q = ق gh = غ
‘ = ع h =ح
sy = ش â = (alif panjang)
sh = ص û = (wawu panjang)
kh = خ î = (ya panjang)
1. Mengakhiri seluruh kata dengan huruf mati (sukun: __ْ_ ), tanpa memperhatikan kaidah bahasa Arab (al-Nahwu) yang baku.
Contoh: حال،!عايزك دىالوقت
Dibaca: Aizak dil wa’ty. Hâlan!
Artinya: Aku pingin ketemu kamu. Sekarang juga!
2. Menambahkan huruf " "بpada awal fi’il mudlâri’ = )الفعل المضارعpresent tense) yang menunjukkan peristiwa yang sedang terjadi.
Contoh: ازى بتفهم الدرس وانت نايم
Dibaca: Izzay bi tifham addars wainta nayim
Artinya: Gimana mo’ paham pelajaran. Tidur terus, sih ente!
3. Meletakkan huruf " "ححpada awal fi’il mudlâri’ ) )الفعل المضارعyang menunjukkan peristiwa yang akan terjadi (future tense). Ia
menggantikan fungsi (makna) huruf " "سatau " "سوفdalam bahasa Arab fushHa. Perlu diingat juga, umumnya huruf awal fi’il
mudlâri’ tersebut diucapkan secara samar antara kasrah dan fathah ( ) امالة
Contoh: حنروح الجامعة بكرة الصبح
Dibaca: Haneruh el gam’ah bukroh essubh
Artinya: Besok pagi kita akan berangkat ke kampus
ْ " (sukun) pada setiap akhir kata kerja/benda yang didahului dengan huruf "ما "النافية
4. Menambahkan huruf "ش
Contoh: ما عنديش فلوس ما أكلتش من امبارح أنا
Dibaca: Ana ma andisy fulûs, ma akaltusy minimbârih
Artinya: Ana gak punya duit, blum makan nih dari kemarin .
Nanya
Ungkapan Umum
Iya, He eh Aiwa; Aah ايوة ؛ آه
Nggak ah La’ ; La’a ل ؛ لءه
Sorri, ya Ma’lish معليش
Lagi! Kamaâ n! كمان
Jangan, gak usah Balasy بلش
Juga Bardu برض
Okey, siip Maâ syi ماشى
Nggak papa, kok! Misy musykila مش مشكلة
Udah, selesai Kholaâ s خلص
Begini kan? Mish kida? مش كدا؟
Nggak mungkin lah! Mish mumkin! مش ممكن
Baiklah Thoyyib, thab طيب ؛ طب
Omong kosong Kalam fadi كلم فاضى
Pas banget, cocok! Miyyah miyyah ميه ميه
Lumayan Nush u Nush نص و نص
Cukup! Bass بس
Dikit dikit Syuwayya syuwayya سويا سويا
Luar (keluar…!) Barrah (sama) بره
Dalam (masuk…!) Guwwah (sama) جوه
Gratis Balasy بلش
Ssst jangan ribut! Balasy doosyah! بلش دوشة
Cariin…! Dawwir! دور
Aku nggak sengaja Ghasban ‘anniy غصبا غنى
Tempat Hittah حته
Nggak boleh gitcu Harâm ‘alaik حرام عليك
Semoga, lah Yarît يريت
Kamu harus serius Syadda halak inta شد حيلك
Pikir masak-masak Thawwil bâlak طول بالك
Petunjuk
Tempat-tempat penting
Masjid Jâma’, masgid جامع ؛ مسجد
Airport Mathâr مطار
Jembatan layang Kubri كبرى
Kedutaan Sifarah سفارة
Restoran Resturan; Mat’am رستوران ؛ مطعم
Rumah Beet بيت
Hotel Fundu’ فندق
Pasar Suu’ سوق
Supermarket Subermarkit سوبرمركت
Mall Mûl مول
Kantor Maktab مكتب
Kantor pos Busta بسطة
Sekolahan Madrasah مدرسة
Jalan Syâri’ شارع
Stasiun Kereta Mahattit il-‘atr محطة القطار
Universitas Gam’ah جامعة
Musium MatHaf متحف
Wisma Nusantara Bet Andunisia بيت اندونيسيا
Warnet Markaz internit مركز انترنيت
Warkop Ma’ha مقهى
Seputar Duit
Kata Ganti
Tukang
Tukang Cukur Hallaâ ’ حلق
Tukang Kayu Naggaâ r نجار
Penjaga Apartemen Bawwaâ b بواب
Tukang Jahit Khayyaâ t خياط
Sopir Sawwaâ ’ سواق
Tukang Listrik Kahrubaâ i كهربائى
Tukang Kebun Gineeni جنينى
Tukang Pos Bustaâ gi بوسطاجى
Tukang Ledeng Sabbaâ k سباك
Tukang Masak Thabbah طباخ
Petani Fallaâ h فلح
Pelaut Mallaâ h ملح
Jagal (jual daging) Gazzaâ r جزار
Perabot Rumah
Ranjang Sirîâr سرير
Selimut Bathaâ niya بطانية
Lemari Dulaâ b دولب
Tirai Sitaâ ra ستارة
Lampu Lamba لمبة
Cermin Miraâ ya مراية
Bantal Tidur Mikhadda مخدة
Bantal Sofa Khudadiya خدادية
Seprai Milaâ ya ملية
Rak Raf رف
Kursi Sofa Kanaba كنابة
Meja Tarabeza ترابزة
AC Mukayyif مكيف
Bak Air Banyu بانيو
Kamar Tidur Odit nom عوضة النوم
Kamar Oda عوضة
Lift Mash’ad مصعد ؛
Kran Air Hanafiya حنغية
Lantai Ardh ارض
Pemanas Ruangan Deffaâ ye دفاية
Oven Furn فرن
Shower Dusy دش
Westafel Houd حوض
Toilet Twalit تواليت
Tangga Sillim سلم
Kompor Gas Butagas بوتاغاز
Pemanas Air Sakhaâ na سخانة
Mesin Cuci Ghassala غسالة
Jendela Syubbak شباك
Skakel Muftaâ h Nuâ r مفتاح النور
Handuk Fuâ ta فوطة
Tabung Gas Ambuâ ba امبوبة
Mobil Arabiyya عربية
Pipa Mawasir مواسير
Karpet Saggaâ d سجاد
Vacuum cleaner Miknasah kahrobaâ iyyah مكنسة كهربائية
Kipas angin Morwahah مروحة
Merupakan sebagian contoh bahasa ‘ammiyah (BAm). Adapun contoh bahasa fushah (BFh) nya adalah :
Yang berarti:
Pukullah!, akan memukul, sedang memukul, telah memukul , dipukul (pasif). Atau arti slangnya: mampus tu orang/rasain lho!
Kita akan mengetahui perbedaan antara BAm dan BFh dalam pembentukan fi’il : ماضي، مضارع، أمر، . Dengan mendalami kamus
kecil ini, Insya Allah anda tidak akan merasa kikuk dan gagap lagi menghadapi orang Mesir. إنضحرب، ضرب، بيضحرب، هيضحرب، إضرب
ضرب
ض، ضرب، يضرب، سيضرب، إضرب
BAB I
Fi’il المضارع
Penjelasan:
Semua dhamir2 “ ” هـseperti yang terdapat pada kata “ يضربه، ” نلحقهdi baca “ ” وjadi : “ nelha’u , yedhrabu".
Kalau kita memperhatikan dialog di atas, maka kita akan melihat fi’il ( يضربyidhrob) sebagai sebuah kata yang sering kita dengar
walaupun ada sedikit perubahan. Tapi kalau tentang fi’il2 yang lain seperti: ( بتلعبbitel’ab)( هيروحhairuuh) mungkin masih sangat
asing bagi kita
Menurut yang kita tau fi’il المضارعdalam bahasa Arab biasanya terbentuk dengan : الفعل الماضي+ " ي " ياء المضارعة. dengan merubah
tasykilnya. Contohnya dari dialog di atas : ( يضربyidhrob) berasal dari bahasa fushah. Tapi dalam BAm, terjadi beberapa perubahan:
Pertama : fi’il mudhare’ dalam BAm mesir ada tiga macam :
1- fi’il mudhare’ biasa, contoh ( يضربyidhrob)
2- fi’il mudhare’ sedang dilaksanakan, contoh ( بيضربbiyidhrob)
3- fi’il mudhare’ akan dilaksanakan, contoh ( هيضربhayidhrob)
Mungkin anda akan merasa heran dan bertanya-tanya di dalam hati: “selama ini yang saya tahu fi’il mudhare’ itu hanya ada satu
macam. Mengapa di buku ini jadi tiga macam?”
Inilah kekerenan buku ini... Ya iyya lah!! Buku ini akan membawa anda ke sebuah tempat dimana anda akan mengenal BAm lebih
mendalam lagi. Anda akan menjadi orang pertama yang menyentuhnya!
Kalau kita meneliti BAm, kita akan mengetahui tiga macam fi’il mudhare’ tersebut. Setiap macam punya tempat khusus dalam BAm.
Sebelum kita mengetahui tempat khusus tersebut, kita harus lebih dahulu mengetahui bentuk setiap macamnya.
Bentuk fi’il mudhare’ biasa tidak terlalu berbeda dengan bentuk fi’il mudhare’ dalam BFh. Satu-satunya perbedaan terdapat pada
tasykil dua huruf :
1- Huruf mudhoro’ah
Misalnya:
Kalau di BFh :
Dalam BAm = ميزغحزغè kasroh pada ya’ dan fathah pada huruf sebelum terakhir – seperti pada fi’il madinya.
Coba diperaktekkan pada kata-kata: توضأ، بهدل، دحرج، قزقز
( قزقزaz az) = makan kuaci atau yang sejenisnya. Contoh:
c. Tidak ada kaidah tertentu – hanya sama’i. Keadaan ini khusus untuk semua fi’il tsulatsi shahih (tidak terdapat huruf ‘illat). Contoh:
= زغزغmenggelitik è fathah pada huruf sebelum terakhir. Sedangkan fi’il mudhare’nya di BFh = ضيزغمزغè dhommah pada ya’ dan
kasroh pada huruf sebelum terakhir. = أحمد قزقز كل اللبAhmad telah makan semua kuaci. ( بهدلbahdil) = merusak secara parah, bisa
untuk manusia dan benda. Contoh: = أحمد بهدل العربيةAhmad telah merusak mobil – = العربيةmobil dalam BAm. ( أشرفasyrofa), yang
fi’il mudhare’nya dalam BFh = ( ضيشمرفyushrifu). Sedangkan mudhare’nya dalam BAm = ( ييشمرفyisyrif), dgn kasroh pada huruf
pertama dan huruf ketiga. فحلت، نحقل، كحتب, fi’il-fi’il tersebut bentuk mudhare’nya yaitu: huruf mudhoro’ah dan huruf-huruf sebelum
terakhir dikasrohkan menjadi ( ييكمتبyiktib) ( ينقلyin’el) ( يفلتyiflit). هحرب، ضحرب، شحرب, fi’il-fi’il tersebut bentuk mudhare’nya yaitu:
huruf mudhoro’ahnya dikasrohkan, sedangkan huruf-huruf sebelum terakhir difathahkan menjadi ( ميشحربyisyrab) ( يضربyidhrob)
( يهربyihrab). فجر، شخر، نظر, fi’il-fi’il tersebut bentuk mudhare’nya yaitu: huruf mudhoro’ah dan huruf-huruf sebelum terakhir
( ضين ضyunzhur) ( يشخرyusykhur) ( يفجرyufjur).
didhommahkan menjadi ظر
Fi’il M S D bentuknya persis seperti fi’il mudhare’ biasa, namun dengan satu tambahan huruf yaitu huruf “ “ بsebelum huruf huruf
mudharo’ah misalnya :
Fi’il : قالMBnya :( ميقولyi’uul) dengan ya’ yang dikasrohkan. MSDnya : ( بيقولbi’ull). Mudah kan?!
Sedangkan untuk fi’il mudhare’ yang mulai dengan همزة الوصلseperti : أدحرج، أضرب، أكتب, dibaca tanpa menyebut hamzahnya
menjadi : ( باكتبbaktub) bukan ba’aktub.
Coba kawan-kawan praktekkan sendiri pada kata-kata : يروح، يأكل، يقرا، يذاكر، يضرب، يعوم
Nah, sekarang waktunya untuk menjawab pertanyaan: kapankah kita menggunakan fi’il MB dan fi’il MSD?
Fi’il MB biasanya digunakan untuk menjawab pertanyaan: “apakah kamu bisa?” Sedangkan fi’il MSD digunakan untuk menjawab
pertanyaan: “apa yang sedang kamu lakukan ?”
Perhatikan dialog ini:
Enta ti’raf te’uum yAhmad?
Ahmad, bisa berenang ga lo?
Keterangan :
1- Jamal menggunakan fi’il MB “ ” تعومdalam pertanyaannya kpd Ahmad.
2- Fi’il يسبحtidak digunakan dalam BAm. Tapi yang digunakan adalah يعوم.
Jawabnya :
( إنت بتعمل إيه ؟ أنا باقرا كتابana ba’ro kitab)
Tolong perhatikan:
1- Kata أنت, dalam BAm dikasrohkan alifnya menjadi إنت. Sedangkan kata بتعملdipakai sebagai pengganti dari kata تفعلyang tidak
lagi digunakan dalam BAm.
2- Fi’il ( باقراba’ro) -bukan ba’ara yang artinya sapi- , adalah fi’il MSD yang asalnya أقرأ.
Bedanya antara MB dan MAD hanya pada penambahan huruf “ “ هـyang difathahkan sebelum huruf mudharo’ah, contohnya :
MB = ( يجريyigri) MAD = ( هيجريhayigri)
MB = ( ياكلyakul) MAD = ( هياكلhayakul)
itu untuk fi’il tsulatsi biasa.
Kalau untuk fi’il ruba’i, huruf mudharo’ahnya disukunkan, seperti :
MB = يشررف (yisyarraf) MAD = ( هيشررفhaysyarraf)
MB = ( يقزقزyi’az az) MAD = ( هيقزقزhay’az az)
Al hamdulillah .. wenta?
Al hamdulillah ..lo gimana?
Penjelasan:
Dalam dialog ini si Ahmad berkata:
Disini ada dua لسةyang berturut-turut, tetapi masing-masing punya arti khusus; yang pertama berarti: belum, yang kedua berarti :
masih.
Coba kawan-kawan perhatikan fi’il-fi’il di bawah ini:
مش هاعرف، ما تخافش. أنا لسة باكتب فيه.. لسةdua fi’il ini telah dinafikan, tapi fi’il ماقولتلكtelah dita’kid – dikuatkan - , padahal dua2nya
didahului oleh ! ماIni butuh penjelasan, bukan?! Mari kita mengenal teori nafi fi’il2 dalam BAm .
Huruf-huruf nafi yang masuk ke fi’il mudhare’ dalam BAm secara umum terdiri dari dua huruf :
Yang pertama adalah : “ ”ماterletak di awal kalimat,
dan yang kedua adalah “ ”شterletak di akhir kalimat .
Matgeebliisy sirtu uddami ! ماتجيبليش: إنتي مابتحبيش الكشري بجد يا صفاء ؟ صفاء: أصلها مابتحبش الكشري أحمد: هي صفاء مابتاكلش معانا ليه؟ ممتاز: أحمد
! سيرته قدامي
Penjelasan:
Abdurrahman menjawab pertanyaan Ahmad dengan kalimat : مش رايح, sedangkan رايحadalah na’eb fa’el dari fi’il : يروح. Mengganti
fi’il dengan na’eb fa’el, sering terjadi dalam BAm.
Ahmad menggunakan kata لزمsebagai pengganti dari kata يجبyang tidak terpakai lagi dalam BAm, selain kalimat واجبyang masih
sering dipakai namun dalam konteks yang lain. Misalnya:
Bisallah ettilifon
Asdak biikharrab ettilifon musy bisallah ettelifon. قصدك بيخرب التليفون مش بيصلح: بيصلح التليفون أحمد: هو صلح بيعمل إيه ؟ شريف: أحمد
التليفون.
Dalam dialog ini, Ahmad menafikan fi’il “ ” بيصلحdengan memakai kata “ ” مشbukan dengan “ ” ماdan “” ش, karena:
“ ” مش بيصلحmaknanya = bukan memperbaiki
“ ” مابيصلحشmaknanya = tidak memperbaiki.
Huruf “ ”مشdigunakan juga dalam nafi isim, misalnya :
أنا صلح، أنا مش أحمد
Seandainya kawan2 ingin menafikan fi’il ini, cukup dengan menambahkan - tanpa menyambung - huruf “ ”مشdepan fi’il yang akan
dinafikan tersebut, contohnya:
“ ” قبلdan “ ” بعد
Setiap fi’il MB yang didahulukan oleh “ ” قبلatau “ ” بعدharus di tambahkan “ ” ماmashdariyah di depannya. Misalnya:
“ ” ما
“ ” ماdalam bahasa ammiyah ada empat macam :
“ ” ماmashdariyah, seperti yang terletak sebelum fi’il MB yang didahului oleh “ ” قبلatau “ ” بعد. Misalnya :
“ ” ماnafiyah, yang datang bersama dengan “ “ ما.” ” شnafiyah ini khusus untuk menafikan fi’il saja. Misalnya :
“ ” ماamr, digunakan untuk menyuruh seseorang secara kasar dan memaksa. Misalnya:
Yang saya maksud dari istilah pertanyaan dalam zaman mudhare’ (present), adalah pertanyaan yang bermakna “ ” هلbukan yang
bermakna “ ” لماذا, karena kata “ ” لماذاtelah diganti dengan “ ” ليه, tetapi kata “ ”هلtidak digunakan dalam BAm dan tidak ada
gantinya! Coba perhatikan ucapan orang-orang mesir! Kalian tak akan pernah mendengar kata “ ” هلataupun “ ” لماذاdalam suatu
percakapan, kecuali kalau orangnya lagi mabuk. Nah itu namanya bukan BAm, tapi BNg. Apaan tuh ?! Itu kepanjangan dari Bahasa
Ngaco.
Untuk membuat pertanyaan dari fi’il mudhare’ yang artinya “ ” هلadalah berikut ini:
1- Kita dapat memakai na’eb fa’el atau fi’il M.A.D. dalam bentuk kalimat pertanyaan disertai dengan intonasi pertanyaan, misalnya :
Fi’il madhi dalam BAm tidak ada perbedaan sama sekali dengan fi’il madhi dalam BFh.
Jadi :
Ket:
semua bentuk nafi dan pembuat pertanyaan untuk fi’il mudhare’ digunakan juga untuk fi’il madhi. ( ضربdhoroba) dalam BFh, ضرب
(dhoroba) juga dalam BAm tanpa ada tambahan atau perubahan.
Fi’il Amr
Itu tentang fi’il madhi … Nah, kalau tentang fi’il amr, kita harus melihat terlebih dahulu apakah fi’il itu :
tsulatsi atau tidak.
kalau tsulatsi, apakah huruf tengahnya huruf illat atau bukan.
Jika fi’ilnya bukan tsulatsi maka bentuk fi’il amrnya sama persis dengan fi’il madhinya.
Misalnya:
Jika fi’il tsulatsi dan huruf tengahnya huruf ellat maka fi’il amrnya akan sama dengan fi’il mudhare’nya dalam BAm, tapi dengan
membuang huruf mudharo’ahnya.Misalnya:
fi’il mudhare’(BAm) fi’il amr (BAm) fi’il amr (BFh)
Jika fi’ilnya tsulatsi yang huruf tengahnya bukan huruf ellat, maka bentuk fi’il amrnya sama dengan fi’il MB tapi dengan mengganti
huruf mudharo’ahnya dengan hamzat washel, misalnya :
Fi’il MB fi’il amr BAm fi’il amr BFh
Demikianlah telah kami sajikan kamus bahasa ‘ammiyah kepada seluruh teman-teman… Selebihnya, yah praktekin deh sendiri2!
Tapi, awas! Jangan ampe ditarhil dari Mesir gara2 kamus ini…
Wassalam