Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PADA LANSIA

Ns. Dalia Novitasari M.Kep


TUJUAN :

■ Menciptakan hubungan saling percaya dan ‘supportive


relationship’ thd lansia menjadi penting karena lansia
umumnya merasa sulit, lemah, bingung terhadap
lingkungan/orang baru dikenal
■ Komponen penting dalam membina hubungan terapetik
dgn lansia mencakup kesabaran,menjadi pendengar aktif
dan menciptakan lingkungan yang nyaman saat interaks
Tehnik dan sikap komunikasi terapeutik
pada lansia
■ Tunjukkan penghargaan  Panggil nama/sebutan yang disukai.
■ Mulai pembicaraan dengan memperkenalkan diri sendiri.
■ Jelaskan tujuan dan lama waktu interaksi kontrak yang jelas.
■ Mengingatkan waktu ditengah-tengah interaksi dapat membantu mengarahkan
komunikasi dan membuat lansia merasa ‘aman’ karena ada perawat yang
mengontrol situasi.
■ Berikan waktu menjawab yang lebih lama, terutama pada lansia yang lebih tua 
Jangan berasumsi mereka menjawab lambat karena kurang
pengetahuan/pemahaman/memori
■ Gunakan bahasa yang tepat dan tidak asing, hindari singkatan, bahasa
slang, jargon, bahasa asing dan bahasa medis yang sulit dimengerti.
■ Sesuaikan kata-kata yang dipilih berdasarkan latar belakang sosial
budaya dan tingkat pendidikan.
■ Ajukan pertanyaan singkat dan ‘to the point’ terutama untuk lansia
yang memiliki kesulitan berpikir abstrak/konseptual.
■ Tehnik yang paling tepat untuk validasi adalah klarifikasi, focusing,
restating.
■ Lakukan re-phrasing bila lansia tidak menjawab dengan
tepat/enggan menjawab
■ Berikan ‘nonverbal cues’ : kontak mata, anggukan kepala, duduk
dekat, sentuhan (punggung, lengan,tangan) untuk sentuhan
perhatikan aspek budaya’ keyakinan dan adanya halusinasi tactile.
■ Lansia umumnya sensitif tehdap lawan bicara, apakah tulus,
menghargai, peduli perawat harus kontrol perasaan dan pikiran
negatif yag muncuL
■ Banyak lansia merasa butuh menceritakan banyak hal  jangan buru-buru
dihentikan, jadikan sumber yang tepat untuk menggali data tentang memori
jangka panjang,kemampuan membuat keputusan, penilaian, afek, orientasi.
■ Hati-hati dengan penjelasan yang disalahartikan  berikan penjelasan berulang
■ Jangan berasumsi bhw lansia memahami tujuan interaksi lebih baik jelaskan
dengan baik
■ Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tidak berisik
■ Perawat bicara pelan dan suara tidak tinggi
■ Pilih waktu pagi untuk mengurangi kelelahan.
■ Untuk mengevaluasi keabsahan data, lakukan komunikasi dgn keluarga.
■ Perhatikan faktor-faktor seperti pengobatan, nutrisi, tingkat kecemasan

Sumber: fontaine (2009), stuart (2009), townsend (2009) buku psychiatric nursing

Anda mungkin juga menyukai