Pedoman Mutu PKM Sememi Revisi Survey
Pedoman Mutu PKM Sememi Revisi Survey
I. Pendahuluan
A. Latar belakang
1. Profil Organisasi
Puskesmas Sememi adalah Puskesmas kategori biasa dengan rawat jalan,
rawat inap bersalin dan pelayanan sore. Puskesmas Sememi berdiri pada tahun
1986 dan beralamat di Jalan Raya Kendung Sememi Kecamatan Benowo
(berdekatan dengan Kecamatan Benowo). Puskesmas Sememi Kota Surabaya
adalah penanggung jawab upaya pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan
Benowo, yang meliputi 4 Kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Kandangan
2. Kelurahan Sememi
3. Kelurahan Tambak Oso Wilangon
4. Kelurahan Romokalisari
Akreditasi Puskesmas adalah proses penilaian eksternal oleh Komisi
Akreditasi dan/atau Perwakilan di Provinsi terhadap puskesmas untuk menilai
apakah system manajemen mutu dan system penyelenggaraan pelayanan dan
upaya pokok sesuai dengan standar yang ditetapkan. Tujuan umum dari akreditasi
Puskesmas adalah untuk meningkatkan mutu layanan puskesmas. Sedangkan
tujuan khusus dari akreditasi Puskesmas adalah :
1
Manual Mutu Puskesmas Sememi
masyarakat dari semua kalangan untuk berkunjung dan menjadikan puskesmas
sebagai pilihan utama masyarakat.
VISI
MISI
C. Motto
MOTTO
SLOGAN
Komitmen Mutu
E. Komitmen Mutu
Memberikan Puskesms sepenuh
pelayanan Sememi hati dan bermutu dengan
F. Budaya Mutu
Budaya Mutu
MMutu baikIInovatifTTerpercayaRRamahAAkuntabilitas
H. Tata
Bertanggung
Tertib dijawab
Puskesmas
dalam Sememi
bekerja
1. Jam kerja Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Kontrak pada UPTD Puskesmas
Sememi di atur sebagai berikut :
JAM KERJA RAWAT JALAN
a. Jam Kerja pada pelayana Pagi
Senin - Kamis : Pkl 07.30 WIB – Pkl 14.30 WIB
Jum’at : Pkl 07.30 WIB – Pkl 11.30 WIB
Sabtu : Pkl 07.30 WIB – Pkl 13.00 WIB
b. Jam Kerja pada pelayana Sore
Senin – Jum’at : Pkl 14.30 WIB – Pkl 17.30 WIB
JAM KERJA RAWAT INAP PERSALINAN
Senin s/d Sabtu Pagi : Pkl 07.00 WIB – 14.00 WIB
Senin s/d Sabtu Sore : Pkl 14.00 WIB – 21.00 WIB
Senin s/d Sabtu Malam : Pkl 21.00 WIB – 07.00 WIB
3
Manual Mutu Puskesmas Sememi
c. Setiap pegawai wajib mematuhi jam kerja sebagai mana tersebut diatas
dengan melakukan Fingge Print pada saat masuk dan pulang;
d. Pegawai yang akan meninggalkan Kantor pada jam kerja wajib memberi
tahu dan mendapatkan izin dari atasan langsung;
e. Daftar hadir adalah daftar fingger print pegawai / karyawan UPTD
Puskesmas Sememi;
f. Pada setiap akhir bulan daftar hadir di yang rekap setiap
mingguan,bulanan dan tahunan disertai data dukungnya, dan direkap
untuk kemudian disampaikan ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya,
selambat – lambatnya tanggal 1 pada setiap awal bulan dengan dilampiri
dengan data dukung yang sakit, izin, cuti dan Dinas Luar ( pelatihan )
g. Apabila berdasarkan rekapan hadir, ternyata PNS dan Tenaga kontrak
yang sering terlambat masuk kerja dengan kumulatif 3 kali, tanpa alasan
yang jelas, meninggalkan tugas pada jam kerja tanpa izin atasan, maka
ia akan diberi tindakan atau di jatuhi hukuman displin sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 sebagai berikut :
1) Teguran Lisan I,II dan III
2) Teguran Tertulis I,II dan III
Bukti teguran diserahkan ke Dinas Kesehatan sebagai Upaya Tindak
Lanjut.
h. Semua berkas daftar hadir dan teguran diarsipkan
b. Tenaga Kontrak :
1) Hari Senin dan Selasa :
a) Pakaian atasan Putih dan Bawahan Hitam ( bukan bahan jeans )
b) Atribut lengkap ( Papan Nama )
2) Rabu :
a) Pakaian Cak dan Ning
b) Atribut lengkap ( Papan Nama )
3) Kamis :
a) Batik yang disudah di sepakati bersama( pakaian batik adalah
berupa kemeja lengan panjang / pendek /sesiku bermotif batik
dengan bawahan celana panjang bagi pria dan bahan lutut bagi
wanita dengan warna yang sesuaikan dan tidak berbentuk jeans /
semi jeans )
b) Atribut lengkap ( Papan Nama )
4) Jum’at :
a) Batik yang disudah di sepakati bersama ( pakaian batik adalah
berupa kemeja lengan panjang / pendek /sesiku bermotif batik
dengan bawahan celana panjang bagi pria dan bahan lutut bagi
wanita dengan warna yang sesuaikan dan tidak berbentuk jeans /
semi jeans ) / Olah Raga
b) Atribut lengkap ( Papan Nama )
5) Sabtu :
a) Batik Bebas tapi sopan ( pakaian batik adalah berupa kemeja
lengan panjang / pendek /sesiku bermotif batik dengan bawahan
celana panjang bagi pria dan bahan lutut bagi wanita dengan
warna yang sesuaikan dan tidak berbentuk jeans / semi jeans )
b) Atribut lengkap ( Papan Nama, Korpri, dan Keplek )
3. Aturan Cuti
Karyawan – Karyawati UPTD Puskesmas Sememi mempunyai Hak
untuk Cuti sebagai berikut :
a. PNS
Cuti Tahunan : Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang –
kurangnya 1 ( satu ) tahun secara terus menerus berhak atas
cuti, lamanya cuti tahuna 12 hari kerja, dan tidak dapat
dipecah – pecah hingga jangka waktu yang kurang dari 3
( tiga ) hari dan apabila cuti tahunan tidak diambil dalam
tahun yang bersangkutan, dapat diambil dalam tahun
berikutnya untuk paling lama 18 ( delapan belas ) hari kerja
termasuk cuti tahunan dalam tahun yang sedang berjalan.
Cuti Besar : Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang –
kurangnya 6 ( enam ) tahun secara terus menerus berhak atas
cuti besar, lamanya 3 ( Tiga ) bulan, Pegawai Negeri Sipil
yang menjalani cuti besar tidak berhak lagi atas cuti tahunnya
dalam tahun yang bersangkutan;
Cuti Sakit : Pegawai Negeri Sipil yang sakit selama 1 ( satu ) atau 2
( dua ) hari berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan bahwa ia
harus memberitahukan kepada atasannya, Pegawai Negeri
Sipil yang sakit dari 2 ( dua ) hari sampai dengan 14
( empat Belas ) hari berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan
bahwa PNS yang bersangkutan harus mengajukan permintaan
secara tertulis kepada pejabat yang berwenang memberikan
cuti dengan melampirkan surat keterangan keterangan dokter,
lamanya 1 ½ ( satu setengah ) bulan.
Cuti Bersalin : Untuk persalinan anaknya yang pertama, kedua,ketiga PNS
wanita berhak atas cuti bersalin, untuk persalinan anaknya
yang ke empat dan seterusnya, kepada PNS wanita diberi cuti
diluar tanggungan Negara, lamanya cuti bersalin adalah
3 ( tiga ) bulan
Cuti Karena : Yang dimaksud dengan cuti karena alasan penting adalah
6
Manual Mutu Puskesmas Sememi
alasan penting karena :
b. Tenaga Kontrak
Cuti Melahirkan : Resign 2 bulan
Dispensasi : 12 hari, dikurangi cuti bersama
Menikah : 3 hari
Istri melahirkan / mengalami keguguran : 2 hari
Kandungan
Kerabat meninggal ( orang Tua, : 2 hari
mertua,anak cucu,kakak/adik kandung,
menantu )
7
Manual Mutu Puskesmas Sememi
karyawan yang bersangkutan dan satu berkas untuk dikirim ke Dinas
Kesehatan
3. Berkas masuk ke TU Puskesmas Sememi paling lambat 2 minggu
sebelum tanggal cuti
8
Manual Mutu Puskesmas Sememi
9
Manual Mutu Puskesmas Sememi
PENDAFTARAN
LOKET
KLINIK
MTBS/ REPRODUKSI
BP GIGI BP UMUM RB KIA/KB
Imunisasi
MTBS/
Imunisasi
LABORATORIUM
OUTPUT
KLINIK
INPUT SANITASI KEPUASAN
PELANGGAN
KEBUTUHAN
PELANGGAN
POJOK
GIZI
POJOK
LAKTASI
BATTRA
KASIR
OBAT
APOTIK
PULANG
KOMPETENSI, SURVEY
KETERSEDIAAN AUDIT ANALISA
PENDIDIKAN, KEPUASAN
SUMBER DAYA INTERNAL DATA
PELATIHAN PELANGGAN
PENGENDALIAN TINDAKAN,
LINGKUNGAN
INFRASTRUKTUR PRODUK TAK PERBAIKAN &
KERJA
SESUAI PENCEGAHAN
11
Manual Mutu Puskesmas Sememi
B. Ruang Lingkup
Pedoman mutu ini disusun berdasarkan standar akreditasi pukesmas yang
Sememi mencakup :
a. Pendaftaran (Loket)
b. Poli Umum
c. Poli Gigi
d. Poli KIA
e. Instalasi Obat
f. Laboratorium
g. Poli Battra
h. UGD
i. Rawat Bersalin PONED
j. Poli Paliatif
k. Poli TBC
l. Poli Kusta
m. Poli Gizi
n. Pojok Laktasi
o. Poli MTBS
p. Poli Kesehatan Lingkungan / Klinik Sanitasi
q. Poli Klinik Reproduksi
r. Puskesmas Pembantu
2. Jenis layanan diluar gedung Puskesmas meliputi:
a. Poskeskel
b. Posyandu Balita
c. Posyandu Lansia
d. UKS / UKGS
e. Community Health Nursing (CHN)
f. Kegiatan Penyuluhan
g. Mobile Klinik Reproduksi
h. Puskesmas Keliling
C. Tujuan
12
Manual Mutu Puskesmas Sememi
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam
Kesehatan;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan
Kabupaten/Kota
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59/2015 tentang Komisi Akreditasi
FKTP.
12. Keputusan Kepala Dinas Kota Surabaya Nomor 800/11884/436.6.3/2015
13
Manual Mutu Puskesmas Sememi
1) Kebijakan : Peraturan/Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib
kegiatan.
bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
14
Manual Mutu Puskesmas Sememi
A. Persyaratan umum
Puskesmas Sememi menetapkan, mendokumentasikan dan memelihara
system manajemen mutu sesuai dengan Standar Akreditasi Puskesmas. Sistem
ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian
terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik
penyelenggaraan upaya puskesmas maupun pelayananan klinis. Manajemen
memantau / mengukur / menganalisa setiap proses / kegiatan dan melakukan
tindakan perbaikan. Kegiatan sistem manajemen mutu menerapkan prinsip
manajemen : Plan – Do – Check – Action
B. Pengendalian dokumen
1. Tujuan Pengendalian dokumen adalah terkendalinya kerahasiaan dokumen,
proses perubahan, penerbitan, distribusi dan sirkulasi dokumen.
2. Dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu meliputi : Kebijakan,
Pedoman, Manual mutu, SOP, Kerangka Acuan,
rekaman-rekaman dan dokumen pendukung lainnya.
15
Manual Mutu Puskesmas Sememi
3. Cara pengendalian dokumen diatur dalam prosedur dan dipahami oleh semua
pihak terkait.
4. Prosedur pengendalian dokumen mengatur hal – hal sebagai berikut :
a. Pemeriksaan dokumen
b. Penomoran dokumen sesuai dengan SK Kepala Puskesmas Sememi
NOMOR : 440 / A.II.SK.6. 0018.01 / 436.6.3 / 2015 adalah sebagai berikut :
I. Pengendalian dokumen akreditasi
1) Pengkodean dokumen kelompok pelayanan:
a) Administrasi Manajemen dengan kode: A.,
i. Bab I, (A/I),
ii. Bab II, (A/II),
iii. Bab III, (A/ III),
b) Pelayanan Upaya kode : B,
i. Bab IV, (B/ IV),
ii. Bab V, (B/ V),
iii. Bab VI, (B/ VI),
c) Pelayanan Klinis kode : C,
i. Bab VII, (C/ VII),
ii. Bab VIII, (C/ VIII),
iii. Bab IX, (C/ IX),
d) Jenis Dokumen
i. Standar Prosedur Operasional, disingkat: SPO,
ii. Daftar tilik disingkat: Dt,
iii. Kerangka Acuan disingkat: KA,
iv. Surat Keputusan disingkat: SK,
v. Kebijakan disingkat: Kb,
vi. Dokumen ekternal disingkat: Dek,
vii. Manual Mutu disingkat MM.
viii. Pedoman Mutu disingkat PM,
ix. Audit Internal disingkat AI.
2) Sistem penomoran:
a) Surat masuk dan keluar sesuai dengan aturan Pemerintah Kota
Surabaya ( Tata Naskah )
b) Penomoran kelompok pelayanan dilakukan oleh kelompok
pelayanan masing- masing disesuaikan dengan sistem
pengkodean yang telah ditentukan,
c) Penomoran dokumen diurutkan sesuai dengan pengkodean,
d) Urutan penomoran meliputi: Kode pelayanan, Kode dokumen,
Bulan, Tahun dan nomor urut dokumen:
16
Manual Mutu Puskesmas Sememi
Contoh:
440/A.ISOP.001.06/436.6.3.7/2015 (A: Kode Administrasi
Manajemen, A : Pokja, I : Bab, SOP , Jenis Dokumen 001 : No
Urut 06 : Bulan 436.6.3.7: Kode Perwilayah Puskesmas 2015 :
Tahun.
A : Kode Administrasi Manajemen ( Kode Pokja I )
I : BAB
SOP : Jenis Dokumen
001 : Nomer Urut
06 : Bulan
436.6.3.7 : Kode Perwilayah Puskesmas
2015 : Tahun
3) Penyimpanan Dokumen Manajemen
a) Penyimpanan dokumen/ arsip perkantoran sesuai dengan
sistem penyimpanan dokumen/ arsip aturan Tata Naskah
Pemerintah Kota Surabya
b) Penyimpanan dokumen akreditasi disimpan dimasing- masing
kelompok pelayanan, sedangkan di administrasi dan
manajemen (admen) menyimpan master dokumen semua
kelompok pelayanan dan program.
II. Pengendalian Dokumen Rekam Medik
1) Pengkodean
a) Untuk Penomeran Rekam Medis Orang Dewasa ( 5 Th Keatas )
I : Kelurahan Sememi
II : Kelurahan Kandangan
III : Kelurahan Klakah Rejo
IV : Kelurahan Tb Oso W dan Kelurahan Romo Kalisari
V : Luar Wilayah
b) Untuk Penomeran Rekam Medis Anak ( 1 Th s/d 5 Th )
A1 : Kelurahan Sememi
A2 : Kelurahan Kandangan
A3 : Kelurahan Klakah Rejo
A4 : Kelurahan Tb Oso W dan Kelurahan Romo Kalisari
c) Untuk Penomeran Rekam Medis Balita ( 0 Bulan s/d 1 Tahun)
B1 : Kelurahan Sememi
B2 : Kelurahan Kandangan
B3 : Kelurahan Klakah Rejo
B4 : Kelurahan Tb Oso W dan Kelurahan Romo Kalisari
2) Penyimpanan Dokumen/ Rekam Medis
17
Manual Mutu Puskesmas Sememi
a) Dokumen rekam klinik/ medik inaktif wajib disimpan
sekurang- kurangnya dua tahun, terhitung dari tanggal terakhir
pasien meninggal, atau pindah tempat, setelah batas waktu
sebagaimana dimaksud diatas dilampaui, rekam klinis dapat
dimusnahkan, kecuali persetujuan tindakan dan persetujuan lain
harus disimpan jangka waktu 10 tahun, terhitung dari tanggal
dibuatnya,
b) Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani di Puskesmas
harus dipelihara dan disimpan minimal dua tahun dan pada
setiap resep harus diberi tanda:
i. Umum: resep umum,
ii. Askes: untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi
kesehatan,
iii. Surabaya gratis/ Jamkesmas/ BPJS untuk resep yang
diberikan kepada pasien yang dibebaskan dari pembiayaan
retribusi,
c. Pencatatan dalam Daftar Induk Dokumen Eksternal atau Internal
d. Pengesahan dokumen
e. Penerbitan dokumen
f. Pendistribusian dokumen yang sudah diberi stempel terkendali
Tata Cara Pendistribusian dokumen :
1) Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan dokumen
kepada unit upaya atau pelaksana yang memerlukan dokumen
tersebut agar dapat digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan
kegiatannya. Kegiatan ini dilakukan oleh tim sekretariat akreditasi.
2) Distribusi harus memakai ekspedisi dan/atau formulir tanda terima.
3) Distribusi dokumen bisa hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bisa
juga untuk seluruh unit kerja lainnya.
g. Revisi dan Penerbitan ulang dokumen
h. Penarikan dan Pemusnahan dokumen yang sudah tidak berlaku.
C. Pengendalian rekaman
Rekaman adalah dokumen yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan
yang dilakukan atau hasil yang dicapai didalam kegiatan Puskesmas dalam
melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang direncanakan.
Tujuan pengendalian rekaman adalah untuk memastikan semua data
kegiatan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk perbaikan dengan prosedur
sebagai berikut :
1. Tata Cara Penyimpanan dokumen
18
Manual Mutu Puskesmas Sememi
a. Dokumen asli (master dokumen yang sudah dinomori dan sudah
ditandatangani) disimpan di sekretariat Tim Akreditasi Puskesmas.
b. Dokumen fotocopy disimpan di masing-masing unit upaya Puskesmas.
c. Bila tidak berlaku lagi atau tidak dipergunakan maka unit kerja wajib
mengembalikan dokumen yang sudah tidak berlaku tersebut ke sekretariat
Tim Akreditasi Puskesmas. Yang kemudian fotocopy dokumen yang tidak
berlaku tersebut dapat dimusnahkan, namun untuk dokumen yang asli tetap
disimpan.
d. Dokumen di unit upaya Puskesmas harus diletakkan di tempat yang mudah
dilihat, mudah diambil dan mudah dibaca oleh pelaksana.
2. Penataan Dokumen.
Dokumen dikelompokan masing- masing bab/kelompok pelayanan dengan
diurutkan setiap urutan kriteria dan elemen penilaian, dan diberikan daftar
secara berurutan.
3. Revisi atau perubahan dokumen
a. Dilakukan setelah proses pengkajian serta mendapat pengesahan sesuai
pejabat yang berwenang
b. Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan
c. Isi revisi atau perubahan harus tercatat pada Riwayat Perubahan Dokumen
19
Manual Mutu Puskesmas Sememi
A. Komitmen manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab
puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada
pelanggan. Pelanggan atau sasaran adalahseluruh masyarakat yang datang dan atau
layanan di luar gedung. Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan dan
klinis, pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan.
C. Kebijakan Mutu
Kebijakan Mutu Puskesmas Sememi adalah :
a. Memberikan pelayanan sepenuh hati dan bermutu dengan sumberdaya yang
dimiliki.
b. Menjadikan Puskesmas Sememi sebagai pusat informasi kesehatan bagi
masyarakat.
20
Manual Mutu Puskesmas Sememi
c. Menggalang kemitraan dengan berbagai kalangan masyarakat.
d. Meningkatkan kesehatan individu keluarga dan lingkungan
1) Manajemen
5. P2
a. Kesesuaian survey kebutuhan dengan kegiatan yang dilakukan P2.
b. Cakupan penemuan dan penanganan diare dengan target 100%
a. Cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif dengan
target 90%
6. . GIZI
a. Kesesuaian survey kebutuhan dengan kegiatan gizi
b. Cakupan ASI Eksklusif dengan target 80%
c. Cakupan D/S balita di posyandu dengan target 80%
3) Upaya Kesehatan Klinis
1. APOTIK
a. Kesesuaian jam pelayanan dengan target 100%
b. Kesalahan pemberian obat dengan target 0%
c. Pemberian obat kadaluarsa kepada pasien dengan target 0%
d. Kesesuaian SOP dengan target 100%
2. GIZI
a. Kesesuaian jam pelayanan dengan target 100%
b. Kelengkapan dokumen konseling dengan target 60%
c. Penulisan SOAP di rekam medik dengan target 85%
d. Kesesuaian SOP dengan target 100%
3. . MTBS
a. Kesesuaian jam pelayanan dengan target 100%
b. Kelengkapan pengisian lembar MTBS dengan target 80%
c. Kesesuaian SOP dengan target 100%
4. RAWAT INAP BERSALIN
a. Kejadian phlebitis dengan target 0%
b. Pembuatan asuan kebidanan tiap pasien dengan target 100%
c. Kesesuaian SOP dengan target 100%
5. IMUNISASI
a. Kesesuaian jam pelayanan dengan target 100%
b. Penataan vaksin dengan target 100%
22
Manual Mutu Puskesmas Sememi
c. Pencatatan suhu/checklist monitoring dengan target 100%
d. Kepahaman terhadap VVM dengan target 80%
e. Kesesuaian SOP dengan target 100%
6. KIA
a. Kesesuaian jam pelayanan dengan target 100%
b. Pemberian inform concent tiap tindakan medis dengan target 100%
c. Kesesuaian SOP dengan target 100%
7. LOKET
a. Kesesuaian jam pelayanan dengan target 100%
b. Komplain pelanggan terhadap petugas dengan target 10%
c. Kelengkapan rekam medis dengan target 90%
d. Kelengkapan pengisian register dengan target 100%
e. Kesesuaian SOP dengan target 100%
8. POLI UMUM
a. Kesesuaian jam pelayanan dengan target 100%
b. Kelengkapan penulisan rekam medis dengan target 100%
c. Kesalahan pemberian resep dengan target 50%
d. Pemeberian informed concent dalam setiap tindakan medis dengan target 100%
e. Kesesuaian SOP 10 penyakit terbanyak dengan target 100%
9. POLI GIGI
a. Kesesuaian jam pelayanan dengan target 100%
b. Kelengkapan penulisan rekam medis dengan target 100%
c. Kesalahan pemberian resep dengan target 75%
d. Pemeberian informed concent dalam setiap tindakan medis dengan target 100%
e. Kesesuaian SOP dengan target 100%
10. LABORATORIUM
a. Kesesuaian jam pelayanan dengan target 100%
b. Kejadian hematome saat pengambilan sampel darah pasien dengan target 0%
c. Kesalahan pemberian hasil laboratorium dengan target 0%
d. Kesesuaian SOP dengan target 100%
23
Manual Mutu Puskesmas Sememi
c. Menyusun pedoman (manual) mutu dan
kinerja bersama dengan pimpinan Puskesmas
yang akan menjadi acuan bagi
Pimpinan,Penanggungjawab Program /
Upaya Puskesmas dan Pelaksana kegiatan
Puskesmas
SEKRETARIS : Bertanggung jawab terhadap pengendalian
dokumen manajemen mutu UPTD Puskesmas
Sememi
PENANGGUNG JAWAB : 1. Bertanggung Jawab terhadap jalannya
MUTU ADMINISTRASI DAN sistem administrasi dan manajemen
MANAJEMEN Puskesmas di UPTD Puskesmas Sememi
(Nur Aini) 2. Bertanggung Jawab dalam koordinasi dan
monitoring terhadap jalannya sistem
penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas
( PPP ) di UPTD Puskesmas Sememi
3. Bertanggung jawab terhadap jalannya sistem
Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas
(KMP) di UPTD Puskesmas Sememi
4. Bertanggung jawab terhadap jalannya sistem
Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)
dilingkup BAB II standart Akreditasi
PENANGGUNG JAWAB : 1. Bertanggung Jawab terhadap jalannya
MUTU UPAYA PUSKESMAS sistem Upaya Kesehatan Masyarakat di
(drg.Betanti Mulyantini) UPTD Puskesmas Sememi
2. Bertanggung Jawab dalam koordinasi dan
monitoring terhadap jalannya sistem dan
kelengkapan dokumen Usaha Kesehatan
Masyarakat Berbasis sasaran (UKMBS)
3. Bertanggung Jawab dalam koordinasi dan
monitoring terhadap jalannya sistem dan
kelengkapan dokumen implementasi
program Upaya kesehatan Masyarakat
4. Bertanggung Jawab dalam koordinasi dan
monitoring terhadap evaluasi capaian
program Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM)
PENANGGUNG JAWAB : 1. Bertanggung Jawab terhadap jalannya
PENINGKATAN MUTU sistem pelayanan klinis di UPTD Puskesmas
KLINIS DAN Sememi
24
Manual Mutu Puskesmas Sememi
KESELAMATAN PASIEN 2. Bertanggung Jawab terhadap
(dr.Zaini) berlangsungnya Layanan Klinis yang
berorientasi Pasien (LKBP)
3. Bertanggung Jawab terhadap
berlangsungnya Manajemen Penunjang
Layanan Klinis
4. Bertanggung Jawab terhadap
berlangsungnya kegiatan Peningkatan Mutu
Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)
5. Bertanggung jawab terhadap manajemen
resiko
6. Bertanggung jawab terhadap manajemen
komplain
PENANGGUNG JAWAB : 1. Bertanggung jawab merencanakan
AUDIT INTERNAL pelaksanaan audit internal puskesmas,
(dr.Khusnul Khowatin) meliputi : pembagian auditee dan auditor,
jadwal pelaksanaan, menyiapkan semua
sarana untuk melakukan audit internal.
2. Bertanggung jawab melakukan tugas audit
internal terhadap seluruh poli/ unit yang ada
di Puskesmas meliputi : mengamati proses,
meminta penjelasan, meminta peragaan,
menelaah dokumen, memeriksa dengan
daftar periksa, mencari bukti-bukti,
memeriksa silang, mewawancarai auditee,
melakukan survei, mencari informasi dari
sumber luar, menganalisis data dan
informasi dan menyimpulkan hasil temuan.
3. Bertanggung jawab melaporkan semua hasil
temuan audit kepada ketua tim manajemen
mutu
4. Bertanggung jawab merencanakan audit
internal yang akan dilakukan periode
selanjutnya.
25
Manual Mutu Puskesmas Sememi
F. Penanggung Jawab Manajemen Mutu
Kepala Puskesmas menunjuk seorang penanggungjawab manajemen mutu
yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di Puskesmas.
Penunjukkan penanggungjawab manajemen mutu berdasarkan pada Surat Keputusan
Kepala UPTD Puskesmas Sememi Nomor 440/A.III.SK.6.0004.07/436.6.3/2015
Adapun yang ditunjuk sebagai penanggungjawab manajemen mutu adalah :
Nama : dr.Nurul Ihsani
NIP : 19880831 201402 2 001
Jabatan : Dokter Umum
G. Komunikasi internal
Komunikasi internal antara pimpinan dan karyawan merupakan kegiatan
terdokumentasi.
Komunikasi internal tiap pokja dilakukan setiap dua minggu sekali dalam
komunikasi internal antar staff maupun dari Kepala Puskesmas dengan staff
pemegang program, morning report, WA grup dan media lain untuk melakukan
komunikasi
26
Manual Mutu Puskesmas Sememi
A. Umum
Tinjauan Manajemen adalah Rapat untuk membahas hasil analisis
kebutuhan, harapan dan kepuasan, hasil audit kinerja, hasil pertemuan tinjauan yang
lalu dan rekomendasi, serta tindak lanjut pertemuan.
Tujuan diadakannya Rapat Tinjauan manajemen adalah untuk pengendalian proses
dan perbaikan dalam upaya menjamin pencapaian sasaran serta persyaratan – persyaratan
mutu yang direncanakan dengan cara mengolah data hasil pemantauan dan pengukuran
C. Infrastruktur
a. Infrastruktur / sarana prasarana untuk meningkatkan mutu dan kinerja dipastikan
terpenuhi.
fasilitas pendukungnya agar senantiasa dalam kondisi baik dan siap dioperasikan.
dan kelengkapan sarana kerja dan kelaikan kondisi sarana kerja pada bagian yang
dipimpinnya
D. Lingkungan kerja
28
Manual Mutu Puskesmas Sememi
a. Lingkungan tempat kerja dikendalikan
4. Penyelenggaraan UKM:
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
1) Pengendalian penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan
sesuai perencanaan (POA) masing masing program.
2) Tiap penanggung jawab pogram membuat SOP untuk setiap tindakan
yang dikerjakan.
3) SOP dibuat untuk membimbing petugas pelaksana agar dapat
melaksanakan kegiatan sesuai yang direncanakan.
4) Peralatan yang diperlukan untuk proses penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat dipastikan tersedia dan memenuhi persyaratan.
2) Kewajiban sasaran :
i. Berkontribusi dalam menyelesaikan masalah kesehatan di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Sememi;
ii. Memberikan atau membantu menyampaikan informasi terkait dengan
masyarakat sekitar;
iii. Mendukung program kegiatan UKM di wilayah UPTD Puskesmas
Sememi;
iv. Mematuhi segala aturan dan kesepakatan yang telah di sepakati
bersama.
e. Manajemen risiko dan keselamatan
1) Identifikasi Resiko
a) Identifikasi Resiko dilakukan untuk melihat kejadian yang mungkin
terjadi dan dapat menimbulkan kerugian dimasa yang akan datang.
b) Hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan identifikasi resiko
adalah ketersediaan data yang akurat, keterbukaan, kejujuran dan
proporsional.
c) Teknik yang dapat dilakukan dalam melakukan identifikasi resiko
antara lain melalui brainstorming, survey, wawancara, informasi
historis, ataupun kelompok kerja.
2) Risk Asses atau analisa
a) Risk Asses atau analisa dilakukan berdasarkan hasil Identifikasi
Risiko
b) Menggunakan Matriks Grading Risiko :
a. Menyusun kriteria frekuensi, severity dan dampak
31
Manual Mutu Puskesmas Sememi
b. Menganalisis frekuensi dan severity terhadap dampak risiko
dalam sebuah matrik
c. Menyusun matriks grading risiko berdasarkan analisis frekuensi
dan severity
3) Rencana Pelaksanaan (Plan Action)
Rencana tindak lanjut bertujuan untuk meminimalisirkan resiko dan
keselamatan bagi petugas, masyarakat dan lingkungan.
4) Implementasi
Implementasi dilakukan sesuai dengan rencana tindak lanjut dan
dilaksanakan oleh seluruh karyawan yang dikoordinasi oleh tim
manajemen resiko Puskesmas Sememi
5) Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilakukan secara rutin sebagai tolak ukur
keberhasilan kegiatan manajemen resiko
32
Manual Mutu Puskesmas Sememi
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
Pemantauan dan pengukuran kepuasan pelanggan diukur melalui
survey kepuasan pelangggan dan kotak saran yang dilakukan oleh
masing-masing pemegang program.
Survey kepuasan pelanggang program UKM dilakukan oleh
masing – masing program yang ada di puskesmas Sememi dengan cara
membagian kuesioner kepada pengguna layanan program yang ada di
wilayah puskesmas sememi.
Waktu pelaksanaan survey kepuasan pelanggan UKM
dilaksanakan pada bulan Agustus 2015
Sasaran survey kepuasan pelanggan UKM puskesmas sememi
adalah pengguna layanan Upaya kesehatan masyarakat puskesmas
sememi meliputi :
1. Program p2 9. Proggram Batra
2. Program KIA 10. Program Kesehatan Reproduksi
3. Program Gizi 11. Program Kesehatan Usila
4. Program Kesling 12. Program kesehatan Olahraga
5. Program Promkes 13. Program Indra
6. Program UKK 14. Program UKS
7. Program Perkesmas 15. Program Pojok Gizi
8. Program UKGM/UKGS 16. Program Kesehatan Jiwa
2) Audit internal
a) Tujuan audit adalah untuk memastikan sistem mutu dalam
pelaksanaan program di implementasikan secara efektif dan hasilnya
sesuai dengan yang telah direncanakan.
b) Tim audit dibentuk oleh kepala puskesmas dan dibekali pemahaman
yang cukup sebelum melaksanakan audit.
c) Rencana audit direncanakan oleh tim audit dengan mempertimbangkan
tingkat kepentingan dan kekritisan bagian yang akan diaudit.
d) Pemantauan dan pengukuran audit internal dilakukan dengan
menggunakan instrumen audit internal setiap 6 bulan sekali
e) Audit harus dilakukan secara sistematis, objektif, terencana dan
terdokumentasi
f) Dalam setiap pelaksanaan audit, auditor harus memperhatikan hasil
audit yang terdahulu untuk mengevaluasi efektivitasnya.
33
Manual Mutu Puskesmas Sememi
g) Penanggungjawab program/ poli /unit yang diperiksa bertanggung
jawab untuk menindak - lanjuti temuan audit pada bagiannya.
h) Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap tindakan-
tindakan yang telah diambil.
i) Tim audit bertanggung jawab terhadap hasil audit dan melapor kepada
Wakil Manajemen dengan tembusan kepada kepala puskesmas.
d. Analisis data
Penanggungjawab UKM dan penanggungjawab program melakukan
analisis data, setelah ditemukan permasalahan/ kendala/ hambatan yang ada di
program UKM kemudian didiskusikan secara berkala bagaiamana
pemecahannya.
Kegiatan ini dilaksanakan setiap bulan bulan melalui minilokakarya
bulanan, setiap tiga bulanan melalui minilokakarya lintas sektor dan setiap
akhir tahun melalui minilokarya tahunan.
e. Peningkatan berkelanjutan
Penanggungjawab UKM dan penanggungjawab programakan
melakukan peningkatan secara berkala setelah diperoleh bagaimana cara
pemecahan masalah sesuai dengan matrik rencana tindak lanjut.
34
Manual Mutu Puskesmas Sememi
Penanggungjawab UKM akan melakukan monitoring dan evaluasi
secara berkelanjutan mengenai perkembangan dari pelaksanaan rencana
tindak lanjut tersebut. Apabila pelaksanaan belum maksimal maka dilakukan
analisis bersama dengan penanggungjawab dan pelaksana program untuk
menemukan kendala dan hambatannya serta disusun rencana tindak lanjutnya
kembali.
f. Tindakan korektif
Tindakan Korektif adalah rangkaian kegiatan untuk menindak lanjuti
hasil pelayanan mutu dan kinerja yang tidak sesuai dengan standar/ indikator
yang telah ditetapkan. Tujuan dari tindakan korektif adalah memperbaiki hasil
pelayanan mutu dan kinerja yang tidak sesuai dengan standar/ indikator yang
telah ditetapkan.
g. Tindakan preventif
Tindakan preventif adalah suatu cara untuk mencegah hasil yang tidak
sesuai dengan target sasaran dan indikator. Tujuan tindakan preventif untuk
mengantisipasi terhadap hasil kegiatan yang tidak sesuai dengan indikator
perbaikan mutu dan kinerja yang telah ditetapkan
35
Manual Mutu Puskesmas Sememi
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:
a. Proses pembelian
Pembelian barang untuk pelayanan klinis dilakukan dengan anggaran
dana dari JKN yang berupa pembelian obat, bahan habis pakai dan reagen
laboratorium. Sebelum dilakukan pembelian Puskesmas Sememi mengajukan
Nota Pencairan Dana ke dinas kesehatan kota. Setelah mendapat persetujuan
dari pejabat yang berwenang di Dinas Kesehatan Kota baru Puskesmas
melakukan pembelian sesuai dengan rekanan yang ditunjuk oleh bagian
farmasi .
b. Verifikasi barang yang dibeli
Verifikasi barang yang dibeli dilakukan oleh tim PPHP (Pejabat
Pemeriksa Hasil pekerjaan) yang terdiri dari dr.Nurul Ihsani, Lindra Bunga
dan Nur aini. Tim ini bertugas dan bertanggung jawab memverifikasi semua
barang yang dibeli puskesmas, melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan
pengadaan barang/jasa sesuai dengan ketentuan, menerima hasil pengadaan
barang/jasa setelah melalui pemeriksaan, membuat dan menandatangani berita
acara serah terima hasil pekerjaan.
38
Manual Mutu Puskesmas Sememi
Pemeliharaan rekam medis sebagai barang milik pelanggan dilakukan
dibawah tanggung jawab unit loket, jangka waktu penyimpanan rekam medis
di Puskesmas Sememi adalah sekurang-kurangnya dalam waktu 2 tahun.
Sedangkan pemeliharaan bahan pemeriksaan laboratorium (spesimen)
disimpan sebelum dikirim/di ambil ke laboratorium luar atau ketika
pemeriksaan tidak bisa dilakukan saat itu juga.
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
Adalah suatu sistem yang menjamin bahwa asuhan pasien lebih aman,
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan dalam melakukan atau tidak melakukan tindakan
yang seharusnya dilakukan, Sistem tersebut meliputi :
1) Kajian/assesmen resiko
2) Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien
3) Pelaporan dan analisis insiden
4) Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
Manajemen risiko dan keselamatan pasien diselenggarakan dengan
tujuan untuk :
1) Memberikan pengarahan dan pelaksanaan tentang 7 langkah keselamatan
pasien, yang terdiri dari :
39
Manual Mutu Puskesmas Sememi
5) Melakukan pencatatan, pelaporan dan analisa masalah terkait Kejadian
Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC) dan Kejadian
Potensial Cedera (KPC)
40
Manual Mutu Puskesmas Sememi
rate, dimana jumlah tindakan kepatuhan dibandingkan dengan jumlah seluruh
tindakan.
Compliance rate (CR) = Σ Ya x 100%
Σ Ya + Tidak
Compliance rate digunakan untuk mengecek kepatuhan terhadap
langkah-langkah kegiatan dalam rangka penilaian indikator kinerja klinis.
41
Manual Mutu Puskesmas Sememi
Diukur dengan setiap petugas memberikan inform concent tiap ada
tindakan medis
7. Laboratorium
a. Kejadian hematome saat pengambilan sampel darah pasien dengan
target 0%
43
Manual Mutu Puskesmas Sememi
h. Petugas menyerahkan hasil rekapan kepada tim survey setiap
bulannya untuk dianalisa.
i. Tim survey membahas hasil survey koin kepuasan pelanggan.
j. Tim survey melaporkan hasil rekapan koin kepuasan pelanggan
kepada kepala puskesmas.
k. Hasil survey disosialisasikan kepada seluruh staff puskesmas
dalam setiap rapat tinjauan manajemen.
l. Tim survey membuat dokumentasi pelaporan hasil survey koin
kepuasan.
m. Tim survey membuat RTL untuk kegiatan survey koin selanjutnya.
2) Audit internal
a) Tujuan audit adalah untuk memastikan sistem mutu di
implementasikan secara efektif dan hasilnya sesuai dengan yang telah
direncanakan.
b) Tim audit dibentuk oleh kepala puskesmas dan dibekali pemahaman
yang cukup sebelum melaksanakan audit.
c) Rencana audit direncanakan oleh tim audit dengan mempertimbangkan
tingkat kepentingan dan kekritisan bagian yang akan diaudit.
d) Pemantauan dan pengukuran audit internal dilakukan dengan
menggunakan instrumen audit internal setiap 6 bulan sekali
e) Audit harus dilakukan secara sistematis, objektif, terencana dan
terdokumentasi
f) Dalam setiap pelaksanaan audit, auditor harus memperhatikan hasil
audit yang terdahulu untuk mengevaluasi efektivitasnya.
g) Peanggung jawab poli / unit yang diperiksa bertanggung jawab untuk
menindak - lanjuti temuan audit pada bagiannya.
h) Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap tindakan-
tindakan yang telah diambil.
i) Tim audit bertanggung jawab terhadap hasil audit dan melapor kepada
Wakil Manajemen dengan tembusan kepada kepala puskesmas.
3) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
Pemantauan dan pengukuran proses dan kinerja pelayanan klinis
dilakukan melalui audit internal dan umpan balik seperti survey kepuasan
pelanggan, kotan saran dan keluhan pelanggan.
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
Pemantauan dan pengukuran hasil layanan klinis dilakukan dengan
membandingkan kinerja di layanan dengan sasaran mutu yang ditetapkan
oleh masing-masing unit.
44
Manual Mutu Puskesmas Sememi
d. Analisis data
Penanggungjawab UKP dan penanggungjawab poli melakukan analisis
data, setelah ditemukan permasalahan/ kendala/ hambatan yang ditemukan
dari hasil audit internal dan umpan balik pelanggan kemudian didiskusikan
secara berkala bagaiamana pemecahannya.
Kegiatan ini dilaksanakan setiap bulan bulan melalui minilokakarya
bulanan, setiap tiga bulanan melalui minilokakarya lintas sektor dan setiap
akhir tahun melalui minilokarya tahunan.
e. Peningkatan berkelanjutan
1) Seluruh karyawan dan pimpinan Puskesmas wajib melakukan perbaikan
secara terus menerus terhadap efektivitas sistem mutu sesuai dengan
tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.
2) Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam
kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data survey kepuasan
pelanggan, tindakan perbaikan dan pencegahan serta Rapat Tinjauan
Manajemen
f. Tindakan korektif
Tindakan Korektif adalah rangkaian kegiatan untuk menindak lanjuti
hasil pelayanan mutu dan kinerja yang tidak sesuai dengan standar/ indikator
yang telah ditetapkan. Tujuan dari tindakan korektif adalah Menindak lanjuti
hasil pelayanan mutu dan kinerja yang tidak sesuai dengan standar/ indikator
yang telah ditetapkan.
g. Tindakan preventif
Tindakan preventif adalah suatu cara untuk mencegah hasil yang tidak
sesuai dengan target sasaran dan indikator. Tujuan tindakan preventif untuk
mengantisipasi terhadap hasil kegiatan yang tidak sesuai dengan indikator
perbaikan mutu dan kinerja yang telah ditetapkan
45
Manual Mutu Puskesmas Sememi
VII. Penutup
46