Anda di halaman 1dari 4

Manajemen Kasus Pada

Anemia

DISUSUN OLEH: VI

NAMA-NAMA:

Murtiana Rada Ledhe 2017610067

Melania Ernesta Mikku 2017610060

Klavera awang 2017610048

Ignasius Jenang 2017610043

Petronisius tanggul 2017610077

Rustiana Nona Bili 2017610086

Samuel Kawau Radambulu 2017610088

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2018
A. Contoh kasus

Seorang anak E berusia 2 tahun dibawa orangtuanya ke RSA pada tanggal 22


Desember 2015. Ibu mengeluhkan aktivitas berkurang sejak 4 hari yang lalu, lemah,
nafsu makan menurun, sesak napas, dan tampak pucat. Didapatkan hasil pemeriksaan
fisik konjungtiva anemis, akral teraba dingin, pucat, CRT > 3 detik, TD 70/50
mmHg, Nadi 90 x/menit, RR 33 x/menit, T 36,50C. Hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 7 gr/dL, WBC 11,07 L, HCT 20.1%, PLT 695 x
103 L, kadar besi serum 40 mg/dl. Anak didiagnosa Anemia Defisiensi Besi.

B. Manajemen kasus

1. Siapa manajer kasus : perawat (kepala ruangan)


Profesional yang:
 Perawat Bekerja untuk menanggulangi penyakit anemia
 Mampu menjaga kerahasiaan penyakit pasien
 Mampu bekerja erat dengan sesama perawat

2. Apa fungsi /kegiatan inti manajer kasus?


 intake/penerimaan awal:
 membangun hubungan kolaboratif dengan klien
 pengumpulan informasi
Nama : Anak E
Umur : 2 Tahun
Penanggung jawab : ibu anak
 memberikan informasi: persyaratan, batas layanan, hak dan tanggung
jawab

Selamat intake, dilakukan asesmen awal kebutuhan klien untuk:

 melakukan tinjauan hak-hak dan kewajiban klien


 mendaftarkan klien dalam sistem penyediaan pelayanan atas
persetujuan klien

 asesmen
 asesmen resiko penularan mencakup:
a) penyakit tersebut tidak menular, jadi hanya menghambat bagi
klien untuk mengurangi resiko untuk bertambah parah
 asesmen kemampuan klien mengikuti perawatan, yaitu:
a). Upaya mengidentifikasi kebutuhan perawatan dan dukungan

 perencanaan pelayanan
mengidentifikasi dan mendokumentasikan :
 pelayanan yang di butuhkan klien, tujuan dan hasil yang ingin di capai
1. Monitoring TTV
Tujuannya: Setelah diberikan tindakan selama 1x24 jam, TTV klien
dapat kembali normal.
2. Pantau status pernafasan klien
Tujuannya:setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam
diharapkan pernafasan klien normal.
3. Kaji tingkat kecemasan klien ( ringan, sedang, berat)
Tujuannya : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam
tingkatan kecemasan klien dapat berkurang.
4. Kaji kebutuhan Nutrisi Klien
Tujuannya : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24
jam kebutuhan klien akan nutrisi terpenuhi.
langkah-langkah pelayanan yang di perlukan untuk memenuhi
kebutuhan klien
 waktu yang dibutuh untuk mencapai tujuan klien

 pengkaitan dan rujukan


 melaksanakan strategi perencanaan pelayanan dalam rangka mencapai
kebutuhan klien
 mengkoordinasikan pelayanan dan rujukan-rujukan itu sendiri
 mengkoordinasikan dengan manejer kasus lain dengan siapa klien akan
bekerja
 membuat perjanjian dan pelaksanaan rujukan kepada lembaga lain

 monitoring dan evaluasi


 memastikan semua kegiatan dilaksanakan sesuai rencana dan sesuai
jadwal yang di tentukan.
 Meyakinkan bahwa klien di akses secara tepat kepada lembaga yang di
butuhkan/sesuai.
 Mengidentifikasi dan mengatasi hambatan yang mungkin diperoleh
klien selama menerima pelayanan
 Menentukan apakah klien masih membutuhkan pelayanan manajemen
kasus.
 Mengakses kembali dan memperbaiki rencana pelayanan supaya selalu
tepat.
 Menyediakan dokumentasi yang tepat.

3. Apa manfaatnya bagi yang terkena penyakit anemia?


 Memperoleh akses pelayanan yang tepat sesuai kebutuhan
 Memperoleh pengetahuan tenteng ANEMIA sehingga mengurangi resiko.
 Penyediaan pelayanan yang menekankan hubunhgan yang aman, konfidensial
dan menghargai.

Anda mungkin juga menyukai