Anda di halaman 1dari 14

LIR - ILIR

Lir ilir lir ilir tandure wus sumilir


Tak ijo royo royo
Tak sengguh temanten anyar
Bocah angon bocah angon penekna blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekna kanggo basuh dodotira
Dodotira dodotira kumintir bedhah ing pinggir
Dondomana jlumatana kanggo seba mengko sore
Mumpung padhang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Ya suraka surak hiya!!!

Marilah kita simak makna yang terkandung dalam lagu di atas adalah sbb:

Lir-ilir, Lir-ilir (Bangunlah, bangunlah)


Tandure wus sumilir (Tanaman sudah bersemi)
Tak ijo royo-royo (Demikian menghijau)
Tak sengguh penganten anyar (Bagaikan pengantin baru)
Makna: Sebagai umat Islam kita diminta bangun. Bangun dari keterpurukan,
bangun dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan yang telah
ditanamkan oleh Alloh dalam diri kita yang dalam ini dilambangkan dengan
Tanaman yang mulai bersemi dan demikian menghijau. Terserah kepada kita,
mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun dan
berjuang untuk menumbuhkan tanaman tersebut hingga besar dan mendapatkan
kebahagiaan seperti bahagianya pengantin baru.

Cah angon, cah angon (Anak gembala, anak gembala)


Penekna Blimbing kuwi (Panjatlah (pohon) belimbing itu)
Lunyu-lunyu penekna (Biar licin dan susah tetaplah kau panjat)
Kanggo basuh dodotira (untuk membasuh pakaianmu)
Makna: Disini disebut anak gembala karena oleh Alloh, kita telah diberikan
sesuatu untuk digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita menggembalakan hati kita
dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya? Si anak gembala diminta
memanjat pohon belimbing yang notabene buah belimbing bergerigi lima buah.
Buah belimbing disini menggambarkan lima rukun Islam. Jadi meskipun licin,
meskipun susah kita harus tetap memanjat pohon belimbing tersebut dalam arti
sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan
dan resikonya. Lalu apa gunanya? Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita
yaitu pakaian taqwa.

Dodotira, dodotira (Pakaianmu, pakaianmu)


Kumitir bedah ing pinggir (pakaian yang terkoyak-koyak dibagian tepi)
Dondomana, Jlumatana (Jahitlah, Benahilah!!)
Kanggo sebo mengko sore (untuk menghadap nanti sore)
Makna: Pakaian taqwa kita sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang
di sana sini, untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya
agar kelak kita sudah siap ketika dipanggil menghadap kehadirat Alloh SWT.

Mumpung padhang rembulane (Mumpung bulan bersinar terang)


Mumpung jembar kalangane (mumpung banyak waktu luang)
Ya suraka surak iya!!! (Bersoraklah dengan sorakan Iya!!!)
Makna: Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas  ketika kita masih sehat
(dilambangkan dengan terangnya bulan) dan masih mempunyai banyak waktu
luang dan jika ada yang mengingatkan maka jawablah dengan Iya!!!…… Lir ilir,
judul dari tembang di atas. Bukan sekedar tembang dolanan biasa, tapi tembang
di atas mengandung makna yang sangat mendalam. Tembang karya Kanjeng
Sunan ini memberikan hakikat kehidupan dalam bentuk syair yang indah. 
Carrol McLaughlin, seorang profesor harpa dari Arizona University terkagum
kagum dengan tembang ini, beliau sering memainkannya. Maya Hasan, seorang
pemain Harpa dari Indonesia pernah mengatakan bahwa dia ingin mengerti
filosofi dari lagu ini. Para pemain Harpa seperti Maya Hasan (Indonesia), Carrol
McLaughlin (Kanada), Hiroko Saito (Jepang), Kellie Marie Cousineau (Amerika
Serikat), dan Lizary Rodrigues (Puerto Rico) pernah menterjemahkan lagu ini
dalam musik Jazz pada konser musik “Harp to Heart“.
Apakah makna mendalam dari tembang ini? 
Mari kita coba mengupas maknanya
Lir-ilir, lir-ilir.
Tembang ini diawalii dengan ilir-ilir yang artinya bangun-bangun atau bisa
diartikan hiduplah (karena sejatinya tidur itu mati) bisa juga diartikan sebagai
sadarlah. Tetapi yang perlu dikaji lagi, apa yang perlu untuk dibangunkan?Apa
yang perlu dihidupkan? hidupnya Apa ? Ruh? kesadaran ? Pikiran? terserah kita
yang penting ada sesuatu yang dihidupkan, dan jangan lupa disini ada unsur
angin, berarti cara menghidupkannya ada gerak..(kita fikirkan ini)..gerak
menghasilkan udara. ini adalah ajakan untuk berdzikir. Dengan berdzikir, maka
ada sesuatu yang dihidupkan.
Tandure wus sumilir, Tak ijo royo-royo tak sengguh temanten anyar. 
Bait ini mengandung makna kalau sudah berdzikir maka disitu akan didapatkan
manfaat yang dapat menghidupkan pohon yang hijau dan indah. Pohon di sini
artinya adalah sesuatu yang memiliki banyak manfaat bagi kita. Pengantin baru
ada yang mengartikan sebagai Raja-Raja Jawa yang baru memeluk agama Islam.
Sedemikian maraknya perkembangan masyarakat untuk masuk ke agama Islam,
namun taraf penyerapan dan implementasinya masih level pemula, layaknya
penganten baru dalam jenjang kehidupan pernikahannya.

Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi. 


Mengapa kok “Cah angon” ? Bukan “Pak Jendral” , “Pak Presiden” atau yang lain?
Mengapa dipilih “Cah angon” ? Cah angon maksudnya adalah seorang yang
mampu membawa makmumnya, seorang yang mampu “menggembalakan”
makmumnya dalam jalan yang benar. Lalu,kenapa “Blimbing” ? Ingat sekali lagi,
bahwa blimbing berwarna hijau (ciri khas Islam) dan memiliki 5 sisi. Jadi
blimbing itu adalah isyarat dari agama Islam, yang dicerminkan dari 5 sisi buah
blimbing yang menggambarkan rukun Islam yang ada 5 dan merupakan Dasar
dari agama Islam. Kenapa “Penekna” ? ini adalah ajakan para wali kepada Raja-
Raja tanah Jawa untuk mengambil Islam dan dan mengajak masyarakat untuk
mengikuti jejak para Raja itu dalam melaksanakan Islam.
Lunyu-lunyu penekna kanggo basuh dodotira. 
Walaupun dengan bersusah payah, walupun penuh rintangan, tetaplah ambil
untuk membersihkan pakaian kita. Yang dimaksud pakaian adalah taqwa.
Pakaian taqwa ini yang harus dibersihkan.
Dodotira. dodotira, kumitir bedhah ing pinggir. 
Pakaian taqwa harus kita bersihkan, yang jelek jelek kita singkirkan, kita
tinggalkan, perbaiki, rajutlah hingga menjadi pakain yang indah ”sebaik-baik
pakaian adalah pakaian taqwa“.
Dondomana jlumatana kanggo sebo mengko sore. 
Pesan dari para Wali bahwa suatu ketika kamu akan mati dan akan menemui
Sang Maha Pencipta untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatanmu.
Maka benahilah dan sempurnakanlah ke-Islamanmu agar kamu selamat pada
hari pertanggungjawaban kelak.
Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane. 
Para wali mengingatkan agar para penganut Islam melaksanakan hal tersebut
ketika pintu hidayah masih terbuka lebar, ketika kesempatan itu masih ada di
depan mata, ketika usia masih menempel pada hayat kita.
Ya suraka surak iya!!!. 
Sambutlah seruan ini dengan sorak sorai “mari kita terapkan syariat Islam”
sebagai tanda kebahagiaan. 
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila
Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu (Al-
Anfal :25)
DAFTAR KOSA KATA KRAMA INGGIL ING BAHASA JAWA
DI AWALI HURUF A

NGOKO KRAMA KRAMA INGGIL ARTI


Aba Aba Dhawuh Perintah
Abang Abrit Abrit Merah
Abot Awrat Awrat Berat
Kabotan Kawratan Kawratan Keberatan
Ngeboti Ngawrati Ngawrati Lebih
Adeg Adeg Jemeneng Berdiri
Ngadeg Adeg-adegan Jumenengan Sambil berdiri
Adi-adi Adi-adi Adi-adi Manja
Adoh Tebih Tebih Jauh
Adoh-adohan Tebih-tebihan Tebih-tebihan Berjauhan
Kadohan Ketebihen Ketebihen Terlalu jauh
Adus Adus Siram Mandi
Padusan Padusan Siram Tempat Mandi
Adol Sade Sade Jual
Ngedol Nyade Nyade Menjual
Adus Adus Siram Mandi
Padusan Padusan Pasiraman Tempat mandi
Padusan Padusan Pasiraman Mandi sebelum puasa
Adhem Asrep Asrep Dingin
Kadheman Kasrepen Kasrepen Kedinginan
Adhem panas Asrep benter Asrep benter Deman
Adhep Ajeng Ajeng Hadap
Madhep Majeng Majeng Menghadap
Adhep-adhepan Ajeng-ajengan Ajeng-ajengan Berhadapan
Ngadhep Sowan Marak Menghadap
Adhi Adhi Rayi Adik
Agama Agami Agami Agama
AGE-AGE Enggal-enggal Engal-enggal Cepat-cepat
Aja Sampun Sampun Nilai
Aji Aos Aos Nilai
Ngajeni Ngaosi Ngaosi Menilai/menghargai
Pengaji Pengaos Pengaos Bernilai
Aju Ajeng Ajeng Maju
Maju Majeng Majeng Maju
Ngajokake Ngajokake Ngajokake Mengajukan
Ayake Mbok menawi Mbok menawi Barangkali
Ayo Mangga Suwawi Mari, silahkan
tAKeh Kathah Kathah Banyak
Kakehan Kekathahen Kekathahen Terlalu banyak
Akeh-akehe Kathah-kathahipun Kathah-kathahipun Terlalu banyak
Akon Aken Dhawuh Suruh
Aksama Aksama-aksami Aksama-aksami Ampun
AKu Kula Dalem Saya
Ngaku Ngaken Ngaken Mengaku
Ngakoni Ngakeni Ngakeni Mengaku
Diaku Dipunaken Dipunaken Diakui
Akon-akon Aken-aken Aken-aken Dianggap
Ngaku-ngaku Ngaken-aken Ngaken-aken Mengakui sebgai
Ala Awon Awon Jelek
Piala Piawon Piawon Kejelekan
Ala-ala Awon-awon Awon-awon Meskipun jelek
Ngala-ngala Ngawon-awon Ngawon-awon Menjelek-jelekan
Ngalang-ngalangi Mambengi Mambengi Menghalangi
Alas Wana Wana Hutan
Ali-ali Sesupe Sesupe Cincin
ALih-elih Pindah Pindah Pindah
Alis Alis Imba Alis
Amarga Amargi Amargi Karena
Amba, Jembar Wiyar Wiyar Luar
Ngambakake Miyaraken Miyaraken Memperluas
Ambu Ambet Ambet Bau
Ngambu Nganbet Ngambet Mencium
Ambung Ambung Aras Cium
Ngambung Ngambung Ngaras Mencium
Amit Amit Nuwun sewu Minta maaf
Ampir Ampir Pinarak Singgah
Ana Wonten Wonten Ada
Nganakaken Ngawontenaken Ngawontenaken Mengadakan
Kahanan Kawontenan Kawontenan Keadaan
Ana dene Wondene Wondene Adapun
Anak Anak, lare Putra Anak
Manak Gadhah lare Babararan Bersalin
Anak-anak Anak-anak Peputra Beranak
Andel Pitados Pitados Percaya
Piandel Kapitadosan Kapitadosan Kepercayaan
Ani-ani Pungut Pungut Ani-ani
Ngene`ni Mugut Mugut Menuai
Anom Enem Enem Muda
ANtara Antawis Antawis Antara
Anti Antos Antos Tunggu
Nganti Ngantos Ngantos Sampai
Nganti-nganti Ngantos-antos Ngantos-antos Menunggu-nunggu
Awan Siyang Siyang Siang
Kawanen Kesiangan Kesiangan Kesiangan
Awan-awan Siyang-siyang Siyang-siyang Meskipun siang
Anut Tumut Dherek Turut,ikut
Angger Uger Uger Asalkan
Angon Ange`n Ange`n Menggembala
Anyang,enyang Awis Awis Menawar
Ngayang Ngawis Ngawis Menawar
Anyang-anyang Awis-awisan Awis-awisan Tawar-menawar
Anyar Enggal Enggal Baru
Apa Menapa Punapa Apa
Apal Apal Apal Hapal
Apalan Apalan Apalan Hapalan
Apik,becik Sae Sae Baik, bagus
Apura Apunten Apunten Maaf
Ngapura Ngapunten Ngapunten Memaafkan
Apura-ingapura Ampunten-ing Ampunten-ing Saling memaafkan
Aran, jeneng Nama Asma Nama
Ngarani Mastani Mastani Menyebut
Arang Awis Awis Jarang
Arep,doyan Ajeng Kersa Mau,sudi
Ngarep Ngajeng Ngajeng Didepan
Ngarepan Ngarepan Ngarepan Di bagian depan
Ari Ari, adhi Rayi Adik
Ari-ari Ari-ari Tuntunan Ari-ari
Asor Awon Andhap Rendah
Kasoran Kawon Kandhapan Kalah
Ngasor Ngawon Ngawon Mengalah
Asu Segawon Segawon Anjing
Ati Manah Penggalih Hati
Aten-aten Memanahan Penggalihan Pikiran
Ati-ati Atos-atos Atos-atos Hati-hati
Ngati-ngati Ngatos-ngatos Ngatos-ngatos Berhati-hati
Awak Badan Salira Badan, tubuh
Tembung Bahasa Jawa : Ngoko, Krama Madya & Inggil : Perangane Awak

Tembung Ngoko – Krama Madya, Krama Inggil


Bab Perangane Awak

No. Ngoko Krama Madya Krama Inggil


01. alís alís imbå
02. ati manah (pêng) galih
03. awak badan salirå
04. balúng balung tosan
05. bangkèkan bangkèkan pamêkan
06. bathúk bathúk palarapan
07. bókóng bokong bocong
08. brêngos brêngos gumbålå, rawis
09. cangkêm cangkêm tutuk
10. cêngêl cêngêl griwå
11. dhådhå dhådhå jåjå
12. dhêngkul dhêngkul jengku
13. dlamakan dlamakan samparan
14. driji driji racikan
15. êmbun-êmbunan êmbun-êmbunan pasundhulan
16. êndhas sirah muståkå
17. èpèk-èpèk èpèk-èpèk tapak astå
18. gêgêr gêgêr pêngkêran
19. gêlung gêlung ukêl
20. gêtíh rah rah
21. githok githók julukan
22. gulu gulu jangga
23. idêp idep ibíng
24. idu idu kêcoh
25. igå igå unusan
26. ilat ilat lidhah
27. irung irung grana
28. janggút janggút kèthèkan,adhêgan
29. jénggot jénggot gumbala
30. kémpol kémpol wêngkêlan
31. kringêt kringêt riwé
32. kuku kuku kênåkå
33. kupíng kupíng talingan
34. lambé lambé lathi
35. luh luh waspå
36. måtå mripat paningal, socå
37. pipi pipi pangarasan
38. pundhak pundhak pamidhangan
39. pupu pupu wêntís
40. rai rai pasuryan
41. rambút rambút rémå, ríkmå
42. riyak riyak jlagrå
43. sikíl suku ampéyan
44. susu susu prêmbayún
45. suwårå swantên swantên
46. tangan tangan astå
47. umbêl umbêl gadhíng
48. untu untu wåjå
49. uyúh toyan turas
50. wêtêng wêtêng padharan
51. wudêl wudêl tuntunan

02. Tembung Ngoko - Krama Madya - Krama


Inggil
Tembung Liyane Aksara A - D

No. Ngoko Kråma Madyå Kråmå Inggil

A
01. abang abrít abrít
02. adhi adhi rayi
03. adêg ngadêg jumênêng
04. adóh têbíh tebíh
05. adús adús siram
06. ajang ajang ambêng
07. aku kulå kawulå,dalêm
08. ambúng ambúng aras
09. amít amít kulånuwun,
10. anak yogå putrå
11. anak-anak anak-anak peputrå
12. anggo anggé agêm
13. aran nåmå asmå
14. arêp ajêng, badhé kêrså
15. (pêm)-barêp pêmbajêng pêmbajêng
16. asu sêgawon sêgawon
17. awèh nyukani maringi
18. ayo månggå sumanggå
19. é ník pún

B
01. bali mantúk kúndúr
02. bantal bantal kajang sirah
03. banyu toyå toyå
04. bapak bapak råmå
05. batúr réncang abdi
06. bêbêd bêbêd nyamping kambangan
07. bébék kambangan kasinggihan
08. bênêr lêrês
uwós
09. bêras uwós
rumiyin
10. biyèn riyín
garwå
11. bojo sémah
kónyóh
12. borèh borèh
pêngkêran
13. buri wingkíng
kêndhang
14. buwang bucal
bóbótan
15. bêbuwang bêbucal
rampúng
16. buyar rampúng

C
01. caritå cariyós
cariyós
02. caturan wicantên
ngendikå
03. cawis cawís
caós
04. cêkêl cêpêng
astå
05. cèlèng andhapan
andhapan
06. céwok cawík
cawík
07. clathu wicantên
ngvndikå
08. cucúl cucúl
lukar
09. cukúr cukúr
paras, pangkas sangsangan
10. cundhúk cundhúk

D
01. dadi dadós dadós
02. dalan radinan margi
03. dandan dandós busånå
04. dêlêng ningali mriksani
05. dhéwé piyambak piyambak
06. dhuwít yatrå artå
07. dudu sanès sanès
08. doyan purún kerså
09. dolan dolan amêng-amêng
10. dulang ndulang ndhahari
11. durúng dêrêng dèrèng
12. duwé gadhah kagungan

03. Tembúng Ngoko – Krama Madya – Krama Inggil


Tembung liyane Aksara E - K

No. Ngoko Krama Madya Krama Inggil

E
01. élíng élíng émút, ångêt
02. êmbah êmbah éyang
03. êmbuh kirangan ngapuntên
04. êndhêm mêndhêm wuni
05. êndi pundi pundi
06. êntèni êntosi rantosi
07. ênyang awís awís
08. êpèk pêndhêt pundhút
09. ésuk énjíng énjíng

I
01. ikêt ikêt dêstar
02. iki niki punikå
03. ilang ical ical
04. imbúh imbêt tandúk
05. inêp nyipêng nyaré
06. irêng cêmêng cêmêng
07. ngiringakên ngiringakên ndhèrèkakèn
08. iså sagêd sagêd
09. isín isín lingsêm
10. iwak ulam ulam
11. iyå inggíh sêndikå

J
01. jågå jagi rêkså
02. jago sawúng sawúng
03. jalúk nêdi nyuwún
04. jamu jampi lólóh
05. jaran jaran titihan
06. jarít sinjang nyamping
07. jenat jênat swargi
08. jerúk jêram jêram
09. jisím jisím layón
10. jogèd jogèd bêkså
11. jungkat sêrat pêthat
12. jupúk pêndhêt pundhút

K
01. kabèh sêdåyå sêdantên
02. kåcåmåtå kåcåmripat kåcåtingal
03. kagèt kagèt kêjót
04. kakang kakang råkå
05. kalúng kalúng sangsangan
06. kanggo kanggé kagêm
07. kåndhå sanjang ngêndika
08. kathók kathók lancingan
09. katúr katúr konjúk
10. kayu kajêng kajêng
11. kêbo maéså maéså
12. kêlambi rasukan agêman
13. kêlúd kêlud samparan
14. kêmbang sêkar sêkar
15. kêmbên kêmbên kêsêmêkan
16. kêmúl kêmul singêp
17. kêrís dhuwúng wangkingan
18. kijíng kijíng sêkaran
19. kirå kintên kintên
20. kóngkón kèngkèn utús
21. kowé sampéyan pênjênêngan
22. kramas kramas jamas
23. kråså kraós kraós
24. krungu kêpirêng midhangêt
25. dikubúr dipêtak disarèkaké
26. kuburan kuburan pasaréyan
27. kurang kirang kirang
28. kuwat kiyat kiyat
29. kuwi niku punikå

04. Tembúng Ngoko - Kråmå Mådyå - Kråmå Inggil


Tembung Liyane Aksara L - P

No. Ngoko Kråmå Madyå Kråmå Inggil

L
01. labúh labêt labêt
02. lagi sawêg nêmbé
03. laír lair miyós
04. lali supé kalimêngan
05. lanang jalêr kakúng
06. lårå sakít gêrah, gêring
07. larang awís awís
08. layang sêrat nawålå
09. 10. lemah siti siti
11. lêmu lêma lêmå
12. liwat langkúng langkúng
13. lungå késah tindak
14. lêlungan kêkésahan pêparan
lunggúh lênggah pinarak

M
01. måcå måcå maós
02. macan macan simó
03. malíng maling pandúng
04. mambu mambêt nggåndå
05. manak nglairakên mbabar
06. mangan nêdhå dhahar
mangkat bidhal tindak, jengkar
07.
marang dhatêng dhatêng
08.
mati pêjah sedå, surúd
09.
mayít mayít layón
10.
mêlèk mêlèk wungu
11.
mèlu tumút ndhèrèk
12.
mènèhi nyukani maringi, nyaósi
13.
mênjangan sangsam sangsam
14.
menyang dhatêng dhatêng
15. 16.
mêtu mêdal miyós
17.
mikir manah nggalíh
18.
minggat minggat lólós
19.
mlaku mlampah tindak
20.
mudhún mandhap mandhap
21.
mulang mucal mucal
22.
mulíh mantuk kúndúr
23.
muni mungêl mungêl
24.
murah mirah mirah

N
nandúr nanêm nanêm
01.
nangís nangís, mular muwún
02.
nêpsu nêpsu duka
03.
nóm nèm timúr
04.
nunggang numpak nitíh
05.
ngadêg ngadêg jumênêng
06.
ngaggo nganggé ngagêm
07.
ngarêp ngajêng ngarså
08.
ngaso kèndêl kèndêl
09.
ngêlu ngêlu puyêng
10. 11.
ngèngèr ngèngèr ngabdi
12.
ngêntèni ngêntosi ngrantós
13.
ngimpi ngimpi nyupêna
14.
ngirím ngintun ngintún
15.
ngisíng bebanyu bóbótan
16.
ngombé nginum ngunjúk
17.
ngóngkón ngèngkèn ngutús ngaturi
18.
nguyúh toyan turas
19.
nyambút gawé nyambut damêl ngastå damêl
20.
nyêkêl nyêpêng ngastå
21.
nyilíh nyambut ngampíl
22.
nyrêngêni nyrêngêni ndukani
23.
nyritani nyriyosi nyriyósi

O
01. ómbó wiyar wiyar
02. obat jampi usådå
03. olèh angsal pikantuk, kêparêng
04. ómpóng ómpóng dhaút
05. ora bótên bótên

P
pådhå sami sami
01.
padusan padusan pasiraman
02.
paidón paidón kêcohan
03.
panas bêntèr bêntèr
04.
pangan têdhan dhaharan
05.
pangilón pangilón paningalan
06.
paturón patilêman pasaréeyan
07.
payúng payúng sóngsóng
08.
peéan pétan ulík
09.
pikír manah penggalíh
10. 11.
pilís pilís blónyóh
12.
pitík ayam ayam
13.
prau kapal baitå
14.
pupak pupak dhaút
15.
pupúr pupúr tasík
16.
putíh pêthak pêthak
17.
putu putu wayah

05. Tembúng Ngoko - Kråmå Mådyå - Kråmå Inggil


Tembung liyane Aksara R - Y

No. Ngoko Kråmå Madyå Kråmå Inggil

R
01. rabi émah êmah kråmå
02. rådå radi radi
03. råså raós raós
04. råtå radin radin
05. raúp raúp suryan
06. rekåså rêkaos rekaós
07. rupå warni warni
08. rusak risak risak

S
01. sabúk sabúk pêningsêt
02. sadêla sêkêdhap sêkêdhap
03. sadulúr sadhèrèk sadhèrèk
04. salín gantós gantós
05. sandhangan panganggé pangagêm
06. sapi lêmbu lêmbu
07. sapíh sapíh pêgêng
08. sapu sapu samparan
09. sêga sêkul sêkul
10. sêgårå sêgantên sêgantên
11. selír selír ampil, ampéyan
12. sendhók séndhok lantaran
13. silíh sambút ampíl
14. slamêt wilujêng sugêng
15. suwé dangu dangu

T
takón takèn ndangu
01.
tandang gawé nyambut damêl ngastå damel
02.
tåndhå tangan tåndhå tangan tapak astå
03.
tandúr tanêm tanem
04.
tangi tangi wungu
05.
tapihan tapihan nyampingan
06.
têka dugi, dhatêng rawúh
07.
têkên têkên lantaran
08.
têtak, sunat têtak, sunat supít
09.
tiba dhawah dhawah
10. 11.
tilík tuwi tuwi
12.
tuku tumbas mundhut
13.
turah tirah tirah
14.
turu tilêm saré, néndrå
15.
turún turún têdhak

Anda mungkin juga menyukai