Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT., Yang Maha Pengasih Lagi MahaPenyayang kami haturkan puji
syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan Rahmat, "Hidayah dan Inayah-Nya kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan masalah tentang estimasi pendapat an.

Adapun makalah tentang estimasi pendapatan ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dengan
bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini, untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini.

namun tidak lepas dari semua itu kami sadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi
penyusunan bahasanya maupun dari segi lainnya. oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan
terbuka karena buka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik kepada
kami sehingga kami dapat memperbaiki masalah ini

penyusunan mengharapkan semoga dari makalah tentang estimasi pendapat ini dapat diambil hikmah
dan pemanfaatannya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Bab 1

Pendahuluan

Latar belakang

Anggaran merupakan instrumen penting dalam organisasi sektor publik. perencanaan anggaran
pendapatan sangat penting untuk menentukan tingkat kemampuan keuangan pemerintah dalam
menyediakan pelayanan publik, melaksanakan kebijakan alokasi dan distribusi anggaran, menentukan
kebijakan surplus defisit anggaran serta menentukan arah kebijakan pembiayaan anggaran. ketepatan
dalam perencanaan anggaran pendapatan sangat diperlukan karena anggaran pendapat tersebut
memiliki banyak implikasi, cara lain berimplikasi pada kebijakan anggaran belanja, pembiayaan dan
evaluasi kinerja.

Bab ll

Pembahasan

A. Prakiraan dan penganggaran


Penganggaran pada prinsipnya berbeda dengan perkiraan.penganggaran merupakan rencana
manajemen yang mengandung implikasi perlunya komitmen dan tanggung jawab untuk mencapai angka
yang ditetapkan dalam anggaran sedangkan prakiraan tidak lebih hanyalah prediksi atau estimasi tentang
apa yang terjadi dan tidak berimplikasi pada perlunya komitmen dan tanggung jawab untuk
merealisasikan prediksi tersebut. jika dilihat dari sudut pandang manajemen prakiraan merupakan alat
perencanaan atau planning tool sedangkan anggaran merupakan alat perencanaan sekaligus
pengendalian planning atau kontrol tool.

keterkaitan prakiraan dengan pengendalian adalah hasil prakiraan dapat digunakan manajemen sebagai
dasar perencanaan anggaran. dengan kata lain hasil perkiraan dapat digunakan manajemen untuk
membuat proyeksi anggaran. Oleh karena itu, sebelum manajemen menetapkan suatu target anggaran
terlebih dahulu perlu dilakukan prakiraan baik pendapatan maupun belanja agar target yang ditetapkan
dalam anggaran realistis dan rasional. prakiraan pendapatan ini juga penting untuk mengukur
kemampuan pemerintah daerah dalam memungut pendapatan sehingga juga berpengaruh pada
pemilihan strategi dari mobilisasi pendapatan.

B. Teknik Perkiraan pendapatan

Teknik kualitatif

teknik perkiraan yang bersifat kualitatif antara lain adalah teknik Delphi dan teknik judgment. Teknik
Delphi dilakukan dengan cara mengumpulkan para ahli (expert), kemudian mereka secara kelompok
maupun individual dimintai pendapat atau pandangan mereka tentang prediksi masa depan yang akan
mempengaruhi arus pendapatan. Metode kualitatif selain teknik Delphi adalah dengan pendekatan, itu
prakiraan berdasarkan pengalaman masa lalu dan pertimbangan berbagai faktor yang mempengaruhi
pendapat di masa mendatang. namun tidak berarti metode kuantitatif selalu lebih baik daripada metode
judgement atau metode kualitatif yang lain. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil prediksi yang lebih
memuaskan sebaiknya digunakan teknik kualitatif dan kuantitatif secara bersama-sama.

teknik kuantitatif

dalam penggunaan teknik kuantitatif sebelum dilakukan teknik prakiraan terlebih dahulu harus
ditentukan

1. Subjek prakiraan, yaitu apa yang akan diproduksi atau diestimasi. subjek prakiraan bisa berupa
pendapatan secara keseluruhan maupun per kelompok, jenis objek, dan rincian objek pendapatan.
Soalnya pendapatan asli daerah ah dapat dirinci menurut jenisnya, pajak daerah retribusi, bagian laba
BUMN dan lain-lain pad yang sah.

2. Rentang prakiraan, yaitu periode waktu yang akan diramal. Rentang prakiraan harus ditetapkan
apakah untuk prediksi 1 tahun kedepan, 2 tahun, 3 tahun dan seterusnya.

3. Data yang digunakan, yaitu data runtun waktu sebagai dasar untuk prediksi, apakah perlu digunakan
data 10 tahun, 5 tahun 3 tahun yang lalu sebagai basis prakiraan. Kualitas data sangat berpengaruh
terhadap keakuratan hasil prakiraan.
selanjutnya akan dibahas beberapa teknik kuantitatif prakiraan yang cukup mudah digunakan, murah
biayanya, serta dalam banyak kasus cukup tinggi keakuratannya. Tersebut antara lain :

Simple moving average

Exponential smoothing

Transformation moving average

Regresi

Simple moving average

Yang merupakan teknik prakiraan yang cukup sederhana dan mudah digunakan. dengan teknik SMA kita
memprediksi pendapatan tahun depan dengan berdasarkan perhitungan rata-rata pendapatan periode
yang, atau disebut juga ramalan (forecast periods) . Sebelum dihitung rata-rata pendapatan periode lalu,
terlebih dahulu perlu ditentukan jumlah tahun yang akan dijadikan sebagai periode, misalnya 7 tahun, 5
tahun, tiga tahun sebelumnya.

Exponential smoothing

Dinilai lebih baik dibandingkan simple moving average, sebab ( exs) memberikan bobot yang berbeda
untuk periode yang berbeda, sedangkan SMA memberikan bobot yang sama untuk semua data yang
ada. Dalam teknik EXS, kita dapat memberikan bobot yang lebih besar terhadap data terakhir.

Transformation moving average

Merupakan teknik prakiraan dengan melihat kecenderungan tren dari data yang lalu. Jika kecenderungan
pendapatan selama berapa tahun menunjukkan kenaikan, maka pendapatan tahun mendatang akan naik
dibandingkan tahun sebelumnya, sebaliknya jika trandnya turun maka pendapatan tahun mendatang
akan turun dari tahun sebelumnya. Cara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut.

Regresi

Regresi pada dasarnya juga mirip dengan transformation moving average, yaitu sama-sama teknik trand.
Membuat prediksi dengan menggunakan teknik regresi, pertama kali yang harus dilakukan adalah
menentukan persamaan regresinya. persamaan regresi sederhana untuk memprediksi pendapatan dapat
dinyatakan sebagai berikut

Y= a+ bX
Y= estimasi pendapatan

X= tahun

a= pendapatan dasar ( Vaseline revenue)

b= perubahan pendapatan sebagai akibat dari perubahan periode ramalan

Regresi dengan model ekonometrika

prakiraan pendapatan dengan teknik regresi pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua metode yaitu 1)
model regresi sederhana dan 2) metode regresi dengan metode ekonometrika yang canggih. Dengan
metode ekonometrika, samaan regresi untuk memprediksi pendapatan tahun mendatang dengan tidak
menggunakan 1 variabel tetapi memasukkan variabel variabel yang berpengaruh terhadap pendapatan,
misalnya variabel pertumbuhan penduduk, pendapatan perkapita, inflasi dan data pertumbuhan
ekonomi.

C. Menilai akurasi prediksi

untuk menilai keakuratan berbagai teknik prakiraan dapat dilakukan dengan menghitung persentase
kesalahan peramalan, yaitu absolute percentage error (APE) mean absolute percentage error (MAPE).
APE dan MAPE mengukur perbedaan antara nilai prakiraan dengan hasil yang sesungguhnya terjadi.
Semakin kecil nilai APE berarti semakin baik keakurasian teknik prakiraan yang digunakan secara
sistematis APE dapat dituliskan sebagai berikut .

APE = prediksi - hasil sesungguhnya

Hasil sesungguhnya

Karena nilai APE yang diabsolutkan, maka APE tidak dapat menunjukkan apakah terjadi prakiraan ( over
estimate) ataukah prakiraan kurang ( under estimate). pada umumnya teknik kuantitatif memiliki tingkat
akurasi prediksi yang lebih baik dibandingkan pendekatan judgmental. perlu diperhatikan juga bahwa
tingkat akurasi prakiraan memiliki hubungan terbalik dengan banyaknya periode ramalan. Semakin lama
periode yang diramalkan, semakin besar penyimpangan peramalannya. hal ini terutama dipengaruhi
oleh faktor lingkungan ekonomi di masa datang yang tidak pasti dan tidak semua faktor ekonomi
diperhitungkan dalam persamaan sistematis prakiraan

D. Permasalahan prakiraan pendapatan di sektor publik

permasalahan yang terkait dengan urgensi perkiraan pendapatan di lingkungan organisasi sektor publik
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: faktor teknis, ekonomi, administratif, dan peran legislatif.
faktor teknis terkait dengan penggunaan teknik prakiraan yang paling tepat yang dapat dikuasai oleh
pegawai pemerintah dan ketersediaan data yang memadai. termasuk dalam faktor teknis ini adalah
kualitas sumber daya manusia yang melakukan tugas prakiraan pendapatan. Faktor ekonomi terkait
dengan turbulensi dan ketidakpastian ekonomi yang mempengaruhi perkiraan pendapatan. Faktor
administratif terkait dengan perubahan peraturan perundangan terkait yang mempengaruhi
pendapatan. Faktor peran legislatif terkait dengan penggunaan hak butget oleh dewan serta fungsi
legislasi terkait dengan anggaran. prakiraan pendapatan menjadi terasa penting jika legislasi menaruh
perhatian yang besar terhadap prediksi pendapatan tersebut.

Kesimpulan

1. penyusunan rencana anggaran pendapatan perlu didukung dengan dilakukannya perkiraan atau
estimasi pendapatan agar anggaran pendapatan yang ditetapkan tidak terlalu under estimate atau over
estimate.

2. terdapat beberapa teknik prakiraan pendapatan yang dapat digunakan antara lain teknik Delphi,
judgment, simple moving average, eksponensial smoothing, transformation moving average, dan regresi.
pada dasarnya setiap teknik perkiraan pendapatan tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan masing-
masing. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil prediksi yang memuaskan perlu dilakukan kombinasi
dari berbagai teknik yang ada.

Anda mungkin juga menyukai