Anda di halaman 1dari 11

Makalah

PENGOBATAN HERBAL KHUSUS JAMU

D
I
S
U
S
U
N

OLEH : YOGA DERMAWAN


NIM : 18050014

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


UNIVERSITAS AUFA ROYHAN
PADANGSIDIMPUAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,karena atas
berkah rahmatnya kami dapat menyusun tugas makalah Pengobatan
Tradisional “JAMU”         
Saya sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena
itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya harahkan demi
kesempurnaan makalah ini selanjutnya saya berharap makalah ini dapat
bermanfaat

Padangsidimpuan , September
2020

Penulis
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan
populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan
alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-
daunan dan kulit batang, buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh
hewan, seperti empedu kambing atau tangkur buaya.Jamu (herbal medicine)
sebagai salah satu bentuk pengobatan tradisional, memegang peranan penting
dalam pengobatan penduduk di negara berkembang. Diperkirakan sekitar 70-
80% populasi di negara berkembang memiliki ketergantungan pada obat
tradisional (Wijesekera, 1991; Mahady, 2001).Secara umum jamu dianggap
tidak beracun dan tidak menimbulkan efek samping. Khasiat jamu telah teruji
oleh waktu, zaman dan sejarah, serta bukti empiris langsung pada manusia
selama ratusan tahun (Winarmo, 1997).Jamu gendong pada umumnya
digunakan untuk maksud menjaga kesehatan. Orang membeli jamu gendong
seringkali karena kebiasaan mengonsumsi sebagai minuman kesehatan yang
dikonsumsi sehari-hari.

  Macam-macam Jamu
1.   Jamu beras kencur
Jamu beras kencur berkhasiat dapat menghilangkan pegal-pegal pada
tubuh dan sebagai tonikom atau penyegar saat habis bekerja. Dengan
membiasakan minum jamu beras kencur, tubuh akan terhindar dari
pegal-pegal dan linu yang biasa timbul bila bekerja terlalu payah. Selain
itu, beras kencur bisa meringankan batuk dan merupakan seduhan yang
tepat untuk jamu batuk.
Bahan baku
Dalam pembuatan jamu beras kencur, terdapat beberapa variasi bahan
yang digunakan, namun terdapat dua bahan dasar pokok yang selalu
dipakai, yaitu beras dan kencur. Kedua bahan ini sesuai dengan nama
jamu, dan jamu ini selalu ada meskipun komposisinya tidak selalu sama
di antara penjual jamu. Bahan-bahan lain yang biasa dicampurkan ke
dalam racikan jamu beras kencur adalah biji kedawung, rimpang jahe,
biji kapulogo, buah asam, kayu keningar, kunir. Sebagai pemanis
digunakan gula merah dicampur gula putih.
Cara pengolahan
Pada umumnya tidak jauh berbeda, mula-mula beras disangan
(disangrai), selanjutnya ditumbuk sampai halus. Bahan-bahan lain
sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk menggunakan lumpang dan
alu besi atau batu. Kedua bahan ini kemudian dicampur, ditungkan air
mendidih untuk mengambil sarinya diperas dan disaring dengan
saringan atau diperas melalui kain pembungkus bahan. Selanjutnya
dimasukkan ke dalam botol-botol atau termos.

2.    Jamu Cabe Puyang


Jamu cabe puyang dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai
jamu 'pegal linu'. Artinya, untuk menghilangkan cikalen, pegal, dan linu-
linu di tubuh, terutama pegal-pegal di pinggang. Namun, ada pula yang
mengatakan untuk menghilangkan dan menghindarkan kesemutan,
menghilangkan keluhan badan panas dingin atau demam. Seorang
penjual mengatakan minuman ini baik diminum oleh ibu yang sedang
hamil tua dan bayi yang lahir jika minum jamu cabe puyang secara
teratur tiap hari bayi akan bersih dan bau tidak amis. Jamu cabe puyang
banyak mengandung zat besi dan berkasiat untuk menambah butiran
darah merah bagi yang kurang darah atau anemia.
Bahan baku
Bahan dasar jamu cabe puyang adalah cabe jamu dan
rimpang lempuyang. Tambahan bahan baku lain dalam jamu cabe
puyang sangat bervariasi, baik jenis maupun jumlahnya. Bahan lain
yang ditambahkan antara lain adas, pulosari, rimpang kunir,
biji kedawung, keningar dan asam kawak. Sebagai pemanis digunakan
gula merah dicampur gula putih dan kadangkala mereka juga
mencampurkan gula buatan serta dibubuhkan sedikit garam.
Cara pengolahan
Pada umumnya tidak jauh berbeda, yaitu pertama-tama air direbus
sampai mendidih dan dibiarkan sehingga dingin, jumlahnya sesuai
dengan kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan
ditumbuk menggunakan lumpang dan alu besi atau batu. Seluruh bahan
ini kemudian diperas melalui saringan ke dalam air matang yang sudah
tersedia. Selanjutnya, ramuan yang diperoleh diaduk rata kemudian
dimasukkan ke dalam botol-botol.
3.   Jamu Kudu Laos
Menurut sebagian besar penjual jamu, khasiat jamu kudu laos adalah
untuk menurunkan tekanan darah. Tetapi, ada pula yang mengatakan
untuk melancarkan peredaran darah, menghangatkan badan, membuat
perut terasa nyaman, menambah nafsu makan, melancarkan haid, dan
menyegarkan badan.
Bahan baku
Bahan utama kudu laos, adalah Buah mengkudu, rimpang laos, Merica,
asam kawak, cabe jamu, bawang putih, kedawung, garam secukupnya,
gula jawa bisa juga ditambah gula pasir.
Cara pengolahan
Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu
yaitu pertama-tama air direbus sampai mendidih sejumlah sesuai
kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk
secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu kemudian
diperas dan disaring dimasukkan ke dalam air matang yang sudah
dingin. Selanjutnya ditambahkan gula sampai diperoleh rasa manis
sesuai selera (dicicipi). Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-
botol dan siap untuk dijajakan.
4.    Jamu Kunir Asam
Jamu kunir asam dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai
jamu 'adem-ademan atau seger-segeran' yang dapat diartikan sebagai
jamu untuk menyegarkan tubuh atau dapat membuat tubuh menjadi
dingin. Ada pula yang mengatakan bermanfaat untuk menghindarkan
dari panas dalam atau sariawan, serta membuat perut menjadi dingin.
Seorang penjual jamu mengatakan bahwa jamu jenis ini tidak baik
dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil muda sehubungan dengan
sifatnya yang memperlancar haid. Ada pula penjual jamu yang
menganjurkan minum jamu kunir asam untuk melancarkan haid.
Bahan baku
Penggunaan bahan baku jamu kunir asam pada umumnya tidak jauh
berbeda di antara pembuat. Perbedaan terlihat pada komposisi bahan
penyusunnya. Jamu dibuat dengan bahan utama buah asam ditambah
kunir/kunyit, namun beberapa pembuatnya ada yang mencampur
dengan sinom (daun asam muda), temulawak, biji kedawung, dan air
perasan buah jeruk nipis. Sebagai pemanis digunakan gula merah
dicampur gula putih dan seringkali mereka juga mencampurkan gula
buatan, serta dibubuhkan sedikit garam.
Cara pengolahan
Pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu direbus
sampai mendidih dan jumlahnya sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai
dengan komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan
lumpang dan alu besi atau batu atau diiris tipis-tipis (kunyit), dimasukkan
ke dalam air mendidih dan direbus sampai mendidih beberapa saat.
Selanjutnya, ditambahkan gula sampai diperoleh rasa manis sesuai
selera (dicicipi). Rebusan yang diperoleh dibiarkan sampai agak dingin,
kemudian disaring dengan saringan. Rebusan yang sudah disaring
dibiarkan dalam panci dan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol
dan siap untuk dijajakan.
5.   Jamu Sinom
Manfaat, bahan penyusun, serta cara pembuatan jamu sinom tidak
banyak berbeda dengan jamu kunir asam. Perbedaan hanya terletak
pada tambahan bahan sinom. Bahkan, beberapa penjual tidak
menambahkan sinom, tetapi dengan cara mengencerkan jamu kunir
asam dengan mengurangi jumlah bahan baku yang selanjutnya
ditambahkan gula secukupnya.
6.   Jamu Pahitan
Jamu pahitan dimanfaatkan untuk berbagai masalah kesehatan. Penjual
jamu memberikan jawaban yang bervariasi tentang manfaat jamu ini,
namun utamanya adalah untuk gatal-gatal dan kencing manis. Penjual
yang lain mengatakan manfaatnya untuk 'cuci darah', kurang nafsu
makan, menghilangkan bau badan, menurunkan kolesterol, perut
kembung/sebah, jerawat,pegal,dan pusing.
Bahan baku
Bahan baku dasar dari jamu pahitan adalah sambiloto. Racikan pahitan
sangat bervariasi, ada yang hanya terdiri dari sambiloto, tetapi ada pula
yang menambahkan bahan-bahan lain yang rasanya juga pahit seperti
brotowali, widoro laut, doro putih, dan babakan pule. Ada pula yang
mencampurkan bahan lain seperti adas dan atau empon-empon (bahan
rimpang yang dipergunakan dalam bumbu masakan). Ramuan jamu
pahitan sebaiknya dicampur dengan berbagai rempah-rempah dan
empon-empon, jika ramuan tidak dicampur dengan berbagai rempah-
rempah dan empon-empon ada indikasi kurang baik untuk kesehatan.
Cara pengolahan 
Pembuatan jamu pahitan adalah dengan merebus semua bahan ke
dalam air sampai air rebusan menjadi tersisa sekitar separuhnya. Cara
ini dimaksudkan agar semua zat berkhasiat yang terkandung dalam
bahan dapat larut ke dalam air rebusan. Sebagai hasil akhirnya,
diperoleh rebusan dengan rasa sangat pahit. Khusus jamu pahitan, tidak
diberikan gula atau bahan pemanis lain. Sebagai penawar rasa pahit,
konsumen minum jamu gendong lain yang mempunyai rasa manis dan
segar seperti sinom atau kunir asam.
7.   Jamu Kunci Suru
Jamu kunci suruh dimanfaatkan oleh wanita, terutama ibu-ibu untuk
mengobati keluhan keputihan (fluor albus). Sedangkan manfaat lain
yaitu untuk merapatkan bagian intim wanita (vagina), menghilangkan
bau badan, mengecilkan rahim dan perut, serta dikatakan dapat
menguatkan gigi.
Bahan baku
Bahan baku jamu ini sesuai dengan namanya, yaitu rimpang kunci dan
daun sirih. Biasanya selalu ditambahkan buah asam yang masak.
Beberapa penjual jamu menambahkan bahan-bahan lain yang biasa
digunakan dalam ramuan jamu keputihan atau jamu sari rapat seperti
buah delima, buah pinang, kunci pepet, dan majakan. Dalam penelitian
ini, ditemukan bahan lain yang ditambahkan, yaitu jambe, manis jangan,
kayu legi, beluntas, dan kencur. Sebagai pemanis digunakan gula pasir,
gula merah, dan dibubuhkan sedikit garam.
Cara pengolahan
Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu,
yaitu air direbus sampai mendidih sesuai dengan kebutuhan. Bahan-
bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk secara kasar
menggunakan lumpang dan alu besi atau batu atau diiris tipis-tipis
(kunyit), diperas, disaring, dan dimasukkan ke dalam air matang yang
sudah didinginkan. Selanjutnya, ditambahkan gula sesuai kebutuhan,
sampai diperoleh rasa manis sesuai selera dengan cara dicicipi.
Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk
dijajakan.
8.    Jamu Uyup-uyup/Gepyokan[
Jamu uyup-uyup atau gepyokan adalah jamu yang digunakan untuk
meningkatkan produksi air susu ibu pada ibu yang sedang menyusui.
Hanya seorang penjual jamu yang mengatakan bahwa ada khasiat lain,
yaitu untuk menghilangkan bau badan yang kurang sedap, baik pada ibu
maupun anak dan 'mendinginkan' perut.
Bahan baku  
Bahan baku jamu uyup-uyup sangat bervariasi antar pembuat jamu,
namun pada umumnya selalu menggunakan bahan empon-empon yang
terdiri dari kencur, jahe, bangle, laos, kunir, daun katu, temulawak,
puyang, dan temugiring.
Cara pengolahan
pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu semua
bahan dicuci bersih tanpa dikupas, selanjutnya empon-empon dirajang
(diiris tipis) ditambah bahan-bahan lain dan ditumbuk kasar, lalu diperas
serta disaring. Perasan dimasukkan ke dalam air matang yang sudah
dingin. Selanjutnya ditambahkan gula sampai diperoleh rasa manis
sesuai selera (dicicipi). Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-
botol dan siap untuk diperjual belikan.

Kelebihan dan Kekurangan jamu


KELEBIHAN JAMU
Berikut ini beberapa ulasan tentang kelebihan menggunakan obat yang
berasal dari herbal :
1. Efek samping rendah
Masyarakat luas menganggap bahwa penggunaan obat dari bahan
herbal lebih menguntungkan karena tidak menimbulkan efek samping
jika dibandingkan dengan obat kimia sintetik. Sebenarnya anggapan ini
kurang tepat, karena sebenarnya bahan herbal pun juga dapat
menimbulkan efek samping, hanya saja resiko efek samping tersebut
lebih rendah. Hal ini disebabkan bahan-bahan alami lebih dapat diterima
oleh tubuh dibandingkan dengan senyawa-senyawa kimia yang
digunakan untuk memproduksi obat kimia.
2. Harga lebih murah
Harga obat yang terbuat dari herbal biasanya lebih murah, karena
bahan-bahan yang digunakan tidak perlu diimpor dari luar negeri, cukup
didapatkan dari dalam negeri kita. Selain itu proses produksi bahan
herbal tidak serumit saat memproduksi obat kimia. Meskipun ada juga
bahan-bahan herbal yang proses produksinya menggunakan teknologi
canggih untuk mendapatkan kemurnian suatu senyawa yang terdapat
dalam bahan herbal tersebut sehingga menjadikan harga obat
herbal seperti ini juga mahal.

KEKURANGAN JAMU
Selain memiliki kelebihan ternyata pengobatan secara herbal juga
memiliki kekurangan, seperti beberapa hal di bawah ini :
1. Efek terapi lebih lama
Efektivitas obat dari bahan herbal biasanya lebih lama menunjukkan
hasil terapi dibandingkan efektivitas yang dimiliki oleh obat kimiawi. Hal
ini disebabkan karena farmakologis bahan herbal tergolong lemah,
jarang ada data yang dapat memberikan informasi pasti mengenai
penyerapan, metabolisme, administrasi dan ekskresi obat dari bahan
herbal setelah diminum.
2. Bukti uji klinis sedikit
Uji klinis yang dilakukan sebagai upaya pembuktian efektivitas obat dari
bahan herbal untuk suatu penyakit juga sangat minim.
Demikianlah kelebihan dan kekurangan yang sebaiknya Anda ketahui
sebelum memutuskan untuk menggunakan obat dari bahan herbal
sebagai terapi.
Peringatan Dalam Menggunakan Obat Tradisional
Sekalipun herbal atau obat tradisional mungkin secara luas
dianggap aman, disarankan untuk waspada. Jangan longgarkan
kewaspadaan Anda hanya karena suatu produk berlabelkan "natural".
Fakta yang tidak menyenangkan ialah bahwa beberapa herba bahkan
bisa sangat berbahaya. Dan ironisnya beberapa orang tidak
memandang herba atau obat tradisional sebagaimana mestinya.
Senyawa kimia dalam obat tradisional atau herba dapat mengubah
detak jantung, tekanan darah, dan kadar glukosa. Maka, orang yang
memiliki problem jantung, tekanan darah tinggi, atau kelainan gula darah
seperti diabetes mesti sangat waspada.
Meski demikian, efek sampingan obat tradisional biasanya terbatas pada
reaksi tipe alergi. Misalnya sakit kepala, pusing, mual, atau ruam.
Beberapa pengobatan tradisional atau herba kemungkinan bisa
menimbulkan "krisis penyembuhan" dengan menghasilkan gejala seperti
flu atau gejala lainnya. Orang yang mengkonsumsi obat tradisional
mungkin tampak menjadi lebih parah sebelum menjadi lebih baik.
Secara umum dikatakan bahwa reaksi ini disebabkan oleh pembuangan
limbah racun dari tubuh selama tahap-tahap awal terapi herbal.
Jika Anda memilih untuk mengobati sendiri dengan obat tradisional,
sebaiknya Anda mempertimbangkan beberapa risiko seperti bahwa
Anda mungkin tidak benar-benar tahu apa penyebab problem kesehatan
Anda. Lalu pengobatan yang Anda lakukan secara sendiri mungkin
menyembuhkan penyakit ringan, tetapi memperburuk problem
kesehatan lainnya, seperti tekanan darah tinggi. Bahkan beberapa
pengobatan sendiri bisa jadi mungkin bertolak belakang dengan obat
yang diresepkan dokter.
Seperti semua produk kesehatan, obat tradisional hendaknya digunakan
dengan kewaspadaan, pengetahuan dan, keseimbangan. Ingatlah
bahwa ada beberapa penyakit dan problem kesehatan yang sekarang
ini tidak ada obatnya
Daftar Pustaka

* http://sukoharjokab.bps.go.id/index.php/18-menu-slide/15-
patung-jamu-gendong-sebagai-identitas-kabupaten-sukoharjo
* http://www.informasimu.com/2014/03/kelebihan-obat-
herbal.html
*http://id.wikipedia.org/wiki/Jamu

Anda mungkin juga menyukai