PERCOBAAN 3
PENGUKURAN SUHU
OLEH
1. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada percobaan ini dapat dilihat pada Tabel 3.1
berikut.
Tabel 1.1 Data Pengamatan
NO Jenis air T. Celsius (℃) T.Fahrenheit (℉)
1. Air mendidih 98° 200°
2. Air es 4° 190°
3. Air biasa 34° 87°
2. Pembahasan
Suhu merupakan besaran yang menunjukan derajat panas benda.
Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda
tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukan energi yang dimiliki oleh
suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah adalah
termometer. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
suhu (temperature), ataupun perubahan suhu. Tujuan umum suhu yaitu
agar masyarakat mengetahui cara mengukur suhu menggunakan
termometer.
Prinsip kerja termometer ada pada pengaruh perubahan suhu
terhadap perubahan volumenya. Ketika volume air yang dipanaskan, suhu
airnya akan meningkat. Peristiwa yang terjadi selanjutnya volume air
tersebut juga meningkat. Begitupun sebaliknya, saat air didinginkan,
volume air juga itu akan menurun.
Berdasarkan hasil pengamatan pengukuran dilakukan dengan 3
bahan yaitu pada air mendidih, air es dan air biasa dengan menggunakan
thermometer Celsius dan termometer Fahrenheit. Pengukuran pertama
pada air mendidih menggunakan termometer Celsius menghasilkan
pengukuran sebesar 98℃ dan pada termometer Fahrenheit sebesar 200℉.
Pengukuran kedua, pada air es dengan cara yang sama menggunakan
thermometer Celsius dan termometer Fahrenheit menghasilkan
pengukuran sebesar 4℃ dan 190℉. Pengukuran ketiga, pada air biasa
dengan cara yang pada pengukuran pertama dan kedua menggunakan
termometer Celsius dan termometer Fahrenheit menghasilkan
pengukuran 34℃ dan 87℉.
Hal ini tidak sesuai dengan teori Kanginan yang menyatakan
bahwa skala Fahrenheit didasarkan pada titik beku 32 ℉ dan titik
didihnya 212 ℉. Skala Celsius didasarkan pada titik beku 0℃ dan titik
didih 100℃. Dengan demikian, terdapat 100 bagian (skala) dalam daerah
antara kedua titik referensi. Berdasarkan hasil pengamatan terjadi
kesalahan dalam pengukuran yang menyebabkan hasil pengukuran yang
tidak akurat.