OLEH
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “KONSEP PROSES KEPERAWATAN: PENGKAJIAN KEPERAWATAN” makalah ini
di susun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan
Program Studi Ners Universitas Citra Bangsa.
Dalam menyusun makalah ini penulis banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak.Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih pada semua
pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
menyempurnkan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan pasien.
2. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik.
3. Mahasiswa mampu mengumpulkan data laboratorium.
4. Mahasiswa mampu memvalidasi data, mengelompokan data dan mencatat data hasil
pengkajian keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Informasi Biografi
Pastikan identitas klien dengan lengkap, meliputi: nama, usia, alamat, pekerjaan, status
pernikahan, fasilitas kesehatan yang didatangi, dan jenis asuransi/ jaminan
2. Keluhan utama
g. Secara berkala buatlah ringkasan dari pernyataan yang dibuat klien untuk
memverifikasi pengertian perawat. Mintalah koreksi atas pernyataan perawat
atau minta klien untuk memberikan keterangan tambahan.
2. Penciuman
b. Palpasi
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui perabaan terhadap bagian-bagian
tubuh yang mengalami kelainan. Misalnya adanya tumor, oedema, krepitasi
(patah/retak tulang), dan lain-lain.
Ada 2 jenis palpasi yaitu: palpasi ringan dan palpasi dalam.
1. Palpasi ringan (light palpation)
Palpasi ringan dilakukan lebih sering dibanding palpasi dalam dan selalu
dilakukan sebelum palpasi dalam. Palpasi ringan dilakukan superficial, dengan
lembut dan hati-hati. Pada palpasi ringan ujung-ujung jari digunakan untuk
mendapatkan informasi dari permukaan kulit pasien dan dalamnya kurang lebih 1
cm dibawah permukaan. Palpasi ringan memberikan informasi tentang tekstur
kulit, kelembaban, besarnya masa yang ada di permukaan kulit, penebalan kulit,
adanya udara, atau cairan.
2. Palpasi dalam (deep palpation)
Palpasi ini dapat memberikan informasi tentang posisi organ dan masa seperti
ukuran, bentuk, pergerakan dan konsistensinya. Palpasi dalam menggunakan jari-
jari tangan dominan untuk memeriksa struktur bagian dalam tubuh dengan
kedalaman 4-5 cm atau lebih. Teknik ini lebih sering dilakukan pada pemeriksaan
perut dan sistem reproduksi pria dan wanita. Metode ini bisa digunakan dengan
cara bimanual atau satu tangan
c. Auskultasi
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui pendengaran.Biasanya
menggunakan alat yang disebut dengan stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah :
bunyi jantung, suara nafas, dan bising usus.
d. Perkusi
Perkusi adalah cara pemeriksaan dengan mengetukkan jari di atas jari yang lain di
atas organ yang akan diperiksa atau langsung mengetuk diatas organnya sehingga
menyebabkan getaranyang menghasilkan bunyi. Kepadatan struktur dibawahnya
menghasilkan suara tertentu. Suara ini didiagnosa sebagai temuan normal atau
abnormal. Adanya udara, cairan, dan padat dapat ditegaskan dengan perkusi, seperti
bentuk organ, ukuran, dan posisi. Setiap bagian tubuh dapat diperkusi, tetapi pada
tempat tertentu seperti jantung hanya memberikan sedikit informasi. Thorak dan perut
adalah lokasi yang paling sering diperkusi.
4 Klasifikasi Data
1) Menurut Tingkat Pengolahannya
a. Raw Data: Merupakan data mentah dan belum diolah.
b. Array Data : Data yang belum dikelompokkan tetapi sudah disusun besar
kecilnya
c. Ungrouped Data : Merupakan raw data yang belum diketahui kelompoknya
d. Grouped data : data yang telah dikelompokkan dalam kelas-kelas tertentu
misalnya tabel distribusi frekuensi
2) Menurut bentuk angka
a. Data diskrit : data yang dibentuk angka bulat (hasil menghitung)
b. Data kontinyu :data yang berbentuk angka pecahan (desimal)/ hasil
mengukurContoh : BB, TB
3) Menurut sifatnya
a. Data kuantitatif : data yang berwujud angka
b. Data kualitatif: data yang tidak berwujud angka
4) Menurut sumbernya
a. Data primer : data yang didapat langsung dari individu atau masyrakat
b. Data sekunder : data yang didapat dari orang lain, organisasi tertentu yang sudah
diolah
5) Menurut skala pengukuran
a. Skala nominal : mempunyai beberapa kategori, diantara kategori tak dapat
diketahui tingkat perbedaannya. Contoh :jenis kelamin : laki-laki, perempuan, Golongan
pekerjaan : pegawai negeri, ABRI, swasta dan buruh
b. Skala ordinal : mempunyai beberapa kategori, antara kategori dapat diketahui
tingkat perbedaan, akan tetapi tidak dapat diketahui besarnya perbedaan.Contoh : tingkat
pendidikan : tidak sekolah, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi.
c. Skala interval : mempunyai beberapa kategori, antara beberapa kategori dapat di
bedakan dan dapat di ketahui besarnya perbedaan, tapi antara kategori tidak dapat di
ketahui kelipatannya dan tidak mengakui titik nol absolute.Contoh: 0⁰ C, ada suhunya
sebab perhitungan suhu sampai dengan minus ( - ). Tingkat pengetahuan, nilai A : 80,
nilai B : 40 hal ini tidak berarti A dua kali lebih pandai dari B.
d. Data skala ratio : mempunyai beberapa kategori antara kategori di katahui tingkat
perbedaannya, dapat di ketahui tingkat kelipatanya dan mengakui adanya titik nol
absolute.Contoh :Rasio penduduk laki-laki dan wanita 48 : 52, Rasio guru murid 1 : 10
5 Validasi Data
Verifikasi data untuk mengkonfirmasi kelengkapan, keakuratan, dan aktualitas
data.Dengan memvalidasi data, membantu perawat untuk memastikan kelengkapan
informasi dari pengkajian, kecocokan data objektif dan subjektif, mendapatkan tambahan
informasi, menghindari ketidakteraturan dalam mengupulkan dan memfokuskan data
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penulisan dan identifikasi masalah. Alfaro-
LeFevre (1998), menjelaskan bahwa yang termasuk cara memvalidasi data antara lain:
bandingkan antara data yang didapat dengan fungsi normal, rujuk pada buku, jurnal,dan
hasil penelitian, periksa konsistensi data subjektif dengan data objektif yang didapat,
klarifikasi dengan pernyataan-pernyataan klien, dan cari persetujuan kolega tentang
kesimpulan yang dibuat.Validasi data: meyakinkan bahwa data yg diperolehhasil
pengumpulan data adalah fakta (nyata & benar). Upaya untuk melakukan Validasi data :
1. Gunakan skala yang akurat
2. Validasi data/ informasi dari orang lain
Validasi data dengan cara:
1) Ulangi pemeriksaan data
2) Selalu memeriksa data abnormal yang ekstrimdengan cara lain menanyakan
kepada yang lebih mengerti
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses keperawatan merupakan suatu kegiatan yang terorganisir dengan
menggunakan metode yang sistematis dalam konsep pengkajian keperawatan
kepadaindividu,kelompok,keluarga dan masyarakat terhadap masalah kesehatan yang
dialami.
Konsep pengkaian keperawatan memiliki Tujuan umum dari pengkajian yaitu
mengumpulkan data yang berhubungan dengan pasien untuk menegakan diagnosa
keperawatan, kekuatan (kemampuan) pasien dan rencana yang efektif dalam perawatan
pasien.
3.2 Saran
Perawat harus memiliki kemampuan professional dalam melaksanakan
pengkajian,karena pengkajian data merupakan dasar utama dari pelaksanaan proses
keperawatan.Pengkajian keperawatan harus dilakukan secara sistematis untuk
memperoleh data akurat.Dalam menentukan diagnose harus disesuaikan dengan
kebutuhan klien.Data yang diperoleh harus akurat dan bukan kesimpulan
perawat.Perawat tidak boleh langsung membuat keputusan tentang kondisi klien.