LAPORAN RANCANGAN TEKNIK

“MODIFIKASI TRAKTOR RODA 2 MENGGUNAKAN STARTER”

DOSEN PENGAMPU
Dr. Ir. SYAHRIAL M.Si

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II

M.MIFTAHUL ANUAR (J1B117024)

ANANDA PRASETIA MANURUNG (J1B117027)
SINDY MERLIANA (J1B117031)
NUR HODIJAH (J1B117035)
DHIMAS AIDIL AKBAR (J1B117053)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
 MODIFIKASI TRAKTOR RODA 2 MENGGUNAKAN STARTER

A. Permasalahan

Traktor roda dua merupakan salah satu mesin pertanian yang banyak
diaplikasikan oleh para petani. Mesin yang digunakan pada traktor ini masih
menggunakan sistem recoil (engkol) maka dari itu dirasa perlu menambahkan
sistem starter elektrik agar lebih mudah dalam penyalaan mesin. Pada mesin yang
ingin ditambahkan sistem start elektrik dengan mengguankan perencanaan dari
sistem elektrik maka akan berpengaruh terhadap besar torsi untuk memutar
flywheel, daya motor starter, serta sistem elektrik yang digunakan.

B. Landasan
Starting pada mesin diesel digunakan sebagai penggerak mula sebelum
terjadinya pembakaran . setelah mesin terjadi pembakaran maka alat starting akan
berhenti secara otomatis .Sistem stater berfungsi sebagai penggerak mula agar
mesin bisa bekerja. Sistem start terbagi menjadi tiga yaitu sistem start mekanik,
sistem start elektrik, dan sistem start pneumatic. Stater elektrik adalah stater yang
sumber tenaganya berasal dari arus listrik. Stater jenis ini banyak digunakan pada
mesin dan saat ini banyak diaplikasikan.
Starter elektrik menggunakan motor starter atau dinamo starter sebagai
penggerak utama untuk menyalakan mesin. Alat ini sebagai pemutar mesin pertama
kali. Motor starter adalah mesin listrik (pembangkit tenaga listrik) pengubah energi
listrik menjadi tenaga mekanik. Motor starter memiliki 3 terminal di dalamnya
yaitu,terminal 50, terminal 30 dan terminal c. Terminal 50 mendapatkan suplai dari
baterai (aki) pada saat kita memutar kunci kontak pada posisi starter. Kemudian,
suplai listrik tersebut akan mengerakkan / mengaktifkan solenoid. Selanjutnya
solenoid menghubungkan kontak point/switch antara terminal 30 (yang langsung
mendapatkan suplai arus (+) dari baterai) dengan terminal C.Sehingga suplai arus
(+) dari baterai terhubung ke terminal C. Dan terminal C mendapatkan suplai arus
(+), lalu suplai positif tsb segera menggerakan/ memutarkan motor starter. Putaran
motor starter dengan output pinion gear akan otomatis memutarkan mesin melalui
fly wheel, yang memungkinkan komponen mesin dapat berputar hidup.
Berikut merupakan gambar dari motor starter :
 Gambar 1. Motor Starter

C. Perencanaan dan perhitungan

Berikut merupakan speasifikasi mesin pada traktor (tipe GX200 LHB2) :

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa torsi maksimum (pada flywheel)
adalah 24,8 Nm dengan kecepatan putaran 1250 rpm. Berdasarkan data tersebut
dapat dicari daya yang dibutuhkan untuk menghidupkan mesin.
 P = τ x ω x 2π / 60.00
P= 24,8 Nm x 1250 rpm x 2 x 3,14/6000
P= 3,244 Kw
Jadi daya yang dibutuhkan untuk memutar flywheel sebesar 3,244 Kw. Pada
mesin akan ditambahkan motor starter yang akan terhubung langsung dengan
flywheel dan mendapatkan tenaga dari aki. Motor starter akan mengkonversi energi
listrik yang didapat dari aki dan diubah menjadi energi gerak oleh dinamo dan
diteruskan oleh flywheel.
Untuk menghidupkan mesin dibutuhkan daya yang dapat memutar flywheel
pada saat torsi maksimum. Atau dengan kata lain dibutuhkan motor starter yang
dapat memutar flywheel lebih dari 1250 rpm. Dengan asumsi bahwa putaran yang
ingin diperoleh adalah 7500 rpm (6 x putaran flywheel) dan perbandingan antara
flywheel dan gigi ponion adalah 10 kali maka diperoleh daya yang dibutuhkan
untuk motor starter adalah :
P = τ x ω x 2π / 60.000
P= 2,48Nm x 7500 rpm x 2 x 3,14/60000
P= 1,95 Kw
Sehingga motor starter yang dapat digunakan adalah motor starter dengan
spesifikasi 2 KW dengan tegangan 12V seperti pada gambar dibawah :

Gambar 2. Motor Starter 2KW 12V

Dengan demikian aki yang diperlukan adalah aki dengan spesifikasi 12V 14 Ah.