Anda di halaman 1dari 22

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KARANGBINANGUN
Jln. Raya KarangbinangunNo.30 Telp. (0322) 3101317

INDIKATOR MUTU UKP

I. Ruangan Pendaftaran
INDIKATOR MUTU DEFINISI OPERASIONAL PENGHITUNGAN TARGET
1. Angka Kontak Indikator untuk mengetahui Jumlah Peserta 150 per
Komunikasi aksesabilitas dan terdaftar yang mil orang
pemanfaatan pelayanan melakukan kontak
primer oleh peserta terdaftar komunikasi dengan
BPJS di Puskesmas. Kontak Puskesmas dikali
komunikasi bila peserta JKN 1000 dibagi total
(per nomor identitas peserta) jumlah peserta
yang terdaftar mendapatkan terdaftar di
pelayanan kesehatan (kontak Puskesmas.
sakit maupun sehat) di Catatan untuk kinerja
Puskesmas Puskesmas:
Catatan: 1 (satu) orang 150 permil- 250 permil
dianggap 1 (satu) kunjungan = 100% dihilangkan
dalam 1 (satu) bulan tanpa
memperhitungkan frekuensi
kedatangan peserta.
2. Kelengkapan Keleng kapan penulisan No. Jumlah rekam medik 100 %
pengisian rekam register, nama lengkap rawat jalan yang diisi
medik pasien, tanggal lahir, alamat lengkap dibagi jumlah
dalam rekam medic rekam medik rawat
jalan dikali 100%
II. Ruangan Pemeriksaan Umum
INDIKATOR MUTU DEFINISI OPERASIONAL PENGHITUNGAN TARGET
1. Kelengkapan Rekam medik yang lengkap Jumlah rekam medik 100 %
pengisian rekam dalam 24 jam setelah selesai rawat jalan yang diisi
medic pelayanan, diisi oleh tenaga lengkap dibagi jumlah
medis dan atau paramedis rekam medik rawat
(identitas, SOAP, KIE, askep, jalan dikali 100%
diagnosis, kode ICD X, kajian
sosial, pengobatan, tanda
tangan) serta pengisian
identitas rekam medik lengkap
oleh petugas rekam medik
(nama, nomor rekam medik,
tanggal lahir, jenis kelamin,
alamat, no kartu BPJS)
2. Rasio Rujukan Kasus non spesialistik adalah Jumlah rujukan kasus < 5%
Rawat Jalan Non kasus terkait 144 diagnosa non spesialistik dibagi
Spesialistik yang harus ditangani di jumlah rujukan dikali
Puskesmas serta kriteria Time- 100 %
Age-Complication-Comorbidity Catatan kinerja
(TACC). Kelayakan rujukan Puskesmas:
kasus tersebut berdasarkan < 5% = 100%
kesepakatan dalam bentuk 5- 7,5 % =75%
perjanjian kerjasama antara >7,5-10 %=50%
BPJS Kesehatan, Puskesmas, >10-15 %=25%
Dinkes Kabupaten/Kota dan >15% = 0%
organisasi profesi dengan
memperhatikan kemampuan
pelayanan Puskesmas serta
progresifitas penyakit yang
merupakan keadaan khusus
dan/atau kedaruratan medis
3. Setiap penderita Pelayanan kesehatan sesuai Jumlah penderita 100 %
hipertensi standar meliputi :a. Pengukuran hipertensi usia ≥ 15
mendapatkan tekanan darah dilakukan tahun di wilayah
pelayanan minimal satu kali sebulan di kerjanya yang
kesehatan sesuai fasilitas pelayanan kesehatan mendapatkan
standar b. Edukasi perubahan gaya pelayanan kesehatan
hidup dan / atau kepatuhan sesuai standar dibagi
minum obat jumlah estimasi
c. Melakukan rujukan jika penderita hipertensi
diperlukan. Tekanan Darah usia ≥ 15 tahun yang
Sewaktu (TDS) lebih dari 140 berada didalam wilayah
mmHg ditambahkan pelayanan kerjanya berdasarkan
terapi farmakologi angka prevalensi
Kab/Kota dalam kurun
waktu satu tahun yang
sama dikali 100%.
4. Setiap penderita Pelayanan kesehatan sesuai Jumlah penderita 100 %
diabetes mellitus standar yang meliputi : Diabetes Mellitus usia >
mendapatkan a. Pengukuran gula darah 15 tahun di dalam
pelayanan dilakukan minimal satu kali wilayah kerjanya yang
kesehatan sesuai sebulan di fasilitas pelayanan mendapatkan
standar kesehatan pelayanan kesehatan
b. Edukasi perubahan gaya sesuai standar dalam
hidup dan / atau nutrisi kurun waktu satu tahun
c. Melakukan rujukan jika dibagi jumlah estimasi
diperlukan.Tekanan Darah penderita Diabetes
Sewaktu (TDS) lebih dari 140 Mellitus usia > 15 tahun
mmHg ditambahkan pelayanan yang berada di dalam
terapi farmakologi wilayah kerjanya
berdasarkan angka
prevalensi kab/kota
dalam kurun waktu satu
tahun yang sama dikali
100%.
III. Ruangan Kesehatan Lansia
INDIKATOR MUTU DEFINISI OPERASIONAL PENGHITUNGAN TARGET
1. Kelengkapan Rekam medik yang lengkap Jumlah rekam medik 100 %
pengisian dalam 24 jam setelah selesai rawat jalan yang diisi
rekam medik pelayanan, diisi oleh tenaga lengkap dibagi jumlah
medis dan atau paramedis rekam medik rawat
(identitas, SOAP, KIE, askep, jalan dikali 100%
diagnosis, kode ICD X, kajian
sosial, pengobatan, tanda
tangan) serta pengisian
identitas rekam medik lengkap
oleh petugas rekam medik
(nama, nomor rekam medik,
tanggal lahir, jenis kelamin,
alamat, no kartu BPJS)
2. Rasio Peserta Penyakit kronis masuk Prolanis Jumlah peserta 50 %
Prolanis Rutin yaitu Diabetes Melitus dan Prolanis yang rutin
Berkunjung ke Hipertensi. berkunjung ke
FKTP (RPPB) Aktifitas Prolanis: Puskesmas dibagi
(1)Edukasi Klub jumlah Peserta
(2) Konsultasi Medis Prolanis terdaftar di
(3) Pemantauan Kesehatan Puskesmas dikali
melalui pemeriksaan penunjang 100%
(4) Senam Prolanis Catatan untuk kinerja
(5) Home visit/kunjungan rumah Puskesmas:
(6) Pelayanan Obat secara rutin 50% - 90% = 100%;
(obat PRB)
3. Setiap penderita Pelayanan kesehatan sesuai Jumlah penderita 100 %
hipertensi standar meliputi : hipertensi usia ≥ 15
mendapatkan a. Pengukuran tekanan darah tahun di wilayah
pelayanan dilakukan minimal satu kali kerjanya yang
kesehatan sebulan di fasilitas pelayanan mendapatkan
sesuai standar kesehatan pelayanan kesehatan
b. Edukasi perubahan gaya sesuai standar dibagi
hidup dan / atau kepatuhan jumlah estimasi
minum obat penderita hipertensi
c. Melakukan rujukan jika usia ≥ 15 tahun yang
diperlukan. Tekanan Darah berada didalam wilayah
Sewaktu (TDS) lebih dari 140 kerjanya berdasarkan
mmHg ditambahkan pelayanan angka prevalensi
terapi farmakologi Kab/Kota dalam kurun
waktu satu tahun yang
sama dikali 100%.
4. Setiap penderita Pelayanan kesehatan sesuai Jumlah penderita 100 %
diabetes mellitus standar yang meliputi : Diabetes Mellitus usia
mendapatkan a. Pengukuran gula darah > 15 tahun di dalam
pelayanan dilakukan minimal satu kali wilayah kerjanya yang
kesehatan sebulan di fasilitas pelayanan mendapatkan
sesuai standar kesehatan pelayanan kesehatan
b. Edukasi perubahan gaya sesuai standar dalam
hidup dan / atau nutrisi kurun waktu satu tahun
c. Melakukan rujukan jika dibagi jumlah estimasi
diperlukan.Tekanan Darah penderita Diabetes
Sewaktu (TDS) lebih dari 140 Mellitus usia > 15
mmHg ditambahkan pelayanan tahun yang berada di
terapi farmakologi dalam wilayah kerjanya
berdasarkan angka
prevalensi kab/kota
dalam kurun waktu
satu tahun yang sama
dikali 100%.
IV. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut
INDIKATOR MUTU DEFINISI OPERASIONAL PENGHITUNGAN TARG
ET
1. Kelengkapan Rekam medik yang lengkap Jumlah rekam medik rawat 100 %
pengisian dalam 24 jam setelah selesai jalan yang diisi lengkap
rekam medik pelayanan, diisi oleh tenaga dibagi jumlah rekam medik
medis dan atau paramedis rawat jalan dikali 100%
(identitas, SOAP, KIE, askep,
diagnosis, kode ICD X, kajian
sosial, pengobatan, tanda
tangan) serta pengisian
identitas rekam medik
lengkap oleh petugas rekam
medik (nama, nomor rekam
medik, tanggal lahir, jenis
kelamin, alamat, no kartu
BPJS)
2. Rasio gigi Pelayanan kuratif kesehatan Jumlah gigi tetap yang di >1
tetap yang gigi dan mulut yang dilakukan tambal permanen
ditambal di Puskesmas, dinilai dengan dibandingkan dengan gigi
terhadap gigi membandingkan perlakuan tetap yang dicabut.
tetap yang tambal/cabut gigi tetap Catatan kinerja Puskesmas:
dicabut >1 = 100%
0,75 - 1 = 75 %,
0,5 - < 0,75= 50 %
0,25 - <0,5= 25 %
< 0,25 =0%
3. Bumil yang Pelayanan kesehatan gigi Jumlah ibu hamil (minimal 100%
mendapat ibu hamil minimal 1 kali 1x selama kehamilan) yang
pelayanan selama kehamilan di mendapat pelayanan
kesehatan gigi Puskesmas kesehatan gigi di
(konseling/pemeriksaan/pera Puskesmas dibagi jumlah
watan) ibu hamil yang berkunjung
ke Puskesmas dikali 100%
4. Kelengkapa Kelengkapan pengisian data Jumlah informed consent 100 %
n pengisian informed consent meliputi tindakan poli gigi yang diisi
informed identitas pasien, informasi lengkap dibagi jumlah
consent (diagnosis dan tata cara informed consent di
tindakan kedokteran, tujuan pelayananpoli gigi dikali
tindakan kedokteran yang 100%
dilakukan, alternatif tindakan
lain dan risikonya, risiko dan
komplikasi yang mungkin
terjadi, prognosis dari
tindakan yang akan dilakukan
serta perkiraan pembiayaan)
dan tanda tangan saksi serta
pemberi layanan.

V. Ruangan KIA
INDIKATOR MUTU DEFINISI OPERASIONAL PENGHITUNGAN TARGET
1. Kelengkapan Rekam medik yang lengkap Jumlah rekam medik 100
pengisian dalam 24 jam setelah selesai rawat jalan yang diisi
rekam medik pelayanan, diisi oleh tenaga lengkap dibagi jumlah
medis dan atau paramedis rekam medik rawat
(identitas, SOAP, KIE, askep, jalan dikali 100%
diagnosis, kode ICD X, kajian
sosial, pengobatan, tanda
tangan) serta pengisian
identitas rekam medik
lengkap oleh petugas rekam
medik (nama, nomor rekam
medik, tanggal lahir, jenis
kelamin, alamat, no kartu
BPJS)
2. Kelengkapan Kelengkapan pengisian data Jumlah informed 100 %
pengisian informed consent meliputi consent tindakan KIA
informed identitas pasien, informasi yang diisi lengkap
consent (diagnosis dan tata cara dibagi jumlah informed
tindakan kedokteran, tujuan consent di pelayanan
tindakan kedokteran yang KIA dikali 100%
dilakukan, alternatif tindakan
lain dan risikonya, risiko dan
komplikasi yang mungkin
terjadi, prognosis dari
tindakan yang akan dilakukan
serta perkiraan pembiayaan)
dan tanda tangan saksi serta
pemberi layanan.

VI. Ruangan Pelayanan Konsultasi Gizi


INDIKATOR MUTU DEFINISI OPERASIONAL PENGHITUNGAN TARGET
1. Cakupan Pelayanan konseling gizi Jumlah konseling gizi 5%
pelayanan untuk semua pasien di pasien di Puskesmas
konseling Puskesmas tahun berjalan dibandingkan jumlah
gizi kunjungan pasien ke
Puskesmas per tahun
dikali 100%
Catatan untuk kinerja
Puskesmas:
> 5% = 100%;
> 4 - <5% = 75%;
>3 - 4%=50%;
>2 - 3%=25%
<1-2 % = 0%
VII. Ruang Kefarmasian
INDIKATOR MUTU DEFINISI OPERASIONAL PENGHITUNGAN TARGET
1. Kesesuaian Evaluasi kesesuaian item Jumlah item obat di 80 %
item obat yang obat yang tersedia di Puskemas yang
tersedia dalam Puskesmas terhadap Fornas sesuai dengan Fornas
Fornas FKTP, diralat menjadi FKTP dibagi jumlah
Evaluasi kesesuaian item item obat yang
obat yang tersedia di tersedia di Puskemas
Puskesmas terhadap Fornas dikali 100 %.
FKTP. Perhitungan evaluasi Contoh: Jumlah obat
kesesuaian item obat yang Puskesmas yang
tersedia dengan Fornas sesuai dengan fornas
dilakukan setiap bulan. 297 item, yang
tersedia 513 item,
maka % kesesuaian
=297/513x 100 %=
57,89%
2. Ketersediaan Tersedianya obat dan vaksin Bila obat tersedia 85%
obat dan vaksin untuk pelayanan kesehatan untuk pelayanan di
terhadap 20 dasar terhadap 20 item obat Puskesmas maka
item obat indikator (Albendazol, diberi angka 1, bila
indikator Amoxicillin 500 mg, obat tidak tersedia
Amoxicillin syr, untuk pelayanan di
Dexamethason tab, Puskesmas maka
Diazepam 5 mg/ml amp, diberi angka 0
Epinefrin (Adrenalin) 0,1% (catatan : bila obat
(sebagai HCL) amp, tidak dibutuhkan oleh
Fitomenadion (Vitamin K) inj, Puskesmas dan tidak
Furosemide 40 mg/HCT, tersedia (kosong) di
Garam Oralit, Puskesmas tersebut
Glibenklamid/Metformin, maka dalam format
Captopril, Mg SO4 inj, pelaporannya ditulis
Magnesium Maleat 0,200 mg N/A, dan dalam
- 1 ml, Obat Anti TB Dewasa, perhitungan dianggap
Oksitosin amp, Paracetamol bernilai 1).
500 mg, Tablet Tambah Perhitungan diperoleh
Darah, Vaksin BCG, Vaksin dengan cara = Jumlah
TT, Vaksin DPT/DPT- kumulatif item obat
HB/DPT-HB-Hib), ditambah indikator yang tersedia
dengan keterangan di Puskesmas dibagi
Pemilihan obat dan vaksin 20 dikali 100 %
20 item tersebut adalah
sesuai dengan pedoman
Indikator Kinerja
Kementerian pada Direktorat
Tata Kelola Obat Publik dan
Perbekkes Ditjen Farmalkes
Kemkes RI. Penilaian
ketersediaan obat dan vaksin
dilakukan setiap bulan.

3. Pemakaiananti Penggunaan antibiotika pada Jumlah Penggunaan ≤ 20 %


biotikpadapeny penatalaksanaan kasus Antibiotika pada
akit ISPA non ISPA non pneumoni per ISPA non
pneumonia lembar resep terhadap Pneumonia dibagi
seluruh kasus tersebut, Jumlah kasus ISPA
diralat menjadi Penggunaan non Pneumonia
antibiotika pada dikali 100 %
penatalaksanaan kasus Catatan kinerja
ISPA non pneumoni per Puskesmas :
lembar resep terhadap ≤ 20% = 100%
seluruh kasus tersebut. 21-40 % =75%
Penggunaan antibiotik pada 41-60 % = 50%
penatalaksanaan kasus 61-80 % = 25%
ISPA non-pneumonia > 80 % = 0%
memiliki batas toleransi
maksimal sebesar 20%. Data
sampel diambil dari resep
dengan diagnosa penyakit
misal seperti ISPA ats (acute
upper respiratory tract
infection) (diagnosa
dokter/perawat tidak
spesifik), pilek (common
cold), batuk-pilek, otitis
media, sinusitis atau dalam
kode ICD X berupa J00, J01,
J04, J05, J06, J10, J11.
4. Penggunaan Penggunaan antibiotika pada Jumlah penggunaan ≤8%
antibiotika pada penatalaksanaan kasus diare Antibiotika pada
penatalaksanaa non spesifik terhadap diare non spesifik
n kasus diare seluruh kasus tersebut, dibagi jumlah kasus
non spesifik diralat menjadi Penggunaan diare non spesifik
antibiotika pada dikali 100 %
penatalaksanaan kasus diare Catatan kinerja
non spesifik terhadap Puskesmas :
seluruh kasus tersebut. ≤ 8 % = 100%
Penggunaan antibiotik pd 9 - 20 % =75%
penatalaksanaan kasus diare 21 - 40 % = 50%
non-spesifik memiliki batas 41 - 60 % = 25%
toleransi maksimal 8 %. > 60% = 0%
Diare Non Spesifik meliputi
Gastroenteritis, penyebab
tidak jelas, virus, dll (non
bakterial). Data diambil jika
diagnosa ditulis diare
mencret atau sejenisnya
atau dalam kode ICD X
berupa A09 dan K52.
5. Penggunaan Penggunaan injeksi pada Jumlah penggunaan ≤1%
Injeksi pada penatalaksanaan kasus injeksi pada myalgia
myalgia myalgia terhadap seluruh dibagi jumlah kasus
kasus tersebut, diralat myalgia dikali 100%
menjadi Penggunaan injeksi Catatan kinerja
pada penatalaksanaan kasus Puskesmas:
myalgia terhadap seluruh ≤ 1 % = 100%
kasus tersebut. Penggunaan 2 - 10 % =75%
injeksi pada 11 - 20 % = 50%
penatalaksanaan kasus 21 - 30 % = 25%
myalgia dengan batas > 30 % = 0%
toleransi maksinal 1%. Data
diambil jika diagnosa ditulis
nyeri otot, pegal-pegal sakit
pinggang, atau sejenisnya
yang tidak membutuhkan
injeksi (misal vitamin B1)
6. Rerata item rerata item obat per lembar Jumlah item obat per ≤ 2,6 %
obat yang resep terhadap seluruh lembar resep dibagi
diresepkan kasus tersebut. Rerata item jumlah resep
obat perlembar resep Catatan kinerja
dengan batas toleransi 2,6. Puskesmas:
≤ 2,6 = 100%
2,7 - 4 =75%
5 - 7 = 50%
8 - 9 = 25%
>9 = 0%
7. Penggunaan Prosentase penggunaan Jumlah % capaian 68 %
Obat Rasional antibiotika pada masing-masing
(POR) penatalaksanaan kasus indikator peresepan
ISPA non pneumoni, diare dibagi jumlah
non spesifik, injeksi pada komponen indikator
penatalaksanaan kasus peresepan dengan
myalgia dan rerata item obat rumus = {[(100-
per lembar resep terhadap a)x100/80]+[(100-
seluruh kasus tersebut. b)x100/92]+[(100-
c)x100/99]+[(100-
d)x4/1,4]}/4
Catatan :
a) % Pengg. AB
pada ISPA non
Pneumonia = Jumlah
Pengg. AB pada
ISPA non
Pneumonia/Jumlah
kasus ISPA non
Pneumonia x 100 %
Jika a ≤ 20 %, maka
persentase capaian
indikator kinerja
POR untuk poin
tersebut adalah 100
%.
b) % Pengg. AB
pada Diare non
Spesifik = Jumlah
Pengg. AB pd diare
non spesifik/Jumlah
kasus diare non
spesifik x 100 %
Jika b ≤ 8 %, maka
persentase capaian
indikator kinerja
POR untuk poin
tersebut adalah 100
%.
c) % Pengg. Injeksi
pada Myalgia
=Jumlah Pengg.
Injeksi pada
myalgia/Jumlah
kasus myalgia x 100
%
Jika c ≤ 1 %, maka
persentase capaian
indikator kinerja
POR adalah 100 %.
d) Poin d dihitung
dengan cara
mempersentasekan
rerata item dengan
cara = nilai rerata
item obat yang
diresepkan/4 x
100%.
Rumus rerata item
obat yang
diresepkan = Jumlah
item obat/jumlah
lembar resep.
Jika d ≤ 2,6 item,
maka persentase
capaian indikator
kinerja POR adalah
100 %
Jika d ≥ 4 item, maka
persentase capaian
indikator kinerja
POR adalah 0 %.

VIII. Laboratorium
INDIKATOR MUTU DEFINISI OPERASIONAL PENGHITUNGAN TARGET
1.Kesesuaian jenis Wa 50 Jenis pelayanan Jumlah jenis pelayanan 60%
pelayanan meliputi: a.Hemoglobin, yang tersedia dibagi
laboratorium Hematokrit, Hitung eritrosit, Jumlah standar jenis
dengan standar Hitung trombosit, Hitung pelayanan (50) dikali
lekosit, Hitung jenis lekosit, 100%
LED, Masa perdarahan dan
Masa pembekuan.
b. Kimia klinik: Glukosa,
Protein, Albumin, Bilirubin
total, Bilirubin direk, SGOT,
SGPT, Alkali fosfatase,
Asam urat,Ureum/BUN,
Kreatinin, Trigliserida,
Kolesterol total, Kolesterol
HDL dan Kolesterol LDL.
c. Mikrobiologi dan
Parasitologi: BTA,
Diplococcus gram negatif,
Trichomonas vaginalis,
Candida albicans, Bacterial
vaginosis, Malaria,
Microfilaria dan Jamur
permukaan.
d. Imunologi: Tes kehamilan,
Golongan darah, Widal,
VDRL, HbsAg, Anti Hbs, Anti
HIV dan Antigen/antibody
dengue.
e. Urinalisa: Makroskopis
(Warna, Kejernihan, Bau,
Volume), pH, Berat jenis,
Protein, Glukosa, Bilirubin,
Urobilinogen, Keton, Nitrit,
Lekosit, Eritrosit dan
Mikroskopik (sedimen).
f. Tinja: Makroskopik, Darah
samar dan Mikroskopik.
ktumulaipasiendiambil
sample
sampaidenganmenerimahasil
yang
sudahdiekspertisisesuaijenis
pemeriksaandankebijakanten
tangwaktutunggupenyerahan
hasil
2. Ketepatan waktu Waktu mulai pasien diambil Jumlah pasien dengan 100 %
tunggu sample sampai dengan waktu tunggu
penyerahan hasil menerima hasil yang sudah penyerahan hasil
pelayanan diekspertisi sesuai jenis pelayanan laboratorium
laboratorium pemeriksaan dan kebijakan sesuai jenis
tentang waktu tunggu pemeriksaan dan
penyerahan hasil kebijakan dibagi jumlah
seluruh pemeriksaan
dikali 100%
3. Kesesuaian hasil Pemeriksaan mutu Jumlah pemeriksaan 100 %
pemeriksaan pelayanan laboratorium mutu internal yang
baku mutu memenuhi +2SD- -2SD memenuhi standar
internal (PMI) (Standar Deviasi) oleh minimal 1 (satu)
Tenaga Puskesmas yang parameter dari
kompeten, dilakukan hematologi, Kimia
evaluasi, analisa dan tindak Klinik, serologi, dan
lanjut, diralat menjadi bakteriologi dibagi
Pemeriksaan mutu jumlah pemeriksaan
pelayanan laboratorium oleh dalam 1 (satu) bulan
Tenaga Puskesmas yang dikali 100%
kompeten, dilakukan
evaluasi, analisa dan tindak
lanjut
4. Pemeriksaan Pemeriksaan Hemoglobin Jumlah pemeriksaan 100 %
Hemoglobin pada pada ibu hamil minimal 1 Hemoglobin minimal 1
ibu hamil (satu) kali selama kehamilan (satu) kali pada ibu
oleh tenaga yang kompeten hamil dibagi jumlah ibu
hamil yang berkunjung
ke Puskesmas dikali
100%

5. Kelengkapan Kelengkapan pengisian data Jumlah informed 100 %


pengisian informed consent meliputi consent laboratorium
informed identitas pasien, informasi yang diisi lengkap
consent (diagnosis dan tata cara dibagi jumlah informed
tindakan kedokteran, tujuan consent di
tindakan kedokteran yang pelayananlaboratorium
dilakukan, alternatif tindakan dikali 100%
lain dan risikonya, risiko dan
komplikasi yang mungkin
terjadi, prognosis dari
tindakan yang akan dilakukan
serta perkiraan pembiayaan)
dan tanda tangan saksi serta
pemberi layanan.

IX. Ruangan Pelayanan TB


INDIKATOR MUTU DEFINISI OPERASIONAL PENGHITUNGAN TARGET
1. Kelengkapan Rekam medik yang Jumlah rekam medik 100 %
pengisian rekam lengkap dalam 24 jam rawat jalan yang diisi
medik setelah selesai pelayanan, lengkap dibagi jumlah
diisi oleh tenaga medis rekam medik rawat
dan atau paramedis jalan dikali 100%
(identitas, SOAP, KIE,
askep, diagnosis, kode
ICD X, kajian sosial,
pengobatan, tanda
tangan) serta pengisian
identitas rekam medik
lengkap oleh petugas
rekam medik (nama,
nomor rekam medik,
tanggal lahir, jenis
kelamin, alamat, no kartu
BPJS)

X. Ruangan Pelayanan Gawat Darurat


INDIKATOR MUTU DEFINISI OPERASIONAL PENGHITUNGAN TARGET
1. Kelengkapan Kelengkapan pengisian Jumlah informed 100 %
pengisian data informed consent consent gawat darurat
informed meliputi identitas pasien, yang diisi lengkap
consent informasi (diagnosis dan dibagi jumlah informed
tata cara tindakan consent di pelayanan
kedokteran, tujuan tindakan gawat darurat dikali
kedokteran yang dilakukan, 100%
alternatif tindakan lain dan
risikonya, risiko dan
komplikasi yang mungkin
terjadi, prognosis dari
tindakan yang akan
dilakukan serta perkiraan
pembiayaan) dan tanda
tangan saksi serta pemberi
layanan.
XI. Pelayanan Rawat Inap
INDIKATOR MUTU DEFINISI OPERASIONAL PENGHITUNGAN TARGET

1. Bed Occupation Pemakaian tempat tidur di Jumlah hari 10% -


Rate(BOR) Puskesmas rawat inap pada perawatan dalam 1 60%
kurun waktu tertentu diralat bulan dibagi hasil kali
menjadi Pemakaian tempat jumlah tempat tidur
tidur di Puskesmas rawat dengan jumlah hari
inap setiap bulan dan rata- dalam 1 bulan ybs
rata setahun Jumlah hari Catatan kinerja
perawatan dalam 1 bulan Puskesmas, diralat
menjadi :
10% - 60% =
100%
>60 - 70% =
75%
>70 - 80% =
50%
>80 - 90% =
25%
<10% atau >90% =
0%
2. Kelengkapan Rekam medik yang telah diisi Jumlah rekam medis 100%
pengisian rekam lengkap pada pelayanan yang lengkap dibagi
medik rawat inap rawat inap oleh staf medis jumlah rekam medis
dan atau tenaga yang per bulan di
diberikan pelimpahan pelayanan rawat inap
kewenangan, meliputi dikali 100%
kelengkapann pengisian
identitas, SOAP, KIE, asuhan
keperawatan, lembar
observasi , lembar rujukan,
asuhan gizi, resume medis,
surat pemulangan, informed
concent, monitoring rujukan,
monitoring pra, selama dan
sesudah pemberian anestesi
dan laporan operasi

XII. PPI
INDIKATOR MUTU DEFINISI OPERASIONAL PENGHITUNGAN TARGET
1.Kepatuhan petugas Petugas menggunakan APD Jumlah prosentase 100%
menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) pada kepatuhan petugas
saat melaksanakan tugas di terhadap prosedur
UGD/ruang tindakan, penggunaan APD
laboratorium, KIA/KB, gigi, dibagi jumlah
persalinan, penanganan petugas yang diamati
limbah, penanganan linen, (UGD/ruang tindakan,
penanganan alat paska laboratorium, KIA/KB,
tindakan, sesuai dengan gigi, persalinan,
panduan, kebutuhan dan penanganan limbah,
indikasi pemakaian untuk penanganan linen,
meminimalkan terjadinya penanganan alat
risiko infeksi paska tindakan )
2. Kepatuhan Prinsip pinsip sterilisasi Jumlah prosentase 100%
prosedur desinfeksi dilaksanakan dengan kepatuhan petugas
dan/atau sterilisasi tahapan pemilahan alat kotor terhadap prosedur
alat setelah tindakan dan bersih, proses desinfeksi dan/atau
precleaning, cleaning, sterilisasi alat dibagi
desinfeksi, dan/atau jumlah petugas yang
sterilisasi sesuai dengan diamati (UGD/ruang
regulasi yang ditetapkan dan tindakan, persalinan,
klasifikasi Spaulding tentang gigi, KIA-KB)
penanganan alat medis
risiko rendah (non kritis),
sedang (semi kritis), dan
tinggi (kritis).
3. Kepatuhan Prosedur pencegahan Jumlah langkah 100%
prosedur pencegahan penularan infeksi melalui kepatuhan prosedur
penularan infeksi transmisi air-borne melalui pencegahan
penataan ruang periksa, penularan dibagi
penempatan pasien, maupun seluruh langkah
transfer pasien dilakukan prosedur yang dinilai
sesuai dengan dikali 100%, diralat
Pembersihan kamar dengan menjadi: Jumlah
benar setiap hari selama prosentase
pasien tinggal di puskesmas kepatuhan prosedur
dan pembersihan kembali pencegahan
setelah pasien keluar pulang penularan dibagi
harus dilakukan sesuai seluruh prosedur
standar atau pedoman yang dinilai dikali
pengendalian infeksi. 100%
4. Kebersihan Halaman dan seluruh Jumlah ruangan dan 100%
lingkungan pelayanan ruangan Puskesmas terawat halaman pelayanan
berdasarkan 5 R dengan 5 R meliputi rapi, yang terawat dengan
ringkas, resik, rawat, rajin. 5 R dibagi jumlah
Seluruh permukaan seluruh
lingkungan datar, bebas ruangan/halaman
debu, bebas sampah, bebas Puskesmas dikali
serangga (semut, kecoa, 100%
lalat, nyamuk) dan binatang
pengganggu (kucing, anjing,
tikus) dan dibersihkan secara
terus menerus
5 Pembuangan Pembuangan limbah benda Jumlah safety box 100%
limbah benda tajam tajam/pecahan kaca dengan jarum suntik
memenuhi standar memenuhi standar bila jarum yang tidak ditekuk,
suntik habis pakai tidak dipatahkan, tidak
ditekuk, dipatahkan, tidak disarungkan kembali
disarungkan kembali dibagi jumlah safety
(recapping), dibuang dalam box yang diamati
wadah penampung limbah dikali 100%.
benda tajam/safety box dekat
lokasi,wadah ditutup dan
diganti setelah ¾ bagian
terisi dengan limbah

Anda mungkin juga menyukai