Pengertian Benchmarking
Pada beberapa tahun belakangan ini, benchmarking popular dikalangan organisasi
didunia. Konsep benchmarking pertama kali diterapkan oleh Rank Xerox pada 1979 dan
diikuti pada tahun 1981. Rank Xerox mendefinisikan benchmarking adalah suatu proses
secara sistematik dalam penetuan perusahaan yang bergerak dalam industry yang sejenis
dijadikan sebagai pemimpin., melakukan determinasi bisnis, dan proses paktik kerja yang
terbaik dan penetapan target. Benchmarking dilakukan untuk mencari praktik terbaik untuk
menjadikan performa terbaik. Benchmarking dapat mengilustrasikan bagaimana perusahaan
yang baik sekarang ini untuk melakukan perbandingan dengan kompetitor. Analisis dengan
melakukan benchmarking dapat mendemonstrasikan apa yang harus dilakukan agar dapat
mencapai suatu pencapaian.
Analisis kompetitif tradisional fokus pada indikator performa, pemilihan strategi dan
pemberian pelayanan pada sektor industri. Benchmarking lebih luas dan pada pengukuran pad
aproses yang sedang berjalan dan improfisasi produk, pelayanan dan praktik yang menjadi
terbaik seluruh dunia. Evaluasi kinerja berdasarkan pada organisasi terbaik di dunia.
Tipe Benchmarking
Tahap 1 rencana :
1. Melakukan identifikasi hasil dari benchmark.
2. Melakukan identifikasi kompetitor terbaik.
3. Melakukan determinasi metode pengumpulan data.
Tahap 2 Analisis :
Tahap 3 aksi :
Gallwey dan Swift, 1996 menyatakan elemen TQM dan benchmarking, elemen
tersebut adalah :
1. Perbaikan terus – menerus.
2. Mampu mememnuhi keinginan konsumen.
3. Standar kemampuan tertentu.
4. Mengetahui praktik terbaik dalam industry.
5. Alat perekayasaan yang dapat dipakai.
6. Pengukuran target.
Management accounting dapat memberikan data yang dapat digunakan untuk analisis
benchmarking. Benchmarking tidak cukup hanya melihat pada tradisional cost dan data
anggaran. Perlu melihat area yang lebih luas pada informs eksternal pada pelanggan
perusahaan, distributor dan kompetitor. Pada pembahasan bab 1 management accounting label
“board-scope” management accounting system (MAS). Ini artinya organisasi mengadopsi
prkatik benchmarking dibutuhkan MAS dalam fokus yang lebih luas.
Selain hal tersebut diatas, kepuasan dari pelanggan dapat dijadikan alat ukur.
1. Jumlah complain.
2. Jumlah pengembalian pesanan.
3. Rata – rata umur berhubungan dengan pelangga.