Anda di halaman 1dari 4

Kesehatan Mental

Kesehatan mental adalah kondisi seseorang yang berkaitan dengan penyesuaian diri yang
aktif dalam menghadapi dan mengatasi masalah dengan mempertahankan stabilitas diri juga
ketika berhadapan dengan kondisi baru, serta memiliki penilaian nyata baik tentang kehidupan
maupun keadaan diri sendiri.

Pentingnya kesehatan mental diri sendiri untuk menghindari rasa depresi, depresi bisa
datang ketika kesehatan mental anda terganggu dan bermasalah. Mental yang sehat dapat
menyelesaikan masalah, mental yang sehat akan terasah untuk bisa menyelesaikan masalah dan
juga menyelesaikan problema tanpa perlu berputus asa. Mental yang sehat menjamin untuk bisa
menyelesaikan masalah dengan baik. Kemampuan bersosialisasi tinggi, orang yang suka
menyendiri, jarang berkomunikasi, dan memiliki gangguan kepribadian antisosial biasanya lebih
rentan mengalami gangguan psikologis. Hal ini dikarenakan saat sendirian, pikiran mudah
dipengaruhi oleh hal-hal yang buruk. Gelisah dan menyikapi realita secara berlebihan. Itu semua
disebabkan tidak ada orang yang bisa diajak berbicara. Seseorang yang memiliki mental yang
sehat tidak akan pernah memiliki keinginan untuk bunuh diri, kasus bunuh diri merupakan salah
satu kasus yang terjadi dan dikhawatirkan di berbagai negara dan bukan hanya Indonesia
saja. Ciri-ciri orang ingin melakukan bunuh diri akan muncul jika seseorang sudah mulai
terganggu kesehatan mentalnya. Kesehatan mental tak selalu membicarakan soal hati dan
sejenisnya. Namun juga berbicara mengenai psikologi agama yaitu iman. Kesehatan mental
yang baik bisa menyebabkan seseorang memiliki kepribadian yang lebih baik dan tentunya bisa
menjadi lebih bijaksana. Seseorang yang melewati berbagai pengalaman dan sudah uji mental.
Menjalani kehidupan yang baik sesungguhnya pekerjaan yang besar dan berat. Mereka yang
tidak memiliki akal sehat atau sedang terganggu tidak akan pernah bisa instrospeksi diri.

Kesehatan mental dan penyakit mental semakin sering digunakan seolah-olah itu berarti
hal yang sama, tetapi sebenarnya tidak. Setiap orang memiliki kesehatan mental, sama seperti
setiap orang memiliki kesehatan. Seperti yang dikatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia,
“Tidak ada kesehatan tanpa kesehatan mental.” Sepanjang hidup, tidak semua orang akan
mengalami penyakit mental, tetapi semua orang akan berjuang atau memiliki tantangan dengan
kesejahteraan mental mereka sama seperti kita semua memiliki tantangan dengan kesejahteraan
fisik kita dari waktu ke waktu. Ketika kita berbicara tentang kesehatan mental, kita berbicara
tentang kesejahteraan mental kita: emosi kita, pikiran dan perasaan kita, kemampuan kita untuk
memecahkan masalah dan mengatasi kesulitan, koneksi sosial kita, dan pemahaman kita tentang
dunia di sekitar kita. Penyakit mental adalah penyakit yang mempengaruhi cara orang berpikir,
merasakan, berperilaku, atau berinteraksi dengan orang lain. Ada banyak penyakit mental yang
berbeda, dan mereka memiliki gejala yang berbeda yang mempengaruhi kehidupan orang dengan
cara yang berbeda. Kesehatan mental yang baik bukan tentang merasa bahagia dan percaya diri
100% dari waktu dan mengabaikan masalah apa pun. Ini tentang hidup dan mengatasi dengan
baik meskipun ada masalah. Sama seperti mungkin untuk memiliki kesehatan mental yang buruk
tetapi tidak ada penyakit mental, sangat mungkin untuk memiliki kesehatan mental yang baik
bahkan dengan diagnosis penyakit mental. Itu karena penyakit mental (seperti masalah kesehatan
lainnya) sering bersifat episodik, artinya ada beberapa kali (episode) kesehatan buruk dan waktu
kesehatan lebih baik atau baik.

Faktor-faktor penyebab penyakit mental :


Faktor biologis (atau disebut gangguan mental organik)

1) Gangguan pada fungsi sel saraf di otak.


2) Infeksi, misalnya akibat bakteri Streptococcus.
3) Kelainan bawaan atau cedera pada otak.
4) Kerusakan otak akibat terbentur atau kecelakaan.
5) Kekurangan oksigen pada otak bayi saat proses persalinan.
6) Memiliki orang tua atau keluarga penderita gangguan mental.
7) Penyalahgunaan NAPZA dalam jangka panjang.
8) Kekurangan nutrisi.

Faktor psikologis

1) Peristiwa traumatik, seperti kekerasan dan pelecehan seksual.


2) Kehilangan orang tua atau disia-siakan di masa kecil.
3) Kurang mampu bergaul dengan orang lain.
4) Perceraian atau ditinggal mati oleh pasangan.
5) Perasaan rendah diri, tidak mampu, marah, atau kesepian.

Pencegahan penyakit mental :


Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko serangan penyakit mental,
yaitu:

1) Psikoterapi. Terapi jenis ini merupakan terapi bicara untuk memberikan media yang
aman dalam mengungkapkan perasaan dan meminta saran. Psikoterapis dapat
memberikan bantuan dengan membimbing bagaimana cara mengontrol perasaan.
Psikoterapi beserta perawatan menggunakan obat-obatan merupakan cara yang paling
efektif untuk mengobati penyakit jiwa. Contoh psikoterapi adalah cognitive behavioral
therapy, exposure therapy, dialectical behavior therapy, dll.
2) Obat. Terapi obat biasanya melibatkan obat-obatan yang dapat mengubah kimia otak di
otak. Obat tersebut termasuk selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), serotonin-
norepinefrin reuptake inhibitor (SNRIs) dan antidepresan trisiklik.
3) Rawat inap. Jika berkomitmen untuk sembuh dari penyakit mental, maka mungkin
memerlukan pemantauan ketat terhadap gejala-gejala penyakit.
4) Support group. Penderita penyakit mental yang sama atau yang sudah berpengalaman
dengan penyakit mental dapat berkumpul untuk berbagi pengalaman dan membimbing
satu sama lain menuju pemulihan.
5) Obat pelengkap dan alternatif. Pengobatan pelengkap dan alternatif mengacu pada
pengobatan dan praktik-praktik yang biasanya tidak terkait dengan perawatan standar.
Pengobatan ini melibatkan obat atau suplemen herbal, akupunktur maupun meditasi
untuk meningkatkan suasana hati.
6) Rencana bagi diri sendiri. Gaya hidup dan kebiasaan dapat diatur untuk melawan
penyakit mental. Dapat menyusun rencana perawatan diri sendiri untuk memantau
kesehatan, proses pemulihan, pemicu atau tanda-tanda peringatan penyakit.

Bagaimana cara memperlakukan orang dengan penyakit mental mental?

Beberapa cara memperlakukan orang dengan gangguan mental yang perlu diketahui :

1) Hargai mereka

Terkadang, salah satu hal yang paling dibutuhkan oleh orang yang mengalami gangguan mental
adalah didengar. Sayangnya, tidak semua orang mampu memahami dan menghargai mereka.
Padahal, ketika mereka dihargai dan didengar, pikiran dan perasaan mereka akan lebih mudah
membaik.

2) Jangan ikuti halusinasinya

Orang dengan gangguan mental sering kali mengalami halusinasi –mereka seolah melihat,
mendengar, dan merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak nyata. Mungkin, Anda akan bingung
harus bersikap bagaimana. Atau justru, Anda akan ikut serta dalam halusinasi mereka hanya
untuk membuat mereka merasa “nyaman”. Padahal, Anda lebih baik tidak ikut dalam halusinasi
mereka –jangan sampai Anda berpura-pura bahwa Anda juga mengalami hal yang mereka
halusinasikan.

3) Jangan berbohong

Anda mungkin pernah berasumsi bahwa seseorang yang memiliki ganguan mental bukanlah
orang yang cerdas. Padahal, penyakit gangguan mental tidak ada hubungannya dengan tinkat
kecerdasan seseorang. Jangan pernah berbohong kepada mereka, karena hal tersebut justru akan
membuat mereka tidak akan percaya Anda.

4) Pahami keadaan mereka

Paranoia adalah gangguan mental yang membuat seseorang yang mengalaminya akan merasa
bahwa orang lain ingin membahayakan dirinya. Oleh karena itu, biasanya, orang dengan
paranoia akan sering merasa takut dan menjaga jarak dengan lingkungan sekitar. Pahami
keadaan mereka, dan janganlah menjauh dari mereka. Bagaimanapun keadaan mereka, mereka
tetap membutuhkan kehadiran Anda.

5) Perhatikan ucapan Anda

Ketika berhadapan dengan seseorang yang mengalami gangguan mental, mungkin Anda akan
merasa bingung tentang bagaimana cara merespon setiap ucapan dan perbuatan mereka. Apapun
yang mereka katakan dan lakukan, usahakan untuk Anda tidak diam karena diam bukanlah
pilihan terbaik untuk memperlakukan mereka.

Sumber :

https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/memperlakukan-orang-gangguan-mental/

https://dosenpsikologi.com/pentingnya-kesehatan-mental-terhadap-diri-sendiri

https://www.heretohelp.bc.ca/q-and-a/whats-the-difference-between-mental-health-and-mental-
illness

https://www.alodokter.com/kesehatan-mental

https://hellosehat.com/penyakit/penyakit-mental/

Anda mungkin juga menyukai