Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yessica Rosinta Gracella Pardede (175020301111013)

AUDIT KAS DAN INSTRUMEN KEUANGAN

Kas merupakan hal yang penting bagi auditor terutama karena besarnya potensi
kecurangan, atau karena kemungkinan terjadinya kesalahan yang tidak disengaja. Instrumen
keuangan yang meliputi investasi dalam sekuritas utang dan ekuitas serta instrumen derivatif,
bervariasi secara signifikan pada masing-masing klien, mulai dari persentase aset yang kecil
untuk perusahaan manufaktur hingga persentase aset yang besar untuk institusi keuangan.

JENIS AKUN KAS DAN INSTRUMEN KEUANGAN


(Mengidentifikasi jenis akun kas utama dan instrument keuangan yang digunakan oleh
entitas bisnis)
Terdapat beberapa jenis akun kas yang umumnya digunakan oleh sebagian perusahaan
besar. Berikut jenis akun kas yang utama:
1.   Akun Kas Umum: Merupakan bagian kas yang penting bagi sebagian besar organisasi karena
sebagain besar penerimaan dan pengeluaran kas mengalir melalui akun ini.
2.   Akun Impres: Perusahaan membuat akun penggajian impres yang terpisah untuk meningkatkan
pengendalian internal pengeluaran penggajian.
3.   Akun Bank Cabang: Berguna untuk membangun hubungan dengan perbankan di komunitas
lokal dan memungkinkan sentralisasi operasi pada tingkat cabang.
4.   Dana Kas Kecil Impres:  Akun ini digunakan untuk pengeluaran kas berjumlah kecil yang lebih
mudah dibayarkan jika menggunakan uang tunai dibandingkan dengan cek atau untuk
memudahkan karyawan dalam mencairkan cek gaji atau pribadi, selain itu juga digunakan untuk
pengeluaran dalam jumlah kecil.
5.   Ekuivalen Kas: Perusahaan seringkali menginvestasikan kelebihan kas yang diakumulasikan
selama bagian tertentu dari siklus operasi, yang akan diperlukan dalam waktu dekat dan bisa
disebut ekuivalen kas yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid. Sekuritas yang dapat
diperdagangkan dan investasi berbunga dengan jangka waktu yang lebih panjang bukan
merupakan ekuivalen kas.
6.   Instrumen Keuangan: Mencakup investasi dalam sekuritas yang dapat diperdagangkan seperti
sekuritas utang dan ekuitas, instrumen derivatif, dan aktifitas lindung nilai (hedging). Insvestasi
dalam instrumen keuangan dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas perdagangan, sekuritas yang
tersedia untuk dijual, atau sekuritas yang ditahan hingga jatuh tempo, sedangkan instrumen
derivatif dapat diklasifikasikan sebagai aset atau kewajiban, sesuai dengan standar akuntansi
keuangan.

KAS DI BANK DAN SIKLUS TRANSAKSI


Dalam audit atas kas, auditor harus membedakan antara verifikasi rekonsiliasi saldo
laporan bank oleh klien dengan saldo buku besar, dan verifikasi bahwa pencatatan kas
dalam buku besar merefleksikan dengan benar seluruh transaksi kas yang terjadi
sepanjang tahun. Verifikasi rekonsiliasi klien ke  akun saldo bank dan buku besar lebih mudah,
tetapi bagian terpenting dalam total audit dalam perusahaan adalah adanya verifikasi bahwa
pencatatan  transaksi kas dilakukan dengan benar. Misalnya, setiap salah saji berikut ini
menghasilkan kesalahan dalam pembayaran atau menyebabkan kesalahan dalam penerimaan kas,
tetapi tak satupun dapat ditemukan dalam audit atas rekonsiliasi bank :
a) Kesalahan dalam menagih konsumen
b) Pencurian kas dengan menghambat pembayaran kas dari konsumen sebelumnya dicatat,
dengan akun dianggap sebagai piutang tak tertagih
c) Duplikasi pembayaran faktur vendor
d) Pembayaran tidak benar atas biaya pribadi pejabat perusahaan
e) Pembayaran atas bahan baku yang tidak pernah diterima
f) Pembayaran atas karyawan  lebih besar daripada jam kerja aktualnya
g) Pembayaran atas bunga pada pihak luar jumlahnya lebih besar dibandingkan tingkat
bunga sebenarnya
Seluruh jenis salah saji biasanya ditemukan sebagai bagian dari pengujian atas
rekonsiliasi bank. Hal ini meliputi :

a) Kesalahan dalam memasukkan cek yang tidak dicairkan didalam daftar cek beredar,
meskipun telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas
b) Kas yang diterima dari klien masih dalam perjalanan pada tanggal neraca, tetapi sudah
dicatat dalam penerimaan kas pada tahun berjalan
c) Setoran dicatat sebagai penerimaan kas mendekati akhir tahun, disetorkan pada bank
dibulan yang sama, dan dimasukan dalam rekonsiliasi bank sebagai setoran dalam
perjalanan
d) Pembayaran atas weswl bayar didebet langsung dari saldo bank oleh bank, tetapi tidak
dimasukkan dalam catatan klien
PROSEDUR YANG BERORIENTASI KECURANGAN
Pertimbangan utama dalam audit saldo kas umum adalah kemungkinan terjadinya
kecurangan. Dalam merancang prosedur untuk mengungkapkan kecurangan, auditor harus
mempertimbangkan secara cermat defisiensi pengendalian internal, jenis kecurangan yang
mungkin terjadi akibat defisiensi itu, materialitas kecurangan yang potensial dan prosedur audit
yang paling efektif dalam mengungkapkan kecurangan. Prosedur yang dapat mengungkapkan
kecurangan dalam bidang penerimaan kas termasuk:

a) Konfirmasi piutang
b) Pengujian yang dilaksanakan untuk mendeteksi lapping
c) Mereview ayat jurnal buku besar umum dalam akun kas untuk pos-pos tidak biasa
d) Membandingkan pesanan pelanggan dengan penjualan dan penerimaan kas selanjutnya
e) Memeriksa persetujuan dan dokumen pendukung piutang tak tertagih serta retur
penjualan dan pengurangan
Untuk mengungkapkan kecurangan yang berhubungan secara langsung dengan saldo kas
akhir tahun prosedurnya adalah memperluas pengujian rekonsiliasi bank, bukti kas dan pengujian
transfer antar bank.

a.     Memperluas Pengujian Rekonsiliasi Bank


Prosedur yang diperluas memverifikasi apakah semua transaksi yang dicantumkan dalam
jurnal selama transaksi yang dicantumkan dalam jurnal selama beberapa bulan terakhir tahun
berjalan telah dimasukkan dalam atau dikeluarkan dari rekonsiliasi bank secara benar, dan
memverifikasi apakah semua item dalam rekonsiliasi bank telah dicantumkan secara benar.

b.    Bukti Kas
Auditor menggunakan bukti kas untuk menentukan apakah hal-hal berikut telah
dilakukan:

a. Semua penerimaan kas yang tercatat telah disetorkan


b. Semua setoran di bank dicatat dalam catatan akuntansi
c. Semua pengeluaran kas yang tercatat telah dibayarkan oleh bank
d. Semua jumlah yang telah dibayar oleh bank dicatat
Bukti kas (proof of cash) meliputi empat tugas rekonsiliasi berikut:

a. Merekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku besr pada awal periode bukti
kas
b. Merekonsiliasi penerimaan kas yang disetorkan per bank dengan penerimaan yang
dicatat dalam jurnal penerimaan kas selama periode tertentu
c. Merekonsiliasi pembayaran elektronik dan kliring cek yang dibatalkan oleh bank
dengan yang dicatat oleh jurnal pengeluaran kas selama periode tertentu
d. Merekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku besar umum dapa akhir periode
bukti kas
c.       Pengujian Transfer Antarbank
Para penggelap uang biasanya menutupi pencurian kas dengan praktik yang dikenal
sebagai kiting, yaitu mentransfer uang dari satu bank ke bank lainnya dan mencatat transaksi
tersebut dengan tidak benar. Terdapat beberapa hal yang sebaiknya diaudit dalam skedul transfer
bank, yaitu:

a. Ketepatan informasi di skedul transfer antarbank harus diverifikasi


b. Transfer antarbank harus dicatat baik dalam laporan bank yang menerima maupun
bank yang mengeluarkan
c. Tanggal pencatatan pengeluaran dan penerimaan dari setiap transfer harus berada
dalam tahun fiskal yang sama
d. Pengeluaran dalam skedul transfer antarbank harus dimasukkan dalam atau
dikeluarkan dari rekonsiliasi bank akhir tahun dengan benar sebagai cek yang beredar
e. Penerimaan dalam skedul transfer antarbank harus dimasukkan dalam atau
dikeluarkan dari rekonsiliasi bank akhir tahun dengan benar sebagai setoran dalam
perjalanan
Selain kemunkinan adanya kiting, penanganan transfer yang salah juga dapat
menghasilkan misklasifikasi antara kas dan utang usaha. Materialitas transfer dan kemudahan
melaksanakan pengujian membuat banyak auditor yakin bahwa prosedur tersebut harus selalu
dilaksanakan.

AUDIT ATAS AKUN INSTRUMEN KEUANGAN


            Dalam menguji saldo akhir tahun instrument keuangan ,auditor harus mengumpulkan
bukti yang cukup dan tepat untuk mengevaluasi apakah akun instrument keuangan disajikan
secara wajar dan diungkapkan  secara layak sesuai dengan ke delapan tujuan audit yang
berkaitan dengan saldo yang digunakan dalam pengujian ats rincian saldo. Tujuan audit yang
berkaitan dengan saldo dan pengujian atas rincian saldo bagi akun istrumen keuangan.

TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN PROSEDUR PENGUJIAN ATAS


DENGAN SALDO RINCIAN SALDO YANG UMUM
Istrumen keuangan seperti terdaftar pada Menfoot skedul aktivitas investasi
skedul aktivitas investasi telah di foot dengan Membuktikan skedul aktivitas investasi atas
benar dan sesuai dengan buku besar umum penambahan dan pengurangan
( detail in) Menelesuri saldo akhir per kategori ke buku
besar umum
Instrument keuangan seperti terdaftar pada Kofirmasi kepada broker dealer
skedul aktivitas investasi memang ada Inspeksi fisik  sekuritas atau kontrak derivative
( eksistensi Menginspeksi perjanjian yang mendasari
Instrumen keuangan yang ada sudah dicatat
( kelengkapan )
Instrumen keuangan seperti terdaftar pada
skedul aktivitas investasi sudah akurat
( keakuratan )
Instrumen keuangan telah diklasifikasikan  Pengujian atas klasifikasi yang tepat  sebagai
secara tepat dalam laporan keuangan perdagangan tersedia untuk dijual atau ditahan
( klasifikasi ) hingga jatuh tempo
Menverifikasi klasifikasi yang tepat
Transaksi instrument keuangan dicatat dalam Memeriksa transaksi tertentu mendekati akhir
periode yang tepat ( pisah batas ) tahun dan nasihat broker terkait untuk
menentukan apakah hal itu dicatat paada
periode yang sesuai
Instrumen keuangan yang tercantum dalam Menverivikasi harga pasar yang ditetapkan
skedul aktivitas investasi pada akhir tahun Menguju klasifikasi manajemen
telah dinyatakan pada jumlah yang tepat sesuai Menguji asumsi manajemen terkait dengan
dengan standar akuntansi (Nilai realisasi ) penilaian
Mempertimbangkan penggunaan jasa spesialis
untuk menguji estimasi nilai wajar
Mempertimbangkan apakah diperlukan
penurunan  nilai kerugian
Entitas memiliki ha katas instrument keuangan Memeriksa dokumen dan kontrak yang
yang tercantum dalam skedul aktivitas mendasari
investasi ( hak ) Mengkonfirmasi syarat syarat signifikan
dengan pihak terkait dalam kontrak derivative
Meriview notulen rapat dewan untuk
menentukan apakah ada sekuritas yang
digadaikan sebagai agunan

AUDIT AKUN KAS UMUM


Metodologi untuk kas pada akhir tahun sama dengan saldo akun neraca lainya :
Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien Yang mempengaruhi Kas (Tahap I)
Banyak perusahaan yang tidak memiliki risiko bisnis yang cukup signifikan dalam
memengaruhi saldo kas. Risiko bisnis klien dapat muncul dari kebijakan menajemen kas yang
tidak memadai atau penanganan dana yang dilakukan pihak luar.
Menetapkan Salah Saji yang Dapat Diterima dan Menilai Risiko Bawaan (Tahap I)
Saldo kas tidak material dalam kebanyakan audit, tetapi transaksi kas yang memengaruhi
saldo ini sifatnya hampir selalu sangat material. Oleh karena itu, sering muncul potensi salah saji
material dalam kas.
Menilai Risiko Pengendalian (Tahap I)
Pembagian internal terhadap saldo kas akhir tahun dalam akun umum dapat dibagi dalam
dua kategori:
1. Pengendalian terhadap siklus transaksi yang mempengaruhi pencatatan penerimaan
dan pengeluaran kas.
2.  Rekonsiliasi bank independen.
Merancang dan Melakasanakan Pengujian Pengendalian serta Pengujian Subtantif atas
Transaksi (Tahap II)
Karena saldo kas dipengaruhi oleh semua siklus lain kecuali persediaan dan pergudangan,
ada banyak sekali transaksi yang mempengaruhi kas.
Merancang dan Melaksanakan Prosedur Analitis (Tahap III)
Rekonsiliasi bank akhir tahun diaudit secara ekstensif. Karena itu, penggunaan prosedur
analitis untuk menguji kewajaran saldo kas menjadi kurang penting dibandingkan untuk sebagian
besar audit lainnya.
Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Kas (Tahap III)
Untuk mengaudit kas di bank, auditor memverifikasi apakah rekonsiliasi bank yang
diterima dari klien tersebut sudah benar. Tujuan audit yang berhubungan dengan saldo dan
pengujian atas rincian saldo adalah pengujian atas eksistensi, kelengkapan, dan keakuratan.
 Berikut adalah tiga prosedur yang layak dibahas lebih lanjut karena arti penting dan
kompleksitasnya, yaitu:
1. Penerimaan konfirmasi bank, walaupun tidak diharuskan oleh standar auditing, biasanya
auditor meminta penerimaan konfirmasi langsung dari setiap bank atau dari institusi keuangan
lainnya dimana klien melakukan bisnis, kecuali ada sejumlah besar akun yang tidak aktif.
2. Penerimaan Laporan Pisah Batas Bank, laporan pisah batas Bank (cutoff bank statement)
adalah laporan bank periode parsial dan cek yang dibatalkan yang terkait, salinan slip deposit,
dan dokumen lain yang tercantum dalam laporan dikirimkan langsung oleh bank ke kantor
akuntan publik. Tujuan dari laporan pisah batas bank adalah untuk memverivikasi item
rekonsiliasi pada rekonsiliasi bank akhir tahun.
3. Pengujian Rekonsiliasi Bank, auditor menguji rekonsiliasi bank untuk menentukan apakah
personil klien telah membuat rekonsiliasi bank dengan cermat dan untuk memverifikasi
apakah saldo bank yang tercatat milik klien sama jumlahnya dengan kas aktual di bank
kecuali setoran dalam perjalanan, cek yang beredar, dan item rekonsiliasi lainya.

Anda mungkin juga menyukai