BAB I
UMUM
1 LATAR BELAKANG
Banjir merupakan bencana yang diakibatkan oleh faktor human maupun nature. Namun
sebagian besar bencana banjir diakibatkan perusakan rona alam oleh manusia sehingga
mengganggu stabilitas lingkungan. Banjir merupakan bertambahnya debit air melebihi debit
rencana yang diperkirakan sehingga keluar dari wadah airnya. Banjir diasumsikan dari diluar
kontrolnya konservasi dan preservasi terhadap air.
Provinsi Kalimantan Utara yang berada pada utara pulau Kalimantan dilalui oleh 3 (tiga)
Wilayah Sungai (WS), diantaranya Wilayah Sungai (WS) Kayan, Wilayah Sungai (WS) Berau-
Kelai dan Wilayah Sungai (WS) Sesayap. Tanjung Selor yang merupakan ibukota dari provinsi
mengalami banjir yang melumpuhkan sebagian besar wilayah kota pada medio 2015. Secara
historis, banjir tersebut oleh masyarakat Tanjung Selor merupakan banjir siklus 50 tahunan yang
kerap terjadi. Rencana pengendalian banjir telah dilaksanakan dan masuk pada tahap
pembangunan prasarana dan sarana pengendali banjir. Disamping itu, tidak hanya pembangunan
fisik yang dapat dilakukan. Pengetahuan masyarakat terhadap aspek pencegahan banjir terus
disosialisasikan guna keberlanjutan sungai dan kota.
Dalam hal adaptasi dan mitigasi terhadap banjir perlu penanganan dini terhadap banjir
yang kerap terjadi. Pengendalian banjir merupakan sebuah upaya/metode untuk mengurangi dan
mencegah impact dari banjir. Salah satu upaya pengendalian banjir adalah pembangunan kanal,
dengan maksud seluruh run-off, grey serta dark water disalurkan hingga saluran primer.
Penanganan pada kanal dibagi 2 (dua) metode yaitu dengan sistem ganda memisahkan jenis aliran
air (limpasan hujan, limbah domestik, limbah industri) dan sistem pola pengurasan keseluruhan.
Namun penanganan kanal banjir pada Kota Tanjung Selor yang merupakan ibukota provinsi perlu
rekayasa yang berbeda dengan rencana pengendalian pada umumnya karena terdapat faktor tanah
dan pasang surut air.
3 SASARAN
Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :
a. Melakukan kegiatan pengawasan pelaksanaan Pembangunan Kanal Pengendali
Banjir Rawa Payau.
b. Tersusunnya laporan pelaksanaan kegiatan Pembangunan Kanal Pengendali Banjir
Rawa Payau
c. Tercapainya koordinasi yang baik selama masa konstruksi dan permasalahan di
lapangan dapat segera diatasi.
d. Tertib administrasi selama masa konstruksi.
e. Kuantitas, kualitas dan waktu sesuai dengan kontrak.
f. Umur rencana konstruksi sesuai dengan yang diharapkan.
5 SUMBER PENDANAAN
Sumber dana untuk kegiatan Pengawasan Pembangunan Kanal Pengendali Banjir Rawa
Payau ini berasal dari dana APBD Provinsi Kalimantan Utara.
Kode Kegiatan : 1.03.1.03.01.28.17
Kode Rekening : 1.03.1.03.01.28.17.5.2.3.64.04
Pagu : 120.000.000,00
6 LINGKUP KEGIATAN, LOKASI, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG
SERTA ALIH PENGETAHUAN
a. Lingkup Kegiatan
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan Pengawas adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku serta Gambar Kerja, Perincian
Penawaran, Rencana Kerja dan Syarat-Syarat yang merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dengan Kontrak Pemborongan Jasa Konstruksi.
Dalam pelaksanaan pekerjaan, pemberi tugas dalam hal ini Pengguna
Anggaran (PA) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang selaku Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dibantu oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) serta
Pengawas Teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, yang bertugas untuk
melakukan pengendalian pelaksanaan fisik dan keuangan terhadap pekerjaan
pembangunan jaringan irigasi.
Jenis layanan yang akan disiapkan oleh Konsultan terdiri dari Field Team,
dengan pengertian bahwa Supervisi Pekerjaan Konstruksi akan dilaksanakan oleh
Pengguna Anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang melalui Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan serta Pengawas Teknis Dinas Pekerjaan Umum dan
Tata Ruang yang ditunjuk, yang akan memberikan kewenangan kepada
Supervision Team, sebagai Engineer representative untuk menyelesaikan masalah
Teknis maupun Kontruktual yang secara jelas dinyatakan dalam Kerangka Acuan
Kerja. Konsultan akan mempersiapkan schedule kerja guna menunjang
terlaksananya pekerjaan tersebut dengan baik dan demi tercapainya maksud dari
Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjan Umum dan Tata Ruang, terutama
mengenai pengendalian mutu, kuantitas dan waktu serta efisiensi pekerjaan, serta
penyelesaian masalah yang terjadi saat pelaksanaan pekerjaan. Pada paket ini,
Konsultan Pengawas hanya bertugas sebagai Field Team.
Tugas-tugas dan Kewajiban Team Pengawas Teknik akan mencakup tapi
tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
1. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan serta Pengawas Teknis Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang memeriksa dan mempelajari dokumen
untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan. Pengawasan dalam hal melaksanakan tugas
peninjauan perencanaan teknis dan pengawasan teknis, sehingga pelaksanaan
fisik dapat diselesaikan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang
ditentukan dalam dokumen kontrak.
2. Membantu Pengguna Anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
dalam mengikutsertakan dan melaksanakan ketentuan hukum dari dokumen
kontrak fisik, terutama masalah hukum yang menyangkut klaim,
perpanjangan waktu pelaksanaan dan lain sebagainya.
3. Menyusun File Engineering kondisi awal dan rekayasa lapangan (kegiatan
mana yang diprioritaskan dan mana yang ditunda), sebagai syarat utama
tagihan I pekerjaan Konsultan Pengawas.
4. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan serta Pengawas Teknis Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dalam mengevaluasi usulan perubahan
desain, termasuk menyiapkan Contract Change Order dan/atau Addendum.
Perubahan-perubahan atas desain hanya dapat dilaksanakan dengan
persetujuan Pejabat Pelaksana Teknis kegiatan serta Pengawas Teknis Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dan disahkan oleh Pengguna Anggaran
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
5. Melakukan pengumpulan data dan informasi di lapangan, pemeriksaan dan
investigasi atas masalah khusus atas persoalan yang terjadi selama
pelaksanaan konstruksi, misalnya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
ataupun hal-hal non teknis lainnya yang mengakibatkan keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan, serta membuat rekomendasi pemecahannya.
6. Membuat himpunan data pengendalian mutu pekerjaan terutama untuk
pekerjaan-pekerjaan utama (Mayor Works), dan bilamana perlu melakukan
tes laboratorium dan lapangan.
7. Melakukan monitoring, agar pelaksanaan sistem pelaporan dapat berjalan
sesuai dengan ketentuan dan standar isian yang telah ditentukan oleh Bidang
Sumber Daya Air. Tingkat kecermatan informasi dan ketepatan serta waktu
distribusi pelaporan menjadi perhatian khusus konsultan.
8. Memberikan saran kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan serta
Pengawas Teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang yang terkait
dengan manajemen pelaksanaan pekerjaan (Construction Management),
sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efisien baik, dari segi waktu
maupun biaya.
9. Menyiapkan laporan teknis dan makalah apabila diperlukan sehubungan
dengan masalah yang timbul selama pelaksanaan pekerjaan.
10. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan serta Pengawas Teknis Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya dalam mengendalikan pelaksanaan pekerjaan pekerjaan
konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian volume/realisasi
fisik sampai dengan Serah Terima Pekerjaan Konstruksi agar dapat
diselesaikan sesuai dengan desain, persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam dokumen kontrak serta jadwal waktu yang telah ditentukan.
11. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan serta Pengawas Teknis Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dalam memahami dan melaksanakan
ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum dalam dokumen kontrak,
terutama sehubungan dengan pemenuhan kewajiban dan tugas kontraktor.
12. Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan Contract Change Order dan
Addendum, sehingga perubahan-perubahan kontrak yang diperlukan dapat
dibuat secara optimum dengan mempertimbangkan aspek dana yang tersedia.
13. Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan secara terinci
untuk mendukung peninjauan desain (Review Design), menyusun
perhitungan desain, membuat gambar desain dan menyiapkan surat-
menyurat kepada kontraktor sehingga perubahan desain tersebut dapat
dilaksanakan.
14. Melaksanakan pengecekan secara cermat setiap pengukuran perhitungan
volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar pembayaran, setiap
pengukuran pekerjaan, perhitungan volume dan pembayaran didasarkan
kepada ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.
15. Melaporkan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan serta Pengawas
Teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang semua masalah yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan termasuk keterlambatan
pencapaian target fisik, usaha-usaha penanggulangan dan tindak turun tangan
yang diperlukan.
16. Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus-menerus sehubungan
dengan pengendalian mutu dan volume pekerjaan, serta menandatangani
Monthly Certificate (MC) apabila mutu dan pelaksanaan pekerjaan telah
memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.
Konsultan harus memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor atas
adanya penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan dan persyaratan, baik
mutu, volume bahan, pekerjaan dan copy surat-surat pemberitahuan tersebut
harus disampaikan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan diarsipkan
secara baik.
17. Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh
kontraktor konstruksi untuk disahkan oleh Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan, Pengawas Teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dan
Pengguna Anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.
18. Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar-gambar terlaksana (As
Built Drawing) yang menggambarkan secara terinci setiap bagian pekerjaan
yang telah dilaksanakan oleh kontraktor sebelum serah terima pertama
pekerjaan (PHO), serta membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan
Pengawas Teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang meneruskan
gambar-gambar tersebut kepada Pengguna Anggaran Dinas Pekerjaan
Umum dan Tata Ruang.
19. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pengawas Teknis Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang menyusun laporan bulanan tentang
kegiatan-kegiatan pelaksanaan pekerjaan untuk dilaporkan pada Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
20. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-
rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi
yang dibuat oleh kontraktor konstruksi.
21. Menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan dan perhitungan volume
pekerjaan (Back Up Data), serta Berita Acara Serah Terima Pertama
pekerjaan konstruksi.
22. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pengawas Teknis Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dalam melaksanakan Provisional Hand
Over (PHO) dan Final Hand Over (FHO), terutama dalam menyusun daftar
kerusakan dan penyimpangan yang perlu diperbaiki.
23. Membantu dan bekerja sama dengan Laboratorium Pengujian Tanah dan
Bahan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, terutama dalam
mendapatkan data lapangan yang lengkap serta pelaksanaan test-test yang
diperlukan.
24. Konsultan harus bekerjasama sepenuhnya dengan pejabat terkait serta
instansi terkait lainnya, sesuai dengan kebijaksanaan dengan ketentuan-
ketentuan yang berlaku.
b. Lokasi Kegiatan
Pekerjaan pengawasan ini dilaksanakan untuk mengawasi pelaksanaan
Pembangunan Kanal Pengendali Banjir Rawa Payau, Kecamatan Tanjung Selor,
Kabupaten Bulungan.
c. Data dan Fasilitas Penunjang
1. Penyediaan oleh pengguna jasa
Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan
dan harus dipelihara oleh penyedia jasa :
a) Laporan dan Data
1) Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta
fotografi.
2) Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus
mencari sendiri informasi yang dibutuhkan selain dari informasi
yang diberikan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan
Pengawas Teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.
3) Informasi pengawas antara lain:
(a) Dokumen pelaksanaan yaitu ;
- Gambar-gambar pelaksanaan
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat
- Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan
pemborong
- Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborong.
(b) Bar Chart/S – Curve/Network Planning dari pekerjaan
yang dibuat oleh kontraktor konstruksi (setelah disetujui).
(c) Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku
untuk pekerjaan pengawasan teknis konstruksi, termasuk
petunjuk teknis simak pengawasan mutu pekerjaan, dan
lain-lain.
(d) Informasi lainnya.
b) Akomodasi dan Ruangan Kantor
Ruang kantor yang disediakan oleh pengguna jasa adalah untuk
koordinator tim dan site engineer dengan cara sewa.
c) Staf Pengawas/Pendamping
Pengguna Anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang akan
mengangkat Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pengawas Teknis
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang yang bertindak sebagai
pengendali dan pengawas atau pendamping (counterpart), atau project
officer (PO) dalam rangka pelaksanaan pekerjaan fisik. Koordinator
kegiatannya dilaksanakan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
bersama-sama dengan Pengawas Lapangan dari Bidang Sumber Daya
Air Dinas PUPR-PERKIM yang ditunjuk. Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan akan melakukan monitoring kemajuan pekerjaan,
pengendalian mutu, volume pekerjaan dan masalah-masalah yang
berkaitan dengan Dokumen Kontrak. Pengawasan teknis pekerjaan
dilaksanakan oleh Pengawas Lapangan yang akan bertindak sebagai
wakil Direksi pekerjaan sesuai dengan Dokumen Kontrak Fisik.
d) Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan
oleh penyedia jasa.
Semua fasilitas keperluan pekerjaan Jasa Konsultan untuk Profesional
Staff di lapangan disediakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang melalui kontrak layanan jasa Konsultan pengawas.
2. Penyediaan oleh penyedia jasa
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan
peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan,
disediakan dengan cara sewa.
3. Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh Pengguna Anggaran Dinas PUPR-PERKIM
maka penyedia jasa harus mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan
seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih
pengetahuan kepada staf Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR-PERKIM.
7 PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Metode dan sistem kerja pelayanan jasa konsultan diatur dan ditetapkan
sedemikian rupa, sehingga mampu mengembangkan tugas yang diselesaikan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan Pengawasan Pembangunan Kanal Pengendali Banjir Rawa
Payau, Pengawas Lapangan Dinas PUPR-PERKIM dan Pengguna Anggaran PUPR-
PERKIM, sehingga fungsi Konsultan sebagai Engineer Representative dapat dipenuhi
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan sistem dan peraturan yang berlaku di lingkungan
Dinas PUPR-PERKIM
Konsultan Pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang sesuai
dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi dilapangan yang
secara garis besar adalah sebagai berikut:
a. Pekerjaan persiapan
1. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan
2. Memeriksa Time Schedule/Bar Chart/S-Curve/Network Planning yang
diajukan oleh kontraktor konstruksi untuk selanjutnya diteruskan kepada
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Pengawas Lapangan Dinas PUPR-
PERKIM dan Pengguna Anggaran Dinas PUPR-PERKIM untuk mendapat
persetujuan.
b. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan
1. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan,
koordinasi dan inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan kanal agar
pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis yang dilakukan dapat secara
terus menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan.
2. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau
komponen bangunan, komposisi campuran, peralatan dan perlengkapan
selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau di tempat kerja lainnya.
3. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan
cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan.
4. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu
pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak setelah mendapatkan
persetujuan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pengawas Lapangan
PUPR-PERKIM dan disahkan oleh Pengguna Anggaran Dinas PUPR-
PERKIM
5. Memberhentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi
dalam dokumen kontrak, menolak bahan yang tidak memenuhi spesifikasi.
6. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada kontraktor konstruksi dalam
mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan Pembangunan
Kanal Pengendali Banjir Rawa Payau.
7. Memberikan bimbingan/petunjuk kepada kontraktor konstruksi dalam hal
tahapan/metode pelaksanaan agar hasil pelaksanaan memenuhi spesifikasi
yang Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Pengawas Teknis PUPR-PERKIM
dan Pengguna Anggaran Dinas PUPR-PERKIM tentukan dan membicarakan
masalah/persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian
membuat risalah rapat dan mengirimkannya kepada semua pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian.
8. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.
Pendidikan Pengalaman
No. Tenaga Ahli Kualifikasi Keterangan
Minimal ( Thn )
1 Pemimpin S1 – Teknik Ahli 9 Tahun
Tim/Supervision Sipil Madya
Engineer Pengawas
2 Chief Inspector S1 – Teknik Ahli Muda 6 Tahun
Sipil
b. Chief Inspector
Disyaratkan Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan Universitas Negeri atau Swasta yang
memiliki status terakreditasi, berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
dibidang sipil, pengalaman sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun dibidangnya.
Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh
Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK. Tenaga ahli muda bidang pelaksanaan
pekerjaan sumber daya air harus mampu mengendalikan :
1. Pelaksanaan pembuatan bangunan pengendali banjir.
2. Pelaksanaan Pekerjaan Pengukuran profil memanjang dan melintang trace
saluran.
3. Pelaksanaan pembuatan struktur beton
Chief Inspector bertanggung jawab kepada Supervision Engineer dan
berkedudukan di lokasi dimana kontraktor bekerja.
Tanggung jawab utama Chief Inspector adalah pengendalian terhadap kuantitas
bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan ketentuan dan
persyaratan yang telah ditentukan dalam Dokumen Kontrak. Chief engineer
disamping itu juga harus menguasai tugas supervisi dan mampu mereport berbagai
hal tentang kondisi jaringan irigasi dan kebutuhan saluran drainase pembuang.
Tugas dan tanggung jawab Chief Inspector akan mencakup, tetapi tidak terbatas,
hal-hal sebagai berikut :
1. Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Supervision Engineer, serta
mengusahakan agar Supervision Engineer dan Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan serta Pengawas Lapangan PUPR-PERKIM selalu mendapat
informasi yang diperlukan sehubungan dengan pengawasan sesuai dengan
desain yang ditentukan.
2. Melaksanakan pengawasan harian agar pelaksanaan yang dilakukan oleh
Kontraktor sesuai dengan design yang ditentukan.
3. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang tercantum dalam
Dokumen Kontrak.
4. Menyiapkan data rinci serta rekomendasi teknis sehubungan dengan variasi
volume kontrak.
5. Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang dihasilkan
kontraktor, untuk dipakai sebagai dasar pembuatan sertifikat pembayaran
bulanan (Monthly Certificate).
6. Melaporkan kepada Supervision Engineer dan/atau Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan serta Pengawas Lapangan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
apabila ternyata pelaksanaan pekerjaan akan mengakibatkan terlampauinya
volume pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.
7. Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada kontraktor,
sehingga tidak terjadi pembayaran berganda atau pembayaran lebih.
8. Memahami dan menguasai pasal-pasal dalam Kontrak sehingga tata cara
pengukuran dan pembayaran pekerjaan kepada kontraktor benar-benar
didasarkan kepada ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.
9. Membuat dan menghimpun semua data yang berhubungan dengan
pengendalian pekerjaan serta memantau kemajuan pekerjaan di lapangan.
10. Mengecek semua As Built Drawing yang dibuat oleh kontraktor.
11. Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan harian, Laporan Mingguan,
laporan bulanan, jadwal kemajuan pekerjaan dan lain-lain.
12. Membantu Supervision Engineer dalam menyiapkan data untuk Final
Payment, maupun keperluan lainnya.
Perkiraan jumlah dan waktu penugasan tenaga ahli seperti pada tabel berikut ini :
No. Tenaga Ahli Jumlah Personil Waktu (Bulan)
Tenaga Ahli
1 Supervisi Engineer 1 7
2 Chief Inspector 1 7
No. Tenaga Ahli Jumlah Personil Waktu (Bulan)
Asisten Tenaga Ahli
1 Inspector 2 7
Ditetapkan Oleh:
Pejabat Pembuat Komitmen,
Ir.Yoga Hariadi, MT
NIP : 19600329 199203 1 003