Apa Itu Tamyiz PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR KELAS ONLINE

B. APA ITU TAMYIZ ?

TAMYIZ adalah salah satu metode untuk


menterjemah Al Quran yang sangat mudah.

Hanya butuh waktu 24 jam, insya Allah sudah


bisa menguasai cara menterjemah Al Quran.
Bahkan anak SD pun bisa.

Metode yg digunakan adalah dengan


menggunakan Arabic language for special
purpose, yaitu bahasa Arab yang dijelaskan
dengan sangat sederhana dan mudah
dipahami.
Menggunakan lagu untuk menghafal beberapa
kaidah dalam bahasa Arab.

Tidak perlu berpikir keras untuk memahaminya.


Cukup ikuti lagunya, ikuti instruksi gurunya.
InsyaAllah bisa.

MENGAPA DINAMAKAN TAMYIZ?

Itu adalah sebagai penghormatan kepada


penemu metode ini yaitu almarhum Kyai Haji
Anas Tamyiz.

Metode ini dikembangkan oleh keponakan


beliau yaitu Abah Zaun atau biasa dipanggil
Abaza. Cukup unik kisahnya mengapa akhirnya
Abaza mengembangkan metode ini.

KISAH UNIK AWAL MULA PENGEMBANGAN


TAMYIZ

Suatu hari ada seorang bapak mengadu ke


Abaza tentang anaknya yang ngga mau
melanjutkan sekolahnya. Padahal orang tuanya
pengen anaknya punya ijazah SMA.

Abaza bercanda, “ya sudah, mesantren di


rumah saya saja, nanti saya kasih ijazah.”
Eh, ternyata orang tersebut menganggap
ucapan Abaza itu serius. Besoknya langsung
membawa anaknya dengan beberapa
perbekalan untuk diserahkan ke Abaza.

Betapa kagetnya Abaza. “Nanti tinggal dimana?


Saya kan ngga punya pesantren?”

“Katanya bisa nyantri di rumah Abah, dan


dikasih ijazah.” Dengan polosnya si ortu
menjawab.

Singkat cerita, Abaza menerima anak lelaki


tersebut “nyantri” di rumahnya. Selama 3 hari
anak itu diam di rumah, ngga diajari apapun,
karena Abaza juga tidak tahu mau mengajari
apa.
Akhirnya di hari ke 4, beliau mau tidak mau
harus mengajari anak itu. Dan diajarilah apa
yang pernah beliau pelajari waktu kecil di
sebuah tajug (mushola) di kampung
halamannya di Indramayu.

Dahulu yang mengajar di tajug tersebut adalah


Kyai Anas Tamyiz. Beliau adalah ulama dengan
keilmuan yang luar biasa. Beliau hafal beberapa
kitab hadis. Beliau juga ahli ilmu nahwu shorof.

Bahkan saat itu, Kyai Anas Tamyiz menemukan


sendiri metode untuk mengajarkan nahwu
shorof kepada anak-anak di kampungnya, di
Indramayu.
Maka berbekal ingatan pelajaran di masa kecil
itulah, Abaza mulai mengajarkannya ke anak
tersebut. Ilmu yang sudah bertahun-tahun
lamanya, tidak terpakai karena kesibukan
bekerja.

Namun, ilmu dari Kyai Anas Tamyiz memang


cukup menancap di benak muridnya, karena
dominan menggunakan otak kanan dalam
teknik penyampaiannya.

Dan.. MasyaAllah... genap 1 bulan belajar, anak


SMA yang tidak punya background bahasa Arab
itu, ternyata sudah bisa menterjemah Al Quran!

Abaza begitu takjub dengan kemampuan anak


tersebut. Tapi rasa takjubnya berubah jadi
kaget, saat melihat anaknya yang usia 7 tahun
pun bisa…!

Anak Abaza ini selalu ikut menemani ayahnya


saat sedang mengajari si anak SMA tadi.

Akhirnya Abaza mulai berpikir bahwa yang


hebat itu adalah metodenya. Untuk itulah
mulailah dilakukan ujicoba terhadap anak-anak
sekitar.

Terkumpullah 11 anak yang mau belajar tamyiz.


Mereka diajari Tamyiz selama 2 minggu.
Setelah itu di tes. Dan hasilnya… anak-anak itu
bisa menterjemah Al Quran...!
Belum puas sampai di situ. Berikutnya
anak-anak ini diajarkan materi Tamyiz lanjutan
yaitu baca kitab Arab gundul. Mereka diajarkan
materi nahwu shorof ala Tamyiz selama 2
bulan.

Setelah di tes. Dan hasilnya… mereka semua


lulus tes dalam membaca kitab kuning (kitab
bertuliskan Arab tanpa harokat.) MasyaAllah…
!

Hanya dalam waktu 2 bulan mereka bisa


membaca kitab kuning, sementara pada
umumnya dibutuhkan waktu 3-4 tahun untuk
santri di pesantren.
Maka dilakukan riset terhadap metode Tamyiz,
dari bulan Mei-Desember 2009, meliputi 1.000
responden dengan berbagai latar belakang usia
dan pendidikan.

Uji validasi terakhir dilakukan secara masal


kepada 56 santri cilik peserta pesantren liburan
tengah semester tahun ajaran 2009-2010,
mereka belajar metode Tamyiz selama 12 hari,
di Pesantren Bayt Tamyiz Indramayu.

Dan hasilnya ditas-hih oleh DR M. Akhsin Sakho


Muhammad Al Hafiz. Beliau adalah Rektor
Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta dan
Sekretaris Lajnah Pentashhih Al Quran
Kementrian Agama RI.
MENGENAL PENEMU METODE TAMYIZ

Penemu Metode Tamyiz adalah almarhum KH


Anas Tamyiz dari Indramayu. Paman dari Abaza,
yang saat ini mengembangkan Metode Tamyiz
ini hingga bisa diterima di berbagai pelosok
tanah air.

KH Anas Tamyiz adalah putra ketiga dari KH


Tamyiz bin Sentot AB. Beliau merupakan santri
KH Syatori di Pesantren Arjawinangun Cirebon
dan KH Harun di Pesantren Kempek Cirebon.

Selepas dari pesantren, KH Anas Tamyiz


sebelum pulang kampung meneruskan
pembelajaran di Tajug peninggalan abahnya.
Beliau juga menjadi pentashhih Al Quran dan
kitab-kitab yang diterbitkan oleh Penerbit
Maarif Bandung.

Pesan Kyai Anas Tamyiz:


"Pahami metode belajar dengan menggunakan
Al Quran seperti ini. Maka belajar kitab kuning
akan terasa lebih mudah dan bisa dipelajari
sendiri (otodidak). Beginilah dulu cara saya
mengaji kepada Kyai Syatori dan Kyai Harun."

KENAPA BISA MUDAH?

Kenapa metode tamyiz mudah dalam


menguasai bahasa Arab yang juga bahasa Al
Quran?
Karena tamyiz itu ditemukan oleh orang
Indonesia, jadi urutan cara mengajarnya sesuai
dengan logika berpikir dan cara berbahasa
orang Indonesia.

Kedua, di Tamyiz siswa diajari bertahap.


Dimulai dari belajar “kata (lafaz)” di Tamyiz 1.
Sehingga sampai di sini siswa sudah bisa
menterjemah per kata.

Setelah itu siswa belajar “dua kata atau unsur


kalam” di Tamyiz 2. Sehingga siswa bisa
membaca kitab, tapi masih belum mahir.

Baru kemudian siswa diajari “kalimat


(kalam/jumlah), di Tamyiz 3. Sehingga sampai
disini siswa makin mahir dalam membaca kitab
dengan cara yang sangat mudah.

Sedangkan untuk perubahan kata-kata yang


sulit (i’lal) dipelajari di Tamyiz 4. Berikutnya
adalah Tamyiz 5 yaitu belajar Tafsir Al Quran
dengan menggunakan kitab Tafsir al Muyassar.

DASAR METODE TAMYIZ

Kecanggihan komposisi kosa kata yang


digunakan di Al Quran, menjadi dasar
dikembangkannya metode ini.
Kosa kata bahasa Arab yang digunakan oleh Al
Quran hanya 2.065 kata saja, yang
diulang-ulang.

Huruf​: hanya 175 kata yang diulang-ulang.


Isim​ : 146 kata yang sama terjemahnya, dan
383 kata yang diulang-ulang.
Fiil​: 68 kata yang sama terjemahnya dan 167
kata yang diulang-ulang.

Dari data di atas, maka bisa disimpulkan


bahwa: ​Menterjemah Al Quran itu MUDAH​.

So.. everyone can terjemah Al Quran.


TEKNIK BELAJAR METODE TAMYIZ

1. LADUNI (Teknik Belajar)

Laduni = ilate kudu muni (bhs Jawa - red)


Lidahnya harus berbunyi. Maksudnya dalam
belajar Tamyiz HARUS BERSUARA LANTANG.

Ini adalah cara mengoptimalkan potensi otak


kanan dan otak bawah sadar (sudur / qolbu)
agar hasil belajar lebih optimal.

Tamyiz tidak bisa dikuasai hanya dengan


membaca. Tapi mutlak harus menggunakan
suara.
Dalam menghafal kosa kata, metode Tamyiz
menggunakan lagu yang sudah familiar dengan
suasana ceria.

Metode Tamyiz menggabungkan antara otak


kiri (berpikir) , otak kanan (menyanyi), dan
sudur / alam bawah sadar (pengulangan).

Belajar dengan laduni ini melibatkan:


- ​Auditorial​ (as sam'u), belajar dengan cara
mendengar melalui intonasi (mnemonic)
- ​Visual​ (al abshor), belajar dengan cara
melihat.
- ​Kinestetik​ (al af-idah), belajar dengan cara
merasakan melalui bahasa tubuh, resonansi,
dan pengulangan.
2. SENTOT (Teknik Mengajar)

Sentot adalah teknik mengajar dengan cara


ustad membimbing santri mudah menirukan
apa yang disampaikan ustad, sehingga santri
mudah mengerti, memahami, dan dapat
mengajarkan kembali ke orang lain.

Ustad harus mengajar dengan bahasa hati.


Suasana belajar harus menyenangkan, bukan
dengan penuh ketegangan. Agar ilmu yang
diserap bisa bertahan lama.

Anda mungkin juga menyukai