Anda di halaman 1dari 5

53

BAB 5

PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Pengolahan Limbah Medis RSAL Dr Ramelan

Surabaya

Sesuai dengan KepMenkes RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004, rumah sakit

angkatan laut Dr Ramelan Surabaya memiliki tugas melaksanakan pengolahan

limbah cair, pengolahan limbah padat, pengukuran suhu dan pencahayaan dan

pengendalian vektor. Landasan kerja yang digunakan oleh RSAL Dr Ramelan

Surabaya meliputi

1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 1997 tentang

pengelolaan lingkungan hidup.

2. Keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor:

1204/menkes/sk/x/2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan

rumah sakit

3. Keputusan menteri negara lingkungan hidup no 58 tahun 1995 tentang

baku mutu limbah cair bagi kegiatan rumah sakit.

4. Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 82 tahun 2001

tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.

5. Peraturan pemerintah nomor 27 tahun 1999 jo 85 tahun 1999 tentang

pengolahan limbah berbahaya dan beracun.

6. Keputusan mentri lingkungan hidup nomor 13 tahun 1995 tentang

baku mutu emisi udara dari sumber tak bergerak.


54

7. Surat ketetapan Karumkital Dr Ramelan nomor SK/59/XII/2008

tanggal 22 Desember 2008 penanganan limbah padat.

8. Surat ketetapan Karumkital Dr Ramelan nomor SK/58/XII/2008

tanggal 22 Desember 2008 penanganan limbah cair.

5.1.1 Cara kerja sewage treatment plant ( STP )

Apabila dibandingkan dengan teori cara pengolahan limbah cair di RSAL

Dr Ramelan Surabaya sudah benar dan sesuai dengan teori hanya saja masih ada

kekurangan seperti pihak IPAL tidak memiliki laboratorium sendiri untuk

pengukuran angka kuman jadi pemberian chlorin tidak bisa disesuaikan hanya

dikira-kira saja. Adapula kerusakan pada bar screaning dan penghancur padatan ke

dua alat ini kelihatan seperti alat yang sepele padahal fungsinya cukup besar untuk

menyaring benda-benda asing yang masuk dan menghancurkan benda-benda

tersebut agar tidak merusak pompa dan tidak menyumbat pompa.

5.1.2 Pengolahan Sampah Medis dan Non Medis

Pengolahan sampah non medis yang dilakukan di RSAL Dr Ramelan

Surabaya sudah benar. Pengambilan sampah non medis dilakukan satu hari tiga

kali dan menggunakan troli dari stanles steal dan troli tersebut tertutup. Hanya

saja kekurangan yaitu dari segi jumlah anggota pengambil sampah apabila ada

salah seorang anggota yang tidak masuk maka bagian anggota tersebut tidak ada

yang mengambil dan sampah terlihat menumpuk untuk saran sebaiknya apabila

ada anggota yang tidak masuk sebaiknya anggota tersebut ber koordinasi dengan

anggota yang lain agar anggota yang lain yang mengambil sampah bagiannya.

Apabila sampah sudah diambil dari bak-bak sampah di sekeliling rumah sakit
55

sampah dikumpulkan di tempat pembuangan sampah sementara yang berada di

belakang dan setiap satu hari sekali sampah-sampah tersebut diambil oleh dinas

kebersihan kota Surabaya.

Pengolahan sampah medis yang dilakukan di RSAL Dr Ramelan Surabaya

sudah benar. Pengambilan sampah medis dilakukan satu hari tiga kali dan

menggunakan troli dari stanles steal dan troli tersebut tertutup. Hanya saja

kekurangan yaitu dari segi jumlah anggota pengambil sampah apabila ada salah

seorang anggota yang tidak masuk maka bagian anggota tersebut tidak ada yang

mengambil dan sampah terlihat menumpuk apalagi anggota pengambil sampah

medis ini hanya dua orang saja. Setelah sampah terkumpul dimasukkan ke dalam

ruang LB3, pembakaran sampah medis dengan incenerator dilakukan jam 09.00

sampai 12.00. Setelah sampah terbakar dengan sempurna abu nya dimasukkan ke

dalam tong khusus jika sebanyak 10 drum sampah tersebut diambil oleh PT Jaya

Perkasa.

5.2 Abatisasi

Pemberian abatisasi di RSAL Dr Ramelan Surabaya dilakukan 2 bulan

atau 3 bulan sekali untuk pengecekan tandon air dilakukan 2 minggu sekali.

Pemberian abate di RSAL Dr Ramelan Surabaya ini sudah sesuai dengan teori

yang ada.
56

5.3 Pencucian Linen

Pencucian linen di RSAL Dr Ramelan Surabaya dilakukan setiap hari

untuk pengumpulan linen dilakukan pagi pukul 07.00 sampai 09.00. Setelah linen

terkumpul maka akan dilakukan pencucian. Kekurangan dari pihak linen hanya

kekurangan pegawai karena pegawainya hanya 14 orang saja sedangkan linen

yang dicuci setiap harinya rata-rata 400Kg sebaiknya untuk anggota pencucian

linen segera ditambah agar pekerjaan bisa selesai tepat pada waktunya dan tidak

semerawut.

5.4 Sosialisasi APAR ( Alat Pemadam Api Ringan )

Sosialisasi apar dilakukan setiap hari dalam satu hari memasuki dua

ruangan sosialisasi APAR berlangsung sampai tanggal 4 Mei 2013. Tidak ada

kendala dalam melakukan sosialisasi hanya saja kita tidak dapat mempraktek kan

penggunaan APAR di setiap ruangan karena letak ruangan yang kurang bisa untuk

dilakukan praktek penyemprotan APAR.

5.5 Penghitungan Lalat

Untuk penghitungan lalat di RSAL Dr Ramelan Surabaya sudah sangat

sesuai dengan teori. Peralatan yang digunakan yaitu fly grill apabila kepadatan

lalat melebihi 2 ekor di block fly grill menunjukkan tinggi maka akan dilakukan

penyemprotan di sektor yang banyak lalatnya.


57

5.6 Pengukuran fisik ruangan dan Sanitasi Kamar Mandi

Pengukuran fisik ruangan dan sanitasi kamar sudah sesuai dengan teori

alat-alat yang digunakan pun masih dalam kondisi baik. Pengukuran ini dilakukan

secara berkala setiap bulannya di ruangan-ruangan secara acak dan menyeluruh

targetnya setiap 3 bulan semua ruangan di RSAL Dr Ramelan Surabaya telah di

cek keseluruhannya.

5.7 Water Treatment Plan ( WTP )

Water treatment plant adalah sebuah alat penyaring khusus untuk air bersih

yang digunakan di RSAL Dr Ramelan Surabaya. Fungsinya sudah sesuai dengan

teori hanya saja ada kekurangan yaitu sand filter dan karbon seharusnya diganti

setiap satu tahun sekali tetapi pada kenyataannya sand filter dan karbon belum ada

pergantian sejak tahun 2008. Jadi hal tersebut membuat kualitas air bersih yang

diolah kurang maksimal meskipun hasil air bersih di RSAL Dr Ramelan Surabaya

sudah memenuhi standart.

Anda mungkin juga menyukai