Anda di halaman 1dari 5

LAW OF REPETITION OLEH DR.

HAIKAL HASSAN

Saya kira kita sering mendengar kalimat guyonan ini,”Anak kecil di Inggris itu pintar-pintar
lho…. Seumuran SD bahkan TK sudah lancar Bahasa Inggrisnya….he…he…he…”

Menurut para ilmuwan, otak akan membuat jaringan saraf baru untuk mengingat kata baru.
Para ilmuwan melakukan penelitian, aktivitas otak mereka dimonitor selama mengikuti
pengujian yang terdiri dari 2 tahap.

Pada tahap pertama, para relawan diperdengarkan pada kata-kata yang tidak asing bagi
mereka.
Tahap kedua, mereka diperdengarkan pada kata asing yang disebut berkali-kali.Di awal tahap
kedua, aktivitas otak menunjukkan kalau otak berusaha mengenali kata baru tersebut. Tapi,
setelah 160 kali pengulangan dalam 14 menit, aktivitas otak tidak dapat dibedakan dengan
aktivitas otak di tahap pertama. Penelitian ini untuk membantu pasien stroke mengembalikan
kemampuan bicara. Kuncinya adalah repetisi. Otak bekerja dengan baik pada saat kondisi
santai dan tidak berusaha mengingat.

Contoh seseorang bisa mengingat nama pemain, tim, bahkan aturan dengan baik. “Itu karena
setiap informasi selalu berulang dan orang merasa tidak perlu menghapal. Otak tidak dapat
menghapal semua hal. Otak memilih yang penting dan yang tidak penting.

Sampai detik ini ada kalanya saya sering berpikir, dunia ini heterogen sekali dalam masalah
kesuksesan hidup. Ada yang hidup ekstra sukses, ada yang biasa saja, ada yang gagal total.
Meskipun kesuksesan bisa dilihat dari banyak sudut, tanpa berkesan matre, mari samakan
persepsi. Tulisan ini berfokus pada kesuksesan finansial. Kenapa seperti itu sebab biasanya
kesuksesan finansial adalah dampak dari kesuksesan-kesuksesan lain seperti kesuksesan
karir dan kesuksesan bisnis. Namun tentu saja ada juga yang finansial mentereng tapi
ternyata didapat dari hasil korupsi. Mari kita coret contoh seperti itu dan kita doakan tikus-
tikus semacam itu agar hangus di neraka.

Kembali ke topik posting, saya benar-benar sering berpikir kenapa ada variasi keberhasilan
hidup seperti tadi. Tentu saya sangat sadar, dunia tidak akan indah jika semua sama rata.
Jika semua kaya atau jika semua miskin. Jika semua cantik dan ganteng definisi cantik dan
ganteng tidak akan ada lagi. Dunia memang secara otomatis menyeimbangkan diri. Memang
tidak ada cara yang baik dan mudah untuk merubah yang tidak cantik menjadi cantik. Namun
ada banyak cara yang nyata untuk berubah dari orang biasa menjadi orang luar biasa atau
bahkan dari orang gagal menjadi 180 derajat sukses. Salah satu cara yang akan dibahas
adalah repetisi atau pengulangan.

Tanpa bermaksud mendiskriminasi, saya ingin mengangkat sebuah pertanyaan, mengapa


penghasilan supir angkot berbeda jauh dengan CEO sebuah perusahaan besar? Salah satu
jawaban adalah sebab kedua pekerjaan tersebut mempunyai tingkat kesulitan, kebutuhan
keahlian dan tanggung jawab yang berbeda. Supir angkot akan tetap menjadi supir angkot
baik setelah 5, 10 atau 20 tahun, kecuali ada fase tertentu ketika si supir angkot tadi ingin
berubah, misalnya berganti pekerjaan. Namun jika tidak maka hari ke hari hanya menyupir
dan menyupir yang akan dia lakukan. Berbeda dengan CEO perusahaan besar. Pada
awalnya dipastikan si CEO akan merangkak dari bawah. Namun dengan repetisi,
penambahan pengalaman, perlahan orang ini akan naik ke posisi yang lebih tinggi. Menerima
tanggung jawab baru, memecahkan tantangan sehingga akhirnya bisa tiba di posisi yang
cukup tinggi. Dalam proses ini ada satu hal yang benar-benar harus diingat, repetisi,
pengulangan. Seperti pisau dengan pengulangan manusia akan terasah menjadi lebih tajam.
Ketika satu waktu gagal menghadapi sesuatu, kita harus melakukan evaluasi. Lalu
mengulang kembali hingga bisa berhasil mencapai apa yang harus dicapai. Keahlian akan
semakin tajam dengan terus melakukan pengulangan. Ini juga yang menjadi alasan bahwa
pada kebanyakan pekerjaan, salah satu elemen penentu gaji adalah pengalaman kerja.
Dengan pengalaman kerja yang lebih lama, diasumsikan orang telah memiliki keahlian yang
lebih tajam karena keahlian tersebut telah ‘diulang’ banyak.

Lalu apa kaitan isi tulisan ini dengan petikan pertama di atas? Di usia saya yang hampir 40
tahun ini, saya masih gelagapan jika harus berkomunikasi dengan Bahasa Inggris. Padahal
banyak rekan-rekan saya yang sangat fasih sekali berbicara Bahasa Inggris. Apa yang
membedakan saya dan mereka? Salah satunya adalah tingkat pengulangan. Orang yang
lebih fasih berbicara bahasa inggris pasti sudah lebih banyak berlatih dan mengulang-
ngulang keahlian tersebut. Jadi logikanya jika mereka bisa, kita pun pasti bisa. Aturan ini juga
berlaku untuk keahlian apa pun. Berbicara di depan umum, menulis, bisnis, dan sebagainya.

Sekarang seharusnya semakin nyata kenapa lebih banyak orang gagal dibandingkan orang
sukses. Jawabannya tidak semua orang cukup kuat untuk pantang menyerah terus
mengulang bangkit kembali ketika terjadi kegagalan. Pengusaha yang sukses biasanya telah
jatuh berkali-kali terlebih dahulu. Dari tiap kejatuhannya si pengusaha bisa belajar sesuatu.
Dari renungan ini juga saya akhirnya bisa sadar mengapa kehidupan saya cenderung
stagnan. Saya tidak terlalu kuat untuk mau kukuh berlatih dan mengulang sesuatu. Sejak
dulu saya ingin menjadi programmer handal. Menguasai Java luar dalam. Mempelajari
Platform Android, belajar Python, mendalami JavaScript. Namun jangankan berepetisi untuk
menjadi mahir, memulai saja tidak. Semoga post ini bisa menjadi renungan yang berharga
untuk diri saya sendiri.
21 HARI PEMANTAPAN BENIH PIKIRAN
Apakah Anda pernah mendengar bahwa kita dapat melatih sebuah kebiasaan baru dengan
melakukannya secara konsisten selama 21 satu hari berturut-turut?

Nah, apakah setelah 21 satu hari orang yang ingin kurus terus bisa menjaga pola makannya
dan orang yang merokok bisa berhenti merokok dalam 21 hari ini?

Ada juga salah satu pelatihan yang mengajarkan kita untuk menuliskan afirmasi kita
sebanyak 21 halaman A4 penuh dengan tulisan tangan tentunya dan harus dilakukan selama
21 hari berturut-turut. Saya juga salah satu orang yang melakukan ini dulunya.

Saya menuliskan apa yang saya inginkan terjadi dalam kehidupan saya. saya menuliskan 3
hal dalam setiap halaman dan diulang terus sampai halamannya penuh dan selama 21 hari
syaratnya. namun saya tidak tahan karena banyaknya kegiatan lain dan juga sangat
melelahkan. bayangkan berapa banyak waktu yang harus kita habiskan hanya untuk
melakukan kegiatan ini?

Akhirnya hasil yang saya dapat juga tidak seberapa. tidak seperti yang telah dijanjikan orang
yang mengajarkan teknik ini kepada saya dalam sebuah pertemuan interen pembelajaran
bersama yang dulu pernah kami bentuk.

Namun ada juga partner saya dalam kelompok belajar yang kami sebuat sebagai Asosiasi
Muslim Entrepreneur ini yang telah berhasil mencapai apa yang ditulisnya sebanyak 21
halaman selama 21 hari ini. dan memang dia telah menjalankan proses ini dengan sangat
konsisten, saya sendiri sangat salut dengan sikapnya yang sangat konsisten ini.

Ternyata setelah saya banyak mencari cara menjadi orang yang lebih sukses dan lebih maju
serta ingin membantu banyak orang, saya menemukan cara kerja pikiran dan bisa
memprogram ulang pikiran, dan saya baru mengerti bahwa repetisi atau teknik pengulangan
seperti contoh di atas hanyalah salah satu cara untuk membentuk atau melakukan
programming pikiran.

Sahabat, Di bumi ini terdapat satu hukum yang dinamakan hukum petani atau hukum tanam
dan panen. Apa yang kita tabur pasti akan kita tuai baik itu jahat atau buruk. Hidup kita hari
ini adalah buah dari tanaman kita kemarin, Hidup kita di masa depan sangat tergantung
dengan apa yang kita tabur hari ini. Ikhlaskan hati menerima pahitnya buah di hari ini, Dan
fokus aja untuk menanam bibit kebajikan sebanyak mungkin.

Rasulullah bersabda, “Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu.


Kenalilah Allah diwaktu lapang, niscaya Dia akan mengenalmu di waktu susah. Ketahuilah
bahwa apa yang luput darimu tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan
luput darimu. Ketahuilah bahwa kemenangan seiring dengan kesabaran, jalan keluar seiring
dengan cobaan dan kemudahan seiring dengan kesulitan”. [HR. Imam Tirmidzi]

Dalam sebuah hadist Qudsy tersurat : “Barang siapa disibukkan zikir kepada-Ku sehingga
tidak sempat memohon dari-Ku maka Aku akan memberikan yang terbaik dari apa saja yang
Ku berikan“.

Muhammad Ali mengatakan bahwa sang juara dihasilkan dari keinginan, impian, dan visi.
Sementara, Dennis Waitley, mengatakan bahwa pemenang selalu mengatakan ‘saya akan’
dan ‘saya bisa’. Ini adalah pekerjaan pikiran.

Melakukan ulangan artinya mengkondisikan diri kita untuk lebih sering ingat akan impian kita.
Jika sering ingat, maka perlahan-lahan impian itu akan tertanam di alam pikiran bawah sadar.
Bila pesan sudah diterima oleh SCM (sub conscience mind), maka dia akan menggerakkan
diri kita untuk menciptakan keputusan atau menjadikan kita lebih kreatif.

Jika benih fikiran, cita-cita, dan impian lebih sering diimajinasikan ternyata dapat
melipatgandakan kekuatan dari pikiran bawah sadar. Imajinasi yang diulang-ulang ini akan
secara tidak langsung merangsang ilusi akan kenyataan yang luar biasa tentang potensi kita
sebagai umat manusia. Sehingga diri kita akan berusaha keras mencapai impian yang
divisualisasikan. Begitulah seterusnya kekuatan pikiran bawah sadar bekerja dan
dibangkitkan, hingga perubahan besar terjadi dalam diri kita pada suatu waktu. Memang tidak
nyata tetapi akan membawa dampak yang luar biasa bagi kehidupan Anda jika pikiran Anda
sudah terkondisikan seperti yang dijelaskan di atas.

Tanpa pengulangan, hukum tarik menarik THE LAW OF ATRACTION tak akan mungkin
terjadi. The Law of Repetitionmemegang peranan penting. Tanpa itu, otak tak akan sampai
pada level “genius” dan otot tak akan sampai pada level “refleks istimewa” sisi kecepatan dan
akurasinya. Inilah kekuatan hukum pengulangan. Sebuah solusi pamungkas bagi Anda yang
sudah jenuh dan putus asa.

Anda mungkin juga menyukai