Anda di halaman 1dari 13

Fakultas Kedokteran Universitas AndalasDokter Muda THT-KL Periode Oktober-November 2019

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Case Report Session

Miringitis Bulosa

Oleh:

Haldan Aerastama 1940312114

Preseptor :

dr. Rossy Rosalinda, Sp.THT-KL, FICS

BAGIAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH KEPALA DAN LEHER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUP Dr. M. DJAMIL PADANG
2019
Dokter Muda THT-KL Periode Oktober-November 2019 1
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Case Report Session


Miringitis Bulosa
Haldan Aerastama

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang TINJAUAN PUSTAKA
Membran timpani yang tipis dan rapuh A. Anatomi Telinga
merupakan komponen awal pada sistem konduksi Secara normal telinga dibagi atas 3 bagian, yaitu telinga
telinga tengah. Membran timpani mudah mengalami luar, telinga tengah dan telinga dalam.
kerusakan, dan semua penyakit yang menyerang • Telinga Luar
membran timpani akan mengganggu kemampuan Telinga luar terdiri dari pinna atau daun telinga
1 (aurikula), lubang telinga, dan saluran telinga luar atau
bekerja dan mengurangi kenikmatan hidup pasien.
liang telinga (meatus akustikus eksterna) sampai
Miringitis atau inflamasi pada membran
gendang telinga (membran timpani). Aurikula terdiri dari
timpani merupakan salah satu jenis kelainan yang
kulit dan tulang rawan elastin yang dilindungi oleh
dapat mengakibatkan gangguan pendengaran dan
perikondrium dan kulit. Meatus akustikus eksternus
menimbulkan sensasi kongesti serta nyeri telinga.
(MAE) berbentuk huruf S dengan rangka tulang rawan
Setelah tiga minggu, suatu miringitis akut akan menjadi
pada sepertiga bagian luar, sedangkan pada dua
subakut, dan apabila tidak tertangani hingga 3 bulan,
pertiga bagian dalam terdiri dari tulang. Bentuk rawan
maka kita sudah dapat mengkategorikannya sebagai
ini unik, oleh karena itu dalam merawat trauma telinga
suatu kasus kronik.1
luar, harus diusahakan untuk mempertahankan
bangunan ini. Panjangnya kira-kira 2,5-3 cm. meatus
1.2 Batasan Masalah
akustikus eksternus pada anak lebih pendek dan lurus
Tujuan penulisan case report session ini adalah
sehingga membran timpani lebih mudah diperiksa
untuk mengetahui anatomi dan fisiologi telinga, serta
tanpa menggunakan speculum. Aurikula berfungsi
definisi, epidemiologi, etiologi, patogenesis, diagnosis,
untuk membantu mengarahkan suara ke dalam meatus
tatalaksana, komplikasi dan prognosis miringitis bulosa.
akustikus eksternus dan akhirnya menuju ke membran
1.3 Metode Penulisan timpani. Struktur yang begitu kompleks pada telinga
Penulisan case report session ini menggunakan luar berfungsi untuk menangkap suara.4,5,6,7
metode tinjauan kepustakaan yang merujuk pada Pada sepertiga bagian luar kulit liang telinga
berbagai literatur. terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan zat seperti
lilin yang disebut serumen (modifikasi kelenjar keringat)
1.4 Tujuan Penulisan dan juga terdapat rambut. Hanya bagian saluran yang
Tujuan penulisan case report session ini adalah memproduksi sedikit serumen yang memiliki rambut.
untuk mengetahui anatomi dan fisiologi telinga, serta Pada ujung saluran terdapat gendang telinga yang
definisi, epidemiologi, etiologi, patogenesis, diagnosis, meneruskan suara ke telinga dalam. Kelenjar keringat
tatalaksana,komplikasi dan prognosis miringitis bulosa. terdapat pada seluruh kulit liang telinga. Pada dua
pertiga bagian dalam hanya sedikit dijumpai kelenjar
1.5 Manfaat Peneltian serumen.5,6,7
Manfaat penulisan case report session ini adalah
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai • Membrana Timpani
miringitis bulosa. Membran timpani atau gendang telinga adalah
suatu bangunan berbentuk kerucut dengan puncaknya,
umbo, mengarah ke medial. Dari umbo kemuka bawah
tampak refleks cahaya (cone of light). Membran timpani

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Dokter Muda THT-KL Periode Oktober-November 2018 2
RSUP Dr. M. Djamil Padang

umumnya bulat. Penting untuk disadari bahwa bagian - Plika maleolaris anterior (lipatan muka)
dari rongga telinga tengah yaitu epitimpanum yang - Plika maleolaris posterior (lipatan belakang)
mengandung korpus maleus dan inkus, meluas
melampaui batas atas membran timpani dan bahwa Membran timpani terletak dalam saluran yang
ada bagian hipotimpanum yang meluas melampaui dibentuk oleh tulang dinamakan sulkus timpanikus.
batas bawah dari membran timpani. Membran timpani Akan tetapi bagian atas muka tidak terdapat sulkus ini
tersusun oleh suatu lapisan epidermis bagian luar, dan bagian ini disebut incisura timpanika (Rivini).
lapisan fibrosa di bagian tengah dimana tempat Gendang telinga atau membran timpani adalah
melekatnya tangkai maleus, dan lapisan mukosa selaput atau membran tipis yang memisahkan telinga
bagian dalam. Lapisan fibrosa tidak terdapat diatas luar dan telinga dalam. Ia berfungsi untuk
prosesus lateralis maleus dan ini menyebabkan bagian menghantarkan getaran suara dari udara menuju tulang
membran timpani yang disebut membran Shrapnell pendengaran di dalam telinga tengah. Kerusakan pada
menjadi lemas (flaksid).4,7,8 gendang telinga dapat menyebabkan tuli yang
Membran timpani dibentuk dari dinding lateral konduktif. Tuli konduktif adalah hilangnya pendengaran
kavum timpani dan memisahkan liang telinga luar dari karena tidak dapat tersampaikannya getaran suara.4,7,8
kavum timpani. Membrana ini panjang vertikal rata-rata Membran timpani terletak di telinga bagian
9-10 mm dan diameter antero-posterior kira-kira 8-9 tengah yang berfungsi mentransformasikan gelombang
mm, ketebalannya rata-rata 0,1 mm. Permukaan udara ke gelombang air. Membran timpani berperan
bagian luarnya berbentuk sedikit konkaf. Pinggir pada fisiologi pendengaran dimana getaran suara yang
membran ini menebal dan melekat pada sebuah alur ditangkap oleh daun telinga akan menggetarkan
yang terletak pada sebuah tulang berbentuk cincin tak membran timpani selanjutnya getaran akan diteruskan
sempurna, annulus timpani, yang hampir melingkari ke tulang-tulang pendengaran. Ketika terjadi perforasi
semua bagiannya dan menahan membran timpani agar pada membran telinga maka akan terjadi penurunan
tetap terfiksir pada tempatnya. Letak membran timpani rasio transformasi, yang normalnya adalah 22:1.1
tidak tegak lurus terhadap liang telinga akan tetapi
miring yang arahnya dari belakang luar kemuka dalam • Innervasi dan vaskularisasi
dan membuat sudut 45º dari dataran sagital dan Persarafan membran timpani terdiri dari 3
horizontal.1,7,8 nervus cranial yaitu n. trigeminus, n. glossopharingeus,
Secara anatomis membran timpani dibagi dalam dan n. vagus. Permukaan luar dari membran timpani
2 bagian, yaitu: dipersarafi oleh cabang n. aurikulo temporalis dari
1. Pars tensa, merupakan bagian terbesar dari nervus mandibula dan nervus vagus. Permukaan dalam
membran timpani suatu permukaan yang tegang dan dipersarafi oleh n. timpani cabang dari nervus
bergetar sekeliling menebal dan melekat pada annulus glossofaringeal. Aurikulotemporal cabang dari nervus
fibrosus pada sulkus timpanikus bagian tulang dari trigeminal dan aurikular cabang dari nervus vagus
tulang temporal. Membran timpani pars tensa (Nervus Arnold) mempersarafi bagian lateral dari
mempunyai tiga lapisan yaitu: membran timpani. Cabang dari nervus
- Lapisan epitel: berasal dari liang telinga glossopharingeus (Nervus Jacobson) memberikan
- Lapisan propria: yang letaknya antara stratum persarafan pada bagian medial dari membran timpani
kutaneum dan mukosum dan mesotimpanum. Adapun referensi lain menyatakan
- Lapisan mukosa: berasal dari kavum timpani bahwa setengah dari permukaan anterior lateral
Lamina propria terdiri dari dua lapisan anyaman dipersarafi oleh aurikulotemporal (V3), setengah dari
penyambung elastis yaitu, bagian dalam sirkuler dan permukaan posterior lateral dipersarafi oleh cabang
bagian luar radier aurikular dari nervus vagus (CN X), dan pada
2. Pars flasida (lemah) atau membran Shrapnell, permukaan medial dipersarafi oleh cabang timpani dari
letaknya dibagian atas muka dan lebih tipis dari pars CN IX (saraf Jacobson). 4,10
tensa, dan pars flasida dibatasi oleh 2 lipatan yaitu:
Dokter Muda THT-KL Periode Oktober-November 2018 3
RSUP Dr. M. Djamil Padang

Telinga tengah diperdarahi oleh 6 pembuluh menyebabkan serangan otitis media akut. Telah
darah, yang terdiri dari 2 pembuluh darah utama dan 4 diperkirakan adanya lesi bulosa mungkin hanya
pembuluh darah minor. 2 pembuluh darah utama terdiri manifestasi dari cidera mekanik membran timpani atau
dari:10 reaksi jaringan non-s[esifik untuk beberapa agen
i. Timpani anterior cabang dari arteri maxillaris infektif. Dalam beberapa kasus iritasi tahap awal otitis
menyuplai darah ke membran timpani media akut kausa bakteri, dilain kasus mungkin karena
ii. Stylomastoid cabang arteri aurikular posterior yang agen infeksi virus. Karelitz merasa bahwa faktanya
menyuplai telinga tengah dan mastoid air cells. dalam hampir semua kasus myringitis, infeksi saluran
Sedangkan 4 pembuluh darah minor terdiri dari: nafas atas yang ada, menunjukkan bahwa jalurnya
i. Cabang petrosus dari arteri meningeal tengah adalah melalui tuba eustachius, pertama menyebabkan
(sebagian besar berjalan pada saraf petrosal) radang telinga tengah dan kemudian secara sekunder
ii. Timpani superior cabang dari arteri meningeal menyebabkan myringitis bulosa.8
tengah yang melintas sepanjang kanal untuk Middle ear fluid (MEF) telah sering
otot tensor timpani ditemukan pada myringitis bulosa dan mungkin timbul
iii. Cabang arteri kanal pterygoideus (berjalan sebagai akibat dari pecahnya bulla ke telinga tengah
sepanjang tuba eustachius) atau bulla mungkin telah muncul secara sekunder
iv. Cabang timpani dari inertnal carotis. setelah radang telinga tengah. Pada tulang temporal
manusia otitis media akut telah ditunjukkan bahwa
B. Miringitis Bulosa membran timpani lebih tebal dibandingkan dengan
1. Definisi telinga normal. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh
Miringitis bulosa merupakan suatu miringitis akut pembengkakan lapisan jaringan subepitel dan
yang ditandai oleh adanya pembentukan bulla pada submukosa membran timpani. Selain itu, ada banyak
membran timpani.1 Adapun referensi lain menyebutkan kapiler dan infiltrasi sel inflamasi ke dalam lapisan
bahwa miringitis bulosa adalah bentuk perandangan jaringan subepitel dan submukosa. Studi histology pada
virus yang jarang dalam telinga yang menyertai myringitis bulosa kurang, tetapi dapat dibayangkan
selesma dan influenza. bahwa di awal penyakit reaksi inflamasi yang kuat
2. Etiologi diprakarsai oleh paparan pathogen yang menyebabkan
Etiologi dari miringitis bulosa akut telah ditemukan akumulasi cairan kotor pada membran timpani.8
lebih dari 7 dasawarsa. Chanock dan Rifkind 4. Manifestasi Klinis
melaporkan bahwa insiden tertinggi dari miringitis Myringitis bulosa dianggap sebagai penyakit self
bulosa disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae. limiting disease, kadang-kadang menjadi rumit oleh
Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Wetmore infeksi sekunder yang purulen. Namun komplikasi
dan Abramson, titer untuk Mycoplasma pneumoniae serius seperti meningoensefalitis telah dilaporkan
tidak ada perubahan pada stadium akut dan stadium dalam beberapa kasus yang langka. Karakteristik
penyembuhan, dan ditemukan beberapa virus pada gambaran klinis pasien yaitu tiba-tiba nengalami sakit
saluran pernapasan. Akut miringitis bulosa dapat juga telinga yang parah atau otalgia. Pada anak-anak
sebagai akibat dari infeksi seperti Streptococcus dengan gejala otitis media akut biasanya tidak spesifik,
pneumonia, atau infeksi virus seperti influenza, herpes karena mereka tidak dapat mengungkapkan gejala atau
zoster, dan lain-lain.1,8 asal usul rasa sakit. Dalam myringitis akut otalgia
3. Patofisiologi sifatnya berdenyut. Nyeri biasanya terletak di dalam
Suatu infeksi virus menyebabkan gangguan telinga, tetapi dapat menyebar ke ujung mastoid,
epitel pernapasan dan disfungsi tuba Eustachius, yang tengkuk, temporomandibula bersama wajah.1,8
menyebabkan tekanan negative di telinga tengah dan Pada kebanyakan pasien nyeri mereda dalam satu
akumulasi sekresi pada telinga tengah. Disfungsi tuba atau dua hari, namun beberapa keluhan biasanya
Eustachius memungkinkan mikroba pathogen untuk dirasakan selama tiga hari sampai empat hari. Rasa
masuk dari nasofaring ke telinga tengah dan sakit tidak sepenuhnya hilang setelah myringotomi atau
Dokter Muda THT-KL Periode Oktober-November 2018 4
RSUP Dr. M. Djamil Padang

setelah bulla pecah spontan. Membran timpani kembali - Terdapat tanda-tanda inflamasi pada membran
ke keadaan normalnya dalam dua atau tiga minggu. impani, seperti warna membran terlihat lebih
Otoskopi menunjukkan suatu membran timpani merah, serta tampak mengalami deformasi, dan
meradang dengan satu atau lebih bulla. Bulla ini penuh refleks cahaya memendek atau bahkan
dengan cairan bening, agak kuning atau menghilang sama sekali.
perdarahan.1,7,8 - Karakteristik dari miringitis bulosa adalah adanya
Beberapa bulla hampir tidak bisa dibedakan dan bulla pada membran timpani. Kita harus dapat
beberapa menempati sebagian besar membran membedakan antara bulla yang berasal dari
timpani. Bulla yang muncul paling sering pada sisi membran timpani dan bula yang berasal dari
posterior atau postero inferior membran timpani atau saluran telinga luar. Bulla ini dapat pecah dan
pada dinding kanalis posterior. Bulla ini tampaknya menimbulkan perdarahan pada membran timpani.
hanya melibatkan lapisan subepitel dari membran - Pada beberapa kasus dapat ditemukan nyeri ketika
timpani. Myringitis bulosa sering terdeteksi hanya pinna ditarik.
unilateral sedangkan di beberapa penelitian proporsi - Pneumatik otoskopi, dengan pemeriksaan ini kita
infeksi bilateral tersebut telah 11-33%. Jika bulla pecah dapat menentukan apakah miringitis bulosa sudah
maka debit serosanguineous durasi pendek muncul di menyebabkan perforasi.
saluran telinga, kecuali keadaannya menjadi rumit oleh Pemeriksaan lain:1
invasi bakteri saat discharge menjadi purulen. - Pada pemeriksaan kelenjar, terdapat limfadenopati
Peningkatan suhu tubuh biasanya terlihat dalam servikal posterior.
perjalanan awal myringitis tersebut. Bulla paling sering - Pada pemeriksaan pendengaran dapat ditemukan
menghilang dengan sendirinya. Dalam sebagian besar adanya penurunan pendengaran.
kasus bulla berlangsung tiga atau empat hari.8 - Tympanometri: pemeriksaan ini dilakukan untuk
menemukan bukti adanya cairan di belakang
5. Prinsip Diagnostik membran timpani. Sehingga kita dapat mengetahui
a. Anamnesis adanya otitis media yang menyertai miringitis
Secara umum, keluhan utama pasien yang bulosa.
mengalami miringitis adalah nyeri pada daerah - Tympanoparasintesis: pemeriksaan ini dilakukan
telinga yang onsetnya 2-3 hari terakhir sebab bulla untuk kultur dan identifikasi agen penyebab
terbentuk pada area yang kaya akan persarafan miringitis bulosa.
pada epitel terluar membran timpani. Keluhan pada
telinga dan gangguan pendengaran. Kemudian 6. Diagnosis Banding
dari anamnesis lebih lanjut, bisa kita dapatkan Diagnosis banding untuk miringitis hemoragik
riwayat demam serta kemungkinan riwayat trauma atau bulosa:4
pada saluran telinga akibat membersihkan telinga, - Otitis eksterna
atau pun akibat penetrasi benda asing. Kadang - Herpes zoster otikus ( Sindroma Ramsay-
juga pasien mengeluhkan adanya cairan yang Hunt)
keluar dari telinga. Adanya riwayat penyakit Sindrom Ramsay-Hunt ini harus dibedakan dari
saluran pernafasan dan gangguan telinga myringitis akut. Pada sindrom Ramsay-Hunt, ada
sebelumnya juga perlu ditanyakan.1 paralisis saraf perifer pada wajah, disertai dengan ruam
b. Pemerisaan Fisik vesikuler eritematosa di telinga (oticus zoster) atau di
Pemeriksaan yang penting untuk dalam mulut, dan lepuh terlihat dalam banyak kasus di
mendiagnosis miringitis bulosa adalah otoskopi. daerah antihelix, fossa dari antihelix dan atau lobulus.
Adapaun beberapa temuan yang bisa didapatkan Dalam beberapa kasus lepuhan juga terlihat di dalam
dari pemeriksaan otoskopi pada pasien miringitis liang telinga. Virus Varicella zoster adalah agent dari
1
antara lain: sindrom ini.12
Dokter Muda THT-KL Periode Oktober-November 2018 5
RSUP Dr. M. Djamil Padang

7. Penatalaksanaan nyeri dan memelihara kebersihan dan kekeringan


Prosedur penatalaksanaan miringitis1 telinga. Terapi konservatif ditujukan untuk mengurangi
- Pembersihan kanalis auditorius eksterna rasa nyeri. Analgetik, obat anti-inflamasi, antipruritics,
- Irigasi liang telinga untuk membuang debris antihistamin, dan antibiotik dapat diberikan. Dalam hal
(kontraindikasi bila status membran timpani komplikasi supuratif, membran timpani berlubang, atau
tidak diketahui) kecurigaan dari mastoiditis, dianjurkan konsultasi pada
- Timpanosintesis, yaitu pungsi kecil yang dibuat dokter ahli. Saran dari dokter ahli diperlukan untuk
di membran timpani dengan sebuah jarum untuk memilih pengobatan yang sesuai dan untuk
jalan masuk ke telinga tengah. Prosedur ini memastikan perawatan yang berhasil pada myringitis
dapat memungkinkan dilakukan kultur dan kronis disertai dengan perforasi membran timpani.
identifikasi penyebab inflamasi. Pengobatan khusus perforasi membran timpani
- Miringotomi, dimana pada otitis media akut meliputi:
miringotomi dan pembuangan cairan mencegah - Larutan alkohol yang mengandung asam salisilat
terjadinya pecahnya membran timpani setelah merangsang pertumbuhan epitel yang sangat berguna
“bulging”. Tindakan ini menyembuhkan gejala jika tingkat pertumbuhan epithelium berkurang. Namun,
lebih cepat, dan insisi sembuh dalam waktu ketika kontak dengan mukosa telinga tengah, alkohol
lebih cepat. bisa menyebabkan sakit telinga dan iritasi berlebihan
- Timpanostomi dengan insersi pipa ke telinga mukosa dengan meningkatnya sekresi lendir
tengah memungkinkan drainase. berikutnya.
- Larutan burowi dapat membantu menghilangkan
• Myringitomi atau insisi bulla peradangan pada mukosa pada telinga tengah, tetapi
Pada beberapa dekade terakhir, telah dapat menyebabkan maserasi dari epidermis dalam
direkomendasikan untuk dilakukan insisi bulla sebagai liang telinga.
terapi pilihan. Namun beberapa mengatakan bahwa
myringotomi dapat meningkatkan risiko infeksi Pemberian antibiotik:
sekunder pada telinga tengah. Miringotomi ialah Lini I
tindakan insisi pada pars tensa membran timpani agar - Amoksisilin
terjadi drainase sekret dari telinga tengah ke liang Dewasa = 3 x 500 mg/hari
telinga luar. Miringotomi ini merupakan indikasi untuk Bayi/anak = 50 mg/kgBB/hari
kasus otitis media supuratif akut dengan eksudasi pada - Eritromisin
timpani.4,13 Dosis dewa dan anak sama dengan dosis
Miringotomi merupakan tindakan pembedahan amoksisilin
kecil yang dilakukan dengan syarat tindakan ini harus - Cotrimoksazol
dilakukan secara a-vue (dilihat langsung), anak harus Dewasa = 2 x 2 tablet
tenang dan dapat dikuasai, sehingga membran timpani Anak = TM 40 dan SMZ 200 mg
dapat dilihat dengan baik. Lokasi miringotomi ialah di Suspensi 2 x 1 cth
kuadran posterior-inferior. Untuk tindakan ini haruslah Lini II
memakai lampu kepala yang mempunyai sinar cukup Bila ditengarai oleh kuman yang sudah
terang, memakai corong telinga yang sesuai dengan resisten (infeksi berulang)
besar liang telinga, dan pisau khusus (miringotom) yang - Kombinasikan amoksisilin dan asam klavulanat
digunakan berukuran kecil dan steril.4 dengan dosis:
Dewasa = 3 x 625 mg/hari
• Medikamentosa1,2,14,15 Bayi, anak = disesuaikan dengan BB dan usia
Prinsip pengobatan adalah meredakan nyeri dan - Sefalosporin II/III oral (cefuroksim, cefiksim,
mencegah terjadinya infeksi sekunder. Penanganan cefadroxyl, dsb)
miringitis bulosa terdiri dari pemberian analgetika untuk
Dokter Muda THT-KL Periode Oktober-November 2018 6
RSUP Dr. M. Djamil Padang

Antibiotik diberikan 7-10 hari. Pemberian yang


tidak adekuat dapat menyebabkan kekambuhan. Riwayat Penyakit Sekarang :
 Awalnya saat pasien bangun tidur, pasien
Pemberian kortikosteroid: merasakan telinga kirinya terasa penuh.
Prednison 40-60 mg/hari (single dose) diberikan Lalu pasien menghembuskan udara ke
pada pagi hari selama satu minggu kemudian dosis telinganya, setelah itu pasien merasa
diturunkan perlahan. nyeri pada telinga kirinya, pasien lalu
berobat ke RSUP Dr. M. Djamil Padang
Pemberian analgetik:  Penurunan pendengaran ada
Dengan pemberian asetaminofen dengan kodein.  Keluar cairan atau darah dari telinga tidak
Hasil yang baik didapat dari penggunaan larutan asetil ada
salisilat.  Riwayat keluar cairan atau darah dari
telinga tidak ada
8. Komplikasi  Riwayat kebiasaan mengorek telinga
Komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh miringitis dengan cotton bud ada
bulosa antara lain:1  Riwayat berenang sebelumnya tidak ada
- Adanya penurunan pendengaran (bisa tuli  Riwayat berpergian ke daerah dataran
konduktif dan sensorineural) tinggi atau naik pesawat tidak ada
- Perforasi membran timpani  Demam, batuk, dan pilek tidak ada
- Paralisis fasial  Riwayat trauma pada telinga tidak ada
- Vertigo 
- Proses supurativ yang berkelanjutan pada Pemeriksaan Fisik
struktur disekitarnya yang dapat mengakibatkan
coalescent mastoiditis, meningitis, abses, Status Generalisata
sigmoid sinus thrombosis. Keadaan Umum : sakit sedang
Kesadaran : composmentis cooperatif
9. Prognosis Tekanan darah : 120/70 mmHg
Dalam kebanyakan kasus, pasien dengan Frekuensi nadi : 99x/menit
miringitis memiliki prognosis yang menguntungkan Suhu : Afebris
apabila bulla di drainase segera oleh ahli THT.1 Pernapasan : 19x/menit
Anemis : Tidak ada
LAPORAN KASUS Ikterus : Tidak ada
Identitas Pasien
Nama : SJ Pemeriksaan Sistemik
Jenis Kelamin : Perempuan Kepala : Normocepal
No. RM : 00987953 Mata
Usia : 21 tahun  Konjungtiva: Tidak anemis,
 Sklera: tidak ikterik
Keluhan Utama : Thoraks : tidak diperiksa
Nyeri pada telinga kiri sejak 6 jam sebelum masuk Abdomen : idak diperiksa
Rumah Sakit Ekstremitas : akral hangat, udem (-)
Dokter Muda THT-KL Periode Oktober-November 2018 7
RSUP Dr. M. Djamil Padang

Status Lokalis THT


1. Telinga
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Kel congenital Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak Ada Tidak ada
Radang Tidak Ada Tidak ada
Daun telinga Kel. Metabolik Tidak ada Tidak ada
Nyeri Tarik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan tragus Tidak ada Tidak ada
Cukup lapang (N) Cukup lapang Cukup lapang
Sempit - -
Hiperemis Tidak ada Tidak ada
Dinding liang telinga
Edema Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Ada / Tidak Tidak ada Ada
Bau Tidak ada Tidak ada
Warna Tidak ada Kekuningan
Sekret/serumen
Jumlah Tidak ada Sedikit
Jenis Tidak Ada Padat
Membran timpani
Hiperemis, tampak bulosa di
Warna Putih
kuadran anteroinferior
Reflek cahaya Ada , arah jam 5 Memendek
Utuh
Bulging Tidak ada Tidak ada
Retraksi Tidak ada Tidak ada
Atrofi Tidak ada Tidak ada
Jumlah perforasi Tidak ada Tidak ada
Jenis - -
Perforasi
Kwadran - -
Pinggir - -
Tanda radang Tidak ada Tidak ada
Fistel Tidak ada Tidak ada
Mastoid Sikatrik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada
Rinne + +
Schwabach Laterasasi ke kiri
Tes garpu tala
Schwabach Sama dengan pemeriksa Sama dengan pemeriksa
Kesimpulan Normal Normal
Timpanometri Tidak dilakukan Tidak dilakukan

2. Hidung
Pemeriksaan Kelainan Dektra Sinistra
Hidung luar Deformitas Tidak Ada TidakAda
Dokter Muda THT-KL Periode Oktober-November 2018 8
RSUP Dr. M. Djamil Padang

Kelainan kongenital Tidak ada Tidak ada


Trauma Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Deformitas Tidak ada Tidak ada
Sinus Paranasal Nyeri Tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri Ketok Tidak ada Tidak ada

Rinoskopi Anterior

Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra


Vestibulum Vibrise Ada Ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Cukup lapang (N) - -
Cavum nasi Sempit + +
Lapang - -
Lokasi Tidak ada Tidak ada
Sekret Jenis Tidak ada Tidak ada
Jumlah Tidak ada Tidak ada
Bau Tidak ada Tidak ada
Konka inferior Ukuran Eutrofi Eutrofi
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Licin Licin
Edema - -
Konka media Ukuran Tidak Dapat dinilai Tidak Dapat dinilai
Warna Tidak Dapat dinilai Tidak Dapat dinilai
Permukaan Tidak Dapat dinilai Tidak Dapat dinilai
Edema Tidak Dapat dinilai Tidak Dapat dinilai
Cukup lurus/deviasi Cukup lurus Cukup lurus
Permukaan Licin Licin
Warna Merah muda Merah muda
Septum Spina Tidak ada Tidak ada
Krista Tidak ada Tidak ada
Abses Tidak ada Tidak ada
Perforasi Tidak ada Tidak ada
Lokasi - -
Bentuk - -
Ukuran - -
Permukaan - -
Massa Warna - -
Konsistensi - -
Mudah digoyang - -
Pengaruh - -
vasokonstriktor
Dokter Muda THT-KL Periode Oktober-November 2018 9
RSUP Dr. M. Djamil Padang

3. Rinoskopi Posterior
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Cukup lapang (N)
Koana Sempit
Lapang
Warna
Mukosa Edema
Jaringan granulasi
Ukuran
Warna
Konka superior
Permukaan
Edema Tidak dilakukan
Adenoid Ada/ tidak
Tertutup sekret
Muara tuba eustachius
Edema mukosa

Lokasi
Ukuran
Massa
Bentuk
Permukaan
Ada/ tidak
Post nasal drip
Jenis

4. Oral Cavity dan Orofaring

Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra


Trismus Tidak ada

Uvula Edema - -
Bifida
- -

Palatum mole + Arkus Simetris/tidak simetris Simetris


Faring Warna Merah muda Merah muda
Edema - -
Bercak/Eksudat - -
Dinding faring Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Licin Licin
Ukuran T1 T1
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Tenang Tenang
Muara kripti Tidak Melebar Tidak Melebar
Tonsil Detritus Tidak Ada Tidak Ada
Eksudat Tidak Ada Tidak Ada
Perlengketan dengan pilar Tidak ada Tidak ada
Dokter Muda THT-KL Periode Oktober-November 2018 10
RSUP Dr. M. Djamil Padang

Warna Merah muda Merah muda


Peritonsil Edema Tidak ada Tidak ada
Abses Tidak ada Tidak ada
Lokasi Tidak ada Tidak ada
Bentuk - -
Tumor Ukuran - -
Permukaan - -
Konsistensi - -
Gigi Karies/Radiks Tidak Ada Tidak Ada
Kesan -
Warna Merah muda
Bentuk Simetris
Lidah Deviasi Tidak ada
Massa Tidak ada

5. Laringiskopi Indirek
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Epiglotis Bentuk Tidak dilakukan
Warna
Edema
Pinggir rata/ tidak
Massa
Aritenoid Warna
Edema
Massa
Gerakan
Ventrikular band Warna
Edema
Massa
Plika vokalis Warna
Gerakan
Pinggir medial
Massa
Sinus piriformis Massa
Sekret
Valekulae Massa
Sekret (jenisnya)

Diagnosis :

Pemeriksaana Anjuran : Miringitis Bulosa Auricula Sinistra

 Audiometri Diagnosis tambahan:


 Tympanometry
-
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juni 2019
RSUP Dr. M. Djamil Padang 11
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Tatalaksana: usia.Polip nasi biasanya terjadi pada rentang usia 30


tahun sampai 60 tahun. Namun untuk polip koana
 Amoxiclav 3x1 tab
biasanya terjadi pada anak dan dewasa muda.
 Ibuprofen 3x400 mg Perempuan lebih banyak terkena penyakit ini
dibandingkan dengan laki-laki.Prevalensi polip koana
Prognosis
ini 4% - 6% dari semua polip.2
Quo ad vitam : bonam Pada pasien ditemukan riwayat batuk pilek
berulang.Selain berkaitan dengan mekanisme
Quo ad functionam : bonam
terjadinya rinitis, keadaan tersebut juga dapat
mendasari terjadinya polip hidung.Polip hidung
Quo ad sanationam : bonam
biasanya dapat terbentuk sebagai akibat reaksi
hipersensitif atau reaksi alergi pada mukosa hidung.
DISKUSI Polip berasal dari pembengkakan lapisan permukaan
Pasien perempuan berusia 17 tahun dirawat di mukosa hidung atau sinus, yang kemudian menonjol
bangsal RSAM Bukittinggi dengan keluhan utama dan turun ke dalam rongga hidung oleh gaya berat.
hidung tersumbat terutama pada lobang hidung kiri, Polip banyak mengandung cairan interseluler dan sel
Keluhan hidung tersumbat terdapat beberapa radang (neutrofil dan eosinofil) dan tidak mempunyai
kemungkinan yaitu terdapatnya masa pada kavum nasi, ujung saraf atau pembuluh darah.1Hal ini yang
bentuk anatomi hidung misalnya deviasi septum/ membuat massa yang tampak pada kavum nasi pasien
hipertrofi konka, rhinitis yang menyebabkan tersebut berkonsistensi lunak dan mudah digoyang.12
hipersekresi sekret dan edem pada konka dan banyak Pada pasien direncanakan pemeriksaan
penyebab lainnya. nasoendoskopi CT scan. Pemeriksaan ini dilakukan
Saat pasien datang dengan keluhan hidung untuk melihat kelainan pada sinus maupun kompleks
tersumbat, fungsi dari hidung adalah sebagai organ ostiomeatal. Selain itu, pemeriksaan ini juga berguna
pernapasan dan indra penghidu. Perlu dikonfirmasi untuk melihat polip yang terdapat pada hidung pasien. 1
apakah keluhannya sudah menggaungu fungsi Pada pasien akan direncanakan terapi bedah
tersebut. Pada pasien ini didapatkan informasi bahwa yaitu FESS. FESS bertujuan untuk mengangkat polip
Ia lebih sering bernapas menggunakan mulut dan yang merupakan penyebab dari sumbatan pada
sering terbangun ketika malam hari. Terlihat bahwa sinus.12
masalah hidung tersumbat ini sudah mengganggu
DAFTAR PUSTAKA
aktifitas harian pasien.
1. Schweinfurth J. Middle ear, tympanic
Keluhan lainnya yang disampaikan pasien membran, infections. [online]. 2009. [cited
adalah keluar ingus terus-menerus menerus sejak 3 2011 October 15]. Available from URL:
http://www.emedicine.com
tahun ini kental dengan warna putih sampai kehijauan,
2. Ballenger J.J. Bab 54: Peradangan akut
terasa ada dahak di belakang tenggorokan. Pasien juga telinga tengah dalam Buku Penyakit telinga,
mengeluhkan penurunan fungsi penciuman. hidung, tenggorok, kepala dan leher. Jilid dua.
Dari pemeriksaan rinoskopi anterior Edisi 13. Jakarta: Binarupa aksara. 1997.
hal.385.
ditemukan pada kavum nasi masa bewarna putih abu- 3. Isaacson J.E. & Vora N.M. Differential
abu, lonjong mudah digerakan yang mengisi meatus diagnosis and treatment of hearing loss.
media. Berdasarkan bentuk makroskopis dari masa [online]. 2003. [cited 2011 October 18].
Available from URL:
tersebut dapat diperkirakan bahwa itu adalah polip
http://www.aafp.org/afp/2003/0915/p1125.htm
nasal. Polip nasal dapat dibagi menjadi stadium 0-3, l
karena pada pasien sudah mengisi meatus media 4. M. Michael, et al. Penyakit telinga tengah dan
mastoid. Dalam: Adam GL, Boies LR et al.
sehigga itu sesuai dengan stadium 2.
BOIES, buku ajar penyakit tht. Edisi 6. Alih
Pasien adalah perempuan berumur 17 bahasa: wijaya C. Jakarta: EGC. 1997. hal.
tahun.Polip nasi dapat mengenai semua ras dan 30-1, 89.
frekuensinya meningkat sesuai dengan bertambahnya
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juni 2019
RSUP Dr. M. Djamil Padang 12
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

5. Djafaar, Z., Helmi, Ratna D. Kelainan Telinga


Tengah dalam buku ajar Ilmu kesehatan
telinga, hidung, tenggorok, kepala & leher.
Edisi keenam. Jakarta: FKUI. 2007. hal.64-77.
6. David A. Basic otolaryngology. Mc Grow-Hill
company. London. 2004. p.33.
7. Burton, M., et al. Disease of the ear, nose, and
throat. Fifteenth edition. Harcourt Brace and
company limited. 2000. p. 3-9, 29.
8. Rinaldo F. Acute supurative otitis media and
mastoiditis. In: Comprehensive otology.
Lippincot Williams and Wilkins. Philadelphia.
2000. p. 397-407.
9. Whittaker A. Tympanic membran. [online]
2011. [cited 2011 October 18]. Available from
URL:
http://www.instantanatomy.net/headneck/area
s/metympanicmembran.html
10. Dhingra, P.L. Anatomy of ear. In: Disease of
ear, nose and throat. Fourth edition. Elsevier.
New Delhi. 2007. p5, 9.
11. Hawke M. Bullous myringitis. [online] 2008.
[cited 2011 October 18]. Available from URL:
http://eac.hawkelibrary.com/bullous/89_Right.
html
12. Keeley M.G. Acute otitis media: 6 Steps to
improve diagnostic accuracy. [online] 2011.
[cited 2011 October 18]. Available From URL
http://www.pediatricsconsultant360.com/cont
ent/acute-otitis-media-6-steps-improve-
diagnostic-accuracy
13. Kotikosi, M. Acute myringitis in children less
than two years of age. Acta University
Tamperensis 991. Finland. 2004. p. 7, 15-20,
24-42.
14. Shambaugh G. Surgical conditions of the
tympanic membran. In: Chapter 8 operations
on the auricle, external meatus and tympanic
membran. In: Surgery of the ear. Second
edition. W.B saunders company. Philadelphia.
p.244.
15. Kerr A. Otitis externa haemorrhagica. In:
Scott-Brown’s otolaryngology. Sixth edition.
the queen’s university. Belfas. p.3/6/15.

Anda mungkin juga menyukai