Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HASIL HUTAN BUKAN KAYU


MINYAK KENANGA

NAMA

: SUCI NUR AULIA ZAKINAH

NIM

: M111 15 323

KELAS

:D

FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran
umum mengenai Minyak Kenanga sebagai HHBK dan cara pengelolaannya.
adapun manfaat yang diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan
umum.
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi terkhusus kakak saya yang selalu mendampingi dan tak kenal
lelah membantu dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata saya berharap semoga
makalah ilmiah ini bermanfaat untuk masyarakat dan para pembaca.

Makassar, 29 September 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Tujuan .......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
A. Morfologi dan Klasifikasi Kenanga (Canangium odoratum)...................
B. Manfaat Kenanga Sebagai HHBK.............................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kenanga merupakan tanaman dengan bunga yang baunya sangat khas.
Bunga kenanga sering dijadikan bunga tabur dan pohonnya sebagai peneduh di
halaman rumah atau di tepi jalan. Seperti bunga pagoda dan bunga melati, bunga
kenanga juga sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Orang-orang tua dulu
sering menggunakan bunga kenanga untuk mengobati batuk akibat bronkhitis,
obat sesak nafas, serta malaria. Selain itu, bunga kenanga juga bisa dijadikan
bahan untuk membuat jamu bagi ibu yang baru saja melahirkan.
Kenanga (Cananga odorata) adalah nama bunga dari pohon yang
memiliki nama yang sama. Pohon kenanga tumbuh dengan cepat hingga lebih dari
5 meter per tahun dan mampu mencapai tinggi rata-rata 12 meter.
Pertumbuhannya didukung sinar matahari penuh atau sebagian, dan lebih
menyukai tanah yang memiliki kandungan asam di dalam habitat aslinya di dalam
hutan tadah hujan. Daunnya panjang, halus dan berkilau. Bunganya hijau
kekuningan (ada juga yang bersemu dadu, tetapi jarang), menggelung seperti
bentuk bintang laut, dan mengandung minyak biang yang wangi. Tumbuhan ini
merupakan tumbuhan asli di Indonesia dan Filipina, dan lazim ditanam di
Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia. Di Indonesia, bunga kenanga banyak
menempati peran di dalam upacara-upacara khusus misalnya dalam upacara
perkawinan. Kenanga adalah flora identitas Provinsi Sumatera Utara (Mulyono, E.
dan T. Marwati. 2005).
Kenanga

dan

ylang-ylang

dapat

diperbanyak

secara

generatif.

Perbanyakan secara vegetatif masih sulit dilakukan, baik dengan cangkokan,


okulasi maupun kultur jaringan. Benih kenanga tidak dapat disimpan dalam
suasana kering. Pada kadar air 4-5% benih hanya dapat disimpan 3-4 hari. Pada
kadar air diatas 50% dapat disimpan selama 1-2 minggu. Dengan sifat yang
demikian, benih kenanga dan ylang-ylang dikategorikan ke dalam benih
rekalsitran rumphius. Benih kenanga dan ylang-ylang mudah tumbuh pada kisaran
suhu 20-30 oC, dengan terobosan sinar diatas 10%. Benih ylang-ylang lebih

banyak memerlukan sinar daripada benih kenanga untuk perkecambahannya. Pada


kondisi lingkungan yang optimal, benih kenanga dan ylang-ylang dapat tumbuh
setelah 3-4 minggu setelah penyemaian (Hobir. 1989)
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan tentang Morfologi & Klasifikasi kenanga
(Canangium odoratum)
2. Untuk mengetahui penjelasan terkait manfaat kenanga (Canangium
odoratum) sebagai Hasil Hutan Non Kayu

BAB III
PEMBAHASAN

A.

Morfologi dan Klasifikasi Kenanga (Canangium odoratum)


Kenanga (Canangium odoratum) adalah tumbuhan berbatang besar sampai

diameter 0,1-0,7 meter dengan usia puluhan tahun. Tumbuhan kenanga


mempunyai batang yang getas (mudah patah) pada waktu mudanya. Tinggi pohon
kenanga biasa atau macrophylla dapat mencapai 5-20 meter dan pada genuina atau
ylang-ylang tinggi pohon hanya mencapai 3 meter. Bunga kenanga akan muncul
pada batang pohon atau ranting bagian atas pohon dengan susunan bunga yang
spesifik. Sebuah bunga kenanga terdiri dari enam lembar daun dengan mahkota
berwarna kuning serta dilengkapi tiga lembar daun berwarna hijau. Dasar
bunganya berbentuk bundar pipih dan mengembung sedangkan benang sari
jumlahnya banyak, bertangkai pendek dan tersusun dalam gulungan spiral. Kotak
sari berbentuk tiang, terdiri dua sel, bersifat menempel dan membelah
memanjang. Bakal buah berbentuk oblong, dan bakal bijinya berjumlah banyak
serta menyebar pada sisi-sisinya. Putik bunga bertangkai pendek, berkepala
bundar dan berlendir. Buah berbentuk oval, berdaging tebal, berwarna hijau ketika
masih muda dan menjadi hitam setelah tua, pada umumnya mengelompok 6-10
buah pada satu tangkai utama. Bijinya berjumlah 8-12 untuk tiap buah, pada
umumnya tersusun dalam dua baris, berbentuk bundar, pipih, berkulit keras,
berwarna cokelat. Susunan bunga tersebut majemuk dengan garpu-garpu. Bunga
kenanga beraroma harus dan khas. Di pedesaan, kenanga sering dipelihara untuk
dipetik bunganya (Rochin Armando, 2009).
Kenanga adalah salah satu tumbuhan yang berjenis Pohon, biasanya
tumbuh sangat cepat usianya bisa mencapai puluhan tahun. Batang pohon
kenanga lurus, dengan kayu keras dan cocok untuk bahan peredam suara
(akustik). Memerlukan sinar matahari penuh atau sebagian, dan lebih menyukai
tanah yang memiliki kandungan asam di dalam habitat aslinya di dalam hutan
tadah hujan. Daunnya panjang, halus dan berkilau. Bunganya hijau kekuningan
(ada juga yang bersemu dadu, tetapi jarang), menggelung seperti bentuk bintang
laut, dan mengandung minyak biang, cananga oil yang wangi. Berikut Klasifikasi
Kenanga (Canangium odoratum):
Kingdom

: Plantae

Divisio
Class
Sub class
Ordo
Familia
Genus
Spesies

: Magnoliophyta
: Magnoliopsida
: Magnolidae
: Magnoliales
: Annonaceae
: Canangium
: Canangium odoratum

B. Manfaat Kenanga Sebagai HHBK


Bunga kenanga merupakan maskot Kota Kabupaten Bangli Provensi Bali.
Bunga kenanga memiliki banyak nilai guna, antara lain sebagai sumber minyak
atsiri, sumber obat dan sebagai tanaman hias. Bunga kenanga yang dapat
menghasilkan minyak atsiri berharga tinggi berasal dari tanaman kenanga jenis
Cananga odorata forma genuina atau sering disebut dengan jenis ylang-ylang
(Pardede, 2003). Bunga kenanga dapat diambil minyak atsirinya dengan cara
penyulingan. Minyak atsiri ini memiliki nilai ekonomi tinggi dan sudah sejak
lama menjadi komoditi ekspor. Indonesia merupakan salah satu dari negaranegara berkembang yang potensial mengekspor minyak atsiri ke Benua Eropa dan
Amerika sejak tahun 1864. Di negara-negara pengimpor, minyak atsiri bunga
kenanga digunakan sebagai bahan baku industri parfum, kosmetika dan sabun
mandi. Sejak lama bunga kenanga dimanfaatkan sebagai sumber obat tradisional
seperti reumatik, demam nifas, penyakit kulit (kudis dan gigitan serangga), sakit
kepala, malaria, asma, bronchitis, sesak nafas, mencegah dan mengobati bau
badan serta keputihan, mencegah dan mengobati hepatitis, radang saluran
kencing. Produk kecantikan seperti parfum, sabun, masker dan lulur serta
dimanfaatkan sebagai tanaman hias (Pardede, 2003). Beberapa hal berikut perlu
mendapat perhatian agar bisa dihasilkan minyak kenanga yang bermutu baik,
diantaranya :
a. Bunga kenanga yang yang baik dan tepat untuk dipanen adalah bunga
yang warnanya sudah mulai kuning atau kuning benar.
b. Pemetikkan bunga kenanga diusahakan pagi-pagi sekali sebelum matahari
terbit. Pemetikkan bunga pada suhu rendah (pagi), berarti belum banyak
minyak yang menguap

Bunga kenanga mengandung minyak atsiri, yang dikenal dengan nama


minyak kenanga, yang mempunyai khasiat dan bau yang khas. Hasil penelitian
mereka menunjukkan, ekstrak bunga kenanga memiliki kemampuan menolak
nyamuk karena adanya kandungan linalool, geraniol, dan eugenol. Hasil
penelitian menunjukkan, ketika mengoleskan ekstrak bunga kenanga pada
marmut, maka minyak atsiri yang terkandung dalam ekstrak bunga kenanga
meresap ke pori-pori lalu menguap ke udara. Bau ini akan terdeteksi oleh reseptor
kimia (chemoreceptor) yang terdapat pada tubuh nyamuk dan menuju ke impuls
saraf. Itulah yang kemudian diterjemahkan ke dalam otak sehingga nyamuk akan
mengekspresikan untuk menghindar tanpa mengisap darah marmut lagi. Semakin
banyak kandungan bahan aktif yang terdapat dalam ekstrak bunga kenanga, maka
semakin

besar

kemampuan

ekstrak

tersebut

menolak

nyamuk

(http://masenchipz.com/khasiat-bunga-kenanga).
Manfaat bunga kenanga tersebut antara lain, mengobati pusing, demam,
mual-mual, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan obat nyeri haid. Biasanya
pemanfaatan bunga kenanga dilakukan langsung dalam bentuk segar atau baru
selesai dipetik, kemudian diseduh dengan air hangat. Selanjutnya, air seduhan
tersebut diminum. Menurut penelitian yang dilakukan, manfaat bunga kenanga
dalam mengobati berbagai penyakit tersebut disebabkan karena mengandung
sejumlah komponen kimia penting. Di antaranya, flavonoida, saponin, polifenol,
dan minyak atsiri. Terutama minyak atsirinya yang mempunyai bau yang sangat
khas ini mengandung beberapa komponen penting yang dapat digunakan juga
sebagai insektisida alami. Beberapa komponen tersebut antara lain eugenol,
linalool, dan geraniol. Insektisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk
memberantas hama serangga. Berdasarkan tingkat ketahanan serangganya,
insektisida dibedakan menjadi tiga jenis. Yaitu, imagosida ditujukan untuk
membunuh serangga dewasa, larvasida ditujukan untuk membunuh larva
serangga, dan ovosida ditujukan untuk membunuh telur serangga. Hal yang paling
penting adalah menjaga mutu minyak atsiri yang dihasilkan, agar khasiatnya pun
nantinya tetap terjaga dengan baik

Salah satu contoh manfaat bunga kenanga yang telah diaplikasikan adalah
sebagai spray obat antinyamuk. Hal ini merujuk dari hasil penelitian yang telah
dilakukan dengan mengoleskan ekstrak bunga kenanga pada tubuh marmut.
Kandungan minyak atsiri yang terdapat dalam ekstrak bunga kenanga tersebut lalu
meresap ke pori-pori marmut. Selanjutnya, adanya campuran antara keringat dan
minyak atsiri ini akan menguap ke udara dan menimbulkan bau. Bau tersebut akan
terdeteksi oleh reseptor kimia yang terdapat pada tubuh nyamuk dan diteruskan ke
pusat impuls saraf. Hal inilah yang kemudian direspon otak nyamuk agar
menghindari tubuh marmut. Walaupun sampai sekarang harga obat antinyamuk
ekstrak bunga kenanga masih mahal, namun tidak menimbulkan efek samping
seperti kebanyakan obat antinyamuk lainnya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa,
Kenanga adalah salah satu tumbuhan yang berjenis Pohon, biasanya tumbuh
sangat cepat sekitar 5 meter per tahun, berbatang besar dengan diamater 0,1 -0,7

m. Usia nya bisa mencapai puluhan tahun. Bunganya hijau kekuningan (ada juga
yang bersemu dadu, tetapi jarang), menggelung seperti bentuk bintang laut, dan
mengandung minyak biang, cananga oil yang wangi.
Klasifikasi
Kingdom

: Plantae

Divisio

: Magnoliophyta

Class

: Magnoliopsida

Sub class

: Magnolidae

Ordo

: Magnoliales

Familia

: Annonaceae

Genus

: Canangium

Spesies

: Canangium odoratum

B. Saran
Dengan adanya

karya tulis ini maka penulis

mengharapkan agar

masyarakat dapat menjaga kelestarian flora di sekitar kita.

DAFTAR PUSTAKA
Mulyono, E. dan T. Marwati. 2005. Kajian proses pemurnian minyak kenanga.
Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian.
Hobir. 1989. Budidaya Ylang-ylang. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.
Bogor.

Armando dan Rochim. 2009. Memproduksi Minyak Atsiri Berkualitas. Cetakan I.


Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.

Pardede, J.J. 2003.Peningkatan mutu minyak atsiri dan pengembangan produk


turunannya. Sosialisasi/temu usaha peningkatan mutu bahan olah industry minyak
atsiri. Deperindag, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai