Anda di halaman 1dari 12

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II

MAKALAH FISIKA ELEKTROMEDIK II

“LENSA TIPIS DAN ALAT OPTIK LAINNYA”

DOSEN PENGAJAR:
IBU WIKE KRISTIANTI, ST. M. Si.

DISUSUN OLEH:
AUVA HARFI (P23138117012)
HANIF MUSTHOFA AKHYAR (P23138117023)
NIATUL IKLAS (P23138117036)
RIVAN HIDAYAT (P23138117045)

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK ELEKTROMEDIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
BAB I

LENSA TIPIS

Lensa Tipis

Lensa tipis adalah lensa yang ketebalannya dapat diabaikan sehingga pengukuran jarak titik
fokus dilakukan dari satu titik yakni pusat lensa (vertex).

Gambar 1. Suatu lensa tipis

lensa tipis memiliki bidang utama 1 dan 2 yang berimpit sehingga hanya ada 1 bidang
utama untuk lensa tipis. Konsekuensinya pengukuran jarak titik fokus mengacu pada bidang
yang sama atau titik yang sama yaitu pusat lensa (vertex). Pada lensa tipis ketebalan lensa
diabaikan sehingga tidak perlu dipertimbangkan dalam penentuan bayangan.

Rumus seperti :

dan rumus pembuat lensa :

hanya berlaku untuk lensa tipis karena rumus-rumus di atas diturunkan dengan asumsi lensa
yang digunakan adalah lensa tipis.
Alat-alat optik yang menggunakan lensa tipis tunggal misalnya lensa kontak (contact lens) , lup,
atau kacamata. Sementara alat-alat optik yang lebih kompleks seperti kamera atau teleskop
menggunakan lensa gabungan untuk mengurangi aberasi.
BAB II

ALAT OPTIK

 PENGERTIAN

Alat optik adalah alat yang menggunakan lensa dan cermin yang memanfaatkan sifat cahaya
yang dapat dipantulkan dan dibiaskan yang dimanfaatkan untuk melihat.

 JENIS / MACAM-MACAM

1. MATA

Daya akomodasi mata adalah kemampuan mata untuk mengubah kecembungan lensa mata
baik menebal atau menipis supaya menghasilkan bayangan tepat pada retina.

Mata dapat melihat benda dengan jelas apabila benda berada dalam jangkauan penglihatan,
yaitu antara titik dekat mata ( punctum proximum/PP ) dan titik jauh mata ( Punctum
Remotum/PR ). Titik dekat mata normal rata-rata adalah 25 cm. sedangkat titik terjauh mata
normal adalah tidak terhingga (~)
2. KAMERA

Kamera (alat memotret) adalah alat untuk menghasilkan foto. Kamera yang sederhana disebut
kamera obskura. Persamaan kamera dengan mata antara lain : menggunakan lensa cembung,
celah diafragma berfungsi sama dengan isir, film, tempat film sama dengan bintik kuning pada
mata. Bayangan yang dihasilkan kamera bersifat Nyata, terbalik, dan diperkecil

3. LUP

Lup adalah alat optik yang berfungsi mengamati benda kecil agar tampak besar dan jelas dengan
menggunakan lensa cembung. Bayangan yang dihasilkan lup bersifat Maya, Tegak dan
Diperbesar
Pembesaran pada lup :

4. MIKROSKOP

Mikroskop adalah alat optik untuk melihat benda-benda yang sangat kecil agar tampak lebih
besar dan jelas. Mikroskop terdiri dari dua lensa cembung : lensa okuler (dekat mata) dan lensa
objektif (dekat benda). Fokus obejektif lebih kecil dari fokus okuler.

Lensa Objektif menghasilkan bayangan nyata terbalik, diperbesar. Bayangan ini sekaligus
manjadi benda bagi lensa okuler.

Sifat Bayangan Akhir pada mikroskop adalah Maya, terbalik dan diperbesar.

Persamaan dalam mikroskop sama dengan persamaan pada lensa


cembung, karena lensa objektif dan okuler merupakan lensa cembung. Sedang
perbesaran mikroskop sama dengan perkalian dari perbesaran lensa objektif dan okuler.

Panjang mikroskop merupakan jumlah jarak bayangan lensa


objektif dengan jarak benda lensa okuler. Secara matematis panjang mikroskop
dirumuskan sebagai berikut :

Contoh Soal

1. Perbesaran mikroskop 20 kali. Jika perbesaran lensa okuler 4 kali, tentukan perbesaran lensa
objektif ( M ob ) !

2. Sebuah mikroskop mempunyai lensa objektif dengan fokus 5 cm dan lensa okuler dengan
fokus 8 cm. Jika benda terletak pada jarak 8 cm dari lensa objektif dan panjang mikroskop 18
cm, tentukan perbesaran mikroskop
5. TELESKOP (TEROPONG)

Teropong adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang letaknya jauh
agar tampak lebih dekat dan lebih jelas. Teropong juga sering disebut teleskop. Teleskop
pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei.
Teropong ada dua macam, yaitu teropong bintang dan teropong bumi.
Teropong bintang digunakan untuk mengamati benda-benda angkasa, sedangkan
teropong bumi digunakan untuk mengamati benda-benda di bumi yang letaknya jauh dari
pengamat.

6. PERISKOP

Periskop adalah alat optik yang berfungsi untuk mengamati benda dalam jarak jauh atau berada
dalam sudut tertentu. Bentuknya sederhana, yaitu berupa tabung yang dilengkapi dengan
cermin/prisma pada ujung-ujungnya. Prisma ini akan memantulkan cahaya yang datar sejajar
padanya, kemudian diatur sedemikian rupa sehingga membentuk sudut 45 derajat terhadap
sumbu tabung.

Periskop digunakan pada tank dan kapal selam. Para navigator kapal di kapal selam
memanfaatkan periskop untuk mengamati gerak-gerik yang terjadi di permukaan laut. Ketika
kita melihat ujung bawah,cahaya sejajar masuk lewat ujung atas mengenai cermin, oleh cermin
akan dipantulkan membentuk sudut 45 derajat ke cermin bawah yang juga membentuk 45
derajat. Sinar-sinar pantul sejajartadi akan dipantulkan kembali ke mata kita yang melihat dari
ujung bawah sehingga kamu dapat melihat benda-benda yang berada di ujung atas.

Prinsip kerja Periskop: Cahaya dari benda akan masuk secara horizontal kemudian turun dan
mengarah ke mata pengamat secara horizontal juga. Bagian periskop yg berada diatas permukaan
air haruslah tidak menarik perhatian atau mencolok. Oleh karena itu, pipa periskop dibuat
dengan bentuk panjang menyempit dan kecil .

Sebuah periskop terdiri atas dua buah lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa okuler
serta dua buah prisma siku-siku
sama kaki. Ketika seberkas cahaya mengenai lensa objektif, cahaya tersebut akan
diteruskan menuju prisma siku-siku pertama. Prisma siku-siku pertama akan memantulkan
berkas cahaya tersebut menuju ke prisma siku-siku kedua. Berkas cahaya yang menembus
prisma siku-siku kedua akan diteruskan ke lensa okuler.
BAB III
ENDOSCOPE

 PENGERTIAN
Endoscopy merupakan suatu pemeriksaan dengan menggunakan alat khusus yang kemudian
dimaksukkan dalam rongga tubuh manusia untuk memeriksa atau mendiagnosis kelainan-kelainan
yang terjadi pada saluran cerna atas dan saluran cerna bawah secara langsung.

Istilah endoscopy merupakan istilah umum yang digunakan. Secara spesifik endoscopy dibedakan
pada bagian dalam tubuh yang diperiksa seperti saluran cerna atas (esophagus, lambung dan usis
halus) disebut dengan gastrocopy, salauran cerna bawah (usus besar) colonoscopy, rongga perut
atau rongga yang ada diluar usus yaitu laparoscopy, dan saluran empedu serta pangkreas yaitu
retrograde cholangio pancreaticography.

Alat yang digunakan dalam pemeriksaan endoscopy ini dinamakan endoskop. Alat ini merupakan
perangkat panjang berbentuk tabung kecil dan fleksibel yang memiliki cahaya serta kamera pada
ujung alat tersebut dimana digunakan untuk pemantauan.

Cahaya yang terdapat pada ujung endoskop ini berguna untuk menyinari bagian yang akan
diperiksa agar bisa ditangkap dengan kamera lebih baik, sehingga dokter bisa dengan mudah
melihat gambar yang ditampilkan. Gambar yang ditangakap dengan camera ini akan ditampilkan
dalam sebuah monitor yang telah terhubung dengan alat tersebut.
Alat endoscopy ini tidak hanya digunakan untuk memeriksa dan mendiagnosis kelainan yang
terjadi pada saluran pencernaan saja, tetapi juga bisa digunakan untuk biopsy. Biopsy merupakan
pengambilan jaringan pada bagian yang sakit, seperti luka, kanker, polip atau kelainan yang
dicurigai supaya pengobatan bisa lebih cepat.

Beberapa kondisi yang dapat diselidiki atau didiagnosa dengan metode endoscopy adalah
terjadinya infeksi pada saluran kemih, gangguan pernapasan, inkontinensia, sakit mag, diare
kronis, pendarahan internal dan irritable bowel syndrome.

Pemeriksaan endoskopi terkadang juga menggunakan USG untuk menangkap organ-organ yang
sulit dijangkau dengan alat endoscopy, seperti pangkreas.

Pemeriksaan dengan endoscopy dinilai sangat bermanfaat. Alat ini dinilai tidak hanya dapat
digunakan untuk memeriksa atau mendiagnosis ada tidaknya luka, infeksi, danging tumbuh,
peradangan, dan kelainan lain yang terjadi pada saluran pencernaan saja. Pengobatan dengan
sistem endoscopy juga bisa digunakan untuk mengobati penyakit yang diderita pasien dengan
secara langsung.

Pengobatan secara langsung yang bisa dilakukan dengan endoscopy seperti mengikat pembuluh
darah yang melebar sehingga mempersempit saluran cerna, memotong daging tumbuh yang dapat
menghalangi saluran cerna dan lain-lain.

Pengobatan menggunakan endoscopy mengurangi bahkan menghilangkan resiko terjadinya luka


lebar yang terjadi pada bagian tubuh seperti saat diopersi. Hal ini dikarenakan endoscopy dapat
dimasukkan melalui tenggorokan atau kerongkongan.
Selain itu, dengan menggunakan metode endoscopy juga mengurangi resiko terjadinya alergi
seperti yang bisa terjadi pada saat melakukan X-ray.

Endoscopy merupakan salah satu metode pengobatan yang efektif dan praktis yang dapat melihat
kondisi secara langsung organ yang ada dalam tubuh. Meskipun demikian, metode menggunakan
endoscopy ini juga memiliki efek samping yang harus diperhatikan.

 EFEK SAMPING YANG BISA DITIMBULKAN KETIKA MELAKUKAN


ENDOSCOPY

1. Bisa melukai bagian luar organ tubuh dan pendarahan

Ketika memasukkan endoskop pada rongga tubuh, jika dokter yang melakukannya tidak berhati-
hati atau tidak teliti maka bisa menggores dan menyebabkan luka pada bagian yang dilalui oleh
endoskop, misalnya saja lambung atau usus halus.

Luka yang diakibatkan karena goresan dari endoskop pada bagian, misalnya lambung atau usus
dapat mengganggu proses pencernaan, perut dan lambung akan sering terasa perih atau mungkin
akan muncul gangguan lain.

2. Menyebabkan infeksi

Infeksi bisa saja terjadi ketika alat endoscopy yang digunakan tidak benar-benar steril.
Mikroorganisme yang menempel pada endoskop akan berpindah pada organ yang sedang
diperiksa dan itu bisa saja menyebabkan infeksi.

Tanda-tanda terjadinya infeksi setelah melakukan endoscopy adalah kemerahan pada bagian
tubuh, terasa sakit, pembengkakan, dan juga keluarnya cairan atau nanah. Infeksi bisa diobati
dengan memberikan antibiotik yang bisa diresepkan oleh dokter.

Jika terjadi komplikasi setelah melakukan endoscopy biasanya ada beberapa gejala yang timbul
dan dapat terlihat atau dirasakan seperti merasa sesak napas, tinja berwarna tidak seperti biasanya
atau berwarna hitam, mengalami muntah darah, deman dengan suhu 38 derajat celsius atau lebih
dan juga merasakan nyeri pada dada. Jika mengalami gejala-gejala tersebut jangan menunda lagi
untuk segera menghubungi dokter.

Anda mungkin juga menyukai