Anda di halaman 1dari 18

Pembangunan Kanal Pengendali Banjir Rawa Payau

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )


PENGAWASAN PEMBANGUNAN KANAL
PENGENDALI BANJIR RAWA PAYAU TANJUNG SELOR

BAB I
UMUM

1 LATAR BELAKANG

Banjir merupakan bencana yang diakibatkan oleh faktor human maupun nature. Namun
sebagian besar bencana banjir diakibatkan perusakan rona alam oleh manusia sehingga
mengganggu stabilitas lingkungan. Banjir merupakan bertambahnya debit air melebihi debit
rencana yang diperkirakan sehingga keluar dari wadah airnya. Banjir diasumsikan dari diluar
kontrolnya konservasi dan preservasi terhadap air.

Provinsi Kalimantan Utara yang berada pada utara pulau Kalimantan dilalui oleh 3 (tiga)
Wilayah Sungai (WS), diantaranya Wilayah Sungai (WS) Kayan, Wilayah Sungai (WS) Berau-
Kelai dan Wilayah Sungai (WS) Sesayap. Tanjung Selor yang merupakan ibukota dari provinsi
mengalami banjir yang melumpuhkan sebagian besar wilayah kota pada medio 2015. Secara
historis, banjir tersebut oleh masyarakat Tanjung Selor merupakan banjir siklus 50 tahunan yang
kerap terjadi. Rencana pengendalian banjir telah dilaksanakan dan masuk pada tahap
pembangunan prasarana dan sarana pengendali banjir. Disamping itu, tidak hanya pembangunan
fisik yang dapat dilakukan. Pengetahuan masyarakat terhadap aspek pencegahan banjir terus
disosialisasikan guna keberlanjutan sungai dan kota.

Dalam hal adaptasi dan mitigasi terhadap banjir perlu penanganan dini terhadap banjir
yang kerap terjadi. Pengendalian banjir merupakan sebuah upaya/metode untuk mengurangi dan
mencegah impact dari banjir. Salah satu upaya pengendalian banjir adalah pembangunan kanal,
dengan maksud seluruh run-off, grey serta dark water disalurkan hingga saluran primer.
Penanganan pada kanal dibagi 2 (dua) metode yaitu dengan sistem ganda memisahkan jenis aliran
air (limpasan hujan, limbah domestik, limbah industri) dan sistem pola pengurasan keseluruhan.
Namun penanganan kanal banjir pada Kota Tanjung Selor yang merupakan ibukota provinsi perlu
rekayasa yang berbeda dengan rencana pengendalian pada umumnya karena terdapat faktor tanah
dan pasang surut air.

Berdasarkan faktor tersebut, dibutuhkan langkah konkrit dalam pengendalian banjir


ibukota Provinsi Kalimantan Utara. Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melalui Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Kalimantan Utara melakukan pekerjaan
Pembangunan Kanal Pengendali Banjir Rawa Payau. Pekerjaan ini merupakan bagian dari
kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pengendali Banjir. Pekerjaan tersebut memerlukan
pengawasan untuk melaksanakan tertib administrasi baik secara administrasi proyek (fisik
dan keuangan), pengendalian mutu pelaksanaan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah
diisyaratkan dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan dalam Dokumen Kontrak. Demi
kelancaran dan terlaksananya Pembangunan Kanal Pengendali Banjir Rawa Payau maka Tim
Pengawas melakukan monitoring dan mengawasi pelaksanaan pembangunan. Pekerjaan
Pengawasan bertugas untuk peninjauan perencanaan teknis dan pengawasan teknis, sehingga
pelaksanaan fisik dapat diselesaikan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang ditentukan
dalam dokumen kontrak.

2 MAKSUD DAN TUJUAN


a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dimaksudkan untuk memberikan petunjuk bagi
Konsultan Pengawas dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan Pembangunan
Kanal Pengendali Banjir Rawa Payau. Petunjuk ini memuat masukan azaz, kriteria,
dan proses yang harus dipenuhi atau diperhatikan yang selanjutnya akan
diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas Pengawasan. Dengan butir-butir
acuan penugasan ini, diharapkan Konsultan Pengawas dapat melakukan tugasnya
dengan baik untuk menghasilkan keluaran sebagaimana diharapkan oleh pemberi
tugas dalam melakukan pengawasan teknis di lapangan selama masa pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan serah terima pertama (PHO) sesuai dengan dokumen
perencanaan.
b. Tujuan pekerjaan pengawasan ini adalah untuk melaksanakan tertib administrasi
baik secara administrasi proyek (fisik dan keuangan), pengendalian mutu
pelaksanaan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah diisyaratkan dan sesuai
jadwal yang telah ditetapkan dalam Dokumen Kontrak.

3 SASARAN
Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :
a. Melakukan kegiatan pengawasan pelaksanaan Pembangunan Kanal Pengendali
Banjir Rawa Payau.
b. Tersusunnya laporan pelaksanaan kegiatan Pembangunan Kanal Pengendali Banjir
Rawa Payau
c. Tercapainya koordinasi yang baik selama masa konstruksi dan permasalahan di
lapangan dapat segera diatasi.
d. Tertib administrasi selama masa konstruksi.
e. Kuantitas, kualitas dan waktu sesuai dengan kontrak.
f. Umur rencana konstruksi sesuai dengan yang diharapkan.

4 NAMA DAN ORGANISASI


Pemberi tugas adalah Pengguna Anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang,
Provinsi Kalimantan Utara

5 SUMBER PENDANAAN
Sumber dana untuk kegiatan Pengawasan Pembangunan Kanal Pengendali Banjir Rawa
Payau ini berasal dari dana APBD Provinsi Kalimantan Utara.
Kode Kegiatan : 1.03.1.03.01.28.17
Kode Rekening : 1.03.1.03.01.28.17.5.2.3.64.04
Pagu : 120.000.000,00
6 LINGKUP KEGIATAN, LOKASI, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG
SERTA ALIH PENGETAHUAN
a. Lingkup Kegiatan
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan Pengawas adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku serta Gambar Kerja, Perincian
Penawaran, Rencana Kerja dan Syarat-Syarat yang merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dengan Kontrak Pemborongan Jasa Konstruksi.
Dalam pelaksanaan pekerjaan, pemberi tugas dalam hal ini Pengguna
Anggaran (PA) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang selaku Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dibantu oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) serta
Pengawas Teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, yang bertugas untuk
melakukan pengendalian pelaksanaan fisik dan keuangan terhadap pekerjaan
pembangunan jaringan irigasi.
Jenis layanan yang akan disiapkan oleh Konsultan terdiri dari Field Team,
dengan pengertian bahwa Supervisi Pekerjaan Konstruksi akan dilaksanakan oleh
Pengguna Anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang melalui Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan serta Pengawas Teknis Dinas Pekerjaan Umum dan
Tata Ruang yang ditunjuk, yang akan memberikan kewenangan kepada
Supervision Team, sebagai Engineer representative untuk menyelesaikan masalah
Teknis maupun Kontruktual yang secara jelas dinyatakan dalam Kerangka Acuan
Kerja. Konsultan akan mempersiapkan schedule kerja guna menunjang
terlaksananya pekerjaan tersebut dengan baik dan demi tercapainya maksud dari
Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjan Umum dan Tata Ruang, terutama
mengenai pengendalian mutu, kuantitas dan waktu serta efisiensi pekerjaan, serta
penyelesaian masalah yang terjadi saat pelaksanaan pekerjaan. Pada paket ini,
Konsultan Pengawas hanya bertugas sebagai Field Team.
Tugas-tugas dan Kewajiban Team Pengawas Teknik akan mencakup tapi
tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
1. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan serta Pengawas Teknis Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang memeriksa dan mempelajari dokumen
untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan. Pengawasan dalam hal melaksanakan tugas
peninjauan perencanaan teknis dan pengawasan teknis, sehingga pelaksanaan
fisik dapat diselesaikan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang
ditentukan dalam dokumen kontrak.
2. Membantu Pengguna Anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
dalam mengikutsertakan dan melaksanakan ketentuan hukum dari dokumen
kontrak fisik, terutama masalah hukum yang menyangkut klaim,
perpanjangan waktu pelaksanaan dan lain sebagainya.
3. Menyusun File Engineering kondisi awal dan rekayasa lapangan (kegiatan
mana yang diprioritaskan dan mana yang ditunda), sebagai syarat utama
tagihan I pekerjaan Konsultan Pengawas.
4. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan serta Pengawas Teknis Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dalam mengevaluasi usulan perubahan
desain, termasuk menyiapkan Contract Change Order dan/atau Addendum.
Perubahan-perubahan atas desain hanya dapat dilaksanakan dengan
persetujuan Pejabat Pelaksana Teknis kegiatan serta Pengawas Teknis Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dan disahkan oleh Pengguna Anggaran
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
5. Melakukan pengumpulan data dan informasi di lapangan, pemeriksaan dan
investigasi atas masalah khusus atas persoalan yang terjadi selama
pelaksanaan konstruksi, misalnya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
ataupun hal-hal non teknis lainnya yang mengakibatkan keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan, serta membuat rekomendasi pemecahannya.
6. Membuat himpunan data pengendalian mutu pekerjaan terutama untuk
pekerjaan-pekerjaan utama (Mayor Works), dan bilamana perlu melakukan
tes laboratorium dan lapangan.
7. Melakukan monitoring, agar pelaksanaan sistem pelaporan dapat berjalan
sesuai dengan ketentuan dan standar isian yang telah ditentukan oleh Bidang
Sumber Daya Air. Tingkat kecermatan informasi dan ketepatan serta waktu
distribusi pelaporan menjadi perhatian khusus konsultan.
8. Memberikan saran kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan serta
Pengawas Teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang yang terkait
dengan manajemen pelaksanaan pekerjaan (Construction Management),
sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efisien baik, dari segi waktu
maupun biaya.
9. Menyiapkan laporan teknis dan makalah apabila diperlukan sehubungan
dengan masalah yang timbul selama pelaksanaan pekerjaan.
10. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan serta Pengawas Teknis Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya dalam mengendalikan pelaksanaan pekerjaan pekerjaan
konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian volume/realisasi
fisik sampai dengan Serah Terima Pekerjaan Konstruksi agar dapat
diselesaikan sesuai dengan desain, persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam dokumen kontrak serta jadwal waktu yang telah ditentukan.
11. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan serta Pengawas Teknis Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dalam memahami dan melaksanakan
ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum dalam dokumen kontrak,
terutama sehubungan dengan pemenuhan kewajiban dan tugas kontraktor.
12. Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan Contract Change Order dan
Addendum, sehingga perubahan-perubahan kontrak yang diperlukan dapat
dibuat secara optimum dengan mempertimbangkan aspek dana yang tersedia.
13. Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan secara terinci
untuk mendukung peninjauan desain (Review Design), menyusun
perhitungan desain, membuat gambar desain dan menyiapkan surat-
menyurat kepada kontraktor sehingga perubahan desain tersebut dapat
dilaksanakan.
14. Melaksanakan pengecekan secara cermat setiap pengukuran perhitungan
volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar pembayaran, setiap
pengukuran pekerjaan, perhitungan volume dan pembayaran didasarkan
kepada ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.
15. Melaporkan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan serta Pengawas
Teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang semua masalah yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan termasuk keterlambatan
pencapaian target fisik, usaha-usaha penanggulangan dan tindak turun tangan
yang diperlukan.
16. Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus-menerus sehubungan
dengan pengendalian mutu dan volume pekerjaan, serta menandatangani
Monthly Certificate (MC) apabila mutu dan pelaksanaan pekerjaan telah
memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.
Konsultan harus memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor atas
adanya penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan dan persyaratan, baik
mutu, volume bahan, pekerjaan dan copy surat-surat pemberitahuan tersebut
harus disampaikan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan diarsipkan
secara baik.
17. Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh
kontraktor konstruksi untuk disahkan oleh Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan, Pengawas Teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dan
Pengguna Anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.
18. Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar-gambar terlaksana (As
Built Drawing) yang menggambarkan secara terinci setiap bagian pekerjaan
yang telah dilaksanakan oleh kontraktor sebelum serah terima pertama
pekerjaan (PHO), serta membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan
Pengawas Teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang meneruskan
gambar-gambar tersebut kepada Pengguna Anggaran Dinas Pekerjaan
Umum dan Tata Ruang.
19. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pengawas Teknis Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang menyusun laporan bulanan tentang
kegiatan-kegiatan pelaksanaan pekerjaan untuk dilaporkan pada Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
20. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-
rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi
yang dibuat oleh kontraktor konstruksi.
21. Menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan dan perhitungan volume
pekerjaan (Back Up Data), serta Berita Acara Serah Terima Pertama
pekerjaan konstruksi.
22. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pengawas Teknis Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dalam melaksanakan Provisional Hand
Over (PHO) dan Final Hand Over (FHO), terutama dalam menyusun daftar
kerusakan dan penyimpangan yang perlu diperbaiki.
23. Membantu dan bekerja sama dengan Laboratorium Pengujian Tanah dan
Bahan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, terutama dalam
mendapatkan data lapangan yang lengkap serta pelaksanaan test-test yang
diperlukan.
24. Konsultan harus bekerjasama sepenuhnya dengan pejabat terkait serta
instansi terkait lainnya, sesuai dengan kebijaksanaan dengan ketentuan-
ketentuan yang berlaku.
b. Lokasi Kegiatan
Pekerjaan pengawasan ini dilaksanakan untuk mengawasi pelaksanaan
Pembangunan Kanal Pengendali Banjir Rawa Payau, Kecamatan Tanjung Selor,
Kabupaten Bulungan.
c. Data dan Fasilitas Penunjang
1. Penyediaan oleh pengguna jasa
Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan
dan harus dipelihara oleh penyedia jasa :
a) Laporan dan Data
1) Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta
fotografi.
2) Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus
mencari sendiri informasi yang dibutuhkan selain dari informasi
yang diberikan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan
Pengawas Teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.
3) Informasi pengawas antara lain:
(a) Dokumen pelaksanaan yaitu ;
- Gambar-gambar pelaksanaan
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat
- Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan
pemborong
- Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborong.
(b) Bar Chart/S – Curve/Network Planning dari pekerjaan
yang dibuat oleh kontraktor konstruksi (setelah disetujui).
(c) Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku
untuk pekerjaan pengawasan teknis konstruksi, termasuk
petunjuk teknis simak pengawasan mutu pekerjaan, dan
lain-lain.
(d) Informasi lainnya.
b) Akomodasi dan Ruangan Kantor
Ruang kantor yang disediakan oleh pengguna jasa adalah untuk
koordinator tim dan site engineer dengan cara sewa.
c) Staf Pengawas/Pendamping
Pengguna Anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang akan
mengangkat Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pengawas Teknis
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang yang bertindak sebagai
pengendali dan pengawas atau pendamping (counterpart), atau project
officer (PO) dalam rangka pelaksanaan pekerjaan fisik. Koordinator
kegiatannya dilaksanakan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
bersama-sama dengan Pengawas Lapangan dari Bidang Sumber Daya
Air Dinas PUPR-PERKIM yang ditunjuk. Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan akan melakukan monitoring kemajuan pekerjaan,
pengendalian mutu, volume pekerjaan dan masalah-masalah yang
berkaitan dengan Dokumen Kontrak. Pengawasan teknis pekerjaan
dilaksanakan oleh Pengawas Lapangan yang akan bertindak sebagai
wakil Direksi pekerjaan sesuai dengan Dokumen Kontrak Fisik.
d) Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan
oleh penyedia jasa.
Semua fasilitas keperluan pekerjaan Jasa Konsultan untuk Profesional
Staff di lapangan disediakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang melalui kontrak layanan jasa Konsultan pengawas.
2. Penyediaan oleh penyedia jasa
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan
peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan,
disediakan dengan cara sewa.
3. Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh Pengguna Anggaran Dinas PUPR-PERKIM
maka penyedia jasa harus mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan
seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih
pengetahuan kepada staf Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR-PERKIM.
7 PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Metode dan sistem kerja pelayanan jasa konsultan diatur dan ditetapkan
sedemikian rupa, sehingga mampu mengembangkan tugas yang diselesaikan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan Pengawasan Pembangunan Kanal Pengendali Banjir Rawa
Payau, Pengawas Lapangan Dinas PUPR-PERKIM dan Pengguna Anggaran PUPR-
PERKIM, sehingga fungsi Konsultan sebagai Engineer Representative dapat dipenuhi
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan sistem dan peraturan yang berlaku di lingkungan
Dinas PUPR-PERKIM
Konsultan Pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang sesuai
dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi dilapangan yang
secara garis besar adalah sebagai berikut:
a. Pekerjaan persiapan
1. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan
2. Memeriksa Time Schedule/Bar Chart/S-Curve/Network Planning yang
diajukan oleh kontraktor konstruksi untuk selanjutnya diteruskan kepada
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Pengawas Lapangan Dinas PUPR-
PERKIM dan Pengguna Anggaran Dinas PUPR-PERKIM untuk mendapat
persetujuan.
b. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan
1. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan,
koordinasi dan inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan kanal agar
pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis yang dilakukan dapat secara
terus menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan.
2. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau
komponen bangunan, komposisi campuran, peralatan dan perlengkapan
selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau di tempat kerja lainnya.
3. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan
cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan.
4. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu
pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak setelah mendapatkan
persetujuan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pengawas Lapangan
PUPR-PERKIM dan disahkan oleh Pengguna Anggaran Dinas PUPR-
PERKIM
5. Memberhentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi
dalam dokumen kontrak, menolak bahan yang tidak memenuhi spesifikasi.
6. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada kontraktor konstruksi dalam
mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan Pembangunan
Kanal Pengendali Banjir Rawa Payau.
7. Memberikan bimbingan/petunjuk kepada kontraktor konstruksi dalam hal
tahapan/metode pelaksanaan agar hasil pelaksanaan memenuhi spesifikasi
yang Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Pengawas Teknis PUPR-PERKIM
dan Pengguna Anggaran Dinas PUPR-PERKIM tentukan dan membicarakan
masalah/persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian
membuat risalah rapat dan mengirimkannya kepada semua pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian.
8. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.

Metodologi yang diterapkan dalam pelaksanaan pengawas teknis pembangunan jaringan


irigasi sekunder mencakup tapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
a. Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan (memerintahkan atau menyetujui
kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan atau melarang dan menghentikan
kontraktor dalam pelaksanaan suatu pekerjaan) agar pekerjaan dapat dikerjakan
sesuai dengan desain, persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam
Dokumen Kontrak serta jadwal waktu yang telah ditetapkan.
b. Mengumpulkan data lapangan yang diperlukan secara terinci untuk mendukung
peninjauan design (Review Design), menyusun perhitungan desain, membuat
gambar desain dan menyiapkan perintah-perintah kepada kontraktor, sehingga
perubahan tersebut dapat dilaksanakan.
c. Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran dan perhitungan
volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar pembayaran, sehingga semua
pengukuran pekerjaan, perhitungan volume dan pembayaran didasarkan kepada
ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.
d. Memonitoring dan pengecekan secara terus-menerus sehubungan dengan
pelaksanaan dan pengendalian mutu serta volume pekerjaan termasuk
keterlambatan pencapaian target fisik.
e. Penyusunan Laporan Mingguan, Laporan Bulanan (Monthly Report), dan Laporan
Akhir (Final Report) yang mencakup laporan kemajuan pekerjaan dan laporan
keuangan serta masalah-masalah yang ditemui di lapangan serta menyusun daftar
kerusakan dan penyimpangan yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan
Provisional Hand Over (PHO) dan Final Hand Over (FHO), serta memelihara file
pelaksanaan seperti Request and approval pekerjaan, shop drawing, hasil
pengukuran kuantitas, catatan cuaca, catatan kejadian-kejadian penting dan lain-
lain.
f. Prosedur Umum Pelayanan jasa Konsultan Supervisi adalah dengan cara
melakukan monitoring kemajuan pekerjaan, pengendalian mutu dan volume
pekerjaan, dan masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dan
dokumen kontrak. Koordinasi kegiatan Tim pengawas teknis dilaksanakan oleh
Supervision Engineer bersama-sama dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
dan Pengawas Lapangan PUPR-PERKIM
g. Membantu Pengguna Anggaran Dinas PUPR-PERKIM melalui Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan dan Pengawas Lapangan Dinas PUPR-PERKIM dalam hal
melaksanakan tugas peninjauan perencanaan teknis (review design) dan
pengawasan teknis, sehingga pelaksanaan fisik dapat diselesaikan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak. Perubahan-perubahan
atas design hanya dapat dilakukan dengan persetujuan Pengguna Anggaran Dinas
PUPR-PERKIM
h. Membantu Pengguna Anggaran Dinas PUPR-PERKIM dalam mengikutsertakan
dan melaksanakan ketentuan hukum dari dokumen kontrak fisik, terutama masalah
hukum yang menyangkut “Claim” perpanjangan waktu pelaksanaan dan lain
sebagainya.
i. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pengawas Lapangan Dinas
PUPR-PERKIM dalam mengevaluasi usulan perubahan design, termasuk
menyiapkan “Contract Change Order” dan atau “Addendum” sehingga
perubahan-perubahan kontrak yang diperlukan dapat dibuat secara optimum
dengan mempertimbangkan aspek dana yang tersedia.
j. Melakukan pemeriksaan investigasi atas masalah khusus yang menyangkut
pelaksanaan pekerjaan yang telah dilaporkan oleh Tim Pengawas Teknik, misalnya
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, serta membuat rekomendasi pemecahan
untuk meningkatkan percapaian kemajuan pelaksanaan.
k. Membuat himpunan data pengendalian mutu pekerjaan terutama untuk pekerjaan-
pekerjaan utama (mayor works), dan bilamana perlu melakukan test laboratorium
dan lapangan.
l. Melakukan monitoring, agar pelaksanaan sistem pelaporan dapat berjalan sesuai
dengan ketentuan yang telah ditentukan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
dan Pengawas Lapangan Dinas PUPR-PERKIM. Tingkat kecermatan informasi
dan ketetapan waktu distribusi pelaporan harus menjadi perhatian khusus dari
konsultan.
m. Memberikan petunjuk kepada Tim Pengawas Teknik dalam Pelaksanaan Kegiatan
Fisik sehubungan dengan managemen pelaksanaan pekerjaan (“Construction
Management”), sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efisien baik dari
segi waktu maupun biaya.
n. Menyiapkan laporan teknis dan makalah sehubungan dengan tiap masalah yang
timbul selama pelaksanaan pekerjaan.
o. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pengawas Lapangan Dinas
PUPR-PERKIM dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dalam mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan design,
persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak serta
jadwal waktu yang telah ditetapkan.
p. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pengawas Lapangan Dinas
PUPR-PERKIM dalam memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum
yang tercantum di dalam dokumen kontrak, terutama sehubungan dengan
pemenuhan kewajiban dan tugas kontraktor.
q. Melaporkan kepada Pengguna Anggaran Dinas PUPR-PERKIM semua masalah
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan termasuk keterlambatan pencapaian
target fisik, serta usaha-usaha penanggulangan dan tidak turun tangan yang
diperlukan dengan terlebih dahulu mengkonsultasikannya kepada Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pengawas Lapangan PUPR-PERKIM.
r. Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus menerus sehubungan
pengendalian mutu dan volume pekerjaan, serta menandatangani “Monthly
Certificate (MC)” apabila mutu dan pelaksanaan pekerjaan telah memenuhi semua
ketentuan dan persyaratan yang telah ditetukan.
s. Konsultan harus memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor atas adanya
penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan dan persyaratan, baik mutu, volume
bahan, pekerjaan dan copy syarat-syarat pemberitahuan tersebut harus disampaikan
kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pengawas Lapangan Dinas PUPR-
PERKIM dan diarsipkan secara baik.
8 STANDAR ACUAN PENGAWASAN
Dalam hal melaksanakan pengawasan teknis, konsultan supervisi berpedoman pada :
a. Dokumen kontrak kerja konstruksi
b. Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing)
c. Rencana kerja dan syarat-syarat yang sesuai dengan spesifikasi umum pelaksanaan
pekerjaan Bidang Sumber Daya Air
d. Pedoman, tata cara, manual pengujian pekerjaan di laboratorium dan di lapangan,
dalam pengendalian mutu/kualitas pekerjaan
e. Peraturan-peraturan lainnya yang mendasari pelaksanaan pekerjaan yang
berhubungan
9 JANGKA WAKTU
Jangka waktu penyelenggaraan pengawasan teknis ini ditetapkan selama 210 (Dua ratus
Sepuluh) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja oleh
Pejabat Pembuat Komitmen Pengawasan Pembangunan Kanal Pengendali Banjir Rawa
Payau. Dalam jangka waktu tersebut, konsultan sudah harus menyelesaikan dan
menyerahkan semua hasil pekerjaan dalam bentuk Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan
Pembangunan Kanal Pengendali Banjir Rawa Payau kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
10 SERTIFIKAT BADAN USAHA
Sertifikat Badan Usaha (SBU) adalah tanda bukti pengakuan formal atas tingkat
kedalaman kompetensi dan kemampuan usaha dengan ketetapan klasifikasi dan
kualifikasi badan usaha, adapun klasifikasi pekerjaan Pengawasan Pembangunan Kanal
Pengendali Banjir Rawa Payau sesuai dengan Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi Nasional No 11 Tahun 2013 memiliki Sub-Klasifikasi sebagai berikut :
 RE 203
11 TUGAS TENAGA AHLI DAN URAIAN

11.1 KEBUTUHAN TENAGA AHLI DAN ASISTEN TENAGA AHLI

Kebutuhan Tenaga Ahli untuk pekerjaan pengawasan Pembangunan Kanal


Pengendali Banjir Rawa Payau mengikuti tabel seperti tersebut di bawah ini:

Pendidikan Pengalaman
No. Tenaga Ahli Kualifikasi Keterangan
Minimal ( Thn )
1 Pemimpin S1 – Teknik Ahli 9 Tahun
Tim/Supervision Sipil Madya
Engineer Pengawas
2 Chief Inspector S1 – Teknik Ahli Muda 6 Tahun
Sipil

Sedangkan kebutuhan asisten tenaga ahli yang diperlukan untuk pekerjaan


pengawasan Pembangunan Kanal Pengendali Banjir Rawa Payau mengikuti tabel
seperti tersebut di bawah ini:

Asisten Tenaga Pendidikan Pengalaman


No. Kualifikasi Keterangan
Ahli Minimal ( Thn )
1 Inspector S1 – Teknik Ahli Muda 6 Tahun
Sipil

11.2 URAIAN TUGAS TENAGA AHLI


a. Pemimpin Tim/Supervision Engineer
Supervision Engineer yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pengawasan teknis
pekerjaan ini adalah yang memiliki latar pendidikan Sarjana Teknik Sipil S-1 dari
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi dan memiliki pengalaman mengawasi pelaksanan pekerjaan
pembangunan Pembangunan Saluran-saluran irigasi lainnya dengan pengalaman
minimal 9 (sembilan) tahun. Kualifikasi Ahli Madya yang telah mengikuti
Pelatihan dan Uji Kompetensi Ahli Madya K3 Konstruksi dengan diberikan CSE
(Construction Safety Engineer). Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang
keahlian dikeluarkan oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK. Tugas dan
tanggung jawab Supervision Engineer akan mencakup, tapi tidak terbatas hal-hal
sebagai berikut :
1. Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan ini akan dipenuhi
dengan baik yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan pembangunan
kanal banjir.
2. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pengawas Lapangan
PUPR-PERKIM dalam penyelesaian administrasi kemajuan proyek. Bantuan
ini termasuk mengumpulkan data proyek seperti kemajauan pekerjaan,
kunjungan pekerjaan, kunjungan lapangan, rapat-rapat koordinasi di
lapangan, data pengukuran kuantitas, pembayaran kepada kontraktor.
Semuanya dikumpulkan dalam dalam bentuk laporan kemajuan bulanan dan
memberikan saran-saran untuk mempercepat pekerjaan serta memberikan
penyelesaian terhadap kesulitan yang timbul baik secara teknis maupun
kontraktual untuk menghindari keterlambatan pekerjaan.
3. Bekerjasama dengan Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR-PERKIM
sehubungan dengan pekerjaan tersebut pada point 2).
4. Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan major tidak akan
terlambat selama masa mobilisasi untuk masing-masing paket kontrak dalam
menentukan lokasi, tingkat serta jumlah dari jenis-jenis pekerjaan yang
secara khusus disebutkan dalam dokumen kontrak.
5. Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim pengawas teknis di
lapangan, dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis segera setelah
kontrak fisik ditandatangani.
6. Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim pengawas teknis di
lapangan dalam melaksanakan pekerjaan, untuk menyiapkan rekomendasi
secara terinci atas usulan desain, termasuk data pendukung yang diperlukan.
7. Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim pengawas teknis di
lapangan dalam mengendalikan kegiatan-kegiatan kontraktor, termasuk
pengendalian pemenuhan waktu pelaksanaan pekerjaan.
8. Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim pengawas teknis di
lapangan dalam mencari pemecahan-pemecahan atas permasalahan yang
timbul baik sehubungan dengan teknis maupun permasalahan kontrak.
9. Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan penyelidikan
bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium serta menyusun
rencana kerjanya.
10. Memeriksa hasil laporan pengujian serta analisanya.
11. Bertanggung jawab atas pengujian dan penyelidikan material/bahan di
lapangan.
12. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan terutama
sehubungan dengan :
a) Inspeksi secara teratur ke pekerjaan untuk melakukan monitoring
kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan-perbaikan agar pekerjaan
dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang
telah ditentukan.
b) Pemahaman terhadap spesifikasi. Metode pelaksanaan untuk setiap
jenis pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
c) Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan pasal-
pasal dalam Dokumen Kontrak tentang cara pengukuran dan
pembayaran.
d) Rincian teknis sehubungan dengan Change Order yang diperlukan.
13. Membuat pernyataan penerimaan (Acceptance) atau penolakan (Rejection)
atas material dan produk pekerjaan.
14. Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi kontraktor dan segera
melaporkan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pengawas
Lapangan Dinas PUPR-PERKIM apabila kemajuan pekerjaan ternyata
mengalami keterlambatan lebih dari 15% dari rencana, serta membuat saran-
saran penanggulangan dan perbaikan.
15. Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran pekerjaan dan
secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir pekerjaan.
16. Menyusun laporan bulanan tentang progress fisik dan keuangan serta
menyerahkan kepada Pejabat pelaksana teknis kegiatan.
17. Menyusun Justifikasi teknis, termasuk gambar dan perhitungan, sehubungan
dengan usulan perubahan kontrak.
18. Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran bulanan (Monthly
Certificate).
19. Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang pengendalian
mutu dan volume pekerjaan.
20. Memeriksa gambar kerja (shop drawing) yang diajukan oleh kontraktor dan
disetujui oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Pengawas Lapangan Dinas
PUPR-PERKIM dan Pengguna Anggaran Dinas PUPR-PERKIM
21. Memeriksa gambar hasil terlaksana (as built drawing) yang diajukan oleh
kontraktor dan disetujui oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Pengawas
Lapangan Dinas PUPR-PERKIM dan Pengguna Anggaran Dinas PUPR-
PERKIM. Gambar tersebut harus dibuat secara bertahap setiap pekerjaan
selesai dikerjakan.

b. Chief Inspector
Disyaratkan Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan Universitas Negeri atau Swasta yang
memiliki status terakreditasi, berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
dibidang sipil, pengalaman sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun dibidangnya.
Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh
Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK. Tenaga ahli muda bidang pelaksanaan
pekerjaan sumber daya air harus mampu mengendalikan :
1. Pelaksanaan pembuatan bangunan pengendali banjir.
2. Pelaksanaan Pekerjaan Pengukuran profil memanjang dan melintang trace
saluran.
3. Pelaksanaan pembuatan struktur beton
Chief Inspector bertanggung jawab kepada Supervision Engineer dan
berkedudukan di lokasi dimana kontraktor bekerja.
Tanggung jawab utama Chief Inspector adalah pengendalian terhadap kuantitas
bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan ketentuan dan
persyaratan yang telah ditentukan dalam Dokumen Kontrak. Chief engineer
disamping itu juga harus menguasai tugas supervisi dan mampu mereport berbagai
hal tentang kondisi jaringan irigasi dan kebutuhan saluran drainase pembuang.
Tugas dan tanggung jawab Chief Inspector akan mencakup, tetapi tidak terbatas,
hal-hal sebagai berikut :
1. Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Supervision Engineer, serta
mengusahakan agar Supervision Engineer dan Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan serta Pengawas Lapangan PUPR-PERKIM selalu mendapat
informasi yang diperlukan sehubungan dengan pengawasan sesuai dengan
desain yang ditentukan.
2. Melaksanakan pengawasan harian agar pelaksanaan yang dilakukan oleh
Kontraktor sesuai dengan design yang ditentukan.
3. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang tercantum dalam
Dokumen Kontrak.
4. Menyiapkan data rinci serta rekomendasi teknis sehubungan dengan variasi
volume kontrak.
5. Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang dihasilkan
kontraktor, untuk dipakai sebagai dasar pembuatan sertifikat pembayaran
bulanan (Monthly Certificate).
6. Melaporkan kepada Supervision Engineer dan/atau Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan serta Pengawas Lapangan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
apabila ternyata pelaksanaan pekerjaan akan mengakibatkan terlampauinya
volume pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.
7. Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada kontraktor,
sehingga tidak terjadi pembayaran berganda atau pembayaran lebih.
8. Memahami dan menguasai pasal-pasal dalam Kontrak sehingga tata cara
pengukuran dan pembayaran pekerjaan kepada kontraktor benar-benar
didasarkan kepada ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.
9. Membuat dan menghimpun semua data yang berhubungan dengan
pengendalian pekerjaan serta memantau kemajuan pekerjaan di lapangan.
10. Mengecek semua As Built Drawing yang dibuat oleh kontraktor.
11. Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan harian, Laporan Mingguan,
laporan bulanan, jadwal kemajuan pekerjaan dan lain-lain.
12. Membantu Supervision Engineer dalam menyiapkan data untuk Final
Payment, maupun keperluan lainnya.

11.3. URAIAN TUGAS ASISTEN TENAGA AHLI


Secara umum, asisten tenaga ahli bertugas membantu pekerjaan dan tanggung jawab
tenaga ahli di bidangnya dalam pelaksanaan pengawasan pembangunan kanal, beserta
laporan-laporannya.
Asisten tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :
a. Inspector
Disyaratkan Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan Universitas Negeri atau Swasta yang
memiliki status terakreditasi, berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
dibidang sipil, pengalaman sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun di bidangnya.
Tugas dan kewajiban Inspector adalah mencakup, tapi tidak terbatas hal-hal
sebagai berikut :
1. Membantu dan mengikuti petunjuk Chief Inspector mengawasi pelaksanaan
pekerjaan dari aspek prosedur dan kuantitas pekerjaan berdasarkan dokumen
kontrak.
2. Bertanggung jawab pada Chief Inspector untuk mengawasi kualitas dan
kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor
3. Mengadakan pengawasan yang terus menerus di lokasi proyek yang sedang
dikerjakan dan memberikan laporan kepada Supervision Engineer atau
Quality Engineer atas pekerjaan yang tidak sesuai dengan Kontrak
Dokumen. Semua hasil pengamatan harus dilaporkan secara tertulis pada hari
itu juga.
4. Terus menerus mengawasi dan mencatat serta mengecek hasil pengukuran.
5. Menyiapkan pengawasan yang terus menerus di lapangan setiap harinya,
termasuk menyiapkan catatan harian untuk peralatan, tenaga dan bahan yang
digunakan oleh Kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan harian.
6. Setiap hari senantiasa meringkas semua kegiatan konstruksi dalam bentuk
laporan harian, terdiri dari mencatat cuaca, material yang dikirim ke
lapangan, perubahan dan bentuk dan ukuran pekerjaan, kebutuhan tenaga
kerja, peralatan di lapangan, jumlah pekerjaan yang telah selesai dan
pengukuran lapangan, hal-hal khusus dan sebagainya dengan formulir
laporan yang standar dan dikirim ke Supervision Engineer atau Quantity
Engineer.
7. Memeriksa gambar kerja kontraktor berdasarkan gambar rencana serta
memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan pekerjaan kontraktor.
8. Mengawasi dan memberi pengarahan dan pelaksanaan pekerjaan agar sesuai
dengan prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.
9. Menerima dan menolak hasil pekerjaan kontraktor berdasarkan spesifikasi
teknis.
10. Membantu Direksi lapangan untuk melakukan ”opname” hasil pekerjaan
yang telah selesai.
11. Memeriksa gambar terlaksana (As Built Drawing).

12. JUMLAH DAN WAKTU PENUGASAN TENAGA AHLI DAN ASISTEN


TENAGA AHLI

Perkiraan jumlah dan waktu penugasan tenaga ahli seperti pada tabel berikut ini :
No. Tenaga Ahli Jumlah Personil Waktu (Bulan)
Tenaga Ahli
1 Supervisi Engineer 1 7
2 Chief Inspector 1 7
No. Tenaga Ahli Jumlah Personil Waktu (Bulan)
Asisten Tenaga Ahli
1 Inspector 2 7

13. SISTEM PELAPORAN


Konsultan harus menyiapkan dan mengirimkan laporan, baik untuk kegiatan pekerjaan
maupun hasil pekerjaan pengawasan, ke Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan
Pengawas Lapangan PUPR-PERKIM, yang disusun dalam Bahasa Indonesia, yang
meliputi :
a. Laporan Mingguan
Merupakan laporan yang memuat laporan harian dalam satu minggu, kemajuan
pekerjaan, permasalahan dan keterangan lain yang berhubungan dengan
pengawasan. Laporan ini digunakan sebagai bahan rapat pengendalian pekerjaan
terhadap progress fisik di lapangan antara PPTK/PA , Pengawas Lapangan Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Konsultan Pengawas, dan Kontraktor
Pelaksana, yang berisi ringkasan kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan
kendala/permasalahan yang dihadapi di lapangan selama 1 (satu) minggu. Laporan
ini harus sudah diterima oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pengawas
Lapangan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang paling lambat hari ke-2 minggu
berikutnya. Laporan ini dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar.
b. Laporan Bulanan
Laporan ini mencakup General Condition Team himpunan kegiatan, yang disusun
dengan menggunakan form-form standar yang telah ditentukan. Dalam laporan ini
juga harus memuat informasi yang riil baik yang menyangkut kemajuan pekerjaan,
penyerapan dana/pembayaran, laporan rapat di lapangan (Site Meeting),
permasalahan dan rekomendasi penyelesaiannnya, evaluasi terhadap hasil kerja
dalam 1 bulan, rencana kerja bulan berikutnya dan lain-lain yang terjadi selama
pelaksanaan pengawasan dalam 1 bulan. Laporan ini harus sudah diterima oleh
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pengawas Lapangan Dinas PUPR-
PERKIM paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. Laporan ini dibuat sebanyak 5
(lima) eksemplar.
c. Laporan Akhir Pekerjaan
Pada Periode menjelang berakhirnya pelayanan Jasa Konsultan Pengawasan, yaitu
segera setelah pelaksanaan “Provisional Hand Over”, konsultan harus
menyerahkan kepada Pengguna Anggaran Dinas PUPR-PERKIM Laporan Akhir
yang mencakup laporan tentang :
a. General Condition
b. Metode pelaksanaan fisik
c. Pelaksanaan pengawasan teknis
d. Progress pekerjaan dan keuangan
d. Saran-saran untuk pelaksanaan pemeliharaan pekerjaan
e. Semua masalah-masalah teknis yang ditemui
f. Masalah yang mungkin akan timbul serta saran penanggulangannya.
Final report ini harus disiapkan data draft final report untuk dikonsultasikan dan
diperiksa oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pengawas Lapangan Dinas
PUPR-PERKIM. Setelah draft final report selesai dikonsultasikan dan diperiksa
oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pengawas Lapangan Dinas PUPR-
PERKIM, selanjutnya dijadikan sebagai final report untuk diserahkan kepada
Pengguna Anggaran Dinas PUPR-PERKIM. Laporan ini dibuat sebanyak 5 (lima)
eksemplar.
d. Foto Dokumentasi dibuat untuk kemajuan pekerjaan sebelum, yang sedang dan
telah dilaksanakan untuk masing-masing lokasi pekerjaan yang diawasi, serta
terhadap pengujian pekerjaan yang dilakukan. Laporan ini dibuat sebanyak 5 (lima)
eksemplar.
e. Back up data, semua data di masukan dalam satu file Hardisk 500 GB sebanyak 2
buah
f. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk Pembayaran Angsuran.
g. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
Tambah Kurang.
h. Format laporan dibuat dalam format kertas A4 dan A3 (untuk gambar dan peta).

14. CARA PEMBAYARAN


Pembayaran dilakukan dengan cara berita acara pembayaran yang didasarkan atas surat
konsultan pengawas serta diperhitungkan terhadap kemajuan pekerjaan fisik di lapangan, dan
apabila terjadi addendum perpanjangan tidak dilakukan penambahan biaya.

Tanjung Selor, 2017

Ditetapkan Oleh:
Pejabat Pembuat Komitmen,

Ir.Yoga Hariadi, MT
NIP : 19600329 199203 1 003

Anda mungkin juga menyukai