Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia.
Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan sepert rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, sepert empedu kambing, empedu ular, atau tangkur buaya. Seringkali kuning telur ayam kampung juga dipergunakan untuk tambahan campuran pada jamu gendong.
Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu
sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya. Bahkan ada pula jamu yang ditambah dengan anggur. Selain sebagai pengurang rasa pahit, anggur juga berfungsi untuk menghangatkan tubuh.
Kabupaten Sukoharjo merupakan sentra penjualan jamu
tradisional yang cukup dikenal di Indonesia. Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten yang termasuk dalam Provinsi Jawa Tengah.Dari banyaknya pedagang jamu tradisional di Kabupaten Sukoharjo, maka didirikanlah patung identtas Sukoharjo yaitu patung Jamu Gendong yang ada di Bulakrejo. Biasa disebut patung Jamu Gendong karena patungnya menggambarkan seorang petani dan seorang penjual jamu gendong. Daerah Sukoharjo, khususnya kecamatan Nguter, memang terkenal sebagai daerah asal penjual jamu gendong di berbagai kota besar, sepert Jakarta, Bandung, Bogor, Surabaya.Di berbagai kota besar terdapat profesi penjualjamu gendongyang berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman yang sehat dan menyegarkan. Selain itu jamu juga diproduksi di pabrik-pabrik jamu oleh perusahaan besar sepert Jamu Air Mancur, Nyonya Meneer atau Djamu Djago, SIDO MUNCUL DLL dan dijual di berbagai toko obat dalam kemasansachet. Jamu sepert ini harus dilarutkan dalam air panas terlebih dahulu sebelum diminum. Pada perkembangan selanjutnya jamu juga dijual dalam bentuk tablet, kaplet dan kapsul.
Jamu tradisional adalah jamu yang terbuat dari bahan-bahan alami.
Sepert dari tumbuh-tumbuhan yang diracik menjadi serbuk jamu dan minuman jamu.Tujuannya sebagai khasiat kesehatan dan kehangatan tubuh.Sebenarnya, daerah asal jamu tradisional tdak diketahui. Tetapi, banyak peracik dan penjual jamu tradisional yang berasal dari desa Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Bahkan di desa Bulakrejo, Kabupaten Sukoharjo, berdiri "Patung Jamu dan Petani" sebagai ikon Kabupaten Sukoharjo.Penjualan jenis dan jumlah jamu gendong sangat bervariasi untuk setap penjaja. Hal tersebut tergantung pada kebiasaan yang mereka pelajari dari pengalaman tentang jamu apa yang diminat serta pesanan yang diminta oleh pelanggan. Setap hari jumlah dan jenis jamu yang dijajakan tdak selalu sama, tergantung kebiasaan dan kebutuhan konsumen. Setelah dilakukan pendataan[butuh rujukan], diperoleh informasi bahwa jenis jamu yang biasa dijual ada delapan, yaituberaskencur,cabepuyang, kudulaos, kunci suruh, uyup- uyup/gepyokan,kunirasam, pahitan, dansinom. Terkadang penjual jamu gendong juga menyediakanjamu bubukataupildankapsulhasil produksi industri jamu.Jika jamu yang dibuat menggunakan pemanis, pembuatjamu akan menggunakan gula jawa, gula pasir, atau gula batu (bentuk kristal besar menyerupai bongkahan batu). Penggunaan gula asli ini merupakan keharusan bagi penjual jamu dengan alasan kesehatan. Jamu yangmenggunakan pemanis buatan artnya menyalahi aturan dan menyimpang dari tujuan pembuatan jamu, yaitu untuk menyehatkan dan menjaga kesehatan badan.Jamu bubuk kemasan atau bubuk jamu yang dibuat gumpalan adonan diminum dengan cara diseduh air panas atau dengan jamu lain oleh penjual jamu gendong. Penyeduhan dengan jamu lain tdak sembarangan. Jamu batuk tepat bila dicampur dengan jamu beras kencur. Jamu pegal linu lebih tepat dicampur dengan kudu laos,madu, ataukuning telur.Sedangkan jamu sinom atau kunir asam dicampur denganjeruk nipissebagai penyegar rasa.Penjualan jamu gendong jika akan minum jamu kadang bertanya terlebih dahulu kepada calon pembeli tentang obat-obatan atau makanan tertentu. Hal ini disebabkan reaksi yang mungkin tmbul antara jamu dengan zat dalam obat atau makanan, sepert minuman bersoda atau obatdoping. Jika hal ini dilanggar bisa menimbulkankeracunanbahkan bisa menimbulkan kematan bagi pelaku. Sebaiknya jika minum sudah obattidak minum jamu, demikian juga sebaliknya.Jenis jamu, khasiat, bahan baku, dan cara pengolahanJamu (herbal medicine) sebagai salah satu bentuk pengobatan tradisional, memegang peranan pentng dalam pengobatan penduduk di negara berkembang. Diperkirakan sekitar 70-80% populasi di negara berkembang memiliki ketergantungan pada obat tradisional (Wijesekera, 1991; Mahady, 2001).[2]Secara umum jamu dianggap tdak beracun dan tdak menimbulkan efek samping. Khasiat jamu telah teruji oleh waktu, zaman dan sejarah, serta bukt empiris langsung pada manusia selama ratusan tahun (Winarmo, 1997).Jamu gendong adalah jamu hasil produksi rumahan (home industry). Yang cara pemasarannya adalah memasukan hasil olahan jamu yang telah dibuat ke dalam botol- botol yang kemudian disusun di dalam bakul. Untuk selanjutnya bakul tersebut akan digendongoleh si penjual. Hingga disebutlah namanya menjadi jamu gendong. Jamu ini dijual dengan cara berkeliling setap hari. Jamu gendong pada umumnya digunakan untuk maksud menjagakesehatan. Orang membeli jamu gendong seringkali karena kebiasaan mengonsumsi sebagai minuman kesehatan yang dikonsumsi sehari-hari.Jamu beras kencurJamuberaskencurberkhasiat dapat menghilangkan pegal-pegal pada tubuh dan sebagaitonikomatau penyegar saat habis bekerja. Dengan membiasakan minum jamu beras kencur, tubuh akan terhindar dari pegal-pegal danlinuyang biasa tmbul bila bekerja terlalu payah. Selain itu, beras kencur bisa meringankanbatuk dan merupakan seduhan yang tepat untuk jamu batuk.Bahan bakuDalam pembuatan jamu beras kencur, terdapat beberapa variasi bahan yang digunakan, namun terdapat dua bahan dasar pokok yang selalu dipakai, yaituberasdankencur. Kedua bahan ini sesuai dengan nama jamu, dan jamu ini selalu ada meskipun komposisinya tdak selalu sama di antara penjual jamu. Bahan-bahan lain yang biasa dicampurkan ke dalam racikan jamu beras kencur adalah bijikedawung,rimpang jahe, bijikapulogo, buahasam, kayu keningar,kunir. Sebagai pemanis digunakangula merahdicampur gula puth.Cara pengolahanPada umumnya tdak jauh berbeda, mula-mula beras disangan (disangrai), selanjutnya ditumbuk sampai halus. Bahan- bahan lain sesuai dengankomposisiracikanditumbuk menggunakan lumpang dan alu besi atau batu. Kedua bahan ini kemudian dicampur, ditungkan air mendidih untuk mengambil sarinya diperas dan disaring dengan saringan atau diperas melalui kain pembungkus bahan. Selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol atau termos.Jamu Cabe PuyangJamu cabe puyang dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu 'pegal linu'. Artnya, untuk menghilangkan cikalen, pegal, dan linu-linu di tubuh, terutama pegal-pegal dipinggang. Namun, ada pula yang mengatakan untuk menghilangkan dan menghindarkan kesemutan, menghilangkan keluhan badan panas dingin ataudemam. Seorang penjual mengatakan minuman ini baik diminum oleh ibu yang sedang hamil tua dan bayi yang lahir jika minum jamu cabe puyang secara teratur tap hari bayi akan bersih dan bau tdak amis. Jamu cabe puyang banyak mengandung zat besi dan berkasiat untuk menambah butran darah merah bagi yang kurang darah atauanemia.Bahan bakuBahan dasar jamu cabe puyang adalahcabe jawadan rimpanglempuyang. Tambahan bahan baku lain dalam jamu cabe puyang sangat bervariasi, baik jenis maupun jumlahnya. Bahan lain yang ditambahkan antara lain adas, pulosari,rimpangkunir, bijikedawung, keningar danasam kawak. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula puth dan kadangkala mereka jugamencampurkan gula buatan serta dibubuhkan sedikit garam.Cara pengolahanPada umumnya tdak jauh berbeda, yaitu pertama-tama air direbus sampai mendidih dan dibiarkan sehingga dingin, jumlahnya sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk menggunakan lumpang dan alu besi atau batu. Seluruh bahan ini kemudian diperas melalui saringan ke dalam air matang yang sudah tersedia. Selanjutnya, ramuan yang diperoleh diaduk rata kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol.Jamu Kudu LaosMenurut sebagian besar penjual jamu, khasiat jamu kudu laos adalah untuk menurunkantekanan darah. Tetapi, ada pula yang mengatakan untuk melancarkanperedaran darah, menghangatkan badan, membuat perut terasa nyaman, menambah nafsu makan, melancarkanhaid, dan menyegarkan badan.Bahan bakuBahan utama kudu laos, adalah Buah mengkudu, rimpang laos, Merica, asam kawak, cabe jamu, bawang puth, kedawung, garam secukupnya, gula jawa bisa juga ditambah gula pasir.Cara pengolahanCara pengolahan pada umumnya tdak jauh berbeda antar penjual jamu yaitu pertama-tama air direbus sampai mendidih sejumlah sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu kemudian diperas dan disaring dimasukkan ke dalam air matang yang sudah dingin. Selanjutnya ditambahkan gula sampai diperoleh rasa manis sesuai selera. Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol- botol dan siap untuk dijajakan.Jamu KunyitJamukunirasamdikatakan oleh sebagian besar penjualjamu sebagai jamu 'adem-ademan atau seger-segeran' yang dapat diartkan sebagai jamu untuk menyegarkan tubuh atau dapat membuat tubuh menjadi dingin. Ada pula yang mengatakan bermanfaat untuk menghindarkan daripanas dalamatausariawan, serta membuat perut menjadi dingin. Seorang penjual jamu mengatakan bahwa jamu jenis ini tdak baik dikonsumsioleh ibu yang sedanghamil mudasehubungan dengan sifatnya yang memperlancar haid. Ada pula penjual jamu yang menganjurkan minum jamu kunir asam untuk melancarkanhaid.Bahan bakuPenggunaan bahan baku jamu kunir asam pada umumnya tdak jauh berbeda di antara pembuat. Perbedaan terlihat pada komposisi bahan penyusunnya.Jamu dibuat dengan bahan utama buah asam ditambahkunir/kunyit, namun beberapa pembuatnya ada yang mencampur dengan sinom (daun asam muda), temulawak, biji kedawung, dan air perasan buah jeruk nipis. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampurgula puth dan seringkali mereka juga mencampurkan gula buatan, serta dibubuhkan sedikit garam.Cara pengolahanPada umumnya tdak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu direbus sampai mendidih dan jumlahnya sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu atau diiris tpis-tpis (kunyit), dimasukkan ke dalam air mendidih dan direbus sampai mendidih beberapa saat. Selanjutnya, ditambahkan gulasampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi). Rebusan yang diperoleh dibiarkan sampai agak dingin, kemudian disaring dengan saringan. Rebusan yang sudah disaring dibiarkan dalam panci dan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk dijajakan.Jamu SinomManfaat, bahan penyusun, serta cara pembuatan jamu sinom tdak banyak berbeda dengan jamu kunir asam. Perbedaan hanya terletak pada tambahan bahan sinom.Bahkan, beberapa penjual tdak menambahkan sinom, tetapi dengan cara mengencerkan jamu kunir asam dengan mengurangi jumlah bahan baku yang selanjutnya ditambahkan gula secukupnya.Jamu PahitanJamu pahitan dimanfaatkan untuk berbagai masalah kesehatan. Penjual jamu memberikan jawaban yang bervariasi tentang manfaat jamu ini, namun utamanya adalah untukgatal-gataldankencing manis. Penjual yang lain mengatakan manfaatnya untuk 'cuci darah', kurang nafsu makan, menghilangkan bau badan, menurunkankolesterol, perut kembung/sebah,jerawat,pegal, danpusing.Bahan bakuBahan baku dasar dari jamu pahitan adalah sambiloto. Racikan pahitan sangat bervariasi, ada yang hanya terdiri dari sambiloto, tetapi ada pula yang menambahkan bahan-bahan lain yang rasanya juga pahit sepert brotowali, widoro laut, doro puth, dan babakan pule. Ada pula yang mencampurkan bahan lainsepert adas dan atau empon-empon (bahan rimpang yang dipergunakan dalam bumbu masakan). Ramuan jamu pahitan sebaiknya dicampur dengan berbagairempah-rempahdan empon-empon, jika ramuan tdak dicampur dengan berbagairempah- rempahdan empon-empon ada indikasi kurang baik untuk kesehatan.Cara pengolahanPembuatan jamu pahitan adalah dengan merebus semua bahan ke dalam air sampai air rebusan menjadi tersisa sekitar separuhnya. Cara ini dimaksudkan agar semua zat berkhasiat yang terkandung dalam bahan dapat larut ke dalam air rebusan. Sebagai hasil akhirnya, diperoleh rebusan dengan rasa sangat pahit. Khusus jamu pahitan, tdak diberikan gula atau bahan pemanis lain. Sebagai penawar rasa pahit, konsumen minum jamu gendong lain yang mempunyai rasa manis dan segar sepert sinom atau kunir asam.Jamu Kunci SuruhJamu kunci suruh dimanfaatkan oleh wanita, terutama ibu- ibu untuk mengobat keluhan keputhan (fluor albus). Sedangkan manfaat lain yaitu untuk merapatkan bagian intm wanita (vagina), menghilangkan bau badan,mengecilkan rahim dan perut, serta dikatakan dapat menguatkan gigi.Bahan bakuBahan baku jamu ini sesuai dengan namanya, yaitu rimpang kunci dan daun sirih. Biasanya selalu ditambahkan buah asam yang masak. Beberapa penjualjamu menambahkan bahan-bahan lain yang biasa digunakan dalam ramuan jamu keputhan atau jamu sarirapat sepert buah delima, buah pinang, kunci pepet, dan majakan. Dalam penelitan ini, ditemukan bahan lainyang ditambahkan, yaitu jambe, manis jangan, kayu legi,beluntas, dan kencur. Sebagai pemanis digunakan gula pasir, gula merah, dan dibubuhkan sedikit garam.Cara pengolahanCara pengolahan pada umumnya tdak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu air direbus sampai mendidih sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu atau diiris tpis-tpis (kunyit), diperas, disaring, dan dimasukkan ke dalam air matang yang sudah didinginkan. Selanjutnya, ditambahkan gula sesuai kebutuhan, sampai diperoleh rasa manis sesuai selera dengan cara dicicipi. Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk dijajakan.Jamu Uyup- uyup/GepyokanJamu uyup-uyup atau gepyokan adalah jamu yang digunakan untuk meningkatkan produksiair susu ibupada ibu yang sedang menyusui. Hanya seorang penjual jamu yang mengatakan bahwa ada khasiat lain, yaitu untuk menghilangkan bau badan yang kurang sedap, baik pada ibu maupun anak dan 'mendinginkan' perut.Bahan baku dan cara pengolahanBahan baku jamu uyup-uyup sangat bervariasi antar pembuat jamu, namun pada umumnya selalu menggunakan bahan empon-empon yang terdiri dari kencur, jahe, bangle, laos, kunir, daun katu, temulawak, puyang, dan temugiring. Cara pengolahan pada umumnya tdak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu semua bahan dicuci bersih tanpa dikupas, selanjutnya empon- empon dirajang (diiris tpis), ditambah bahan-bahan lain, ditumbuk kasar, lalu diperas serta disaring. Perasan dimasukkan ke dalam air matang yang sudah dingin. Selanjutnya ditambahkan gula sampai diperoleh rasa manis sesuai selera. Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk diperjual belikan.Riset dan Pengembangan Jamu di IndonesiaKementerian Kesehatan melalui Balai Besar Penelitan dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradional (Babe Litbang TOOT)[3]; yang merupakan satu pusat riset dan pengembangan di bawah Badan Litbangkes,Referensi