Anda di halaman 1dari 13

Analisis Konjoin Preferensi Mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Makassar Terhadap

Kartu Prabayar GSM

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki banyak


kemajuan menyebabkan kebutuhan masyarakat akan kelancaran penyampaian
informasi semakin meningkat. Hal ini menimbulkan banyaknya alat komunikasi yang
bermunculan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi. Salah satunya adalah
telepon genggam (Handphone). Hadirnya telepon genggam (Handphone) semakin
mempermudah masyarakat dalam berkomunikasi dan sudah tidak diragukan lagi,
komunikasi menggunakan telepon genggam tersebut sekarang sudah merupakan
kebutuhan yang tak tergantikan. Karena siapapun dan apapun pekerjaan atau
kegiatannya pasti dapat menggunakan barang yang satu ini untuk saling
berkomunikasi, baik komunikasi untuk tujuan bisnis, pekerjaan, ataupun hanya untuk
bersosialisasi dengan teman-teman.Untuk menjalankan fungsi Handphone tersebut
pengguna harus menggunakan kartu SIM (Subscriber Identity Module). Lahirnya
bermacam-macam kartu SIM atau kartu seluler mempunyai korelasi yang sangat kuat
pada Handphone, karena memanfaatkan dua jenis teknologi jaringan komunikasi,
teknologi jaringan penyedia layanan komunikasi tersebut adalah teknologi GSM
(Global System for Mobile Communication) dimana konsumen dalam melakukan
komunikasi mencakup suatu daerah yang luas. Teknologi jaringan penyedia layanan
komunikasi yang kedua adalah teknologi CDMA (Code Division Multiple
Acces),akan tetapi yang paling dominan digunakan adalah teknologi GSM, karena
kemudahan dalam penggunaan dan daerah pengguna yang luas.

Saat ini banyak kita temui jenis operator yang mewarnai jaringan telekomunikasi
seluler berbasis GSM, yaitu Telkomsel, Indosat, XL, Three(3), Axis, Smartfren dan
lainya. Persaingan antara operator-operator juga cukup ketat, karena semua operator
berusaha dalam meraih pasar dan meraup keuntungan dari pelanggannya. Banyak
layanan jasa ditawarkan oleh operator seluler diantaranya, tarif hemat antar sesama
pengguna, diskon pemakaian pada jam tertentu, bonus pulsa dan SMS serta paket
internet bagi pengguna Android. Namun saat ini pelanggan sudah mulai kritis dalam
memilih produk yang akan digunakannya sesuai dengan kebutuhan dan fasilitas yang
ditawarkan.

Saat ini mahasiswa merupakan salah satu pengguna terbesar telepon


genggam/seluler. Pada umumnya, keuangan di kalangan mahasiswa tergolong pas-
pasan karena masih dibiayai oleh orangtua dan masih banyak kebutuhan lainnya yang
harus dipenuhi. Oleh karena itu, Jenis kartu prabayar yang diminati oleh mahasiswa
adalah jenis kartu GSM yang mempunyai banyak keunggulan seperti harga yang
terjangkau, jaringan internet yang luas, dan akses internet yang cepat. Sehingga
mahasiswa sebagai konsumen tentunya akan lebih selektif dalam memilih kartu GSM
yang digunakan.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui preferensi yaitu
Analisis Konjoin atau Conjoint Analysis. Penelitian sebelumnya yang pernah
dilakukan yaitu oleh Handayani (2009) untuk mengidentifikasi atribut-atribut yang
disukai konsumen dalam membeli rumah di Kecamatan Depok dengan menggunakan
analisis konjoin. Penelitian lain juga dilakukan oleh Yuwana (2007) menggunakan
analisis konjoin dalam menganalisis preferensi terhadap pemilihan kosmetik bedak. .
Penelitian mengenai “preferensi mahasiswa terhadap kartu prabayar GSM khususnya
mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Makassar menggunakan analisis konjoin”
belum pernah dilakukan sebelumnya, oleh karena itu peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian ini untuk mengetahui kombinasi atribut-atribut kartu prabayar
yang diminati oleh mahasiswa FMIPA UNM baik dari segi harga, akses layanan,
paket yang dtawarkan dan lain-lain.

1.2 Perumusan Masalah


perumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah atribut kartu prabayar yang menjadi preferensi konsumen?
2. Bagaimanakah atribut kartu prabayar yang paling dipertimbangkan oleh
konsumen ?
3. bagaimanakah preferensi konsumen terhadap atribut kartu prabayar GSM ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kombinasi atribut kartu prabayar
GSM yang paling disukai oleh mahasiswa Universitas Negeri Makassar berdasarkan
nilai utilitas (kegunaan) dan mengetahui atribut apa yang menjadi pilihan utama
mahasiswa Universitas Negeri Makassar dalam memilih kartu prabayar GSM
berdasarkan nilai kepentingan relatif.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini dapat berguna bagi:

1. Bagi Konsumen
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi konsumen
dalam memilih kartu GSM prabayar apa yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang
bagaimana pentingnya preferensi konsumen terhadap suatu produk yang
dapat menentukan posisi perusahaan dilihat dari sudut pandang konsumen.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Preferensi Konsumen

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996) preferensi dapat diartikan


sebagai (hak untuk) didahulukan dan diutamakan daripada yang lain atau bisa juga
diartikan sebagai pilihan; kecenderungan; kesukaan, oleh karena itu preferensi dapat
diartikan sebagai kecenderungan seseorang untuk memilih dan mengutamakan
sesuatu. Menurut Kotler (2002) preferensi konsumen menunjukkan kesukaan
konsumen dari berbagai pilihan produk barang atau jasa yang ada.
Dalam mengkonsumsi suatu produk barang/jasa, konsumen akan melalui
proses pengambilan keputusan pembelian. Keputusan pembelian konsumen
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah produk itu sendiri. Atribut
produk merupakan salah satu elemen yang memberikan pengaruh dalam
pertimbangan keputusan pembelian konsumen. Pertimbangan tersebut mencakup
persepsi konsumen terhadap atribut produk tersebut. Persepsi dapat terbentuk melalui
pengumpulan informasi dari lingkungan. Setelah persepsi terbentuk, konsumen akan
menentukan preferensi produk mana yang akan dibeli dan melakukan suatu
keputusan pembelian. Preferensi adalah kesukaan, pilihan atau sesuatu yang lebih
disukai konsumen dan preferensi konsumen terbentuk dari persepsi terhadap suatu
produk (Assael, 1992). Persepsi yang membentuk preferensi dibatasi sebagai
perhatian kepada kesan yang mengarahkan pada pemahaman dan ingatan, dan
persepsi yang sudah mengendap dalam pikiran akan menjadi preferensi.
2.2 Faktor Utama Yang Mempengaruhi Value Konsumen
Beberapa faktor utama yang mempengaruhi value konsumen yaitu faktor
eksternal (culture, subculture, demographics, social status, reference groups, family,
marketing activities), dan faktor internal (perception, learning, memory, motives,
personality, emotions, attitudes).
1. Faktor eksternal
 Culture : Seorang konsumen membentuk value yang dipercayai sejak masih
diusia kanak-kanak sampai dewasa, pembentukan value tersebut dimulai dari
lingkungan sekitarnya yang pada akhirnya akan menjadi penentu dari
preferensi pada saat memilih suatu atribut produk.
 Subculture : Suatu budaya tertentu selalu mempunyai sub bagian yang lebih
kecil dan lebih khusus dari budaya tersebut yang disebut sub kultur, seperti
seseorang yang lahir dari suku tertentu pun masih mempunyai sub-suku
dengan kekhususan bahasa atau budaya sendiri.
 Demographics : Salah satu pengaruh besar terhadap value konsumen adalah
faktor demografis. Demografi dapat dijelaskan dalam beberapa kategori
seperti distribusi populasi, jenis pekerjaan, pendidikan, pendapatan dan usia.
Faktor demografi ini akan menentukan perilaku pembelian konsumen
sehingga pemasar seringkali melakukan segmentasi pasar berdasarkan faktor
ini. Dalam penelitian ini demografi juga difokuskan untuk melihat dari
kategori demografi apa yang mempengaruhi preferensi konsumen.
 Social status : Dalam setiap tatanan masyarakat selalu terdapat perbedaan
tingkat kemapanan baik itu dalam bentuk perbedaan value yang dianut, gaya
hidup, sampai pada tingkat kekayaan antar satu penduduk dengan penduduk
lain sehingga akan menimbulkan perbedaan status sosial.
 Reference groups : Setiap konsumen yang melakukan pembelian produk
biasanya mempunyai kelompok atau teman yang mempengaruhi keputusan
produk tersebut. Konsumen juga dapat membeli suatu produk semata-mata
agar dapat diterima di kelompok tertentu.
 Family : Keluarga adalah salah satu pembentuk value yang sangat penting
karena keluarga juga membentuk budaya dan pada akhirnya akan
mempengaruhi preferensi konsumen.

2.3 Mahasiswa
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang Perguruan
Tinggi disebutkan bahwa mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar di
perguruan tinggi. Tujuan mahasiswa adalah untuk mencapai dan meraih taraf
keilmuan yang matang , menguasai suatu ilmu serta memiliki wawasan yang
luas , sehingga mampu bertindak dan bersikap ilmiah dalam segala hal yang
berkaitan dengan keilmuannya untuk diabdikan pada masyarakat dan sesamanya
(Ganda, 1987).

2.4 Analisis Konjoin


Analisis conjoin (conjoint analysis) adalah suatu teknik yang secara spesifik
digunakan untuk memahami bagaimana keinginan atau preferensi konsumen terhadap
suatu produk atau jasa dengan mengukur tingkat kegunaan dan nilai kepentingan
relatif berbagai atribut suatu produk (Hair et al 1995). Teknik ini didasarkan pada
penilaian terhadap kombinasi nilai atau daya guna yang disediakan oleh masing-
masing atribut karena setiap produk memiliki kelebihan dan kekurangan yang
berbeda-beda Analisis ini sangat berguna untuk membantu merancang karakteristik
produk baru, membuat konsep produk baru, membantu menentukan tingkat harga
serta memprediksi tingkat penjualan.
Adapun beberapa istilah dalam analisis Konjoin, antara lain:
1. Atribut, yaitu berupa variabel-variabel yang akan diteliti.
2. Taraf/level, yaitu bagian dari atribut yang menunjukan nilai yang
diasumsikan oleh atribut.
3. Stimuli, yaitu sekelompok atribut yang dievaluasi oleh responden yang
berasal dari kombinasi atau desain taraf-taraf atribut.
4. Nilai kepentingan relatif (Relative Importance Value), yaitu nilai yang
menunjukkan atribut yang paling penting dalam mempengaruhi pilihan
responden.
5. Nilai kegunaan (utilitas), yaitu teori ekonomi yang mempelajari kepuasan atau
kenikmatan yang diperoleh dari seorang konsumen. Semakin tinggi tingkat
kepuasan maka semakin tinggi pula nilai kegunaan Sebaliknya semakin
rendah kepuasan dari suatu barang maka nilai guna semakin rendah pula.

2.5 Tujuan Analisis Konjoin

Analisiskonjoin bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap beberapa


kombinasi taraf atribut yang ditawarkan. Penilaian yang diberikan oleh konsumen
dapat diukur melalui peringkat (rank) atau skore (skala likert) Hasil utama analisis
konjoin adalah suatu bentuk (desain) produk barang atau jasa, atau objek tertentu
yang dinginkan oleh sebagian besar responden. (Santoso, 2010).

2.6 Syarat-syarat Analisis Konjoin


Untuk menggunakan analisis konjoin diperlukan persyaratan, diantaranya:
a. Terdapat variabel bebas dan variabel terikat
b. Variabel bebas bersifat nonmetrik
c. Variabel terikat bersifat metrik atau nonmetrik
d. Variabel bebas merupakan faktor, misalnya desain kartu prabayar,
warna ponsel, manfaat kartu kredit, dan sebagainya
e. Jumlah faktor sebaiknya dibatasi karena jumlah faktor akan
mempengaruhi efisiensi dan reliabilitas hasil analisis. Semakin banyak
faktor, semakin kompleks analisisnya, yang akan berakibat pada
kualitas tanggapan responden.
f. Sebaiknya ukuran sampel minimal 100, semakin besar sampel yang
digunakan dalam riset, semakin tajam dan jelas hasil analisis terhadap
atribut-atribut yang diteliti.

2.7 Tahap-Tahap Analisis Konjoin

2.7.1. Perumusan Masalah


Dalam perumusan masalah peneliti harus mengidentifikasi semua atribut
beserta levelnya untuk digunakan dalam pembuatan stimuli. Atribut dan level yang
digunakan merupakan atribut dan level yang memiliki peran dalam mempengaruhi
preferensi konsumen dalam memilih produk atau jasa agar proses penilaian
responden akurat.
Jika atribut telah terpilih maka level-levelnya harus ditentukan sedemikian rupa
sehingga level-level tersebut dapat diterima oleh konsumen.

2.7.2. Merancang Kombinasi Atribut (Stimuli)


Terdapat beberapa ketentuan dalam memilih metode yang akan digunakan
dalam merancang kombinasi taraf dari atribut (Hair et al..1998), yaitu:

a. Choice-Based Conjoin (CBC), digunakan apabila jumlah atribut ≤ 6


Terdapat tiga cara yang yang dapat digunakan dalam merancang
kombinasi atribut untuk menentukan model pilihan (choice-based), yaitu
secara manual, optimisasi menggunakan komputer (computer optimized), dan
pengacakan melalui computer (computer randomized). Jika taraf dan atribut
yang dievaluasi tidak terlalu banyak maka rancangan faktorial lengkap dapat
digunakan untuk menentukan kombinasi atribut. Sebaliknya jika dengan
jumlah kombinasi yang banyak, hal ini akan menyulitkan konsumen dalam
melakukan evaluasi. Selain itu, hasil yang diperoleh dikhawatirkan tidak
konsisten. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan pengurangan terhadap
kombinasi taraf dengan menggunakan rancangan faktorial fraksional
(fractional factorial design)
b. Traditional conjoin, digunakan apabila jumlah atribut < 10
c. Adaptive conjoin analysis (ACA), digunakan apabila jumlah atribut ≥ 10.
Adapun pendekatan yang sering digunakan dalam merancang kombinasi atribut
yang sering digunakan adalah:
a. Metode presentasi Trade-off
Metode ini membandingkan atribut secara berpasang-pasangan dengan
mengurutkan semua kombinasi level. Kelebihannya adalah sederhana bagi
responden dan mudah untuk dilakukan, dan menghindari pembebanan
informasi dengan mempresentasikan atribut secara berpasangan.
Pada metode presentasi trade-off, maka jumlah stimuli merupakan
semua kombinasi yang mungkin digunakan. Jumlah matriks trade-off
ditentukan berdasarkan jumlah faktor.
b. Metode Kombinasi lengkap (full profile)
Responden diminta mengevaluasi semua kombinasi stimuli yang
muncul. Metode pada analisis konjoin yang menggunakan konsep stimuli full-
profile adalah metode choice-based conjoint (Supranto, 2004).
c. Meode Kombinasi berpasangan (pairwise combination)
Responden diminta untuk mengevaluasi pasangan-pasangan atribut
secara bersamaan. Metode ini menggabungkan dua metode sebelumnya.
Karakteristik paling khusus dari metode ini adalah profil tidak mengandung
semua atribut,namun hanya beberapa atribut per kesempatan yang digunakan
dalam membangun profil.
2.7.3. Menentukan Jenis Data yang diperlukan

Adapun Jenis- jenis data pada analisis conjoin, yaitu:

 Nonmetrik (data dalam bentuk nominal atau ordinal atau ordinari ) Membuat
rangking atau mengurutkan stimuli yang telah dibuat pada tahap sebelumnya.
Pengurutan ini biasanya dimulai dari stimuli yang paling tidak disukai.
 Metrik (data berskala interval atau rasio) Memberikan rating atau nilai
terhadap masing-masing stimuli.

Dalam konjoin analisis yang berperan sebagai variabel tak bebas


(dependent variable) umumnya adalah preferensi atau keinginan untuk
membeli. Oleh karena itu, pemberian urutan maupun penilaian didasarkan atas
kedua hal tersebut. Namun demikian karena proses konjoin bersifat sangat
fleksibel maka pembelian secara aktual maupun pilihan dapat berlaku sebagai
variabel tak bebas.

2.7.4 Memilih desain analisis konjoin


Rancangan desain analisis konjoin tergantung pada pendekatan dalam
pemberian stimuli dan jenis data yang diolah.

2.7.5 Mengumpulkan dan menafsirkan data


Analisis data dapat dilakukan dengan beberapa macam teknik analisis,
misalnya dengan menggunakan ANOVA, dummy regression, dan part-worth
functions.

2.7.6 Interpretasi Hasil


Kuhfeld (2000) menyatakan ada beberapa ketentuan dalam melakukan
interpretasi hasil, yaitu :
a. Taraf yang memiliki nilai kegunaan lebih tinggi adalah taraf yang
lebih disukai.
b. Total nilai kegunaan masing-masing kombinasi sama dengan jumlah
nilai kegunaan tiap taraf dari atribut-atribut tersebut.
c. Kombinasi yang memiliki total nilai kegunaan tertinggi adalah
kombinasi yang paling disukai responden.
d. Atribut yang memiliki perbedaan nilai kegunaan lebih besar antara
nilai kegunaan taraf tertinggi dan terendahnya merupakan atribut
yang lebih penting.

2.7.7 Uji Reliabilitas dan Validitas Hasil

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan sah jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuisioner yang


merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Menurut Sugiyono (2006), “instrument yang reliabel adalah instrument yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data
yang sama”.

2.8 Model Analisis Konjoin

Konjoin termasuk dalam Multivariate Dependence Method, yaitu hubungan


antara variabelnya dependensi. Hubungan dependensi yaitu jika variabel-variabel
yang diteliti secara teoritis dapat dipisahkan kedalam variabel-variabel respon dan
variabel penjelas (Santoso, 2002) dengan model sebagai berikut :

Y = X1 + X2 + X3 +…+ X k

Variabel independen (X ) adalah faktor dan berupa data nonmetrik. Termasuk


disini adalah bagian dari faktor (level). Sedangkan variabel dependen (Y) adalah
pendapat keseluruhan (overall preference) dari seorang responden terhadap sekian
faktor dan level pada sebuah produk.
Secara umum model dasar analisis konjoin untuk pilihan responden 𝑈(𝑋) untuk
setiap faktor dan level ditulis dalam bentuk :
𝑘𝑗
𝑈(𝑋) = ∑𝑚𝑖
𝑖=1 ∑𝑗=1 𝛽𝑖𝑗 𝑋𝑖𝑗

Dimana:
U(X) = Utility total

𝛽𝑖𝑗 = Part worth atau nilai kegunaan


dari atribut ke-i taraf ke-j.
kj = Taraf ke-j dari atribut ke-i.
mi = Jumlah atribut ke-i.
Xij = Dummy variable atribut ke-i taraf ke-j.
( 1= taraf muncul; 0= tidak muncul)

Nilai Kepentingan Taraf (NKT) digunakan untuk menentukan nilai


pentingnya suatu taraf relatif terhadap taraf yang lain pada suatu atribut. NKT didapat
dari nilai peubah boneka untuk taraf suatu atribut yang dimasukkan ke dalam model
konjoin, dimana nilai taraf peubah boneka untuk atribut yang lain tetap atau
dimasukkan nilai nol.
Nilai Relatif Penting (NRP) digunakan untuk mengetahui tingkat kepentingan
relatif suatu atribut terhadap atribut yang lain. NRP diformulasikan sebagai berikut:

𝑈𝑇𝑖−𝑈𝑅𝑖
NRP = ∑𝑘
𝑗=1(𝑈𝑇𝑖−𝑈𝑅𝑖)
dimana:
NRPi = NRP atribut ke-i
UTi = NKT tertinggi atribut ke-i
URi = NKT terendah atribut ke-i
k = banyaknya atribut

Produk atau jasa terbaik adalah kombinasi taraf atribut yang memiliki nilai
utilitas tertinggi. Kombinasi ini terdiri dari taraf-taraf atribut yang memiliki NKT
tertinggi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner. Bila dilihat dari
jenis datanya penelitian ini termasuk penelitian kualiatatif, karena berusaha
mendapatkan data yang objektif, valid, dan reliabel dengan menggunakan data yang
berbentuk informasi. Penelitian ini dilakukan pada konsumen, sehingga kesimpulan
penelitian yang diperoleh hanya berlaku pada daerah penelitian.
3.2 Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitiann : Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar.

Waktu penelitian : Bulan Agustus 2020- selesai

3.3 Data yang dibutuhkan

1. Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri dan
diperoleh langsung dari responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder dapat diperoleh dari studi pustaka yaitu dengan membaca
buku-buku literatur, majalah-majalah, serta media internet yang berhubungan
dengan pokok permasalahan.

3.4 Data
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dari
penyebaran kuesioner yang akan disebarkan kepada mahasiswa S1 yang terdiri dari 4
angkatan saja yaitu angkatan 2016-2019. Pada penelitian ini, digunakan satu variabel
dependen dan beberapa variabel independen. Variabel dependennya yaitu persepsi
mahasiswa (responden) terhadap jenis-jenis kartu prabayar, sedangkan untuk variabel
independennya terdiri dari beberapa faktor yang mempengaruhi preferensi mahasiswa
terhadap jenis kartu prabayar. Pada penelitian ini akan dilakukan 2 tahap
pengambilan sampel. Tahap pengambilan sampel pertama dilakukan dengan
menyebar kuesioner pendahuluan dan tahap kedua dengan menyebar kuesioner
lanjutan.

Data yang dibutuhkan adalah data dari hasil penyebaran kuesioner terhadap
mahasiswa FMIPA yang meliputi data responden yang terdiri dari data jenis kelamin
responden, jurusan, kartu prabayar GSM apa yang mereka gunakan, kartu prabayar
bagaimana yang d

3.5 Tahapan Penelitian

Tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Langkah awal dari penelitian ini adalah pengumpulan data awal pemilihan
atribut-atribut layanan kartu prabayar. Pemilihan atribut yang menjadi
preferensi dari para mahasiswa ini diperoleh dari hasil kuesioner pendahuluan
bedasarkan sampel yang telah ditentukan. Atribut-atribut layanan yang dipilih
dalam penelitian ini adalah atribut yang memiliki persentasi lebih dari 50%.
Adapun atribut-atribut yang akan diteliti dalam penelitian ini terdiri dari:
Harga, kekuatan sinyal, promosi yang ditawarkan, paket internet, paket
telepon, paket SMS, masa aktif kartu, dan adanya ”nomor cantik”.
2. Langkah selanjutnya adalah penentuan variabel independen atau penentuan
kartu profil dari atribut dan taraf atribut yang sudah ada berdasarkan hasil
kuesioner perndahuluan . Kartu profil ini dibuat menggunakan bantuan
software SPSS.
3. Setelah kartu-kartu profil terbentuk, langkah selanjutnya adalah pengumpulan
data lanjutan melaului penyebaran kuesioner lanjutan.
4. Analisis data dengan menggunakan analisis conjoin untuk mengetahui
atribut-atribut kartu prabayar yang paling diminati mahasiswa dengan bantuan
software SPSS dan Microsoft Exel. Setelah itu, dilakukan pengelompokan data
dengan menggunakan analisis kluster untuk memperjelas preferensi para
mahasiswa berdasarkan kesamaan demografis yang ada.
5. Interpretasi Hasil
Hasil Interpretasi ini ditampilkan berupa plot-plot secara keseluruhan
(agregat) yang kemudian dapat dideskripsikan supaya dapat dipahami oleh
pembaca.
6. Dengan mengikuti tahapan dalam analisis konjoin nantinya akan diperoleh
atribut mana yang paling penting dan yang paling tidak penting dan akhirnya
diperoleh kombinasi atribut atau disain produk yang paling disukai oleh
konsumen dan yang paling tidak disukai.
Kemudian sebagai langkah akhir dari tahapan analisis konjoin adalah menguji
apakah hasil analisis valid atau tidak sehingga penarikan kesimpulan benar-
benar tidak bias.

Anda mungkin juga menyukai