Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM TB. PARU


UPTD PUSKESMAS SUNGAI BESAR

I. PENDAHULUAN

Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh


kuman MTB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB
menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainya.

TB disebarkan melalui droplet pernafasan, sumber penularannya adalah


pasien TB BTA positif melalui percik renik dahak yang dikeluarkannya, namun
bukan berarti bahwa pasien TB dengan BTA negatif tidak mengandung
kuman dalam dahaknya hal tersebut bisa saja terjadi berhubung kuman TB
dalam dahak yang sulit dideteksi melalui permeriksaan mikroskopis langsung.

Tingkat penularan pasien TB BTA positif adalah 65%, pasien TB BTA


negative dengan hasil kultur positif adalah 26%, sedangkan pasien TB dengan
hasil kultur negative dan foto thorax positif adalah 17%.

Pada waktu batuk pasien TB akan mengeluarkan kuman TB ke udara


sebanyak kurang lebih 3000 kuman, sedangkan pada saat bersin bisa
menyebarkan 4500 – 1 jt kuman TB, penularan terjadi melaui percikan dahak
infecsius yang bertahan selama beberapa jam dalam sebuah ruangan tanpa
sinar matahari dan lembab.

II. LATAR BELAKANG

Sejalan dengan meningkatnya kasus TB, pada awal tahun 1990 an WHO
dan IUATLD mengembangkan strategi pengendalian TB yang dikenal sebagai
strategi DOTS ( Directly Observed Treatment Shorcourse ) yaitu pengobatan TB
dengan pengawasan langsung. Focus utama DOTS adalah penemuan dan
penyembuhan pasien, prioritas diberikan kepada pasien TB tife menular agar
dapat memutus mata rantai penularan TB dan menurunkan insiden TB di
masyarakat.

TB sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan


masyarakat di dunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi DOTS
telah diterapkan di banyak Negara sejak tahun 1995, ini disebabkan karena
angka kemiskinan yang masih tinggi, tingkat pendidikan yang masih rendah,
dan angka pengangguran yang meningkat, sehingga factor-faktor pencetus
penyakit TB semakin marak dengan adanya kasus-kasus gizi buruk, TB HIV
dan kekebalan kuman TB terhadap obat anti TB ( MDR ) sehingga membuat
penanganan masalah TB semakin sulit.
III. TUJUAN

A. Tujuan Umum

Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam


rangka pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

B. Tujuan Khusus

1. Tercapainya cakupan penemuan suspek TB sesuai target yaitu 40%.


2. Tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari keseluruhan
penderita TB paru BTA positif Baru yang diobati.
3. Ditemukan secara dini kasus penderita TB dengan penjaringan pasien
terduga TB ( suspek ).
4. Memutus mata rantai penularan TB dengan cara melakukan
pemantauan minum obat, pemeriksaan kontak serumah serta
mengobati pendrita TB sampai tuntas.

IV. TATA NILAI

1. Tata nilai yang ditanamkan dalam penyelenggaraan pelayanan


puskesmas adalah : “ Berorientasi Kepada Kepuasaan Pelanggan.”
- Integritas : Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
- Disiplin : Mentaati peraturan yang berlaku di Puskesmas.
- Komitmen : Loyalitas dan tanggung jawab terhadap organisasi.
- Kerjasama : Usaha bersama untuk mencapai tujuan.
- Profesional : Melaksanakan pekerjaan sesuai standard
wewenangnya serta meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan secara dinamis.
- Fokus pada
Pelanggan : Berorientasi kepada kepentingan pasien dan
memberikan pelayanan terbaik.
- Empati : Memberikan layanan dengan tulus, ramah dan
sepenuh hati.

2. Menerapkan 5 S dalam melayani pasien yakni :


Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun

3. Motto :
MANTAP ( Melayani Tanpa Pamrih )
V. RENCANA KEGIATAN

Dalam kegiatan program TB di Puskesmas Sungai Besar, dilakukan


langkah-langkah sebagai berikut :

1. Penemuan pasien TB secara pasif, dengan melakukan promosi tentang


TB secara aktif, yaitu dengan mensosialisasikan TB kepada nakes yang
berada di Puskesmas Pembantu dan Poskesdes serta kader kesehatan
yang berada di wilayah binaan Puskesmas Sungai Besar, bilamana
menemukan pasien dengan keluhan batuk berdahak ≥ 2 minggu agar
dianjurkan untuk memeriksakan diri ke Puskesmas.
2. Penemuan pasien TB secara aktif, dengan melakukan penjaringan
langsung pasien terduga TB di 11 posyandu usila yang tersebar di
empat desa wilayah binaan Puskesmas Sungai Besar.
3. Melakukan kegiatan PMO pada pasien penderita TB yang dilakukan
secara berkala dan terjadwal demi meningkatnya kepatuhan pasien
terhadap pentingnya minum obat sampai tuntas.
4. Melakukan kegiatan Kontak Treesing ( kontak Serumah ) bagi anggota
keluarga yang tinggal serumah dengan penderita TB BTA positif.

VI. MANFAAT

1. Memberikan informasi tentang TB


2. Deteksi dini penyakit TB
3. Meningkatkan kepatuhan penderita TB dalam minum obat
4. Memutus mata rantai penularan TB

VII. EVALUASI

Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai


keberhasilan pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara
berkala dan terus menerus, untuk mendeteksi bila ada masalah dalam
melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan supaya dapat dilakukan
tindakan perbaikan.
Hasil evaluasi sangat berguna untuk kepentingan perencanaan
program, pemantauan dengan mengolah laporan, pengamatan dan
wawancara dengan petugas pelaksana maupun dengan masyarakat .
Evaluasi berguna untuk menilai sejauh mana pencapaian tujuan
dan target yang telah ditetapkan, evaluasi dilakukan satu priode waktu
tertentu dan biasanya setiap 6 bulan hingga 1 tahun.
VIII. Jadwal Kegiatan Program TB Puskesmas Sungai Besar

No Jenis Kegiatan Waktu Sasaran Keterangan

Penkes/sosiali
- Penderita TB sasi individu
Sesuai jadwal atau kelompok
Penyuluhan / sosialisasi - dan keluarga
1 dilakukan
TB Posyandu - Posyandu
bersamaan dg
Usila - Masyarakat PMO dan
KonTres

Dilakukan
oleh kader
Penjaringan pasien Februari dan Masyarakat di
2 TB dan
terduga TB Agustus Desa binaan
petugas
program

Home Visit
Februari, Juli
3 PMO Pasien TB Paru ke kediaman
dan Oktober
pasien TB

KonTres
Sesuai dangan
Keluarga Pasien TB dilakukan
4 Kontak Tresing jumlah kasus
BTA + setiap ada
BTA (+)
kasus BTA +

Tim pelaksana kegiatan terdiri dari penanggung jawab program dan dua
orang anggota.

VIII. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Sistem Pencatatan dan pelaporan digunakan untuk sistematika evaluasi


kemajuan pasien dan hasil pengobatan.

System pencatatan dan pelaporan terdiri dari :

1. Register Laboratorium pemeriksaan sputum ( suspek)TB 06


2. Register Laboratorium pemeriksaan sputum TB 04
3. Kartu berobat pasien TB. 01
4. Register TB 03
5. Format Uji Silang Slite TB 12

Anda mungkin juga menyukai