelompok sosial dalam masyarakat dijelaskan melalui pandangan terhadap masyarakat Papua dan persepsi terhadap organ
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor pendorong dinamika kelompok sosial yang terdiri dari faktor eksternal seperti perubahan situasi sosial, ekonomi, dan politik, serta faktor internal seperti adanya konflik, perbedaan kepentingan, dan paham antar anggota kelompok. Contoh dinamika kelompok sosial dalam masyarakat dijelaskan melalui pandangan terhadap masyarakat Papua dan persepsi terhadap organ
Dinamika kelompok sosial dalam masyarakat menyebabkan
perubahan dan perkembangan kelompok sosial yang makin kompleks. Perkembangantersebut tidak lepas dari faktor pendorong yaitu sebagai berikut. 1. Faktor Pendorong dari LuarFaktor pendorong dari luar atau ekstern merupakan pengaruh dari luar yang menyebabkan dinamisnya suatu kelompok sosial, yang meliputi berikut .a. Perubahan Situasi Sosial Adanya perubahan situasi sosial seperti pemekaran sebuah wilayah, masuknya indsutrliasasi ke daerah-daerah pedesaan, dan adanya penemuan-penemuan baru dapat mendorong perkembangan suatu kelompok sosial. Misalnya dalam masyarakat desa yang tergolong ke dalam klasifikasinkelompok paguyuban (gemeinschaft) ssetelah mengalami proses indsutrialisasi, maka pola hubungan dan nilai-nilai yang dianut masyarakat desa tersebut dapat bergeser menjadi penganut nilai- nilai dan pola hubungan kelompok patembayan (gesellschaft), di antaranya nilai gotong-royong berubah menjadi nilai individualis Terjadinya situasi sosial yang berubah, misalnya pembentukan kabupaten baruatau provinsi baru, industrialisasi, ruralisasi, dan sebagainya dapat mendorongperkembangan kelompok sosial. Misal akibat industrialisasi, pola masyarakat paguyuban yang berdasarkan nilai kebersamaan/gotong royong bergesermenjadi kelompok patembayan yang berpegang pada nilai individualistis. b. Perubahan Situasi Ekonomi Perubahan situasi ekonimi dapat menyebabkan suatu kelompok sosial berkembang. Misalnya, dalam masyarakat perkotaan yang memiliki tingkat perkembangan ekonomi yang lebih tinggi disbanding masyarakat pedesaan, maka hubungan sosial dalam kelompok kekerabatan akan bergeser menjadi hubungan sosial berdasarkan kepentingan sehingga kelompok kekerabatan yang termasuk dalam klasifikasi kelompok sekunder. Situasi ekonomi masyarakat yang berubah, mendorong pula terjadinyaperubahan pada kelompok sosial. Misal perubahan dari masyarakat pedesaandengan segala karakterya menjadi masyarakat perkotaan yang memilikikarakteristik yang berlainan. c. Perubahan situasi politik Terjadinya pergantian pemegang kekuasaan atau sekitar elite kekuasaan atauperubahan kebijaksanaan penguasa dapat menyebabkan perkembangankelompok sosial dalam masyarakat.
2. Faktor Pendorong dari DalamFaktor dari dalam
(intern) kelompok yang menyebabkan timbulnya dinamikakelompok sosial adalah sebagai berikut. a. Adanya Konflik Antar Anggota Kelompok
Konfik yang terjadi antar anggota dalam kelompok
sosial dapat membawa pengaruh keretakan dan berubahnya pola hubungan sosial. Akibat konflik teersebut akan menyebabkan teerpecahnya sebuah kelompok sosial.misalnyaseseorang yang menjadi anggota kelompok sosial, karena merasa tidak cocok dengan angggota lain (in group) maka menjadi out group dari kelompok sosialtersebut. b. Adanya Perbedaan kepentingan
Dasar terbentuknya kelompok sosial adalah kepentingan
yang sama. Begituterjadi perbedaan kepentingan, maka kelangsungan hidup kelompok sosialtersebut akan terpecah. Anggota kelompok yang merasa tidak lagi sepahamberusaha memisahkan diri dan bergabung dengan kelompok lain yang sepaham.
c. Adanya Perbedaan Paham
Perbedaan paham diantara anggota kelompok sosial dapat
mempengaruhi kelangsungan kelompok tersebut. Perbedaan paham tersebut akan berpengaruhterhadap keberadaan kelompok sosial dalam mayarakat.
Contoh Dinamika Kelompok Sosial dalam Masyarakat
Contoh yang bisa diambil dalam dinamika kelompok sosial
masyarakat, misalnya saja dalam kehidupan sehari-hari, khususnya masyarakat Indonesia yang banyak memberikan pandangan kepada masyarakat di Papua dengan tipikal yang keras dan tertinggal. Keras dalam artian dalam pergaulan dan tatacara dalam berbicaranya.
Kondisi seperti ini adalah bagian daripada dinamika
dalam kelompok sosial masyarakat. Padahal belum tentu masyarakat yang berasal dari Papua tertinggal dan tatabicaranya keras. Pandangan ini sejatinya per;u untuk diingakan sebagai wujud integrasi sosial dan juga wujud diskriminasi kepada kelompok-kelompok tertentu.
Contoh lain, dalam segi agama. Sebagian golongan melihat
bahwa adanya Organisasi NU (Nahdalutul Ulama) sebagai organisasi yang membeli agama lain daripada membela agamanya sendiri, bahkan ada sejumlah pandangan dan perkataan bahwa “Banser (Banom NU) lebih menjaga Geraja daripada Menjaga Masjid”. Padangan seprti ini juga bisa dikatakan sebagai dinamika kelompok sosial yang merugikan dan dapat mengikis integrasi sosial dalam kehidupan bermasyarakat.