NYERI HAID
1
MENSTRUASI
haid : pelepasan / peluruhan darah mukus dan
reruntuhan seluler yang bersifat periodik dari mukosa
uteria selama masa subur kecuali keadaan hamil dan
menyusui
Siklus menstruasi berfungsi untuk melepaskan sel
ovum (sel telur) dari ovarium (indung telur) dan
mempersiapkan endometrium-uterin bagi tempat
implantasi (pelekatan embrio atau sel telur yang
dibuahi).
CIRI MENSTRUASI :
1. Bersifat periodik
2. Mulai terjadi pada usia 12-13 tahun, atau dapat lebih cepat atau
lebih lambat dari usia itu
3. Lama terjadi 3-7 hari, bervariasi
4. Siklus menstruasi ± 28 hari, variasi 20-45 hari
5. Pengeluaran material berwarna merah tua merupakan darah,
mukus dan peluruhan sel.
6. Volume darah kurang lebih 70 ml. Setelah menstruasi biasa
terjadi penurunan Hb
Menstruation
Day 1-5
Follicular phase
• Pada hari ke 6-10
Kelenjar pituitary mulai
memproduksi LH dan
FSH.
• Peningkatan hormon ini
menyebabkan
perkembangan folikel
dalam ovarium, memacu
perkembangan ovum dan
pelepasan estrogen dari
ovarium.
Follicular phase
• Pada hari ke 10-13, sel telur
dalam ovarium akan matang
• Signal LH dan FSH yang
dilepaskan akan memacu
pelepasan estrogen ke dalam
darah.
• Estrogen ini akan memberikan Sel Telur
yang
signal ke kelenjar pituitary matang
untuk melepaskan telur yang
telah matang
OVULASI
• Pada hari ke 14, Konsentrasi
estrogen tinggi, akan memacu
pelepasan LH,
• FSH berperan pada
pematangan folikel dan LH
berperan dalam melepaskan
ovum yang telah matang
disebut peristiwa ovulasi, ±
hari ke 14. Sel Telur
yang
• Ovum akan keluar dari tube matang
falopi ke uterus
Luteal phase - secretory phase or postovulatory phase
PMS
❑ PMS dengan gejala nyeri diterapi dengan analgetik
❑ sedangkan kram dan udem diterapi dengan diuretik
PEMILIHAN OBAT
Obat yang dipakai untuk mengatasi rasa nyeri pada saat
menstruasi biasanya sama dengan obat sakit kepala.
Pengobatan yang rasional harus mengikuti azas :
1. tepat indikasi, (diagnosis penyakit yang akurat),
2. tepat penderita (tidak ada kontraindikasi),
3. tepat obat,
4. tepat dosis (takaran, jalur, saat, lama pemberiann)
5. dan waspada efek samping
PEMILIHAN OBAT
Obat yang cocok untuk gejala nyeri yang menyertai menstruasi
adalah analgetik, terutama analgetik inhibiotor prostaglandin,
antara lain :
Ibuprofen merupakan penghambat prostaglandin yang
mmempunyai efek analgetik, antipiretik dan
antiinflamasi.
Aspirin
Asam mefenamat
Asetaminophen (Parasetamol)
IBUPROFEN
Dosis yng dianjurkan ssebesar 400 mg setiap 4-6 jam.
Onsetnya cepat
Memiliki efek samping yang ringan.
Penggunaan terbatas untuk meniadakan gejala-gejala
gastrointestinal bagian atas berupa dispepsia.
Obat ini mempunyai angka kemanjuran lebih dari 85 % dan telah
menggantikan obat analgetik-antipiretik dalam pengobatan nyeri
haid. Namun ibuprofen tidak cocok untuk penderita asma
ASPIRIN
Dosis yang diperlukan satu tablet tiap 4 jam
Aspirin kurang efektif mengatasi dysmenorrhea primer dan
PMS.
Tidak baik untuk penyakit yang diperberat oleh aspirin, misal
ulkus, riwayat perdarahan lambung dan alergi aspirin.
Aspirin bukan pilihan utama karena kemamuan
penghambatannya terhadap prostaglandin kurang
ASAM MEFENAMAT
Memiliki efek analgetik, antipiretik dan antiinflamasi.
Dosis yang digunakan 500 mg, dianjurkan 250 mg setiap 6 jam.
Efektivitasnya sama dengan aspirin, namun kejadian efek samping relatif
kecil. Ibuprofen lebih tolerable dibanding asam mefenamat.
ASETAMINOPHEN
(PARASETAMOL)
Kemampuan penghambatan prostaglandinnya
hampir sama dengan aspirin
dosis yang dianjurkan juga sama dengan
aspirin.
TERIMA KASIH