Anda di halaman 1dari 72

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:

1. membedakan sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit;


2. mendeskripsikan cara larutan elektrolit menghantarkan arus listrik;
3. menyebutkan jenis ikatan dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik mampu:
1. mensyukuri keberadaan berbagai larutan elektrolit dan nonelektrolit sebagai ciptaan Tuhan;
2. bertanggung jawab, memiliki rasa ingin tahu tinggi, cermat, dan teliti dalam setiap kegiatan serta pemanfaatan larutan elektrolit
dan larutan nonelektrolit dalam kehidupan sehari-hari.

Latihan 1
Sifat-Sifat Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Latihan 2
Cara Larutan Elektrolit Menghantarkan Arus Listrik
Soal-Soal Materi
Latihan 3

Jenis Ikatan Senyawa dalam Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit


Ulangan Harian

Larutan Elektrolit dan Membedakan Campuran Homogen dan


Heterogen
Nonelektrolit
Merancang Percobaan untuk Meng-
identifikasi Larutan Elektrolit dan
Tugas Nonelektrolit
Batu Baterai
dengan Elektrolit
Kulit Pisang Mengamati Hantaran Arus Listrik Garam
Dapur

Membedakan Jenis Ikatan Senyawa

Minuman Isotonik Praktikum


Informasi Kegiatan Mengidentifikasi Sifat Larutan Elektrolit dan
Nonelektrolit

Berselancar di
Manfaat Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Kegunaan Internet
Kalsium Klorida
Perbedaan Senyawa Kovalen Polar dan
Nonpolar

Kimia Kelas X 1
A. Pilihan Ganda 6. Suatu larutan bersifat tidak dapat menghantarkan
arus listrik. Larutan tersebut merupakan pelarut
1. Pasangan data dalam tabel berikut yang tepat
yang biasa digunakan sebagai antiseptik. Larutan
adalah . . . .
yang dimaksud adalah . . . .
Bahan yang Dicampur Jenis Campuran a. etanol
a. tepung dan air homogen
b. glukosa
b. buah-buahan dan air homogen c. asam klorida
c. gula dan air heterogen d. natrium klorida
d. minyak goreng dan air heterogen e. kalium hidroksida
e. garam dan air heterogen
7. Sebanyak 3 mol senyawa kalium klorida dilarutkan
2. Suatu larutan limbah diuji menggunakan alat uji dalam air. Pada keadaan setimbang diperoleh ion
elektrolit. Hasilnya lampu tidak dapat menyala, positif dan ion negatif. Jika derajat ionisasi
tetapi terdapat sedikit gelembung gas. Larutan sebesar 25 %, jumlah mol ion positif yang dihasil-
tersebut termasuk golongan . . . . kan sebesar . . . mol.
a. elektrolit kuat, karena tidak dapat menyalakan a. 0,25 d. 1,00
lampu b. 0,50 e. 1,25
b. nonelektrolit, karena tidak dapat menyalakan c. 0,75
lampu
8. Pernyataan berikut yang tepat mengenai bahan
c. nonelektrolit, karena hanya menghasilkan
yang digunakan dalam air aki adalah . . .
gelembung gas
a. Bersifat elektrolit lemah.
d. elektrolit kuat, karena hanya menghasilkan
b. Tidak terionisasi dalam air.
gelembung gas
c. Mengandung senyawa basa.
e. elektrolit lemah, karena hanya menghasilkan
d. Mengandung senyawa asam sulfat.
gelembung gas
e. Menghantarkan arus listrik dengan lemah.
3. Larutan kalium klorida jika diuji dengan alat uji
9. Senyawa HCl yang dilarutkan dalam benzena
elektrolit akan menunjukkan hasil yang sama
tidak dapat menghantarkan arus listrik karena
dengan larutan . . . .
....
a. gula d. asam cuka
a. HCl merupakan zat nonelektrolit
b. urea e. garam dapur
b. HCl tidak terionisasi dalam benzena
c. alkohol
c. HCl terurai menjadi ion H+ dan ion Cl–
4. Larutan berikut yang merupakan pasangan d. HCl membentuk endapan dalam benzena
elektrolit kuat dan nonelektrolit secara berturut- e. benzena tidak menghantarkan arus listrik
turut yaitu . . . .
10. Pernyataan berikut yang tepat mengenai minuman
a. AgCl dan KOH isotonik yang diuji dengan alat uji elektrolit adalah
b. HNO3 dan AgOH ...
c. KOH dan CO(NH2)2 a. Termasuk elektrolit kuat.
d. HNO3 dan CH3COOH b. Termasuk larutan nonelektrolit.
e. CO(NH2)2 dan CH3COOH c. Menghasilkan nyala lampu terang.
d. Tidak menghasilkan gelembung gas.
5. Pasangan larutan dan hasil uji dengan alat uji
e. Menghasilkan sedikit gelembung gas.
elektrolit yang tepat adalah . . . .
a. NaOH, lampu menyala redup
B. Uraian
b. HCl, tidak ada gelembung gas
c. HCOOH, lampu menyala redup 1. Jika disediakan larutan X, lalu Anda diminta untuk
d. C2H5OH, lampu menyala terang menguji larutan tersebut termasuk larutan elektrolit
e. CO(NH2)2, ada banyak gelembung gas atau nonelektrolit, bagaimana rancangan per-
cobaan Anda?

2 Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit


2. Berdasarkan kemampuan menghantarkan arus 4. Larutan basa amonium hidroksida sebanyak
listrik, larutan dibedakan menjadi beberapa jenis. 6 mol dilarutkan dalam air sehingga tersisa 4 mol.
Jelaskan dan berikan contoh jenis-jenis larutan Hitunglah derajat ionisasi larutan basa tersebut!
tersebut!
5. Asam lemah bervalensi dua, H 2X sebanyak
3. Mengapa air laut dapat menghantarkan arus 12,4 gram dilarutkan dalam air. Di dalam air,
listrik? asam lemah tersebut terion sebesar 25 %.
Tentukan massa molekul relatif asam lemah jika
diketahui massa asam yang tidak terion 0,15 mol!

A. Pilihan Ganda 2) Pada uji daya hantar listrik terdapat gelembung


gas.
1. Larutan asam sulfat dapat menghantarkan arus
3) Masih ada sisa molekul dalam larutannya.
listrik karena . . . .
Kemungkinan larutan tersebut yaitu . . . .
a. terdapat ion H+ dan SO42– yang bergerak
a. NaCl d. H2SO4
bebas
b. terdapat molekul H2SO4 dalam larutan b. CO(NH2)2 e. CH3COOH
c. merupakan larutan elektrolit lemah c. C6H12O6
d. terionisasi sebagian dalam larutan
5. Suatu senyawa tetap berbentuk molekul saat
e. mempunyai derajat ionisasi nol
dilarutkan dalam air. Hal ini berarti senyawa tersebut
2. Suatu percobaan untuk menguji daya hantar listrik ....
larutan dilakukan terhadap suatu larutan. Hasilnya a. mengalami ionisasi sebagian
ditunjukkan oleh gambar berikut. b. menimbulkan gas pada elektrode
c. merupakan senyawa nonelektrolit
d. mempunyai derajat ionisasi 0 < α < 1
e. menghasilkan nyala lampu redup pada uji
daya hantar listrik
6. Senyawa berikut ketika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan persamaan reaksi ionisasi dengan
panah hanya satu arah adalah . . . .
a. NH4OH d. CO(NH2)2
Sifat yang ditunjukkan oleh larutan tersebut adalah
.... b. Ba(OH)2 e. CH3COOH
a. nonelektrolit c. C12H22O11
b. elektrolit kuat 7. Data hasil uji daya hantar listrik terhadap beberapa
c. elektrolit lemah larutan ditunjukkan dalam tabel berikut.
d. bukan penghantar listrik
e. penghantar listrik yang lemah Latihan Nyala Lampu Gelembung Gas

3. Pada konsentrasi yang sama larutan HCl memiliki 1) Menyala redup Ada sedikit
daya hantar listrik lebih kecil daripada larutan 2) Tidak menyala Ada banyak
3) Menyala terang Ada banyak
.... 4) Tidak menyala Tidak ada
a. H2SO4 d. C6H12O6 5) Menyala redup Ada banyak
b. HNO3 e. CH3COOH
Pasangan larutan yang bersifat elektrolit kuat dan
c. HCOOH
nonelektrolit secara berturut-turut ditunjukkan oleh
4. Suatu larutan mempunyai ciri-ciri berikut. nomor . . . .
1) Pada uji daya hantar listrik, lampu menyala a. 1) dan 2) d. 3) dan 4)
redup. b. 1) dan 5) e. 3) dan 5)
c. 2) dan 4)

Kimia Kelas X 3
8. Larutan glukosa jika diuji dengan alat uji daya a. Hanya muncul gelembung gas saat dilaku-
hantar listrik akan menunjukkan hasil seperti kan uji daya hantar listrik.
gambar . . . . b. Tetapan ionisasi senyawa sama dengan 1.
a. d. c. Menghantarkan arus listrik kurang kuat.
d. Teronisasi sebagian.
e. Nyala lampu redup.

B. Uraian
b. e. 1. Tuliskan reaksi ionisasi senyawa-senyawa berikut,
lalu tentukan senyawa yang termasuk elektrolit
kuat!
a. HF c. HNO2
b. CH3OH d. HClO4
c. 2. Perhatikan data di bawah ini!
1) Air laut 3) Air tanah
2) Air hujan 4) Air gula
Urutkan larutan tersebut berdasarkan daya hantar
listriknya dari yang paling tinggi! Jelaskan!
9. Senyawa FeCl2 jika dilarutkan dalam air akan 3. Jelaskan terjadinya hantaran arus listrik pada
dapat menghantarkan arus listrik karena . . . . senyawa elektrolit!
a. ion Fe 2+ membentuk endapan melapisi 4. Jelaskan perbedaan larutan garam dapur dan
anode gula pasir jika diuji dengan alat uji daya hantar
b. ion Fe2+ menangkap elektron dari katode listrik!
c. ion Cl– menghasilkan gas klorin di katode
5. Tunjukkan bahwa daya hantar listrik senyawa
d. ion Cl– menangkap elektron dari anode
KOH 5,6 gram lebih besar daripada NH 4OH
e. ion Fe2+ melepas elektron ke katode
7 gram dengan derajat ionisasi 0,2!
10. Pernyataan berikut yang benar mengenai larutan
elektrolit kuat adalah . . .

A. Pilihan Ganda 2. Suatu senyawa dapat menghantarkan arus listrik


dalam bentuk lelehannya. Senyawa tersebut
1. Pernyataan yang tepat untuk membedakan senyawa
dimanfaatkan dalam pembuatan pupuk karena
ion, kovalen polar, dan kovalen nonpolar ber-
mampu membantu pertumbuhan biji, buah, dan
dasarkan kemampuannya menghantarkan arus
bunga. Senyawa yang dimaksud adalah . . . .
listrik adalah . . .
a. Senyawa ion dapat menghantarkan arus a. KCl d. CH3OH
listrik dalam bentuk padatannya. b. NaCl e. CH3COOH
b. Senyawa ion tidak dapat menghantarkan c. H3PO4
arus listrik dalam bentuk lelehannya.
3. Perhatikan senyawa-senyawa berikut!
c. Senyawa kovalen polar dapat menghantar-
1) K2SO4 4) Na2SO4
kan arus listrik dalam bentuk lelehannya.
d. Senyawa kovalen polar dapat menghantar- 2) HNO3 5) NH4OH
kan arus listrik dalam bentuk larutannya. 3) CO(NH2)2
e. Senyawa kovalen nonpolar dapat meng- Di antara senyawa-senyawa tersebut yang
hantarkan arus listrik dalam bentuk larutan- berikatan secara kovalen polar adalah . . . .
nya. a. 1) dan 2) d. 3) dan 4)
b. 1) dan 3) e. 4) dan 5)
c. 2) dan 5)

4 Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit


4. Pasangan antara senyawa, jenis, dan sifatnya d. larutan kalsium klorida memiliki jumlah ion
berikut yang tepat adalah . . . . lebih banyak daripada larutan natrium klorida
e. larutan kalsium klorida memiliki derajat
Senyawa Jenis Senyawa Sifat Senyawa
ionisasi lebih kecil daripada larutan natrium
a. HCl senyawa ion elektrolit kuat klorida
b. KBr senyawa ion elektrolit kuat
c. H2CO3 senyawa kovalen elektrolit kuat 9. Reaksi ionisasi senyawa berikut yang benar
polar adalah . . . .
d. C6H12O6 senyawa kovalen elektrolit lemah a. HBr R H+ + Br –
nonpolar
e. HCOOH senyawa kovalen nonelektrolit
b. CaCl2 → Ca2+ + 2Cl–
polar c. HCOOH → HCOO– + H+
5. Perhatikan data sifat fisik senyawa A dan B d. NH4OH → NH4+ + OH–
berikut! e. H2SO4 R 2H+ + 2SO42–

Senyawa Titik Leleh (°C) Kelarutan dalam Air Daya Hantar Listrik 10. Senyawa A tersedia di laboratorium. Seorang
Larutan
siswa menguji kelarutannya dengan cara melarut-
X –25 Tidak larut Tidak menghantarkan
kan dalam air dan benzena. Ternyata senyawa A
Y 2.900 Larut Menghantarkan
tidak larut dalam air, tetapi larut dalam benzena.
Jenis ikatan yang terdapat dalam senyawa A dan Peristiwa yang mungkin terjadi saat senyawa A
senyawa B secara berturut-turut adalah . . . . diuji daya hantar listriknya adalah . . . .
a. hidrogen dan ion a. lampu menyala terang dan gelembung gas
b. kovalen polar dan hidrogen banyak
c. kovalen nonpolar dan ion b. lampu menyala redup dan gelembung gas
d. kovalen polar dan kovalen nonpolar banyak
e. kovalen nonpolar dan kovalen polar c. lampu menyala redup dan gelembung gas
6. Perhatikan beberapa sifat senyawa berikut! sedikit
1) Tidak terionisasi. d. lampu tidak menyala dan gelembung gas
2) Tidak terdapat molekul dalam larutannya. banyak
3) Dapat menghantarkan arus listrik. e. lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung
4) Tidak menghasilkan gelembung gas. gas
Sifat-sifat larutan NaCl terdapat pada nomor . . . .
a. 1) dan 2) d. 3) dan 4) B. Uraian
b. 2) dan 3) e. 4) dan 1) 1. Jelaskan perbedaan antara senyawa ion dan
c. 2) dan 4) kovalen polar mengenai daya hantar listriknya!
7. Suatu senyawa dikatakan kovalen nonpolar 2. Perhatikan gambar percobaan uji daya hantar
apabila . . . . listrik senyawa berikut dalam bentuk lelehan dan
a. larutan tersebut dapat terionisasi sempurna larutannya!
b. larutan tersebut dapat menghantarkan arus
listrik
c. nilai derajat ionisasi larutan sama dengan 0
(nol)
d. menghasilkan gelembung gas pada uji daya
hantar listrik
e. larutan dalam air tidak ditemukan dalam
bentuk molekulnya
8. Larutan kalsium klorida memiliki daya hantar
listrik lebih besar daripada larutan natrium klorida Larutan
karena . . . .
a. larutan natrium klorida tidak terionisasi
sempurna
b. larutan kalsium klorida mampu mengalami
ionisasi sebagian
c. larutan natrium klorida hanya menyalakan
lampu secara redup

Kimia Kelas X 5
Lelehan 4. Minuman isotonik dikatakan dapat menggantikan
Berdasarkan gambar percobaan tersebut, buatlah cairan tubuh yang hilang. Mengapa demikian?
kesimpulan jenis ikatan yang terbentuk dalam 5. Larutan asam asetat sebanyak 30 gram dilarutkan
senyawa dan berikan alasannya! dalam air. Jika harga tetapan ionisasinya sebesar
3. Mengapa senyawa ion dalam bentuk lelehan dan 0,3, hitunglah jumlah ion yang dapat menghantar-
larutan dapat menghantarkan arus listrik, tetapi kan arus listrik! (Ar: C = 12, H = 1, O = 16)
dalam bentuk padatan/kristal tidak dapat meng- (Bilangan Avogadro = 6,02 × 1023)
hantarkan arus listrik?

A. Pilihan Ganda 5. Pasangan larutan dan harga derajat ionisasinya


berikut yang tepat adalah . . . .
1. Salah satu ciri larutan elektrolit kuat yaitu . . . .
a. ion-ion diam pada tempatnya Larutan Harga Derajat Ionisasi
b. larutan tetap berbentuk molekul
a. KCl α=0
c. tidak menghantarkan arus listrik b. Ca(OH)2 α=0
d. menyalakan lampu dengan redup c. H3PO4 α=1
e. mempunyai derajat ionisasi = 1 d. HCOOH 0<α<1
2. Suatu larutan diuji dengan alat uji elektrolit dan e. C2H5OH α=1
menunjukkan hasil seperti gambar berikut.
6. Pasangan senyawa berikut yang dapat meng-
hantarkan arus listrik dalam bentuk lelehannya
adalah . . . .
a. KCl dan NaBr
b. HCl dan HNO3
c. HBr dan HCOOH
d. H2SO4 dan NH4OH
e. NaCl dan C6H12O6

Larutan yang dapat menunjukkan hasil seperti 7. Suatu larutan mempunyai ciri-ciri larut dalam
gambar tersebut adalah . . . . kloroform dan tidak dapat menyalakan lampu saat
diuji daya hantar listriknya. Larutan tersebut
a. NaOH
termasuk golongan larutan . . . .
b. HCl a. ion d. nonelektrolit
c. H2S b. asam e. kovalen polar
d. C12H22O11 c. elektrolit
e. CO(NH2)2 8. Seorang siswa mengadakan percobaan untuk
3. Persamaan reaksi yang tepat pada saat senyawa menguji daya hantar listrik beberapa sampel.
berikut dilarutkan dalam air adalah . . . . Percobaan tersebut menunjukkan hasil seperti
a. CO(NH2)2 R CO2+ + 2NH2– gambar berikut.
b. KOH R K+ + OH– (a) (c)
c. Be(OH)2 → Be2+ + 2OH–
d. CH3COOH R CH3COO– + H+
e. CaCl2 R Ca2+ + 2Cl–
4. Larutan HF termasuk elektrolit lemah karena . . . . (b)
a. merupakan asam kuat
b. tetap berbentuk molekul
c. mempunyai ikatan hidrogen
d. terurai sempurna menjadi ion-ion
e. mempunyai derajat ionisasi antara 0 hingga 1

6 Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit


Berdasarkan data tersebut, urutan sampel (a), (b), 13. Diketahui larutan-larutan berikut.
dan (c) yang tepat adalah . . . . 1) K2SO4 3) Al(OH)3
a. larutan vitamin C, air laut, dan larutan urea 2) Fe(OH)3 4) NaCl
b. larutan vitamin C, larutan urea, dan air laut Larutan yang mempunyai derajat ionisasi = 1
c. air laut, larutan urea, dan larutan vitamin C ditunjukkan oleh nomor . . . .
d. air laut, larutan vitamin C, dan larutan urea a. 1) dan 2) d. 2) dan 3)
e. larutan urea, larutan vitamin C, dan air laut b. 1) dan 3) e. 2) dan 4)
9. Berikut data hasil pengujian daya hantar listrik c. 1) dan 4)
beberapa air limbah beserta nilai derajat 14. Persamaan ionisasi suatu larutan dituliskan
ionisasinya (α). sebagai berikut.
Pengamatan AB R A+ + B–
Air Derajat Larutan AB kemungkinan berupa . . . .
Limbah Nyala Gelembung α)
Ionisasi (α
Lampu Gas a. NaCl d. C2H5OH
b. HBr e. CH3COOH
K Terang Banyak 1
L Padam Sedikit 0,05 c. KOH
M Padam Tidak ada 0
N Padam Tidak ada 0 15. Kelompok larutan berikut yang merupakan larutan
O Padam Sedikit 0,2 elektrolit lemah adalah . . . .
a. Be(OH)2, Mg(OH)2, dan NH4OH
Pasangan air limbah yang tergolong elektrolit
b. NaCl, Mg(OH)2, dan HCl
lemah adalah . . . .
c. C2H5OH, Mg(OH)2, dan CaCl2
a. K dan L d. L dan N
b. K dan M e. L dan O d. Be(OH)2,NH4OH, dan H2SO4
c. L dan M e. HI, HBr, dan NH4OH

10. Sebanyak 8,2 gram garam natrium asetat 16. Larutan berikut jika diuji menggunakan alat uji
dilarutkan dalam air. Jika diketahui banyaknya daya hantar listrik akan menunjukkan hasil yang
ion garam yang dapat menghantarkan arus listrik mirip dengan larutan NaCl adalah . . . .
sebesar 0,1 mol, harga tetapan ionisasi garam a. NH4OH d. CO(NH2)2
tersebut adalah . . . . (Ar: C = 12, H = 1, O = 16, b. HCOOH e. C12H22O11
Na = 23) c. H2SO4
a. 0,10 d. 0,50
b. 0,20 e. 0,75 17. Diketahui beberapa larutan dengan konsentrasi-
c. 0,25 nya sebagai berikut.
1) HCl 0,1 M
11. Senyawa berikut yang termasuk golongan kovalen
2) H2SO4 0,05 M
nonpolar adalah . . . .
3) H2SO4 0,1 M
a. LiF d. CH3OH
4) CH3COOH 0,05 M
b. KCl e. BaBr2
5) CH3COOH 0,1 M
c. HBr
Urutan larutan dengan daya hantar listrik dari yang
12. Perhatikan gambar pengujian daya hantar listrik paling kecil yaitu . . . .
beberapa larutan berikut! a. 1), 2), 3), 4), dan 5)
b. 2), 1), 3), 5), dan 4)
c. 3), 4), 5), 2), dan 1)
d. 4), 5), 2), 1), dan 3)
e. 5), 4), 2), 1), dan 3)
1) 2) 3) 4) 5) 18. Larutan NH4OH dapat menghantarkan arus listrik
Pasangan larutan yang bersifat nonelektrolit dan karena . . . .
elektrolit lemah ditunjukkan oleh nomor . . . . a. memiliki derajat ionisasi satu
a. 1) dan 2) d. 3) dan 5) b. merupakan larutan elektrolit kuat
b. 2) dan 4) e. 4) dan 5) c. terionisasi sebagian dalam larutan
c. 3) dan 4) d. terbentuk ion NH4+ dan OH– secara sempurna
e. dalam larutan hanya terdapat molekul NH4OH

Kimia Kelas X 7
19. Data hasil uji daya hantar listrik beberapa air 23. Pasangan zat elektrolit lemah dan elektrolit kuat
limbah sebagai berikut. secara berturut-turut adalah . . . .
a. cuka dan gula pasir
Air Limbah Nyala Lampu Gelembung Gas Derajat Ionisasi
b. cuka dan garam dapur
A Redup Sedikit 0,7 c. alkohol dan asam klorida
B Tidak ada Sedikit 0,2
C Tidak ada Tidak ada 0 d. urea dan natrium bromida
D Terang Banyak 1,0 e. asam klorida dan asam formiat
E Redup Sedikit 0,5
24. Perhatikan gambar pengujian daya hantar listrik
Berdasarkan data di atas, air limbah yang dapat beberapa larutan berikut ini!
menghantarkan arus listrik dengan baik dan tidak
dapat menghantarkan arus listrik secara berturut-
turut adalah . . . .
a. A dan B d. D dan C
b. B dan D e. E dan A
c. C dan E 1) 2) 3) 4) 5)
20. Garam NaCl dapat menghantarkan arus listrik Larutan yang bersifat elektrolit kuat dan elektrolit
dalam bentuk lelehan dan larutannya, tetapi dalam lemah berturut-turut ditunjukkan oleh gambar
bentuk kristal tidak dapat menghantarkan arus nomor . . . .
listrik karena . . . . a. 1) dan 2) d. 2) dan 3)
a. tidak adanya air dalam kristal b. 1) dan 3) e. 4) dan 5)
b. NaCl dalam bentuk kristal tidak terhidrasi c. 1) dan 5)
c. dalam bentuk kristal NaCl bersifat polar
25. Suatu senyawa memiliki titik leleh 810°C serta
d. dalam kristal NaCl tidak terdapat ion yang
dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk
bergerak bebas
lelehan maupun larutannya. Jika diuji dengan alat
e. ikatan antarkristal NaCl kuat, sehingga tidak
uji daya hantar listrik, kemungkinan hasil yang
dapat dilalui arus listrik
ditunjukkan adalah . . . .
21. Senyawa X dan Y mempunyai sifat seperti ditunjuk- a. nyala lampu terang dan banyak gelembung
kan dalam tabel berikut. gas
Daya Hantar Listrik
b. nyala lampu redup dan banyak gelembung gas
Kelarutan
Senyawa Titik Didih (°C)
dalam Air c. nyala lampu redup dan sedikit gelembung
Padatan Lelehan Larutan
gas
(–) (–) (–)
X
Y
–35
881
Tidak larut
Larut (–) (+) (+)
d. lampu tidak menyala dan sedikit gelembung
gas
Keterangan: e. lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung
(+) = menghantarkan arus listrik;
gas
(–) = tidak menghantarkan arus listrik
26. Jika gas amonia dilarutkan dalam air, maka . . . .
Berdasarkan data tersebut, jenis ikatan pada
a. nyala lampu terang dan gelembung gas
kedua senyawa yang tepat adalah . . . .
banyak saat diuji daya hantar listriknya
Senyawa X Senyawa Y b. tidak dapat menghantarkan arus listrik
c. terurai sebagian menjadi ion-ionnya
a. ion kovalen polar
b. ion kovalen nonpolar d. mempunyai derajat ionisasi = 1
c. kovalen polar ion e. bersifat nonelektrolit
d. kovalen nonpolar ion
e. kovalen nonpolar kovalen polar 27. Diketahui beberapa senyawa elektrolit berikut.
1) KCl 4) K2SO4
22. Pernyataan yang tepat mengenai senyawa KBr 2) NaOH 5) NaCl
adalah . . . 3) H2SO4
a. Dapat larut dalam air. Pasangan senyawa elektrolit yang digunakan
b. Memiliki titik leleh rendah. sebagai pupuk ditunjukkan oleh nomor . . . .
c. Memiliki titik didih rendah. a. 1) dan 3) d. 2) dan 5)
d. Tidak dapat menghantarkan arus listrik dalam b. 1) dan 4) e. 4) dan 5)
bentuk lelehan. c. 2) dan 3)
e. Tidak dapat menghantarkan arus listrik dalam
bentuk larutan.

8 Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit


28. Senyawa M mempunyai sifat sebagai berikut. 5. Suatu senyawa mempunyai ciri-ciri titik didih
1) Mudah larut dalam air. tinggi, larut dalam air, dan tidak larut dalam dietil
2) Dapat menghantarkan arus listrik dalam fase eter. Berdasarkan ciri-cirinya termasuk golongan
cair. apakah senyawa tersebut? Bagaimana sifatnya
3) Titik didih dan titik lelehnya tinggi. dalam menghantarkan arus listrik? Jelaskan dan
Jenis ikatan dalam senyawa M adalah . . . . berikan contohnya!
a. ion d. kovalen polar
6. Senyawa X mempunyai berat molekul 52 g/mol
b. logam e. kovalen nonpolar
dan derajat ionisasi 50%. Sebanyak 2,6 gram
c. hidrogen
senyawa tersebut dilarutkan dalam air.
29. Larutan NaOH 0,2 M sebanyak 50 mL terionisasi. a. Hitunglah sisa senyawa X yang tidak terioni-
Jika banyaknya NaOH yang tidak terion 2 mmol, sasi!
besarnya derajat ionisasi NaOH adalah . . . . b. Sebutkan sifat kelistrikan senyawa X!
a. 0,1 d. 0,8
7. Apakah fungsi elektrolit bagi tubuh?
b. 0,2 e. 1,0
c. 0,5 8. Tabel berikut menunjukkan data hasil uji daya
hantar listrik terhadap beberapa senyawa.
30. Senyawa HCl merupakan contoh senyawa . . . .
a. ion yang bersifat nonelektrolit Senyawa Lampu Gelembung Gas
b. ion yang bersifat elektrolit kuat
Larutan A Menyala redup Ada sedikit
c. kovalen yang bersifat nonelektrolit Lelehan A Tidak menyala Tidak ada
d. kovalen yang bersifat elektrolit kuat Larutan B Menyala terang Ada banyak
e. kovalen yang bersifat elektrolit lemah Lelehan B Menyala terang Ada banyak
Larutan C Tidak menyala Tidak ada
Lelehan C Tidak menyala Tidak ada
B. Uraian
1. Jelaskan ciri-ciri larutan elektrolit dan nonelektrolit! Golongkan senyawa A, B, dan C berdasarkan
jenis ikatannya dan tentukan termasuk elektrolit
2. Mengapa larutan asam nitrat termasuk larutan kuat, elektrolit lemah, atau nonelektrolit!
elektrolit, sedangkan larutan etanol termasuk
larutan nonelektrolit? 9. Larutan amonium hidroksida sebanyak 14 gram
terlarut sempurna dalam air. Apabila senyawa
3. Senyawa HCl dan CH 3 COOH sama-sama tersebut mempunyai nilai tetapan ionisasi
merupakan senyawa kovalen polar. Akan tetapi, sebesar 0,5, hitunglah banyaknya ion yang dapat
ketika diuji dengan alat uji elektrolit akan menunjuk- menghantarkan arus listrik! (Ar: N = 14, H = 1,
kan hasil berbeda. Mengapa demikian? O = 16; bilangan Avogadro = 6,02 × 1023)
4. Perhatikan gambar pengujian daya hantar listrik 10. Berikan dua contoh aplikasi larutan elektrolit
beberapa larutan berikut! dalam kehidupan sehari-hari beserta penjelasan-
nya!

1) 2) 3) 4) 5)

Urutkan kelima larutan tersebut berdasarkan daya


hantar listriknya dari yang paling lemah!

Kimia Kelas X 9
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion;
2. mendeskripsikan perkembangan konsep reaksi reduksi oksidasi;
3. membedakan reaksi redoks dan bukan redoks melalui percobaan;
4. menentukan oksidator dan reduktor dalam suatu reaksi redoks;
5. mendeskripsikan reaksi autoredoks dan reaksi konproporsionasi.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. menghargai dan mensyukuri reaksi reduksi oksidasi sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dengan menerapkannya untuk
mempermudah pemenuhan kebutuhan sehari-hari;
2. berperilaku disiplin, teliti, jujur, kerja sama, saling menghargai, dan santun.

Latihan 1 Bilangan Oksidasi

Latihan 2 Materi Konsep Reaksi Redoks serta


Soal-Soal
Oksidator dan Reduktor dalam
Reaksi Redoks
Ulangan Harian

Mengidentifikasi Bilangan
Oksidasi Suatu Atom dalam
Senyawa atau Ion
Reaksi Reduksi Oksidasi
(Redoks) Mengidentifikasi Reaksi Reduksi
Bilangan Oksidasi Tugas Oksidasi pada Kentang
Minimum dan
Reaksi Redoks dalam Peng-
Maksimum
gunaan Kompor Gas

Praktikum Reaksi Reduksi Oksidasi


Informasi Kegiatan
Mengapa Sayur
Bayam Tidak
Boleh Dipanaskan
Kembali? Cara Menentukan
Bilangan Oksidasi
Berselancar di
Internet

Reaksi Redoks
Video Animasi Konsep
Reaksi Redoks beserta
Oksidator dan Reduktor

10 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)


A. Pilihan Ganda 5) N2O4
(2 × BO N) + (4 × BO O) = 0
1. Jawaban: c
(2 × BO N) + (4 × (–2)) = 0
1) BO HF = 0
(2 × BO N) – 8 = 0
(1 × BO H) + (1 × BO F) = 0
2 × BO N = +8
BO H + (1 × (–1)) = 0
BO N = +4
BO H – 1 = 0
Jadi, nitrogen yang memiliki bilangan oksidasi +2
BO H = +1
terdapat pada senyawa NO.
2) BO CuO = 0
(1 × BO Cu) + (1 × BO O) = 0 3. Jawaban: c
BO Cu + (1 × (–2)) = 0 1) BO NO = 0
BO Cu – 2 = 0 (1 × BO N) + (1 × BO O) = 0
BO Cu = +2 BO N + (1 × (–2)) = 0
3) BO BCl3 = 0 BO N – 2 = 0
(1 × BO B) + (3 × BO Cl) = 0 BO N = +2
BO B + (3 × (–1)) = 0 2) BO CO2 = 0
BO B – 3 = 0 (1 × BO C) + (2 × BO O) = 0
BO B = +3 BO C + (2 × (–2)) = 0
4) BO NaH = 0 BO C – 4 = 0
(1 × BO Na) + (1 × BO H) = 0 BO C = +4
(1 × (+1)) + BO H = 0 3) BO Cl2O = 0
1 + BO H = 0 (2 × BO Cl) + (1 × BO O) = 0
BO H = –1 (2 × BO Cl) + (1 × (–2)) = 0
5) BO Cl2O = 0 (2 × BO Cl) – 2 = 0
(2 × BO Cl) + (1 × BO O) = 0 2 × BO Cl = +2
(2 × BO Cl) + (1 × (–2)) = 0 BO Cl = +1
(2 × BO Cl) – 2 = 0 Jadi, biloks unsur nitrogen, karbon, dan klor secara
2 × BO Cl = +2 berurutan adalah +2, +4, dan +1.
BO Cl = +1
4. Jawaban: a
Jadi, atom bergaris bawah yang mempunyai 1) BO Cr(OH)4– = –1
bilangan oksidasi tertinggi terdapat pada senyawa (1 × BO Cr) + (4 × BO OH–) = –1
BCl3. BO Cr + (4 x (–1)) = –1
2. Jawaban: b BO Cr – 4 = –1
1) Bilangan oksidasi N dalam N2 adalah 0. BO Cr = –1 + 4
2) BO NO = 0 BO Cr = +3
(1 × BO N) + (1 × BO O) = 0 2) BO VCl3 = 0
BO N + (1 x (–2)) = 0 (1 × BO V) + (3 × BO Cl) = 0
BO N – 2 = 0 BO V + (3 × (–1)) = 0
BO N = +2 BO V – 3 = 0
3) BO NH3 = 0 BO V = +3
(1 × BO N) + (3 × BO H) = 0 3) BO TiO2 = 0
BO N + (3 × (+1)) = 0 (1 × BO Ti) + (2 × BO O) = 0
BO N + 3 = 0 BO Ti + (2 × (–2)) = 0
BO N = –3 BO Ti – 4 = 0
4) BO NO2 = 0 BO Ti = +4
(1 × BO N) + (2 × BO O) = 0 4) BO BaCl2 = 0
BO N + (2 × (–2)) = 0
(1 × BO Ba) + (2 × BO Cl) = 0
BO N – 4 = 0
BO Ba + (2 × (–1)) = 0
BO N = +4
BO Ba – 2 = 0
BO Ba = +2

Kimia Kelas X 11
5) BO FeSO4 = 0 7. Jawaban: e
(1 × BO Fe) + (1 × BO SO4) = 0 BO NaNO3 = 0
BO Fe + (1 × (–2)) = 0 (1 × BO Na) + (1 × BO N) + (3 × BO O) = 0
BO Fe – 2 = 0 (1 × (+1)) + BO N + (3 × (–2)) = 0
BO Fe = +2 1 + BO N – 6 = 0
6) BO MnO2 = 0 BO N = +5
(1 × BO Mn) + (2 × BO O) = 0 Jadi, bilangan oksidasi atom nitrogen dalam NaNO3
(1 × BO Mn) + (2 × (–2)) = 0 adalah +5.
BO Mn – 4 = 0 8. Jawaban: c
BO Mn = +4 K2Cr2O7(s) + 14HCl (aq) → 2KCl(aq) + 2CrCl3(aq) + 3Cl2 (g) + 7H2O(A)
Jadi, unsur Cr dalam Cr(OH)4– memiliki bilangan +1+6–2 +1 –1 +1–1 +3–1 0 +1 –2
oksidasi sama dengan unsur V dalam VCl3 yaitu
+3.
5. Jawaban: b Jadi, perubahan bilangan oksidasi atom Cr dalam
reaksi tersebut adalah 3.
1) BO SO2 = 0
(1 × BO S) + (2 × BO O) = 0 9. Jawaban: d
BO S + (2 x (–2)) = 0 1) BO Na2O = 0
BO S – 4 = 0 (2 × BO Na) + (1 × BO O) = 0
BO S = +4 (2 × (+1)) + BO O = 0
2) SO3 BO O = –2
(1 × BO S) + (3 × BO O) = 0 2) BO H2O2 = 0
BO S + (3 × (–2)) = 0 (2 × BO H) + (2 × BO O) = 0
BO S – 6 = 0 (2 × (+1)) + (2 × BO O) = 0
BO S = +6 2 x BO O = –2
3) BO K2S = 0 BO O = –1
3) BO BaO = 0
(2 × BO K) + (1 × BO S) = 0
(1 × BO Ba) + (1 × BO O) = 0
(2 × (+1)) + BO S = 0
(1 × (+2)) + BO O = 0
2 + BO S = 0
BO O = –2
BO S = –2
4) BO KO2 = 0
4) BO Na2SO4 = 0
(1 × BO K) + (2 × BO O) = 0
(2 × BO Na) + (1 × BO S) + (4 × BO O) = 0 (1 × (+1)) + (2 × BO O) = 0
(2 × (+1)) + BO S + (4 × (–2)) = 0 2 x BO O = –1
2 + BO S – 8 = 0
1
BO S = 8 – 2 BO O = – 2
BO S = +6 5) Bilangan oksidasi O dalam O2 = 0
5) BO H2SO3 = 0 Jadi, senyawa yang mengandung oksigen dengan
(2 × BO H) + (1 × BO S) + (3 × BO O) = 0 1
(2 × (+1)) + BO S + (3 × (–2)) = 0 bilangan oksidasi – adalah KO2.
2
2 + BO S – 6 = 0
BO S = 6 – 2 10. Jawaban: a
BO S = +4 Zat hasil reaksi berupa Cu(NO3)2, NO2, dan H2O.
Jadi, pasangan senyawa yang mengandung unsur 1) Cu(NO3)2 → Cu2+ + 2NO3–
S dengan bilangan oksidasi sama ditunjukkan oleh BO NO3– = –1
nomor 1) dan 5) (SO2 dan H2SO3). (1 × BO N) + (3 × BO O) = –1
6. Jawaban: a BO N + (3 × (–2)) = –1
BO N = +5
3K2MnO4 + 4HCl → MnO2 + 2KMnO4 + 4KCl + 2H2O 2) BO NO2 = 0
+1 +6 –2 +1 –1 +4 –2 +1 +7 –2 +1 –1 +1 –2 (1 × BO N) + (2 × BO O) = 0
BO N + (2 × (–2)) = 0
BO N = +4
Jadi, bilangan oksidasi atom nitrogen dalam zat-
Bilangan oksidasi atom mangan berubah dari +6 zat hasil reaksi adalah +5 dan +4.
menjadi +4 dan +7.

12 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)


B. Uraian BO B = –1 + 4
BO B = +3
1. a. H2 O 2 b. Bilangan oksidasi BO33– = –3
Bilangan oksidasi H2O2 = 0 (1 × BO B) + (3 × BO O) = –3
(2 × BO H) + (2 × BO O) = 0 BO B + (3 x (–2)) = –3
(2 × (+1)) + (2 × BO O) = 0 BO B – 6 = –3
2 + (2 × BO O) = 0 BO B = –3 + 6
2 × BO O = –2 BO B = +3
BO O = –1 c. Bilangan oksidasi B4O7– = –1
b. Ca(OCl)2 (4 × BO B) + (7 × BO O) = –1
(4 × BO B) + (7 × (–2)) = –1
Bilangan oksidasi Ca(OCl)2 = 0
(4 × BO B) – 14 = –1
(1 × BO Ca) + (2 × BO O) + (2 × BO Cl) = 0 4 × BO B = –1 + 14
(1 × (+2)) + (2 × (–2)) + (2 × BO Cl) = 0 4 × BO B = +13
2 – 4 + (2 × BO Cl) = 0
13
2 × BO Cl = +2 BO B = + 4
BO Cl = +1
c. MnO2 4. 1) BO K3N = 0
Bilangan oksidasi MnO2 = 0 (3 × BO K) + (1 × BO N) = 0
(1 × BO Mn) + (2 × BO O) = 0 (3 × (+1)) + BO N = 0
BO Mn + (2 × (–2)) = 0 3 + BO N = 0
BO Mn – 4 = 0 BO N = –3
BO Mn = +4 2) BO NaIO3 = 0
d. H2 S O3 (1 × BO Na) + (1 × BO I) + (3 × BO O) = 0
Bilangan oksidasi H2SO3 = 0 (1 × (+1)) + BO I + (3 × (–2)) = 0
1 + BO I – 6 = 0
(2 × BO H) + (1 × BO S) + (3 × BO O)= 0
BO = 6 – 1
(2 × (+1)) + BO S + (3 × (–2)) = 0
BO I = +5
2 + BO S – 6 = 0
BO = +4 3) BO S2O32– = –2
e. OF2 (2 × BO S) + (3 × BO O) = –2
(2 × BO S) + (3 × (–2)) = –2
Bilangan oksidasi OF2 = 0
2 × BO S = +4
(1 × BO O) + (2 × BO F) = 0
BO S = +2
BO O + (2 x (–1)) = 0
BO O = +2 4) BO NO2– = –1

2. a. 6ClO2 + 3H2O → 5HClO3 + HCl (1 × BO N) + (2 × BO O) = –1


BO N + (2 × (–2)) = –1
+4 –2 +1 –2 +1 +5 –2 +1 –1
BO N – 4 = –1
Atom Cl mengalami perubahan bilangan BO N = –1 + 4
oksidasi dari +4 menjadi +5 dan –1. Adapun BO N = +3
atom O dan H tidak mengalami perubahan
bilangan oksidasi. 5) BO PCl5 = 0
(1 × BO P) + (5 × BO Cl) = 0
b. Bi2O3 + 2ClO– + 2OH– → 2BiO3– + 2Cl– + H2O BO P + (5 × (–1)) = 0
+3 –2 +1 –2 –2 +1 +5 –2 –1 +1 –2 BO P = +5
Atom Bi mengalami perubahan bilangan 6) BO Al2O3 = 0
oksidasi dari +3 menjadi +5 dan atom Cl (2 × BO Al) + (3 × BO O) = 0
mengalami perubahan bilangan oksidasi dari (2 × BO Al) + (3 × (–2)) = 0
+1 menjadi –1. Adapun atom O dan H tidak (2 × BO Al) – 6 = 0
mengalami perubahan bilangan oksidasi. 2 × BO Al = +6
3. a. Bilangan oksidasi BO2– = –1 BO Al = +3
(1 × BO B) + (2 × BO O) = –1 7) BO BF3 = 0
BO B + (2 × (–2)) = –1 (1 × BO B) + (3 × BO F) = 0
BO B – 4 = –1 BO B + (3 × (–1)) = 0

Kimia Kelas X 13
BO B – 3 = 0 (1 × (+1)) + BO N + (3 × (–2)) = 0
BO B = +3 1 + BO N – 6 = 0
Jadi, kelompok zat yang memiliki atom bergaris BO N = 6 –1
bawah dengan bilangan oksidasi sama yaitu NaIO3 BO N = +5
dengan PCl5 serta Al2O3 dengan BF3, dan NO2–. • BO HNO2 = 0
5. • BO NH3 = 0 (1 × BO H) + (1 × BO N) + (2 × BO O) = 0
(1 x BO N) + (3 x BO H) = 0 (1 × (+1)) + BO N + (2 × (–2)) = 0
BO N + (3 x (+1)) = 0 1 + BO N – 4 = 0
BO N + 3 = 0 BO N = 4 – 1
BO N = –3 BO N = +3
• BO NO = 0 • BO NO2 = 0
(1 × BO N) + (1 × BO O) = 0 (1 × BO N) + (2 × BO O) = 0
BO N + (1 × (–2)) = 0 BO N + (2 × (–2)) = 0
BO N – 2 = 0 BO N = +4
BO N = +2 • Bilangan oksidasi N dalam N2 adalah 0.
• BO KNO3 = 0 Jadi, urutan senyawa yang mengandung unsur
(1 × BO K) + (1 × BO N) + (3 × BO O) = 0 nitrogen dengan bilangan oksidasi dari yang te-
rendah yaitu NH3, N2, NO, HNO2, NO2, dan KNO3.

A. Pilihan Ganda Reaksi pada pilihan jawaban a, b, c, dan d merupa-


1. Jawaban: d kan reaksi reduksi (kehilangan oksigen), sedangkan
Zat yang teroksidasi (pereduksi) berperan sebagai reaksi e merupakan reaksi oksidasi.
reduktor (mereduksi atom lain). Reaksi oksidasi
3. Jawaban: d
terjadi pada atom yang mengalami kenaikan
Reaksi reduksi terjadi pada atom yang mengalami
bilangan oksidasi, menerima oksigen, melepas
penurunan bilangan oksidasi, melepas oksigen,
hidrogen, atau melepaskan elektron dalam reaksi.
menangkap hidrogen, atau menangkap elektron.
Zat yang tereduksi (pengoksidasi) berperan sebagai
oksidator (mengoksidasi atom lain). Reaksi reduksi 1) Cu (s) → Cu2+ (aq) + 2e–, atom Cu mengalami
terjadi pada atom yang mengalami penurunan reaksi oksidasi karena melepaskan elektron.
bilangan oksidasi, melepas oksigen, menerima
2) 2H2 O (g) → 2H2 (g) + O2 (g)
hidrogen, atau menangkap elektron dalam reaksi.
+1 –2 0 0
2. Jawaban: e
Reaksi yang melibatkan penggabungan oksigen oksidasi
merupakan reaksi oksidasi. 3) 2 Mg (s) + O2 (g) → 2MgO (s)
1) PbO + C ⎯→ Pb + CO
0 0 +2 –2
PbO melepaskan oksigen membentuk Pb.
2) CuO + H2 ⎯→ Cu + H2O oksidasi
CuO melepaskan oksigen membentuk Cu.
3) Cr2O3 + 2Al ⎯→ Al2O3 + 2Cr 4) Fe2 O3 (s) + 2Al (s) → 2Fe (s) + Al2O3 (s)
+3 –2 0 0 +3 –2
Cr2O3 melepaskan oksigen membentuk Cr.
reduksi
3) Cr2O3 + 2Al ⎯→ Al2O3 + 2Cr
Cr2O3 melepaskan oksigen membentuk Cr. 5) Ba (s) + 2HCl (aq) → BaCl2 (s) + H2 (g)
4) Fe2O3 + 3CO ⎯→ 2Fe + 3CO2 0 +1 –1 +2 –1 0

Fe2O3 melepaskan oksigen membentuk Fe. oksidasi


5) CH4 + 2O2 ⎯→ CO2 + 2H2O
Jadi, atom bergaris bawah yang mengalami reaksi
CH4 mengikat oksigen membentuk CO2. reduksi ditunjukkan oleh persamaan reaksi d.

14 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)


4. Jawaban: c 8. Jawaban: b
MnO2 + 2H2SO4 + 2NaI → MnSO4 + Na2SO4 + 2H2O + I2 Reaksi redoks ditandai dengan adanya perubahan
+4 –2 +1 +6 –2 +1 –1 +2 +6 –2 +1 +6 –2 +1 –2 0 bilangan oksidasi.
reduksi 1) H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2H2O
oksidasi +1 +6 –2 +1–2+1 +1 +6 –2 +1 –2
Reaksi tersebut bukan reaksi redoks.
Reduktor merupakan zat yang mengalami reaksi
oksidasi, yaitu NaI. Oksidator merupakan zat yang 2) 2Cr + 3CuSO4 → Cr2(SO4)3 + 3Cu
mengalami reaksi reduksi, yaitu MnO2. MnSO4 0 +2 +6 –2 +3 +6 –2 0
merupakan hasil reduksi, sedangkan I2 merupakan oksidasi
hasil oksidasi. Bilangan oksidasi atom I mengalami reduksi
kenaikan dari –1 menjadi 0.
Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks.
5. Jawaban: e
2NiO (s) + C (s) → 2Ni (s) + CO2 (g) 3) AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3
+1 +5 –2 +1 –1 +1 –1 +1 +5 –2
+2 –2 0 0 +4 –2
Reaksi tersebut bukan reaksi redoks.
reduksi
oksidasi 4) NH3 + HCl → NH4Cl
–3 +1 +1 –1 –3 +1 –1
Spesi yang mengalami reaksi oksidasi pada Reaksi tersebut bukan reaksi redoks.
umumnya melepas elektron, melepaskan hidrogen,
5) SO3 + H2O → H2SO4
menangkap oksigen, atau mengalami kenaikan
+6 –2 +1 –2 +1 +6 –2
bilangan oksidasi. Pada persamaan reaksi tersebut Reaksi tersebut bukan reaksi redoks.
atom C mengalami reaksi oksidasi karena bilangan
oksidasi atom C mengalami kenaikan dari 0 menjadi Jadi, salah contoh reaksi redoks adalah
+4. Sementara itu, NiO mengalami reaksi reduksi 2Cr + 3CuSO4 → Cr2(SO4)3 + 3Cu
karena bilangan oksidasi atom N mengalami pe- 9. Jawaban: a
nurunan dari +2 menjadi 0.
1) Fe 3+ + 3e– → Fe
6. Jawaban: e +3 0
2NaCrO2(aq) + 8NaOH(aq) + 3Br2(g) → 2Na2CrO4(aq) + 6NaBr(aq) + 4H2O(A)
reduksi
+1 +3 –2 +1 –2 +1 0 +1 +6 –2 +1 –1 +1 –2
oksidasi
2) C + O2 → CO2
reduksi
0 0 +4 –2
Oksidator merupakan zat yang mengalami reaksi oksidasi
reduksi (mengalami penurunan bilangan oksidasi).
Dengan demikian, zat yang berperan sebagai 3) Mg → Mg2+ + 2e-
oksidator adalah Br2. NaCrO2 merupakan reduktor, 0 +2
Na2CrO4 merupakan hasil oksidasi, dan NaBr
merupakan hasil reduksi. oksidasi

7. Jawaban: e 4) 2 Na + 2H2O → 2NaOH + H2


2HBr + H2SO4 → Br2 + SO2 + 2H2O 0 +1 –2 +1–2 +1 0
+1–1 +1 +6 –2 0 +4 –2 +1 –2 oksidasi
oksidasi
reduksi 10. Jawaban: d
Pada persamaan reaksi tersebut, HBr mengalami H2S + 2H2O + 3Cl2 → SO2 + 6HCl
+1 –2 +1 –2 0 +4 –2 +1 –1
reaksi oksidasi karena atom Br mengalami
oksidasi
kenaikan bilangan oksidasi dari –1 menjadi 0.
reduksi
Sementara itu, H2SO4 mengalami reaksi reduksi
karena atom S mengalami penurunan bilangan
Oksidator adalah zat yang mengalami reaksi
oksidasi dari +6 menjadi +4.
reduksi yaitu Cl 2. Reduktor adalah zat yang
mengalami reaksi oksidasi yaitu H 2S. Hasil
oksidasi berupa SO2 dan hasil reduksi berupa HCl.

Kimia Kelas X 15
11. Jawaban: d 4) Cu + 2AgNO3 → Cu(NO3)2 + 2Ag
Reaksi autoredoks merupakan reaksi redoks 0 +1 +5 –2 +2 +5 –2 0
dengan oksidator dan reduktor berupa zat yang oksidasi
sama. reduksi
1) Br2 + I– → I2 + Br– Atom tembaga mengalami kenaikan bilangan
0 –1 0 –1 oksidasi (reaksi oksidasi).
reduksi
Jadi, pada reaksi 2) dan 4) atom tembaga meng-
oksidasi
alami reaksi oksidasi.
Reaksi tersebut bukan reaksi autoredoks.
13. Jawaban: b
2) CO32– + H+ → CO2 + H2O Reduktor merupakan zat yang mengalami reaksi
+4 –2 +1 +4 –2 +1–2 oksidasi (kenaikan bilangan oksidasi).
Reaksi tersebut bukan reaksi autoredoks. 1) 2Al + Fe2O3 → Al2O3 + 2Fe
3) MnO42– + I2 → MnO4– + 2I – 0 +3 –2 +3 –2 0
+6 –2 0 +7 –2 –1 reduksi
oksidasi
reduksi
Fe2O3 merupakan oksidator karena atom Fe
mengalami penurunan bilangan oksidasi
Reaksi tersebut bukan reaksi autoredoks.
(reaksi reduksi).
4) Cl2 + OH– → Cl– + ClO3– + H2O
2) SnCl2 + 2HgCl2 → SnCl4 + Hg2Cl2
0 –2 +1 –1 +5–2 +1 –2
reduksi +2 –1 +2 –1 +4 –1 +1 –1
oksidasi oksidasi
Reaksi tersebut merupakan reaksi autoredoks.
SnCl2 merupakan reduktor karena atom Sn
5) Ca(ClO)2 + H2O + CO2 → CaCO3 + H2O + Cl2 mengalami kenaikan bilangan oksidasi (reaksi
+2 +1 –2 +1 –2 +4 –2 +2 +4 –2 +1 –2 0 oksidasi).
reduksi 3) H2S + 2 FeCl3 → 2FeCl2 + S + 2HCl
Reaksi tersebut bukan reaksi autoredoks. +1 –2 +3 –1 +2 –1 0 +1 –1
Jadi, reaksi d merupakan reaksi autoredoks. reduksi
12. Jawaban: d FeCl3 merupakan oksidator karena atom Fe
Atom yang mengalami reaksi reaksi oksidasi mengalami penurunan bilangan oksidasi
umumnya mengalami kenaikan bilangan oksidasi, (reaksi reduksi).
melepaskan elektron, mengikat oksigen, atau
melepaskan hidrogen. 4) 2 CuSO4 + 4KI → 2K2SO4 + I2 + 2CuI
1) 3CuS + 8HNO3 → 3CuSO4 + 8NO + 4H2O +2 +6 –2 +1 –1 +1 +6 –2 0 +1 –1
+2 –2 +1+5–2 +2 +6 –2 +2 –2 +1 –2
reduksi
Atom tembaga tidak mengalami perubahan
CuSO4 merupakan oksidator karena atom Cu
bilangan oksidasi.
mengalami penurunan bilangan oksidasi
2) Zn(NO3)2 + Cu → Zn + Cu(NO3)2 (reaksi reduksi).
+2 +5 –2 0 0 +2 +5 –2
reduksi
5) MnO2 + 4HCl → MnCl2 + Cl2 + 2H2O
oksidasi +4 –2 +1 –1 +2 –1 0 +1 –2

Atom tembaga mengalami kenaikan bilangan reduksi


oksidasi (reaksi oksidasi).
MnO2 merupakan oksidator karena atom Mn
3) CuSO4 + 2NaOH → Cu(OH)2 + Na2SO4 mengalami penurunan bilangan oksidasi
+2 +6 –2 +1 –2 +1 +2 –2 +1 +1 +6 –2 (reaksi reduksi).
Atom tembaga tidak mengalami perubahan
bilangan oksidasi.

16 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)


14. Jawaban: a a. C(s) + O2(g) → CO2(g)
Oksidator merupakan zat yang mengalami reaksi Atom C mengalami reaksi oksidasi karena
reduksi (penurunan bilangan oksidasi). menangkap oksigen, sedangkan O2 mengalami
2HNO3 + 3H2S → 2NO + 3S + 4H2O reduksi karena menyumbang oksigen.
+1 +5 –2 +1 –2 +2 –2 0 +1 –2
b. 2C2H2(g) + 5O2(g) → 4CO2(g) + 2H2O(g)
reduksi Atom C dan atom H menangkap oksigen atau
oksidasi mengalami reaksi oksidasi, sedangkan O2
mengalami reaksi reduksi karena me-
Jadi, zat yang berperan sebagai oksidator
nyumbang oksigen.
mengalami perubahan bilangan oksidasi –3.
2. Reduktor adalah zat yang mengalami reaksi
15. Jawaban: b oksidasi, sedangkan oksidator adalah zat yang
Oksidator merupakan zat yang mengalami reaksi mengalami reaksi reduksi.
reduksi atau penurunan bilangan oksidasi. Zat yang a. 2MnO + 5PbO2 + 10HNO3 → 2HMnO4 + 5Pb(NO3)2 + 4H2O
tidak dapat digunakan sebagai oksidator adalah zat +2 –2 +4 –2 +1+5–2 +1 +7 –2 +2+5–2 +1 –2
yang memiliki bilangan oksidasi minimum. oksidasi
1) Bilangan oksidasi atom I dalam I2 adalah 0. reduksi
Atom I dalam I2 dapat mengalami penurunan Reduktor berupa MnO, sedangkan oksidator
bilangan oksidasi. berupa PbO2.
2) BO KI = 0
(1 × BO K) + (1 × BO I) = 0 b. 4H+ + 2NO3– + Cu → 2NO2 + 4H2O + Cu2+
+1 +5 –2 0 +4 –2 +1 –2 +2
(1 × (+1)) + BO I = 0
BO I = –1 reduksi

Atom I dalam KI tidak dapat mengalami oksidasi

penurunan bilangan oksidasi (memiliki Reduktor berupa Cu, sedangkan oksidator


bilangan oksidasi minimum). berupa NO3–.
3) BO KIO = 0 c. Mg + 6HNO3 + 7H2 → Mg(NO3)2 + 2NH4NO3 + 6H2O
(1 × BO K) + (1 × BO I) + (1 × BO O) = 0 0 +1+5–2 0 +2 +5 –2 –3 +1 +5 –2 +1 –2
(1 × (+1)) + BO I + (1 × (–2)) = 0 oksidasi
BO I = 2 – 1 reduksi
= +1
Atom I dalam KIO dapat mengalami Reduktor berupa Mg, sedangkan oksidator
penurunan bilangan oksidasi. berupa HNO3.
4) BO KIO2 = 0 3. oksidasi
(1 × BO K) + (1 × BO I) + (2 × BO O) = 0
(1 × (+1)) + BO I + (2 × (–2)) = 0 a. 2Fe3+(aq) + 2I–(aq) → 2Fe2+(aq) + I2(aq)
BO I = 4 – 1 +3 –1 +2 0
= +3 reduksi
Atom I dalam KIO2 dapat mengalami penurun-
an bilangan oksidasi. Reaksi tersebut termasuk reaksi redoks.
5) KIO3 b. 2KClO3(s) → 2KCl(s) + 3O2(g)
(1 × BO K) + (1 × BO I) + (3 × BO O) = 0 +1 +5 –2 +1 –1 0
(1 × (+1)) + BO I + (3 × (–2)) = 0 reduksi
BO I = 6 – 1 oksidasi
= +5 Reaksi tersebut termasuk reaksi redoks.
Atom I dalam KIO 3 dapat mengalami
penurunan bilangan oksidasi. c. CaCO 3 (s) → CaO(s) + CO 2 (g)
Jadi, KI tidak dapat digunakan sebagai oksidator +2 +4 –2 +2 –2 +4 –2
karena atom I memiliki bilangan oksidasi minimum. Reaksi tidak melibatkan perubahan bilangan
oksidasi sehingga tidak termasuk reaksi redoks.
B. Uraian d. Ca(s) + S(s) → CaS(s)
1. Berdasarkan konsep pengikatan dan pelepasan 0 0 +2 –2
oksigen, reaksi reduksi didefinisikan sebagai reaksi oksidasi
pelepasan oksigen dan reaksi oksidasi sebagai reduksi
reaksi pengikatan oksigen. Reaksi tersebut termasuk reaksi redoks.

Kimia Kelas X 17
4. 4Ag(s) + O2(g) + 2H2S(g) ⎯→ 2Ag2S(s) + 2H2O(A) b. 2Al + 2KOH + 2H2O → 2KAlO2 + 3H2
0 0 +1 –2 +1 –2 +1 –2 0 +1 –2 +1 +1 –2 +1 +3 –2 0
Oksidasi oksidasi
Reduksi reduksi

Reaksi terbentuknya noda pada perhiasan perak Reaksi tersebut bukan reaksi autoredoks.
tersebut merupakan reaksi redoks karena pada
c. 4HCl + 2S2O32– → 2S + 2SO2 + 2H2O + 4Cl–
reaksi tersebut Ag mengalami kenaikan bilangan
+1 –1 +2 –2 0 +4 –2 +1 –2 –1
oksidasi (oksidasi), sedangkan O2 mengalami
penurunan bilangan oksidasi (reduksi). reduksi
oksidasi
5. Reaksi autoredoks merupakan reaksi redoks
dengan oksidator dan reduktor berupa zat yang Reaksi tersebut termasuk reaksi autoredoks.
sama. d. 2Fe + 6HCl → 2FeCl3 + 3H2
a. 6Br2 + 12NaOH → 10NaBr + 2NaBrO3 + 6H2O 0 +1 –1 +3 –1 0
0 +1 –2 +1 +1 –1 +1 +5 –2 +1 –2 oksidasi
reduksi reduksi
oksidasi Reaksi tersebut bukan reaksi autoredoks.
Reaksi tersebut termasuk reaksi autoredoks.

18 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)


Konsep pelepasan dan
penggabungan oksigen

Ion logam golongan utama Bilangan oksidasi unsur bebas Konsep pelepasan dan
penerimaan elektron
Reaksi Konsep Reaksi Redoks
Ion logam transisi Bilangan oksidasi ion monoatom
serta Oksidator dan Konsep kenaikan dan
Bilangan Oksidasi Reduksi Oksidasi
Ion nonlogam Bilangan oksidasi ion poliatom Reduktor dalam Reaksi penurunan bilangan oksidasi
(Redoks) Redoks
Konsep pelepasan dan
Bilangan oksidasi senyawa pengikatan hidrogen

Oksidator dan reduktor

Kimia Kelas X
19
A. Pilihan Ganda 3. Jawaban: a
H2S + 2H2O + 3Cl2 → SO2 + 6HCl
1. Jawaban: e +1 –2 +1 –2 0 +4 –2 +1 –1
Reaksi oksidasi dapat diketahui dengan ciri oksidasi
menangkap oksigen, melepas elektron, melepas reduksi
hidrogen, atau kenaikan bilangan oksidasi.
1) NaNO3 → NaNO2 Oksidator adalah spesi yang mengalami reaksi
+1 +5 –2 +1 +3 –2
reduksi. Pada reaksi tersebut, spesi yang berperan
reduksi sebagai oksidator adalah Cl2 karena atom Cl
mengalami penurunan bilangan oksidasi (reaksi
2) Cr2O72– → CrO42– reduksi). H2S berperan sebagai reduktor, SO2
+6 –2 +6 –2 merupakan hasil oksidasi, dan HCl merupakan hasil
Tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi reduksi.
4. Jawaban: b
3) Fe2O3 → FeO
Atom yang mengalami reaksi oksidasi pada
+3 –2 +2 –2
umumnya mengikat oksigen, melepaskan elektron,
reduksi melepaskan hidrogen, atau mengalami kenaikan
bilangan oksidasi.
4) PbO2 → Pb 1) 2Fe2O3(A) + 2 CO(g) → 4FeO(A) + 2CO2(g)
+4 –2 0 +3 –2 +2 –2 +2 –2 +4 –2
reduksi oksidasi

5) Zn → ZnO
2) Ba(s) + 2 H 2O(A) → Ba(OH)2(aq) + H2(g)
0 +2 –2
0 +1 –2 +2 –2 +1 0
oksidasi
reduksi

2. Jawaban: d 3) MnO2(s) + 4HCl(aq) → MnCl2(aq) + 2H2O(A) + Cl2(g)


Reaksi reduksi merupakan reaksi yang melepas- +4 –2 +1 –1 +2 –1 +1 –2 0
kan oksigen.
reduksi
1) 2Fe2O3(aq) + 3C(s) → 4Fe(s) + 3CO2(g)
Atom C mengalami penggabungan oksigen 4) 2 Mg (s) + O2(g) → 2MgO(s)
membentuk CO2 (reaksi oksidasi). 0 0 +2 –2
2) CS2(aq) + 3O2(g) → CO2(g) + 2SO2(g) oksidasi
Atom S dalam CS2 mengalami reaksi peng-
gabungan oksigen (reaksi oksidasi) mem- Jadi, pasangan atom bergaris bawah yang meng-
bentuk SO2. alami reaksi oksidasi terdapat pada persamaan
reaksi 1) dan 4).
3) CH4(aq) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(A)
Atom C dalam CH4 mengalami reaksi peng- 5. Jawaban: c
gabungan oksigen (reaksi oksidasi) mem- Reaksi redoks ditandai dengan adanya perubahan
bentuk CO2. bilangan oksidasi.
1) AgCl(s) + 2NH3(aq) → Ag(NH3)2Cl(aq)
4) 2KClO3(aq) → 2KCl(aq) + 3O2(g) +1 –1 –3 +1 +1 –3 +1 –1
Reaksi ini termasuk reaksi reduksi karena Reaksi tersebut bukan merupakan reaksi
KClO3 melepas oksigen menjadi KCl. redoks.
5) 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(A) 2) OH–(aq) + Al(OH)3(s) → AlO2–(aq) + 2H2O(AA)
Atom H dalam H2 mengalami reaksi peng- –2+1 +3 –2 +1 +3 –2 +1 –2
gabungan oksigen (reaksi oksidasi) mem- Reaksi tersebut bukan merupakan reaksi
bentuk H2O. redoks.

20 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)


3) Hg(NO3)2(aq) + Sn(s) → Hg(s) + Sn(NO3)2(aq) Atom Mn mengalami perubahan bilangan oksidasi
+2 +5 –2 0 0 +2 +5 –2 dari +7 menjadi +2. Atom l mengalami perubahan
bilangan oksidasi dari –1 menjadi 0.
reduksi
oksidasi 8. Perubahan zat berikut yang melibatkan perpindahan
elektron sebanyak lima terdapat pada . . . .
Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks.
a. MnO42– → Mn2+
4) AgNO3(aq) + NaCl(aq) → AgCl(s) + NaNO3(aq)
+1 +5 –2 +1 –1 +1 –1 +1 +5 –2
b. MnO4– → MnO2
Reaksi tersebut bukan merupakan reaksi c. MnO4– → Mn2+
redoks. d. CrO42– → Cr3+
5) NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(A) e. IO3– → I–
+1 –2 +1 +1 –1 +1 –1 +1 –2 Jawaban: c
Reaksi tersebut bukan merupakan reaksi 1) MnO42– → Mn2+
redoks. +6 –2 +2

6. Jawaban: c
1) Bilangan oksidasi AlBr3 = 0 Perubahan tersebut melibatkan perpindahan
elektron sebanyak 4.
BO Al + (3 × BO Br) = 0
3 + (3 × BO Br) = 0 2) MnO4– → MnO2
3 × BO Br = –3 +7 –2 +4 –2
BO Br = –1
2) Bilangan oksidasi MgBr2 = 0 Perubahan tersebut melibatkan perpindahan
BO Mg + (2 × BO Br) = 0 elektron sebanyak 3.
2 + (2 × BO Br) = 0
2 × BO Br = –2 3) MnO4– → Mn2+
+7 –2 +2
BO Br = –1
3) HBrO4 → H+ + BrO4–
Bilangan oksidasi BrO4– = –1 Perubahan tersebut melibatkan perpindahan
BO Br + (4 × BO O) = –1 elektron sebanyak 5.
BO Br + (4 × (–2)) = –1 4) CrO42– → Cr3+
BO Br – 8 = –1 +6 –2 +3
BO Br = +7
4) Ca(BrO)2 → Ca2+ + 2BrO–
Perubahan tersebut melibatkan perpindahan
Bilangan oksidasi BrO– = –1 elektron sebanyak 3.
BO Br + BO O = –1
BO Br – 2 = –1 5) IO3– → I–
BO Br = +1 +5 –2 –1

5) Fe(BrO2)3 → Fe3+ + 3BrO2–


Bilangan oksidasi BrO2– = –1 Perubahan tersebut melibatkan perpindahan
elektron sebanyak 6.
BO Br + (2 × BO O) = –1
Jadi, perubahan zat yang melibatkan perpindahan
BO Br + (2 × (–2)) = –1
elektron sebanyak 5 adalah MnO4– → Mn2+.
BO Br – 4 = –1
BO Br = +3 9. Jawaban: c
Jadi, atom Br yang memiliki bilangan oksidasi 1) Bilangan oksidasi Na2CO3 = 0
paling tinggi terdapat pada senyawa HBrO4. (2 × BO Na) + (1 × BO C) + (3 × BO O) = 0
(2 × (+1)) + BO C + (3 × (–2)) = 0
7. Jawaban: b
BO C = +4
KMnO4(aq) + Kl(aq) + H2SO4(aq) → MnSO4(aq) + I2(aq) + K2SO4(aq) + H2O(A)
+1 +7 –2 +1–1 +1+6–2 +2 +6–2 0 +1 +6 –2 +1–2 2) Bilangan oksidasi K2S = 0
reduksi
(2 × BO K) + (1 × BO S) = 0
oksidasi
(2 × (+1)) + BO S = 0
BO S = –2

Kimia Kelas X 21
3) Bilangan oksidasi VCl3 = 0 e. 2CuSO4 + 4KI ⎯→ 2K2SO4 + I2 + 2CuI
(1 × BO V) + (3 × BO Cl) = 0 +2 +6 –2 +1–1 +1 +6 –2 0 +1 –1
BO V + (3 × (–1)) = 0 Reduksi
BO V = +3
CuSO4 mengalami reduksi.
4) Bilangan oksidasi TiO2 = 0 Jadi, senyawa digarisbawahi yang mengalami
(1 × BO Ti) + (2 × BO O) = 0 oksidasi adalah SnCl2.
BO Ti + (2 × (–2)) = 0
BO Ti = +4 12. Jawaban: e
2MnO4– + 10Cl– + 16H+ → 2Mn2+ + 5Cl2 + 8H2O
5) Bilangan oksidasi Fe2O3 = 0 +7 –2 –1 +1 +2 0 +1 –2
(2 × BO Fe) + (3 × BO O) = 0
Pada reaksi tersebut bilangan oksidasi Mn berubah
(2 × BO Fe) + (3 × (–2)) = 0
dari +7 menjadi +2.
BO Fe = +3
13. Jawaban: c
6) Bilangan oksidasi HNO3 = 0
1) Bilangan oksidasi MnO2 = 0
(1 × BO H) + (1 × BO N) + (3 × BO O) = 0
(1 × (+1)) + BO N + (3 × (–2)) = 0 (1 × BO Mn) + (2 × BO O) = 0
BO N = +5 BO Mn + (2 × (–2)) = 0
Jadi, atom C dalam Na2CO3 memiliki bilangan BO Mn – 4 = 0
oksidasi yang sama dengan atom Ti dalam TiO2. BO Mn = +4
2) Bilangan oksidasi MnCl2 = 0
10. Jawaban: d
Oksidasi (1 × BO Mn) + (2 × BO Cl) = 0
BO Mn + (2 × (–1)) = 0
3Cl2 + 6OH– → 5Cl– + ClO3– + 3H2O BO Mn – 2 = 0
0 –2 +1 –1 +5 –2 +1 –2 BO Mn = +2
Reduksi 3) Bilangan oksidasi K2MnO4 = 0
Zat yang mengalami reaksi autoredoks adalah Cl2 (2 × BO K) + (1 × BO Mn) + (4 × BO O) = 0
dengan perubahan bilangan oksidasi dari 0 menjadi (2 × (+1)) + BO Mn + (4 × (–2)) = 0
–1 dan +5. 2 + BO Mn – 8 = 0
BO Mn = +6
11. Jawaban: b
Jadi, bilangan oksidasi atom Mn dalam MnO2,
a. 2Al + Fe2O3 ⎯→ Al2O3 + 2Fe
MnCl2, dan K2MnO4 secara berurutan yaitu +4, +2,
0 +3 –2 +3 –2 0
dan +6.
Reduksi

Fe2O3 mengalami reduksi. 14. Jawaban: b


oksidasi
b. SnCl2 + 2HgCl2 ⎯→ SnCl4 + Hg2Cl2
3CuS(aq) + 8HNO3(aq) → 3Cu(NO3)2(aq) + 2NO(g) + 3S(s) + 4H2O(A)
+2–1 +2 –1 +4 –1 +1 –1 +2 –2 +1 +5 –2 +2 –2 +2 –2 0 +1 –2

Oksidasi reduksi
SnCl2 mengalami oksidasi. Atom S mengalami perubahan bilangan oksidasi
c. H2S + 2FeCl3 ⎯→ 2FeCl2 + S + 2HCl dari –2 menjadi 0 (bilangan oksidasi naik). Dengan
+1–2 +3 –1 +2 –1 0 +1 –1 demikian S dalam CuS mengalami reaksi oksidasi
dan CuS berperan sebagai reduktor. Atom N meng-
Reduksi alami perubahan bilangan oksidasi dari +5 menjadi
FeCl3 mengalami reduksi. +2 (bilangan oksidasi turun). Atom N dalam HNO3
mengalami reaksi reduksi dan HNO3 berperan
d. MnO2 + 4HCI ⎯→ MnCl2 + Cl2 + 2H2O sebagai oksidator.
+4 –2 +1 –1 +2 –1 0 +1 –2
15. Jawaban: e
Reduksi Bilangan oksidasi unsur-unsur yang bergaris bawah
MnO2 mengalami reduksi. pada senyawa-senyawa tersebut sebagai berikut.
1) Bilangan oksidasi H2S = 0
(2 × BO H) + (1 × BO S) = 0
(2 × (+1)) + (BO S) = 0

22 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)


2 + BO S = 0 16. Jawaban: d
BO S = –2 1) Ca + 2H2O → Ca(OH)2 + H2
Bilangan oksidasi SO2 = 0 0 +1 –2 +2 –2 +1 0
(1 × BO S) + (2 × BO O) = 0 oksidasi
(BO S) + (2 × (–2) = 0
BO S – 4 = 0 Ca mengalami reaksi oksidasi sehingga
BO S = +4 berperan sebagai reduktor.
2) Bilangan oksidasi NH3 = 0 2) 2KClO3 + 3S → 2KCl + 3SO3
(1 × BO N) + (3 × BO H) = 0 +1 +5 –2 0 +1 –2 +4 –2
(BO N) + 3 × (+1) = 0
reduksi
BO N + 3 = 0
BO N = –3 KClO3 mengalami reaksi reduksi sehingga
Bilangan oksidasi NO2 = 0 berperan sebagai oksidator.
(1 × BO N) + (2 × BO O) = 0 3) KMnO4 + 5FeCl2 + 8HCl → MnCl2 + 5FeCl3 + KCl + 4H2O
(BO N) + (2 × (–2)) = 0 +1 +7 –2 +2 –1 +1 –1 +2 –1 +3 –1 +1 –1 +1 –2
BO N – 4 = 0
reduksi
BO N = +4
3) Bilangan oksidasi CuCl2 = 0 KMnO4 mengalami reaksi reduksi sehingga
(1 × BO Cu) + (2 × BO Cl) = 0 berperan sebagai oksidator.
2 + (2 × BO Cl) = 0
17. Jawaban: c
2 × BO Cl = –2
Sr(s) + 2H2O(A) → Sr2+(aq) + 2OH–(aq) + H2(g)
BO Cl = –1
0 +1 –2 +2 –2 +1
Bilangan oksidasi NaClO = 0 oksidasi
(1 × BO Na) + (1 × BO Cl) + (1 × BO O) = 0 reduksi
(+1) + (BO Cl) + (–2) = 0
Hasil oksidasi berupa Sr 2+, sedangkan hasil
BO Cl = +1
reduksi berupa H2.
4) Bilangan oksidasi MnO2 = 0
(1 × BO Mn) + (2 × BO O) = 0 18. Jawaban: a
(BO Mn) + 2 × (–2) = 0 1) Cr dalam K2CrO4
BO Mn – 4 = 0 Bilangan oksidasi K2CrO4 = 0
BO Mn = +4 (2 × BO K) + BO Cr + (4 × BO O) = 0
Bilangan oksidasi K2Mn2O7 = 0 (2 × 1) + BO Cr + (4 × (–2)) = 0
(2 × BO K) + (2 × BO Mn) + (7 × BO O) = 0 2 + BO Cr – 8 = 0
(2 × (+1)) + (2 × BO Mn) + (7 × (–2)) = 0 BO Cr = +6
(+2) + (2 × BO Mn) + (–14) = 0 2) Cr dalam Cr2O3
2 × BO Mn = +12 Bilangan oksidasi Cr2O3 = 0
BO Mn = +6 (2 × BO Cr) + (3 × BO O) = 0
5) Bilangan oksidasi K2CrO4 = 0 (2 × BO Cr) + (3 × (–2)) = 0
(2 × BO K) + (1 × BO Cr) + (4 × BO O) = 0 (2 × BO Cr) – 6 = 0
(2 × (+1)) + (1 × BO Cr) + (4 × (–2)) = 0 2 × BO Cr = +6
2 + BO Cr – 8 = 0 BO Cr = +3
BO Cr = +6 3) Cr dalam Cr(OH)4–
Bilangan oksidasi K2Cr2O7 = 0 Bilangan oksidasi Cr(OH)4– = –1
(2 × BO K) + (2 × BO Cr) + (7 × BO O) = 0 BO Cr + (4 × BO OH–) = –1
(2 × (+1)) + (2 × BO Cr) + (7 × (–2)) = 0 BO Cr + (–4) = –1
(+2) + (2 × BO Cr) + (–14) = 0 BO Cr = +3
2 × BO Cr = +12 4) Cr dalam K2Cr2O7
BO Cr = +6 Bilangan oksidasi K2Cr2O7 = 0
Jadi, pasangan unsur bergaris bawah dengan (2 × BO K) + (2 × BO Cr) + (7 × BO O) = 0
bilangan oksidasi +6 adalah K2CrO4 dengan (2 × 1) + 2 BO Cr + (7 × (–2)) = 0
K2Cr2O7. 2 + (2 × BO Cr) – 14 = 0
2 × BO Cr = 12
BO Cr = +6
Jadi, kromium dengan bilangan oksidasi sama
terdapat pada senyawa Cr(OH)4– dan Cr2O3.

Kimia Kelas X 23
19. Jawaban: c 21. Jawaban: b
Reaksi konproporsionasi merupakan reaksi redoks NaNO3 + Mn2O3 + Na2CO3 → NaNO2 + Na2MnO4 + CO2
dengan hasil reduksi dan hasil oksidasi berupa +1+5 –2 +3 –2 +1 +4 –2 +1+3 –2 +1 +6 –2 +4 –2
unsur yang sama. oksidasi
a. 2N2 + 3O2 ⎯→ 2N2O3 reduksi
0 0 +3 –2 Reduktor adalah zat yang mengalami reaksi
Reduksi oksidasi, yaitu mengalami kenaikan bilangan
Oksidasi oksidasi. Dengan demikian, reduktor dalam reaksi
tersebut adalah Mn2O3 karena bilangan oksidasi
Reaksi tersebut bukan reaksi konpropor-
Mn mengalami kenaikan dari +3 menjadi +6.
sionasi karena unsur yang menjadi hasil
Adapun NaNO3 merupakan oksidator, NaNO2
reduksi dan hasil oksidasinya berbeda.
merupakan hasil reduksi, dan Na2MnO4 merupakan
b. Zn + 2HCl ⎯→ ZnCl2 + H2 hasil oksidasi.
0 +1 +2 –1 0
22. Jawaban: c
Oksidasi Sn + 4HNO3 → SnO2– + 4NO2 + 2H2O
Reduksi 0 +1+5–2 +3 –2 +4 –2 +1 –2
Reaksi tersebut bukan reaksi konproporsionasi. Perubahan bilangan oksidasi atom Sn dalam reaksi
c. 2H2S + SO2 ⎯→ 2H2O + 3S tersebut adalah 3 yaitu dari 0 menjadi +3.
+1 –2 +4 –2 +1 –2 0 23. Jawaban: d
Reduksi Senyawa yang dapat mengalami reaksi autoredoks
Oksidasi adalah senyawa yang tidak mengandung atom de-
Reaksi tersebut termasuk reaksi konpropor- ngan bilangan oksidasi minimum maupun maksimum.
sionasi. Unsur S bertindak sebagai hasil reduksi 1) Bilangan oksidasi NO = 0
sekaligus sebagai hasil oksidasi. (1 × BO N) + (1 × BO O) = 0
BO N + (1 × (–2)) = 0
d. 6ClO2 + 3H2O ⎯→ 5HClO3 + HCl BO N – 2 = 0
+4 –2 +1 –2 +1 +5 –2 +1 –1
BO N = +2
Oksidasi
Reduksi
2) Bilangan oksidasi HNO3 = 0
(1 × BO H) + (1 × BO N) + (3 × BO O) = 0
Reaksi tersebut bukan reaksi konpropor- (1 × (+1)) + BO N + (3 × (–2)) = 0
sionasi melainkan reaksi disproporsionasi. 1 + BO N – 6 = 0
Unsur Cl bertindak sebagai oksidator sekaligus BO N = +5
reduktor. +5 merupakan bilangan oksidasi maksimum
e. Fe + 2AgNO3 ⎯→ 2Ag + Fe(NO3)2 atom N.
0 +1 +5 –2 0 +2 +5 –2 3) Bilangan oksidasi HNO2 = 0
Reduksi (1 × BO H) + (1 × BO N) + (2 × BO O) = 0
Oksidasi (1 × (+1)) + BO N + (2 × (–2)) = 0
Reaksi tersebut bukan reaksi konproporsionasi. 1 + BO N – 4 = 0
BO N = +3
20. Jawaban: d 4) Bilangan oksidasi NH3 = 0
2Na + H2SO4 → Na2SO4 + H2 (1 × BO N) + (3 × BO H) = 0
0 +1 +6 –2 +1 +6 –2 0 BO N + (3 × (+1)) = 0
Oksidasi BO N + 3 = 0
Reduksi BO N = –3
Na mengalami reaksi oksidasi (berperan sebagai –3 merupakan bilangan oksidasi minimum
reduktor) dan H2SO4 mengalami reaksi reduksi atom N.
(berperan sebagai oksidator). Na2SO4 merupakan 5) Bilangan oksidasi NO2 = 0
hasil oksidasi dan H2 merupakan hasil reduksi.
(1 × BO N) + (2 × BO O) = 0
BO N + (2 × (–2)) = 0
BO N – 4 = 0
BO N = +4

24 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)


6) Bilangan oksidasi N2O4 = 0 mengalami reaksi disproporsionasi dapat
(2 × BO N) + (4 × BO O) = 0 mengalami kenaikan atau penurunan bilangan
(2 × BO N) + (4 × (–2)) = 0 oksidasi.
(2 × BO N) – 8 = 0 Bilangan oksidasi ClO– = –1
2 × BO N = +8 (1 × BO Cl) + (1 × BO O) = –1
BO N = +4 BO Cl + (1 × (–2)) = –1
7) Bilangan oksidasi NH4OH = 0 BO Cl – 2 = –1
(1 × BO N) + (5 × BO H) + (1 × BO O) = 0 BO Cl = +1
BO N + (5 × (+1)) + (1 × (–2)) = 0
Bilangan oksidasi ClO4– = –1
BO N + 5 – 2 = 0
BO N = –3 (1 × BO Cl) + (4 × BO O)= –1
–3 merupakan bilangan oksidasi minimum BO Cl + (4 × (–2)) = –1
atom N. BO Cl – 8 = –1
8) Bilangan oksidasi NH4Cl BO Cl = +7
(1 × BO N) + (4 × BO H) + (1 × BO Cl) = 0 Bilangan oksidasi atom Cl dalam Cl– = –1.
BO N + (4 × (+1)) + (1 × (–1)) = 0 Jadi, ion-ion yang tidak dapat mengalami reaksi
BO N + 4 – 1 = 0
disproporsionasi adalah Cl– dan ClO4–.
BO N = –3
–3 merupakan bilangan oksidasi minimum 26. Jawaban: b
atom N. Cl2 + IO3– + 2OH– → IO4– + 2Cl– + H2O
Jadi, pasangan senyawa yang dapat mengalami 0 +5 –2 –2 +1 +7 –2 –1 +1 –2
reaksi autoredoks adalah N2O4 dan HNO2. reduksi
24. Jawaban: d oksidasi
1) Bilangan oksidasi Na2O = 0 Hasil oksidasi berupa IO 4–, sedangkan hasil
(2 × BO Na) + (1 × BO O) = 0 oksidasi berupa Cl–.
(2 × (+1)) + BO O = 0
27. Jawaban: e
2 + BO O = 0
BO O = –2 1) P2O5 + 3H2O → 2H3PO4
+5 –2 +1 –2 +1 +5 –2
2) Bilangan oksidasi H2O2 = 0
Reaksi tersebut bukan reaksi redoks karena
(2 × BO H) + (2 × BO O) = 0
tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi.
(2 × (+1)) + (2 × BO O) = 0
2 + (2 × BO O) = 0 2) 2CrO42– + 2H+ → Cr2O72– + H2O
2 × BO O = –2 +6 –2 +1 +6 –2 +1 –2
BO O = –1 Reaksi tersebut bukan reaksi redoks karena
3) Bilangan oksidasi CaO = 0 tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi.
(1 × BO Ca) + (1 × BO O) = 0 3) 2S2O32– + I2 → S4O62– + 2I–
(1 × (+2)) + BO O = 0 +2 –2 0 +2,5 –2 –1
2 + BO O = 0 oksidasi
BO O = –2 reduksi
4) Bilangan oksidasi OF2 = 0 Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks.
(1 × BO O) + (2 × BO F) = 0 4) Mg + CuSO4 → MgSO4 + Cu
BO O + (2 × (–1)) = 0 0 +2 +6 –2 +2 +6 –2 0
BO O – 2 = 0
oksidasi
BO O = +2 reduksi
5) Bilangan oksidasi O dalam O2 = 0 Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks.
Jadi, bilangan oksidasi atom oksigen tertinggi Jadi, reaksi redoks ditunjukkan oleh nomor 3) dan 4).
terdapat pada senyawa OF2.
28. Jawaban: d
25. Jawaban: d 1) Bilangan oksidasi VO2 = 0
Reaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks
(1 × BO V) + (2 × BO O) = 0
dengan reduktor dan oksidator berupa unsur yang
BO V + (2 × (–2)) = 0
sama. Dengan demikian, ion-ion yang dapat
BO V – 4 = 0
BO V = +4

Kimia Kelas X 25
2) Bilangan oksidasi VCl3 = 0 BO Cr + (2 × (–2)) = –1
(1 × BO V) + (3 × BO Cl) = 0 BO Cr – 4 = –1
BO V + (3 × (–1)) = 0 BO Cr = +3
BO V – 3 = 0 b. Bilangan oksidasi H3BO3 = 0
BO V = +3 (3 × BO H) + (1 × BO B) + (3 × BO O) = 0
3) Bilangan oksidasi VCO3 = 0 (3 × (+1)) + BO B + (3 × (–2)) = 0
(1 × BO V) + (1 × BO C) + (3 × BO O) = 0 3 + BO B – 6 = 0
BO V + (1 × 4) + (3 × (–2)) = 0 BO B – 3 = 0
BO V + 4 – 6 = 0 BO B = +3
BO V = +2 c. Bilangan oksidasi ICl = 0
4) Bilangan oksidasi VOSO4 = 0 (1 × BO I) + (1 × BO Cl) = 0
(1 × BO V) + (1 × BO O) + (1 × BO SO4)= 0 BO I + (1 × (–1)) = 0
BO V + (1 × (–2)) + (1 × (–2)) = 0 BO I – 1 = 0
BO V – 2 – 2 = 0 BO I = +1
BO V = +4 d. Bilangan oksidasi N2H4 = 0
5) Bilangan oksidasi K4V(CN)6 = 0 (2 × BO N) + (4 × BO H) = 0
(4 × BO K) + (1 × BO V) + (6 × BO CN–) = 0 (2 × BO N) + (4 × (+1)) = 0
(4 × 1) + BO V + (6 × (–1)) = 0 (2 × BO N) + 4 = 0
4 + BO V – 6 = 0 2 × BO N = –4
BO V = +2 BO N = –2
Jadi, vanadium yang mempunyai bilangan oksidasi e. Bilangan oksidasi CO = 0
+2 terdapat pada senyawa VCO3 dan KaV(CN)6. (1 × BO C) + (1 × BO O) = 0
BO C + (1 × (–2)) = 0
29. Jawaban: d
BO C – 2 = 0
Reaksi redoks merupakan reaksi yang melibatkan
BO C = +2
pelepasan dan penerimaan elektron, pelepasan dan
pengikatan oksigen, atau kenaikan dan penurunan 2. a. H2S(g) + 2FeCl3(aq) → 2FeCl2(aq) + 2HCl(aq) + S(s)
bilangan oksidasi. Reaksi yang melibatkan +1 –2 +3 –1 +2 –1 +1 –1 0
pelepasan elektron, pengikatan oksigen, atau oksidasi
kenaikan bilangan oksidasi disebut reaksi oksidasi,
sedangkan reaksi yang melibatkan penangkapan reduksi
elektron, pelepasan oksigen, atau penurunan Reaksi tersebut termasuk reaksi redoks.
bilangan oksidasi disebut reaksi reduksi. Oksidator
merupakan zat yang mengalami reaksi reduksi dan b. 2KClO3(aq) + 3S(s) → 2KCl(aq) + 3SO2(g)
+1 +5 –2 0 +1 –1 +4 –2
mengakibatkan zat lain teroksidasi. Sementara itu,
reduktor merupakan zat yang mengalami reaksi reduksi
oksidasi dan mengakibatkan zat lain tereduksi. oksidasi

30. Jawaban: e Reaksi tersebut termasuk reaksi redoks.


Reaksi Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e– merupakan reaksi
oksidasi. Pada reaksi tersebut tembaga dioksidasi c. CuCO 3 (aq) + H 2 SO 4 (aq) → CuSO 4 (aq) + H 2 O(A) + CO 2 (aq)

menjadi Cu2+ dengan melepaskan 2 elektron pada +2 +4 –2 –1 +6 –2 +2 +6 –2 –1 –2 +4 –2

kulit terluarnya. Tembaga berperan sebagai Reaksi tersebut bukan reaksi redoks karena
reduktor karena mengakibatkan zat lain tereduksi. tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi.
Bilangan oksidasi ion tembaga (Cu2+) adalah +2. d. 5KI(aq) + KIO3(aq) + 3H2SO4(aq) → 3K2SO4(aq) + 3I2(g) + 3H2O(A)
Pada reaksi redoks, reaksi oksidasi dan reaksi –1 +5 0
reduksi berlangsung bersamaan redoks sehingga
reduksi
reaksi tersebut dapat berlangsung jika ada zat lain
yang menerima elektron. oksidasi

Reaksi tersebut termasuk reaksi redoks


B. Uraian (konproporsionasi).
1. a. Bilangan oksidasi CrO2– = –1
(1 × BO Cr) + (2 × BO O) = –1

26 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)


3. Reduktor adalah zat yang mengalami reaksi – Bilangan oksidasi K2SO3 = 0
oksidasi, sedangkan oksidator adalah zat yang (2 × BO K) + (1 × BO S) + (3 × BO O) = 0
mengalami reaksi reduksi. (2 × (+1)) + BO S + (3 × (–2)) = 0
a. KClO4 + 4KOH + 2Bi2O3 → KCl + 4KBiO3 + 2H2O 2 + BO S – 6 = 0
+1+7–2 +1–2+1 +3 –2 +1–1 +1+5 –2 +1 –2 BO S = +4
reduksi – Bilangan oksidasi Na2S2O3 = 0
oksidasi (2 × BO Na) + (2 × BO S) + (3 × BO O) = 0
Reduktor : Bi2O3 (2 × (+1)) + (2 × BO S) + (3 × (–2)) = 0
Oksidator : KClO4 2 + (2 × BO S) – 6 = 0
2 × BO S = +4
BO S = +2
b. 2NaCrO2 + 8NaOH + 3Br2 → 2Na2CrO4 + 6NaBr + 4H2O
+1 +3 –2 +1 –2 +1 0 +1 +6 –2 +1 –1 +1 –2 Jadi, urutan senyawa yang mengandung unsur
belerang dengan bilangan oksidasi dari yang tertinggi
oksidasi
yaitu CaSO4, K2SO3, Na2S2O3, S8, dan H2S.
reduksi

Reduktor: NaCrO2 7. a. 4Ag Cl O3 + 3Cl2 ⎯→ 4Ag Cl + 6ClO2


Oksidator: Br2 +1 +5 –2 0 +1 –1 +4 –2

4. a. 2NO2 + H2O → HNO3 + HNO2 Penurunan bilangan oksidasi sebesar 6


+4 –2 +1 –2 +1 +5 –2 +1+3 –2 b. As 2O3 + 6Zn +12OH– ⎯→ 2 As H3 + 6ZnO22– + 3H2O
Atom N mengalami perubahan bilangan +3 –2 0 –2 +1 –3 +1 +2 –2 +1 –2
oksidasi dari +4 menjadi +5 dan +3,
sedangkan atom H dan O tidak mengalami Penurunan bilangan oksidasi sebesar 6
perubahan bilangan oksidasi. c. C H4 + 2O2 ⎯→ C O2 + 2H2O
b. F2+ 2KI → 2KF + I2 –4 +1 0 +4 –2 +1 –2
0 +1 –1 +1 –1 0
Kenaikan bilangan oksidasi sebesar 8
Atom F mengalami perubahan bilangan
oksidasi dari 0 menjadi –1, sedangkan atom I d. Cl2 + I O3– + 2OH– ⎯→ I O4– + 2Cl– + H2O
mengalami perubahan bilangan oksidasi dari 0 +5 –2 –2 –1 +7 –2 –1 +1 –2
–1 menjadi 0. Adapun atom K tidak mengalami Kenaikan bilangan oksidasi sebesar 2
perubahan bilangan oksidasi.
8. Reaksi autoredoks adalah reaksi redoks dengan
5. (NH4)2Cr2O7 → N2 + 4H2O + Cr2O3 oksidator dan reduktor berupa zat yang sama.
–3 +1 +6 –2 0 +1 –2 +3 –2 a. 2PbSO4 + 2H2O → PbO2 + Pb + 2H2SO4
oksidasi +2 +6 –2 +1 –2 +4 –2 0 +1 +6 –2
reduksi oksidasi
reduksi
Hasil oksidasi berupa N2, sedangkan hasil reduksi
berupa Cr2O3. Reaksi tersebut termasuk reaksi autoredoks.
6. – Bilangan oksidasi S dalam S8 = 0 b. Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2
– Bilangan oksidasi H2S = 0 0 +1 –1 +2 –1 0
(2 × BO H) + (1 × BO S) = 0 oksidasi
(2 × (+1)) + BO S = 0 reduksi
2 + BO S = 0
Reaksi tersebut bukan reaksi autoredoks.
BO S = –2
– Bilangan oksidasi CaSO4 = 0 c. 3K2MnO4 + 4HCl → MnO2 + 2KMnO4 + 4KCl + 2H2O
+1 +6 –2 +1 –1 +4 –2 +1 +7 –2 +1 –1 +1 –2
(1 × BO Ca) + (1 × BO S) + (4 × BO O) = 0
(1 × (+2)) + BO S + (4 × (–2)) = 0 reduksi
2 + BO S – 8 = 0 oksidasi
BO S = +6 Reaksi tersebut termasuk reaksi autoredoks.

Kimia Kelas X 27
d. FeO + CO → Fe + CO2 9. Reaksi Cu2+ + 2e– → Cu merupakan proses reduksi
+2 –2 +2 –2 0 +4 –2 karena melibatkan penangkapan elektron, sedang-
reduksi kan reaksi 2Cl– → Cl2 + 2e– merupakan proses
oksidasi oksidasi karena melibatkan pelepasan elektron.
Reaksi tersebut bukan reaksi autoredoks. 10. 2FeCl2 + Cl2 ⎯→ 2FeCl3
+2 0 +3 –1
e. 2TiBr3 → TiBr2 + TiBr4
+3 –1 +2 –1 +4 –1 Oksidasi
reduksi Reduksi
oksidasi Reaksi tersebut tidak dapat dikategorikan reaksi
Reaksi tersebut termasuk reaksi autoredoks. konproporsionasi meskipun hasil oksidasi dan
reduksinya sama yaitu FeCl3. Hal ini karena hasil
oksidasi berupa unsur Fe dalam senyawa FeCl3,
sedangkan hasil reduksi berupa unsur Cl dalam
senyawa FeCl3. Jadi, meskipun senyawa hasil
oksidasi dan hasil reduksi sama, tetapi unsurnya
berbeda.

28 Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)


A. Pilihan Ganda ion positif dan ion negatif yang bergerak bebas
1. Jawaban: c sehingga dapat menghantarkan arus listrik.
Larutan HCOOH termasuk elektrolit lemah karena Dalam keadaan padat atau kristal, ion-ion dalam
HCOOH hanya terionisasi sebagian dalam air, senyawa ion tidak dapat bergerak bebas
sedangkan CO(NH2)2 dan C2H5OH termasuk zat sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik.
nonelektrolit karena tidak terionisasi dalam air. 6. Jawaban: d
Adapun NaOH dan KI termasuk elektrolit kuat Larutan yang diharapkan dapat menghantarkan
karena terionisasi sempurna dalam air. arus listrik paling baik adalah larutan elektrolit kuat,
2. Jawaban: c seperti larutan natrium klorida (NaCl). Semakin
Natrium klorida (NaCl) merupakan senyawa ion besar konsentrasi suatu larutan elektrolit, jumlah
yang terionisasi sempurna (α = 1) dalam air ion yang bergerak bebas semakin banyak
menghasilkan ion Na+ dan ion Cl– sehingga dapat sehingga larutan natrium klorida 1 M merupakan
menghantarkan arus listrik. Larutan natrium larutan yang dapat menghantarkan listrik paling
klorida termasuk elektrolit kuat. Ketika diuji baik. Larutan glukosa (C 6H12O6) merupakan
menggunakan alat uji elektrolit, lampu akan larutan nonelektrolit, sedangkan larutan asam cuka
menyala terang dan pada elektrode terdapat (CH3COOH) merupakan larutan elektrolit lemah.
banyak gelembung gas. 7. Jawaban: c
3. Jawaban: b Larutan elektrolit kuat ditandai dengan lampu
Asam cuka termasuk zat elektrolit lemah karena menyala terang dan terdapat banyak gelembung
asam cuka hanya terionisasi sebagian dalam air gas pada elektrode ketika diuji menggunakan alat
(0 < α < 1). Dalam larutan asam cuka terdapat ion uji elektrolit, seperti larutan nomor 2) dan 3).
CH3COO–, ion H+, dan molekul CH3COOH. Sementara itu, larutan elektrolit lemah ditandai
dengan lampu menyala redup atau padam dan
4. Jawaban: a terdapat sedikit atau banyak gelembung gas pada
Larutan nonelektrolit ditandai dengan lampu padam elektrode ketika diuji menggunakan alat uji
dan tidak ada gelembung gas pada elektrode ketika elektrolit, seperti larutan nomor 1) dan 5). Adapun
diuji menggunakan alat uji elektrolit, seperti larutan larutan nomor 4) termasuk nonelektrolit karena
nomor 1). Sementara itu, larutan elektrolit lemah lampu padam dan tidak terdapat gelembung gas
ditandai dengan lampu menyala redup atau padam pada elektrode ketika diuji menggunakan alat uji
dan terdapat sedikit atau banyak gelembung gas elektrolit.
pada elektrode ketika diuji menggunakan alat uji
elektrolit, seperti larutan nomor 2), 3), dan 4). 8. Jawaban: e
Adapun larutan nomor 5) termasuk elektrolit kuat Jumlah mol zat mula-mula = 0,6 mol
karena lampu menyala terang dan terdapat banyak Jumlah mol zat yang terionisasi = 0,3 mol
mol zat yang terionisasi 0,3 mol
gelembung gas pada elektrode ketika diuji α= = = 0,5
mol zat mula-mula 0,6 mol
menggunakan alat uji elektrolit.
Larutan AB merupakan elektrolit lemah karena
5. Jawaban: d mempunyai derajat ionisasi 0 < α < 1. Jika diuji
Senyawa ion merupakan senyawa yang dapat menggunakan alat uji daya hantar listrik, lampu
menghantarkan arus listrik dalam wujud lelehan akan menyala redup atau padam dan terdapat
dan larutan. Hal ini karena dalam keadaan lelehan banyak atau sedikit gelembung gas pada kedua
dan larutan senyawa ion dapat terurai menjadi elektrode.

Kimia Kelas X 29
9. Jawaban: c ion klorida (Cl -). Ion kalsium akan bergerak
Air laut, air sungai, dan air hujan mengandung menuju elektrode negatif (katode) dan
partikel-partikel zat terlarut yang dapat mengalami menangkap elektron dari katode. Sementara itu,
ionisasi sehingga ketiga jenis air tersebut dapat ion klorida akan bergerak menuju elektrode positif
menghantarkan arus listrik. Ketiga jenis air (anode) dan melepas elektron ke anode.
tersebut termasuk larutan elektrolit. Hal ini
15. Jawaban: e
dibuktikan dengan menyalanya lampu pada alat
Zat yang dapat menghantarkan arus listrik adalah
uji elektrolit.
lelehan garam dapur. Hal ini disebabkan garam
10. Jawaban: a dapur termasuk senyawa ion dan dalam bentuk
HCl merupakan senyawa kovalen polar. Senyawa lelehan terdapat ion-ion yang bergerak bebas.
kovalen polar tidak dapat menghantarkan arus Adapun larutan urea, etanol murni, larutan
listrik dalam bentuk murni karena tidak terdapat amilum, dan cairan asam sulfat termasuk zat
ion-ion yang bergerak bebas. Ketika HCl murni nonelektrolit karena tidak mengandung ion-ion
diuji menggunakan alat uji elektrolit, lampu tidak yang bergerak bebas.
menyala dan tidak terdapat gelembung gas pada
16. Jawaban: b
kedua elektrode. Dalam bentuk larutan, HCl dapat
terionisasi sehingga mampu menghantarkan arus 1) Bilangan oksidasi VN = 0
listrik. Adapun NaCl merupakan senyawa ion. (1 × BO V) + (1 × BO N) = 0
Senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik (1 × BO V) + (1 × (–3)) = 0
dalam bentuk lelehan maupun larutan. Ketika BO V – 3 = 0
lelehan NaCl diuji menggunakan alat uji elektrolit, BO V = +3
lampu menyala terang dan terdapat banyak 2) Bilangan oksidasi VF5 = 0
gelembung gas pada kedua elektrode. (1 × BO V) + (5 × BO F) = 0
(1 × BO V) + (5 × (–1)) = 0
11. Jawaban: e BO V – 5 = 0
Gula pasir (C 12 H 22 O 11 ) merupakan zat BO V = +5
nonelektrolit. Hal ini disebabkan gula pasir tidak
mengalami ionisasi jika dilarutkan dalam air. Jika 3) Bilangan oksidasi VCl3 = 0
diuji menggunakan alat uji elektrolit, lampu tidak (1 × BO V) + (3 × BO Cl) = 0
menyala dan tidak terdapat gelembung gas pada (1 × BO V) + (3 × (–1)) = 0
kedua elektrode. BO V – 3 = 0
BO V = +3
12. Jawaban: d 4) Bilangan oksidasi VSO4 = 0
Larutan asam format termasuk larutan elektrolit
(1 × BO V) + (1 × BO S) + (4 × BO O) = 0
lemah karena asam format terionisasi sebagian
dalam air (mempunyai derajat ionisasi 0 < α < 1), (1 × BO V) + (1 × 6) + (4 × (–2)) = 0
sedangkan larutan kalium klorida termasuk BO V + 6 – 8 = 0
larutan elektrolit kuat karena terionisasi sempurna BO V = +2
dalam air (mempunyai derajat ionisasi α = 1). 5) Bilangan oksidasi VOSO4 = 0
Ketika terionisasi dalam air, jumlah ion dalam (1 × BO V) + (1 × BO O) + (1 × BO S)
larutan kalium klorida lebih banyak daripada + (4 × BO O) = 0
jumlah ion dalam larutan asam format dengan
(1 × BO V) + (1 × (–2)) + (1 × 6) + (4 × (–2)) = 0
konsentrasi yang sama. Dengan demikian, daya
hantar larutan kalium klorida 0,1 M lebih baik BO V – 2 + 6 – 8 = 0
daripada larutan asam format 0,1 M. BO V = +4
Jadi, bilangan oksidasi vanadium paling tinggi
13. Jawaban: c
terdapat dalam senyawa VF5.
Air limbah yang dapat menghantarkan arus listrik
paling baik ditandai dengan nyala lampu terang, 17. Jawaban: c
banyak terdapat gelembung gas pada kedua 1) Bilangan oksidasi H2S2O7 = 0
elektrode, serta mempunyai derajat ionisasi sama (2 × BO H) + (2 × BO S) + (7 × BO O) = 0
dengan 1 (α = 1) seperti air limbah L dan N. (2 × (+1)) + (2 × BO S) + (7 × (–2)) = 0
14. Jawaban: d 2 + (2 × BO S) – 14 = 0
Saat arus listrik melalui lelehan kalsium klorida, 2 × BO S = 12
akan terjadi proses elektrolisis. Kalsium klorida BO S = +6
akan terionisasi menjadi ion kalsium (Ca2+) dan

30 Ulangan Tengah Semester


2) Bilangan oksidasi CaS = 0 Jadi, bilangan oksidasi atom mangan pada
(1 × BO Ca) + (1 × BO S) = 0 senyawa KMnO4, Na2MnO4, Mn2O3, dan MnO2
(1 × (+2)) + BO S = 0 secara berurutan yaitu +7, +6, +3, dan +4.
2 + BO S = 0 20. Jawaban: d
BO S = –2 Bilangan oksidasi ClO3–
3) Bilangan oksidasi H2SO3 = 0 (1 × BO Cl) + (3 × BO O) = –1
(2 × BO H) + (1 × BO S) + (3 × BO O) = 0 BO Cl + (3 × (–2)) = –1
(2 × (+1)) + BO S + (3 × (–2)) = 0 BO Cl – 6 = –1
BO Cl = +5
2 + BO S – 6 = 0
Jadi, bilangan oksidasi atom Cl dalam ClO 3–
BO S = +4
adalah +5.
4) Bilangan oksidasi S dalam S8 = 0
21. Jawaban: b
5) Bilangan oksidasi Na2S2O3 = 0 Reaksi redoks merupakan reaksi pelepasan dan
(2 × BO Na) + (2 × BO S) + (3 × BO O) = 0 penangkapan elektron atau transfer elektron
(2 × (+1)) + (2 × BO S) + (3 × (–2)) = 0 sehingga dalam reaksi redoks berlangsung reaksi
2 + (2 × BO S) – 6 = 0 reduksi dan oksidasi. Pada reaksi redoks
2 × BO S = +4 melibatkan penurunan dan kenaikan bilangan
BO S = +2 oksidasi. Reaksi redoks juga dapat melibatkan
Jadi, senyawa yang mengandung atom belerang peristiwa pengikatan dan pelepasan oksigen.
dengan bilangan oksidasi +4 adalah H2SO3. 22. Jawaban: e
18. Jawaban: e Reaksi oksidasi merupakan reaksi yang ditandai
dengan kenaikan bilangan oksidasi, pelepasan
SnCl2 + 2HCl + 2HNO3 → SnCl4 + 2H2O + 2NO2
elektron, atau pengikatan oksigen.
+2 –1 +1 –1 +1 +5 –2 +4 –1 +1 –2 +4 –2
▲ 1) MnO2 → Mn2+
+4 –2 +2
Jadi, bilangan oksidasi atom nitrogen berubah ▲
reduksi
dari +5 menjadi +4.
19. Jawaban: a 2) SO42– → SO2
+6 –2 +4 –2
1) Bilangan oksidasi KMnO4 = 0 ▲
reduksi
(1 × BO K) + (1 × BO Mn) + (4 × BO O) = 0
(1 × (+1)) + BO Mn + (4 × (–2)) = 0 3) 2Br – → Br2
1 + BO Mn – 8 = 0 –1 0

BO Mn = +7 oksidasi

2) Bilangan oksidasi Na2MnO4 = 0 4) Cd → Cd2+ + 2e–


(2 × BO Na) + (1 × BO Mn) + (4 × BO O) = 0 0 +2

(2 × (+1)) + BO Mn + (4 × (–2)) = 0 oksidasi
2 + BO Mn – 8 = 0 Jadi, pasangan reaksi oksidasi ditunjukkan oleh
BO Mn = +6 nomor 3) dan 4).
3) Bilangan oksidasi Mn2O3 = 0
23. Jawaban: c
(2 × BO Mn) + (3 × BO O) = 0
Besi yang tidak dapat dioksidasi lagi artinya besi
(2 × BO Mn) + (3 × (–2)) = 0 mempunyai bilangan oksidasi tertinggi sehingga
(2 × BO Mn) – 6 = 0 tidak dapat mengalami kenaikan bilangan
2 × BO Mn = +6 oksidasi lagi. Berdasarkan harga bilangan
BO Mn = +3 oksidasi yang dimiliki besi, besi yang tidak dapat
4) Bilangan oksidasi MnO2 = 0 dioksidasi lagi adalah besi yang mempunyai
bilangan oksidasi +3. Besi dalam bentuk unsur
(1 × BO Mn) + (2 × BO O) = 0
bebas mempunyai bilangan oksidasi 0 (nol),
BO Mn + (2 × (–2)) = 0
sedangkan dalam bentuk senyawa besi
BO Mn – 4 = 0 mempunyai bilangan oksidasi +2 dan +3.
BO Mn = +4 Bilangan oksidasi Fe dalam Fe = 0
Bilangan oksidasi Fe dalam FeCl2 = +2

Kimia Kelas X 31
Bilangan oksidasi Fe dalam Fe2O3 = +3 2) BO N dalam NO 2 = +4 → NO 2 dapat
Bilangan oksidasi Fe dalam FeSO4 = +2 mengalami reaksi disproporsionasi
Bilangan oksidasi Fe dalam Fe(NO3)2 = +2 3) BO N dalam NO3– = +5 → NO–3 tidak dapat
Jadi, besi yang tidak dapat dioksidasi lagi terdapat mengalami reaksi disproporsionasi
dalam senyawa Fe2O3. 4) BO N dalam N 2 O 3 = +3 → N 2 O 3 dapat
mengalami reaksi disproporsionasi
24. Jawaban: a
5) BO N dalam N 2 O 4 = +4 → N 2 O 4 dapat
Reaksi redoks ditandai dengan adanya per-
mengalami reaksi disproporsionasi
ubahan bilangan oksidasi.
1) 2HCl(aq) + Mg(s) → MgCl2(aq) + H2(g) Jadi, NO 3– tidak dapat mengalami reaksi
+1 –1 0 +2 –1 0 disproporsionasi.
▲ ▲
Reduksi 27. Jawaban: e
Oksidasi Zn + 2MnO2 + 2NH4+ → Zn2+ + Mn2O3 + 2NH3 + H2O
0 +4 –2 –3+1 +2 +3 –2 –3+1 +1–2
▲ ▲
oksidasi
Reaksi tersebut merupakan reaksi reduksi
oksidasi (redoks). reduksi

2) Na2O(s) + H2O(A) → 2NaOH(aq)


Oksidator merupakan zat yang mengalami reaksi
+1 –2 +1 –2 +1 –2 +1
reduksi, yaitu MnO2. Adapun hasil reduksinya
Tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi
adalah Mn2O3.
(bukan reaksi redoks).
3) CO2(g) + H2O(A) → H2CO3(aq) 28. Jawaban: b
+4 –2 +1–2 +1+4–2 Pereduksi artinya zat yang mengalami oksidasi
Tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi 1) MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
(bukan reaksi redoks). +4–2 +1–1 +2–1 +1–2 0
reduksi ▲ ▲
4) CaO(s) + SO3(g) → CaSO4(s)
+2–2 +6–2 +2 +6–2 oksidasi
Tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi 2) Pb3O4 + 8HCl → 3PbCl2 + 4H2O + Cl2
(bukan reaksi redoks). 8/3 –2 +1–1 +2–1 +1–2 0
5) NH3(g) + HCl(aq) → NH4Cl(s) reduksi ▲ ▲

–3 +1 +1–1 –3+1–1 oksidasi


Tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi
(bukan reaksi redoks). 3) K2Cr2O7 + 14HCl → 2KCl + 2CrCl3 + 7H2O + 3Cl2
+1+6–2 +1–1 +1–1 +3–1 +1–2 0
25. Jawaban: a reduksi ▲ ▲
PbSO4 + 2H2O → PbO2 + Pb + H2SO4 oksidasi
+2+6–2 +1 –2 +4 –2 0 +1+6–2
▲ ▲
oksidasi 4) SnCl2 + 2HCl + 2HNO3 → SnCl4 + 2H2O + 2NO2
+2 –1 +1 –1 +1+5–2 +4–1 +1–2 +4 –2
reduksi ▲ ▲
oksidasi
Reaksi autoredoks merupakan reaksi redoks reduksi
dengan oksidator dan reduktor berupa zat yang HCl tidak mengalami perubahan bilangan
sama. Zat yang mengalami reaksi autoredoks oksidasi.
adalah Pb dengan perubahan bilangan oksidasi
dari +2 menjadi +4 dan 0. Jadi, asam klorida yang bersifat sebagai
pereduksi terdapat pada reaksi 1), 2), dan 3).
26. Jawaban: c
29. Jawaban: e
Reaksi disproporsionasi merupakan reaksi redoks
dengan oksidator dan reduktor berupa zat yang Zn + Ag2O + H2O → Zn(OH)2 + 2Ag
sama, artinya atom yang mengalami reaksi 0 +1 –2 +1 –2 +2 –2 +1 0
▲ ▲
oksidasi dan reduksi adalah atom yang sama. oksidasi
Dengan demikian, atom N yang mengalami reaksi reduksi
disproporsionasi tidak boleh mempunyai bilangan
oksidasi minimum (–3) atau maksimum (+5). Oksidator merupakan zat yang mengalami reaksi
1) BO N dalam N2 = 0 → N2 dapat mengalami reduksi atau penurunan bilangan oksidasi seperti
reaksi disproporsionasi Ag2O. Pada reaksi tersebut, bilangan oksidasi Ag

32 Ulangan Tengah Semester


mengalami penurunan dari +1 menjadi 0. Semakin banyak jumlah ion yang terkandung
Sementara itu, reduktor merupakan zat yang dalam suatu larutan, daya hantar listriknya semakin
mengalami reaksi oksidasi seperti Zn. Zn(OH)2 baik. Jadi, urutan kekuatan daya hantar listrik dari
merupakan hasil oksidasi, sedangkan Ag yang paling baik yaitu larutan NaCl 0,2 M, larutan
merupakan hasil reduksi. H2SO4 0,1 M, larutan NH4OH 0,1 M, dan larutan
glukosa 2 M.
30. Jawaban: a
4KClO3 + 3N2H4 → 4KCl + 6H2O + 6NO 4. Berdasarkan daya hantar listriknya, zat dibedakan
+1 +5 –2 –2 +1 +1 –1 +1 –2 +2 –2 menjadi nonelektrolit dan elektrolit. Zat
reduksi
▲ ▲ nonelektrolit adalah zat yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik karena tidak
oksidasi
mengandung ion-ion yang bergerak bebas.
Spesi yang mengalami reaksi reduksi umumnya Contoh zat yang bersifat nonelektrolit, adalah
mengikat elektron, melepaskan oksigen, atau larutan CO(NH2)2, H2SO4 murni, kristal NaCl, dan
mengalami penurunan bilangan oksidasi. Pada C2H5OH 70%. Sementara itu, zat elektrolit adalah
reaksi tersebut, KClO3 mengalami reaksi reduksi zat yang dapat menghantarkan arus listrik karena
karena bilangan oksidasi atom Cl mengalami mengandung ion-ion yang bergerak bebas.
penurunan dari +5 menjadi –1. Sementara itu, Contoh zat elektrolit adalah lelehan KCl, larutan
N 2 H 4 mengalami oksidasi karena bilangan CaCl2, larutan NH4OH, dan larutan HCOOH.
oksidasi atom N mengalami kenaikan dari –2 5. Ketika alat uji elektrolit dicelupkan ke dalam HCl
menjadi +2. murni, lampu tidak menyala dan tidak timbul
gelembung gas pada kedua elektrode. Hal ini
B. Uraian disebabkan HCl murni tidak mengandung ion-ion
1. Ketika alat uji dicelupkan dalam larutan X, lampu yang bergerak bebas. Sementara itu, ketika alat
menyala terang dan terdapat banyak gelembung uji elektrolit dicelupkan ke dalam larutan HCl,
gas pada kedua elektrodenya. Hal ini me- lampu menyala terang dan timbul banyak
nunjukkan bahwa larutan X bersifat elektrolit kuat. gelembung gas pada kedua elektrode. Hal ini
Contoh elektrolit kuat adalah larutan HCl. Adapun disebabkan larutan HCl mengandung ion-ion
ketika alat uji dicelupkan dalam larutan Y, lampu yang bergerak bebas.
tidak menyala dan tidak terbentuk gelembung gas 6. a. Bilangan oksidasi S2O32– = –2
pada kedua elektrode. Hal ini menunjukkan (2 × BO S) + (3 × BO O) = –2
bahwa larutan Y bersifat nonelektrolit. Contoh (2 × BO S) + (3 × (–2)) = –2
larutan nonelektrolit adalah larutan urea. (2 × BO S) – 6 = –2
2. Senyawa ion dalam bentuk padatan memiliki 2 × BO S = +4
susunan sangat rapat sehingga ion-ionnya tidak BO S = +2
dapat bergerak bebas. Hal ini mengakibatkan b. Bilangan oksidasi MnCl2 = 0
padatan senyawa ion tidak dapat menghantarkan (1 × BO Mn) + (2 × BO Cl) = 0
arus listrik. BO Mn + (2 × (–1)) = 0
3. a. Larutan glukosa 2 M merupakan larutan BO Mn – 2 = 0
nonelektrolit. BO Mn = +2
b. Larutan H2SO4 0,1 M c. Bilangan oksidasi KO2 = 0
H2SO4(aq) → 2H+(aq) + SO42–(aq) (1 × BO K) + (2 × BO O) = 0
0,1 M 0,2 M 0,1 M (1 × (+1)) + (2 × BO O) = 0
Larutan H2SO4 0,1 M merupakan larutan 1 + (2 × BO O) = 0
elektrolit kuat yang mengandung 0,3 M ion. 2 × BO O = –1
1
c. NH4OH 0,1 M merupakan larutan elektrolit BO O = – 2
lemah.
d. Bilangan oksidasi CaCrO4 = 0
NH4OH(aq) R NH4+(aq) + Cl–(aq)
(1 × BO Ca) + (1 × BO Cr) + (4 × BO O) =0
d. Larutan NaCl 0,2 M (1 × (+2)) + BO Cr + (4 × (–2)) =0
NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl–(aq) 2 + BO Cr – 8 =0
0,2 M 0,2 M 0,2 M
BO Cr = +6
Larutan NaCl 0,2 M merupakan larutan
elektrolit kuat yang mengandung 0,4 M ion. e. Bilangan oksidasi atom P dalam P4 = 0

Kimia Kelas X 33
7. a. Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2 b. 2Al + 3H2SO4 → Al2(SO4)3 + 3H2
0 +1 –1 +2 –1 0 0 +1+6–2 +3 +6–2 0
▲ ▲ ▲ ▲
oksidasi oksidasi

reduksi reduksi

Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks. Reaksi tersebut bukan reaksi autoredoks.
b. CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + CO2 + H2O c. 2TiCl3 → TiCl4 + TiCl2
+2 +4 –2 +1 –1 +2 –1 +4–2 +1–2 +3 –1 +4–1 +2–1
▲ ▲
Tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi oksidasi
(bukan reaksi redoks). reduksi
c. 3I2 + 6KOH → 5KI + KIO3 + 3H2O
0 +1–2+1 +1–1 +1+5–2 +1–2
Reaksi tersebut merupakan reaksi autoredoks.
reduksi
▲ ▲ d. Br2 + 2NaOH → NaBr + NaBrO + H2O
0 +1–2+1 +1 –1 +1 +1–2 +1–2
oksidasi ▲ ▲
reduksi

Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks. oksidasi

d. 2CuSO4 + 4KI → 2CuI + I2 + 2K2SO4 Reaksi tersebut merupakan reaksi


+2+6–2 +1–1 +1–1 0 +1+6–2
▲ ▲ autoredoks.
reduksi
e. AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3
oksidasi +1+5–2 +1 –1 +1 –1 +1 +5 –2
Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks. Reaksi tersebut bukan reaksi autoredoks.
e. CrCl3 + Al → AlCl3 + Cr 10. a. 3Br2 + 6OH– → BrO3– + 5Br – + 3H2O
+3 –1 0 +3–1 0
▲ ▲ 0 –2 +1 +5 –2 –1 +1 –2
oksidasi ▲ ▲
oksidasi
reduksi
reduksi
Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks.
Br 2 merupakan oksidator dan reduktor
8. Ca3(PO4)2 + SiO2 + C → CaSiO3 + CO + P4
karena mengalami kenaikan sekaligus
+2 +5 –2 +4 –2 0 +2 +4 –2 +2–2 0
reduksi ▲ ▲ penurunan bilangan oksidasi dari 0 menjadi
+5 dan –1.
oksidasi
b. 2HCl + H2SO4 → Cl2 + SO2 + 2H2O
Oksidator : Ca3(PO4)2 +1 –1 +1 +6 –2 0 +4 –2 +1 –2
▲ ▲
oksidasi
Reduktor :C
Hasil oksidasi : CO reduksi
Hasil reduksi : P4
H2SO4 merupakan oksidator karena atom S
9. a. NaOH + HCl → NaCl + H2O mengalami penurunan bilangan oksidasi dari
+1–2+1 +1–1 +1–1 +1–2
+6 menjadi +4, sedangkan HCl merupakan
Reaksi tersebut bukan reaksi autoredoks.
reduktor karena atom Cl mengalami kenaikan
bilangan oksidasi dari –1 menjadi 0.

34 Ulangan Tengah Semester


Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana menurut aturan IUPAC;
2. memberi nama senyawa dengan menerapkan aturan IUPAC;
3. menjelaskan cara menyetarakan persamaan reaksi sederhana.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai peserta didik:
1. mensyukuri keberadaan berbagai ciptaan Tuhan;
2. bertanggung jawab, memiliki rasa ingin tahu tinggi, cermat, dan teliti dalam setiap kegiatan.

Senyawa Biner

Senyawa Poliatom

Tata Nama Senyawa Senyawa Asam

Latihan 1 Senyawa Basa

Senyawa Oksida
Latihan 2
Soal-Soal Materi Senyawa Hidrat

Ulangan Harian Persamaan Reaksi Persamaan Reaksi Kimia


Kimia Sedehana

Penyetaraan Persamaan
Reaksi Kimia

Tata Nama Senyawa


dan Persamaan Reaksi
Kimia Sederhana

Senyawa dalam Kehidupan Sehari-hari


Jons Jakob
Berzelius Tugas Bagaimana Cara Membuktikan Pelapukan
Kapur?

Bagaimana Reaksi Natrium Hipoklorit?

Informasi Kegiatan

Pembuatan Es
Kering (Dry Ice) Selancar Internet
Tata Nama dan Persamaan Reaksi

Kimia Kelas X 35
A. Pilihan Ganda 8. Jawaban: e
1. Jawaban: b Penamaan senyawa biner yang terdiri atas
CaCl2 merupakan senyawa biner yang tersusun nonlogam dan nonlogam ditandai dengan awalan
atas ion kalsium (Ca2+) dan ion klorida (Cl–). Jadi, Yunani dan unsur yang di belakang diakhiri dengan
nama yang tepat untuk senyawa CaCl2 adalah akhiran -ida. Penamaan senyawa di atas yang
kalsium klorida. Kalium klorida memiliki rumus KCI, tepat sebagai berikut.
kalsium iodida memiliki rumus CaI2, kalium bromida 1) PCl3 = fosfor triklorida
memiliki rumus KBr, dan kalsium bromida memiliki 2) CCl4 = karbon tetraklorida
rumus CaBr2. 3) P2O5 = difosfor pentaoksida
4) CO = karbon monoksida
2. Jawaban: a 5) N2O5 = dinitrogen pentaoksida
Natrium nitrat terbentuk dari ion natrium (Na+) dan Jadi, penamaan senyawa yang tidak tepat adalah
ion nitrat (NO3–). Jadi, rumus kimia natrium nitrat opsi e.
adalah NaNO3. Sementara itu, NaNO2 merupakan
senyawa natrium nitrit. Adapun senyawa Ni(NO3)2 9. Jawaban: b
merupakan senyawa nikel(II) nitrat, Ni(NO 2)2 Rumus
No. Kation Anion Molekul Nama
merupakan senyawa nikel(II) nitrit, dan NaMnO4
merupakan senyawa natrium permanganat. 1) Ba2+ OH– Ba(OH)2 Barium hidroksida
2) Al3+ CO32– Al2(CO3)3 Aluminium karbonat
3. Jawaban: d 3) H+ ClO– HClO Asam hipoklorit
Berdasarkan pernyataan dalam soal, karbit 4) Cu2+ NO3– Cu(NO3)2 Tembaga(II) nitrat
bereaksi dengan air menghasilkan gas yang mudah 5) Mn2+ PO33– Mn3(PO3)2 Mangan(II) fospit
terbakar. Hal ini berarti rumus kimia karbit adalah
CaC2. Senyawa CaC2 tersusun atas ion kalsium 10. Jawaban: a
(Ca2+) dan ion karbida (C–). Dengan demikian, Senyawa asam adalah senyawa yang
nama kimia CaC2 adalah kalsium karbida. mengandung ion H+. Asam karbonat terdiri atas
4. Jawaban: c ion H+ dan ion karbonat (CO32–) sehingga rumus
molekulnya H2CO3. Asam nitrat terdiri atas ion H+
No. Rumus Kimia Nama Senyawa
dan ion nitrat (NO3–) sehingga rumus molekulnya
1) KMnO 4 kalium permanganat HNO3. Asam sulfida terdiri atas ion H+ dan ion
2) NaNO 2 natrium nitrit sulfida (S2–) sehingga rumus molekunya H2S. Jadi
3) CaCO 3 kalsium karbonat
4) K2SO 4 kalium sulfat opsi yang benar dari rumus dari asam karbonat,
5) Na 2 S2 O3 natrium tiosulfat asam nitrat, dan asam sulfida berturut-turut adalah
opsi a. Sementara itu, H3PO4 merupakan rumus
5. Jawaban: d asam fosfat, H2SO3 merupakan rumus asam sulfit,
Rumus kimia yang dapat terbentuk dari ion-ion dan HNO2 merupakan rumus asam nitrit.
tersebut yaitu Mg3(PO4)2, MgSO4, Mg(ClO4)2,
Cr3(PO4)2, CrSO4, dan Cr(ClO4)2. 11. Jawaban: d
Kobal(I) sulfida terbentuk dari ion kobal yang
6. Jawaban: a memiliki muatan +1 (Co+) dan ion sulfida(S2–). Jadi,
Senyawa pereaksi berupa PbO 2 (timbal(IV) rumus kimia kobal(I) sulfida adalah Co2S. Senyawa
oksida), Pb (timbal), dan H2SO4 (asam sulfat). CoS memiliki nama kobal(II) sulfida. Senyawa CuS
Senyawa hasil reaksi berupa PbSO4 (timbal(II) memiliki nama tembaga(II) sulfida. Senyawa AuS
sulfat) dan H2O (air). memiliki nama emas(II) sulfida, dan senyawa Au2S
7. Jawaban: b memiliki nama emas(I) sulfida.
Senyawa NaBrO3 merupakan senyawa poliatom 12. Jawaban: c
yang terbentuk dari kation natrium (Na+) dan anion Senyawa hidrat merupakan senyawa yang
unsur golongan VIIA yang mengandung oksigen. berwujud kristal yang mampu mengikat air dari
Penamaaan anionnya tergantung jumlah udara atau bersifat higroskopis. Garam inggris
oksigennya, BrO– dinamakan hipobromit, BrO2– merupakan garam magnesium sulfat yang
dinamakan bromit, BrO3– dinamakan bromat, mengikat tujuh molekul air. Jadi, rumus kimia
sedangkan BrO4– dinamakan perbromat. Jadi, nama garam inggris adalah MgSO4 . 7H2O (magnesium
senyawa yang tepat adalah natrium bromat. sulfat heptahidrat). Sementara itu, CaSO4.2H2O

36 Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi Kimia Sederhana


merupakan senyawa kalsium sulfat dihidrat. 3) Fe3(PO4)2 = besi(II) fosfat
BaSO4.7H2O merupakan senyawa barium sulfat 4) H2C2O4 = asam oksalat
heptahidrat. Na2SO4.7H2O merupakan senyawa 5) LiOH = litium hidroksida
natrium sulfat heptahidrat. Na 2CO 3.10H 2 O
2. a. NaClO2 : Na+ + ClO2–
merupakan senyawa natrium karbonat dekahidrat.
b. MnCr2O7 : Mn2+ + Cr2O72–
13. Jawaban: d
Senyawa poliatom merupakan gabungan dari ion- c. Mg(CN)2 : Mg2+ + CN–
ion poliatomi (ion-ion yang terdiri atas dua atau d. BaCO3 : Ba2+ + CO32–
lebih atom-atom yang terikat dengan ikatan e. CH3COOH : CH3COO– + H+
kovalen). Misalnya asam sulfat (H 2SO4) dan
3. Senyawa Biner Senyawa Poliatom
amonium nitrat (NH 4 NO 3 ). Timah(II) oksida
memiliki rumus SnO, kalium klorida memiliki rumus Magnesium nitrida Tembaga(II) hidroksida
KCl, dan difosfor pentaoksida memiliki rumus (Mg 3N2 ) (Cu(OH) 2 )
P 2 O 5 . Ketiga senyawa tersebut merupakan Asam sianida Kalsium sulfat
(HCN) (CaSO 4 )
senyawa biner karena terdiri atas dua unsur.
Seng klorida Kobal(III) fosfat
14. Jawaban: d (ZnCl 2) (CoPO 4 )
FeS (besi(II) sulfida) merupakan senyawa biner Karbon tetraklorida
yang tersusun atas unsur logam dan nonlogam. (CCl 4 )
HCl (asam klorida) merupakan senyawa asam yang
tersusun atas unsur nonlogam dan nonlogam. 4. CaSO4 . 2H2O merupakan senyawa kalsium sulfat
FeCl2 (bes(II) klorida) merupakan senyawa biner dihidrat atau dikenal dengan nama gips atau gipsum.
yang tersusun atas unsur logam dan nonlogam. Gips digunakan untuk membuat benda-benda
H2S (asam sulfida) merupakan senyawa asam keramik, hiasan, patung, tepung pembalut untuk
anorganik. Asam sitrat mempunyai rumus kimia patah tulang, penambal gigi, adukan plesteran, dan
C6H8O7. perekat dalam pembuatan kapur tulis.
15. Jawaban: b 5. Anion
Senyawa magnesium hidroksida dan aluminium Cl– SO42– PO43–
Kation
hidroksida secara berturut-turut mengandung ion
Mg2+ dan Al3+. Nama hidroksida merupakan ciri K
+
KCl K2SO4 K3PO4
senyawa basa, yaitu mengandung ion OH–. Jadi, (kalium (kalium (kalium
rumus kimia senyawa magnesium hidroksida dan klorida) sulfat) fosfat)
aluminium hidroksida berturut-turut adalah Mg(OH)2 Sr2+ SrCl2 SrSO4 Sr3(PO4)2
dan Al(OH)3. Adapun rumus kimia Ca(OH)2 memiliki (stronsium (stronsium (stronsium
nama kalsium hidroksida dan Mn(OH)2 memiliki klorida) sulfat) fosfat)
nama mangan(II) hidroksida.
Al3+ AlCl3 Al2(SO4)3 AlPO4
(aluminium (aluminium (aluminium
B. Uraian klorida) sulfat) fosfat)
1. Nama senyawa- senyawa di atas sebagai berikut.
NH4+ NH4Cl (NH4)2SO4 (NH4)3PO4
1) BaS = barium sulfida (amonium (amonium (amonium
2) Cl2O7 = dikloro heptaoksida klorida) sulfat) fosfat)

A. Pilihan Ganda O : 2a = d
1. Jawaban: d 2(1) = d
Misal prasamaan reaksi: d =2
aCa(OH)2(aq) + bHCl(aq) → cCaCl2(aq) + dH2O() H : 2a + b = 2d
a=1 2(1) + 2 = 2d
4 = 2d
Ca : a = c
d=2
c =1
Jadi, persamaan reaksi setaranya sebagai berikut.
Cl : b = 2c
Ca(OH)2(aq) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + 2H2O()
b = 2(1) = 2
a = 1, b = 2, c = 1, d = 2

Kimia Kelas X 37
2. Jawaban: b Jadi, hasil reaksi berupa amonium nitrat dan air.
aAl(s) + bH2SO4(aq) → cAl2(SO4)3(aq) + dH2(g) Oksigen memiliki rumus O2. Hidrogen memiliki
Misal: a = 1 rumus H2. Gas karbon dioksida memiliki rumus
Al : a = 2c H : 2b = 2d CO2. Amonium(I) nitrat merupakan penamaan yang
3 tidak tepat karena amonium bukan merupakan
1 = 2c 2( 2 ) = 2d logam transisi tetapi ion poliatom yang memiliki
1 muatan +1.
c = 2 3 = 2d
3 7. Produk merupakan zat hasil reaksi. Zat yang
S : b = 3c d= 2 merupakan produk adalah timbal(II) sianida
1 3 (Pb(CN)2) dan kalium sulfat (K2SO4). Sementara
b = 3( 2 ) = 2
itu, timbal(II) sulfat (PbSO4) dan kalium sianida
Jadi, persamaan reaksi setaranya sebagai berikut.
(KCN) merupakan zat pereaksi atau reaktan.
3 1 3
a = 1, b = 2 , c = 2 , d = 2 8. 1) aCH4(g) + bO2(g) → cCO2(g) + dH2O(g)
3 1 3 a=1
Al(s) + 2 H2SO4(aq) → 2 Al2(SO4)3(aq) + 2 H2(g) C : a =c
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––– × 2 c =1
2Al(s) + 3H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g) H : 4a = 2d
Jadi, koefisien reaksi secara berturut-turut a = 2, 4(1) = 2d
b = 3, c = 1, d = 3. 4 = 2d
d=2
3. Jawaban: b O : 2b = 2c + d
Reaksi antara 2 molekul asam bromida (2HBr) 2b = 2(1) + 2
dengan 1 molekul natrium oksida (Na2O) meng- 2b = 4
hasilkan 2 molekul natrium bromida (2NaBr) dan b=2
air (H2O). CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
Persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut.
2HBr(aq) + Na2O(s) → 2NaBr(aq) + H2O() Pembakaran senyawa CH4 menghasilkan
1 molekul CO2 dan 2 molekul H2O.
4. Jawaban: a
2) aC2H6(g) + bO2(g) → cCO2(g) + dH2O()
Berdasarkan gambar tersebut, dapat diketahui
a=1
bahwa zat reaktan berupa dua jenis molekul unsur
C : 2a = c
dan zat hasil reaksi berupa satu jenis molekul
2(1) = c
senyawa. Unsur yang bereaksi dapat dimisalkan
c=2
unsur X2 dan Y2. Unsur X2 sebanyak 1 dan unsur
H : 6a = 2d
Y2 sebanyak 2 ketika direaksikan menghasilkan
6(1) = 2d
senyawa XY2 sebanyak 2. Persamaan reaksi
d=3
dapat dituliskan sebagai berikut.
O : 2b = 2c + d
X2 + 2Y2 → 2XY2
2b = 2(1) + 3
5. Jawaban: d 2b = 5
Persamaan reaksi: 5
b= 2
Na2B4O7(s) + xH2O() + 2HCl(aq) → 4H3BO3(aq) + yNaCl(aq)
Na : 2= y 5
C2H6(g) + 2 O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O()
y=2
H : 2x + 2 = 12 ––––––––––––––––––––––––––––––––– × 2
2x = 10 2C2H6(g) + 5O2(g) → 4CO2(g) + 6H2O()
x=5 Pembakaran senyawa C2H6 menghasilkan
Jadi, persamaan reaksi lengkapnya sebagai berikut. 4 molekul CO2 dan 6 molekul H2O.
Na2B4O7(s) + 5H2O() + 2HCl(aq) → 4H3BO3(aq) + 2NaCl(aq) 3) aC3H8(g) + bO2(g) → cCO2(g) + dH2O()
Perbandingan x : y = 5 : 2. a=1
C : 3a = c
6. Jawaban: a
3(1) = c
Larutan amonium hidroksida (NH4OH) jika direaksi-
c=3
kan dengan larutan asam nitrat (HNO3) akan
H : 8a = 2d
membentuk persamaan reaksi sebagai berikut.
8(1) = 2d
NH4OH(aq) + HNO3(aq) → NH4NO3(aq) +H2O() d=4

38 Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi Kimia Sederhana


O: 2b = 2c + d Air sadah yang mengandung CaSO4, MgSO4, CaCl2,
2b = 2(3) + 4 atau MgCl2 merupakan air sadah tetap. Air sadah
2b = 10 tetap dapat dihilangkan dengan penambahan
b=5 Na2CO3.
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O()
10. Jawaban: c
Pembakaran senyawa C3H8 menghasilkan
Reaksi antara logam tembaga (Cu) dengan larutan
3 molekul CO2 dan 4 molekul H2O.
perak nitrat (AgNO3) menghasilkan logam perak
4) aC4H10(g) + bO2(g) → cCO2(g) + dH2O() (Ag) dan tembaga(II) nitrat (Cu(NO3)2). Persamaan
a=1 reaksinya sebagai berikut.
C : 4a = c aCu(s) + bAgNO3(aq) → cAg(s) + dCu(NO3)2(aq)
4(1) = c
c=4 a=1
H : 10a = 2d Cu : a = d
10(1) = 2d d=1
2d = 10 N : b = 2d
d=5 b = 2(1)
O: 2b = 2c + d b=2
2b = 2(4) + 5 O : 3b = 6d
2b = 8 + 5 3(2) = 6d
2b = 13 d=1
Ag: b = c
13
b= 2 c=2
13 Jadi, persamaan reaksi yang setara sebagai berikut.
C4H10(g) + 2 O2(g) → 4CO2(g) + 5H2O() a = 1, b = 2, c = 2, d = 1
–––––––––––––––––––––––––––––––––– × 2 Cu(s) + 2AgNO3(aq) → 2Ag(s) + Cu(NO3)2(aq)
2C4H10(g) + 13O2(g) → 8CO2(g) + 10H2O()
Pembakaran senyawa C4H10 menghasilkan B. Uraian
8 molekul CO2 dan 10 molekul H2O. 1. Syarat-syarat persamaan reaksi setara sebagai
5) aC5H12(g) + bO2(g) → cCO2(g) + dH2O() berikut.
a. Pereaksi dan hasil reaksi dinyatakan dengan
a=1
rumus kimia yang benar.
C : 5a = c
b. Memenuhi hukum kekekalan massa yang
5(1) = c
ditunjukkan oleh jumlah atom-atom sebelum
c=5
reaksi (di sebelah kiri tanda panah) harus sama
H : 12a = 2d
dengan jumlah atom-atom sesudah reaksi (di
12(1)= 2d
sebelah kanan tanda panah).
2d = 12
c. Wujud zat-zat yang terlibat reaksi (padat (s),
d=6
cair (), larutan (aq), dan gas (g)) harus dinyata-
O : 2b = 2c + d
kan dalam tanda kurung setelah rumus kimia.
2b = 2(5) + 3
2b = 16 2. a. aC6H12 + bO2 → cCO2 + dH2O
b=8 Misal a = 1
C : 6a = c
C5H12(g) + 8O2(g) → 5CO2(g) + 6H2O() 6(1) = c
Pembakaran senyawa C5H12 menghasilkan c=6
5 molekul CO2 dan 6 molekul H2O. H : 12a = 2d
9. Jawaban: d 12(1) = 2d
Air sadah sementara mengandung Ca(HCO3)2 atau d=6
Mg(HCO3)2. Cara menghilangkannya dengan O: 2b = 2c + d
pemanasan sehingga terbentuk padatan CaCO3, 2b = 2(6) + 6
gas CO2, dan uap air (H2O). Persamaan reaksinya 2b = 18
sebagai berikut. b=9
Persamaan reaksi yang setara sebagai berikut.
Ca(HCO3)2(aq) → CaCO3(s) + CO2(g) + H2O()
a = 1, b = 9, c = 6, d = 6
C6H12 + 9O2 → 6CO2 + 6H2O

Kimia Kelas X 39
b. aCl2 + bKOH → cKCl + dKClO2 + eH2O O : 4a + 3b = 12c + d
Cl : 2a = c + d . . . (1) 1 1
K :b=c+d . . . (2) 4(1) + 3( 3 ) = 12( 3 ) + 1
O : b = 2d + e . . . (3) 4+1=4+1
H : b = 2e . . . (4) 5=5
Misal a = 1 Persamaan reaksi yang setara sebagai berikut.
Dari peramaan (1) dan (2)
2a = c + d 1 1
a = 1, b = 3 , c = 3 , d = 1
2(1) = c + d
1 1
2=c+d H2SO4 + 3 Al2O3 → 3 Al2(SO4)3 + H2O
b=c+d –––––––––––––––––––––––––––––––– × 3
b=2 3H2SO4 + Al2O3 → Al2(SO4)3 + 3H2O
Dari persamaan (4)
b = 2e 3. Belerang padat (s) dapat diperoleh dengan me-
2 = 2e reaksikan gas belerang dioksida (SO2) dengan
e=1 asam sulfida (H2S). Persamaan reaksi lengkapnya
Dari persamaan (3) sebagai berikut.
b = 2d + e aSO2(g) + bH2S(g) → cS(s) + dH2O()
2 = 2d + 1 S :a+b=c
2d = 1 O : 2a = d
1 H : 2b = 2d
d= 2 Misal a = 1
Dari persamaan (2) O : 2(1) = d
b=c+d d=2
1 H : 2b = 2(2)
2=c+ 2 b=2
S :1+2=c
3
c= 2 c=3
Jadi, persamaan reaksi setara sebagai berikut.
Persamaan reaksi yang setara sebagai
a = 1, b = 2, c = 3, dan d = 2
berikut.
SO2(g) + 2H2S(g) → 3S(s) + 2H2O()
3 1
a = 1, b = 2, c = 2 , d = 2 , e = 1 4. a. Persamaan reaksi pertama dimisalkan sebagai
berikut.
3 1
Cl2 + 2KOH → 2 KCl + 2 KClO2 + H2O aNH3(g) + bO2(g) → cNO(g) + dH2O(g)
Misal: a = 1
––––––––––––––––––––––––––––––––– × 2
2Cl2 + 4KOH → 3KCl + 2KClO2 + 2H2O N: a= c
1= c
c. aH2SO4 + bAl2O3 → cAl2(SO4)3 + dH2O c=1
Misal a = 1 H : 3a = 2d
3(1) = 2d
S : a = 3c 3 = 2d
3
1 = 3c d= 2
1 O: 2b = c + d
c= 3
3
Al : 2b = 2c 2b = 1 + 2
1 5
2b = 2( 3 ) 2b = 2
2 5
2b = 3 b= 4
1
b= 3 Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
5 3
H : 2a = 2d NH3(g) + 4 O2(g) → NO(g) + 2 H2O(g)
2(1) = 2d Jika dikalikan 4, persamaan reaksi menjadi:
d=1 4NH3(g) + 5O2(g) → 4NO(g) + 6H2O(g)

40 Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi Kimia Sederhana


b. Persamaan reaksi kedua dimisalkan sebagai 2 1
c= 3 b= 2c
berikut.
aNO(g) + bO2(g) → cNO2(g) 1 2
1=c+d = 2(3)
Misal: a = 1 2 2 1
N: a = c 1= 3 +d = 6 = 3
1= c 1
d= 3
c=1
O: a + 2b = 2c Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
1 + 2b = 2(1) 1 2 1
NO2(g) + 3 H2O() → 3 HNO3(aq) + 3 NO(g)
2b = 1
1
Jika dikalikan 3, persamaan reaksi menjadi
b= 2 3NO2(g) + H2O() → 2HNO3(aq) + NO(g)
Persamaan reaksi setara sebagai berikut. d. Persamaan reaksi keempat dimisalkan
1 sebagai berikut.
NO(g) + 2
O2(g) → NO2(g)
aHNO3(aq) + bNH3(g) → cNH4NO3(aq)
Jika dikalikan 2, persamaan reaksi menjadi Misal: a = 1
2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g) H : a + 3b = 4c
c. Persamaan reaksi ketiga dimisalkan sebagai 1 + 3b = 4c . . . (persamaan 1)
berikut. N : a + b = 2c
aNO2(g) + bH2O() → cHNO3(aq) + dNO(g) 1 + b = 2c . . . (persamaan 2)
O: 3a = 3c
Misal: a = 1
3(1) = 3c
N: a = c + d
3 = 3c
1=c+d . . . (persamaan 1)
c=1
O: 2a + b = 3c + d
Persamaan (1)
2(1) + b = 3c + d
1 + 3b = 4c
2 + b = 3c + d . . . (persamaan 2)
1 + 3b = 4(1)
H: 2b = c
3b = 3
1
b= 2c . . . (persamaan 3) b=1
Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
Persamaan (2) dan persamaan (3)
HNO3(aq) + NH3(g) → NH4NO3(aq)
2 + b = 3c + d
1 Jadi, x, y, dan z secara berturut-turut adalah
2 + 2 c = 3c + d 4, 2, dan 1.
5 5. a. Asam iodida + kalium hidroksida
2= 2c+d . . . (persamaan 4)
HI + KOH → KI + H2O
Persamaan (1) dan persamaan (4) kalium air
1=c+d iodida
5 b. Natrium bromida + asam klorida
2= 2c+d NaBr + HCl → NaCl + HBr
––––––––– – natrium asam bromida
3 klorida
–1 = – 2 c
c. Timbal(II) klorida + perak hidroksida
PbCl2 + 2AgOH → Pb(OH)2 + 2AgCl
timbal(II) perak klroida
hidroksida

Kimia Kelas X 41
A. Pilihan Ganda 1) Natrium arsenat = Na3AsO4
1. Jawaban: d 2) Kalsium sianida = Ca(CN)2
Senyawa Cu2S adalah senyawa biner yang terdiri 3) Aluminium fosfat = AlPO4
atas ion tembaga (Cu+) dan ion sulfida (S2–). Unsur 4) Barium sulfida = BaS
tembaga merupakan logam yang memiliki 5) Kalium arsenit = K3AsO3
beberapa bilangan oksidasi sehingga muatan Senyawa belerang memilik lambang S. Jadi,
kationnya ditulis dengan angka Romawi dalam senyawa yang mengandung belerang (S) adalah
tanda kurung. Dalam senyawa netral jumlah barium sulfida.
muatan total adalah nol. Oleh karena muatan ion 7. Jawaban: e
sulfida –2 maka muatan Cu adalah +2 : 2 = +1. Penamaan senyawa yang menggunakan angka
Jadi, penamaan yang tepat adalah tembaga(I) Romawi dalam tanda kurung mengandung logam
sulfida. Sementara itu, tembaga(I) sulfit memiliki transisi atau golongan B (memiliki lebih dari satu
rumus Cu2SO3, timbal(II) sulfida memiliki rumus bilangan oksidasi). Misalnya Fe, Co, Ti, Mn, Cr,
PbS. Adapun timbal sulfida dan dikromium dan Ni. Sementara itu, logam Rb atau rubidium
monosulfida adalah penamaaan yang tidak tepat. merupakan logam golongan IA sehingga tidak
2. Jawaban: c menggunakan angka Romawi.
Senyawa asam adalah senyawa yang mengandung 8. Jawaban: d
ion H+. Asam klorit terdiri atas ion H+ dan ion klorit SCl6 mempunyai nama belerang heksaklorida
(ClO2–). Asam arsenat terdiri atas ion H+ dan ion Al2O3 mempunyai nama aluminium oksida
arsenat (AsO43–). Asam sulfit terdiri atas ion H+ dan K2Cr2O7 mempunyai nama kalium dikromat
ion sulfit (SO32–). Jadi, opsi yang benar dari rumus
(NH4)3PO4 mempunyai nama amonium fosfat
asam klorit, asam arsenat, dan asam sulfit
Ca(NO3)2 mempunyai nama kalsium nitrat
berturut-turut adalah opsi c. Sementara itu, HClO
merupakan asam hipoklorit, H2SiO3 merupakan 9. Jawaban: c
asam silikat, H3PO4 merupakan asam fosfat, Rumus kimia yang dapat terbentuk dari ion-ion Li+,
H2CrO4 merupakan asam kromat, dan H2SO4 Sn2+, Fe3+ dan O2–, OH–, NO2– dapat dilihat dalam
merupakan asam sulfat. tabel berikut.

3. Jawaban: d Anion
Nama ion-ion dari CN–, OCN–, dan SCN– berturut- O2– OH – NO2–
Kation
turut adalah sianida, sianat, dan tiosianat.
Li+ Li2O LiOH LiNO2
4. Jawaban: c
Sn2+ SnO Sn(OH) 2 Sn(NO2) 2
Penamaan yang sesuai aturan IUPAC sebagai
Fe3+ Fe 2O3 Fe(OH) 3 Fe(NO 2) 3
berikut.
1) Amonium kromat = (NH4)2CrO4 Jadi, rumus kimia yang benar adalah opsi c.
2) Bromin trifluorida = BrF3
3) Emas(III) oksida = Au2O3 10. Jawaban: d
4) Tembaga(II) karbonat = CuCO3 Dalam senyawa netral jumlah muatan total sama
5) Barium fosfit = Ba3(PO3)2 dengan nol. Ion nitrat memiliki muatan –1 (NO3–).
6) Diklorin monoksida = Cl2O Oleh karena terdapat 2 ion NO3– maka muatan Cd
Jadi, yang benar adalah opsi c. adalah +2.

5. Jawaban: e 11. Jawaban: d


Senyawa CaCN2 dinamakan kalsium sianida. Logam Cu direaksikan dengan larutan asam akan
CaCN2 terbentuk dari ion kalsium (Ca2+) dan ion menghasilkan gas hidrogen (H2) sesuai persamaan
sianida (CN –). Kalsium hanya memiliki satu reaksi berikut.
muatan yaitu +2. Cu(s) + H2SO4(aq) → CuSO4(aq) + H2(g)
tembaga asam sulfat tembaga(II) sulfat hidrogen
6. Jawaban: d
Rumus kimia untuk tiap-tiap senyawa di atas Jadi, nama zat hasil reaksi berupa tembaga(II)
sebagai berikut. sulfat.

42 Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi Kimia Sederhana


Tembaga(I) sulfat mempunyai rumus Cu2SO4. 4) Kalium fluorida → KF → +1
Tembaga(III) sulfat mempunyai rumus Cu2(SO4)3. 5) Magnesium nitrida → Mg3N2 → +2
Timbal(II) sulfat mempunyai rumus PbSO 4 . Jadi, ion logam yang mempunyai muatan sama
Timbal(IV) sulfat mempunyai rumus Pb(SO4)2. dengan titanium(II) oksida adalah magnesium
12. Jawaban: b nitrida.
Atom logam terdapat pada golongan IA kecuali 18. Jawaban: b
hidrogen, golongan IIA, dan golongan transisi. Reaksi aluminium (Al) dengan uap air panas (H2O)
Senyawa Li 2 O terbentuk dari logam litium membentuk aluminium oksida (Al2O3) dan gas
(golongan IA) dan unsur nonlogam, yaitu oksigen. hidrogen (H2). Persamaan reaksi yang belum setara
Sementara itu, senyawa BCl3, NH3, HI, dan CO sebagai berikut.
adalah senyawa biner yang terbentuk dari unsur aAl(s) + bH2O(g) → cAl2O3(s) + dH2(g)
nonlogam dan nonlogam. Misal: a = 1
13. Jawaban: e Al : a = 2c
Senyawa FeO merupakan senyawa biner yang 1 = 2c
tersusun atas unsur logam dan nonlogam. Unsur 1
c= 2
besi (Fe) mempunyai bilangan oksidasi lebih dari
satu. Dalam senyawa netral muatan total adalah O: b = 3c
nol dan jika oksigen memiliki muatan –2 maka 1
b=3· 2
unsur besi memiliki muatan +2. Jadi, nama
3
senyawa FeO adalah besi(II) oksida atau fero b= 2
oksida. Sementara itu, nama feri oksida digunakan H : 2b = 2d
jika besi memiliki muatan yang +3, misalnya pada b=d
senyawa Fe2O3. 3
2
=d
14. Jawaban: e
3
Senyawa BaCO 3 .5H 2 O (barium karbonat d= 2
pentahidrat) mengandung 1 atom Ba, 1 atom C,
(3 + 5 = 8) atom O, dan (5 × 2 = 10) atom H. Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
3 1 3
15. Jawaban: d Al(s) + 2 H2O(g) → 2 Al2O3(s) + 2 H2(g)
Kation yang dapat membentuk senyawa poliatom Jika dikalikan 2, persamaan reaksi menjadi:
dengan Cr2O72– yang memiliki perbandingan jumlah 2Al(s) + 3H2O(g) → Al2O3(s) + 3H2(g)
ion 1 : 1 adalah kation yang mempunyai muatan
+2, yaitu magnesium (Mg 2+). Senyawa yang 19. Jawaban: c
terbentuk adalah MgCr2O7. Sementara itu, kation Persamaan reaksi setara artinya jumlah atom
rubidium, kalium, dan hidrogen akan membentuk sebelum reaksi (di sebelah kiri tanda panah) sama
senyawa poliatom dengan perbandingan jumlah ion dengan jumlah atom setelah reaksi (di sebelah
2 : 1. Senyawa yang terbentuk berturut-turut adalah kanan tanda panah).
Rb2Cr2O7, K2Cr2O7, dan H2Cr2O7. Adapun dengan 1) P4 + 5O2 → 2P2O5
kation aluminium akan memiliki perbandingan Jumlah P kiri : jumlah P kanan = 4 : 4
jumlah ion 2 : 3. Senyawa yang terbentuk adalah Jumlah O kiri : jumlah O kanan = 10 : 10
Al2(Cr2O7)3. Jadi, reaksi setara.
2) Ca + 2HCl → CaCl2 + H2
16. Jawaban: d
Aluminium sulfat memiliki rumus senyawa Jumlah Ca kiri : jumlah Ca kanan = 1 : 1
Al2(SO4)3. Senyawa tersebut mengandung atom Jumlah H kiri : jumlah H kanan = 2 : 2
oksigen sebanyak 3 × 4 = 12, 2 atom aluminium, Jumlah Cl kiri : jumlah Cl kanan = 2 : 2
dan 3 atom belerang. Jadi, reaksi setara.
3) C3H6 + 5O2 → 3CO2 + H2O
17. Jawaban: e
Jumlah C kiri : jumlah C kanan = 3 : 3
Titanium pada senyawa titanium(II) oksida (TiO)
Jumlah H kiri : jumlah H kanan = 6 : 2
memliki muatan +2. Adapun muatan ion logam
Jumlah O kiri : jumlah O kanan = 10 : 7
pada tiap-tiap senyawa sebagai berikut.
Jadi, reaksi belum setara.
1) Natrium oksida → Na2O → +1
2) Sesium klorida → CsCl→ +1 4) Al2O3 + 3H2SO4 → Al2(SO4)3 + 3H2O
3) Aluminium bromida → AlBr3 → +3 Jumlah Al kiri : jumlah Al kanan = 2 : 2
Jumlah O kiri : jumlah O kanan = 15 : 15

Kimia Kelas X 43
Jumlah H kiri : jumlah H kanan = 6 : 6 22. Jawaban: e
Jumlah S kiri : jumlah S kanan = 3 : 3 Pada reaksi:
Jadi, reaksi setara. NaHCO3 + KHC4H4O6 → NaKC4H4O6 + H2O + CO2
5) (NH4)2SO4 + 2KOH → 2NH3 + 2H2O + K2SO4 Seluruh perbandingan koefisien antarzatnya sama.
Jumlah N kiri : jumlah N kanan = 2 : 2 Oleh karena reaksi sudah setara maka perbanding-
Jumlah H kiri : jumlah H kanan = 10 : 10 an koefisien antarzatnya adalah 1 : 1. Soda kue
Jumlah S kiri : jumlah S kanan = 1 : 1 (NaHCO 3 ) mempunyai nama kimia natrium
Jumlah O kiri : jumlah O kanan = 6 : 6 bikarbonat. Cream of tartar mempunyai rumus
Jumlah K kiri : jumlah K kanan = 2 : 2 KHC4H4O6. NaHCO3 terbentuk dari ion Na+ dan
Jadi, reaksi setara. HCO3–.
20. Jawaban: a 23. Jawaban: e
Setarakan atom selain H dan O terlebih dahulu. Misal persamaan reaksi:
aC4H8 + bO2 → cCO2 + dH2O
Atom Ruas Kiri Ruas Kanan
a=1
Cl 2 1+1 C : 4a = c
Na 1 1 +1 4(1) = c
H 1 2
c=4
O 1 1 +1
H : 8a = 2d
8(1) = 2d
Atom Cl sudah setara, sehingga dilihat pada atom d=4
Na, di ruas kiri hanya terdapat 1 atom Na sehingga O : 2b = 2c + d
harus ditambahkan 2 koefisien pada senyawa 2b = 2(4) + 4
NaOH. Persamaan reaksinya menjadi: 2b = 12
1Cl2(g) + 2NaOH(aq) → NaCl(aq) + NaClO(aq) + b=6
H2O() Jadi, persamaan reaksi setara sebagai berikut.
Persamaan reaksi di atas, sudah setara sehingga C4H8 + 6O2 → 4CO2 + 4H2O
tidak perlu lagi mengubah koefisiean reaksi atom
a = 1, b = 6, c = 4, dan d = 4.
yang lain. Jadi persamaan reaksinya:
Perbandingan molekul CO2 : H2O adalah 4 : 4
Cl2(g) + 2NaOH(aq) → NaCl(aq) + NaClO(aq) +
H2O() 24. Jawaban: d
Harga a, b, c, d, dan e berturut-turut adalah 1, 2, Logam besi (Fe) apabila bereaksi dengan oksigen
1, 1, dan 1. (O 2 ) akan mengalami peristiwa korosi dan
membentuk besi(III) oksida. Besi(III) oksida adalah
21. Jawaban: b
besi yang mempunyai muatan +3. Muatan total
aAl(s) + bHNO3(aq) → cAl(NO3)3(aq) + dH2(g)
senyawa netral adalah nol. Jika muatan oksigen
Misal: a = 1
sama dengan –2, muatan besi dapat diketahui
Al : a= c
sebagai berikut.
c=1
Fe2O3 → muatan Fe = + 3
N : b = 3c
FeO2 → muatan Fe = +4
b=3
FeO → muatan Fe = +2
H : b = 2d
Jadi, reaksi yang dimaksud adalah Fe + O2 → Fe2O3.
3 = 2d
Reaksi tersebut belum setara. Cara menyetara-
3
d= 2 kannya adalah dengan berpatokan pada Fe2O3.
O : 3b = 9c Karena jumlah atom Fe ada 2 dan atom O ada 3
3(3) = 9(1) maka Fe pada ruas kiri dikalikan 2 dan pada O2
9=9 3
dikalikan 2 .
Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
3
3 2Fe + 2 O2 → Fe2O3
Al(s) + 3HNO3(aq) → Al(NO3)3(aq) + H (g)
2 2 ––––––––––––––––– × 2
Jika dikalikan 2, persamaan reaksi menjadi: 4Fe + 3O2 → 2Fe2O3
2Al(s) + 6HNO3(aq) → 2Al(NO3)3(aq) + 3H2(g) Jadi, persamaan reaksi pada persamaan korosi
ditunjukkan oleh opsi d.
Jadi, zat yang mempunyai koefisien sama adalah
Al dan Al(NO3)3 dengan koefisien 2.

44 Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi Kimia Sederhana


25. Jawaban: b 27. Jawaban: a
Persamaan reaksi: Persamaan reaksi:
aNaOH(aq) + bCl2(g) + cNH3(aq) → dN2H4(aq) aCS2 + bNaOH → cNa2CS3 + dNa2CO3 + eH2O
+ eNaCl(aq) + fH2O() Misal: a = 1
Misal: a = 1 C : a=c+d
Na : a = e H : a + 3c = 4d + 2f 1=c+d . . . (1)
1=e 1 + 3c = 4d + 2(1) S : 2a = 3c
e=1 1 + 3c = 4d + 2 2(1) = 3c
O : a= f 3c – 4d = 1 . . . (1) 2 = 3c
1= f Cl : 2b = e 2
c= 3
f=1 2b = 1
Na: b = 2c + 2d
1
b= 2 2
b = 2( 3 ) + 2d
N : c = 2d . . . (2)
Dari persamaan (1) dan (2) 4
3c – 4d= 1 b = 3 + 2d . . . (2)
3(2d) – 4d = 1 O : b = 3d + e . . . (3)
6d – 4d = 1 H : b = 2e . . . (4)
2d = 1
Persamaan (3) dan (4)
1
d= 2 b = 3d + e
2e= 3d + e
c = 2d e = 3d . . . (5)
1 Persamaan (1)
c = 2( 2 ) 1=c+d
2
c=1 1= 3 +d
Persamaan reaksi setara sebagai berikut. 1
d= 3
1 1
NaOH(aq) + 2
Cl2(g) + NH3(aq) → 2
N2H4(aq) Persamaan (5)
+ NaCl(aq) + H2O() e = 3d
Jika dikalikan 2, persamaan reaksi menjadi: 1
e = 3( 3 )
2NaOH(aq) + Cl2(g) + 2NH3(aq) → N 2H4(aq)
e=1
+ 2NaCl(aq) + 2H2O()
Persamaan (4)
Jadi, a = 2, b = 1, c = 2, d = 1, e = 2, dan f = 2. b = 2e
b = 2(1)
26. Jawaban: b
b=2
Logam kalium (K) dimasukkan ke dalam air (H2O)
Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
akan membentuk kalium hidroksida (KOH) dan gas
2 1
hidrogen (H2). CS2 + 2NaOH → 3 Na2CS3 + 3 Na2CO3 + H2O
K + H2O → KOH + H2
Semua atom sudah setara kecuali atom H. Jumlah Jika dikalikan 3, persamaan reaksi menjadi:
atom H di ruas kiri ada 2 sedangkan di ruas kanan 3CS2 + 6NaOH → 2Na2CS3 + Na2CO3 + 3H2O
ada 3. Agar tidak mengubah jumlah atom yang 3 1
Jadi, a = 2 c, b = 3d + e, c = 2d, d = 3 e , dan
lain, jumlah atom H yang tidak terikat dengan atom
1
1 e = 2 b.
lain, yaitu H2 dikalikan 2 .
1 28. Jawaban: d
K + H2O → KOH + 2 H2
Soda kue terdiri atas NaHCO3 dan asam (H+).
Selanjutnya, semua koefisien dikalikan dengan 2 Apabila dipanaskan akan menghasilkan air (H2O)
supaya tidak ada koefisien pecahan. dan gas karbon dioksida (CO2). Air yang dihasilkan
2K + 2H2O → 2KOH + H2 akan mengaktifkan asam dan bereaksi dengan
Jadi, persamaan reaksi yang tepat dan setara NaHCO3 membentuk Na+. Reaksinya sebagai
adalah opsi b. berikut.

Kimia Kelas X 45
NaHCO3 + H+ → Na+ + H2O + CO2 O: a + 3b = 2c + d + 2e
Jadi, persamaan reaksi NaHCO3 yang dimaksud 1 + 3b = 2(6) + 3 + 2e
adalah opsi d. 1 + 3b = 12 + 3 + 2e
3b = 14 + 2e
29. Jawaban: b Oleh karena di ruas kiri dan ruas kanan terdapat
Persamaan reaksi: molekul unsur O, persamaan yang diperoleh dapat
aK 4Fe(CN) 6 + bH 2SO 4 + cH 2O → dK 2SO 4 + dicoba-coba dengan beberapa angka sehingga
eFeSO4 + f(NH4)2SO4 + gCO setara. Dengan demikian, diperoleh:
Misal: a = 1 3b = 14 + 2e
K : 4a = 2d N: 6a = 2f 3(14) = 14 + 2(14)
4(1) = 2d 6(1) = 2f b = 14
4 = 2d 6 = 2f e = 14
d=2 f=3 Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
Fe: a=e H : 2b + 2c = 8f C6H5OH(aq) + 14O3(g) → 6CO2(g) + 3H2O() + 14O2(g)
1=e 2b + 2c = 8(3) Jadi, koefisien ozon (O3) sebesar 14.
e=1 2b + 2c = 24 . . . (1)
C : 6a = g S: b = d + e + f B. Uraian
6(1) = g b=2+1+3 1. Senyawa biner terbentuk dari dua macam unsur
g=6 b=6 saja, baik logam dan nonlogam atau nonlogam dan
O : 4b + c = 4d + 4e + 4f + g nonlogam. Contoh CO2 (karbon dioksida), Al2O3
4b + c = 4(2) + 4(1) + 4f + 6 (aluminium oksida), dan FeCl3 (besi(III) klorida).
4b + c = 8 + 4 + 4f + 6 Senyawa poliatom terbentuk dari ion-ion poliatom,
4b + c = 18 + 4f . . . (2) yaitu ion yang terdiri atas dua atau lebih atom-
Persamaan (1) atom yang terikat bersama-sama membentuk ion
2b + 2c = 24 berikatan kovalen. Contoh Ca3(PO4)2, Na2SO4, dan
2(6) + 2c = 24 KNO3.
12 + 2c = 24
2. a. Zn(NO3)2 = seng nitrat
2c = 12
c=6 b. AuCl3 = emas(III) klorida
Persamaan (2) c. K2SO4 = kalium sulfat
4b + c = 18 + 4f d. NH4Br = amonium bromida
4(6) + 6 = 18 + 4(3)
e. H2SiO3 = asam silikat
30 = 30
Persamaan reaksi setara sebagai berikut. f. CuI2 = tembaga(II) iodida
K4Fe(CN)6 + 6H2SO4 + 6H2O → 2K2SO4 + FeSO4 3. a. Logam dan nonlogam: NaCl, MgBr2, dan
+ 3(NH4)2SO4 + 6CO BaF2.
Jadi, a = 1, b = 6, c = 6, d = 2, e = 1, f = 3, dan b. Nonlogam dan nonlogam: CCl4, CO2, dan NH3.
g = 6. c. Ion poliatom: BaSO 4 , Al 2 (CO 3 ) 3 , dan
(NH4)2SO4.
30. Jawaban: e
d. Senyawa asam: H2SO4, HF, dan H2S.
Reaksi antara ozon (O3) dengan fenol (C6H5OH)
e. Senyawa basa: KOH, Li(OH)2, dan Ca(OH)2.
menghasilkan gas karbon dioksida (CO2), air (H2O),
dan oksigen (O2). 4. a. P4O10 terdiri atas 4 atom fosfor dan 10 atom
Persamaan reaksi dimisalkan sebagai berikut. oksigen.
aC6H5OH(aq) + bO3(g) → cCO2(g) + dH2O() + eO2(g) b. Fe(NO3)3 terdiri atas 1 atom besi, 3 atom
nitrogen, dan (3 × 3 = 9) atom oksigen.
Misal: a = 1 c. H3AsO4 terdiri atas 3 atom hidrogen, 1 atom
C: 6a = c arsen, dan 4 atom oksigen.
6(1) = c d. Al2(Cr2O7)3 terdiri atas 2 atom aluminium,
c=6 (2 × 3 = 6) atom kromium, dan (3 × 7 = 21)
H: 6a = 2d atom oksigen.
6(1) = 2d e. C6H5COOH terdiri atas 7 atom karbon, 6 atom
2d = 6 hidrogen, dan 2 atom oksigen.
d=3
5. Persamaan reaksi adalah persamaan yang
menggambarkan terjadinya reaksi kimia, meliputi

46 Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi Kimia Sederhana


lambang dan rumus, serta tanda panah yang 8 2
menunjukkan arah reaksi. Informasi yang didapat d= 3 –2= 3
dari persamaan reaksi adalah zat-zat yang bereaksi
 1 8  4
(pereaksi/reaktan) dan zat-zat setelah reaksi e= = 3
 2  3 
  
(produksi), wujud/ keadaan zat-zat, serta jumlah
Persamaan reaksinya menjadi:
atom yang terlibat dalam reaksi.
8
6. a. Polietilena glikol tereftalat atau (C10H8O4)n 1Cu(s) + 3 HNO3(aq) → 1Cu(NO3)2(aq) +
digunakan sebagai busa pada peralatan
2 4
rumah tangga, seperti bantal dan kasur. NO(g) + 3 H2O()
3
b. PVC (polivinil klorida) atau (– CH2 – CH –)n
| karena masih dalam bentuk pecahan maka
Cl dikalikan 3 agar diperoleh koefisien dalam
digunakan untuk membuat pipa paralon, pem- bentuk bilangan bulat.
bungkus kabel, dan tas plastik. 3Cu(s) + 8HNO3(aq) → 3Cu(NO3)2(aq) +
c. Aseton (CH 3COCH 3) digunakan sebagai 2NO(g) + 4H2O()
pelarut pada industri selulosa asetat, serat 8. a. Senyawa hidrat adalah senyawa (padatan) yg
fotografi film, cat, dan pernis. terikat dengan satu/lebih molekul air.
7. a. Pereaksi/reaktan: Cu dan HNO3 b. Natrium metaborat pentahidrat (boraks)
Hasil reaksi/produk: Cu(NO3)2, NO, dan H2O c. Boraks banyak digunakan dalam berbagai
industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan
b. Cu = tembaga
keramik.
HNO3 = asam nitrat
Cu(NO3)2 = tembaga(II) nitrat 9. a. Bahan bakar elpiji propana (C3H8) dibakar
NO = nitrogen monoksida dengan oksigen menghasilkan gas karbon
H2O = air dioksida dan uap air.
c. Cu(s) = padat (solid) Persamaan reaksinya:
HNO3(aq) = larutan (aqueous) aC3H8(g) + bO2(g) → cCO2(g) + dH2O(g)
Cu(NO3)2(aq) = larutan (aqueous) Misal: a = 1
NO(g) = gas C: 3a = c
H2O() = cair (liquid) c=3
d. Persamaan reaksi: H: 8a = 2d
aCu(s) + bHNO3(aq) → cCu(NO3)2(aq) + 8 = 2d
dNO(g) + eH2O() d=4
misal : a = 1 O: 2b = 2c + d
Cu : a = c 2b = 6 + 4
c=1 2b = 10
1Cu(s) + bHNO3(aq) → 1Cu(NO3)2(aq) + b=5
dNO(g) + eH2O() Persamaan reaksi setaranya:
Atom N → b = 2 + d . . . (1) C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g)
Atom H → b = 2e . . . (2) b. Logam natrium direaksikan dengan larutan
Atom O → 3b = 6 + d + e . . . (3) etanol (C2H5OH) menghasilkan larutan natrium
Dari persamaan-persamaan di atas dapat etanolat dan gas hidrogen.
diperoleh nilai d dan e sebagai berikut. Persamaan reaksinya:
Dari persamaan (1), b = 2 + d → d = b – 2 aNa(s) + bC2H5OH(aq) → cC2H5ONa(aq)
Dari persamaan (2), b = 2e → e = 0,5 b + dH2(g)
Substitusikan nilai d dan e ke dalam per-
samaan (3) Misal: a = 1
3b = 6 + d + e Na: a = c
3b = 6 + (b – 2) + (0,5b) c=1
1,5b = 4 C: 2b = 2c
b=1
8
b= 3 H: 6b = 5c + 2d
6 = 5 + 2d
Nilai b yang telah diperoleh di substitusikan 1 = 2d
ke persamaan (1) dan (2) untuk memperoleh
1
nilai d dan e. d= 2

Kimia Kelas X 47
O: b = c 10. a. Larutan natrium karbonat: Na+ + CO32– →
1=1 Na2CO3(aq)
Persamaan reaksi setaranya: Larutan asam sulfat: H+ + SO42– → H2SO4(aq)
1 Larutan natrium sulfat: Na+ + SO42– → Na2SO4(aq)
Na(s) + C2H5OH(aq) → C2H5ONa(aq) + 2 H2(g) Gas karbon dioksida: CO2(g)
Jika dikalikan 2, persamaan reaksi menjadi: Air: H2O()
Persamaan reaksinya sebagai berikut.
2Na(s) + 2C2H5OH(aq) → 2C2H5ONa(aq) + H2(g)
Na2CO3(aq) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) +
c. Logam tembaga direaksikan dengan larutan CO2(g) + H2O() (sudah setara)
asam nitrat menghasilkan larutan tembaga(II) b. Besi: Fe(s)
nitrat, air, dan gas nitrogen dioksida. Larutan asam klorida: H+ + Cl– → HCl(aq)
Persamaan reaksinya: Besi(II) klorida: Fe2+ + Cl– → FeCl2(aq)
aCu(s) + bHNO3(aq) → cCu(NO3)2(aq) + Gas hidrogen: H2(g)
dH2O() + eNO2(g) Persamaan reaksinya sebagai berikut.
Misal: a = 1 Fe(s) + HCl(aq) → FeCl2(aq) + H2 (belum setara)
Cu: a = c Misal persamaan reaksi:
c=1 aFe(s) + bHCl(aq) → cFeCl2(aq) + dH2(g)
H: b = 2d . . . (1) a=1
N: b = 2c + e Fe : a = c
b = 2 + e . . . (2) c=1
O: 3b = 6c + d + 2e Cl : b = 2c
3b = 6 + d + 2e . . . (3) b = 2(1)
=2
Persamaan (1) dan (2):
Jadi, persamaan reaksi setara sebagai berikut.
b=2+e
Fe(s) + 2HCl(aq) → FeCl2(aq) + H2(g)
2d = 2 + e . . . (4)
Persamaan (1) dan (3): c. Difsforus pentaoksida padat: P2O5(s)
3b = 6 + d + 2e Larutan kalium hidroksida: K+ + OH– → KOH(aq)
3(2d) = 6 + d + 2e Larutan kalium fosfat: K+ + PO43– → K3PO4
6d = 6 + d + 2e Air: H2O()
5d = 6 + 2e . . . (5) Persamaan reaksinya sebagai berikut.
P2O5(s) + KOH(aq) → K3PO4 + H2O() (belum
Persamaan (4) dan (5):
setara)
2d = 2 + e × 2 4d = 4 + 2e Misal persamaan reaksi:
5d = 6 + 2e × 1 5d = 6 + 2e aP2O5(s) + bKOH(aq) → cK3PO4 + dH2O()
––––––––––– –
–d = –2 a=1
d=2 P : 2a = c
Persamaan (4): 2(1) = c
2d = 2 + e c=2
2(2) = 2 + e K : b = 3c
4=2+e b = 3(2) = 6
e=2 H : b = 2d
Persamaan (1): 6 = 2d
b = 2d d=3
b = 2(2) = 4 Jadi, persamaan reaksi setara sebagai berikut.
P2O5(s) + 6KOH(aq) → 2K3PO4 + 3H2O()
Persamaan reaksi setaranya:
Cu(s) + 4HNO 3 (aq) → Cu(NO 3 ) 2 (aq) +
2H2O() + 2NO2(g)

48 Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi Kimia Sederhana


Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan hukum-hukum dasar kimia;
2. melakukan perhitungan kimia.
Berdasarkan kemampuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. menyadari adanya keteraturan pada berbagai reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa;
2. mampu mengembangkan rasa ingin tahu, disiplin, jujur, kerja sama, dan peduli lingkungan dalam melakukan percobaan serta
mampu menyajikan dan menganalisis data hasil percobaan;
3. menghargai kerja individu dan kelompok dalam mengerjakan tugas.

Hukum Kekekalan Massa (Hukum


Lavoisier)

Hukum Perbandingan Tetap (Hukum


Proust)
Hukum Dasar
Kimia Hukum Perbandingan Berganda
(Hukum Dalton)

Latihan 1 Hukum Perbandingan Volume


(Hukum Gay Lussac)

Latihan 2 Hukum Avogadro


Soal-Soal Materi
Konsep Mol
Ulangan Harian
Kadar Zat

Penentuan Rumus Empiris dan Rumus


Perhitungan Kimia Molekul

Hidrat (Air Kristal)

Stoikiometri Perhitungan Kimia

Pereaksi Pembatas
Percobaan Pertama
Lavoisier

Tugas Membuat Rancangan Percobaan


Hukum Kekekalan Massa

Praktikum
Hukum Kekekalan Massa
Informasi Kegiatan
Selancar Internet Teori Avogadro

Menentukan Volume Molar


Rumus Empiris Mari Bersahabat
Senyawa Baru dengan Teknologi
Spektrometer Massa

Kimia Kelas X 49
A. Pilihan Ganda 7
massa Fe yang bereaksi = 4 × 2 = 3,5
1. Jawaban: b
Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut. Jadi, massa Fe yang bereaksi sebanyak 3,5 gram
2Na(s) + O2(g) → Na2O(s) dan tersisa 0,5 gram. Belerang habis bereaksi.
Massa besi sulfida yang dihasilkan sebanyak
Menurut hukum Lavoisier, massa zat sebelum dan (3,5 + 2) gram = 5,5 gram.
sesudah reaksi sama.
Massa Na + massa O2 = Massa Na2O 6. Jawaban: d
2,45 gram + massa O2 = 3,2 gram Berdasarkan data percobaan keempat, diperoleh
massa O2 = 3,2 – 2,45 = 0,75 gram. massa atom CO sebanyak 14 gram sesuai jumlah
Jadi, massa oksigen yang bereaksi sebanyak massa C dan O yang direaksikan, yaitu 6 dan 8
0,75 gram. gram. Hal ini menunjukkan bahwa reaktan habis
bereaksi. Perbandingan massa C dengan O = 6 :
2. Jawaban: d 8 = 3 : 4.
Massa zat sebelum reaksi = massa zat sesudah reaksi Jadi, perbandingan massa C dan O dalam senyawa
massa Pb(NO3)2 + massa HCl = massa PbCl2 + CO adalah 3 : 4.
massa HNO3
16,5 gram + 8,4 gram = 13,2 gram + massa HNO3 7. Jawaban: e
massa HNO3 = (16,5 gram + 8,4 gram) – 13,2 gram Percobaan 1
= 11,7 gram Massa tembaga yang bereaksi = (5 – 1) = 4 gram
Jadi, massa HNO3 yang dihasilkan sebanyak Perbandingan Cu : O = 4 : 1
11,7 gram. Percobaan 2
Massa oksigen yang bereaksi = (4 – 1) = 3 gram
3. Jawaban: e Perbandingan Cu : O =12 : 3 = 4 : 1
Reaksi yang terjadi sebagai berikut. Percobaan 3
CH3COOH(aq) + NaHCO3(s) → Massa oksigen yang bereaksi = (7 – 2) = 5 gram
CH3COONa(aq) + H2O(A) + CO2(g) Perbandingan Cu : O =20 : 5 = 4 : 1
Massa zat sebelum reaksi = massa zat sesudah Percobaan 4
reaksi Massa tembaga yang bereaksi = (30 – 2) = 28 gram
Massa asam asetat + massa soda kue = massa Perbandingan Cu : O = 28 : 7 = 4 : 1
zat sesudah reaksi Jadi, perbandingan tembaga dan oksigen dalam
3 gram + 2,5 gram = massa zat sesudah reaksi senyawa tembaga oksida adalah 4 : 1.
Massa zat sesudah reaksi = 5,5 gram. 8. Jawaban: b
Jadi, massa zat hasil reaksi yaitu 5,5 gram dan gas Perbandingan massa kalsium, massa belerang,
yang terbentuk adalah gas CO2 (karbon dioksida). dan massa kalsium sulfida sebagai berikut.
4. Jawaban: c Massa kalsium : massa belerang : massa kalsium
Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut. sulfida = 0,75 : 0,60 : 1,35 = 5 : 4 : 9
3H2(g)+ N2(g) → 2NH3(g) Massa kalsium yang bereaksi
5
Massa H2 = 1 gram = 4 × massa belerang
Massa N2 = 2,7 gram 5
Massa NH3 = 3,4 gram = 4 × 0,3 gram
Massa zat yang tidak bereaksi = 0,375 gram
= massa zat sebelum bereaksi – massa zat bereaksi Massa kalsium mula-mula = massa kalsium yang
= (1 + 2,7) – 3,4 = 0,3 bereaksi + massa kalsium sisa
Jadi,massa zat yang bereaksi sebanyak gas Massa kalsium mula-mula
amonia yang terbentuk yaitu 3,4 gram dan massa = (0,375 + 0,05)gram
yang tidak bereaksi sebanyak 0,3 gram. = 0,425 gram
5. Jawaban: d Jadi, massa kalsium mula-mula adalah 0,425 gram.
Perbandingan Fe : S = 7:4
massa Fe = 4 gram, massa S = 2 gram

50 Stoikiometri
9. Jawaban: c 1
% massa Y pada kedua senyawa A: Mr NO 3
1 = 2
(100 – 30,4) = 69,6% Mr X
% massa Y pada kedua senyawa B:
Mr X 3
(100 – 46,7) = 53,3% = 2
Mr NO
Jika massa unsur X tetap pada kedua senyawa,
misal massa X 100 gram, data massa X dan Y Mr X 3
dapat ditulis sebagai berikut. 30
= 2

Senyawa Massa X (gram) Massa Y (gram) Mr X = 45


Jadi, Mr senyawa X adalah 45.
69,6
A 100 × 100 = 228,95
30,4 13. Jawaban: c
53,3
B 100 46,7
× 100 = 114,13 CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(A)
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(A)
Perbandingan massa Y pada senyawa A dan
Misal: volume CH4 = y L
senyawa B adalah 228,95 : 114,13 = 2 : 1.
Jadi, perbandingan massa Y pada kedua senyawa volume C3H8 = (10 – y) L
merupakan bilangan bulat dan sederhana, yaitu Volume O2 pada reaksi pembakaran CH4
2 : 1. 2
= 1 × volume CH4
10. Jawaban: d
2
Senyawa pertama (Mr = 74) mengikat satu oksigen = 1 ×yL
(Ar = 16)
= 2y L
Massa logam = 74 - massa oksigen = 74 – 16 =
58, senyawa ini paling tidak tersusun atas satu Volume O2 pada reaksi pembakaran C3H8
atom logam. Rumus molekul diperkirakan LO. 5
= 1 × volume C3H8
Senyawa kedua (Mr = 164) mengikat tiga oksigen
(Ar = 16) 5
= 1 × (10 – y) L
Massa logam = 164 – massa oksigen
= 164 – (3 ×16) = (50 – 5y) L
= 116 Volume O2 yang habis bereaksi = 38 liter
Massa logam pada senyawa kedua dua kali massa
Sehingga: 2y + (50 – 5y) = 38 liter
logam pada senyawa pertama. Rumus molekul
diperkirakan L2O3. 3y = 12 liter
Perbandingan atom logam pada senyawa pertama y = 4 liter
dengan senyawa kedua jika oksigen 16 gram Jadi, volume CH4 adalah 4 liter dan volume C3H8
adalah (58/1) : (116/3) = 58: 38,66 = 1,5 : 1 = 3 : 2 adalah 6 liter.
11. Jawaban: e 14. Jawaban: e
Perbandingan oksigen dalam NO dan NO2 adalah Sesuai dengan hukum Gay-Lussac, pada
1 : 2. Sesuai hukum Dalton, jika dibutuhkan 1,15 temperatur dan tekanan yang sama volume gas
gram oksigen untuk 1,00 gram nitrogen dalam NO dalam reaksi merupakan perbandingan bilangan
maka untuk 1,00 gram nitrogen dalam NO 2 bulat yang sederhana. Volume gas dalam reaksi
dibutuhkan 2 × 1,15 gram oksigen = 2,300 gram. sebanding dengan koefisien mol.
Jadi dibutuhkan 2,300 gram oksigen untuk 1,00 Reaksi C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g),
gram nitrogen dalam NO2. jika direaksikan 2 liter propana membutuhkan
(5 × 2 = 10) liter oksigen. Reaksi menghasilkan
12. Jawaban: d
(3 × 2 = 6) liter CO2 dan (4 × 2 = 8) liter H2O.
Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan
volume gas sama dengan perbandingan molnya. 15. Jawaban: b
mol NO 3
Perbandingan volume = perbandingan koefisien
mol X
= 2 NxO + S → SOy + N2
Misal massa NO = massa X = 1 gram 70 mL 35 mL 70 mL
massa NO ––––––––––––––––––––––––––– : 35
Mr NO 3 2NxO + S → SOy + 2N2
massa X = 2
Mr X

Kimia Kelas X 51
Jumlah atom sebelum dan setelah reaksi adalah Perbandingan massa Cu dan O dalam CuO =
sama. 1,178 : 0,298 = 3,95 : 1
N: 2x = 4, x = 2 Perbandingan massa Cu dengan massa O pada
O: y = 2 kedua percobaan sama. Jadi, hal ini sesuai dengan
Jadi, persamaan reaksi yang tepat adalah hukum Perbandingan Tetap.
2N2O + S → SO2 + 2N2. 4. Sebanyak 2 liter (T,P) uap senyawa karbon dibakar
dengan 13 liter (T,P) gas oksigen menghasilkan 8
B. Uraian liter (T,P) gas CO2 dan 10 liter (T,P) uap air. Reaksi
tersebut berlangsung sesuai persamaan:
1. larutan NaCl + AgNO3 → AgCl + NaNO3 CxHy + O2 → CO2 + H2O (belum setara)
massa reaktan = massa produk
massa NaCl + massa AgNO3 = massa AgCl + Tentukan rumus molekul senyawa hidrokarbon
massa NaNO3 tersebut!
12,18 g + 32,42 g = 28,24 g + massa NaNO3 Jawaban:
massa NaNO3 = (12,18 g + 32,42 g) – 28,24 g = Pada keadaan (T,P), perbandingan koefisien sama
16,36 g dengan perbandingan volume.
Jadi, massa natrium nitrat (NaNO3)yang dihasilkan 2CxHy + 13O2 → 8CO2 + 10H2O
sebanyak 16,36 gram. 13
CxHy + 2 O2 → 4CO2 + 5H2O
2. Perbandingan massa unsur-unsur penyusun
C:x=4
senyawa sebagai berikut.
H: y = 10
massa Ca : massa H : massa C : massa O
Jadi, rumus molekul senyawa hidrokarbon tersebut
(1 × Ar Ca) : (2 × Ar H) : (2 × Ar C) : (6 × Ar O)
adalah C4H10.
(1 × 40) : (2 × 1) : (2 × Ar 12) : (6 × 16)
40 : 2 : 24 : 96 5. Massa He = 4 gram, Ar He = 4
20 : 1 : 12 : 48 4
Jadi, perbandingan Ca : H : C : O dalam senyawa mol He = 4 = 1 mol
adalah 20 : 1 : 12 : 48. Berdasarkan hukum Avogadro:
3. pada percobaan I, V1 V2
Massa Cu dalam CuO = 1,098 gram n1 = n2
massa O dalam CuO = 1,375 - 1,098 = 0,277 gram
2,0 L 2,7 L
Perbandingan massa Cu dan O dalam CuO = =
1 n1
1,098 : 0,277 = 3,96 : 1
pada percobaan II, n1 = 1,35
massa Cu = 1,178 gram perubahan mol = 1,35 mol – 1 mol = 0,35 mol
massa CuO = 1,476 gram massa yang ditambahkan sebanyak 0,35 mol × 4
massa oksigen dalam CuO = 1,476 – 1,178 = 0,298 = 1,4 gram
gram Jadi, massa gas helium yang ditambahkan ke
dalam tabung sebanyak 1,4 gram.

52 Stoikiometri
A. Pilihan Ganda 6. Jawaban: a
1. Jawaban: c 4,8 L
mol gas = 24 L/mol = 0,2 mol
massa atom relatif Cl
massa gas = 6 gram
Σmassa Cl + Σmassa 37Cl
35
= jumlah seluruh atom Cl massa 6 gram
Mr = 24 L/mol = 0,2 mol = 30
(75,53 × 34,97) + (24,47 × 36,97)
= 100 Jadi, massa molekul relatif gas hidrokarbon tersebut
2.641,28 + 904,65
sebesar 30.
= 100 7. Jawaban: a
= 35,46 Mr C12H22O11 = 342
Jadi massa atom relatif Cl adalah 35,46. massa C12H22O11
Mol C12H22O11 = Mr C12H22O11
2. Jawaban: d
Massa molekul relatif Al2(SO4)3 0,5
= 342 = 1,5 × 10–3 mol
= (2 × Ar Al) + (3 × Ar S)+ (12 × Ar O)
= (2 × 27) + (3 × 32) + (12 × 16) Jumlah atom karbon
= 54 + 96 + 192 = 12 × mol C12H22O11 × L
= 342
Jadi, massa molekul Al2(SO4)3 sebesar 342 g/mol. = 12 × 1,5 · 10–3 × 6,02 ·1023
= 1,08 × 1022 atom
3. Jawaban: c
massa XeFn
Jadi, jumlah atom karbon dalam gula tebu adalah
jumlah partikel
= Mr XeFn 1,08 × 1022.
L
18 ⋅ 1020 0,564 8. Jawaban: b
= (131 + 19n)
6 ⋅ 1023 Rumus empiris senyawa ditentukan berdasarkan
3 0,564 perbandingan mol-nya.
1.000
= (131 + 19n) massa C massa H massa O
393 + 57n = 564 Mol C : H : O = Ar C : AH : AO
r r

57n = 564 – 393 62,07 10,34 27,59


= 12
: 1 : 16
57n = 171
= 5,17 : 10,34 : 1,7
n=3
Jadi, nilai n adalah 3. =3:6:1
Jadi, rumus molekul senyawa tersebut (C3H6O)n.
4. Jawaban: b
Rumus molekul ditentukan dengan terlebih dahulu
massa gas hidrogen = 3,5 gram
mencari Mr-nya.
3,5
mol gas hidrogen = 2 = 1,75 mol Massa gas = 1,45 g
Volume molar = n × 24 L ( 25°C dan 1 atm) Volume gas = 743 mL = 0,743 liter
= 1,75 × 24 L 37
Tekanan = 37 cmHg = 76 atm = 0,486 atm
= 42 L
Jadi, volume 3,5 gram gas hidrogen pada suhu Suhu = 80°C
25°Cdan tekanan 1 atm adalah 42 L. = (80 + 273) K = 353 K
PV = nRT
5. Jawaban: c
massa gas
jumlah partikel = 1,806 × 1022 = Mr gas ×R×T
1,806 × 1022
jumlah mol = = 0,03 massa gas × R × T
6,02 × 1023 Mr gas = P×V
mol = V × M
1,45 × 0,082 × 353
0,03 = 0,2 L × M = = 116
0,486 × 0,743
0,03 Rumus empiris = (C3H6O)n
M= 0,2
= 0,15
Mr senyawa = 116
Jadi, konsentrasi larutan NaCl adalah 0,15 M. Mr (C3H6O)n = 116

Kimia Kelas X 53
(36 + 6 + 16)n = 116 Perbandingan mol Al2O3: H2SO4 : Al2(SO4)3 : H2O
58n = 116 =1:3:1:3
n=2 massa Al2(SO4)3 = 3,42 gram
Jadi, rumus molekul senyawa yang mempunyai Mr Al2(SO4)3 = 342
rumus empiris (C3H6O)2 = C6H12O2. 3,42
mol Al2(SO4)3 = 342 = 0,1 mol
9. Jawaban: b
Massa MgSO4·xH2O = 13,52 gram mol Al2O3 = mol Al2(SO4)3 = 0,1 mol
massa MgSO4 = 6,60 gram massa Al2O3 = 0,1 mol × Mr Al2O3
Mr MgSO4 = 120 = 0,1 × 102
= 10,2 gram
13,52 Jadi, massa bauksit yang direaksikan sebanyak
mol MgSO4 = 120 = 0,11
10,2 gram.
massa air = 13,52 – 6,60 = 6,92 gram
Mr H2O = 18 13. Jawaban: e
6,92 massa Mg(OH)2 = 12 gram
mol H2O dalam senyawa hidrat = 18 = 0,38 mol massa 12
mol Mg(OH)2 = = 58 = 0,207 mol
Perbandingan mol MgSO4 dengan mol H2O Mr
= 0,11 : 0,38 ≈ 1: 3 massa HCl = 42 gram
Jadi, jumlah molekul air yang terikat pada senyawa massa 42
hidrat magnesium sulfat ada 3. mol HCl = Mr
= 36,5
= 1,151 mol

10. Jawaban: c Mg(OH)2 + 2 HCl → MgCl2 + 2H2O


Persamaan reaksi: awal : 0,207 1,151 – –
CaCO3(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2O(A) + CO2(g) reaksi : 0,207 0,414 0,207 0,414
massa CaCO3 = 20 gram ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
setimbang : – 0,737 0,207 0,207
Mr CaCO3 = 100
Pada akhir reaksi masih tersisa HCl sebanyak
mol CaCO3 =
massa 20
= 100 = 0,2 mol 0,737 mol.
Mr massa sisa HCl = 0,737 mol × Mr
mol CaCO3 : mol CO2 = 1 : 1 = 0,2 mol : 0,2 mol = 0,737 mol × 36,5
Volume CO2 = mol × 22,4 L/mol = 0,2 × 22,4 L/mol = 26,9 gram
= 4,48 L/mol Jadi, pada akhir reaksi masih tersisa 26,9 gram
Jadi, volume gas yang dihasilkan sebanyak 4,48 L. pereaksi HCl.
11. Jawaban: d 14. Jawaban: a
Massa produk Si3N4 = 125 gram massa nitrat dalam larutan
Persentase hasil = 95% 3,5 × 10 −6 g nitrat
Mr Si3N4 = 140 = 400 g larutan × 1 g larutan
massa Si3N4 jika hasil reaksi 100%: = 1,4 × 10–3 g = 1,4 mg
100%
Jadi, massa nitrat yang terlarut dalam larutan
95%
× 125 gram = 131,58 gram tersebut sebanyak 1,4 mg.

131,58 gram 15. Jawaban: b


mol Si3N4 = 140 mol/g
= 0,94 mol massa cuplikan = 0,5 gram
Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut. Volume larutan NaOH = 100 mL = 0,1 L
Reaksi NaOH dengan HCl:
3Si + 2N2 → Si3N4
NaOH + HCl → NaCl + H2O
mol Si : mol Si3N4 = 3 : 1
mol Si = 3 mol Si3N4 = 3 × 0,94 mol = 2,82 mol mmol NaOH yang bereaksi sama dengan mol HCl
massa Si yang bereaksi = mol × Mr mmol HCl = Volume HCl × MHCl
= 2,82 mol × 28 g/mol = 50 mL × 0,01 M
= 78,96 gram = 0,5 mmol
Jadi, massa Si yang bereaksi sebanyak 78,96 gram. konsentrasi larutan NaOH dari cuplikan sama
dengan konsentrasi larutan NaOH yang bereaksi
12. Jawaban: b dengan HCl.
Persamaan reaksi setara:
0,5 mmol
Al2O3(s) + 3H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + 3H2O(A) MNaOH = 20 mL = 2,5 × 10–2 M

54 Stoikiometri
mol NaOH dalam larutan dari cuplikan 6,4 3,2 6,4
= MNaOH × Volume total larutan = : :
64 16 16
= 2,5 × 10–2 M × 0,1 L = 0,1 : 0,1 : 0,4
= 2,5 × 10–3 mol =1:1:4
Massa NaOH yang terlarut dalam larutan Rumus empiris senyawa anhidrat adalah CuSO4.
= mol × Mr NaOH
massa CuSO 4 16
= 2,5 × 10-3 mol × 40 g/mol mol CuSO4 = = = 0,1 mol
Mr CuSO 4 160
= 0,1 gram
kadar NaOH dalam cuplikan Massa air yang menguap = 9 gram
Mr air (H2O) = 18
massa NaOH
= massa cuplikan
× 100% massa air 9
mol air = = = 0,5 mol
Mr air 18
0,1
= 0,5
× 100% = 20% Perbandingan senyawa anhidrat dengan air
= 0,1 : 0,5 = 1 : 5
Jadi, kadar NaOH dalam cuplikan sebanyak 20%.
Jadi, rumus molekul hidrat tersebut adalah
CuSO4·5H2O.
B. Uraian
3. massa CHCl3 : 25 gram
1. Volume gas CxHy = 4 L massa CHCl3 25 g
massa karbon = 4,286 gram mol CHCl3 = Mr CHCl3
= 119,5 g/mol
= 0,20 mol
massa hidrogen = 0,716 gram
massa Cl2 : 25 gram
massa hidrokarbon = 4,286 + 0,716 = 5 gram
massa Cl2 25 g
massa C 4,286 mol Cl2 = = = 0,20 mol
mol C = = 12
= 0,358 Mr Cl2 71 g/mol
Ar C
Persamaan reaksi yang terjadi:
massa C 0,716 CHCl3 + Cl2 → CCl4 + HCl
mol H = = 1
= 0,7
Ar C awal : 0,20 0,35 – –
mol H 0,7 reaksi : 0,20 0,20 0,20 0,20
= 0,358
≈2 ––––––––––––––––––––––––––––––––
mol C
Rumus empiris hidrokarbon : CH2 sisa : – 0,15 0,20 0,20

massa CxHy volume CxHy Dari reaksi setimbang seluruh mol kloroform
= (CHCl3) bereaksi dengan klorin menghasilkan
Mr CxHy 22,4 L/mol
produk, sedangkan klorin tersisa 0,15 mol. Dengan
5 gram 4L demikian, kloroform berperan sebagai pereaksi
= 22,4 L/mol
Mr CxHy pembatas pada reaksi.
Pada akhir reaksi, terdapat sisa Cl2 serta produk
5 g × 22,4 L/mol
Mr CxHy = CCl4 dan HCl.
4L
Massa tiap-tiap senyawa sebagai berikut.
Mr CxHy = 28
massa Cl2 = mol Cl2 × Mr Cl2
(Ar C + 2 Ar H)n = 28
= 0,15 mol × 71 mol/g
(12 + 2)n = 28
= 10,65 g
14n = 28
massa CCl4 = mol CCl4 × Mr CCl4
n=2
= 0,20 mol × 154 mol/g
Jadi, rumus molekul hidrokarbon tersebut adalah
= 30,8 g
C2 H4.
massa HCl = mol HCl × Mr HCl
2. Massa senyawa hidrat = 25 gram = 0,20 mol × 36,5 mol/g
massa air yang menguap = 9 gram = 7,3 g
massa senyawa anhidrat = 25 – 9 = 16 gram Jadi, pada akhir reaksi terdapat 10,65 gram gas
Perbandingan massa unsur = massa Cu : massa Cl2, 30,8 gram CCl4, dan 7,3 gram HCl.
S : massa O = 6,4 : 3,2 : 6,4
4. kadar belerang dalam cuplikan = 64%
Perbandingan mol unsur dalam senyawa
massa SO3 = 8 gram
=
massa Cu
:
massa S
:
massa O massa belerang dalam SO3
Ar Cu Ar S Ar O
Ar S
= Mr SO3 × Massa SO3

Kimia Kelas X 55
32 Mol Pb(NO3)2 mula-mula
= 80 × 8 gram = 3,2 gram = (V · M)Pb(NO3)2
Massa belerang dalam cuplikan = 3,2 gram = 0,02 liter × 0,2 M
100 = 0,004 mol
massa cuplikan = 64 × massa belerang
K2SO4 + Pb(NO3)2 → PbSO4 + 2KNO3
100 Mula-mula : 0,01 mol 0,004 mol – –
= 64
× 3,2 gram = 5 gram Reaksi : 0,004 mol 0,004 mol 0,004 mol 0,008 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Jadi, massa cuplikan yang dianalisis sebanyak Sisa : 0,006 mol – 0,004 mol 0,008 mol
5 gram. a. Zat sisa = K2SO4 sebesar 0,006 mol.
5. Mol K2SO4 mula-mula b. Pereaksi pembatas = Pb(NO3)2.
= (V · M)K2SO4 c. Endapan yang terbentuk adalah PbSO 4
= 0,02 liter × 0,5 M (karena wujud zatnya padat).
= 0,01 mol Massa PbSO4 = 0,004 mol × Mr PbSO4
= 0,004 mol × 303 g/mol
= 1,212 gram

56 Stoikiometri
A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: b
massa (NH4)2SO4 = 33 gram
1. Jawaban: e
Mr (NH4)2SO4 = 132 g/mol
Reaksi yang terjadi:
33 g
C2H2(g) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 2H2O(g) mol (NH4)2SO4 = = 0,25 mol
132 g/mol
perbandingan volume dalam reaksi = 3 liter : 9
Reaksi: (NH4)2SO4(aq) + 2KOH(aq) → 2NH3(g) +
liter : 6 liter : 6 liter = 1 : 3 : 2 : 2
2H2O(A) + K2SO4(aq)
Hal ini sesuai dengan hukum Perbandingan
perbandingan mol (NH4)2SO4 dengan mol NH3
volume yang dikemukakan oleh Gay-Lussac, yaitu
adalah 1 : 2, mol (NH4)2SO4 0,25 mol sehingga
jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama,
mol NH3 sebesar 0,5 mol.
volume gas yang bereaksi merupakan
Pada keadaan 0°C, 1 atm volume NH3 yang
perbandingan bilangan bulat dan sederhana.
dihasilkan :
Hukum Boyle menyatakan apabila suhu tetap,
mol NH3 × 22,4 L/mol = 0,5 mol × 22,4 L/mol =
volume dalam ruangan tertutup berbanding terbalik
11,2 liter
dengan tekanannya. Hukum Dalton menyatakan
Jadi, volume gas NH3 yang dihasilkan sebanyak
apabila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu
11,2 liter.
senyawa dan massa salah satu unsur tersebut
tetap (sama), perbandingan massa unsur yang lain 6. Jawaban: b
dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan a. Massa CH4 = mol CH4 × Mr CH4
bilangan bulat dan sederhana. Hukum Avogadro = 0,1 × 16 = 1,6 gram
menyatakan pada suhu dan tekanan yang sama,
b. Massa H2O = mol H2O × Mr H2O
volume suatu gas berbanding dengan jumlah
molekul gas di dalamnya. = 0,1 × 18 = 1,8 gram
c. Massa atom oksigen
2. Jawaban: c
jumlah partikel O
Sesuai hukum Kekekalan Massa, massa zat = L
× Ar O
sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Massa
6,02 ⋅ 1022
zat yang bereaksi adalah 100 gram sehingga massa = × 16 = 1,6 gram
6,02 ⋅ 10 23
zat yang dihasilkan juga 100 gram.
jumlah partikel CO2
3. Jawaban: e d. Massa CO2 = L
× Mr CO2
Reaksi: Fe + S → FeS 1,505 ⋅ 10 22

sesuai hukum Kekekalan Massa, massa hasil = × 44


6,02 ⋅ 1023
reaksi sama dengan massa pereaksi. Jika belerang = 1,1 gram
diasumsikan habis bereaksi, massa besi yang tidak volume H2
bereaksi = massa reaktan - massa Hasil reaksi = e. Massa H2 = 22,4
× Mr H2
(5,9 + 3,2) – 8,8 = 9,1 – 8,8 = 0,3 gram. Jadi, 11,2
massa besi yang tidak bereaksi sebanyak 0,3 = 22,4
×2
gram. = 1,0 gram
4. Jawaban: e Jadi, 0,1 mol H2O memiliki massa terbesar.
Reaksi : CaCO3 → CaO + CO2
7. Jawaban: b
Berdasarkan massa atomnya, perbandingan
P1 = 2 atm
massa zat dalam reaksi sebagai berikut.
V1 = 15 liter
CaCO3 : CaO : CO2 = (40 + 12 + (3 × 16)) : (40 +
T1 = 27°C = 300°K
16) : (12 + (2 × 16)) = 100 : 56 : 44 = 50 : 28 : 22
P2 = 3 atm
Jika perbandingan tersebut diterapkan pada massa
T2 =30°C = 303°K
batu kapur yang bereaksi maka massa kalsium
oksida dan karbon dioksida adalah 28 gram dan ⎛V ⎞
1 2 ⎛V ⎞
P1 ⎜ T ⎟ = P2 ⎜ T ⎟
22 gram. ⎝ 1⎠ ⎝ 2 ⎠

⎛ 15 ⎞ 2 ⎛ V ⎞
2 ⎜ 300 ⎟ = 3 ⎜ 303 ⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠

Kimia Kelas X 57
30 3V = 64 gram
300
= 3032 Massa belerang dalam tembaga(II) belerang
900V2 = 9.090 = 96 gram – 64 gram
V2 = 10,1 = 32 gram
Jadi, volume gas N2 pada suhu 30°C dan tekanan Reaksi tersebut mengikuti hukum Kekekalan
3 atm sebanyak 10,1 liter. Massa.
8. Jawaban: e e. magnesium + nitrogen → magnesium nitrida
a. besi + belerang → besi(II) sulfida 24 gram + 28 gram → 52 gram
7 gram + 4 gram → 11 gram Massa magnesium dalam magnesium nitrida
Massa besi dalam besi(II) sulfida 3 × Ar Mg
= Mr Mg3N2 × massa Mg3N2
Ar Fe
= Mr FeS × massa FeS 72
= 100 × 52 gram
56
= × 11 gram
88 = 37,44 gram
= 7 gram Massa nitrogen dalam magnesium nitrida
Massa belerang dalam besi(II) sulfida = 52 gram – 37,44 gram
= 11 gram – 7 gram = 14,56 gram
= 4 gram Reaksi tersebut tidak mengikuti hukum
Reaksi tersebut mengikuti hukum Kekekalan Kekekalan Massa.
Massa. 9. Jawaban: d
b. hidrogen + oksigen → air Sesuai hukum Perbandingan Berganda oleh
2 gram + 16 gram → 18 gram Dalton, jika dua unsur dapat membentuk lebih dari
Massa hidrogen dalam air satu senyawa dan massa salah satu unsur tetap,
2 × Ar H perbandingan massa unsur yang lain dalam
= Mr H2O × massa H2O senyawa merupakan bilangan bulat dan
2 sederhana. Jika massa N dalam kedua senyawa
= 18 × 18 gram = 2 gram dibuat sama, yaitu 1.000 mg, perbandingan unsur-
Massa oksigen dalam air unsurnya menjadi:
= 18 gram – 2 gram Senyawa %Massa N % Massa Si
= 16 gram I 33,28 66,72
Reaksi tersebut mengikuti hukum Kekekalan II 39,94 60,06
Massa.
Dari perhitungan terlihat apabila jumlah N dalam
c. tembaga + oksigen → tembaga(II) oksida kedua senyawa sama, perbandingan massa Si
8 gram + 2 gram → 10 gram dalam senyawa I dengan senyawa II adalah
Massa tembaga dalam tembaga(II) oksida 2004,05 : 1503,76 = 4 : 3. Jika senyawa II adalah
Ar Cu Si3N4, senyawa I adalah Si4N4.
= Mr CuO × massa CuO
10. Jawaban: d
64
= 80 × 10 gram = 8 gram massa Se 39,48
jumlah mol atom Se = Ar Se = 78,96
= 0,5 mol
Massa oksigen dalam tembaga(II) oksida
= 10 gram – 8 gram 11. Jawaban: c
= 2 gram 29
Reaksi tersebut mengikuti hukum Kekekalan mol C4H10 = 58 = 0,5 mol
Massa.
40
d. tembaga + belerang → tembaga(II) sulfida mol O2 = 32 = 1,25 mol
64 gram + 32 gram → 96 gram
V1 n1
Massa tembaga dalam tembaga(II) sulfida V2 = n2
Ar Cu
= Mr CuS × massa CuS V1 0,5
35
= 1,25
64
= 96 × 96 gram

58 Stoikiometri
V1 = 14 14. Jawaban: b
Jadi, volume gas C4H10 sebanyak 14 liter. Misal massa paduan x gram, maka massa Al
0,9x gram dan massa Cu 0,1x gram.
12. Jawaban: e
massa CO massa Al 0,9x
Jumlah molekul CO = ×L Mol Al = Ar Al = 27 = 0,033x mol
Mr CO
2,8 0,1x
= 28 × 6,02 · 1023 Mol Cu =
massa Cu
= = 0,00157x mol
Ar Cu 63,5
= 6,02 · 1022 molekul
volume H2
massa N2 Mol H2 =
a. Jumlah molekul N2 = Mr N2 ×L 22,4 L/mol

1,4 6,72 L
= 28 × 6,02 · 1023 = 22,4 L/mol
= 3,01 · 1022 molekul = 0,3 mol
massa CO2
b. Jumlah molekul CO2 = Mr CO2 ×L Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
2,2 2Al(s) + 6HCl(aq) → 2AlCl3(aq) + 3H2(g)
= 44 × 6,02 · 1023
0,033x mol ≈ 0,0495x mol
= 3,01 · 1022 molekul Cu(s) + 2HCl(aq) → CuCl2(aq) + H2(g)
massa H2
c. Jumlah molekul H2 = ×L 0,00157x mol ≈ 0,00157x mol
Mr H2
4,0 Mol H2 total = 0,3 mol
= 2 × 6,02 · 1023 0,0495x + 0,00157x = 0,3 mol
= 1,204 · 1024 molekul 0,05107x = 0,3
massa O2 x = 5,874 gram
d. Jumlah molekul O2 = Mr O2 ×L
≈ 6 gram
6,4
= 32 × 6,02 · 1023 Jadi, massa paduan yang diperlukan sebanyak
6 gram.
= 1,204 · 1023 molekul
massa Cl2 15. Jawaban: a
e. Jumlah molekul Cl2 = Mr Cl2 ×L Massa Pb(C2H3O2)2·xH 2O = 8,00 gram
7,1 Massa air = 14,25% × 8,00 gram = 1,14 gram
= 71 × 6,02 · 1023
massa Pb(C2H3O2)2 = 8,00 - 1,14 = 6,86 gram
= 6,02 · 1022 molekul
Mr Pb(C2H3O2)2 = 325
Jadi, 7,1 gram Cl2 memiliki jumlah molekul sama
dengan 2,8 gram CO. Mr H 2O = 18
perbandingan mol Pb(C2H3O2)2 dengan H 2O:
13. Jawaban: e
massa Pb(C2H3O 2 )2 massa H2O
Misal massa senyawa Zn(NO3)2·xH2O = 100 gram = :
Mr Pb(C2H3O 2 )2 Mr H2O
Massa yang berkurang adalah massa air
= 36,54% × 100 gram = 36,54 6,86 1,14
= 325 : 18
massa Zn(NO3)2 = 100 – 36,54 = 63,46
Mr Zn(NO3)2 = 189 g/mol = 0,021 : 0,063
Mr H2O = 18 g/mol =1:3
Jadi, jumlah molekul air yang diikat oleh senyawa
Perbandingan mol antara Zn(NO3)2 dengan H2O: hidrat Pb(C2H3O2)2·xH 2O ada 3. Rumus senyawa
massa Zn(NO 3 )2 massa H2O hidrat tersebut Pb(C2H3O2)2·3H 2O
= Mr Zn(NO 3 )2 : Mr H2O
16. Jawaban: d
63,46 36,54 kadar atom dalam senyawa 68,8% C, 5,0% H, dan
= :
189 18 26,2% O
= 0,34 : 2,03 Misal massa senyawa tersebut 100 gram.
=1:6 massa C = 68,8
Perbandingan mol antara Zn(NO3)2 dengan H2O = 68,8
1 : 6. mol C = 12 = 5,73 mol
Jadi, rumus senyawa hidrat tersebut adalah massa H = 5,0
Zn(NO3)2·6H2O.

Kimia Kelas X 59
5,0 massa yang dihasilkan sebenarnya:
mol H = 1 = 5,0 mol
massa yang dihasilkan sebenarnya
94% = × 100%
massa O = 26,2 massa yang dihasilkan secara teori

26,2 94 massa yang dihasilkan sebenarnya


mol O = 16 = 1,64 mol =
100 43,2 g
mol C : mol H : mol O = 5,73 : 5,0 : 1,64 = 3,49 : massa yang sebenarnya dihasilkan = 40,6 gram
3,05 : 1 ≈ 3,5 : 3 : 1 Jadi, massa perak yang dihasilkan dalam reaksi
Jadi, rumus molekul senyawa turunan benzena sebanyak 40,6 gram.
tersebut adalah C3,5H3O1 atau C7H6O2. Biasa
ditulis sebagai C6H5COOH. 21. Jawaban: d
misal massa senyawa 100 gram
17. Jawaban: a massa Cl dalam senyawa = 46,62% × 100 gram =
Persamaan reaksi: 46,62 gram
Zn(s) + 2HNO3(aq) → Zn(NO3)2(aq) + H2(g) massa Q dalam senyawa = (100 – 46,62) gram =
mol H2 (STP) yang dihasilkan 53,38 gram
volume gas 6,72 L Perbandingan mol Q dengan Cl = 1: 3
= = 22,4 L/mol
= 0,3 mol 53,58 46,62
22,4 L/mol
Ar Q : 35,5
=1:3
Perbandingan mol Zn dengan H2 = 1 : 1, mol Zn =
35,5
0,3 mol Ar Q = 53,38 × 3( 46,62 ) = 121,9 gram
massa Zn yang bereaksi = 0,3 mol × 63 g/mol = Jadi, massa atom unsur Q adalah 121,9 gram.
18,9 gram
massa Zn yang tersisa dalam reaksi = 20 – 18,9 = 22. Jawaban: b
1,1 gram massa Ca 20
Mol Ca = Ar Ca = 40 = 0,5 mol
Jadi, massa seng yang tersisa sebanyak 1,1 gram.
massa HCl 18,25
18. Jawaban: c Mol HCl = Mr HCl = 36,5
= 0,5 mol
1 atm Jika Ca habis bereaksi, keadaan yang terjadi
P = 1.520 mmHg × 760 mmHg
= 2 atm
sebagai berikut.
V = 250 mL = 0,25 liter
Ca(s) + 2HCl(aq) → CaCl 2(aq) + H 2(g)
T = 25°C + 273 = 298 K
Mula-mula: 0,5 mol 0,5 mol – –
P·V=n·R·T Reaksi : 0,5 mol 1,0 mol 0,5 mol 0,5 mol
0,348 ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
2 · 0,25 = Mr · 0,082 · 298 Sisa : – –0,5 mol 0,5 mol 0,5 mol
Mr gas = 17 Keadaan tersebut tidak mungkin terjadi karena
Mr tersebut dimiliki oleh gas NH3. jumlah HCl yang bereaksi lebih banyak daripada
Jadi, gas yang dimaksud adalah NH3. jumlah HCl mula-mula.
Jika HCl habis bereaksi, keadaan yang terjadi
19. Jawaban: e
sebagai berikut.
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g)
Ca(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2(g)
12 L
pada suhu 25°C, 1 atm, mol O2 = 24 L = 0,5 mol Mula-mula: 0,5 mol 0,5 mol – –
Mol O2 : mol H2O = 1 : 2 Reaksi : 0,25 mol 0,5 mol 0,25 mol 0,25 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
mol H2O = 2 × mol O2 = 2 × 0,5 mol = 1 mol Sisa : 0,25 mol – 0,25 mol 0,25 mol
jumlah molekul H2O = 1 mol × 6,02 × 1023 molekul
Keadaan tersebut mungkin terjadi karena jumlah
= 6,02 × 1023 molekul
Ca yang bereaksi lebih kecil daripada jumlah Ca
Jadi, jumlah molekul air yang dihasilkan sebanyak
mula-mula.
6,02 × 1023 molekul.
Massa Ca yang tersisa = mol Ca × Ar Ca
20. Jawaban: d
Reaksi: 2AgCl(s) → 2Ag(s) + Cl2(g) = 0,25 mol × 40 gram/mol
Mr AgCl = 143,5 = 10 gram
57,4 23. Jawaban: b
mol AgCl yang bereaksi = = 0,4 mol
143,5 massa senyawa CxHyOz = 1,60 gram
mol Ag = mol AgCl = 0,4 mol massa CO2 = 2,20 gram
Massa Ag yang dihasilkan sesuai teori = mol × Mr massa H2O = 1,80 gram
= 0,4 × 108 = 43,2 gram massa oksigen dalam senyawa dicari dari selisih
massa dalam reaksi

60 Stoikiometri
massa CO 2 2,20
25. Jawaban: b
mol CO2 = = 44 = 0,05 mol
Mr CO 2 Misal: kelimpahan 378X = y%
mol C = 0,05. dalam senyawa massa C = 0,05 × kelimpahan 383X = (100 – y)%
Ar C = 0,05 × 12 g/mol = 0,6 gram Massa rata-rata unsur X
378 378 383 383
massa H2O 1,80 (massa X ⋅ kelimpahan X) + (massa X ⋅ kelimpahan X)
mol H2O = = 18 = 0,10 mol = 100
Mr H2O
mol H = 0,10 × 2 = 0,20 dalam senyawa massa H ((377,99 ⋅ y) + (382,98 ⋅ (100 − y)))
379,64 = 100
= 0,2 × Ar H = 0,2 × 1 g/mol = 0,2 gram
Massa O dalam senyawa 37964 = 377,99y + 38298 – 382,98y
= 1,60 – (massa C + massa H) 4,99y = 334
= 1,60 – (0,6 + 0,2) y = 66,9
= 0,8 gram Jadi, kelimpahan isotop 378
X = 66,9 % dan
massa O 0,8 383
mol O dalam senyawa = = = 0,05 mol X = 33,1%.
Mr O 16
Perbandingan mol atom C : H : O = 0,05 : 0,20 : 26. Jawaban: d
0,05 = 1 : 4 : 1 Reaksi: SO2(A) + PCl5(A) → SOCl2(A) + POCl3(A)
Jadi, rumus empiris senyawa tersebut adalah 0,6
mol SO2 = 64 = 0,01 mol
CH4O.
Jumlah mol PCl5 dianggap mencukupi dalam reaksi
24. Jawaban: e
karena jumlahnya berlebih.
massa Fe(OH)2 = 3,2 gram
Perbandingan mol SO2 : PCl5 : SOCl2 : POCl3 = 1
3,2 :1:1:1
mol Fe(OH)2 = 90 = 0,035 mol
Mol SOCl2 yang dihasilkan sama dengan jumlah
massa H3PO4 = 2,5 gram mol yang SO2 yang bereaksi = 0,01 mol
2,5 Massa SOCl2 yang dihasilkan sesuai teori
mol H3PO4 = 98 = 0,025 mol = 0,01 mol × Mr SOCl2
Persamaan reaksi setara: = 0,01 mol × 119 g/mol
= 1,19 gram
3Fe(OH)2(aq) + 2H3PO4(aq) → Fe3(PO4)2(s) + 6H2O(A)
Massa yang diperoleh = 0,55 gram
Perbandingan koefisien Fe(OH)2 dengan H3PO4 Rendemen massa yang dihasilkan
adalah 3 : 2 massa yang diperoleh
Jika Fe(OH)2 bereaksi semua, mol H3PO4 yang = massa sesuai teori
× 100%
2 0,55 g
dibutuhkan sebanyak 3 × 0,035 mol = 0,023 mol. = × 100%
1,19 g
Mol H3PO4 akan tersisa. Jika H3PO4 bereaksi = 46,2%
semua, mol Fe(OH)2 yang dibutuhkan untuk reaksi Jadi, persentase hasil reaksi dibandingkan teori
3 sebesar 46,2%.
sebanyak 2 × 0,025 = 0,0375. Mol Fe(OH)2 tidak
27. Jawaban: c
mencukupi untuk reaksi.
Misal: d1 = densitas pada STP
Jadi, Fe(OH)2 merupakan pereaksi pembatas
karena jumlah molnya lebih sedikit. d2 = densitas suhu 30°C dan tekanan
Reaksi yang terjadi sebagai berikut. 768 torr
3Fe(OH)2(aq) + 2H3PO4(aq) → Fe3(PO4)2(s) + 6H2O(A) P1V1 P2 V2
awal : 0,035 0,025 – – T1 = T2
reaksi : 0,035 0,023 0,012 0,07
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– V2 P1T2
setimbang : – 0,002 0,012 0,07 V1 = P2T1

Pereaksi yang tersisa adalah H3PO4 sebanyak (760 torr)(303 K)


= (768 torr)(273 K)
= 1,10
0,002 mol. Massa H3PO4 yang tidak ikut bereaksi
sebanyak 0,002 mol × 98 g/mol = 0,196 gram. d1 V2
d2 = V1
Senyawa yang berperan sebagai pereaksi
pembatas adalah Fe(OH)2 dan massa yang tersisa d1 = 1,10 · d2
adalah 0,196 gram H3PO4. d1 = (1,10)(1,35 kg/m3) = 1,48 kg/m3
Jadi, densitas gas tersebut pada STP sebesar
1,48 kg/m3.

Kimia Kelas X 61
28. Jawaban: e 30. Jawaban: b
massa cuplikan = 2,4 gram Misal massa total = 100 gram
volume SO2 = 1.008 mL (STP) =1,008 L massa natrium = 29,08 gram
1,008 L massa belerang = 40,56 gram
mol SO2 = = 0,045 mol
22,4 L/mol massa oksigen = 30,36 gram
seluruh S yang ada dalam cuplikan berubah
Perbandingan mol = Na : S : O
menjadi SO2.
29,08 40,56 30,36
Reaksi : S(s) + O2(g) → SO2(g) = : :
23 32 16
mol S = mol SO2 = 0,045 mol
massa S dalam cuplikan = 0,045 mol × 32 g/mol = 1,26 : 1,27 : 1,90
= 1,44 gram = 1 : 1 : 1,5
kadar S dalam cuplikan =2:2:3
massa S Jadi, rumus kimianya Na2S2O3. Rumus molekul
= × 100%
massa cuplikan anion belerang dalam senyawa tersebut S2O32–.
1,44 g
= 2,4 g
× 100%
B. Uraian
= 60%
Jadi, kadar S dalam cuplikan sebanyak 60%. 1. a. Reaksi pertama: P4 + 3O2 → P4O6, oleh
karena dapat terjadi reaksi lebih lanjut jika
29. Jawaban: d terdapat oksigen berlebih maka pereaksi
massa CxHyOz = 6,9 gram pembatas pada reaksi ini adalah P4.
massa CO2 = 13,2 gram Reaksi kedua: P4O6 + 2O2 ! P4O10, reaksi ini
massa H2O = 8,1 gram berlangsung selama ada P4O6 dan oksigen
berlebih, tetapi reaksi berhenti jika tidak ada
massa oksigen dalam senyawa dicari dari selisih
oksigen. Jadi, pereaksi pembatas pada reaksi
massa dalam reaksi
ini adalah oksigen.
massa CO 2 13,2 b. massa P4 = 5,77 gram, mol P4 = 0,04 mol
mol CO2 = = = 0,3 mol
Mr CO 2 44 massa O2 = 4,48 gram, mol O2 = 0,14 mol
mol C = 0,3 Reaksi I:
dalam senyawa massa C P4 + 3O2 → P4O6
= 0,3 × Ar C = 0,3 × 12 g/mol = 3,6 gram awal : 0,04 0,14 –
massa H2O 8,1 reaksi : 0,04 0,12 0,04
mol H2O = = = 0,45 mol –––––––––––––––––––––––––––
Mr H2O 18
sisa : – 0,02 0,04
mol H = 0,45 × 2 = 0,9
dalam senyawa massa H Dari reaksi pertama, oksigen masih tersisa
= 0,9 × Ar H = 0,9 × 1 g/mol = 0,9 gram sehingga terjadi reaksi kedua:
Massa O dalam senyawa = 6,9 – (massa C + P4O6 + 2O2 → P4O10
massa H) = 6,9 – (3,6+0,9) = 2,4 gram awal : 0,04 0,02 –
mol O dalam senyawa reaksi : 0,01 0,02 0,01
––––––––––––––––––––––––––––––
massa O 2,4
= = = 0,15 mol sisa : 0,03 – 0,01
Ar O 16
Mol P4O10 yang dihasilkan dari reaksi 0,01 mol.
Perbandingan mol atom C : H : O
Massa P4O10 yang dihasilkan = mol × Mr =
= 0,3 : 0,9 : 0,15
0,01 mol × 284 g/mol = 2,84 gram.
=2:6:1
c. Pereaksi yang tersisa dalam reaksi adalah
Rumus empiris senyawa tersebut adalah C2H6O.
P4O6 sebanyak 0,03 mol.
Jumlah molekul senyawa
Massa P4O6 = mol × Mr = 0,03 mol × 220 =
= 1,8 × 1023 molekul
6,6 gram.
1,8 × 1024
= 2. misal massa kedua senyawa adalah 100 gram
6 × 1023
massa hidrogen pada senyawa pertama = 27,3
= 3 mol
gram, massa oksigen= 100 - 27,3 = 72,7 gram
Jadi, rumus molekul senyawa karbon tersebut =
massa hidrogen pada senyawa kedua = 42,9 gram,
(C2H6O)n = (C2H6O)3 = C6H18O3.
massa oksigen = 100 - 42,9 = 57,1 gram

62 Stoikiometri
Perbandingan oksigen pada senyawa I terhadap 6. massa senyawa hidrat NiSO4·xH2O = 20 gram
senyawa II per gram hidrogen = (72,7/27,3) : (57,1/ massa senyawa tanpa air = 10,37 gram
42,9) = 2,66 : 1,33 massa air dalam senyawa = 20 – 10,37 = 9,63 gram
Jadi, perbandingan oksigen senyawa I terhadap II massa NiSO 4 dalam senyawa hidrat
adalah 2 : 1 mol NiSO4 = Mr NiSO 4
3. jumlah atom C dalam C6H5NH2 ada 6 10,37 g
Ar C = 12 =
155 g/mol
Mr C6H5NH2 = 93 = 0,067 mol
Kadar C dalam C6H5NH2:
massa H2O dalam senyawa hidrat
mol C Ar C mol H2O = Mr H2O
= mol C6H5NH2
× Mr C6H5NH2
× 100%
9,63 g
6 12 =
= 1 × 93 × 100% 18 g/mol
= 0,535 mol
= 77,42%
Perbandingan mol air dengan NiSO4:
Jadi, kadar karbon dalam senyawa C6H5NH 2
sebanyak 77,42%. mol H2O 0,535 mol
mol NiSO 4 = 0,067 mol
≈8
4. Senyawa Massa Unsur X Massa Unsur Cl Jadi, rumus molekul senyawa hidrat tersebut adalah
1 72,16% 27,84% NiSO4·8H2O.
2 56,44% 43,56% 7. M + O2 → MO2
3 50,90% 49,10%
massa O 2
4 46,35% 53,65% Mol O2 = Mr O 2

Jika massa unsur X pada keempat senyawa sama, 1,6


= 32 = 0,05 mol
data tersebut dapat dimasukkan ke dalam tabel
1
berikut. Mol M = 1 × mol O2
Senyawa Massa Unsur X Massa Unsur Cl 1
= 1 × 0,05 mol
1 72,16% 27,84%
2 72,16% 55,69% = 0,05 mol
3 72,16% 69,61% massa M 2,75
4 72,16% 83,52% Mol M = Ar M = Ar M
2,75
Massa Cl yang bergabung dengan 72,16% 0,05 mol = Ar M
unsur X mempunyai perbandingan Ar M = 55
= 27,84% : 55,69% : 69,61% : 83,52% Jadi, massa atom relatif unsur M tersebut adalah
= 1 : 2 : 2,5 : 3 55.
= 2 : 4 : 5 : 6.
8. massa jenis etanol = 0,816 g/mL
5. Misal massa senyawa yang dihasilkan 100 gram. massa jenis air = 1,00 g/mL
Perbandingan massa senyawa yang dihasilkan volume etanol + air = 1 L
sebagai berikut. kadar etanol = 8,5%
Massa nitrogen : massa fosfor : massa hidrogen : volume etanol = 8,5% × 1.000 mL = 85 mL
massa oksigen = 28,2 : 20,8 : 8,1 : 42,9 massa etanol = volume × massa jenis
Perbandingan mol unsur dalam senyawa = 85 mL × 0,816 g/mL
massa N massa P massa H massa O = 69,36 gram
= Ar N
: Ar P
: Ar H
: Ar O 69,36 g
mol alkohol = 46 g/mol
= 1,5 mol
28,2 20,8 8,1 42,9 massa asam asetat yang terbentuk dalam 1 L =
= : : :
14 31 1 16 0,028 g/mL × 1.000 mL = 28 gram
= 2 : 0,67 : 8 : 2,68 (dibagi 0,67 sebagai angka bagi terkecil) 28 g
= 3 : 1 : 12 : 4 mol asam asetat = 60 g/mol
= 0,47 mol
Jadi, rumus empiris senyawa hasil reaksi adalah reaksi: C2H5OH + O2 → CH3COOH + H2O
N3PO4H12 atau (NH4)3PO4. mol etanol : mol oksigen : mol asam asetat = 1 : 1
: 1.

Kimia Kelas X 63
oleh karena asam asetat yang terbentuk 0,47, maka b. Volume H2 sebagai berikut.
mol etanol dan oksigen yang bereaksi masing- P·V=n·R·T
masing 0,47 mol. 1 · V = 0,05 · 0,082 · (27 + 273)
massa oksigen = mol oksigen × Mr
V = 1,23 liter
= 0,47 mol × 32 g/mol
= 15,04 gram Jadi, volume gas hidrogen yang dihasilkan
Jika jumlah oksigen mencukupi untuk mengubah adalah 1,23 liter.
seluruh etanol berubah menjadi asam asetat, mol 10. Massa Ca3(PO4)2 = 800 mg
asam asetat yang dihasilkan sebanyak 1,5 mol. Massa CaCO3 = 200 mg
massa asam asetat = mol × Mr Massa CaF2 = 5 mg
= 1,5 mol × 60 g/mol Ar Ca = 40 g/mol
= 90 gram Mr Ca3(PO4)2 = 310 gram/mol
kadar asam asetat yang diperoleh Mr CaCO3 = 100 gram/mol
28 g Mr CaF2 = 78 gram/mol
= 90 g
× 100% Massa total kalsium ditentukan dari jumlah kalsium
= 31,11% dalam tiap-tiap senyawa.
Jadi, persentase asam asetat yang terbentuk Massa Ca dalam Ca3(PO4)2:
sebanyak 31,11%. massa Ca
= × massa Ca3(PO4)2
Mr Ca 3 (PO 4 )2
9. a. Reaksi setara:
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g) mol Ca × Ar Ca
= Mr Ca 3 (PO 4 )2 × massa Ca3(PO4)2
massa Mg
Mol Mg = Ar Mg
3 × 40 g/mol
2,4 = 310 g/mol
× 800 mg Ca3(PO4)2
= 24
= 309,68 mg
= 0,1 mol Massa Ca dalam CaCO3:
massa HCl
Mol HCl = Mr HCl
massa Ca
= Mr CaCO 3 × massa CaCO3
3,65
= 36,5 mol Ca × Ar Ca
= Mr CaCO 3 × massa CaCO3
= 0,1 mol
Jika Mg habis bereaksi, maka keadaan reaksi 1× 40 g/mol
sebagai berikut. = 100 g/mol
× 800 mg CaCO3
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g) = 80 mg
Mula-mula : 0,1 mol 0,1 mol – –
Massa Ca dalam senyawa CaF2
Reaksi : 0,1 mol 0,2 mol 0,5 mol 0,5 mol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– massa Ca
Sisa : – –0,1 mol 0,5 mol 0,5 mol = Mr CaF2 × massa CaF2
Keadaan tersebut tidak mungkin terjadi.
mol Ca × Ar Ca
Jika HCl habis bereaksi, keadaan reaksi = Mr CaF2 × massa CaF2
sebagai berikut.
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g) 1× 40 g/mol
Mula-mula : 0,1 mol 0,1 mol – –
= 780 g/mol
× 800 mg CaF2
Reaksi : 0,05 mol 0,1 mol 0,05 mol 0,05 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– = 2,56 mg
Sisa : 0,05 mol – 0,05 mol 0,05 mol Massa total Ca = 309,68 mg + 80 mg + 2,56 mg =
Jadi, pereaksi pembatasnya berupa HCl. 392,34 mg
Jadi, total kandungan kalsium dalam suplemen
sebanyak 392,34 mg.

64 Stoikiometri
A. Pilihan Ganda 4. Jawaban: e
1. Jawaban: d Senyawa yang dapat menghantarkan arus listrik
Garam dapur merupakan senyawa ion yang dalam bentuk lelehan dan larutannya adalah
termasuk elektrolit kuat. Dalam bentuk senyawa ion. Senyawa mempunyai ikatan ion
larutannya garam dapur terurai sempurna menjadi dan susunan yang mampat. Dalam bentuk kristal
ion-ionnya sehingga mempunyai derajat ionisasi tidak menghantarkan listrik karena ion-ionnya
satu (α = 1). Oleh karena menghasilkan ion dalam tidak dapat bergerak bebas. Dalam bentuk
air, garam dapur dapat menghantarkan arus listrik lelehan dan larutannya dapat menghantarkan
dalam bentuk larutannya. listrik karena ion-ionya bergerak bebas. Contoh
senyawa ion adalah Ca(OH)2. Senyawa HClO4,
2. Jawaban: b HCOOH, dan NH 4 OH merupakan senyawa
Larutan yang paling baik menghantarkan arus kovalen polar. Senyawa ini berikatan kovalen dan
listrik adalah air aki. Air aki (H2SO4) merupakan tidak dapat menghantarkan listrik dalam bentuk
senyawa elektrolit kuat yang terurai sempurna murninya. Senyawa kovalen dapat meng-
menjadi ion-ionnya dalam air. Urea (CO(NH2)2), hantarkan listrik dalam bentuk larutannya karena
gula pasir (C12H22O11), dan etanol (C2H5OH) terurai menjadi ion-ionnya. Senyawa CH 3OH
merupakan senyawa nonelektrolit sehingga tetap merupakan senyawa kovalen nonpolar yang tidak
berbentuk molekul dalam larutannya. Asam cuka dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk
(CH 3 COOH) merupakan senyawa elektrolit murni, lelehan, maupun larutannya karena
lemah sehingga hanya sebagian yang terurai berikatan kuat dan tidak terurai menjadi ion-
menjadi ion-ionnya dalam larutannya. ionnya.
Berdasarkan jumlah ion yang dihasilkan dalam
air, air aki menghantarkan arus listrik paling baik 5. Jawaban: c
di antara zat lainnya. Larutan elektrolit kuat tersusun atas semua jenis
senyawa ion dan sebagian senyawa kovalen
3. Jawaban: c yang dapat terurai seluruhnya menjadi ion-ionnya
Elektrolit lemah adalah zat yang mampu dalam air. Elektrolit kuat tersusun dari senyawa
menghantarkan arus listrik dengan lemah. asam kuat, basa kuat, dan seluruh garam.
Elektrolit lemah ditandai dengan nyala lampu Contoh senyawa elektrolit kuat adalah HClO4,
redup atau tidak nyala disertai timbulnya NaNO3, MgBr2, HBr, HCl, Ba(OH)2, NH4Cl, dan
gelembung gas saat diuji dengan alat uji elektrolit. Sr(OH) 2 . Senyawa H 3PO 4, HF, C 5H 5N, dan
Zat elektrolit lemah sebagian terurai menjadi ion- H2CO3 merupakan senyawa elektrolit lemah yang
ionnya sehingga derajat ionisasinya 0 < α < 1. terurai sebagian menjadi ion-ionnya dalam air.
Elektrolit lemah ditunjukkan oleh sumber air Q Senyawa C5H12, C2H5OH merupakan senyawa
dan R. Sumber air P bersifat elektrolit kuat yang nonelektrolit.
mampu menghantarkan arus listrik dengan baik
karena terurai sempurna menjadi ion-ionya dalam 6. Jawaban: b
air. Derajat ionisasinya (α) = 1. Elektrolit kuat 2NaCl + 2H2O → 2H2 + Cl2 + 2NaOH
menyalakan lampu dengan terang dan +1 –1 +1 –2 0 0 +1 –2 +1
menghasilkan banyak gelembung gas saat diuji Atom H pada H2O mengalami penurunan bilangan
dengan alat uji elektrolit. Sumber air S bersifat oksidasi dari +1 menjadi 0 sehingga H 2 O
nonelektrolit karena tidak menyalakan lampu dan mengalami reduksi dan bertindak sebagai
tidak menghasilkan gelembung gas saat diuji oksidator. DItinjau dari konsep pelepasan dan
dengan alat uji elektrolit. Oleh karena tidak terurai pengikatan oksigen, H 2O bertindak sebagai
menjadi ion-ionnya dalam air, derajat ionisasinya oksidator karena melepas oksigen menjadi H2.
(α) = 0.

Kimia Kelas X 65
Atom Cl pada NaCl mengalami kenaikan bilangan 9. Jawaban: a
oksidasi dari –1 menjadi 0 sehingga mengalami Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi.
oksidasi. NaCl bertindak sebagai reduktor. a. S + O2 → SO2
Berdasarkan konsep pelepasan dan pengikatan 0 0 +4 –2
oksigen, NaCl sebagai reduktor karena mengikat Oksidasi
oksigen. Reduksi

7. Jawaban: b O2 bertindak sebagai oksidator.


Bilangan oksidasi NH4+ = +1 b. 2Al + Fe2O3 → Al2O3 + 2Fe
(1 × BO N) + (4 × BO H) = +1 0 +3 +3 0
BO N + (4 × (+1)) = +1 Oksidasi
BO N = –3 Reduksi

Bilangan oksidasi NO2–


= –1 Al bertindak sebagai reduktor.
(1 × BO N) + (2 × BO O)= –1 c. 2FeCl3 + H2S → 2FeCl2 + 2HCl + S
BO N + (2 × (–2)) = –1 +3 –2 +2 0
BO N = +3 Reduksi
Bilangan oksidasi NO3– = –1 Oksidasi
(1 × BO N) + (3 × BO O)= –1 H2S bertindak sebagai reduktor.
BO N + (3 × (–2)) = –1 d. 6CuSO4 + 12KI → 6K2SO4 + 6CuI + 3I2
BO N = +5 +2 –1 +1 0
Bilangan oksidasi N dalam N2 = 0 Reduksi
Jadi, urutan bilangan oksidasi nitrogen dalam Oksidasi
NH4+, NO2–, NO3–, dan N2 adalah –3, +3, +5, dan 0. KI bertindak sebagai reduktor.
8. Jawaban: b e. MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
Reaksi: Ca → Ca2+ + 2e– +4 –1 +2 0
0 +2 Reduksi
Oksidasi
Oksidasi
merupakan reaksi oksidasi karena reaksi HCl bertindak sebagai reduktor.
melepas elektron. Jadi, zat yang digarisbawahi dalam reaksi
Reaksi: NO3– → NO tersebut yang bertindak sebagai oksidator adalah
+5 +2 O2.
Reduksi 10. Jawaban: e
merupakan reaksi reduksi karena N mengalami Cu2O(s) + H2SO4(aq) → Cu(s)+ CuSO4(aq) + H2O(A)
penurunan bilangan oksidasi dari +5 pada NO3– +1 0 +2
menjadi +2 pada NO.
Reduksi
Reaksi: IO3– → IO4–
+5 +7 Oksidasi

Reaksi autoredoks disproporsionasi merupakan


Oksidasi
reaksi yang melibatkan satu unsur yang berperan
merupakan reaksi oksidasi karena I mengalami
sebagai oksidator sekaligus reduktor. Pada
kenaikan bilangan oksidasi dari +5 pada IO3–
reaksi tersebut, tembaga berperan sebagai
menjadi +7 pada IO4–.
oksidator dan reduktor. Bilangan oksidasi Cu
Reaksi: Zn2+ + 2e– → Zn berubah dari +1 menjadi 0 dan +2.
+2 0
11. Jawaban: c
Reduksi Unsur mangan (Mn) mempunyai beberapa
merupakan reaksi reduksi karena menerima bilangan oksidasi sehingga penamaan
elektron. senyawanya harus mencantumkan bilangan
Jadi, reaksi yang merupakan reaksi oksidasi oksidasi yang dimiliki. Dalam senyawa MnC2O4,
adalah reaksi 1) dan 3). unsur mangan berada pada keadaan bilangan

66 Ulangan Akhir Semester


oksidasi +2 dan mengikat ion oksalat (C2O42–) H: 2b = 2c
sehingga nama senyawanya adalah mangan(II) b=c
oksalat. Mangan(IV) oksalat mempunyai rumus c=2
molekul Mn(C 2 O 4 ) 2 . Mangan(II) karbonat Jadi , koefisien a, b, dan c berturut-turut adalah
mempunyai rumus molekul MnCO3. Penamaan 1, 2, dan 2.
yang lain merupakan penamaan yang tidak tepat.
18. Jawaban: c
12. Jawaban: e Alumina mempunyai rumus molekul Al 2 O 3 .
Senyawa yang tersusun atas kation Pb2+ dan Reaksi pembentukannya melibatkan logam
anion SbO33– harus mempunyai muatan netral. aluminium (Al) dan oksigen (O2). Reaksi yang
Tiga kation Pb2+ berikatan dengan dua anion tepat antara keduanya adalah 4Al(s) +3O2(g) →
SbO33– membentuk Pb3(SbO3)2. 2Al2O3(s). Dari reaksi terlihat jumlah logam Al
3Pb2+ + 2SbO33– → Pb3(SbO3)2 di sebelah kiri sama dengan di sebelah kanan,
Jadi, rumus molekul yang dibentuk oleh kation yaitu 4. Begitu juga oksigen, yaitu berjumlah 6.
Pb2+ dan anion SbO33– mempunyai rumus molekul
19. Jawaban: d
Pb3(SbO3)2.
Persamaan reaksi yang sudah setara adalah
13. Jawaban: c 2FeBr3(aq) + 3H2SO4(aq) → Fe2(SO4)3(aq) +
Senyawa Na3AsO4 tersusun atas Na+ dan AsO43–. 6HBr(aq). Jumlah zat di sebelah kiri (pereaksi)
Oleh karena Na+ mempunyai muatan –1 maka harus sama dengan jumlah zat di sebelah kanan
perlu tiga kation Na+ untuk berikatan dengan (hasil reaksi).
anion AsO43– membentuk senyawa Na3AsO4. Jumlah: Fe = 2, Br = 6, H = 6, S = 3, O =12
14. Jawaban: b 20. Jawaban: d
Sesuai hukum Kekekalan Massa, jumlah massa
Rumus
No. Kation Anion Nama Kimia zat sebelum reaksi sama dengan jumlah massa
Molekul
zat sesudah reaksi. Jumlah natrium dan oksigen
1) K+ SO42– K2SO4 Kalium sulfat yang bereaksi adalah 34,5 gram + 12 gram =
2) Al3+ OH– Al(OH)3 Aluminium hidroksida
3) Mg2+ NO3– Mg(NO3)2 Magnesium nitrat 46,5 gram. Jumlah natrium oksida yang
4) Fe3+ Cl– FeCl3 Besi(III) klorida dihasilkan sama dengan jumlah natrium dan
5) Ba2+ PO43– Ba3(PO4)2 Barium fosfat oksigen, yaitu 46,5 gram.
15. Jawaban: d 21. Jawaban: d
Nama yang tepat sesuai rumus molekulnya Berdasarkan data ketiga diketahui massa N +
sebagai berikut. massa O = massa NO
1) FeCl3 = besi(III) klorida 14 gram + 24 gram = 38 gram
2) KClO3 = kalium klorat perbandingan N : O = 14 : 24 = 7 : 12
3) Na2SO4 = natrium sulfat Dengan demikian, terdapat sisa unsur yang
4) MgS = magnesium sulfida direaksikan sebagai berikut.
5) CuCl2 = tembaga(II) klorida Massa N2 Massa O2 Massa Oksida Sisa Pereaksi
(gram) (gram) Nitrogen (gram) (gram)
16. Jawaban: b
Senyawa hasil reaksi tersebut sebagai berikut. 7 15 19 3 gram oksigen
Ca3(PO4)2: kalsium fosfat 9 12 19 2 gram nitrogen
14 24 38 Tidak sisa
NaCl: natrium klorida 28 24 38 14 gram nitrogen
17. Jawaban: c
22. Jawaban: d
Pb(s) + aPbO2(s) + bH2SO4(aq) → 2PbSO4(s)
Senyawa Massa P (gram) Massa O (gram)
+ cH2O(A)
Pb: 1 + a = 2, a = 1 I 15,5 12
II 15,5 20
S: b = 2
O: 2a + 4b = 8 + c
Perbandingan massa oksigen dalam senyawa I
2(1) + 4(2) = 8 + c
: senyawa II = 12 : 20 = 3 : 5.
2+8=8+c
10 = 8 + c
c=2

Kimia Kelas X 67
23. Jawaban: a 27. Jawaban: c
Ar H = 1 1) NH4NO3
Ar H2O =18
2 ⋅ Ar N
2 ×1 %N= Mr NH4NO 3 × 100%
Massa H dalam H2O = 18
× 27 gram = 3 gram
28
Jadi, massa H dalam H2O adalah 3 gram. = 80 × 100%
24. Jawaban: a = 35%
Massa Mg = 3 gram
2) NaNO3
3 gram
Mol Mg = gram = 0,125 mol Ar N
24 mol %N= Mr NaNO 3 × 100%
Mol HCl = 10 mL × 2 M = 20 mmol = 0,02 mol
14
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g) = 85 × 100%
Awal: 0,125 0,02 – – = 16,5%
Reaksi: 0,01 0,02 0,01 0,01
3) CO(NH2)2
Setimbang: 0,115 – 0,01 0,01
2 × Ar N
HCl menjadi pereaksi pembatas. %N= × 100%
Mr CO(NH2 )2
Mol H2 yang dihasilkan = 0,01 mol
Volume H2 (STP) = 0,01 mol × 22,4 L = 0,224 liter 2 × 14
= × 100%
Jadi, volume gas H 2 yang dihasilkan dalam 60
keadaan standar sebanyak 0,224 liter. 28
= 60 × 100%
25. Jawaban: e
Massa C6H12O6 = 18 gram = 46,7%
Mr C6H12O6 = 180 g/mol 4) (NH4)2SO4
massa 18 gram 2 × Ar N
mol C6H12O6 = = = 0,1 mol %N= × 100%
Mr 180 g/mol Mr (NH4 )2 SO 4
Massa O2= 38,4 gram
2 × 14
Mr O2 = 32 g/mol = × 100%
132
massa 38,4 gram 28
mol O2 = = = 1,2 mol = × 100%
Mr 32 g/mol 132

C 6 H 12 O 6(s) + 6O 2 (g) → 6CO 2(g) + 6H 2O(g)


= 21,2%
Awal: 0,1 mol 1,2 mol - - 5) (NH4)3PO4
Reaksi: 0,1 mol 0,6 mol 0,6 mol 0,6 mol 3 × Ar N
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– %N= Mr (NH4 )3 PO 4 × 100%
Setimbang: - 0,6 mol 0,6 mol 0,6 mol
Reaksi menghasilkan 0,6 mol CO2 dan 0,6 mol 3 × 14
= 150 × 100%
H2O, serta menyisakan 0,6 mol O2.
Pada keadaan standar, volume gas CO2 yang 42
dihasilkan = mol × 22,4 liter = 0,6 mol × 22,4 liter = 150 × 100%
= 13,44 liter. = 28,0%
Jadi, volume gas karbon dioksida yang Jadi, persentase nitrogen paling tinggi terdapat
dihasilkan sebanyak 13,44 liter. dalam senyawa CO(NH2)2.
26. Jawaban: b 28. Jawaban: b
Perbandingan massa N : H = 82 : 18 Massa air
Massa hidrogen yang bereaksi = massa senyawa sebelum dipanaskan
18 – massa senyawa sesudah dipanaskan.
= × massa nitrogen
82 = 4,72 gram – 3,56 gram
18 = 1,18 gram
= 82
× 12 gram = 2,63 gram
3,56 gram
Mol CaCl2 = = 0,0321 mol
Jadi, massa amonia yang terbentuk sebanyak 111
gram
mol
12 gram + 2,63 gram = 14,63 gram.

68 Ulangan Akhir Semester


1,16 gram NaBr merupakan senyawa ion sehingga
Mol H2O = gram = 0,0644 mol lelehannya dapat menghantarkan arus listrik.
18 mol
NaBr termasuk senyawa elektrolit kuat
Perbandingan mol CaCl2 : H2O = 0,0321 : 0,0644 sehingga pengujian akan menyalakan lampu
=1:2 dengan terang dan timbul banyak gelembung
Jadi, rumus molekul senyawa hidrat CaCl2 . 2H2O. gas.
29. Jawaban: c 2. a. 2Fe2O3(A) + 2CO(g) → 4FeO(A) + 2CO2(g)
Misal: volume CH4 = y L +3 +2 +2 +4
volume C3H8 = (10 – y) L
Reduksi
Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
Oksidasi
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(A)
yL 2y L yL 2y L
Oksidator: Fe2O3
Reduktor: CO
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(A)
Hasil oksidasi: CO2
(10–y) L 5(10–y) L 3(10–y) L 4(10–y) L
Hasil reduksi: FeO
Volume oksigen yang diperlukan = 32 L
b. MnO2(s) + 4HCl(aq) → MnCl2(aq) + 2H2O(A) + Cl2(g)
2y + 5(10 – y) = 32
+4 –1 +2 0
2y + 50 – 5y = 32
–3y = –18 Reduksi
y=6 Oksidasi
Jadi, volume CH4 6 L dan volume C3H8 4 L. Oksidator: MnO2
Reduktor: HCl
30. Jawaban: c Hasil oksidasi: Cl2
2X + 6HCl → 2XCl3 + 3H2 Hasil reduksi: MnCl2
V1 V2
= 3. Reaksi disproporsionasi merupakan reaksi
n1 n2
redoks yang melibatkan satu senyawa yang
6 liter 2 liter bertindak sebagai oksidator sekaligus reduktor.
= 6 gram Contoh reaksi diproporsionasi:
n1
30 gram/mol
Cl2(g) + NaOH(aq) → 2NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(A)
6 liter 2 liter 0 –1 +1
= 0,2 mol
n1
Reduksi
Mol H2 = 0,6 mol
Oksidasi
2
Mol unsur X = 3
× 0,6 mol = 0,4 mol Cl 2 berperan sebagai oksidator karena
mengalami penurunan bilangan oksidasi
massa 22,4 gram (0 menjadi –1), tetapi sekaligus sebagai reduktor
Ar X = mol
= = 112
0,4 mol karena mengalami kenaikan bilangan oksidasi
Jadi, massa unsur X adalah 56. (0 menjadi +1).
Reaksi konproporsionasi merupakan reaksi
B. Uraian redoks yang menghasilkan senyawa yang
1. a. Lelehan NH4Cl merupakan hasil oksidasi sekaligus hasil reduksi.
NH4Cl merupakan senyawa kovalen polar Contoh reaksi konproporsionasi:
sehingga lelehannya tidak dapat meng- 2H2S(g) + SO2(g) → 3S(s) + 2H2O(A)
hantarkan arus listrik. Hasil pengujiannya –2 +4 0
tidak akan menyalakan lampu dan tidak Reduksi
menghasilkan gas. Oksidasi
b. Larutan HCOOH S merupakan hasil reaksi oksidasi sekaligus
HCOOH merupakan senyawa kovalen polar hasil reduksi. Bilangan oksidasi S dalam H2S
sehingga larutannya dapat menghantarkan adalah –2 dan S dalam SO2 adalah +4. Bilangan
arus listrik. HCOOH termasuk elektrolit
oksidasi S kemudian berubah menjadi 0.
lemah yang terurai sebagian di dalam air
menjadi ion-ionnya. Hasil pengujian larutan 4. a. Ba(NO3)2 : barium nitrat
HCOOH akan menyalakan lampu dengan b. MgSO4 : magnesium sulfat
redup dan menghasilkan gelembung gas.
c. CuCl2 : tembaga(II) klorida
c. Lelehan NaBr d. Fe3(PO4)2 : besi(II) fosfat
e. CaCrO4 : kalsium kromat

Kimia Kelas X 69
5. a. 4Ag(s) + O2(g) + 2H2S(g) → 2Ag2S(s) + Massa NH3 = mol × Mr NH3
2H2O(A) = 0,05 mol × 17 gram/mol
b. C3u(s) + 8HNO3(aq) → 3Cu(NO3)2(aq) + = 0,85 gram
4H2O(A) + 2NO(g)
Jadi, massa NH3 dalam 1,12 liter gas NH3
6. Misalkan: massa oksida nitrogen = 100 gram (STP) sebanyak 0,85 gram.
63,16 c. Mr C2H2 = 26
massa nitrogen = 100 × 100 gram
PV = nRT
= 63,16 gram
2 · 50 = n · 0,082 · 310
36,84 2 ⋅ 50
massa oksigen = 100 × 100 gram n= = 3,9 mol
0,082 ⋅ 310
= 36,84 gram Massa C2H2 = mol × Mr C2H2
Perbandingan mol N : mol O = 3,9 mol × 26 gram/mol
massa nitrogen massa oksigen = 101,4 gram
= Ar N : Ar O Jadi, massa C2H2 dalam 50 liter gasnya
63,16 36,84 pada suhu 37°C dan tekanan 2 atm sebanyak
= 14
: 16
101,4 gram.
= 4,51 : 2,3
=2:1 d. Mol KMnO4 = M × V
Rumus empiris = N2O = 0,1 M × 0,5 L
= 0,05 mol
(Mr N2O)n = Mr senyawa Mr KMnO4 = 158 gram/mol
(2 × Ar N + 1 × Ar O)n = Mr senyawa Massa KMnO4 = mol × Mr KMnO4
(2 × 14 + 1 × 16)n = 44 = 0,05 mol × 158 gram/mol
(28 + 16)n = 44 = 7,9 gram
44n = 44 Jadi, massa KMnO4 dalam 500 mL larutan
n=1 KMnO4 0,1 M sebanyak 7,9 gram.
Jadi, rumus molekul senyawa tersebut adalah
N2O. jumlah partikel
e. Mol CO2 = L
7. Misal massa senyawa oksida = 100 gram
6,02 × 1021
Massa besi = 70% × 100 gram = 70 gram = 6,02 × 1023
massa 70 gram
Mol besi = = gram = 1,25 mol = 0,01 mol
Ar 56 mol Mr CO2 = 44 gram/mol
Massa oksigen = (100 – 70) gram = 30 gram Massa CO2 = mol × Mr CO2
massa 30 gram
= 0,01 mol × 44 gram/mol
Mol oksigen = = gram = 1,875 mol = 0,44 gram
Ar 16 mol
Jadi, massa CO2 dalam 6,02 × 1021 molekul
Perbandingan mol Fe dengan O = 1,25 : 1,875 =
adalah 0,44 gram.
2:3
Jadi, rumus molekul senyawa oksida besi tersebut 9. Massa larutan HCl = ρHCl × VHCl
adalah Fe2O3. = 1,18 gram/mL × 129 mL
= 152,22 gram
8. a. Mr H2SO4 = 98 gram/mol
35
Massa H2SO4 = mol × Mr H2SO4 Massa HCl = 100 × 152,22 gram
= 1,5 mol × 98 gram/mol = 53,27 gram
= 147 gram massa HCl 53,27 gram
Jadi, massa H2SO4 dalam 1,5 mol H2SO4 Mol HCl = Mr HCl = 36,5 gram/mol
= 1,46 mol
sebanyak 147 gram. Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)
b. Mr NH3 = 17 gram/mol
Perbandingan koefisien : perbandingan mol
volume 1,12
Mol NH3 = 22,4
= 22,4
= 0,05 mol

70 Ulangan Akhir Semester


koefisien Zn Perbandingan koefisien = perbandingan mol
Mol Zn = koefisien HCl
× mol HCl
mol Pb ( C2H3O2 )2 1
1 =
= 2
× 1,46 mol mol H2O 2

= 0,73 mol 0,04 mol 1


mol H2O =
Massa Zn = mol Zn × Ar Zn 2
= 0,73 mol × 65,4 gram/mol Mol H2O = 0,08 mol
= 47,7 gram
Massa H2O = mol × Mr H2O
massa Zn = 0,08 × 18 g/mol
%Zn = massa sampel
× 100%
= 1,44 gram
47,7 gram Massa kristal sebelum bereaksi sama dengan
= 55 gram
× 100%
massa zat sesudah reaksi.
= 86,7%
Massa Pb(C2H3O2)2 . 2H2O
Jadi, kadar logam seng dalam sampel sebanyak
86,7%. = massa Pb(C2H3O2)2 + massa H2O
= 13,0 gram + 1,44 gram
10. Pb(C2H3O2)2 . 2H2O → Pb(C2H3O2)2 + 2H2O = 14,44 gram
massa Pb(C2H3O2)2 = 13,0 gram Jadi, massa awal kristal yang dipanaskan
Mr Pb(C2H3O2)2 = 325 g/mol tersebut sebanyak 14,44 gram.
massa
Mol Pb(C2H3O2)2 =
Mr

13,0 gram
= gram
325 mol
= 0,04 mol

Kimia Kelas X 71

Anda mungkin juga menyukai