Oleh:
Preseptor:
2023
Dokter Muda THT-KL Periode Agustus - September 2023 2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
perforasi membran timpani. Penatalaksanaan yang Telinga luar terdiri atas daun telinga (pinna) dan
tidak tepat dapat menyebabkan komplikasi yang terjadi liang telinga (meatus acusticus externus) hingga
karena sawar (barier) pertahanan telinga tengah membran timpani. Pinna terdiri dari tulang rawan elastin
dilewati, akibatnya infeksi dapat menjalar ke struktur dan kulit, serta mempunyai otot intrinsik dan ekstrinsik
disekitarnya, yang apabila mengarah ke dalam ke arah yang disarafi oleh nervus fasialis. meatus acusticus
tulang temporal, menyebabkan paresis nervus fasialis externus berbentuk huruf S, dengan rangka tulang
atau labirinitis. Bukan hanya itu saja, apabila infeksi ke rawan pada sepertiga bagian luar dan duapertiga
arah kranial menyebabkan abses ekstradural, bagian dalam terdiri dari tulang. Meatus acusticus
tromboflebitis sinus lateralis, meningitis dan abses externus ang telinga dilapisi oleh kulit dan sepertiga
2023
Dokter Muda THT-KL Periode Agustus - September 2023 3
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
2023
Dokter Muda THT-KL Periode Agustus - September 2023 4
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
2023
Dokter Muda THT-KL Periode Agustus - September 2023 5
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
2.4 Definisi dan Klasifikasi kondisi sosial ekonomi, kebersihan, dan nutrisi yang
Otitis media supuratif kronis (OMSK) adalah suatu buruk sering dikaitkan dengan perkembangan OMSK.
peradangan kronis pada telinga tengah dan mukosa Berdasarkan data pada tahun 2018, prevalensi OMSK
mastoid dengan membran timpani yang tidak intak di Indonesia mengenai sebesar 3,1% orang. Data lain
(perforasi) serta keluarnya cairan (otorrhea). Gejala menyebutkan bahwa di Jakarta prevalensi OMSK pada
utama OMSK berupa keluarnya cairan dari telinga dan tahun 2012 sebesar 3,4%. Menurut data RISKESDAS
gangguan pendengaran. Cairan yang keluar bisa terjadi tahun 2013, prevalensi gangguan pendengaran secara
10,11
terus-menerus atau hilang timbul. nasional adalah 2,6%, dengan prevalensi tertinggi di
Otitis media supuratif kronis terdiri dari dua jenis, provinsi NTT (3,6%) sedangkan terendah di provinsi
yaitu OMSK tipe aman (benigna) dan OMSK tipe Banten (1,6%).14,15,16,17
bahaya (maligna). Berdasarkan aktivitas sekret, OMSK 2.6 Etiologi dan Faktor Risiko
dibagi menjadi OMSK aktif dan OMSK tenang. Otitis a. Etiologi
media supuratif kronis aktif ialah OMSK dengan sekret OMSK umumnya diawali dengan otitis media
yang keluar dari kavum timpani secara aktif, sedangkan berulang pada anak, hanya sedikit yang dimulai setelah
OMSK tenang, keadaan kavum timpaninya terlihat dewasa. Faktor infeksi biasanya berasal dari
6
basah atau kering. peradangan nasofaring, mencapai telinga tengah
Proses peradangan pada OMSK tipe aman hanya melalui tuba eustakhius. Faktor-faktor yang
terjadi pada mukosa dan biasanya tidak mengenai menyebabkan otitis media supuratif menjadi kronik
tulang. Perforasi pada OMSK tipe aman terletak di 18
sangat majemuk, beberapa diantaranya:
sentral dengan tanpa kolesteatoma. Umumnya, OMSK
1. Gangguan fungsi tuba eustakhius yang kronik
tipe ini jarang menimbulkan komplikasi yang
akibat:
berbahaya. Otitis media supuratif maligna merupakan
a. Infeksi hidung dan tenggorok yang kronik
OMSK yang disertai dengan kolesteatoma.
atau berulang.
Perforasinya terletak di marginal atau atik. Sebagian
b. Obstruksi anatomik tuba eustakhius parsial
besar OMSK tipe ini dapat menimbulkan komplikasi
atau total.
yang berbahaya.6
2. Perforasi membrana timpani yang menetap.
2.5 Epidemiologi
3. Terjadinya metaplasia skuamosa atau perubahan
Otitis media supuratif kronis merupakan salah satu
patologis menetap pada telinga tengah.
penyakit yang sering ditemukan di negara-negara
4. Obstruksi menetap terhadap aerasi telinga tengah
berkembang dengan insidensi sekitar 65 – 330 juta
atau rongga mastoid.
orang di seluruh dunia menderita OMSK. Penyakit ini
5. Terdapat daerah-daerah dengan skuesterisasi
sering menyerang anak-anak dan terjadi setelah
atau osteomielitis persisten di mastoid.
terkena otitis media akut (OMA), sebuah penyakit
6. Faktor-faktor konstitusi dasar seperti alergi,
infeksi telinga tengah.12,13
kelemahan umum atau perubahan mekanisme
Menurut World Health Organization (WHO),
pertahanan tubuh.
sebanyak 65 – 330 juta orang memiliki keluhan berupa
Otitis media akut dimulai oleh adanya infeksi virus
keluarnya cairan dari liang telinga dengan 60% di
yang merusak mukosa siliar pada saluran nafas atas
antaranya mengalami gangguan pendengaran.
sehingga bakteri patogen masuk dari nasofaring ke
Negara-negara Pasifik memiliki prevalensi OMSK
telinga tengah melalui tuba eustachius dengan gerakan
tertinggi yaitu sekitar 43%, disusul oleh Asia Tenggara
mundur. Bakteri-bakteri ini memperoleh respon
7,8%, Afrika 4,2%, Amerika Selatan dan Tengah 3%,
inflamasi yang kuat dari mukosa telinga tengah sama
Mediterania Timur 1,4%, dan terakhir Eropa sekitar
seperti infiltrasi leukosit. Posisi tuba eustachius yang
0,4%.13
relatif horizontal pada anak juga meningkatkan
Sekitar 164 juta kasus gangguan pendengaran
kerentanan anak untuk terjadinya refluks sekresi dari
disebabkan oleh OMSK, 90% terjadi di negara
nasofaring ke telinga tengah.19
berkembang. Infeksi saluran napas atas yang berulang,
2023
Dokter Muda THT-KL Periode Agustus - September 2023 6
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
OMSK dapat dibedakan dengan OMA (Otitis Selain itu, terdapat faktor sosiodemografi yang
Media Akut) menurut jenis bakterinya. Pada OMA, menyebabkan seseorang menderita OMSK, di
19
bakteri yang ditemukan di telinga tengah adalah antaranya:
Streptococcus Pneumoniae, Staphylococcus Aureus, 1. Usia
Haemophilus Influenza dan Micrococcus Catarrhalis. Dua puncak insiden otitis media terjadi pada usia
Patogen ini mungkin berasal dari traktus respiratorius 6 bulan-2 tahun yaitu pada saat anak mulai
yang menginsuflasi dan nasofaring ke telinga tengah disapih dan mulai terekspos dengan kondisi
melalui tuba eustachius pada saat terjadi infeksi saluran lingkungan dan usia 4-5 tahun pada saat anak
pernapasan atas. Pada OMSK, bakteri yang ditemukan mulai masuk sekolah. Faktor usia juga
mungkin bakteri aerob yaitu Streptococcus Pyogenes, berpengaruh pada bentuk dan ukuran tuba
Proteus Mirabilis, Klebsiella sp. ataupun bakteri-bakteri eustachius.22
anaerob yaitu Bacterioides, Peptostreptococcus, 2. Jenis kelamin
Proprinibacterium. Bakteri ini sering ditemukan di kulit Penelitian yang dilakukan di Bangladesh
liang telinga, tetapi ini dapat menyebar jika terjadi menunjukkan bahwa anak perempuan lebih
trauma, peradangan, laserasi atau kelembapan tinggi. cenderung lebih banyak menderita OMSK jika
Bakteri ini masuk ke telinga melalui perforasi membran dibandingkan dengan laki-laki. Penelitian lain
20
telinga kronis. menunjukkan insiden lebih tinggi pada jenis
b. Faktor Risiko kelamin perempuan dengan alasan yang belum
Faktor-faktor risiko yang penting dalam OMSK diketahui.22
adalah alergi, riwayat infeksi saluran pernapasan atas 3. Suku
(ISPA), riwayat otitis media akut (OMA), mengorek Di Australia, etnis asli secara signifikan meningkat
telinga dengan alat yang terkontaminasi, adanya risikonya penyakit telinga tengah di pemukiman
kelainan dari craniofacial, seperti bibir sumbung, celah perkotaan, pedesaan, dan daerah terpencil. Hal
di palatum, down’s syndrome, cri du chat syndrome, ini juga terjadi untuk kelompok etnis lainnya,
atresia coana dan mikrosefal. Selain itu paparan asap termasuk penduduk asli Amerika, Suku Maori, dan
rokok dan rendahnya status sosial juga menjadi faktor Suku Inuit.22
risiko terjadinya OMSK. Faktor-faktor risiko yang lain 2.7 Patogenesis
belum dapat diidentifikasi dan harus melalui penelitian OMSK merupakan penyakit dengan multifaktorial
21
lebih lanjut dengan kajian yang teliti. yang merupakan interaksi antara mikroorganisme
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan (bakteri), lingkungan, faktor imun tubuh, faktor genetik
perforasi membran timpani menetap pada OMSK dan faktor anatomi. OMSK secara umum berawal dari
adalah infeksi menetap pada telinga tengah mastoid Otitis Media Akut yang tidak terdiagnosa secara tepat
yang mengakibatkan produksi sekret telinga purulent dan tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat.
berlanjut, obstruksi tuba eustachius yang mengurangi Selain itu, OMSK juga dapat terjadi akibat kegagalan
penutupan spontan pada perforasi, beberapa perforasi pemasangan pipa timpanostomi (gromet tube) pada
yang besar mengalami penutupan spontan melalui kasus otitis media efusi (OME).2 Secara umum OMSK
mekanisme migrasi epitel, pada pinggir perforasi dari dicetuskan oleh gangguan mekanisme ventilasi dan
epitel skuamous dapat mengalami pertumbuhan yang inflamasi pada mukosa telinga tengah. Gangguan
cepat diatas sisi medial dari membran timpani. Proses ventilasi sering disebabkan oleh adanya disfungsi tuba
ini juga mencegah penutupan spontan dari perforasi. eustachius. Gangguan ventilasi akan menyebabkan
Sedangkan beberapa faktor yang menyebabkan OMA terbentuknya tekanan negatif yang akan menyebabkan
menjadi OMSK adalah bisa karena terapi yang lambat terjadinya transudasi cairan dan edema pada mukosa
diberikan, terapi tidak adekuat, virulensi kuman yang telinga tengah. Beberapa hal yang memicu hal tersebut
tinggi, daya tahan tubuh pasien rendah dan hygiene adalah:1
yang buruk.6 a. Stenosis dari lumen tuba karena inflamasi
(misal karena ISPA). Udara pada telinga
2023
Dokter Muda THT-KL Periode Agustus - September 2023 7
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
tengah akan terabsorbsi dan menciptakan mengakibatkan komplikasi seperti kerusakan pada
tekanan negatif yang akan menganggu fungsi tulang pendengaran maupun struktur lain disekitarnya
tuba hingga infeksi intra-kranial.1
b. Tekanan negatif yang dicetus oleh perbedaan
tekanan udara mendadak seperti saat take off
atau landing pesawat.
c. Obstruksi secara langsung misal karena tumor
Inflamasi dapat disebabkan oleh faktor infeksi
maupun non infeksi. Beberapa penyebab inflamasi
adalah:1,4
a. Adenoiditis : adenoiditis kronik dapat menjadi
sumber patogen yang dapat menyebar ke
telinga tengah serta menyebabkan hiperplasia
adenoid yang menganggu pernapasan dan
fungsi tuba eustachius.
Gambar 2. Patogenesis OMSK1
b. Infeksi Mukosa telinga tengah : ISPA terutama
2.8 Diagnosis dan Diagnosis Banding
pada anak dapat dengan mudah menyebar ke a. Diagnosis
telinga tengah melalui tuba eustachius
1. Anamnesis
(tubogenic infection) karena tuba eustachius
Penyakit telinga kronis ini biasanya terjadi
yang pendek dan melebar. Jika membran
perlahan-lahan dan penderita seringkali datang
timpani perforasi maka bakteri yang terdapat
dengan gejala-gejala penyakit yang sudah
di liang telinga dapat masuk ke telinga tengah,
lengkap. Pasien dapat datang dengan
menyebabkan infeksi akut yang menyebabkan gangguan pendengaran atau tidak. Gejala yang
parahnya inflamasi kronis yang sudah ada.
paling sering dijumpai adalah keluarnya cairan
c. Inflamasi non infeksi : Allergi atau inflamasi
dari telinga disertai bau atau tidak.23
karena toxic atau refluk asam lambung dapat
2. Pemeriksaan Otoskopi
menyebabkan adenoiditis yang akan
Pemeriksaan otoskopi akan menunjukan
menyebabkan obstruksi hidung.
keadaan membrane timpani. Perforasi
Otitis media supuratif kronik pada tahap awalnya
membrane timpani dan letaknya dapat dilihat
yaitu infeksi akut yang berulang pada telinga tengah.
saat pemeriksaan otoskopi.23
Pada awalnya berupa iritasi dan radang pada mukosa
3. Pemeriksaan Audiologi
telinga tengah. Respon peradangan membentuk suatu Evaluasi audiometri dan pembuatan audiogram
edema pada mukosa. Peradangan yang berulang atau
nada murni untuk menilai hantaran tulang dan
berlanjut akan menimbulkan efek ulserasi pada mukosa
udara. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi
ataupun hancurnya lapisan-lapisan epitel setempat.5
tingkat penurunan pendengaran dan
Selama fase aktif, epitel mukosa mengalami menentukan gap udara dan tulang. Audiometri
perubahan menjadi mukosa sekretorik yang memiliki
tutur berguna untuk menilai “speech reception
sel goblet yang mengekskresi sekret mukoid atau
threshold” pada kasus dengan tujuan untuk
mukopurulen. Adanya infeksi aktif dan sekret persisten
memperbaiki pendengaran.23
yang berlangsung lama menyebabkan mukosa
4. Pemeriksaan Radiologi
mengalami proses pembentukan jaringan granulasi dan
Pemeriksaan radiografi daerah mastoid pada
atau polip. Jaringan patologis dapat menutup membran
penyakit telinga kronis memiliki nilai diagnostik
timpani, sehingga menghalangi drainase. Keadaan
yang terbatas bila dibandingkan dengan
seperti ini menyebabkan OMSK menjadi penyakit
manfaat otoskopi dan audiometri. Pemeriksaan
persisten.5 Proses peradangan yang terjadi membentuk radiologi biasanya memperlihatkan mastoid
suatu siklus, dimana proses yang terus-menerus akan
yang tampak sklerotik dibandingkan mastoid
2023
Dokter Muda THT-KL Periode Agustus - September 2023 8
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
yang satunya atau yang normal. Erosi tulang menggunakan air steril, asam asetat, normal
yang berada di daerah atik memberi kesan salin, hidrogen peroksida, maupun povidon
23
adanya kolesteatoma. iodin. Pastikan cairan irigasi sudah
5. Pemeriksaan Bakteriologi dihangatkan hingga setara dengan suhu
Walaupun perkembangan dari OMSK merupakan tubuh.
kelanjutan dari mulainya infeksi akut, bakteri yang Aural toilet tidak direkomendasikan sebagai
ditemukan pada sekret yang kronis berbeda dengan monoterapi pada OMSK karena efikasi yang rendah jika
yang ditemukan pada otitis media supuratif akut. digunakan tanpa antibiotik.
Bakteri yang sering dijumpai pada OMSK adalah 2. Terapi medikamentosa, diberikan untuk tipe
Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, jinak atau benigna
23
dan Proteus sp. a. Antibiotik topikal
b. Diagnosis Banding Tipe benigna stadium akhir diberikan antibiotika.
Terdapat beberapa kondisi yang dapat muncul Antibiotika oral adalah golongan ampisilin, amoksisilin,
dengan gambaran klinis mirip dengan OMSK. Otorrhea dan eritromisin. Antibiotika dapat juga diberikan dalam
adalah salah satu tanda paling sering ditemui dengan bentuk tetes telinga, tetapi perlu diperhatikan
usia yang paling sering muncul biasanya kurang dari bahayanya bila diberikan terlalu lama karena
lima tahun. Adanya benda asing di liang telinga (corpus mengakibatkan tuli saraf. Sebelum menggunakan tetes
alienum) perlu disingkirkan. Adanya bau busuk yang telinga terlebih dahulu harus dibersihkan dengan kapas
keluar dari telinga dapat membedakan otorrhea yang lidi, kertas tisu atau dengan menggunakan larutan
disebabkan oleh benda asing atau OMSK. Kondisi lain perhidrol (H2O2) 3%. Pemberian tetes telinga
yang dapat disalah artikan sebagai OMSK adalah sebaiknya jangan lebih dari 2 minggu. Hal lain yang
miringitis dan otitis eksterna (keduanya memilikitanda- tidak boleh dilupakan adalah mencari faktor-faktor
tanda otorrhea), namun dengan pemeriksaan fisik, penyebab kekambuhan (rinogen, eksogen) dan bila
diagnosis dapat ditegakkan. Kondisi lain yang juga perlu rujukan ke dokter spesialis. 3
harus disingkirkan adalah mastoiditis, abses, dan b. Kortikosteroid topikal
24
meningitis. Steroid tetes telinga sering digunakan sebagai
2.9 Tatalaksana kombinasi dengan antibiotik topikal untuk mendapatkan
Prinsip tatalaksana OMSK berdasarkan pedoman efek anti-inflamasi. Pertimbangkan untuk memberikan
WHO adalah mengeradikasi infeksi dan kolesteatoma, kombinasi steroid pada pasien dengan peradangan
serta menutup perforasi membran timpani. 3 pada liang telinga atau mukosa telinga tengah disertai
Penatalaksanaan yang bisa dilakukan pada pasien jaringan granulasi. Kombinasi yang sering digunakan
dengan Otitis Media Supuratif Kronik adalah: 3 yaitu tetes telinga siprofloksasin 0,3% dengan
1. Tatalaksana Non – Bedah deksametason 0,1%. Steroid topikal lainnya yang dapat
Aural Toilet digunakan sebagai kombinasi yaitu hidrokortison,
Prosedur aural toilet atau cuci telinga dilakukan fluocinolon, dan triamsinolon.3
untuk tetap menjaga telinga dalam kondisi bersih dan c. Antibiotik sistemik
kering. Antibiotik sistemik bisa saja kurang efektif
Prosedur cuci telinga ini diantaranya termasuk: dibandingkan terapi topikal karena faktor akses dimana
a. Suction sulitnya antibiotik sistemik untuk mencapai konsentrasi
b. Swab kapas efektif pada area telinga tengah. Dibandingkan
c. Menggunakan ujung suction kecil, forseps, antibiotik topikal, antibiotik sistemik kurang efektif untuk
ataupun kuret untuk mengangkat granula mengatasi otorea setelah 1-2 minggu terapi. Antibiotik
mukosa kecil oral merupakan pilihan lini kedua pada pasien OMSK,
d. Cuci telinga dengan larutan irigasi dan atau dimana dipertimbangkan untuk diberikan dalam kondisi
menggunakan swab kapas dapat dilakukan otorea persisten setelah 3 minggu diberikan
dirumah 4x/hari oleh pasien. rigasi dapat manajemen lini pertama dan atau terjadi komplikasi
2023
Dokter Muda THT-KL Periode Agustus - September 2023 9
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
intrakranial. Efikasinya dipengaruhi oleh bioavailibilitas, epitimpanum dan di dalam aditus antara epitimpanum
resistensi bakteri, adanya fibrosis pada telinga tengah, dengan antrum mastoid menghambat jalur aerasi
3
serta vaskularisasi mukosa. normal dan mengurangi oksigenasi dan vaskularisasi.
2. Miringoplasti atau timpanoplasi Pada saat yang sama hambatan tersebut juga berlaku
Pada stadium tenang (telinga dapat dipertahankan untuk antibiotik dan anti inflamasi untuk mencapai
kering selama 2 bulan, penderita dianjurkan untuk sumber infeksi. Lingkungan seperti ini menjadi
operasi miringoplasti (menutup perforasi membran lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan
timpani) atau timpanoplasi untuk mencegah agar tidak organisme anaerob dan proses destruksi tulang.26,27
terjadi infeksi berulang.3 Variasi anatomi juga penting dalam
3. Mastoidekstomi perkembangan komplikasi. Tuba eustachius tidak
Prinsip pengobatan OMSK tipe maligna adalah hanya berperan penting dalam patogenesis penyakit
operasi mastoidekstomi. Bertujuan untuk namun juga berpengaruh terhadap komplikasi. Edema
menghilangkan jaringan granulasi, nanah, polip, atau mukosa tuba merusak fungsi tuba dan menghambat
tulang-tulang yang nekrosis. Indikasi mastoidektomi resolusi infeksi. Faktor-faktor lain seperti integritas
yaitu pada kondisi OMSK rekuren, terdapat tulang di atas nervus fasialis atau dura mempengaruhi
kolesteatoma, dan adanya komplikasi yang akses infeksi ke struktur nervus dan ruang intrakranial.
mengancam nyawa seperti mastoiditis, petrositis, Keberadaan kolesteatom sering berkaitan dengan
abses subperiosteal, labirintitis, meningitis, abses destruksi tulang yang mengekspos dura atau nervus
3
ekstradural, abses subdural, atau abses otak. fasialis.26,27
4. Konseling dan edukasi25 Komplikasi pada OMSK berhubungan erat
a. Menjaga kebersihan telinga, telinga jangan dengan kombinasi dari destruksi tulang, jaringan
dikorek-korek, jangan sampai kemasukan air. granulasi dan kolesteatom.3,5,9 Bakteri dapat
b. Bila membersihkan telinga harus gunakan mencapai struktur yang terlibat terutama melalui jalur
peralatan yang bersih dan tidak tajam. langsung dari mastoid atau melalui vena dari mastoid
c. Menghilangkan rasa malu terhadap keluarga ke struktur di sekitarnya. Jalur langsung dapat
maupun lingkungannya. terbentuk akibat osteitis karena kolesteatom, tindakan
d. Tidak menganggap bahwa OMSK adalah bedah mastoid sebelumnya, fraktur tulang temporal,
penyakit bawaan, tetapi suatu infeksi yang dapat atau dehisen kongenital. 26,27
disembuhkan. Penyakit ini bila dibiarkan Cara penyebaran infeksi:
mengakibatkan komplikasi yang sangat
• Penyebaran hematogen
merugikan.
• Penyebaran melalui erosi tulang
e. Tidak boleh berenang
• Penyebaran melalui jalan yang sudah ada.
2.10 Komplikasi dan Prognosis
Perjalanan komplikasi infeksi telinga tengah ke
a. Komplikasi
intra kranial harus melewati 3 macam lintasan :28,29
Berbagai faktor mempengaruhi terjadinya
a. Dari rongga telinga tengah ke selaput otak
komplikasi pada OMSK. Sangat penting sekali untuk
Melalui jalan yang sudah ada, seperti garis fraktur
mengetahui anatomi dimana terjadinya infeksi, rute
tulang temporal, bagian tulang yang lemah atau
penyebaran dan karakteristik dari penyakit itu sendiri.
defek karena pembedahan, dapat memudahkan
Patogenesis primer terjadinya komplikasi adalah
masuknya infeksi.
interaksi antara mikroorganisme penyebab dengan
b. Menembus selaput otak.
host. Host akan berespon dengan membentuk edema
Dimulai begitu penyakit mencapai dura,
jaringan dan jaringan granulasi.26 Saat infeksi di telinga
menyebabkan meningitis. Dura sangat resisten
tengah dan mastoid tidak teratasi, edema mukosa terus
terhadap penyebaran infeksi, akan menebal,
berlangsung, eksudat meningkat, serta terjadi
hiperemi, dan lebih melekat ketulang. Jaringan
proliferasi kelenjer mukus. Edema mukosa di tempat
granulasi terbentuk pada dura yang terbuka dan
yang sempit antara mesotimpanum dengan
ruang subdura yang berdekatan.
2023
Dokter Muda THT-KL Periode Agustus - September 2023 10
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
2023
Dokter Muda THT-KL Periode Agustus - September 2023 11
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
vaksin Pneumococcus telah menunjukkan efek positif • Riwayat asma, alergi makanan, gatal-gatal
dalam mengurangi kejadian otitis media akut, yang tidak ada.
mengarah pada pengurangan kasus yang muncul • Riwayat diabetes melitus tidak ada.
dengan otitis media supuratif kronis.33 • Riwayat hipertensi tidak ada.
Riwayat Penyakit Keluarga :
3. LAPORAN KASUS
• Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan
Identitas Pasien
serupa dengan pasien
Nama : Ny. Sutarti
• Riwayat keluarga yang menderita alergi
Jenis Kelamin : Perempuan
makanan, asma, gatal-gatal tidak ada
Usia : 48 tahun
Riwayat Kebiasaan, Sosial, Ekonomi:
Alamat : Pinang Raya, Bengkulu Utara
• Pasien adalah seorang petani dengan aktifitas
Suku Bangsa : Jawa
sedang-berat.
• Pasien tidak merokok.
Anamnesis
Riwayat Pengobatan:
Seorang pasien perempuan berusia 48 tahun datang ke
• Berobat di Bengkulu → diberikan obat tetes
RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 22 Agustus
telinga, pasien tidak mengetahui obat tetes
2023, dengan:
yang diberikan
Keluhan Utama :
Pemeriksaan Fisik
Keluar cairan dari telinga kiri sejak 3 bulan yang lalu.
Status Generalisata
Riwayat Penyakit Sekarang:
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
• Keluar cairan dari telinga kiri sejak 3 bulan
Kesadaran : composmentis cooperatif
yang lalu. Hilang timbul. Cairan berwarna
Tekanan darah : 116/86 mmHg
bening bercampur sedikit darah. Cairan sedikit
Frekuensi nadi : 80x/menit
kental dan tidak berbau.
Suhu : 36,5
• Keluar cairan sudah berulang sejak 8 bulan
Pernapasan : 18x/menit
yang lalu. Cairan berwarna bening namun 3
Anemis : Tidak ada
bulan yang lalu bercampur sedikit darah.
Ikterus : Tidak ada
• Riwayat telinga terasa nyeri dan gatal ada
sejak 1 tahun yang lalu.
Pemeriksaan Sistemik
• Riwayat mengorek-ngorek telinga ada 1 tahun
Kepala : Normocepal
yang lalu.
Mata
• Riwayat telinga terasa penuh ada sejak 8
• Konjungtiva : tidak anemis
bulan yang lalu.
• Sklera : tidak ikterik
• Telinga terasa berdenyut ada sejak 8 bulan
Thoraks : dalam batas normal
yang lalu.
Abdomen : dalam batas normal
• Penurunan pendengaran ada sejak 8 bulan
Ekstremitas : akral hangat, udem (-), crt < 5s
yang lalu.
• Telinga berdenging tidak ada.
Status Lokalis THT-KL
• Demam tidak ada.
Telinga
• Batuk dan pilek tidak ada.
Pemerik- Kelainan Dextra Sinistra
• Pusing berputar tidak ada.
saan
• Wajah mencong tidak ada.
Daun Kelainan - -
• Sakit kepala tidak ada.
Telinga Kongenital
• Mual muntah tidak ada.
Trauma - -
• Kurang rasa pengecapan tidak ada. Radang - -
Riwayat Penyakit Dahulu :
Kelainan - -
2023
Dokter Muda THT-KL Periode Agustus - September 2023 12
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Tes Rinne + -
2023
Dokter Muda THT-KL Periode Agustus - September 2023 13
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
2023
Dokter Muda THT-KL Periode Agustus - September 2023 14
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
2023
Dokter Muda THT-KL Periode Agustus - September 2023 15
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
fase aktif maka dilakukan pemberian obat antibiotik 10. Monique V, Erwin L, Maroeska M, Eisabeth A, Anne
topikal yang dapat dikombinasikan dengan antibiotik G. Chronic Suppurative Otitis Media: A Review.
sistemik dan pencucian telinga secara periodik. Bila International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology.
otore berhenti maka bisa diperlakukan seperti OMSK 2006;70:1-2
tipe aman fase tenang, sedangkan bila otore menetap
11. Head K, Chong LY, Bhutta MF, Morris PS,
> 1 minggu perlu dilakukan pemeriksaan mikrobiologi
Vijayasekaran S, Burton MJ, et al. Topical antiseptics
sekret telinga untuk menentukan jenis antibiotik yang
for chronic suppurative otitis media. Cochrane
tepat. Bila otore masih terjadi > 2 bulan maka indikasi
Database Syst Rev. Jan, 2020.
untuk dilakukan operasi mastoidektomi dan/atau
timpanoplasti.1 Pasien direncakan untuk tindakan 12. Aboubakar A, Mahamat S, Yusra A. Prevalence
timpanoplasti. Timpanoplasti merupakan prosedur and Clinico-Bacteriological Aspects of Chronic
pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki Suppurative Otitis Media at the Renaissance University
membran timpani yang mengalami perforasi. Prosedur Hospital in N’Djamena, Chad. The Egyptian Journal of
ini juga bisa dilakukan guna memperbaiki tulangtulang Otolaryngology. 2023;39:72
pendengaran yang terletak dibelakang membran
13. Salem M, Ian M, Brian F, Bernard B. Prevalence of
timpani sehingga dapat memperbaiki fungsi
Chronic Suppurative Otitis Media (CSOM) and
pendengaran. Timpanoplasti dianjurkan ketika terdapat
Associated Hearing Impairment Among School-aged
perforasi membran timpani yang tidak bisa menutup
Children in Yemen. Oman Medical Journal.
sendiri.19
2015;30(5):358-365
DAFTAR PUSTAKA
14. Chronic suppurative otitis media: Burden of illness
1. Arsyad Efiati, Kelainan telinga tengah. Buku Ajar Ilmu and management options. World Health Organization.
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. 2014. Diunduh dari:
Ed 7. Jakarta: FK UI; 2020.p. 62-7 https://www.who.int/pbd/publications/Chronicsuppurati
veotitis_media.pdf. Accessed on 22 Agustus 2023.
2. World Health Organization. Deafness and Hearing
Loss. Switzerland. WHO; 2017. 15. Morris P. Chronic Supurative otitis media. BMJ Clin
Evid. 2012.
3. Menkes I. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
16. Kemenkes RI. 2013. Riset kesehatan dasar.
Tata Laksana Otitis Media Supuratif Kronik. Keputusan
Diunduh dari
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2018;Nomor
:http://www.depkes.go.id/resources/download/general/
HK.0:1-130
Hasil%20Riskesdas%202013.pdfAccessed on 22
4. Moore KL, Dalley AF, Agur AMR. Clinically oriented Agustus 2023.
anatomy. 7th ed. Taylor C, editor. Philadelphia: 17. Setiawan E, Meregawa M. Quality of Life Score
Lippincott Williams & Wilkins, Wolters Kluwer; 2014. p. Difference Based on Chronic Otitis Media Outcome
985–8. Test-15 (COMOT-15) Questionnaire on Chronic
Supurative Otitis Media Patients with and without
5. Adams, G.L., Boies, L.R., Hilger, P.A., (2013), Boies: Cholesteatoma at Sanglah General Hospital. European
Buku Ajar Penyakit THT Ed 6. EGC, Jakarta. Journal of Clinical Medicine. 2021;2(5)
6. Soepardi E. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga 18. Özcan N, Saat N, Yildirim Baylan M, Akpolat N,
Hidung Tenggorok Kepala Dan Leher. 7th ed. Badan
Atmaca S, Gül K. Three cases of Chronic Suppurative
Penerbit FKUI; 2017.
Otitis Media (CSOM) caused by Kerstersia gyiorum and
7. Bluestone, CD. Eustachian Tube: Structure,
a review of the literature. Infez Med. 2018 Dec
Function, Role in Otitis Media. University of Pittsburgh
School of Medicine; 2005. 01;26(4):364-368.
8. Dhingra P, Dhingra S. Disease of ear, nose, and 19.Chole RA, Nasun, R. 2009. Chronic Otitis
throat and head and neck surgery. 7th ed. New Delhi: Media with Cholesteatoma in Ballengers
Elsevier; 2018. p. 297–303. Otorhinolaryngology head and neck. Surgery
9. Ghada M. Ear Anatomy. Glab J Otolaryngol. BC Decker Inc. hal: 27- 217.
2017;4(1)
2023
Dokter Muda THT-KL Periode Agustus - September 2023 16
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
20. Sari, J. T. Y., Edward, Y. and Rosalinda, 31. Ahmed Z, Khan TZ, Rahim DU. Otogenic
complications of otitis media : experience at tertiary
R. (2018) ‘Otitis Media Supuratif Kronis care hospital. Pak J Surg. 2016;32(1):49– 53.
Tipe Kolesteatom dengan Komplikasi
32. Sharma N, Ashok A. Complications of Chronic
Meningitis dan Paresis Nervus Fasialis Suppurative Otitis Media and Their Management : A
Perifer’, Jurnal Kesehatan Andalas, 7, p. 88. Single Institution 12 Years Experience. Indian J
Otolaryngol Head Neck Surg. 2015;67(4):353–60.
doi: 10.25077/jka.v7i0.931.
33. Uddén F, Filipe M, Reimer Å, Paul M, Matuschek E,
21. Zhang Y, Min X, Jin Z, et al. 2014. Risk factors
Thegerström J, Hammerschmidt S, Pelkonen T,
for chronic and recurrent otitis media – A meta
Riesbeck K. Aerobic bacteria associated with chronic
Analysis. Plosone ; 1 : p. 1-7
suppurative otitis media in Angola. Infect Dis
22. Kong K, Coates HLC. 2009. History , Poverty. 2018 May 03;7(1):42.
definitions, risk factors and burden of otitis
media. MJA. Australia. 191(9). p S39-S43.
2023