I. PENGERTIAN MENOMETRORAGIA
II. ETIOLOGI
Perdarahan dari uterus, tuba, dan ovarium disebabkan oleh kelainan pada
:
b. Sebeb-sebab fungsional
Perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab
organik dinamakan perdarahan disfungsional. Perdarahan disfungsional
dapat terjadi pada setiap umur antara menarche dan menopause.
1. Perdarahan ovulatoar
2. Perdarahan anovulatoar
Gambaran klinik :
III. Diagnosis
IV. Penanganan
Tujuan
a. Menghentikan perdarahan
b. Memulihkan pola haid ovulatoar
c. Mencegah akibat jangka panjang dari keadaan anovulasi
Prinsip
a. Singkirkan dulu kelainan organik
b. Bila terjadi perdarahan banyak atau KU jelek atau Anemis, segera
hentikan perdarahan dengan injeksi estrogen atau progesteron kemudian
transfusi.
c. Perdarahan yang tidak mengganggu KU, terapi cukup dengan
estrogen atau progesteron oral saja
d. Terapi lain : antifibrinolitik atau anti prostaglandin
e. Setelah perdarahan berhenti atau gangguan haid teratasi
selanjutnya atur siklus haid selama 3 bulan berturut – turut
f. Setelah 3 bulan pengaturan siklus haid, keadaan kembali lagi
seperti semula, cari penyebab lain (analisa hormon)
- Pengobatan pada siklus anovulatorik
· Tujuan
Menghentikan perdarahan dan mengembalikan siklus haid sampai terjadi
ovulasi atau sampai hormon-hormon untuk memicu ovulasi terpenuhi.
Obat yang diberikan :
a Estrogen dosis tinggi
Estradiol diprolionas 2,5 mg
Estradiol benzoas 1,5 mg
Ø Pil kombinasi 2 x 1 tablet selama 3 hari
1 x 1 tablet selama 21 hari
b Progesteron
MPA 10 – 20 mg / hari selama 7 – 10 hari
Linestrenol 5 mg
- Pengobatan pada Menometroraghia berat
Beri estrogen konjugasi dosis tinggi untuk merangsang terbentuknya
lapisan mukopolisakarida pada dinding kapiler dan arteriola sehingga
luka pada pembuluh darah tertutup.
Dosis :
25 mg IV / 3-4 jam. Maksimal 4 kali suntikan
Bila KL estrogen, beri progesteron 100 mg untuk merangsang kontraksi
sitmik pada vasomotor dan menjaga ketahanan endometrium.
- Pengobatan operatif
Terapi ini bertujuan menghentikan perdarahan, dengan angka
keberhasilan 40 % – 60 %.
- Pengobatan lain
Yaitu dengan pemberian anti fibrinolitik.
Aktivitas fibrinolitik di uterus tinggi karena akibat enzimatik plasmin
atau plasminogen yang menyebabkan degradasi fibrin, fibrinogen, faktor
V dan VIII. Proses seperti urakinase, tripsin, dan streptokinase. Dapat
dihambat oleh asam amino keproat dan AS traneksamat dosis 4 gr / hari
(4 kali pemberian).
Kadang-kadang pengeluaran darah pada perdarahan disfungsional sangat
banyak, dalam hal ini penderita harus istirahat baring dan diberi tranfusi
darah. Setelah pemeriksaan ginekologik menunjukan bahwa perdarahan
berasal dari uterus dan tidak ada abortus inkompletus, perdarahan untuk
sementara waktu dapat dipengaruhi dengan hormon steroid. Dapat
diberikan: a. Estrogen dalam dosis tinggi, supaya kadarnya dalam darah
meningkat dan
perdarahannya berhenti. Dapat diberikan secara intra muskulus
dipropionas estradiol 2,5 mg, atau benzoas estradiol 1,5 mg, atau valeras
estradiol 20 mg. Keberatan terapi ini adalah bahwa setelah suntikan
dihentikan, perdarahan timbul lagi.
Terapi yang paling baik adalah dilatasi dan kerokan,tindakan ini penting,
baik untuk terapi maupun untuk diagnosis. Dengan terapi ini banyak
kasus perdarahan tidak terulang lagi. Apabila ada penyakit metabolik,
penyakit endokrin, penyakit darah, dan lain-lain yang menjadi sebab
perdarahan, tentulah penyakit ini harus ditangani.