Anda di halaman 1dari 3

FORMAT PENILAIAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AWAL BROS BATAM


TAHUN AKADEMIK 2018/2019

Hari/Tanggal :
Waktu :

NamaMahasiswa : Penguji :
Ns. Siska Natalia, MSN-Palliative Care
NIM : Station :
Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi Jantung
Paru

PETUNJUK PENILAIAN:

0 = Tidak dilakukan sama sekali


1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna

Nilai Batas Lulus = 68

KategoriPenilaian :
A : >80
B : 68 – 80
C : 56 – 67
D : 46 – 55
E : 0 - 45

Page 1 of 3
LEMBAR EVALUASI PRAKTIKUM
Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi Jantung Paru
( oleh: Ns. Siska Natalia, MSN-Palliative Care)

BATASAN
Kompetensi ini merupakan prosedur memberi bantuan hidup dasar pada kasus henti napas
dan henti jantung.

TUJUAN
Memberikan pertolongan pertama, mengembalikan perfusi jantung dan pernapasan.

PRINSIP : Bersih

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI


0 1 2
A. Tahap Pra Interaksi
1 Mengamankan lingkungan
2 Cuci tangan
3 Memakai alat pelindung diri
4 Menyiapkan alat: 20
Sarung tangan, masker, pocket mask, bag valve mask,
oksigen, alas untuk kompresi jantung-bila ada, AED atau
Defibrilator
B. Tahap Orientasi
1 Pengkajian dan aktivasi sistem emergensi
2 Cek kesadaran pasien/ korban dengan menepuk bahu pasien
dan memanggil pasien 15
3 Panggil bantuan/ Aktifkan sistim respon emergensi/ Ambil
AED
4 Cek pernafasan dan nadi karotis pasien/ korban secara
simultan dalam waktu 5 - 10 detik
C. Tahap Kerja
1 Bila tidak ada nadi, langsung lakukan kompresi jantung
2 Posisikan kedua tangan pada bagian setengah bawah dari
sternum. Lakukan 30 kompresi dalam waktu tidak kurang
dari 15 detik dan tidak lebih dari 18 detik.
3 Lakukan kompresi sedikitnya 2 inci (5 cm), tidak lebih dari
2,4 inci (6 cm)*
4 Tampak pengembangan dada/recoil sempurna setiap akhir
kompresi. Minimalkan interupsi saat kompresi
5 Pemberian bantuan napas: Buka jalan nafas dengan tehnik
head tilt-chin lift atau jaw thrust (dilakukan bila ada cedera
spinal dan tidak berhasil menggunakan tehnik head tilt-chin
lift) dan berikan bantuan nafas 2 kali dengan pocket mask.
Pemberian bantuan napas dengan BVM diberikan saat 50
penolong kedua datang.

Page 2 of 3
6 Berikan tiap bantuan nafas dalam 1 detik. Berikan nafas
sampai dada pasien/ korban tampak naik dan tidak
memberikan napas yang berlebihan.
7 Lanjutkan kompresi dada dalam waktu jeda kurang dari 10
detik
8 Siklus kedua sampai kelima: Lakukan 30 kompresi dada,
Berikan bantuan nafas 2 kali dengan pocket mask, Lakukan
kompresi dengan jeda dari memberi napas kurang dari 10
detik.
9 Saat penolong kedua datang memberikan alat AED,
penolong pertama berganti posisi untuk menggunakan AED
dan penolong kedua melanjutkan kompresi. Hidupkan AED
(dan ikuti perintah AED). Letakkan pads dengan benar di
atas dada pasien/ korban. Perintahkan "clear" untuk analisis
irama jantung pasien/ korban. Perintahkan "clear" sebelum
memberikan shock pada pasien, pastikan tidak ada yang
menyentuh pasien. Berikan shock kepada pasien dengan
aman.
10 Lanjutkan kompresi dan ikuti perintah AED selanjutnya
11 Switch role/ganti posisi penolong pertama dan kedua setiap
5 siklus atau 2 menit
12 Setelah 2 menit atau 5 siklus cek kembali nadi dan
pernapasan
13 Jika nadi belum teraba lakukan kompresi, ulangi siklus RJP.
Jika nadi teraba napas belum ada berikan pernapasan setiap
5-6 detik.
14 Cuci tangan
D. Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan dan respon klien

2 Membereskan alat-alat
3 Dokumentasikan pelaksanaan tindakan dan respon klien 15
TOTAL 100

Batam,……………………………………
Penguji

…………………………………………………..

Page 3 of 3

Anda mungkin juga menyukai