OTOSKLEROSIS
Pembimbing:
dr. Mira Amaliah, Sp.THT-KL
Penyusun:
Sopaka Udakadharma
406182014
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan referat dengan
judul “Otosklerosis”. Adapun pembuatan tulisan ini bertujuan untuk pemenuhan
tugas Kepanitriaan Klinik di stase Ilmu Penyakit Telinga, Hidung dan
Tenggorokan, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, Jakarta. Penyusun
sangat bersyukur atas terselesaikannya tugas ini. Pada kesempatan ini penyusun
ingin berterima kasih kepada:
1. dr. Mira Amaliah, Sp.THT-KL selaku pembimbing Kepaniteraan Ilmu
Penyakit Telinga, Hidung, dan Tenggorokan FK-UNTAR.
2. Rekan-rekan anggota Kepaniteraan Ilmu Penyakit Telinga, Hidung, dan
Tenggorokan FK-UNTAR.
Penyusun menyadari bahwa referat ini masih memiliki banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun mohon maaf apabila
terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan referat ini dan mengharapkan
saran serta kritik yang membangun guna menambah ilmu dan pengetahuan
penyusun dalam ruang lingkup ilmu Telinga, Hidung dan Tenggorokan,
khususnya yang berhubungan dengan referat ini.
Penyusun juga berharap referat ini dapat memberi manfaat dan dapat
menambah wawasan keilmuan di bidang kedokteran khususnya dalam lingkup
ilmu Telinga, Hidung dan Tenggorokan serta dapat memacu minat baca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
2.1. Anatomy
Telinga terbagi menjadi telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga luar dan
telinga tengah terutama berkaitan dengan transfer suara ke telinga dalam,
yang berisi organ untuk keseimbangan serta pendengaran. Membran timpani
memisahkan telinga luar dengan telinga tengah. Tuba eustachius
menghubungkan telinga tengah dengan nasofaring.2
2.12. Prognosis
Dalam 90 persen kasus, hasilnya baik, 8 persen tidak ada perubahan dan 2
persen hasilnya buruk. Oleh karena itu, hanya satu telinga yang harus
dioperasi pada satu waktu karena kemungkinan kehilangan sensorineural,
betapapun kecilnya, masih ada.12
BAB III
KESIMPULAN