Anda di halaman 1dari 10

BAB 4

MEMAHAMI KIA DAN KB DALAM


USAHA KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK

“upaya dibidang kesehatan yang menyangkut


pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi
kebidanan, keluarga berencana, ibu menyusui,
bayi dan anak balita serta anak sekola”.
TUJUAN KHUSUS PROGRAM KIA
1. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku) dalam mengatasi
kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam
upaya pembinaan kesehatan keluarga, Desa Wisma, penyelenggaraan Posyandu
dan sebagainya.
2. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara
mandiri di dalam lingkungan keluarga, Desa Wisma, Posyandu dan Karang Balita,
serta di sekolah TK.
3. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifasdan ibu menyusui.
4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu
menyusui, bayi dan anak balita.
5. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh
anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah,
terutama melalui peningkatan peran ibu dalam keluarganya.
TARGET PROGRAM KIA
1. Ibu hamil mendapat pelayanan Ante Natal Care (K1) sebesar 100%.
2. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih sebesar 90%.
3. Cakupan peserta KB aktif sebesar 65%.
4. Pelayanan kesehatan bayi sehingga kunjungan neonatal pertama (KN1)
sebesar 90% dan KN Lengkap (KN1, KN2, dan KN3) sebesar 88%.
5. Pelayanan kesehatan anak Balita sebesar 85%.
6. Balita ditimbang berat badannya (jumlah balita ditimbang/balita seluruhnya
(D/S) sebesar 85%).
7. ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan sebesar 80%.
8. Rumah Tangga yang mengonsumsi Garam Beryodium sebesar 90%.
9. Ibu hamil mendapat 90 Tablet Tambah Darah sebesar 85% dan Balita usia 6-59
bulan mendapatkan Kapsul Vitamin A sebanyak 85%.
10. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap kepada bayi 0-11 bulan sebesar 90 %.
11. Penguatan Imunisasi Rutin melalui Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional
(GAIN) UCI, sehingga desa dan kelurahan dapat mencapai Universal Child
Immunization (UCI) sebanyak 100%
12. Pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam
mendukung terwujudnya Desa dan Kelurahan Siaga aktif sebesar 80%
Strategi Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
A. Advokasi
advokasi merupakan upaya strategis dan terencana untuk mendapatkan komitmen dan
dukungan dari para pengambil keputusan dan pihak terkait (stakeholders) dalam
pelayanan KIA.
B. Bina suasana
bina suasana merupakan upaya menciptakan opini publik atau lingkungan sosial, baik
fisik maupun non fisik, yang mendorong individu, keluarga dan kelompok untuk mau
melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terkait dengan upaya peningkatan
KIA serta mempercepat penurunan AKI dan AKB. Bina suasana salah satunya dapat
dilakukan melalui sosialisasi kepada kelompok-kelompok potensial, seperti organisasi
kemasyarakatan, kelompok opini dan media massa. Bina suasana perlu dilakukan untuk
mendukung pencapaian target program KIA.
C. Pemberdayaan masyarakat
pemberdayaan masyarakat merupakan upaya menumbuhkan kesadaran, kemauan,
kemampuan masyarakat dalam mencegah dan mengatasi masalah KIA. Melalui kegiatan
ini, masyarakat diharapkan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan
berperan serta dalam pemberdayaan masyarakat di bidang KIA.
D. Kemitraan
kemitraan dalam penanganan masalah KIA adalah kerjasama formal antara individu-
individu, kelompok-kelompok peduli KIA atau organisasi-organisasi kemasyarakatan,
media massa dan swasta/dunia usaha untuk berperan aktif dalam upaya peningkatan
KIA di masyarakat.
JENIS KONTRASEPSI
PIL

SUNTIKAN

IMPLAN/ SUSUK

AKDR

KONDOM

STERILISASI PERMANEN
JENIS KONTRASEPSI
1. PIL (BIASA DAN MENYUSUI)
Pil biasa bekerja untuk mencegah sperma mencapai sel telur dan
membuahinya. Pil ini mencegah kehamilan dengan tiga cara,
menghentikan pelepasan telur dari ovarium, membuat sperma sulit
mencapai sel telur dan membuat lapisan rahim lebih tipis sehingga telur
yang dibuahi tidak dapat ditanamkan.
2. SUNTIKAN (1 BULAN DAN 3 BULAN) : Suntikan melepaskan hormon
progestogen ke dalam aliran darah dan dapat digunakan kapan saja
selama siklus menstruasi, selama orang yang disuntik tidak hamil.
3. IMPLAN / SUSUK. Implan kontrasepsi adalah batang kecil yang terbuat
dari plastik yang ditempatkan di bawah kulit di lengan. Ini dilakukan untuk
menghentikan ovulasi, menebalkan lendir di sekitar serviks, yang membuat
sperma lebih sulit untuk melewatinya dan dengan membuat lapisan rahim
lebih tipis sehingga telur yang dibuahi kecil kemungkinannya untuk
ditanamkan. Keuntungan tidak menggangu produksi ASI dan
pengembalian tingkat kesuburan yg cepat setelah pencabutan
2. AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim). Digunakan dalam rahim, efek
samping sangat kecil, dan mempunyai keuntungan efektivitas dengan
proteksi jangka panjang 5 tahun, dan kesuguran kembali setelah AKDR
diangkat. Cont : kontrasepsi spiral
3. KONDOM Cara kerja: -> Menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan
sel telur ,  Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HBV dan
HIV/AIDS. Manfaat kondom yang lain, Tidak mengganggu produksi ASI
4. STERILISASI BERSIFAT PERMANEN
a) Tubektomi : prosedur bedah untuk memotong , mengikat, atau
memasang cincin pada saluran tubafallopiuntuk menghentikan
kesuburan pada seorang perempuan.
b) Vasektomi : dilakukan dengan cara memotong saliran sperma /
vasdeferens, sehingga cairan mani tidak mengandung sperma dan
tidak terjadi pembuahan
Tujuan keluarga berencana
“ Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam
rangka mewujudkan NKKBS ( Normal keluarga
kecil bahagia sejahtera) yg menjadi dasar
terwujudnya masyarakat yg sejahtera dengan
mengendalikan kelahiran, sekaligus menjamin
terkendalinya pertambahan penduduk.”
Sekian dan terimaksih

Anda mungkin juga menyukai