Anda di halaman 1dari 36

Tugas Teori Ekonomi

Laporan Kegiatan Study Tour Bali

Disusun oleh :
Theodorus Widyawan : 111.18.062
Mochamad Ilham : 111.18.057
Nasyudi Ambangi : 111.18.060
Danny Soegianto : 111.18.061

Teori Ekonomi
Program Studi Manajemen
Universitas Widya Kartika
Priview Objek Wisata

1. COK KONVEKSI
A. Sejarah perusahaan

      Usaha konfeksi yang di rintis Gusti Ngurah Anom pada tahun 1990 di sebuah
gudang  jalan tukad Irawadi berkembang pesat. Istri Gusti Ngurah Anom
memberanikan diri untuk membuka usaha Konfeksi sendiri yang di beri nama
COK KONFEKSI KRISNA . Ia menyewa sebuah tempat yang berukuran 6x7
meter yang terletak di depan Art Center Denpasar dengan harga sewa Rp
1.250.000 per tahun.
      Gusti Ngurah Anom menjelaskan bahwasanya “awal membuka COK
KONFEKSI KRISNA  belum mendapat  ijin dari bapak Sidharta. Bahkan sempat
di marahi karna belum dipercaya bisa usaha sendiri. Meski sudah mempunyai
usaha Konfeksi sendiri, masih di minta untuk membantu usaha Konfeksi Pak
Sudharta hingga tahun 1994. Sedangkan usaha COK KONFEKSI KRISNA  ini
merupakan usaha patungan antara Gusti Ngurah Anom dan pak Sidharta.
      Pada tahun 1994  Gusti Ngurah Anom mengontrak tanah seluas 1 are di jalan
Pakis Aji Denpasar. Di atas tanah ini ia mendirikan bagunan untuk tempat menjahit
sekeligus tempat tinggal bersama keluraganya.
      “ Waktu itu Gusti Ngurah Anom sudah betul-betul ingin mandiri, namun
keinginan itu selalu di tolak Pak Sidharta dan istrinya. Alasannya karna sudah di
andalkan untuk membantu menggerakkan roda usaha mereka, Konfeksi Sidharta.”
      Setelah menjalin kerjasama dengan Pak Sidharta selama 4 (empat) tahun (dari
tahun 1990-1994), akhirnya pada tahun
1994 Pak Sidharta setuju Gusti Ngurah Anom berdiri sendiri, dengan syarat semua
aset usaha COK KONFEKSI KRISNA senilai 60 juta di bagi dua. Syarat itupun di
sutujui. Bagian Pak Sidharta senilai Rp 30 juta di pinjam sebagai tambahan modal
usaha dan baru di lunasi pada tahun 2000.
      Perlu perjuangan dan kerja keras untuk membesarkan usaha Konfeksi yang
baru di rintis Gusti Ngurah Anom. Butuh waktu 6 tahun disertai usaha yang ekstra
keras untuk membangun COK KONFEKSI KRISNA untuk menjadi sebuah usaha
yang sehat dan menguntungkan.
      Tahun 2000 akhirnya Gusti Ngurah Anom bisa membeli rumah seluas 5 are
senilai 350 juta yang terletak di jalan SMA 3 Denpasar. Dana untuk membeli
rumah ini dari hasil pinjam di Bank Dagang Bali dan pinjam dari Pak Sidharta.
      Utuk mengembangkan bisnis, tahun 2001 Gusti Ngurah Anom berhasil
membeli lahan seluas 6,5 are senilai Rp 1,2 milyar di jalan Nusa Indah. Lahan ini
di gunakan sebagai Toko sekeligus sebagai tempat tinggal bersama  kelurga.
Seiring perjalanan waktu, usaha COK KONFEKSI KRISNA yang di rintis Gusti
Ngurah Anom semakin berkembang pesat menjadi usaha Konfeksi terkenal di Bali.

B. Merintis oleh-oleh khas Bali “ KRISNA”


      Usaha COK kONFEKSI KRISNA yang dirintis Gusti Ngurah Anom sejak
tahun 1990 bisa di katakan sudah sukses. Namun ia tidak puas sampai disana.
Bardasarkan pangalaman mangelola usah Konfeksi sejak masih di Konfeksi
Sidharta hingga COK KONFEKSI KRISNA, jadi paham bahwa level penjualan
produk Konfeksi segitu-segitu saja. Kemudian bepikir untuk melakukan
pengembangan jenis usaha Gusti Ngurah Anom.
      Pada tahun 2007 Gusti Ngurah Anom dan istri ingin mengembangkan usaha
salain konfeksi. Waktu itu ia dan istri berkeinginan membuka usaha butik.
Sebelum mewujudkan usaha butik, Gusti Ngurah Anom mengkursuskan istrinya ke
sekolah desain dan mode Susan Budi Arjo.3(tiga) bulan kursus disana istrinya
sudah menjadi murid terbaik. Ini karna istrinya Ketut Mastrining sudah memiliki
latar belakang menjahit. Namun maskipun demikian keinginan untuk mendirikan
usaha butik di batalakan dengan beberapa pertimbangan tertentu.
      Batal mendirikan usaha butik  Gusti Ngurah  Anom terus memotar otak. Gusti
Ngurah Anom dan istrinya kemudian berkeliling di sekitar Denpasar dan Gianyar
untuk mencari ide bisnis baru. Gusti Ngurah Anom melakukan survey ke pasar
Sukawati Gianyar. “ setelah melakukan survey salama 1 bulan lebih akhirnya
mengetahui jenis oleh-oleh yang paling laku adalah baju kaos, waktu itu saya
berpikir, kenapa tidak saya saja yang membuka usaha oleh-oleh khas Bali. Saya
yakin bisa bersaing apa lagi saya punya usaha Konfeksi yang juga memproduksi
kaos oblong” ujar Gusti Ngurah Anom.
      Setelah melakukan berbagai persiapan, pada taggal 16 mei 2007 pusat oleh-
oleh krisna I yang berlokasi di jalan Nusa Indah Denpasar diresmikan. Pusat oleh-
oleh ini di dirikan di atas lahan seluas 20 are. Lahan ini di kontrakkan Gusti
Ngurah Anom salama 15 tahun sebesar 1 milyar.
      Di hari pertama respon konsumen terhadap oleh-oleh khas Bali Krisna cukup
bagus. Omzet penjualan oleh-oleh di hari petama mencapai 4 juta. Setelah
membuka oleh-leh pertama ini Gusti Ngurah Anom mulai berfikir cara
mempromosikan usahanya secara efektif dan efisien.
      Gusti Ngurah Anom mulai mempromosikan di Pelabuhan Gilimanuk melalui
mengedarkan brosur-brosur kepada setiap wisatawan yang baru datang ke Bali
dengan menggunakan bus pariwisata.
      Pada tanggal 16 Mei 2008, pusat oleh-oleh krisna II di buka yang ber lokasikan
di jalan Nusa Kambangan Denpasar, berdiri di atas lahan seluas 35 are sama
dengan pusat oleh-oleh pertama di Nusa Indah, kunjungan pun selalu ramai di
kunjungi konsumen.
      Pada tanggal 16 Mei 2009, pusat oleh-oleh Krisna III di resmikan, berlokasi di
Sunset Road Kuta. Pusat oleh-oleh terbesar di Bali ini di dirikan di atas lahan
seluas 5.000 meter persegi. Dalam watu 1 tahun pusat oleh-oleh Krisna III di
Sunset Road Kuta ini berkembang pesat sehingga menempati lahan seluas 1,4
hektar. Pada November 2010, Pusat oleh-oleh Krisna III di Sunset Road ini di
resmikan Gubernur Bali MADE MANGKU PASTIKA sebagai pusat oleh-oleh
terbesar di Bali.
      Pusat oleh-oleh Krisna mulai I-III buka mulai Pukul 08 pagi sampai pukul 10
malam. Di atas jam 10 malam wisatawa mulai kebingungan untuk mencari oleh-
oleh. Akhirnya Gusti Ngurah Anom membuka pusat oleh-oleh krisna IV yang buka
selama 24 jam pada 1 November 2010. Pusat oleh-oleh seluas 45 are yang
berlokasi di Tuban Kuta ini di beri nama Pusat oleh-oleh Rama Krisna. Nama
tersebut di ambil dari nama anak ke-4, sementara nama Krisna di ambil dari nama
anak ke-3.
      Menurut data yang di peroleh saat ini seluruh usa milik Gusti Ngurah Anom
memperkerjakan sekitar 1.000 orang karyawan, mulai karyawan di COK
KONFEKSI KRISNA hingga karyawan di beberapa outlet pusat OLEH-OLEH
KHAS BALI  KRISNA. Dan pusat oleh-oleh krisna saat ini menjual 8.000 item
atau jenis produk. Semua jenis tersebut di ambil dari 425 supplier atau pegrajin dan
usaha kecil menengah yang tersebar di seluruh Bali.
● Persahaan COK KONFEKSI KRISNA mempunyai VISI dan MISI
      a. VISI
               ∙ Ikut berperan serta memajukan pariwisata bali 
    ∙ Ikut berperan serta membantu mengurangi pengangguran
      b. MISI
               . Dapat menjadi bagian yang berarti bagi masyarakat Bali khususnya dan
indonesia umumnya
               ∙ Mampu mensejahterakan karyawan

C. Tenaga Kerja.

Bagi sebuah perusahaan tenaga kerja merupakan fakto yang memegang peranan
yang sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan sehingga perusahaan perlu
memperhatikan tenaga karja yang ada.
Jumlah karyawan yang ada di perusahaan COK KONFEKSI KRISNA yaitu ± 70
karyawan, Sedangkan di OLEH-OLEH KHAS BALI RISNA ± 930 karyawan, dan
jumlah keseluruhan usaha milik Gusti Ngurah Anom ± 1000 karyawan, mulai dari
karyawan di COK KONFEKSI KRISNA hingga karyawan di beberapa outlet pusat
Oleh-oleh Khas Bali Krisna.

D. Pengembangan Tenaga kerja.

Dalam usaha menambah pengetahuan dan keterampilan bagi para pekerja bagian
Personalai mengadakan pendidikan dan latihan tenaga kerja.

Adapun usaha tersebut adalah sebagai berikut:


1)    Membuat petunjuk kerja
2)    Melakukan bimbingan melalui teman sekerja
3)    Mengadakan pengawasan
E. Produk – Omset Penjualan .

Produk yang dijual antara lain  aneka camilan, kaos anak – anak dan
dewasa, batik, tas kreasi, alat musik tradisional, aksesoris pria dan wanita,
bedcover, lukisan, kain pantai, layang – layang, kerajinan kayu, alas kaki hingga
frame foto, termasuk beragam kaos made in Cok Konfeksi. Dengan omset
penjualan 500 juta hingga 1 Milyar per bulan per toko.

2. BCC Bali Culture Center)


Bali Classic Center, Taman Mininya Bali. Bali Classic Center (BCC) didirikan
oleh Pande Ketut Krisna, SE , pada bulan Juli 2007. BCC didirikan pada tanah
seluas 5 hektar. BCC terletak di Banjar Nyuhkuning perkampungan seniman ubud,
kabupaten Gianyar. Tempat ini menyuguhkan atraksi seni budaya dan tradisi
kehidupan masyarakat setempat seperti proses pembuatan merangkai sesaji,
pembuatan ogoh-ogoh, dan pengolahan hasil-hasil pertanian secara tradisional.
Atraksi seni budaya di tempat ini akan disajikan beraneka macam tarian-tarian
khas Bali, pertunjukan wayang Lemah, dan berbagai macam upacara adat.

Tarian yang ditampilkan dalam BCC antara lain tarian selamat datang, tari
Barong Bangkal, Barong Macan, tari Cendrawasih, tari Jauk Manis, tari
Pergaulan , dan lain sebagainya.

Tarian Selamat Datang akan disajikan sewaktu memasuki BCC pertama kali. Para
penari akan membawa hasil-hasil pertanian untuk dipersembahkan. Tari ini akan
diiringi oleh orkes tradional Bali (Bleganjur). Tari ini berfungsi untuk menyambut
pengunjung dan akhirnya akan menghantarkan pengunjung ke Museum Panca
Yadnya.

Museum ini hanya diperuntukkan kepada rombongan minimal 80 orang, jika


kurang, sambutan akan dilakukan di Pagar Ayu dan Pagar Bagus.
Tari Barong Bangkal akan ditampilkan pada tempat khusus.

Sedangkan tari Barong Macan akan dipentaskan di Nyoman Mardika (panggung


pementasan). Selain Barong Macan, akan juga dipentaskan tari Cendrawasih, Jauk
Manis, dan Pergaulan.
Dalam Penyajian tari pergaulan, penonton akan diajak untuk menari bersama.
Penonton yang ditunjuk harus menuju ke nyoman Mardika dan ikut menari
bersama. Hal ini dikarenakan untuk menghormati para penari.

Selain tarian, BCC juga menyuguhkan kehidupan masyarakat tradisional Bali.


Dalam hal ini, BCC mempertunjukkan bagaimana pembuatan sesajen, pengolahan
hasil pertanian dengan alat-alat tradisional, seperti menumbuk padi dengan Luwu
dan Lesung, pengolahan minyak kelapa yang dilakukan dengan alat-alat
tradisional. Juga dipertontonkan pula bagaimana pembuatan ogoh-ogoh untuk
upacara Nyepi, juga dipertontonkan Wayang Lemah.
Upacara adat yang ditampilkan antara lain pernikahan, pembakaran mayat,
Ngenteg Linggih, Padudusan Agung, dll. BCC juga menyuguhkan sambung ayam,
penjelasan miniatur Pitra Yadnya (Ngaben), Manusa Yadnya (Mepandes),
figur Dewa Yadnya, patung Men Branyut lengkap dengan kisahnya.

1. DesaPenglipuran

Desa Panglipuran adalah salah satu desa adat yang dikelola baik oleh masyarakat
setempat dan telah menerima banyak penghargaan baik nasional maupun
internasional karena kondisinya yang otentik serta kebersihan desa yang sangat
denganbaikterjaga.

nama desa Panglipuran sendiri berasal dari kata "Pengeling" dan "Pura" yang
bermakna mengenang tempat suci para leluhur. Penduduk dari desa ini kebanyakan
berasal dari desa Bayung Gede, Kintamani yang bermigrasi karena suatu alasan.
Semua bangunan rumah di desa ini tampak saling mirip satu sama lain dimana
setiap rumah selalu memiliki sebuah pintu gerbang dan uniknya lagi ukuran rumah
para warga di desa ini juga sama persis
4. Jimbaran Bali
Salah satu daerah wisata  yang harus anda kunjungi adalah pantai Jimbaran, yang
berada wilayah Kabupaten Badung. Lokasinya sekitar 30 menit dari kota Denpasar
dan 10 menit dari bandara Ngurah Rai, melalui jalan By Pass Ngurah Rai ke arah
selatan jika tidak terjadi kemacetan.

Pantai Jimbaran Bali

 Daya tarik objek wisata.


 Hidangan seafood bakar tepi pantai.
 Keindahan pemandangan sunset.
 Cara terbaik menuju lokasi Jimbaran Beach.

Lokasi Pantai
Lokasinya juga searah dengan tempat wisata air Tanjung Benoa dan kawasan
hotel berbintang di Nusa Dua. Untuk mempermudah anda mencari alamat
dan lokasi pantai Jimbaran Bali
5. Tirta Gangga

Tirta Gangga adalah sebuah taman wisata yang terletak di Karangasem, Bali.


Sebelum menjadi tempat wisata di bali seperti sekarang ini, dulunya tempat ini
adalah tempat persinggahan seorang Raja Karangasem. Tirta Gangga di dominasi
oleh 3 bangunan utama yang menjadi karakternya, yaitu Kolam, Patung, dan
Kebun. Kesemua bangunan tersebut memiliki makna yang tersirat. Taman yang
memiliki luas 1,2 hektar ini dibangun memanjang dari barat ke timur di area
persawahan.

Taman Wisata Tirta Gangga Karangasem


Kondisi di kawasan wisata Tirta Gangga sangatlah sejuk, hal ini disebabkan karena
letaknya yang berada tepat di bawah kaki Gunung Agung, sebuah gunung tertinggi
di Bali. Kesejukan dan keasriannya inilah yang membuat wisatawan yang
berkunjung merasa nyaman dan betah. Suasana di Tirta Gangga sangatlah pas
untuk melepas lelah, baik lelah fisik maupun lelah pikiran yang diakibatkan
aktivitas sehari hari yang melelahkan.

Wisata ini tidak hanya dipenuhi oleh masyarakat Bali saja, akan tetapi wisatawan
yang berasal dari luar daerah, bahkan tidak sedikit wisatawan asing yang turut
andil dalam meramaikan tempat ini.

Dari pertama kali memasuki pintu gerbang utama, wisatawan akan disambut oleh
beberapa patung yang seolah olah berbaris layaknya prajurit. Wisatawan dapat
berjalan jalan di atas kolam melalui jalan setapak yang terbuat dari batu batu yang
disusun berderet menyerupai jembatan. Batu batu yang disusun ini berbentuk segi
enam. Selain dapat berjalan mengitari kolam, wisatawan juga dapat berfoto foto
baik selfie maupun pre-wedding. Bagian kolam ini memang paling pas untuk
berfoto, karena selain view kolam yang natural, patung patung yang ada di dalam
kolam juga akan mempercantik background foto dan nampak lebih memiliki
berkarakter.
Tidak jauh dari kolam Tirta angga, terdapat sebuah taman kecil dimana di tempat
tersebut ada sebuah menara air setinggi 10 meter. Menara ini berbentuk seperti
atap di pura pura, bentuknya berlapis lapis.

Air di Kolam Tirta Gangga berasal dari dalam tanah, bukan air isi ulang seperti
pada kolam renang pada umumnya. Menurut penduduk setempat, air ini adalah air
suci yang biasa mereka gunakan ketika melakukan upacara adat.

Selain Kolam renang yang berisikan patung patung, wisata Tirta Gangga juga
memiliki kolam renang yang memperbolehkan wisatawan untuk berenang disana.
Kolam yang dapat digunakan untuk berenang adalah Kolam Air Sanih. Air di
kolam Sanih sangat lah jernih, karena juga berasal dari sumber langsung. Area
renang untuk anak anak dan orang dewasa sengaja dibedakan, karena kedalaman
dari kolam renang ini berbeda beda.

Desain desain bangunan di wisata ini masih kental dengan karakter bangunan
kerajaan. Material yang digunakan umumnya terbuat dari batu padas.

Ketika sudah puas berkeliling taman dan berenang wisatawan dapat bersantai di
restoran yang terletak di sebelah atas. Disana juga terdapat pusat oleh oleh yang
menjual berbagai souvenir unik khas Bali.
Sejarah Tirta Gangga Karangasem Bali
Tirta Gangga pada awalnya di bangun oleh Seorang Raja Karangasem, Anak
Agung Anglurah Ketut Karangasem Agung pada tahun 1946. Nama “Tirta
Gangga” berasal dari dua suku kata, yaitu Tirta dan Gangga. Tirta berarti air suci,
dan Gangga adalah sebuah nama sungai di India. Sesuai dengan namanya, di taman
wisata ini memang terdapat sebuah kolam yang berisi air suci di dalamnya.

Taman ini sudah mengalami renovasi yang di lakukan oleh pemerintah setempat.
Renovasi dilakukan karena sebelumnya taman ini pernah rusak yang disebabkan
oleh letusan Gunung Agung. Meskipun sudah mengalami renovasi, Taman
ini tidak kehilangan karakter khas nya sebagai bangunan tua peninggalan masa
Kerajaan.

Tiket Masuk Tirta Gangga Bali


Tiket Masuk Wisata ini relatif sangat murah, yaitu hanya Rp. 5.000 / orang. Jika
anda ingin berenang di kolam renang Tirta Gangga, anda harus membayar lagi Rp.
6.000 /  orang.

Note: Harga diatas dapat berubah sewaktu waktu


Lokasi / Alamat Tirta Gangga Bali
Tirta Gangga terletak di ujung timur Pulau Bali, tepatnya di Desa Ababi, Kec.
Abang, Kab. Karangasem. Jarak wisata Tirta Gangga dari Bandara Internasional
Ngurah Rai kurang lebih 75 km dan memakan waktu kurang lebih 2 jam
perjalanan. Jika anda berangkat dari Bandara, anda dapat langsung menuju wisata

6. Taman Ujung
salah satu tempat wisata yang terkenal di Bali Barat yaitu Karangasem dimana
Taman Ujung Karangasem Bali mempunyai julukan Taman Sukasada Karangasem
Bali yang wajib kita kunjungi. Lokasinya berada Banjar Uug, Desa Tumbu.
Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem Bali dan memiliki Jarak tempuh
menggunakan kendaraan berjarak sekitar 80 kilometer selama 2 jam 6 menit dari
lokasi tempat wisata Bali dekata Bandara Ngurah Rai. 

SEJARAH TAMAN UJUNG KARANGASEM BALI

Taman Sukada atau turis asing sering menyebutnya dengan nama Taman Ujung
Water Palace merupakan sebuah taman dimiliki oleh kerajaan Bali kuno yang
dibangun oleh Raja Karangasem yaitu pada masa pemerintahan I Gusti Bagus
Jelantik dan memiliki gelar nama Agung Anglurah Ketut Karangasem. Taman
yang dibangun sekitar tahun 1901 yang diberi nama awalnya adalah Kolam Dirah
yang artinya sebagai tempat pembuangan dan yang menariknya kolam ini sebagai
tempat pembuangan orang - orang yang menguasai ilmu hitam dan pada tahun
1909 raja Karangsem memerintahkan dua arsitektur berkebangsaan Belanda
bernama Van Den Hentz dan Arsitek Tiongkok Loto Ang. Dan untuk membantu
mengembangkan kolam dirah ini menjadi sebuah tempat peristirahatan raja dan
keluarga Kerajaan Karangasem Bali dan juga sebagai lokasi bersemedi dan
menjamu tamu kerajaan. Tidak hanya itu saja, proses pembangunan Taman
Soekasada dibantu oleh artsitek orang Bali yang berasal dari kerajaan Karangasem.
Proses pembangunan serta renovasi Taman Ujung Soekasada ini baru selesai di
tahun1921

RENOVASI TAMAN UJUNG KARANGASEM BALI

Perlu anda ketahui bahwa awal dari pembangungan taman ujung soekasada di
Karangasem Bali ini tidak seperti awal pembuatannya karena oleh berbagai
kejadian sejarah yang menyertai kelangsungan akan bangunan taman bagi kerajaan
Karangasem Bali. Terjadi kerusakan parah yang menimpa taman Ujung
Karangasem Bali pada tahun 1963 dimana pada masa itu Gunung tertinggi di Bali
yaitu Gunung Agung meletus sehingga mengakibatkan kondisi Taman Ujung
Sukasada di biarkan begitu saja tanpa mendapatkan perawatan sebagai tempat
bersejarah di Bali. Kemudian baru mendapatkan perhatian sekaligus pemugaran
atau renovasi pada tahun 2000 oleh Puri Karangasem dan Pemerintah Kabupaten
Karangasem Bali.
DAYA TARIK TAMAN UJUNG

Taman ujung mempunya daya tarik wisata yang sangat instragramable dan populer
sebagai tempat foto prewedding yang menyuguhi keindahan kolam dengan tatanan
yang rapi dan arsitektur yang unik, terdapat anak tangga untuk naik menuju lokasi
dan atasnya yang terdapat pilar tanpa atap untuk melihat pesona keindahan
pemandangan yang indah. Jika kita melihat kearah tenggara, akan disuguhi
pemandangan hamparan laut yang berwarna biru dan jika melihat kearah timur
maka kita akan disuguhi pemandangan yang unik dan indah serta keunikan
arsitektur Taman Soekasada yang terlihat artistik. Jika kita melihat kearah timur
bagian atas, makan anda akan menyaksikan keindahan alam bukit hijau yang
bernama Bukit Bisbis. Arsitektur Taman Ujung yang adalah tempat peristirahatan
Raja Karangasem ini merupakan paduan antara arsitektur bergaya eropa dan Bali,
terdapat kaca - kaca warna - warni yang mejadi karakteryang identuk dengan
arsitektur yang biasa kita lihat di gereja - gereja yang ada di eropa saat ini. Dan
uniknya lagi jika kita berada di dalam ruangan kamar peristirahatan raja, maka kita
bisa melihat kolam bunga Tujung atau Lotus dari balik jendela.
TIKET MASUK TAMAN UJUNG KARANGASEM

Bagi anda pengunjung yang membawa camera DSLR untuk tujuan berfoto maka
akan dikenakan biaya harga tiket sebesar Rp 50.000. Untuk waktu operasional
tempat wisata Taman Ujung Karangasem ini adalah setiap hari hingga sabtu mulai
jam 08.000 - 17.00 Wita. Bagi setiap pengunjung yang ini masuk ke area Taman
Ujung Karangasem akan dikenakan biaya tiket masuk: 
Dewasa/ Anak :Rp10.000/orang 
Foto Prewedding :Rp.600.000/orang 
Bawa Kamera DSLR :Rp50.000 
Parkir Mobil :Rp5000 
Parkir Motor :Rp 2000

7. Pantai Melasti
Pantai Melasti Ungasan yang terletak di Kuta Selatan Desa Ungasan ini tak kalah
keren dengan pantai pantai lain seperti Pantai Pandawa yang lokasinya berdekatan
dengan Panta Melasti. Jaraknya kurang lebih 9 kilometer atau bisa ditempuh
dengan kendaraan sekitar 25 menit. Lokasi pantai Melasti juga sangat dekat
dengan pantai - pantai yang ada di jimbaran seperti pantai Green Bowl. 
DAYA TARIK PANTAI MELASTI UNGASAN BALI
Pantai Melasti cukup populer sebagai pantai alternatif setelah pantai Pandawa yang
paling banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun wisatawan
mancanegara yang memiliki keunikan tersendiri. Pantai Melasti juga cocok bagi
anda yang ingin menikmati sunset dan juga berselancar.

PANTAI BALI YANG TERSEMBUNYI DI BALI

Pantai Melasti adalah salah satu pantai yang sangat eksotis karena lokasinya sangat
tersembunyi dan berada di balik tebing dan memiliki cerita sejarah yang hampir
sama dengan pantai pandawa. Lokasi pantai melasti yang berada di balik bukit
kapur yang menjulang tinggi sehingga untuk mencapai para pengunjung harus
melewati dinding tebing kapur yang begitu mempesona hingga sampai bibir pantai
yang berpasir puth nan eksotis yang di lengkapi dengan kolam kolam kecil
bagaikan kolam alami.
Karena lokasinya terisolasi maka menjadikan pantai Melasti ini masih belum
banyak diketahui oleh wisatawan. Namun bedanya setelah terbukanya akses jalan
masuk menuju lokasi pantai sehingga saat ini bisa lewati oleh kendaraan seperti
mobil dengan membelah bukit tebih karang yang menjadikan daya tarik Pantai
Melasti ini luar biasa tidak kalah dengan Pantai Pandawa.

TEMPAT WISATA ALAM KUTA YANG UNIK

Setelah dibukanya akses jalan menuju pantai Melasti yang dulunya terisolasi oleh
tebing batu karang yang besar dan menjulang tinggi ini menjadi keunikan
tersendiri, para pengunjung dipaksa untuk melewati jalur yang berkontur jalanan
yang berliku - liku yang berada di atas tebing. Akse jalan yang di apit oleh tebing -
tebing karang putih yang cantik dan identik dengan karang jalanan menuju pantai
Pandawa Bali. Saat kita dapat dengan mudah melewati baik mengunakaan Bus,
mobil roda empat maupun kendaraan roda dua seperti sepeda motor.
Pantai Melasti juga sering dijadikan spot untuk prewedding dan banyak pasangan
calon pengantin memilih Pantai Melasti karena menawarkan keunikan dan
panorama yang indah dengan background tebing dan daya tarik pemandangan laut
yang luar biasa indahnya. Tidak sedikit juga pasangan yang berasal dari
mancanegara me
milih Pantai Melasti sebagai tempat prewedding karena memiliki banyak keunikan.

AKITIFITAS WISATA MENARIK DI PANTAI MELASTI

Banyak aktifitas yang bisa kita lakukan di pantai yang indah dan eksotis ini yang
pastinya sangat menyenangkan yang memiliki karakteristik yang unik. Pengunjung
dapat bersantai ria untuk melepas lelah setelah melewati jalan yang berkelok -
kelok dan cukup mendebarkan, menghirup udara segar dan menyaksikan suasana
pantai yang begitu menawan dan menikmati deburan ombak serta memanjakan
mata untuk menyaksikan hijau air laut yang dilengkapi dengan rumput laut.
Anda juga dapat berenang dan bermain air dan tidak perlu khawatir karena
karakteristik ombak di Pantai Melasti ini sangat cocok untuk berenang dan
menikmati keceriaan dan keseruaan bersama keluarga maupun teman. Tidak hanya
itu di Pantai Melasti anda juga bisa melakukan aktifitas snorkeling untuk
menikmati pesona bawah laut yang airnya sangat jernih, menyaksikan satwa air
seperti ikan laut yang berwarna warni berlarian diantara terumbu karang. Selain itu
Pantai di Melasti juga bisa menyaksikan Sunset ketika posisi matahari sudah mulai
condong ke sisi selatan.

FASILITAS WISATA PANTAI MELASTI BALI

Anda tidak perlu khawatir jika belibur dan mengunjungi pantai Melasti karena
pantai ini dilengkapi fasilitas yang mendukung liburan anda di Bali seperti hotel
dan penginapan diantaranya Kuta Hill Guest House, Airy Jimbaran, The Hill
Ungasan.

HARGA TIKET MASUK KE PANTAI MELASTI

Bagi anda yang ingin menikmati Pantai Melasti sekarang ini tidak dikenakan biaya
alias gratis dan hanya dikenakan biaya parkir motor atau mobil.
8.Sangeh Monkey Forest
Sangeh monkey forest adalah tempat populer yang sangat disucikan bagi penduduk
Bali yang menjadi habitat hidupnya ratusan ekor monyet yang tempatnya populer
di sebut sangeh. Sangeh lokasinya berada di Desa Sangeh tepatnya di jalan
Brahmana Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Sangeh adalah Objek
Taman Wisata Alam yang sangat di rekomendasikan yang merupakan destinasi
wisata unik untuk melihat monyet monyet lucu yang menggemaskan. Berikut
adalah informasi lengkap tentang Objek Taman Wisata Alam Sangeh Monkey
ForestBali.

SEJARAH OBJEK WISATA ALAM SANGEH MONKEY FOREST BALI

Kawasan wisata sangeh ini dirintis pada tahun 1969 dan pada tahun 1971 taman
wisata sangeh ini dikembangkan sebagai tempat wisata alam secara profesional
dan dalam pembangunannya didapatkan dari tiket masuk taman yang dikenakan
sukarela. Dan selanjutnya pada tanggal 1 Januari 1996 mulailah diberlakukan
secara resmi Harga Tiket. Dengan dikeluarkannya Perda TK II Badung no 20 tahun
1995 yang dikelola dengan baik hingga sekarang.
Area hutan tempat habitat para monyet ekor panjang yang cukup jinak ini dikenal
dengan hutan homegen yang memiliki luas sekitar 10 hektar yang terdapat banyak
pala selain itu juga terdapat 54 jenis tanaman flora seperti amplas, pule, buni,
cempaka kuning, pohpoh dll.

PURA YANG ADA DI SANGEH MONKEY FOREST

Selain terdapat pala di Sangeh Monkey Forest juga terdapat pura peninggalan dari
abad ke 17 yaitu pura Bukit Sari yang sejarahnya Pura di Desa Sangeh ini adalah
bukti yang meiliki kaitan yang sangat kuat dengan sejarah kejayaan kerajaan
mengwi pada masa itu. Dalam catatan sejarah Pura Bukit Sari yang berada di
Sangeh Bali ini dibangun oleh Anak Agung Anglurah Made Karang Asem Sakti
yang merupakan anak angkat cokorda Sakti Blambangan. Konon menurut cerita
cikal bakal pura Bukit Sari ketika Anak Agung Anglurah Made Karang Asem
Sakti melakukan pertapaan atau biasa disebut “Rare”.

ASAL USUL NAMA SANGEH

Menurut mitosnya yang diyakini bahwa kayu kayu atau Hutan Pala yang ada di
sangeh ini berasal dari Kawasan Gunung Agung yang berjalan dan pada suatu
waktu diceritakan berjalanlah pohon pohon pala ini dari arah Gunung Agung ke
salah satu tempat yang ada di Bali namun pada perjalanannya pohon - pohon pala
tersebut berhenti dan memutuskan sangeh yang menjadi lokasi objek wisata
sekarang ini.

DAYA TARIK WISATA SANGEH MONKEY FOREST BALI

Sangeh yang memiliki daya tarik begitu unik karena yang terdapat banyak monyet
sebagai habitatnya didalam area yang luas yang memiliki cerita sejarah atau mitos
yaitu Pohon Lanang Wadon sebuah nama yang diberikan untuk pohon pala yang
besar yang pada batangnya jika diperhatikan dengan baik akan terlihat seperti
bentuk kelamin pria dan wanita. Oleh karena itu pohon ini dijadikan simbol oleh
warga sekitar sebagai pohon lanang wadon yang melambangkan pria dan wanita.
Terdapat pura yang sangat di sakralkan oleh umat hindu yaitu Pura Melanting dan
Pura Bukit Sari dan terdapat ratusan ekor kera ekor panjang yang memiliki tingkah
laku yang lucu dan bisa dibilang cukup jinak yang sedikitnya terdapat 600 ekor
Kera Abu Ekor panjang. Dan untuk satwa Fauna selain kera terdapat 22 jenis satwa
lainnya seperti burung elang, burung hantu, terocok, musang, kucing hitam,
sendanglawe hingga alap - alap.
Diyakini monyet - monyet yang ada di sangeh monkey forest ini merupakan
jelmaan prajurit putri yang memiliki membentuk koloni sendiri - sendiri dan
memiliki pemimpin yang terbagi menjadi 3 kelompok Banjar yaitu bagian timur,
tengah dan bagian barat. Dan uniknya lagi dari waktu ke waktu terjadi persaingan
diantara kera pejantan untuk memperebutkan untuk menjadi penguasa. Untuk
memperebutkan kekuasaan maka kelompok pemenang atau kelompok yang paling
kuat biasanya akan menempati wilayah banjar tengah yang banyak menyimpan
makanan.
FASILITAS WISATA DI SANGEH MONKEY FOREST

Sangeh adalah kawasan Objek Taman Wisata Alam (OTWA) yang menyediakan
fasilitas yang memberikan kenyamanan bagi para pengunjungnya. Fasilita yang
diberikan oleh Sangeh Monkey Forest ini yaitu Pusat Layanan Informasi, Pos Jaga,
Jasa Foto, Pemandu Wisata, Tempat Penjualan Souvenir, Tempat Kuliner,
Toilet/MCK, Tempat Parkir Kendaraan.

JAM BUKA DAN HARGA TIKET MASUK KE OBJEK WISATA SANGEH


MONKEY FOREST

Harga tiket masuk Sangaeh Monkey Forest Dewasa Rp. 10.000 Anak Rp. 5000
Parkir mobil Rp. 5000 dan parkir motor Rp. 2000. Dan jam operasional Objek
Taman Wisata Alam Sangeh Bali Monkey Forest buka setiap hari di mulai dari
07.30 hingga 18.00 WITA
9.Tema-Tema JOGER
Joger merupakan salah satu oleh-oleh khas Bali yang sudah tidak asing lagi
ditelinga bahkan sudah menjadi oleh-oleh wajib jika berkunjung ke pulau Bali.
Produk Joger hanya dapat diperoleh dari pabrik/ pusat penjualan produk Joger
langsung yang berada di Jl. Raya Kuta, Bali. Namun, kini Joger telah memiliki
“TEMAN (bukan cabang, tapi sekedar TEMpat penyamanAN) JOGER” yang
berlokasi di jalan Raya Denpasar-Bedugul KM 37,5. Bangunan Teman Joger disini
cukup luas dibandingkan dengan yang di daerah Kuta, di bagian depan tersedia
tempat penitipan barang dan ruang tunggu dengan desain ala lantas (lalu lintas),
ada lampu lalu lintas, bemo, vespa, sepeda motor mini, sepeda ontel dan kumpulan
artikel tentang JOGER dari beberapa koran/ majalah lokal, nasional dan
international.

Selama ini Joger sangat identik dengan T-Shirt/ kaos khas Bali dengan kata-
katanya yang unik dan nyeleneh, tapi sebenarnya masih banyak lagi produk Joger
yang lainnya yang biasa dijadikan buah tangan untuk sanak keluarga di rumah.
Seperti sandal dengan desainnya yang simple dan unik, mug dengan beraneka
tulisan karya Mr. Joger serta aneka pernak-pernik cinderamata lainnya.
TEMAN JOGER yang berada di daerah Bedugul ini, terdiri dari dua lantai dengan
lahan parkir yang cukup luas. Di lantai pertama, ada sederetan pernak-pernik ala
joger, T-Shirt/ kaos dengan berbagai pilihan, pusat informasi dan ada sebuah
ruangan khusus untuk rakyat kecil (maksudnya rakyat ukuran kecil alias anak-
anak). Di dalam ruangan ini hanya berisi pakaian khusus anak-anak, yang cukup
menarik dari ruangan ini ada pada pintu masuknya. Pintunya sangat rendah
mungkin hanya berukuran 1 meter, jadi kita harus menunduk terlebih dahulu untuk
dapat memasuki ruangan yang satu ini. Sedangkan di lantai dua ada bermacam-
macam sandal dengan ukuran dan desain yang berbeda serta beberapa sepatu ala
joger. Di dinding tangga menuju lantai dua, dihiasi dengan puluhan pasang sandal
dengan desain dan ukuran yang berbeda, bahkan ada sandal yang berukuran ekstra
besar.

Hampir disetiap sudut ruangan tertera kata-kata unik karya Mr. Joger yang
membuat kita tertawa sendiri saat membacanya. Harga yang ditawarkan juga
cukup terjangkau dengan kualitas yang sudah tidak diragukan lagi. Teman Joger
ini beroperasi selama 24 jam/ 3 hari (8 jam setiap harinya) kecuali hari libur
nasional, mulai jam 10 pagi sampai jam 6 sore hari.
Sisi Positif dan Negatif
1. KRISNA (Cok Konfeksi)
 Sisi Positif:
 Dapat melihat proses cara pembuatan secara berurutan,detail, dan
lengkap bagaimana cara pembuatan oleh-oleh dari bali.
 Memperkenalkan budaya bali seperti baju batik,snack Indonesia,dan
makanan-makanan kue ringan agar dapat dikenal di dunia luar.
 Harga yang terjangkau untuk masyarakat khususnya untuk tourish
domestic dan internasional.

 Sisi Negatif:
 Tempat atau toko terkesan sempit dan lahan parkir yang terbatas untuk
pengunjung
 Penataan barang yang masih belum siap dijual masih sangat berantakan
dan tidak tertata dengan rapi.
 Lingkup tempat untuk pekerja sangat sempit dan tidak sesuai dengan
jumlah pegawai yang di pekerjakan.

2. BCC (Bali Culture Center)


 Sisi Positif:
 Tempat yang begitu luas dan nyaman untuk para touirish yang ingin
dating dan melihat-lihat budaya bali di tempat ini.
 Banyak sejarah yang di perkenalkan pada pengunjung yang dating
kesana.

 Sisi Negatif:
 Penjelasan dari BCC kurang jelas dan agak sulit untuk di pahami karena
terlali singkat.
 Kurangnya pegawai di BCC karena tempatnya terlalu luas.

3. Desa Panglipuran
 Sisi Positif:
 Memiliki tempat dan suasana di desa yang sangat nyaman, luas, indah,
dan pengunjung akan tertarik dengan suasana sejuk di desa ini.
 Memiliki bentuk rumah di desa yang sangat unik dan susunan bangunan
yang rapi cocok untuk pariwisata melihat-lihat tempat ini.

 Sisi Negatif:
 Jalan menuju ke desa tersebut terlalu sempit jadi para pariwisata yang
ingin berkunjung menggunakan bis agak sedikit terlalu susah.
 Disana banyak hewan anjing berkeliaran, sangat tidak cocok jika ada
pengunjung yang takut dengan anjing.

4. Jimbaran
 Sisi Positif:
 Makan dengan suasana yang berbeda dengan tempat yang lain karena
langsung bersampingan dengan laut sehingga udara saat makan akan
lebih sejuk dan menyenangkan.
 Tempat yang luas dan pengunjung tidak terlalu antri pada saat ingin
makan di tempat tersebut.

 Sisi Negatif:
 Jalan menuju tempat makan ini sangat sempit sehingga bis harus sangar
berhati-hati pada saat ingin masuk ke jalan tersebut.
 Harga di rumah makan disana tergolong mahal dan sangat sulit di
jangkau oleh pengunjung atau masyarakat yang ingin makan dengan
harga murah.\

5. Tirta Gangga
 Sisi Positif:
 Disana banyak hewan reptile yang dapat di ajak berfoto dengan harga
yang terjangkau di setiap fotonya.
 Tempat yang tertata rapi sehingga suasana disana sangat bagus untuk
berfoto-foto jika ingin mengabadikan moment bersama keluarga dan
teman-teman.

 Sisi Negatif:
 Disana terlalu banyak air dan jalan untuk pengunjung sangat sempit
sehingga pengunjung masih harus saling menunggu atau antri jika ingin
masuk kesana.
 Tidak di sediakannya tempat untuk duduk pada saat ingin berfoto-foto.

6. Taman Ujung
 Sisi Positif:
 tempat yang sangat luas dari semua tempat dan memiliki pohon-pohon
yang besar untuk berteduh di siang yang panas.
 Suasana yang tidak biasa karena lebih luas dari tempat yang lain.

 Sisi Negatif:
 Untuk menjangkau beberapa tempat untuk berfoto terlalu jauh dan tidak
ada alat transport seperti sepeda.
 Ada mobil yang berjalan pada jalan taman itu sangat mengganggu
pengunjung yang lewat dengan jalan kaki.

7. Pantai Melasti
 Sisi Positif:
 Panas yang cocok untuk para tourish jika ingin berjemur di pantai.
 Laut yang sangat bersih dan cocok untuk keluarga yang ingin bertamasya
ke pantai ini.
 Terdapat warung disekitar pantai agar pengunjung tidak terlalu jauh jika
ingin mencari makan atau minum.

 Sisi Negatif:
 jalan menuju pantai ini sangat sempit dan berbahaya untuk kendaraan
besar seperti bis atau truck jika ingin menuju ke pantai ini.

8. Sangeh Monkey Forest


 Sisi Positif:
 Banyak warung cocok untuk pengunjung yang ingin makan saat lapar
atau minum.
 Memiliki pohon-pohon yang rindang dan udara yang dinin sejuk cocok
dan pas untuk tubuh.
 Sisi Negatif:
 Hewan-hewan monyet di tempat ini ada yang menganggu pengunjung
dengan cara merampas barang milik seseorang tersebut dengan menarik
barang atau mengigitnya.

9. Tema-Tema JOGER
 Sisi Positif:
 Memiliki banyak macam baju dan aksesoris-aksesoris yang banyak
diminati oleh pengunjung.
 Kata-kata yang berada di produk sangat lucu atau cocok untuk anak
muda maupun orang tua yang ingin tampil beda dengan baju-baju
tersebut.
 Harga oleh-oleh di tempat ini terjangkau dengan kualitas yang sangat
bagus.

 Sisi Negatif:
 Lahan parkir yang kurang luas karena di tempat ini pasti selalu banyak
pengunjung.
Potensi Obyek Wsata Taman Ujung dan Tirta Gangga

1. Potensi dari objek wisata taman ujung


Taman ujung merupakan salah satu destinasi wisata yang menarik banyak
pengunjung, di taman ujung kita dapat menjumpai benyak hal, pemandangan
yang indah, bangunan yang indah, dan pola tamna yang Sangat indah dan rapi
tersusun. Taman Ujung berada di sebelah bali timur dimana daerah tersebut
sangat kental keadatannya
Ada beberapa potensi yang ada di wisata taman ujung, diantaranya
 Mengenai waktu kunjungan. Kalua saya melihat potensinya ,seharusnya
waktu kunjung itu di ubah yang dari sore menjadi malam. karena akan
memmbuat pendapatan semaakin meningkat. Karena memungkinkan
bagi anak muda untuk datan bersama teman, pasangan maupun
keluarga.

 Dengan melihat banyaknya pengunjung yang datang, menurut saya


tidak salah kalua harga tiket masuk di naikkan karena melihan keinginan
para wisatawan yang datang, mereka tidak akan mempermasalahkan itu
.

 Taman ujung sangat baik bagi para pengunjung,karena kalua kita


melihat dari sejarahnya bagaimana Taman ujung merupan daerah suatu
kerajaan dan juga sangat bersejarah sehingga memmbuat pengunjung
tertarik untuk datang.

 Di Taman ujung seharusnya juga menyediakan tempat penginapan yang


nyaman,tempat ibadah,rumah sakit/ klinik, pendirian warung tradisional
penduduk agar pengunjung bisa menikmati makanan khas dan souvenir
untuk oleh- oleh dan kelengkapan permainannya seperti mendirikan
berbagai wahana wisata baik itu udara, darat maupun laut seperti
permainan sepeda
2. Potensi dari objek wisata tirta gangga

Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dan di kembangkan di wisata


tirta gangga,agar pengunjung semakin tertarik :
 Namanya juga objek wisata, di Tirta gangga bukan saja karena
keindahan tempatnya namun fasilitas- fasilitas yang memadai juga
menjadi pertimbangan orang – orang untuk berkunjung seperti akses
jalan, sarana dan prasarana yang diperlukan tentunya harus memadai.

 Karena orang –orang yang berwisata ingin merasakan kenyamanan.

 Baru setelah fasilitas lengkap seperti: tempat penginapan yang


nyaman,tempat ibadah,rumah sakit/ klinik, pendirian warung
tradisional penduduk agar pengunjung bisa menikmati makanan khas
dan souvenir untuk oleh- oleh dan kelengkapan permainannya seperti
mendirikan berbagai wahana wisata baik itu udara, darat maupun laut
seperti permainan sepeda, banana boat, jumping, flying fox,
paralayang, balon udara, wisata bawah laut dengan diving dan
permainan unik lainnya .

 Sama halnya dengan objek wisata yang lain,Tirta gangga juga perlu
menyediakan berbagai hidangan yang bisa membuat parawisatawan
menjadi betah di sana. Agar terib dan terjaga dengan baik, pemerintah
daerah dan masyarakat sekitar seharusnya memiliki kerja sama yang
baik sehingga bisa tercapai keadaan dan kondisi yng baik serta
membuat tempat wisata menjadi lebih nyaman bagi para pengunjung.
Yang Harus Diperbaiki

1. Krisna (Cok Konfeksi)


 sistem pembukuan yang masih manual perlu diganti ke system
pembukuan automatis dengan system informasi dan teknologi yang telah
memadai
 Tempat Cok Konfeksi yang kurang luas sehingga terlalu sempit untuk
dimasuki banyak orang yang berkunjung
 Tidak adanya tempat duduk untuk pengunjung, pada saat sesi seharusnya
diberikan tempat duduk kepada pengunjung karena jika duduk di lantai
dirasa kurang etis
 Setiap pos proses pembuatan produ yang dijual seharusnya diberi jarak
dan diberi pagar pembatas, sehingga setiap orang yang ingin melihat
proses pembuatan tidak saling berdesak-desakan.
 Seharusnya setiap pos proses pembuatan diurutkan sesuai dengan urutan
pembuatan dari awal proses hingga akhir agar pengunjung Cok Konfeksi
mengerti proses pembuatan dari awal sampai akhir

2. Bali Classic Center


 Kesenian, kerajinan, dan budaya yang ditampilkan tidak sebanyak dan
sedatail yang ada di brosur sehingga ada rasa sedikit kecewa terhadap
acaranya
 Sebaiknya penari ditingkatkan lagi skill menarinya, karena pada saat
pertunjukan para penari kurang kompak saat menari
 Tidak ada penjelasan mengenai cara pembuatan ogoh-ogoh, miniatur
Pitra Yadnya (Ngaben), Manusa Yadnya (Mepandes), figur Dewa
Yadnya, patung Men Branyut yang seharusnya lengkap dengan kisahnya.

3. Penglipuran
 Seharusnya ada organisasi yang berisikan warga desa panglipuran yang
dapat mengelola serta melaksanakan kegiatan wisata dan memberikan
penjelasan mengenai budaya dan sejarah desa penglipuran.
 Seharusnya keikutsertaan warga desa penglipuran ditingkatkan lagi
dengan jalinan kerjasama antara pengelola desa penglipuran dan
pemerintah untuk menciptakan pemandu wisata lokal yang berasal dari
desa itu sendiri sehingga dapat menjadikan masyarakat desa penglipuran
mejadi lebih bermanfaat
 Jangan sampai membiarkan globalisasi dan modernisasi melunturkan
kentalnya budaya-budaya asli bali. Karena banyak daerah di bali yang
adatnya semakin luntur karena terpapar era modern

4. Jimbaran
• Sesampai di pantai Jimbaran terlambat dan memolorkan waktu.
Seharusnya datang tepat waktu sesuai rundown acara di pantai Jimbaran
agar mendapatkan kesempatan untuk lebih bersantai dan menikmati
keindahan matahari terbenam

5. Tirta Gangga
• Seharusnya diberikan penjelasan yang lebih detail mengenai tirta gangga
dan segala isinya. Karena penjelasan mengenai tempat wisata Ini terlalu
minim
• Durasi terlalu singkat. Seharusnya diberikan waktu lebih untuk para
peserta study tour untuk merasakan pemandian yang dipakai oleh raja
terdahulu

6. Taman Ujung
 Penjelasan kurang dan tidak sampai mengelilingi seluruh taman ujung.
Hal ini sangat disayangkan karena penjelasan yang diberikan kurang
banyak karena hanya berjalan sebentar saja, dan tidak sampai naik ke atas
Arsitektur Istana Peristirahatan Raja Karangasem Bali
 Makan-makan ditaman ini dirasa kurang etis. Taman ini adalah taman
yang memperlihatkan indahnya taman milik raja Karangasem tapi malah
digunakan peserta studytour untuk makan bersama tentu dapat dikatakan
sedikit melecehkan taman tersebut

7. Pantai Melasti
 Terlalu banyak debu. Pantai ini dikelilingi oleh kapur sehingga terlalu
banyak debu bertebaran sehingga membuat pengunjung menjadi tidak
nyaman
 Acara ke pantai Melasti kurang jelas. Peserta study tour hanya diberikan
waktu untuk berfoto ria saja dan tidak ada penjelajahan pantai melasti
sampai ke tebing kapurnya
 Durasi yang singkat. Peserta study tour hanya diberi waktu sebentar saja,
dan tidak ada waktu untuk berenang di pantai Melasti

8. Sangeh
 Perlu adanya peningkatan pengawasan dan peningkatan terhadap
kenyamanan pengunjung di objek wisata. Karena kera-kera yang ada di
tempat wisata ini liar dan buas, dan juga tidak segan-segan untuk melukai
pengunjung apabila tidak diberikan benda yang dibawa pengunjung
 Pengunjung objek wisata harus waspada dan hati-hati selama berada di
lingkungan objek wisata. Karena kondisi kera di taman ini liar dan buas
 Pengunjung harus mendengarkan larangan atau nasehat yang
disampaikan oleh juru kunci tempat tersebut. Karena jika melakukan
kesalahan dapat berakibat fatal

9. Teman Jogger
 Durasi minim. Hal ini patut disayangkan karena jogger merupakan
tempat oleh-oleh berkualitas tetapi peserta study tour hanya diberikan
waktu minim untuk melakukan belanja, jadi harus cepat-cepatan dan
tidak bisa memilih barang yang mungkin terlewat untuk dibeli

Anda mungkin juga menyukai