Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN

TEORI MOTIVASI GELLERMAN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan
Dosen pengampu Ns. Linda Wieke S. Kep.M.Kep.

Ani Juwita
NIM.185070209111027

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2019
TEORI MOTIVASI GELLERMAN

Gellerman saul wiliam merupakan ahli yang menggunakan latar belakang psikologi

sebagai konsultan manajemen bisnis dan penulis buku yang sering membahas masalah

mengelola karyawan secara efektif . Gellerman menerbitkan beberapa karya diantaranya

The management of Human Relations (1966), Ilmu perilaku dalam management (1974),

Memotivasi Kinerja Unggul (1994) dan Cara Mengelola mesin motivasi (2000).

Dalam sebuah organisasi motivasi merupakan hal yang penting, terutama

berkenaan dengan orang-orang yang ada didalamnya. Motivasi merupakan komponen

penting berkaitan erat dengan fungsi managemen. Dalam menjalanankan fungsi

managemen seorang pemimpin perlu mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh

anggotanya. Penemuhan kebutuhan setiap anggota berbeda-beda, hal inilah yang

menjadikan motivasi rumit namun penting dalam sebuah pekerjaan. Beberapa ahli termasuk

gellerman memaparkan teorinya dalam membahas motivasi.

Dalam teorinya Gellerman menjelaskan bahwa setiap orang memiliki kebutuhan-

kebutuhan dan apabila satu kebutuhan tidak terpenuhi, maka orang akan termotivasi untuk

memenuhinya. Gellerman mengemukakan bahwa tujuan akhir dalam motivasi adalah

merealisasi citra dirii (self concept) yakni hidup dalam cara yang sesuai dengan peranan

yang diinginkan, diperlakukan dengan cara yang sesuai kedudukan dan dihargai sesuai

tingkat kemampuan. Hal ini menunjukan bahwa aspek motivasi sangat penting bahwa

setiap orang umumnya memiliki kebutuhan untuk diperlakukan sebagai individu yang

berharga dan menjadi individu yang mampu dalam mencapainya.

Dalam konteks pekerjaan motivasi merupakan salah satu factor penting dalam

mendorong seorang karyawan untuk bekerja. Dalam hal ini motif berprestasi akan

mendorong pegawai untuk menghatasi tantangan atau rintangan dan memecahakan

masalah. Motivasi berprestasi akan dapat mendorong individu untuk berpacu dengan ukuran

keunggulan. Gellerman(1997) menyakatan bahwa orang yang mempunyai motivasi

berprestasi tinggi akan sangat senang kalau berhaasil memenangkan suatu persaingan,
berani menanggung segala resiko sebagai konsekuensi dari usahanya untuk mencapai

tujuan. Motivasi berprestasi akan menuntut individu berusaha lebih keras untuk mencapai

tujuan yang di inginkan. Jadi semakin kuat dorongan berprestasi, semakin besarlah

kemungkinan untuk menuntut dirinya berusaha lebih keras lagi untuk mencapai tujuan yang

ditetapkan. Orang yang memiliki motivasi yang tinggi menutut Gellerman (1984) ditandai

dengan:

a. Lebih senang mencari resiko suatu peluang untuk sesuatu yang berharga disuatu

bidang dimana sukses itu sulit dicapai

Individu menuntut dirinya melakukan pekerjaan dengan hasil yang lebih baik

dan berusaha lebih keras terutama dalam situasi gawat. Individu berusaha

memenangkan persaingan yang berat dengan jerih payahnya dan mencapai standar

yang ditentukan. Individu melibatkan dirinya dalam tugasnya, mereka sukar sekali

berhenti memikirkan tugas itu sampai tugas tersebut selesai.

b. Lebih menyukai aktifitas yang memberikan umpan balik yang cepat dan tepat.

Individu dengan motivasi berprestasi tinggi tidak akan memaafkan diri sendiri

apabila mereka tidak dapat menyelesaikan tugas yang ia mulai. Individu ini akan

lebih senang diberi tahu secara tepat apa yang benar dan apa yang salah

sehubungan dengan cara kerja mereka. Mereka akan bekerja keras, apabila mereka

mendapatkan pujian akan hasil pekerjaannya. Jika pekerjaanya membutuhkan

bantuan, mereka akan memilih orang-orang yang terbukti ahli untuk dapat

membantunya. Mereka senang membandingkan prestasi diri sendiri dengan prestasi

orang lain.
Menurut Gellerman (1963) orang yang memiliki motivasi tinggi memiliki ciri-ciri :

a. Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru dan kreatif

b. Mencari feedback tentang perbuatanya

c. Memilih resiko dalam pekerjaanya

d. Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatanya


DAFTAR PUSTAKA

Gellerman, saul w. 1997 Motivation and Productivity. Bombay: D.B TaraporevalaSons.

Gellerman.1984. Motivasi dan Produktivitas Seri Manajemen No 9. Pustaka binaman


Pressindo:Jakarta.

Pramesti, maya wulan. 2006.Pengertian proses dan arti penting dalam organisasi . diakses
dihalaman https://media.neliti.com

Sasmita, Sri. 2013. Pengaruh Kepemimpinan Situasional dan Motivasi Berprestasi


terhadap kinerja guru SMPN 2 Temblahan. Diakses dihalaman http://repository.ut.ac.id

Anda mungkin juga menyukai