Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MESIN ELEKTRIK

PENERAPAN MOTOR LISTRIK SATU FASA PADA MESIN


CUCI

Oleh:
1. Agnes Tasya (G1D019030)
2. Andreas Wijaya (G1D019052)
3. Fergandito Bramasta (G1D019046)
4. M. Nico Aryahemas (G1D019044)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penggunaan mesin cuci adalah hal yang wajib di setiap rumah tinggal.
Mesin cuci merupakan peralatan rumah tangga listrik yang terdiri dari komponen-
komponen listrik yang dirangkai sedemikian rupa, sehingga dapat berfungsi untuk
mencuci, membilas dan memeras/ mengeringkan pakaian.
Pada dasarnya, mesin cuci telah menggunakan prinsip yang hampir sama
sejak pertama diciptakan. Namun perkembangan teknologi telah menawarkan
beberapa inovasi baru dimana kita tak lagi perlu susah menjemur pakaian setelah
dikeringkan dengan mesin cuci.
Mesin cuci merupakan kelompok alat rumah tangga listrik dalam
penggolongan pengkondisian mekanis karena pada mesin cuci tenaga listrik
dikonversi menjadi energi mekanik. Mesin cuci digerakan oleh motor listrik satu
fasa. Motor ini dapat bergerak dua arah untuk mengucek pakaian saat di cuci.
Motor dihubungkan ke bak cuci atau agitator dengan belt dan roda pemutar
(pully).
Tenaga mekanik inilah yang dimanfaatkan untuk dapat melakukan fungsi
mencuci, membilas dan mengeringkan pakaian. Mesin cuci memiliki tenaga
pengerak elektrik yang sering disebut sebagai motor listrik dengan berbagai
macam kapasitas.
Mesin cuci bekerja dengan menggunakan tenaga mekanik dari motor
untuk menggerakkan tabung pencucian maupun bak pengering. Pada proses
pencucian motor menggunakan kecepatan rendah sedangkan pengeringan
menggunakan motor berkecepatan tinggi.
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan
energy listrik menjadi energi magnet yang disebut sebagai elektromagnet, kutub-
kutub dari magnet yang senama akan tolak menolak dan kutub-kutub tidak
senama akan tarik menarik.
Dalam mesin cuci komponen motor listrik adalah peran terpenting, karena
berfungsi sebagai rangkaian arus listrik yang bekerja menjadi penggerak saat
mencuci maupun pengering. Oleh karena itu, penulis mengangkat makalah yang
berjudul “Penerapan Motor Listrik Satu Fasa Pada Mesin Cuci”. Penulis berharap,
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara
lain:
1. Apa itu motor induksi satu fasa?
2. Bagaimana penerapan motor listrik satu fasa pada mesin cuci?

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka diketahuilah tujuan dari
pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui dan memahami mengenai motor induksi satu fasa.
2. Mengetahui cara kerja penerapan motor listrik satu fasa pada mesin cuci.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Motor Listrik


2.1.1 Pengertian Motor Listrik
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan
energy listrik menjadi energi magnet yang disebut sebagai elektromagnet, kutub-
kutub dari magnet yang senama akan tolak menolak dan kutub-kutub tidak
senama akan tarik menarik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo.
Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa,
fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik
digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor
listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa
motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. Motor
listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin
cuci, pompa air dan penyedot debu.
2.1.2 Pengertian Motor Induksi Satu Fasa
Motor induksi satu fasa adalah satu jenis dari motor-motor listrik yang
bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik. Motor induksi memiliki sebuah
sumber energi listrik yaitu disisi stator, sedangkan sistem kelistrikan disisi
rotornya di induksikan melalui celah udara dari stator dengan media
elektromagnet. Hal ini yang memnyebabkan diberi nama motor induksi. Adapun
penggunaan motor induksi di industri ini adalah sebagai penggerak, seperti
kompresor, pompa, penggerak utama proses produksi atau mill, peralatan
workshop seperti mesin-mesin bor, grinda, crane, dan sebagainya.
Konstruksi motor induksi satu fasa terdiri atas dua komponen yaitu stator
dan rotor. Stator adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah
bagian yang bergerak yang bertumpu pada bantalan poros terhadap stator.
Motor induksi terdiri atas kumparan stator dan kumparan rotor yang
berfungsi membangkitkan gaya gerak listrik akibat dari adanya arus listrik bolak-
balik satu fasa yang melewati kumparan-kumparan tersebut sehingga terjadi suatu
interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor. Bentuk dan kostruksi
motor tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut.

Gambar 2.1 Konstruksi Motor Induksi Satu Fasa

Motor induksi satu fasa tidak terjadi medan magnet putar seperti halnya
motor induksi tiga fasa, sehingga diperlukan suatu kumparan bantu untuk
mengawali berputar. Motor induksi satu fasa memilik dua belitan stator, yaitu
belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu (belitan Z1-Z2).
Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa berbentuk batang-
batang kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk
sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar. Belitan rotor yang dipotong oleh
medan putar stator, menghasilkan tegangan induksi, interaksi antara medan putar
stator dan medan magnet rotor menghasilkan torsi putar pada rotor. Untuk
mengetahui bagian – bagian penyusun rotor sangkar, dapat melihat pada Gambar
2.2 berikut.
Gambar 2.2. Rotor Sangkar

2.2. Penerapan Motor Listrik Satu Fasa Pada Mesin Cuci.


Cara kerja mesin cuci ini sangat sederhana dan mudah dipahami. Mesin
cuci digerakan oleh motor listrik satu fasa. Motor ini dapat bergerak dua arah
untuk mengucek pakaian saat di cuci. Motor dihubungkan ke bak cuci atau
agitator dengan belt dan roda pemutar (pully).
Mesin cuci ada yang pengisiannya dari depan, biasanya mesin cuci ini
proses pencucian pakaian sudah otomatis mulai dari tahap pencucian sampai
pengeringan. Yang kedua mesin cuci yang pengisiannya dari atas, ada yang
otomatis ada juga yang tidak. Tapi pada prinsipnya cara kerja mesin cuci baik
yang manual maupun otomatis hampir sama.
Mesin cuci bekerja dengan menggunakan tenaga mekanik dari motor
untuk menggerakkan screw pulsator pada bak cuci dan dan memutar bak peras/
penggering. Motor yang digunakan pada bak pencucian adalah motor dengan
kecepatan rendah sedangkan untuk bak peras/ pengering menggunakan motor
dengan kecepatan tinggi.
Proses pencucian seluruhnya berlangsung dan dikerjakan oleh mesin cuci.
Pengguna cukup menutup dan menjalankan mesin cuci, mesin cuci akan bekerja
berdasarkan setting waktu yang diberikan. Bila waktu pencucian yang telah
ditentukan tercapai, maka secara otomatis motor bak pencucian akan berhenti.
Perhatikan gambar diagram kelistrikan berikut yang merupakan sistem
kelistrikan dari mesin cuci ini berkapasitas 7 kg dengan 2 tabung, setiap tabung
memiliki fungsi yang berbeda yaitu tabung pencuci dan pengering. Setiap tabung
memiliki masing masing 1 mesin penggerak motor induksi satu fasa yang disebut
dengan Wash Motor (motor pencuci) dan Spin Motor (motor pengering). Pada
Wash Motorlah dari bagian mesin cuci bisa berputar kanan dan kiri atau
sebaliknya sementara Spin Motor hanya satu arah. Untuk lebih jelas mengenai
rangkaian sistem kelistrikan mesin cuci dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut.

(a)

(b)
Gambar 2.3 Rangkaian Sistem Kelistrikan Mesin Cuci
Perhatikan gambar diatas bahwa motor induksi satu fasa pertama yaitu
Wash Motor (1) akan bekerja memutar jika dikendalikan oleh sebuah sakelar yang
dinamakan dengan Wash Timer (2) . Wash timer akan bekerja sebagai sakelar
pembalik arah aliran arus pada kumparan jika sakelar diputar, diatur sesuai waktu
yang ada. Cara kerja mesin cuci bisa berputar kanan dan kiri atau sebaliknya
karena berubahnya arah fluks magnet pada kumparan motor (Wash Motor) yang
diatur oleh Wash Timer. Sebagai ilustrasinya lihat gambar 2.4 berikut ini.

Gambar 2.4 Rangkaian Motor

Pada gambar sebelah kiri sakelar S2 (Wash Timer) memperlihatkan  arah


arus (panah merah) mengalir melalui kabel warna kuning (Yellow). Pada kondisi
ini kumparan K1 Seri terhadap C atau ditulis dengan K1+C, maka K1+C bersifat
leading (Negativ) terhadap kumparan K2. Sehingga dapat di ilustrasikan bahwa
cara kerja mesin cuci bisa berputar ke kanan.
Sementara dengan berubahnya waktu, posisi S2 (Wash Timer) pun
berubah arah seperti gambar diatas sebelah kanan. Arah arus (panah merah)
mengalir melalui kabel merah (Red) pada kondisi ini kumparan K2 seri terhadap
C atau dapat di singkat dengan K2+C.
Dengan demikian sekarang K2+C yang bersifat Leading (negativ)
terhadap kumparan K1. Sehingga dapat di ilustrasikan cara kerja mesin cuci motor
wash timer akan berputar ke arah kiri.
Begitu seterusnya Motor mesin cuci berputar kanan dan kiri atau
sebaliknya selama wash timer tetap bekerja sesuai waktu yang di tentukan. Pada
proses pencucian motor menggunakan kecepatan rendah sedangkan pengeringan
menggunakan motor berkecepatan tinggi.  Motor berfungsi untuk memutar
agitator, agitator merupakan bilah yang dapat bergerak untuk memutar drum yang
merupakan tempat pakaian.
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Mesin cuci digerakan oleh motor listrik satu fasa. Motor ini dapat bergerak
dua arah untuk mengucek pakaian saat di cuci. Motor dihubungkan ke bak cuci
atau agitator dengan belt dan roda pemutar (pully). Pada proses pencucian motor
menggunakan kecepatan rendah sedangkan pengeringan menggunakan motor
berkecepatan tinggi.  Motor induksi satu fasa berfungsi untuk memutar agitator,
agitator merupakan bilah yang dapat bergerak untuk memutar drum yang
merupakan tempat pakaian.
Prinsip kerja motor induksi adalah berdasarkan induksi
elektromagnet, dimana tegangan sumber diberikan pada kumparan stator,
sehingga inti besi di stator menjadi magnet, kemudian menginduksikan magnet
tersebut ke rotor. Dengan demikian, di kumparan rotor akan terinduksi tegangan
karena kumparan rotor merupakan loop tertutup, maka akan mengalir arus di
kumparan rotor tersebut yang berinteraksi dengan medan magnet di stator,
sehingga timbullah gaya putar pada rotor yang mendorong rotor untuk berputar
dengan kecepatan sinkron
DAFTAR PUSTAKA

[1] Aditya, Lukman, dkk, 2020. “Studi Perancangan Kumparan Stator Motor
Listrik Terhadap Peningkatan Efisiensi Daya”. dalam Jurnal Ilmiah
Elektrokrisna (Vol. 8 No.2 Februari 2020). Jakarta : Universitas
Krisnadwipayana Jakarta.
[2] Irmansyah, Fahmi, dkk, 2014. “Pengontrolan Kecepatan Motor Induksi Pada
Mesin Cuci Menggunakan Inverter Berbasis Mikrokontroller Atmega 8535”.
Fakultas Teknik, Universitas Telkom, Bandung.
[3] https://akhdanazizan.com/cara-kerja-mesin-cuci/. terakhir di akses pada
tanggal 30 Oktober 2021.
[4] http://bayu93saputra.blogspot.com/2012/10/motor-induksi.html, terakhir di
akses pada tanggal 30 Oktober 2021.

Anda mungkin juga menyukai