DIAGNOSIS BANDING :
Pemeriksaan Fisik :
- Lesi vagina atau serviks
- Ukuran uterus (normal atau membesar)
- Kontur (simetris,lunak atau irreguler)
- Konsistensi (keras atau lunak)
- Nyeri tekan ada atau tidak.
GnRH
Sebaliknya,
Periode siklus yang reguler bulanan, yang banyak dan lama,
seringkali berkaitan dengan lesi anatomikal, atau gangguan
pembekuan darah, dibanding suatu perdarahan an-ovulasi.
EVALUASI IMAGING :
Sonografi :
- Endometrium sangat tipis (< 5 mm),
- Memberikan bukti endometrium denudasi,
- Terbaik diterapi dengan estrogen daripada progestin,
atau kombinasi estrogen-progesteron.
Pada wanita perimenopause dan postmenopause dengan perdarahan abnormal,
Biopsi endometrium tidak dipertimbangkan jika ketebalannya < 4/5 mm,
karena jauh dari kemungkinan kanker.
Hidrosonographi dan Saline Infusion Sonographi (SIS) dapat menentukan
- Kontur rongga uterus
- Lesi kecil intrauterin,
- Sebagai satu standar yang sebanding dengan histeroskopi.
Histeroskopi:
sebagai diagnosis dan terapi patologi intrauterin dan lebih invasif.
TERAPI PROGESTIN
Medroxyprogesterone acetate dosis 5-10 mg/hari selama 2 minggu/bulan.
Jika menses tidak terjadi setelah progesterone withdrawall, kemungkinan
disebabkan karena disfungsi ovarii, yakni kadar estrogen rendah.
Progestin :
1. Anti-estrogen
- Progestin menstimulasi enzim 17- hydroxysteroid dehidrogenase dan
sulfotransferase, yang merubah estradiol menjadi estron sulfat.
(yang segera dapat diekskresikan keluar tubuh).
2. Antagonis estrogen : inhibisi induksi estrogen pada reseptornya.
3. Anti-mitotik:
- Mencegah dan mereverse hiperplasia, yaitu
menghentikan pertumbuhan endometrium selama fase sekresi
- Berperan dominan saat hamil, atau pada akseptor pil montrasepsi.
4. Medical Curettage :setelah withdrawall, dengan pemberian selama 14 hari,
dapat menginduksi perubahan predesidual menjadi lebih stabil, dari kondisi
pembuluh darah dan endometrium yang fragil.