Laporan PDF
Laporan PDF
Pekerjaan:
(Topik Bahasan : Kajian Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut
dengan Menggunakan Shovel and Truck Pada Pengupasan
Overburden dan batubara Terhadap Target Produksi
Bulan januari 2019 di PT. Manunggal Inti Artamas,
Site Sepuh, Desa Petai, Kuantan Singingi, Riau)
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2019
LEMBAR PENGESAHAN
ii
BIODATA
A. Data Diri
Nama Lengkap : Alwa Mhd Tanza Al-alang
No. Buku Pokok : 15137003
Tempat / Tanggal Lahir : Paraman Ampalu / 22 April 1997
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nama Bapak : Eliadri,S.pd
Nama Ibuk : Walida S.pd
Jumlah Bersaudara : 4 Bersaudara
Alamat tetap : Jalan Lintas Simpang Empat- Ujung
Gading, Niat Sari, Jr. Kampung Alang,
Kiawai, Kecamatan Gunung Tuleh,
Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi
Sumatera Barat
Telp./HP : 082288142240
B. Data Pendidikan
Sekolah Dasar : SD Negeri 10 Gunung Tuleh
SLTP/Sederajat : Pondok Pesantren Modern Adlaniyah
SLTA/Sederajat : SMA Negeri 1 Pasaman
C. Laporan PLI
Tempat PLI : PT. Manunggal Inti Artamas.
Tanggal PLI :14 Januari 2019 – 23 Februari 2019
Topik PLI : Kajian Produktivitas Alat Gali Muat
dan Alat Angkut dengan Menggunakan
Shovel and Truck Pada Pengupasan
Overburden Terhadap Target Produksi
Bulan Januari 2019 Di Pit F2 PT.
Manunggal Inti Artamas, Site Sepuh, Desa
Petai, Kuatan Singingi, Riau
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek
yang berjudul “Kajian Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut dengan
Menggunakan Shovel and Truck Pada Pengupasan Overburden dan Batubara
Terhadap Target Produksi Bulan Januari 2019 Di Pit F, PT. Manunggal Inti
Artamas Site Sepuh, Desa Petai, Kuantan Singingi, Riau” dengan lancar dan.
Kerja Praktek ini dilaksanakan pada 14 Januari 2019 – 31 Januari 2019 di PT. Mia
Site Sepuh. Laporan Kerja Praktek ini disusun berdasarkan pengamatan di
lapangan, diskusi dan studi literatur yang relevan terhadap topik yang dibahas
dalam laporan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Pengalaman Industri
ini masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu penulis menerima saran dan
kritikan yang membangun dari berbagai pihak demi perbaikan di masa-masa
datang. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat kiranya bagi
pembaca dan penulis sendiri.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vi
Gambar 22. Hauling Batubara ....................................................................... 32
Gambar 30. Antrian Alat Angkut Menunggu Alat Gali Muat ...................... 39
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4. Nilai Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut ...................... 58
viii
BAB I
PENDAHULUAN
usaha, dunia kerja, dengan tujuan agar ilmu yang didapat selama
(PLI).
1
Teknik Pertambangan sebagai lulusan yang siap dan mampu
2
PT. Manunggal Inti Artamas sebagai salah satu perusahaan yang
perusahaan.
3
e. Mampu membahas suatu topik yang ditemui di lapangan
dunia industri.
4
3. Tempat Kegiatan PLI
PT. Manunggal Inti Artamas site Sepuh, Desa Petai, Kuantan Singingi,
(PLI) agar tujuan dari kerja praktek yang diinginkan dapat tercapai
sebagaimana mestinya.
B. Deskripsi Perusahaan
oleh suatu team dari itb dibawah pimpinan Dr. RP Kusumadinata dan
5
sampai 1990-an, tetapi kemudian terjadi kevakuman dalam
penyelidikan.
b. Alamat Kantor Pusat : Jl. Kyai Maja NO. 25C, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan
c. Alamat Kantor Cabang : Jl. Riau No. 10E, Tampan, Payung Sekaki,
Pekanbaru
+62-761 839717
3. Jam Kerja
Artamas terdiri dari dua shift, dengan lama kerja delapan jam
6
2) Shift II : 19.00 - 05.00 WIB (waktu istirahat 1 jam).
4. Struktur Organisasi
berikut:
desa Petai sejauh 115 km, kemudian belok kearah Barat melewati jalan
desa dan jalan akses ke lokasi tambang sejauh 25 km. Sehingga total
7
Sumber : PT. Manunggal Inti Artamas
Gambar 2. Peta Kesampaian Daerah PT. Manunggal Inti Artamas
mempunyai daerah morfologi yang cukup tinggi maka daerah ini lebih
dengan musim penghuja dari oktober sampai april, suhu udara berkisar
sampai 70,1%.
3. Morfologi
Lokasi penambanan PT. Manunggal Inti Artamas terletak pada
64 – 250 mdpl, secara regional perbukitan ini merupakan kaki dari jalur
8
4. Geologi Regional
Secara geologi regional lokasi konsesi PT. MIA merupakan bukit-
Sumatera Tengah.
berumur Trias yang pada umumnya terdiri dari kuarsit dan argilit,
Minas.
berturut-turut dari tua ke muda: Formasi Lower Red Beds disusun oleh
9
Shale diendapkan Formasi Upper Red Beds yang tersusun oleh serpih,
sebagai penghasil batuan induk yang baik. Untuk itu banyak penelitian
Sumatera Tengah berasal dari serpih yang kaya akan bahan organik dan
batuan induk minyak bumi, pada kedalaman relatif dangkal juga dapat
5. Stratigrafi
dengan urutan satuan batuan dari tua ke muda yaitu, satuan A, satuan
10
Satuan A Terdiri dari batulempung, batu lanau, batu pasir,
11
Sumber: Departemen Eksplorasi
Gambar 3. Stratikgrafi Umum Cekungan Sumatera Tengah
12
6. Kualitas Batubara
yang tersebar di konsesi PT. MIA yaitu Seam Sepuh, dan Seam
7. Peralatan Penambangan
a. Hydraulic excavator
Hydraulic excavator adalah mesin yang menggunakan
13
hampir sama dengan power shovel, tetapi yang membedakannya
antara lain :
Sumber : Dokumentasi
Gambar 5. Hydraulic excavator
(striping overburden)
14
Memuat (loading) material ke alat angkut, misalnya
b. Dump Truck
Alat angkut ini banyak digunakan untuk mengangkut
untuk bangunan dan lainnya pada jarak yang dekat sampai sedang.
bensin, diesel, butane dan propane. Jenis alat ini dapat dibedakan
sebagai berikut:
15
1) Articulated Dump Truck
Sumber: Dokumentasi
Gambar 6. ADT Volvo A4OE
16
2) Dump Truck
melalui :
Sumber: Dokumentasi
Gambar 7. DT Scania P 380
17
Sumber: Dokumentasi
Gambar 8. DT FAW 336 HP
c. Bulldozer
Sumber : Dokumentasi
Gambar 9. Bulldozer Komatsu D85E-SS
18
d. Compactor
Compactor tergolong alat penunjang aktivitas
Sumber: Dokumentasi
Gambar 10. Compactor Sakai SV525D
e. Pompa
Peralatan ini digunakan untuk memindahkan zat cair atau
19
Sumber : Dokumentasi
Gambar 11. Pompa KSB
f. Motor Grader
Alat ini berfungsi dalam berbagai jenis pekerjaan, misalnya
20
Sumber : Dokumentasi
Gambar 12. Komatsu GD 535
g. Water truck
Water truck merupakan truk pengangkut air yang
21
Sumber : Dokumentasi
Gambar 13. Water Truck Mitsubishi Fuso 250 PS
h. Fuel Tank
Fuel Tank merupakan truk pengangkut bahan bakar.
Sumber: Dokumentasi
Gambar 14. Mitsubishi Fuso 250PS
22
i. Lighhting Tower
Lighting Tower merupakan sarana penerangan yang
Sumber: Dokumentasi
Gambar 15. Tower Lamp All Makes TM 4000KS
23
D. Perencanaan kegiatan PLI
Praktek lapangan industri ini dilaksanakan lebih kurang selama 1
antara satu dengan yang lainnya, mulai dari awal sampai pada tahap
sebagai berikut :
1. Tahap Pra-PLI
Untuk melaksanakan kegiatan Praktek Lapangan Industri
24
b. Memiliki tabungan SKS sebanyak 120 SKS untuk program S1.
praktek.
a. Orientasi
25
Kegiatan selanjutnya pengenalan kegiatan dilapangan
b. Kegiatan lapangan
Setalah melalui tahap orientasi, penulis selanjutnya
26
penambangan. Pada land clearing ini dilakukan kegiatan
membersihkan daerah yang akan ditambang mulai dari
semak belukar hingga pepohonan yang berukuran besar.
Pembersihan merupakan suatu kegiatan awal yang harus
dilakukan dalam memulai suatu penambangan.
Sumber: Dokumentasi
Gambar 16. Land Clearing di PIT F
area disposal.
27
PC 300 sebagai alat gali muat tanah humus, Scania DT 380
Sumber: Dokumentasi
Gambar 17. Pengupasan Lapisan Tanah Penutup
b. Pengupasan Overburden
Overburden adalah lapisan tanah bagian atas yang terdiri
28
c. Penggalian dan Pemuatan Overburden (loading overburden)
Sumber : Dokumentasi
Gambar 18. Loading Overburden
d. Pengangkutan Overburden
29
overburden dapat dilihat seperti pada gambar di bawah
ini.
Sumber : Dokumentasi
Gambar 19. Hauling Overburden DT Scania P380
e. Penimbunan Disposal
Setelah penggalian dan pemuatan overburden,
Sumber : Dokumentasi
Gambar 20. Dumping Overburden di Disposal
30
3) Penambangan Batubara
Kegiatan penambangan batubara meliputi penggalian
batubara.
Sumber : Dokumentasi
Gambar 21. Loading Batubara
31
b. Pengangkutan Batubara (hauling)
c. Dumping Batubara
32
Sumber : Dokumentasi
Gambar 23. Dumping Batubara di Stock Pile
4) Kegiatan Survei
33
Sumber : Dokumentasi
Gambar 24. Kegiatan Survei
34
menggunakan excavator, dozer, dan grader. Alat bor yang
Sumber : Dokumentasi
Gambar 25. Mesin Bor Sandvik Tiger DG810
6) Perawatan Jalan
26.
35
Sumber: Dokumentasi
Gambar 26. Perawatan Jalan oleh Motor Grader
1. Pada saat penulis berada di PT. Manunggal Inti Artamas selama satu
berada dilapangan.
36
3. Pada saat penulis berada di PT. Manunggal Inti Artamas, penulis
G. Temuan Menarik
Sumber: Dokumentasi
Gambar 27. PC1250 standby di workshop
tambang yang sempit dilalui oleh DT Scania P 380 dan DT Faw P 360
37
Sumber : Dokumentasi
Gambar 28. DT Scania dan DT Faw Sedang Antrian
menghambat kinerja dari alat angkut DT Scania dan DT Faw serta coal
getting tidak dapat dilakukan, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Sumber : Dokumentasi
Gambar 29. Alat Muat Standby Karena Hari Hujan
30.
38
Sumber : Dokumentasi
Gambar 30. Antrian Alat Angkut Menunggu Alat Gali Muat
39
BAB II
TOPIK BAHASAN
menggunakan backhoe sebagai alat gali muat dan truck sebagai alat
angkut. Alat-alat ini merupakan satu kesatuan yang jika salah satu alat
produktivitas dari alat gali muat dan alat angkut pada pengupasan
topik tentang “Kajian Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut
2019 Di PT. Manunggal Inti Artamas, Site Sepuh, Desa Petai, Kuantan
lahan reklamasi. Batubara berasal dari tumbuhan yang telah mati dan
tertimbun dalam cekungan yang berisi air dalam waktu yang sangat lama,
mencapai jutaan tahun dan merupakan sumber energi yang tidak dapat
40
operasi penambangan di lokasi Pit F PT. Manunggal Inti Artamas
menggunakan alat gali muat hydraulic excavator dan alat angkut dump
B. Kajian Teoritis
1. Metode Penambangan
Metode penambangan secara umum terbagi menjadi dua macam
tingkat teknis yang ada saat ini dan keekonomisan bahan galian tersebut
41
produksi. Produksi merupakan banyaknya material yang dapat
diisi, dimuat atau diangkut oleh suatu alat. Pabrik pembuatan alat akan
atau dimuat sebenarnya adalah material lepas (loose). Ada tiga bentuk
dinyatakan dalam Bank Cubic Meter (BCM), Loose Cubic Meter (LCM)
faktor penting yang menentukan berat bahan yang digali dari alat angkut
jenjang, sistem ini cocok untuk tanah penutup yang tebal dan bahan
42
khusus. Cara pengupasan ini mirip dengan cara Bucket Wheel
2. Produktivitas Alat
produktivitas yang terpenuhi secara real oleh alat gali muat berdasarkan
a. Sifat Material
Lapisan tanah penutup (overburden) adalah semua lapisan
43
sebelum dapat menggali bahan galian berharga tersebut. Lapisan tanah
bercampur dengan kerikil, pasir yang kasar. Material ini juga masih
44
4) Material yang Keras
b. Kapasitas Alat
Kapasitas alat dipengaruhi oleh faktor pengembangan material
c. Lokasi Kerja
45
d. Cuaca
berada di front menjadi licin dan kurang memadai untuk dilalui oleh
alat angkut.
jalan tambang.
Waktu edar alat gali – muat terdiri dari waktu penggalian material,
Maka formulasi perhitungan waktu edar alat gali muat adalah (Partanto
Keterangan:
46
Tt = Waktu menumpahkan muatan (s)
Waktu edar alat angkut terdiri dari waktu pengisian, waktu angkut
kosong, waktu manuver loading. Sehingga waktu edar alat angkut dapat
Keterangan:
alat karena waktu edar menjadi variabel dalam perhitungan jumlah rate
yang dapat dilakukan dalam satu jam kerja. Semakin kecil waktu
47
g. Kondisi Jalan Angkut
tersebut.
i. Efisiensi Kerja
Keterangan:
48
3. Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut
Untuk memperkirakan produktivitas alat gali-muat dapat
Keterangan:
Q = Produktivitas alat gali muat (BCM/jam)
N x Kb x Bff x 60 x Eff x Sf
Q =
Ct
Keterangan:
Q = Produktivitas alat gali-muat ( BCM/jam )
n = Frekuensi Pengisian
49
Eff = Effisiensi Kerja
SF = Swell Factor
Ct = Cycle Time (menit)
match factor tersebut, maka dapat digunakan rumus seperti dibawah ini
Na x CTm x n
MF =
Cta x Nm
Keterangan:
MF = Faktor keserasian kerja alat berat
Na = Jumlah alat angkut
CTm = Cycle time alat muat
n = Jumlah Pengisian
Cta = Cycle time alat angkut
Nm = Jumlah alat muat
sehingga terdapat waktu tunggu yang terjadi bagi alat gali untuk
menunggu alat angkut yang belum datang. Pada situasi ini, kinerja alat
50
gali dapat dioptimalkan dengan melakukan perawatan front ataupun
ini lebih baik dari pada terjadinya waktu tunggu untuk alat angkut
b. MF = 1
Berarti persentase kinerja kedua alat dapat mencapai 100%
sehingga tidak ada waktu tunggu yang terjadi. Keadaan ini sangat
c. MF > 1
Berarti persentase kerja alat angkut kurang 100% sedangkan
waktu tunggu yang terjadi untuk alat angkut. Situasi seperti ini apabila
Sumarto, 1995).
51
melakukan pekerjaan di lapangan guna menghindari kecelakaan kerja
yang dilakukan pada Pit f. Kegiatan ini rutin dilakukan pada pagi hari
bawah ini.
yang rusak.
3. Pengamatan di Lapangan
52
4. Pengambilan Data
a. Data Primer
lain:
alat angkut.
3) Waktu Hambatan
b. Data Sekunder
1) Curah Hujan
53
2) Geologi
3) Literatur
Artamas
54
Produksi per hari = 147,022 bcm/jam x 13,71 jam
= 2.015,672 bcm
Produksi per bulan = 147,022 bcm/jam x 425 jam
= 62.484,35 bcm
Jadi, produktivitas alat gali muat excavator PC-300 satu unit untuk
produksi tiga unit komatsu PC300 di lapangan dalam satu bulan 222.875
bcm/bulan.
55
Produksi per bulan = 28,696 bcm/jam x 425 jam
= 12.195,8 bcm
Jadi, produktivitas alat angkut DT FAW 336 HP untuk overburden
(alat gali muat PC 300) dari front penambangan ke area disposal menurut
Q = 36,358 bcm/jam
Produksi per hari = 36,358 bcm/jam x 13,71 jam
= 498,468 bcm
Produksi per bulan = 36,358 bcm/jam x 425 jam
= 15.452,15 bcm
Jadi, produktivitas alat angkut DT Scania P 380 untuk overburden
(alat gali muat PC 300 03) dari front penambangan ke daerah disposal
56
4. Produktivitas Alat Gali Muat Excavator Hitachi ZX 210/210LC-5 untuk
Batubara
Diketahui:
Kapasitas Bucket (Kb) = 0,8 m3
Bucket Fill Factor (Bff) = 1,1
Swell Factor (SF) = 0,74
Effisiensi Kerja (Eff) = 0,35
Cycle Time (Ct) = 14,552 detik
57
Swell Factor (SF) = 0,74
Effisiensi Kerja (Eff) = 0,35
Cycle Time (Ct) = 29,52284 menit
Q = 12,97 bcm/jam
Q = 16,861 MT/jam
Produksi per hari = 16,861 MT /jam x 8,29 jam
= 139,778 MT
Produksi per bulan = 16,861MT bcm/jam x 257 jam
= 4.333,277 MT
gali muat dan alat angkut di PT. Manunggal Inti Artamas dapat dilihat
58
3. DT Scania P 498,468 8 425 123.617,2
380 bcm/hari bcm/bulan
4. Excavator 607,665 1 257 18.838.357
Hitachi ZX MT/hari MT/bulan
210/210LC-
5
5. Fuso 250PS 139,778 5 257 21.666,385
MT /hari MT/bulan
59
Tabel 5. Perbandingan Produksi
Produksi Target Aktual di Pengamatan di
Produksi Lapangan Lapangan
Overburd 200.000 152.043 187.453,05
en bcm/bulan Bcm/Bulan Bcm/Bulan
Batubara 12.000 5.949,69 18.838.357
MT/Bulan MT/Bulan MT/Bulan
Artamas.
Diketahui:
4 x 17,8397 x 5
MF =
457,011 x 1
MF = 0,7807
Jadi, secara aktual karena MF < 1 Berarti persentase kerja dari
alat gali tidak mencapai 100%, sedangkan persentase kerja dari alat
60
angkut dapat mencapai 100%, sehingga terdapat waktu tunggu yang
terjadi bagi alat gali untuk menunggu alat angkut yang belum datang.
Diketahui:
4 x 17,1458 x 7
MF =
504,4277 x 1
MF = 0,9517
Jadi, secara aktual karena MF = 1 berarti persentase kinerja
kedua alat dapat mencapai 100% sehingga tidak ada waktu tunggu
yang terjadi.
3) Perhitungan Match Factor Alat Gali Muat Excavator Backhoe ZX
Diketahui:
61
5 x 14,552 x 28
MF =
1771,371 x 1
MF = 1,15
DT FAW 336 HP
bisa dikatakan nilainya kecil dari 1. Dapat kita ketahui bahwa jika
nilai MFnya < 1 maka terdapat waktu tunggu pada alat gali muat
untuk alat angkut yang belum datang. Untuk mencari keserasian antara
= 5 dump truck
HP agar terjadi keserasian antara alat gali muat dan alat angkut.
62
pemborosan baik dari segi bahan bakar, maintenance, gaji operator
= 143,48 MT/jam
= 60.979 MT
DT Scania P 380
jika nilai MFnya = 1 maka tidak terdapat antrian pada alat angkut
DT Scania P 380 dan tidak ada waktu tunggu pada alat gali muat. Jadi
berdasarkan nilai produktivitas dari alat angkut dan alat gali muat di atas
didapatkan keserasian antara alat gali muat dan alat angkut. Kenyataan
dapat kita ketahui bahwa jika nilai MF nya > 1 maka terdapat antrian
pada alat angkut DT fuso 250 PS. Untuk mencari jumlah DT agar terjadi
63
keserasian antara alat gali muat dan alat angkut dapat kita peroleh
dengan menggunakan nilai produktivitas dari alat gali muat dan alat
angkut yaitu :
= 4 dump truck
agar terjadi keserasian antara alat gali muat dan alat angkut. Kenyataan
= 67,444 MT/jam
= 17.333,108 MT
64
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di
5.949,69 MT/bulan.
tinggi, kerusakan alat, kurangya alat support bulldozer, dan lain lain.
B. Saran
Dari hasil pengamatan di lapangan maka diperoleh beberapa
65
1. Diharapkan adanya perawatan terhadap alat berat secara berkala
agar tidak terjadi kerusakan pada alat saat sedang bekerja sehingga
muat dan alat angkut agar tidak terjadi antrian pada alat angkut.
66
DAFTAR PUSTAKA
2
CYCLE TIME DT FAW 336 HP PADA PC 300
4
CYCLE TIME ALAT GALI KOMATSU PC 300
6
CYCLE TIME DT MITSUBISHI FUSO PADA HITACHI ZX 210/2010 LC-5
8
CYCLE TIME ALAT GALI HITACHI ZX 210/210 LC-5
10
Durasi Slippery Periode bulan JANUARI 2019
Baik 83
Sedang 75
Agak Buruk 67
Buruk 58
Baik 83
Sedang 80
Agak Buruk 75
Buruk 70
12
LAMPIRAN D
(%)
Antrasit 2200 74
14
LAMPIRAN E
Driveline
Dimensions
16
Ground Level Reach - Mono Boom 9750 mm / 32 ft ft/in
Capacities
Performance
Weights
18
D. SPESIFIKASI ALAT ANGKUT DT SCANIA P 380
20
LAMPIRAN F
NAMA ALAT HM
Komatsu pc 300 untuk DT 425
Hitahi zx 210/210lc-5 untuk DT 257
425
Effisiensi Kerja PC 300 = x 100% = 0,57
744
257
Effisiensi Kerja PC 300 = x 100% = 0,35
744