definisi
Perdarahan abnormal dapat terjadi beberapa pola. Normal menstruasi terjadi setiap 28 hari atau kurang
lebih 7 hari. Menorrhagia, siklik menstruasi yang memanjang lebih dari 7 hari dan pengeluaran darah
lebih dari 80 mL. Metrorrhagia, intermenstrual bleeding Hypomenorrhea, menstruasi yang memendek
Oligomenorrhea, siklus dengan interval yang lebih dari 35 hari
insidensi
etiologi
- neoplastic growth
- hormonal dysfunction
- trauma pada jalur reproduksi
- infeksi
- koagulopati
- komplikasi dari kehamilan
Patofisiologi
lapisan basalis, meregang dibawah lapisan fungsionalis yang berada kontak langsung dengan
myometrium dan kurang responsive terhadap hormone. Sebagai tempat regenerasi dari fungsional saat
menstruasi.
Lapisan fungsional, berada di rongga uteri dan mengalami perubahan saat siklus menstruasi. Memiliki
lapisan epitelium dan mendasari subepitelial capillary plexus.
Darah masuk ke uterus melalui ateri uterine dan ovarian terbentuk arcuate arteri dan mensuplai
myometrium cabangnya akan masuk ke radial artery pada endometrium-myometrium junction,
radial artery bercabang membagi dua membuat arteri basal dan spiral. Basal artery mensuplai lapisan
basalis di endometrium, kurang sensitive terhadap perubahan hormone. Spiral arteri meregang untuk
mensuplai lapisan fungsional cabang arteriol berperan mengontrol menstruasi sebelum menstruasi,
arteriol meningkatkan coiling dengan aliran darah stasis kemudian terjadi vasodilatasi dan perdarahan
dari spiral arteriol dan dinding kapiler darah menstruasi hilang melalui vessel-vesel ini diikuti dengan
vasokonstriksi yang menyebabkan iskemik dan nekrosis dari endometrial jaringan nekrotik meluruh
dengan menstruasi.
gejala
diagnosis
differential diagnosis
Dysfunctional uterine bleeding
Anovulatory
Ovulatory
Organic lesions
Atrophic endometrium
Arteriovenous malformation
Cervical and vaginal lesions—cancer, polyp, infection, atrophic vaginitis, foreign body, trauma
Systemic abnormalities
Coagulopathies
Hepatic failure
Chronic renal failure
DUB adalah pendarahan uterus abnormal dari uterus (lama, frekuensi, jumlah) yang
terjadi di dalam atau diluar siklus menstruasi. 80-90 % DUB merupakan akibat dari disfungsi
axis hipotalamik-pituitary-ovarium, yang menyebabkan terjadinya anovulation. Siklus anovulasi
tidak menghasilkan progesterone untuk mempersiapkan endometrium sehingga episode
pendarahan menjadi ireguler, terjadi amenorrhea, metrorrhagia, dan menorrhagia. 10-20 % kasus
DUB merupakan tipe DUB ovulasi.
Pathophysiology
1. anovulatory DUB
Pada anovulatory DUB , progesterone tidak dihasilkan pada saat terjadi ovulasi sehingga
endometrium terus melakukan proliferasi tanpa disertai peningkatan vaskularisasi yang
stabil, kelenjar yang banyak dan berkelok kelok diantara stromal yang semakin sedikit
dan produksi prostaglandin yang terganggu. Kondisi inilah penyebab terjadinya perdarahan
karena dinding rahim yang rapuh.
2. Ovulatory DUB
Ovulatory DUB diakibatkan bukan dari defisiensi progesterone namun karena perubahan
kelainan sinstesis prostaglandine atau karena kelainan hemostasis sehingga terjadi
penurunan vasvular tone pembuluh darah yang mensuplai endometrium,. pendarahan
terjadi akibat vasodilatasi. penyebab yang menyebabkan perubahan vascular tone diduga
akibat kelainan organic
Treatment
1.medical treatment
b. Tranexamic Acid
c. Etamsylate (Ethamsylate)
This hemostatic agent yang bekerja untuk meningkatkan adhesi dan agregasi platelet
sehingga mengurangi pendarahan
d. Oral Progestins
f. Estrogen
Tujuannya adalah untuk kontrasepsi namun bisa juga untuk mengurangi menorrhagia
karena mengandung progestin sintetik.
2. Surgery
c. Hysterectomy