Anda di halaman 1dari 7

PENGOBATAN ALTERNATIF TRADISIONAL

OLEH

NAMA : YOSEP ERIKSON TEWA

NPM : 1814201031

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN PERTANIAN

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG


PEMBAHASAN

A. Defenisi pengobatan tradisional

Pengobatan tradisional adalah metode pengobatan yang digunakan dalam berbagai


masyarakat sejak jaman dahulu yang diturunkan dan dikembangkan secara bertahap dari generasi
kegenarasi berdasarkan tingkat pemahaman manusia terhadap pengetahuan dari masa ke masa.
Pengobatan tradisional atau obat tradisional juga kadang-kadang disebut sebagai obat rakyat,
obat herbal dan sebagainya. Praktek yang paling umum dari obat tradisional termasuk
pengobatan tradisional Afrika, akupunktur, pengobatan tradisional Korea, pengobatan tradisional
Cina, pengobatan Islam, obat Siddha, Ayurveda dan jamu.
 
Sebagian wilayah tertentu di dunia, terutama di Afrika dan Asia di mana 80 persen dari
penduduk masih mengandalkan praktik pengobatan tradisional untuk sebagian besar kebutuhan
kesehatan primer mereka. Obat tradisional juga digunakan dalam peradaban Barat, tetapi
kadang-kadang dapat menyebabkan bahaya kesehatan tertentu jika tidak digunakan dengan tepat.

B. Sejarah pengobatan tradisional 

Dipercaya Obat herbal pertama kali ada pada zaman Sumeria kuno, peradaban pertama yang
dijelaskan menggunakan obat dari berbagai macam tanaman. Mesir Kuno juga merupakan salah
satu peradaban besar lain yang banyak mengandalkan obat herbal untuk berbagai keperluan.
Budidaya dan penggunaan tumbuh-tumbuhan tertentu bahkan disebutkan dalam Alkitab. Bukti
rekaman pertama dari Ayurveda kembali ke milenium pertama SM sama seperti buku herbal
Cina tertua yang ditambah dan  terus diperbaiki sepanjang zaman.
 
Yunani dan Romawi mempunyai pengaruh yang besar pada Hellenic, Ayurvedic dan obat
tradisional spanyol. Mereka juga tulang punggung dari semua pengetahuan ahli botani Muslim
dan dokter Islam. kemudian pengobatan tradisional amerika secara langsung dipengaruhi oleh
teks-teks tertentu dari Jerman dan Belanda yang dikembangkan selama abad ke-16

C. Contoh pengobatan tradisional

Jamu adalah obat tradisional Indonesia yang bentuknya minuman. Berbeda dengan obat yang
beredar sekarang yang bentuknya tablet, pil, kapsul, atau sirop. Minuman obat satu ini terbuat
dari bahan-bahan alami, seperti daun, buah, dan rempah-rempah. Karena itu jamu juga dikenal
sebagai obat herbal. Siapa yang suka minum jamu? Jenis jamu apa yang sering kamu konsumsi?

Berikut ini adalah 5 jenis jamu yang paling sering diminum dan berbagai manfaatnya.

1. Beras kencur

Sesuai dengan namanya, jamu ini dibuat dari ekstrak atau sari kencur dan beras. Namun,
ditambahkan pula sari jahe dan sari asam. Jamu beras kencur rasanya manis dan segar, cocok
untuk diminum anak-anak dan orang dewasa.
Manfaat jamu ini adalah untuk menambah nafsu makan, menambah tenaga, menghilangkan
pegal-pegal di tubuh.

2. Kunyit Asam

Jamu kunyit asam dibuat dari kunyi dan asam jawa. Selain itu, ditambahkan juga bahan lain
seperti gula merah, temulawak, dan rempah lain. Kunyit asam biasanya diminum oleh anak
remaja untuk mencerahkan kulit.

Sebab, dalam kunyit terkandung antioksidan yang membantu meremajakan sel-sel tubuh kita.

3. Pahitan

Pahitan dibuat hanya dari daun sambiloto. Namun, ada juga yang menambahkannya dengan
bahan pahit lainnya seperti brotowali. Sesuai dengan namanya, jamu ini adalah jamu yang paling
pahit dibandingkan jamu lainnya. Meskipun begitu, jamu ini justru yang paling banyak
manfaatnya.

Jamu pahitan bermanfaat untuk menambah nafsu makan, mengatasi pegal-pegal, bahkan bisa
mencegah risiko diabetes.

4. Kudu Laos

Bahan baku jamu kudu laos ini adalah laos yang ditumbuk dengan aneka bahan lain kemudian
direbus. Rasanya segar dan bisa memberikan efek hangat dalam tubuh.

Kudu laos ini bisa mengatasi kembung dan meredakan demam, baik bagi anak-anak maupun
orang tua.

5. Temulawak

Jamu temulawak tentu saja dibuat dari temulawak. Namun, ada bahan lain yang ditambahkan
untuk membuat jamu ini. Misalnya seperti asam jawa, gula aren, daun pandan, dan jinten.

Jamu ini baik diminum anak-anak maupun orang tua, karena bisa menyembuhkan pusing, mual,
dan masuk angin.

D. Cara membuat obat jamu tradisional


1. Jamu Temulawak
Bahan:

 100 gr temulawak iris tipis


 100 gr jahe iris tipis
 5 batang serai, iris tipis
 200 gr gula aren
 1500 ml air
 1 sdt garam
 4 lembar daun pandan yang disobek-sobek
 air 1500 ml

Cara Membuat:
1. Rebus semua bahan sampai air agak menyusut.
2. Setelah itu, angkat dan dinginkan.
3. Jamu temulawak siap disajikan dan bisa tambahkan jeruk nipis agar lebih nikmat.
 
2. Jamu Kunyit Asam
Bahan:

 100 gr kunyit
 50 gr asem Jawa
 100 gr gula merah
 2 sdm gula pasir
 700 ml air

Cara Membuat:

1. Parut kunyit yang sudah dibersihkan.


2. Tambahkan air pada parutan kunyit, sambil diperas hingga keluar sarinya.
3. Campur seluruh bahan, lalu rebus hingga airnya mendidih.
4. Setelah mendidih, angkat dan dinginkan.
5. Jamu kunyit asam siap dihidangkan, lebih nikmat jika disajikan dingin.
3. Jamu Beras Kencur
Bahan:

 120 gr beras yang sudah direndam menggunakan air matang


 150 gr kencur yang sudah dikupas
 Gula aren secukupnya
 Gula pasir secukupnya
 Himalayan salt secukupnya
 1,5 lt air

Cara Membuat:
1. Rebus air yang sudah dicampur dengan gula dan garam.
2. Sangrai beras yang sudah direndam dengan air sebelumnya.
3. Setelah disangrai, blender beras sampai halus.
4. Blender semua bahan seperti air gula, kencur, dan beras sampai halus dan bercampur.
5. Setelah semuanya tercampur, lalu saring.
6. Jamu beras kencur siap diminum.
 
4. Jamu Empon-Empon
Bahan:

 3 ruas jahe
 2 ruas kunyit
 1 batang kayu manis sepanjang 4cm
 1 batang serai
 1 sdt temulawak bubuk
 1 sdt madu
 Himalayan salt secukupnya
 650 ml air

Cara Membuat:
1. Rebus air hingga mendidih.
2. Potong jahe dan kuyit lalu masukkan ke air yang sudah mendidih.
3. Masukkan serai dan kayu manis, sambil tambahkan madu dan himalayan salt.
4. Aduk sebentar hingga tercampur rata, kemudian saring.
5. Setelah disaring, tambahkan bubuk temulawak.
6. Jamu empon-empon siap diminum, akan lebih nikmat saat masih hangat.

5. Jamu Jakutes
Bahan:

 2 ruas jahe
 1 ruas kunyit
 1 ruas temulawak
 1 batang serai bagian putihnya saja
 1200 ml air
 Madu secukupnya

Cara Membuat:
1. Kupas dan iris jahe, kunyit serta temulawak.
2. Geprak serai hingga keluar aromanya.
3. Masukkan semua bahan ke panci, lalu tambahkan air dan rebus dengan api kecil
sampai mendidih.
4. Angat dan jamu jakutes siap dsajikan selagi hangat dengan campuran madu.

Anda mungkin juga menyukai