Anda di halaman 1dari 11

Menciptakan Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan Dengan Desain

Produk Harapan Pelanggan

RONI ANDESPA
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Riau (STIER)
Jln. HR. Subrantas 57 Panam Pekanbaru 28293 Telp. (0761) 63237
E-mail : akbar_stier@yahoo.com

Abstract: The study was conducted in the city of Padang, West Sumatra. With the object
of restaurants in the city Padang. Research to examine the influence of restaurant product
design to customer satisfaction and customer loyalty. The sample used is 400 customers.
The analysis used is the path analyze. Which found that there was indeed a significant
influence between product design restaurants in the city of Padang on customer
satisfaction, product design in the city of Padang restaurants are affecting customer
loyalty, either directly or indirectly, and customer satisfaction in the city of Padang
restaurant also affects customer loyalty. From the results of research can be made
solutions for the restaurant in Padang, That in designing the products must pay attention
and understand what the customer needs and wants.

Keywords: Product Design, Restaurant, Satisfaction, Loyalty, Customer


Perkembangan bisnis yang semakin tingkat persaingan yang cukup ketat dan
dinamis saat sekarang, membuat semakin kompleks, sehingga untuk memenangkan
banyak perusahaan manufaktur ataupun jasa persaingan dipengaruhi oleh penggunaan
yang didirikan, yang mendorong tingkat teknologi yang canggih dan didukung sumber
persaingan yang semakin ketat dan sangat daya manusia yang tersedia serta
kompleks. Dalam perkembangan bisnis, berkompeten, diantara usaha yang bersaing
khususnya saat ini di daerah Sumatera Barat ketat itu adalah perusahaan yang bergerak di
yaitu di kota padang, sebagai kota yang bidang rumah makan. Pada
sedang berkembang setelah gempa beberapa perkembangannya saat ini, peranan rumah
tahun terakhir, industri ataupun usaha di kota makan semakin besar. Hal ini terlihat dengan
Padang mulai berkembang kembali, semakin bertambahnya dan berkembangnya
disamping itu persaingan usaha ataupun jumlah rumah makan di sekitar kota Padang,
dagang kembali hidup pada masing-masing Sehingga persaingan sesama perusahaan
sektor. Maka pada situasi dan kondisi yang sejenis semakin tajam.
persaingan usaha seperti ini menuntut Keadaan pasar yang berlaku saat ini
kejelian dari pihak perusahaan dan pemilik bukan lagi pasar penjual tetapi menjadi pasar
usaha untuk melihat perkembangan pembeli, dimana penjual yang mencari
keinginan dan kebutuhan pembeli, bukan pembeli yang mencari
konsumen/pelanggan, dimana hal ini yang penjual, konsumen dalam hal ini adalah raja
membuat pimpinan perusahaan sulit didalam yang harus dilayani secara baik. Secara
menyusun strategi dalam memenangkan umum perusahaan menerapkan strategi bisnis
persaingan. Dimana kepuasan pelanggan kombinasi antara strategi offensive dan
sangat diutamakan, sehingga dapat defensive. Dimana strategi offensive perlu
memperoleh keuntungan yang diharapkan ditujukan untuk meraih atau memperoleh
untuk membiayai kelangsungan hidup bisnis. pelanggan baru untuk meningkatkan pangsa
Dalam perkembangannya, usaha di pasar. Sedangkan strategi defensive berusaha
kota Padang apakah di sektor manufaktur untuk mengurangi kemungkinan konsumen
ataupun sektor jasa, seperti pendidikan, yang lari dan beralihnya konsumen atau
pariwisata, transportasi, hiburan dan pelanggan perusahaan ke pesaing.
perhotelan. Beberapa sektor ini saja terlihat
144 Menciptakan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Roni Andespa)

Strategi untuk mencapai dan puas lebih sukar untuk merubah pikirannya.
menciptakan kepuasan pelanggan dan Kepuasan tinggi akan menciptakan kelekatan
loyalitas pelanggan menyebabkan perusahaan emosional terhadap perusahaan, bukan hanya
harus berusaha keras dan mengeluarkan preferensi rasional, tetapi juga akan
biaya yang cukup tinggi dalam usaha menciptakan loyalitas pelanggan yang tinggi.
merebut pelanggan atau konsumen yang setia Apakah pelanggan akan puas setelah
atau loyal kepada perusahaan. Dampak pembelian tergantung pada kinerja
kepuasan pelanggan terhadap loyalitas penawaran sehubungan dengan harapan
konsumen dan pembelian ulang berbeda- pelanggan.
beda setiap perusahaan. Pelanggan yang puas Kepuasan
cenderung menjadi pelanggan yang loyal. Secara umum definisi kepuasan
Di dalam usaha rumah makan, bukan pelanggan yang dikemukakan oleh Philip
semata-mata menyediakan makanan dan Kotler (2001), sebagai berikut : “Kepuasan
minuman tetapi juga menyediakan berbagai adalah perasaan senang atau kecewa
kelebihan fasilitas yang mendukung seseorang yang berasal dari perbandingan
kenyamanan konsumen atau pelanggan. antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil)
Kelebihan-kelebihan atribut yang dimiliki suatu produk dan harapan-harapannya”.
adalah suatu cara untuk menarik konsumen, Seperti dijelaskan dalam definisi di
tetapi walaupun demikian belum tentu rumah atas, kepuasan merupakan fungsi dari kesan
makan di kota Padang memiliki atribut yang kinerja dan harapan. Jika kinerja berada
dapat memenuhi kepuasan konsumen. Hal ini dibawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika
disebabkan karena kebutuhan dan keinginan kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas.
itu tidak akan berhenti begitu saja, begitu Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan
konsumen mendapatkan kepuasannya. amat puas atau senang.
Merupakan sifat dasar manusia itu Untuk perusahaan yang berwawasan
sendiri, bahwa manusia tidak akan pernah pelanggan, kepuasan merupakan sasaran
puas terhadap suatu hal. Setelah sekaligus kiat pemasaran. Perusahaan yang
mendapatkan yang satu, menginginkan yang mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang
lainnya, begitu seterusnya. Sehingga seorang tinggi, dapat memastikan bahwa pasar
produsen haruslah selalu bisa memantau sasaran akan tahu juga tentang hal itu.
perkembangan yang terjadi, memantau Walaupun perusahaan atau
perubahan lingkungan dan harus tanggap organisasi yang berorientasi dan berwawasan
terhadap keinginan konsumen, serta selalu pelanggan ingin mencapai kepuasan yang
berusaha untuk bisa memberikan kepuasan tinggi, namun perusahaan juga harus
kepada konsumen. memperhatikan hal-hal berikut ini:
Oleh karena itu, sebaiknya rumah a. Perusahaan dapat menghentikan
makan di kota Padang selalu memperhatikan kepuasan pelanggan dengan cara
kebutuhan dan keinginan konsumen dengan merumuskan harga atau meningkatkan
melakukan riset pasar. Hasilnya akan pelayanan, namun akibatnya laba
dijadikan sebagai dasar untuk keputusan perusahaan dapat turun.
dalam meningkatkan atau memperbaiki b. Perusahaan mungkin dapat
keunggulan perusahaan agar bisa menghentikan keuntungan bagi para
berkompetitif secara aktif, dan usaha pelanggan dengan cara, misalnya
pemasaran pun dapat dilakukan dengan memperbaiki kualitas produk atau
perencanaan yang efektif dan terkoordinasi. menanamkan modal lebih banyak di
Sehingga, walaupun saat ini perusahaan bagian riset dan pengembangan.
mempunyai banyak pesaing, tidak akan c. Banyak orang yang mempunyai
membuat para konsumen atau pelanggan kepentingan dalam perusahaan termasuk
untuk berubah pikiran bila mendapat tawaran karyawan, penyalur, pemasok dan
yang lebih baik. Karena konsumen yang amat pemegang saham.
Menciptakan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Roni Andespa)145

Dengan kata lain, perusahaan yang lebih menguntungkan dibanding mencari


berwawasan pelanggan boleh saja konsumen yang baru. Untuk membuat
memberikan kepuasan yang tinggi kepada pelanggan loyal terhadap suatu jasa atau
pelanggan, asalkan juga dapat memberikan produk yang ditawarkan oleh perusahaan,
setidak-tidaknya tingkat kepuasan yang dapat maka perusahaan harus bisa menciptakan
diterima oleh pihak-pihak lain yang image positif terhadap kombinasi atribut-
berkepentingan sesuai batasan jumlah atribut yang akan ditawarkan. Dengan
sumber dayanya. demikian, strategi dari atribut produk ini
Dan pada dasarnya tujuan dari suatu akan menentukan image, sikap dan perilaku
bisnis adalah kepuasan pelanggan dapat konsumen yang pada akhirnya akan
memberikan manfaat, diantaranya hubungan mempengaruhi loyalitas konsumen.
antara perusahaan dan pelanggannya menjadi Orang yang sangat puas atau senang
harmonis, memberikan dasar yang baik bagi akan memiliki ikatan emosional dengan
pembelian ulang dan terciptanya loyalitas imagenya yang positif, baik persepsi,
pelanggan. prestise, konsep dirinya, dan bukan hanya
Loyalitas pada preferensi rasionalnya saja. Sehingga
Orang yang dalam jangka panjang inilah yang menyebabkan loyalitas pelanggan
hanya melakukan pembelian terhadap suatu yang tinggi.
perusahaan atau merek tertentu yang telah Atribut Produk
memberikan kepuasan yang tinggi, akan Atribut produk adalah suatu
mengakibatkan pelanggan loyal dan komponen yang merupakan sifat-sifat produk
memberikan keuntungan yang tinggi bagi yang menjamin agar produk tersebut dapat
perusahaan. Karena orang tersebut tidak akan memenuhi kebutuhan dan keinginan yang
mudah terpengaruh dengan adanya tawaran diharapkan oleh konsumen atau pembeli.
yang lebih baik dari perusahaan lain Setiap produk mempunyai atribut atau sifat
(pesaing). Definisi yang dikemukakan oleh yang berbeda, dari atribut inilah suatu produk
Philip Kotler (2001) tentang loyalitas, adalah akan dipandang oleh konsumen. Konsumen
sebagai berikut: “Loyalitas adalah suatu akan bervariasi dalam menentukan mana dari
tingkat kecenderungan psikologis dari sikap atribut-atribut yang menurut pertimbangan
dan perilaku konsumen yang positif, mereka relevan, dan mereka akan menaruh
konsisten dan berulang-ulang untuk perhatian terbesar pada atribut-atribut yang
melakukan suatu aktivitas dirinya yang berhubungan dengan kebutuhan mereka.
memiliki kekuatan kesetiaan pada berbagai Desain Produk
referensi yang dihadapinya untuk tetap Desain merupakan penampilan suatu
memilih hal yang berupa atau setidaknya produk yang membedakan produk
beda dari atribut-atribut yang telah dimiliki”. perusahaan dengan produk perusahaan
Dari definisi diatas, dapat diambil pesaing. Barang atau produk harus didesain
suatu kesimpulan bahwa dua aspek yang menarik dan sesuai dengan keinginan pasar
paling penting dalam loyalitas adalah sikap sehingga produk tersebut dapat menarik
konsumen dan perilaku konsumen. keinginan konsumen untuk membeli. Pada
Sikap merupakan sesuatu yang rumah makan desain produk ini termasuk
mengarah pada tujuan yang dihadapi dalam citra rasa masakan yang dihidangkan kepada
bentuk tindakan. Sedangkan perilaku adalah pelanggan, keragaman jenis masakan, servis
interaksi dinamis antara pengaruh dan tambahan yang diberikan ataupun kualitas
kognisi di mana manusia melakukan aspek pelayanan secara umum yang berbeda dari
pertukaran dalam hidup mereka atau dalam pesaing-pesaing yang ada.
hidup konsumen. Analisis Jalur
Dengan demikian, mempertahankan Penelitian menggunakan analisis
konsumen yang mempunyai sifat dan jalur. Analisis jalur ialah suatu teknik untuk
perilaku yang loyal terhadap perusahaan akan menganalisis hubungan sebab akibat yang
146 Menciptakan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Roni Andespa)

terjadi pada regresi berganda jika variabel karena adanya keterbatasan waktu dalam
bebasnya mempengaruhi variabel tergantung penelitian.
tidak hanya secara langsung, tetapi juga Data yang digunakan adalah data
secara tidak langsung. Analisis jalur model primer yang diperoleh melalui penyebaran
trimming adalah model yang digunakan kuesioner kepada responden yang dijadikan
untuk memperbaiki suatu model struktur sampel dengan pertanyaan tertutup dimana
analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari skala pengukurannya menggunakan skala 1
model variabel eksogen yang koefisien sampai dengan 5 (skala likert). Dimana
jalurnya tidak signifikan. Jadi Model angka 1 mewakili Sangat Tidak Setuju (STS)
trimming terjadi ketika koefisien jalur diuji sampai dengan angka 5 mewakili Sangat
secara keseluruhan ternyata ada variabel Setuju (SS). Alat analisa yang digunakan
yang tidak signifikan. Cara menggunakannya adalah dengan menggunakan analisis jalur,
dengan menghitung ulang koefisien jalur dengan pengolahan data dibantu software
tanpa menyertakan variabel eksogen yang SPSS versi 15.
koefisien jalurnya tidak signifikan. Model Analisis data yang sudah terkumpul
yang digunakan di dalam penelitian adalah dilakukan dengan menggunakan analisis
sebagai berikut: regresi dan analisis jalur model trimming.
Pada model dilakukakan pengujian dengan
dua Sub-Struktur yaitu:
Struktur 1
Y = ρYX + ρY ε1
Gambar 1. Model Penelitian
Hipotesis yang dalam penelitian
adalah sebagai berikut: Struktur 2
H1 = Diduga desain produk rumah makan di Z = ρZX + ρZ ε2
kota Padang mempengaruhi kepuasan Keterangan:
pelanggan. X = Desain Produk
H2 = Diduga desain produk rumah makan di Y = Kepuasan Pelanggan
kota Padang mempengaruhi loyalitas Z = Loyalitas Pelanggan
pelanggan, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
H3 = Diduga kepuasan pelanggan rumah HASIL
makan di kota Padang mempengaruhi Setelah kuesioner yang disebarkan
loyalitas pelanggan. kepada responden telah diisi dan telah
terkumpul, sehingga didapatkanlah kuesioner
METODE yang layak untuk diolah, yaitu sebanyak 400
Populasi yang digunakan adalah sampel dari populasi yang ada.
seluruh pelanggan rumah makan dikota Dilakukanlah analisis terhadap
Padang, Sumatera Barat. Dimana Sampel sampel untuk membuktikan hipotesis,
dalam penelitan yang digunakan adalah pengolahan data yang sudah ditabulasikan
sebanyak 400 pelanggan yang ada, teknik kemudian diolah dengan menggunakan
pengambilan sampel yang digunakan adalah software statistik yaitu SPSS versi 15.
metode non probability sampling dengan Dimana hasil analisis dengan menggunakan
Convenience sampling, mengingat dimana regresi dan analisis jalur model trimming,
jumlah populasi yang cukup besar, maka dengan pengolahan software SPSS dapat
setiap pelanggan yang mudah untuk ditemui, dilihat pada output komputer dibawah ini.
dan rasanya bisa untuk menjadi sampel,
maka berhak untuk menjadi responden. Hal
ini dilakukan untuk diagnosis situasi secara
cepat dan bersifat sederhana serta mudah,
Menciptakan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Roni Andespa)147

Tabel 1. Output SPSS Model Summary Tabel 3. Output SPSS Correlations Variabel Desain
Variabel Desain Produk Terhadap Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan, Data
Olahan SPSS
Kepuasan Pelanggan, Data Olahan
SPSS

Dari tabel Model Summary dapat


dilihat nilai R Square menunjukan bahwa
variabel desain produk mampu menjelaskan
variabel kepuasan pelanggan sebesar 91,2%, Maka besarnya jalur besarnya
sedangkan sisanya sebesar 8,8% dipengaruhi koefisien diteminan (konstribusi) Desain
oleh variabel/faktor di luar penelitian. produk terhadap Kepuasan adalah sebagai
Dimana nilai R=0,955 artinya hubungan berikut ini:
antara desain produk terhadap kepuasan = (ρYX) * (rYX)
pelanggan adalah kuat yaitu sebesar 95,5%. = (0,955) * (0,955)
= 0,912
Tabel 2. Output SPSS Coefficients Variabel Desain
Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan, Data Tabel 4. Output SPSS Model Summary Variabel
Olahan SPSS Desain Produk dan Kepuasan pelanggan
Terhadap Loyalitas Pelanggan, Data Olahan
SPSS

Tabel Coefficients Variabel desain Tabel Model Summary menunjukan


produk terhadap kepuasan pelanggan nilai R Square sebesar 0,946, ini berarti
memperlihatkan nilai sig. 0,000 (< 0,05), ini variabel desain produk dan kepuasan
berarti terdapat pengaruh yang signifikan pelanggan mampu menjelaskan variabel
antara desain produk dengan kepuasan loyalitas pelanggan sebesar 94,6%,
pelanggan. sedangkan sisanya sebesar 5,4% dipengaruhi
Tabel 2 juga memperlihatkan hasil oleh variabel/faktor di luar penelitian.
koefisien jalur antar variabel dan analisis Dimana nilai R=0,973 artinya hubungan
regresi variabel penelitian, dimana nilai antara desain produk dan kepuasan
koefisien ρ Desain Produk - Kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan
Pelanggan adalah 0,955. adalah kuat yaitu sebesar 97,3%.
148 Menciptakan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Roni Andespa)

Tabel 5. Output SPSS Coefficients Variabel Desain = (0,666)*(0,968) + (0,316)*(0,952)


Produk dan Kepuasan Pelanggan Terhadap
= (0,645) + (0,301)
Loyalitas Pelanggan, Data Olahan SPSS
= 0,946
Total Pengaruh Variabel Eksogen Terhadap
Variabel Endogen
Dalam menguraikan total pengaruh
variabel eksogen terhadap variabel endogen
dicari dulu pengaruh langsung (Direct Effect-
DE), dan pengaruh tidak langsung (Indirect
Effect-IE), total pengaruh didapatkan dari
dari penjumlahan koefisien DE dan IE.
Total Pengaruh Desain Produk
terhadap Loyalitas Pelanggan = ρZX + ρYX
Tabel Coefficients Variabel desain
ρZY
produk terhadap loyalitas pelanggan DE + IE
memperlihatkan nilai sig. 0,000 (< 0,05), ini DE = 0,666 (signifikan)
berarti terdapat pengaruh yang signifikan IE = 0,955*0,316 (signifikan)
antara desain produk terhadap loyalitas = 0,301
pelanggan.
Total Pengaruh = ρZX + ρYX ρZY ( DE + IE )
Variabel kepuasan pelanggan
= 0,666 + 0,301
terhadap loyalitas pelanggan adalah 0,000
= 0,967
(<0,05), dimana menunjukan pengaruh yang
Total Pengaruh Kepuasan Pelanggan
signifikan antara kepuasan pelanggan dengan
terhadap Loyalitas Pelanggan = ρZY
kepuasan pelanggan.
DE + IE
Tabel juga memperlihatkan hasil
DE = 0,316 (signifikan)
koefisien jalur antar variabel dan analisis
Total Pengaruh = ( DE + IE )
regresi variabel penelitian, dimana nilai
= 0,316
koefisien ρ Desain Produk – Loyalitas
Pelanggan adalah 0,666, nilai koefisien ρ Tabel 7. Total Pengaruh Variabel Eksogen Terhadap
Kepuasan Pelanggan – Loyalitas Pelanggan Variabel Loyalitas Pelanggan
adalah 0,316.

Tabel 6. Output SPSS Correlations Variabel Desain


Produk dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas
Pelanggan, Data Olahan SPSS

PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian dapat dilihat
bahwa desain produk rumah makan di kota
Padang mempengaruhi kepuasan pelanggan
dan mempengaruhi loyalitas pelanggan
secara langsung dan tidak langsung, maka
langkah-langkah yang harus dilakukan oleh
manajemen industri rumah makan di kota
padang adalah:
1. Mendiferensiasikan Produk.
Didalam upaya untuk mende
Jadi besarnya jalur besarnya koefisien ferensiasikan produk sebuah rumah makan
diteminan (konstribusi) Desain produk dan adalah dengan membuat desain produk yang
Kepuasan terhadap Loyalitas adalah : sesuai dengan keinginan serta harapan dari
= (ρZX)*(rZX) + (ρZY)*(rZY) pelanggan atau konsumen.
Menciptakan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Roni Andespa)149

Memberikan produk yang berkualitas makan. Dalam hal ini terdapat tiga hal yang
lebih tinggi dan bervariasi dari pesaing dilakukan oleh industri rumah makan untuk
secara konsisten. Karena kualitas meningkatkan serta mengendalikan kualitas
pengalaman dan kepercayaan rumah makan produk.
dipertanyakan oleh pelanggan, karena a) Investasi dalam seleksi dan pelatihan
memiliki pelanggan berarti memiliki personel yang baik.
konsekuensi: Dalam hal ini perusahaan industri
a. Pelanggan rumah makan umumnya lebih rumah makan mengeluarkan dana yang
tergantung pada promosi dari mulut besar untuk melatih karyawannya dalam
kemulut daripada iklan jenis lainnya. mendesain dan menyediakan produk yang
Pelanggan yang puas dengan produk yang baik dan menarik, sehingga seorang
dihadirkan oleh rumah makan akan pelanggan/konsumen dapat menemukan
bercerita ke orang lain. karyawan yang ahli dan ramah.
b. Para pelanggan sangat mengandalkan b) Standarisasi proses pelaksanaan desain
biaya yang telah dikeluarkan, dan produk dan dalam memproduksi produk.
petunjuk fisik, ataupun melihat secara Hal ini dapat dilakukan dengan jalan
langsung produk yang dihadirkan di menyiapkan suatu blueprint produk yang
rumah makan untuk menilai kualitas menggambarkan peristiwa atau event dan
produk rumah makan. proses produk dalam suatu diagram alur,
c. Jika pelanggan merasa puas, mereka dengan tujuan untuk mengetahui faktor-
sangat setia pada rumah makan, dan akan faktor potensial yang dapat menyebabkan
menjadi pelanggan tetap. kegagalan dalam produk tersebut.
Dari ketiga hal terebut, rumah makan c) Melakukan pemantauan kepuasan
harus meningkatkan differensiasi produk pelanggan atau konsumen.
mereka, baik itu cita rasa, keragaman, cara Lewat sistem saran dan keluhan, survei
penyajian, kualitas pelayanan mereka serta kepada pelanggan atau konsumen, dan
produktivitas mereka. Kuncinya adalah belanja perbandingan, sehingga pelayanan
dalam mendesain produk dan atribut produk yang kurang dapat dideteksi dan
yang dibuat haruslah disesuaikan dengan diperbaiki.
kebutuhan dan keinginan 2. Manajemen Perusahan harus memahami
pelanggan/konsumen, karena produk yang apa yang diinginkan pelanggan/konsumen.
dibuat dimulai dari kebutuhan Manajemen rumah makan harus
pelanggan/konsumen dan berakhir pada mengerti apa yang pelanggan/konsumen
pelanggan/konsumen, hal ini berarti bahwa harapkan dalam suatu pelayanan produk dan
citra kualitas produk yang baik bukanlah bagaimana bisa menyediakan kualitas service
berdasarkan sudut pandang rumah makan, yang maksimal. Sebagai contoh, manajemen
melainkan berdasarkan persepsi atau sudut menetapkan suatu sistem bahwa untuk waktu
pandang pelanggan atau konsumen, karena tunggu atau waktu untuk melayani
pelanggan atau konsumen adalah pihak yang pelanggan/konsumen di meja makan,
mengkonsumsi dan menikmati produk termasuk pelayanan lainnya dalam waktu
tersebut, sehingga merekalah yang akan tidak lebih dari 15 menit.
menentukan kualitas produk. Tetapi kenyataannya pelanggan/
Jadi, kunci keberhasilan industri konsumen sudah mulai resah dan mengomel
rumah makan adalah pada karyawan yang setelah 10 menit, ini berarti sistem yang
berkompeten yang akan langsung melayani ditetapkan oleh manajemen menyebabkan
pelanggan atau konsumen, hal ini dapat pelanggan atau konsumen tidak puas.
tercipta dengan proses rekrutment, pelatihan, Mungkin saja manajemen berpikir bahwa
dan pengembangan karyawan dalam rangka waktu 15 menit itu merupakan waktu yang
membangun dan menciptakan kepercayaan singkat tetapi tidak demikian dengan
dari pelanggan/konsumen terhadap rumah pelanggan atau konsumen. Dari sini
150 Menciptakan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Roni Andespa)

manajemen belajar bahwa waktu yang tepat diharapkan untuk bisa menunjukkan sikap
bukan 15 menit tapi 10 menit. yang ramah dan penuh senyum, tegur sapa
3. Manajemen meningkatkan sistem yang serta dapat membantu menyelesaikan
akan memenuhi keinginan masalah-masalah, keinginan-keinginan, dan
pelanggan/konsumen. keluhan-keluhan dari pelanggan/konsumen,
Harus ada komitmen yang kuat dari jika tidak maka pelanggan akan merasa tidak
rumah makanan untuk memberikan service puas.
quality yang maksimal, meningkatkan Untuk mengurangi atau
kemampuan untuk memahami persepsi meminimalkan terjadinya ketidakpuasan
pelanggan atau konsumen, adanya pelanggan/konsumen maka penting sekali
standarisasi tugas, dan manajemen harus peranan dari manajemen mulai dari
mempunyai tujuan yang jelas. perekrutan karyawan, pelatihan, pemantauan
Beberapa perusahaan kebanyakan kondisi kerja karyawan dan peningkatkan
hanya melihat profit jangka pendek saja dan sistem penghargaan kepada karyawan yang
tidak berkeinginan untuk investasi dengan berprestasi.
meyediakan modal yang cukup untuk 5. Menepati janji yang telah dijanjikan
pengembangan karyawan dan peralatan- kepada pelanggan/konsumen.
peralatan, inilah yang menyebabkan Contohnya, bagian/divisi marketing
terjadinya masalah service quality. mempromosikan bahwa
Sebagai contoh, manajer rumah pelanggan/konsumen yang baru jadi
makan yang hanya menganggarkan biaya langganan catering akan mendapat hadiah
persediaan tisu yang secukupnya untuk tiap dan menerima pelayanan yang sangat
meja di rumah makan, dan tidak memikirkan memuaskan, dan itu harus ditepati sesuai
bila persediaan tisu tersebut dengan yang dipromosikan.
menyusut/berkurang karena hilang atau 6. Konsistensi dari pihak manajemen
rusak. Kemudian ada pelanggan/konsumen Sebagai contoh, pada awalnya untuk
yang menginginkan tisu tambahan dan biaya antar/ongkos kirim makanan sudah
memintanya kepada karyawan, dan karyawan dimasukkan kedalam harga total makanan
meminta maaf, bahwa pihak rumah makan tetapi ketika pelanggan atau konsumen
tidak mempunyai persediaan tisu lagi. melakukan transaksi, ongkos kirim tetap
Manajemen rumah makan tahu bahwa dikenakan.
persediaan tisu sedikit tapi pemilik rumah Seharusnya ada aturan yang jelas
makan tidak mau menginvestasikan uangnya mengenai hal biaya administrasi tersebut
atau tidak mempunyai uang yang cukup sehingga terjadi konsistensi mengenai apa
untuk membeli perlengkapan-perlengkapan yang berlaku di sebuah rumah makan.
tersebut. Contoh lainnya, dimana untuk Demikian juga dengan kebijakan-kebijakan
melayani pelanggan atau konsumen dan ketentuan-ketentuan lainnya yang
dibutuhkan 2 orang karyawan tetap, tetapi menyangkut pelayanan terhadap pelanggan
pemilik tidak mau mengeluarkan tambahan atau konsumen harus ada konsistensi.
uang untuk menambah karyawan baru, 7. Create Constancy of Purpose
sehingga pelanggan harus menunggu untuk Sama seperti sebuah bangunan yang
dapat dilayani yang pada akhirnya akan membutuhkan pondasi yang kuat dan kokoh
menyebabkan atau menimbulkan rasa demikian pula sebuah organisasi service
ketidakpuasan dan ketidaknyamanan dari harus didasarkan pada tujuan dan visi yang
pelanggan atau konsumen. kuat, jelas dan konseptual. Hal-hal ini
4. Karyawan harus sanggup atau mempunyai dibangun dengan memperhatikan apa yang
kemauan untuk memberikan service yang diinginkan dan dipikirkan oleh
maksimal. pelanggan/konsumen. Dengan demikian kita
Ketika karyawan rumah makan dan dapat menggunakannya sebagai standar
pelanggan/konsumen berinteraksi, karyawan
Menciptakan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Roni Andespa)151

untuk mengukur tindakan-tindakan apa yang menghasilkan profit. Pemimpin yang baik
seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan. dapat menjamin bahwas karyawannya telah
Dengan adanya tujuan yang jelas melakukan pekerjaannya dengan benar dan
karyawan dapat melakukan pekerjaannya membuat karyawannya dapat bekerjasama
dengan lebih baik dan terarah yang pada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
akhirnya akan memuaskan pelanggan atau manajemen.
konsumen dengan memberikan kualitas 11. Educate and Train
produk yang prima, dengan desain produk Pendidikan dan pelatihan merupakan
yang sesuai dengan harapan prioritas utama bagi semua perusahaan
pelanggan/konsumen. khususnya rumah makan untuk dapat
Tujuan dan misi visi yang telah mencapai service prima yang memuaskan.
dibuat akan menjadi sia-sia bila manajemen Perusahaan rumah makan tidak bisa hanya
tidak konsisten dalam menjalankannya. Oleh menginvestasikan uangnya di fasilitas-
karena itu manajemen harus selalu konsisten fasilitas fisik saja tapi juga harus
dengan apa yang telah dirancangkannya dan menginvestasikan dana dan waktu untuk
di desainnya. mengembangkan sumber daya manusianya.
8. Cease Reliance on Inspection Rumah makan tidak akan
Oleh karena di bisnis rumah makan mendapatkan hasil yang memuaskan tanpa
sebagai produk service diberikan secara adanya pendidikan dan pelatihan yang cukup
simultan antara produksi dan konsumsinya untuk karyawannya. Bila manajemen berpikir
maka tidaklah mungkin bagi manajer untuk bahwa pendidikan dan pelatihan butuh biaya
menginspeksi tiap produk service yang yang mahal maka bila terjadi
diberikan. Oleh karena itu manajer harus kelalaian/kesalahan dari karyawan yang akan
memberikan kepercayaan penuh kepada berakibat pada kehilangan pelanggan, maka
karyawannya untuk melakukan segala harga yang harus dibayar bisa lebih mahal.
sesuatunya dengan benar, termasuk dalam 12. Build Long-Term Business Relationships
mendesain produk yang akan dihidangkan. Setiap karyawan perlu dibantu
9. Remove Barriers karyawan lainnya untuk melakukan
Manajer mempunyai tanggung jawab mendesain dan menciptakan produk, maka
untuk membangun cara-cara yang dapat perusahaan juga membutuhkan perusahaan
membuat karyawan melakukan pekerjaannya atau organisasi lain untuk mencapai tujuan
dengan benar. Terkadang kesalahan- dan misinya dengan membangun hubungan
kesalahan yang terjadi bukan karena bisnis yang bersifat jangka panjang. Sebuah
manusianya tapi karena sistemnya. Untuk rumah makan perlu sekali membangun
menghilangkan rintangan-rintangan yang hubungan bisnis dengan mitra, saingan dan
ada, manajemen dapat mengidentifikasi dan pelanggan/konsumen.
mengeliminasi tugas-tugas yang sebenarnya Selain itu dengan membangun
tidak diperlukan sehingga dapat menghemat hubungan atau relasi bisnis yang
waktu dan tenaga untuk digunakan tugas- berkesinambungan dengan perusahaan atau
tugas lain yang lebih penting dan berharga. organisasi lain akan membuat rumah makan
Selain itu manajemen dapat mencoba untuk dapat bersaing dengan para kompetitornya.
mencari, mendesain dan menciptakan tugas- 13. Take Positive Action
tugas baru yang dapat memberikan tambahan Ini adalah hal yang paling penting
nilai-nilai baru bagi pelanggan/konsumen. dan mudah dilakukan tapi sering dilupakan
10. Practice Leadership dan diabaikan. Manajemen dalam mendesain
Dalam menjalankan suatu organisasi produk yang akan diproduksi harus
diperlukan seorang pemimpin/manajer yang melakukan pendekatan yang proaktif dan
mempunyai visi dan mempunyai jiwa inovatif dengan ide-ide yang lebih baik untuk
kepemimpinan sehingga dapat mengatur dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan
segala sesuatunya berjalan dengan lancar dan
152 Menciptakan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Roni Andespa)

pelanggan/konsumen dengan selalu sebesar 8,8% dipengaruhi oleh


memunculkan pertanyaan-pertanyaan : variabel/faktor di luar penelitian. Dimana
- Seperti apa yang dapat saya lakukan nilai R=0,955 artinya hubungan antara desain
untuk pelanggan/konsumen? produk terhadap kepuasan pelanggan adalah
- Apa yang pelanggan/konsumen kuat yaitu sebesar 95,5%. nilai sig. 0,000 (<
butuhkan? 0,05), jadi memang terdapat pengaruh yang
- Bagaimana saya dapat menyenangkan signifikan antara desain produk dengan
pelanggan/konsumen? kepuasan pelanggan. Hasil koefisien jalur
Keuntungan Desain Produk yang tepat antar variabel dan analisis regresi variabel
kepada rumah makan diantaranya : penelitian, dimana nilai koefisien ρ Desain
1. Mempertahankan Pelanggan/konsumen. Produk - Kepuasan Pelanggan adalah 0,955.
Pelanggan/konsumen yang merasa Tabel Model Summary menunjukan
puas dengan pelayanan yang diberikan oleh nilai R Square sebesar 0,946, ini berarti
sebuah rumah makan akan variabel desain produk dan kepuasan
memberitahukannya kepada orang lain dan pelanggan mampu menjelaskan variabel
sulit untuk membuatnya untuk pindah ke loyalitas pelanggan sebesar 94,6%,
tempat lain. sedangkan sisanya sebesar 5,4% dipengaruhi
2. Mempertahankan karyawan-karyawan oleh variabel/faktor di luar penelitian.
yang berkualitas. Dimana nilai R=0,973 artinya hubungan
Karyawan-karyawan yang berkualitas antara desain produk dan kepuasan
akan lebih menyukai perusahaan tempatnya pelanggan terhadap loyalitas pelanggan
bekerja dijalankan dengan baik dan adalah kuat yaitu sebesar 97,3%. Desain
menghasilkan produk yang berkualitas produk terhadap loyalitas pelanggan
karena mereka tidak menginginkan untuk memperlihatkan nilai sig. 0,000 (< 0,05), ini
selalu dikomplain oleh pelanggan/konsumen berarti terdapat pengaruh yang signifikan
karena produk yang di desain tidak antara desain produk terhadap loyalitas
berkualitas. pelanggan. Variabel kepuasan pelanggan
3. Mengurangi biaya-biaya. terhadap loyalitas pelanggan adalah 0,000
Dengan diberikannya service atau (<0,05), dimana menunjukan pengaruh yang
pelayanan yang lebih memuaskan kepada signifikan antara kepuasan pelanggan dengan
pelanggan/konsumen, pihak manajemen loyalitas pelanggan. Dari hasil koefisien jalur
tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk antar variabel dan analisis regresi variabel
kesalahan-kesalahan yang sering dibuat oleh penelitian, ditemukan nilai koefisien ρ
karyawan. Desain Produk – Loyalitas Pelanggan adalah
4. Meningkatkan laba perusahaan. 0,666, dan nilai koefisien ρ Kepuasan
Dengan diberikannya service quality Pelanggan – Loyalitas Pelanggan adalah
yang maksimal kepada pelanggan akan 0,316.
membuat pelanggan/konsumen merasa puas.
pelanggan/konsumen yang merasa puas ini DAFTAR RUJUKAN
pasti akan memberitahukan kepada orang
lain, sehingga banyak orang yang akan Abu dan Cholid. 2001. Metodologi
datang dan belanja di rumah makan tersebut Penelitian. Bumi Aksara. Yogyakarta.
yang pada akhirnya sangat membantu Algifari. 1997. Statistik Induktif untuk
perusahaan dalam meningkatkan laba. Ekonomi dan Bisnis. UPP AMP
YKPN. Yogyakarta.
SIMPULAN Swastha, Basu dan Irawan. 2001. Manajemen
Nilai R Square pada output SPSS Pemasaran Modern. Yogyakarta :
menunjukan bahwa variabel desain produk Liberty.
mampu menjelaskan variabel kepuasan Swastha, Basu dan T. Hani Handoko. 2001.
pelanggan sebesar 91,2%, sedangkan sisanya Manajemen Pemasaran Analisis
Menciptakan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Roni Andespa)153

Perilaku Konsumen. Edisi Pertama.


Yogyakarta : BPFE.
Djarwanto dan Pangestu Subagyo. (2000).
Statistik Induktif. Yogyakarta : BPFE.
Hadi. 1993. Analisa Butir untuk Instrumen.
Edisi Pertama. Penerbit Andi Offset.
Yogyakarta.
Kotler, Philip dan Armstrong. 2001. Prinsip-
Prinsip Pemasaran. (Damos
Sihombing Terjemahan). Edisi
Kedelapan. Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Buku asli diterbitkan tahun 1996.
Kotler, Philip. (1997). Manajemen
Pemasaran Analisa. Perencanaan.
Implementasi dan Kontrol. (Hendra
Teguh Terjemahan). Jakarta :
Prehalindo. Buku asli diterbitkan
tahun 1996.
Marsum. 1991. Restoran dan Segala
Permasalahannya. Edisi Pertama.
Andi Offet. Yogyakarta.
Masri dan Sofian. 1989. Metode Penelitian
Survei. Edisi Revisi. Penerbit LP3ES.
Jakarta
Nazir. 1988. Metode Penelitian. Cetakan 3.
Ghalia Indonesia. Jakarta.
Santoso. 2000. Pengolahan Data SPSS. Elex
Media Komputindo. Jakarta.
Sardiman. 1999. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Cetakan Ketiga.
Jakarta : Rajawali.
Subagyo. 1995. Statistik Deskriptif. Edisi 3.
Penerbit BPFE. Yogyakarta.
Sugiono. 1999. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung : CV. Alfabeta.
Suharyani dan Moh. Imam Teguh Rianto.
2001. Modul Pengolahan Data
Elektronik : Yogyakarta.
Hadi, Sutrisno. 2000. Analisis Butir Untuk
Instrumen Angket dan Skala Nilai
dengan Basica. Yogyakarta : Andi
Offset.
Tjiptono, Fandy. 1995. Strategi Pemasaran.
Edisi Pertama. Andi Offset.
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai