Anda di halaman 1dari 10

1

MODUL KE-1
Materi Kuliah : Penggabungan Usaha (BusinessCombination)
Referensi : Advanced Accounting, Beams et.al.,8 Ed :Ch.1
Dosen : M. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA

PENGGABUNGAN USAHA (BUSINESS COMBINATION)


(BAGIAN PERTAMA)
A. PENGERTIAN & SIFAT PENGGABUNGAN USAHA
 Penggabungan usaha menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 22 adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah
menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan
(uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva
dan operasi perusahaan lainnya.
 Penggabungan usaha dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya
didasarkan atas pertimbangan hukum (aspek legal), perpajakan atau alasan
lainnya.
 Penggabungan usaha dapat berupa :
1. Pembelian saham suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau
pembelian aktiva neto (net asset) suatu perusahaan oleh perusahaan
lain.
 Melalui penerbitan saham atau dengan penyerahan kas,
aktiva setara kas atau aktiva lainnya.
 Transaksi penggabungan dapat terjadi antar pemegang perusahaan
yang bergabung atau antara perusahaan dengan pemegang
saham perusahaan lain.
2. Pembentukan badan usaha baru (new enterprise) untuk :
 Mengendalikan perusahaan yang bergabung.
 Pengalihan aktiva neto dari satu atau lebih badan usaha yang
bergabung kepada badan usaha lainnya.
 Pembubaran satu atau lebih badan usaha yang bergabung.
 Jenis-jenis penggabungan usaha :
1. Akuisisi (Acquisition) : suatu penggabungan usaha dimana salah satu
perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva
neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree), dengan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB M. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA


AKUTANSI KEUANGAN LANJUT 2
2

memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban (liabilities) atau


mengeluarkan saham.
2. Penyatuan kepentingan (Uniting of interest) : suatu penggabungan usaha
dimana para pemegang saham perusahaan yang bergabung bersama-
sama menyatukan kendali atas seluruh aktiva neto dan operasi
perusahaan yang bergabung tersebut, selanjutnya memikul bersama
segala risiko dan manfaat yang melekat pada entitas gabungan, sehingga
tidak ada pihak yang dapat diidentifikasi sebagai acquirer.

B. BENTUK PENGGABUNGAN USAHA


1. Ditinjau dari bentuk (struktur) penggabungan usaha dapat dibedakan 3 hal
yaitu :
 Penggabungan Horisontal.
 Penggabungan Vertikal.
 Penggabungan Konglomerat.

PERBEDAAN ANTARA HORIZONTAL, VERTICAL & CONGLOMERATION

NO URAIAN HORIZONTAL VERTICAL MERGER CONGLOMERATION


MERGER (PENGGABUNGAN (PENGGABUNGAN
(PENGGABUNGAN VERTIKAL) KONGLOMERAT)
HORISONTAL)
1 Definisi Penggabungan Penggabungan Merupakan kombinasi
perusahaan yang perusahaan yang dari penggabungan
sejenis menjadi satu sebelumnya keduanya horisontal dan vertikal.
yang lebih besar. mempunyai hubungan
saling menguntungkan.

2 Perusahaan  Mempunyai  Mempunya  Tid


yang usaha sejenis / i kegiatan yang ak mempunyai
bergabung sama berbeda, tetapi saling hubungan usaha
(SameIndustry). berhubungan (Unrelated Industry).
 Menghaslkan (Related Industry)
barang / jasa yang  Pemasok -
sifatnya substitusi. Pelanggan
 Sebelum (Supplier -
bergabung saling Customer ).
bersaingan  Hulu – Hilir.
(kompetitor)
3 Tujuan /   Resiko  Pe
Keuntungan Menghilangkan terjadinya kesulitan rluasan (ekspansi)
terjadinya dalam memperoleh usaha.
persaingan. bahan baku  Me
 berkurang (bahan ningkatnya pangsa
Meningkatkan daya baku terjamin pasar, karena
saing. kuantitas, kualitas jumlah konsumen

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB M. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA


AKUTANSI KEUANGAN LANJUT 2
3

 dan waktu atau menjadi lebih


Menurunkan biaya QQD banyak.
produksi per (Quantity,Quality &  Un
satuan (efisiensi Delivery), sehingga tuk perusahaan
usaha meningkat) , kontinuitas usaha yang kesulitan dana
karena : juga terjamin. (modal) dapat
 Dapat  Mutu memperoleh dana
memperoleh produksi menjadi dari perusahaan lain
bahan baku lebih baik. yang kelebihan dana
dengan harga  Biaya dalam satu group,
lebih murah. produksi per satuan sehingga dapat
 Berproduksi turun, karena proses diperoleh dana
pada skala yang produksi terintegrasi. murah.
lebih besar.  Pembayara  Un
 Perpaduan n PPN ditunda. tuk mengendalikan
pengalaman (control) :
masing-masing  Complimentary
perusahaan product.
yang baik  Efficiency in
(sinergi). supporting services.
4 Contoh  Bergab  Perusahaa  Ind
ungnya antar n Pemintalan dengan ustri Otomotif
Perusahaan Perusahaan dengan Perbankan.
Perbankan. Pertenunan.
 Bergab  Perusahaa
ungnya antar n Tambang Minyak
Perusahaan dengan Perusahaan
Otomotif. Penyulingan Minyak.

2. Ditinjau dari aspek legal (hukum) penggabungan usaha dibedakan 3 hal :


 Penggabungan Usaha (Merger).
 Konsolidasi (Acquisition)
 Afiliasi (Stock Acquisition).

PERBEDAAN ANTARA MERGER, ACQUISITION & STOCK ACQUISITION

NO URAIAN MERGER ACQUISITION STOCK ACQUISITION


1 Istilah Lain  Penggabungan  Konsolid  Hubun
usaha asi gan Afiliasi

2 Pengertian  Penggabungan  Semua  Masin


badan usaha, perusahaan yng g-masing perusahaan
salah satu diantara melakukan masih tetap hidup
perusahaan yang pengabungan (eksis) dan tetap
bergabung akan badan usaha menjalankan kegiatan
hidup terus menyerahkan operasional, akan tetapi
(surviving semua Aktiva salah satu perusahaan
company) dan Bersihnya (Net akan menguasai
mengambil alih Asset) kepada perusahaan yang lain.
semua Aktiva & perusahaan yang

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB M. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA


AKUTANSI KEUANGAN LANJUT 2
4

Hutang baru dibentuk.


perusahaan yang
lain.

3 Alternatif  PT. A + PT. B =  PT. A +  PT. A +


(contoh) PT. A PT. B = PT. AB PT. B = PT. A own PT. B.
 PT. A + PT. B =
PT. B  PT. A +  PT. A +
 PT. A + PT. B = PT. B + PT. C = PT. B = PT. B own PT.
PT. X PT. ABC A.

C. KONSEP AKUNTANSI PENGGABUNGAN USAHA

Ditinjau dari teknik (metode) akuntansi penggabungan usaha, terdapat 2 (dua0


metode yaitu :
1. Metode Penyatuan kepemilikan (Pooling of Interest Method).
 Memandang penggabungan usaha sebagai penyatuan kepemilikan
antara dua atau lebih perusahaan.
 Pemilik perusahaan yang bergabung tidak mengalami perubahan.
 Aktiva & kewajiban (Assets & liabilities) perusahaan yang bergabung
menjadi satu.
 Neraca gabungan dari perusahaan yang bergabung disatukan dengan
cara menambahkan masing-masing aktiva (assets), kewajiban
(Liabilities) serta Laba ditahan (Retained Earning)
2. Metode pembelian (Purchase Method).
 Memandang penggabungan usahasebagai pembelian
perusahaan, seperti pembelian aktiva atau sekelompok aktiva.
 Seluruh aktiva & kewajiban perusahaan yang dibeli harus
dicatat berdasarkan nilai wajarnya (Fair Value).
 Nilai wajar : suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar
pertukaran aktiva atau penyelesaian kewajiban.

D. APLIKASI METODE PENYATUAN KEPEMILIKAN.

1. Prosedur akuntansi :

 Semua aktiva & kewajiban milik perusahaan yang bergabung


dinilai pada Nilai Buku (Book Value) saat diadakan penggabungan.
 Besarnya nilai investasi pada perusahaan yang digabung
sebesar jumlah modal perusahaan yang digabung.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB M. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA


AKUTANSI KEUANGAN LANJUT 2
5

 Modal : Modal saham, agio saham & laba yang


ditahan (Retained Earning).
 Modal = Aktiva Bersih (Net assets).
 Modal = Total Aktiva – Total Kewajiban.
(dari perusahaan yang bergabung).
 Bila terjadi selisih antara jumlah yang dibukukan sebagai modal
saham yang diterbitkan ditambah kompensasi pembelian lainnya
dalam bentuk kas atau aktiva lainnya dengan jumlah aktiva bersih
(JAB) yang diperoleh, harus diadakan penyesuaian (adjustment)
terhadap modal perusahaan yang akan digabung.
 Laporan keuangan gabungan = Penjumlahan dari laporan keuangan
milik perusahaan-perusahaan yang bergabung.
2. Penentuan Jumlah Modal Saham (JMS) & pembagian modal saham.
a. Terdapat 3 metode : Kontribusi Aktiva Bersih, Kontribusi Laba &
Gabungan Kontribusi Aktiva Bersih dan Laba.

PENENTUAN JUMLAH MODAL SAHAM & PEMBAGIAN MODAL SAHAM

KONTRIBUSI AKTIVA KONTRIBUSI LABA GABUNGAN KONTRIBUSI


BERSIH AKTIVA BERSIH & LABA
 Jumlah modal saham  Jumlah modal yang akan  Tujuan : untuk
yang diterbitkan = diterbitkan ditentukan dengan menghilangkan terjadinya
jumlah aktiva bersih. cara mengkapitalisasikan laba ketidakadilan dalam
 Masing-masing masing-masing perusahaan pembagian laba /
perusahaan menerima dengan tingkat kapitalisasi pembagian kas.
bagian secara tertentu yang merupakan
proporsional dengan tingkat laba normal.  PROSEDUR :
kontribusi aktiva bersih.  Apabila tingkat laba
 Cocok dipakai, apabila normal tersebut = tingkat laba  Menentukan kontribusi
tingkat keuntungan rata-rata dari perusahaan laba masing-masing
perusahaan relatif sama. yang bergabung maka hasil perusahaan.
 Apabila tingkat kapitalisasi = jumlah aktiva
keuntungan berbeda, bersih.  Menentukan tingkat
penggunaan dasar  Apabila tingkat laba kapitalisasi.
aktiva bersih tersebut normal < tingkat laba rata-
akan menimbulkan rata, maka hasil kapitalisasi >  Menghitung jumlah
ketidakadilan dalam jumlah aktiva bersih modal saham (JMS)
pembagian laba, (kelebihannya = goodwill). secara keseluruhan.
sebagai berikut :  Apabila tingkat
keuntungan (laba) masing-
 Perusahaan yang masing perusahaan sama,
tingkat labanya tidak akan menimbulkan
diatas / melebihi laba ketidakadilan, namun apabila
rata-rata akan tingkat laba berbeda, akan
dirugikan. menimbulkan ketidakadilan
 Perusahaan yang

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB M. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA


AKUTANSI KEUANGAN LANJUT 2
6

tingkat labanya dalam pembagian kas.


dibawah tingkat laba
rata-rata akan  PROSEDUR :
diuntungkan.  Menentukan kontribusi
laba masing-masing
perusahaan.
 Menentukan tingkat
kapitalisasi yang dipakai
(sebaiknya tidak memakai
tingkat laba terendah dari
perusahaan yang
bergabung).
 Menghitung jumlah modal
saham (JMS) :
JMS = Jumlah kontribusi laba
Tingkat kapitalisasi yang
ditentukan.

b. Contoh soal :

Data keuangan PT. A, PT. B dan PT. C pada akhir tahun 2002 sebelum dilakukan
penggabungan usaha sebagai berikut.

(Angka Rp. Juta)


URAIAN PT. A PT. B PT. C PT. ABC
AKTIVA 200 500 700 1.400
HUTANG 100 100 200 400
MODAL (AKTIVA BERSIH) 100 400 500 1.000
KONTRIBUSI RELATIF
AKTIVA BERSIH 10% 40% 50% 100%

LABA 50 100 150 300

TINGKAT LABA 50% 25% 30% 30%

KONTRIBUSI LABA 16,67% 13,33% 50% 100%


(RELATIF)

Diminta :
1. Hitung pembagian jumlah sahamnya untuk masing-masing
perusahaan (PT. A, PT. B dan PT.C) dengan menggunakan metode kontribusi
aktiva bersih, apabila PT. ABC akan menerbitkan jumlah modal saham
sebesar Rp. 1 milyar.
2. Buat Neraca Awal PT. ABC per 1 Januari 2003 dan jurnal yang
diperlukan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB M. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA


AKUTANSI KEUANGAN LANJUT 2
7

3. Bandingkan pembagian laba setelah dilakukan penggabungan usaha


dengan tidak dilakukan penggabungan usaha untuk masing-masing
perusahaan (PT. A, PT. B dan PT.C).

Jawaban :
Angka Rp. Juta
URAIAN PT. A PT. B PT. C PT. ABC
AKTIVA 200 500 700 1.400
HUTANG 100 100 200 400
MODAL (AKTIVA BERSIH) 100 400 500 1.000
KONTRIBUSI RELATIF
AKTIVA BERSIH 10% 40% 50% 100%

LABA 50 100 150 300

TINGKAT LABA 50% 25% 30% 30%

KONTRIBUSI LABA 16,67% 13,33% 50% 100%


(RELATIF)

1. PT. ABC menerbitkan modal saham Rp. 1 milyar, maka


pembagiannya sbb :

PT. A: 10% X Rp. 1 milyar = Rp. 100 juta


PT. B : 40% X Rp. 1 milyar = Rp. 400 juta
PT. C : 50% X Rp. 1 milyar = Rp. 500 juta

2. PT. ABC mencatat :


Aktiva Rp. 1.400.000.000,-
Hutang Rp. 400.000.000,-
Modal Saham Rp. 1.000.000.000,-

NERACA AWAL :

Aktiva Rp. 1.400.000.000,-


Jumlah Aktiva Rp. 1.400.000.000,-
Hutang Rp. 400.000.000,-
Modal saham Rp. 1.000.000.000,-
Jumlah Passiva Rp. 1.400.000.000,-

3. PEMBAGIAN LABA (SETELAH PENGGABUNGAN USAHA) :


PT. A : 10% X 300 Juta = Rp. 30 juta
PT. B : 40% X 300 Juta = Rp. 120 juta
PT. C : 50% X 300 Juta = Rp. 150 juta
APABILA TIDAK DILAKUKAN PENGGABUNGAN USAHA :
PT. A : = Rp. 50 juta

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB M. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA


AKUTANSI KEUANGAN LANJUT 2
8

PT. B : = Rp. 100 juta


PT. C : = Rp. 150 juta
Jika dibandingkan sebagai berikut :
URAIAN PT. A PT. B PT. C TOTAL
SEBELUM
PENGGABUNGAN 50 100 150 300
SETELAH
PENGGABUNGAN 30 120 150 300
SELISIH (20) 20 0 0
PT. A DIRUGIKAN RP. 20 JUTA.
PT. B DIUNTUNGKAN RP. 20 JUTA

3. Contoh soal Metode Penyatuan Kepemilian (Pooling of Interest)

PT. A dan PT. B adalah dua perusahaan yang akan melakukan penggabungan
usaha. Posisi milik kedua perusahaan tersebut sebelum melakukan penggabungan
usaha per 31 Desember 2005 sbb :

Angka dalam jutaan


URAIAN PT. A PT.B
ASSET
Kas 25.000 15.000
Piutang 35.000 25.000
Persediaan 40.000 40.000
Aktiva Tetap 80.000 60.000
Aktiva Lain-Lain 20.000 10.000
TOTAL AKTIVA 200.000 150.000
Liabilities & Stockholder’ s Equity :
Hutang Dagang 15.000 20.000
Hutang Bank 25.000 30.000
Total Hutang 40.000 50.000
Stockholder’ s Equity :
Modal saham 100.000 50.000
Agio Saham 10.000 20.000
Retained Earning 50.000 30.000
160.000 100.000
TOTAL LIABILITIES & STOCKHOLDER’ S 200.000 150.000
EQUITY

PT. A akan mengganti aktiva bersih PT. B dengan mengeluarkan 5.000 lembar
saham, PT. A akan menyerahkan 5.000 lembar saham tsb kepada PT. B.
1. Jurnal yang harus dibuat oleh PT. A pada saat pengeluaran saham tsb :
Investasi pada PT. B Rp. 100 milyar
Modal saham Rp. 50 milyar
Agio saham Rp. 20 milyar
Retained earning Rp. 30 milyar
( Jurnal untuk mencatat pengeluaran 5.000 lembar saham nominal @ Rp
10.000 kepada PT.B).

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB M. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA


AKUTANSI KEUANGAN LANJUT 2
9

Akibat adanya jurnal tersebut, jumlah modal PT. A akan berubah menjadi sebagai
berikut:
Sebelum Penggabungan Sesudah Penggabungan
Modal saham ( nominal 10.000 ) Rp. 100 milyar RP.150 milyar
Agio saham Rp. 10 milyar Rp. 30 milyar
Laba yang ditahan Rp. 50 milyar Rp. 80 milyar
Jumlah Rp. 160 milyar Rp. 260 milyar

2. Setelah penyerahan saham kepada PT. B, PT.A kemudian membuat jurnal


pemindahan/penerimaan Ak tiva dan Hutang dari PT.B sebagai berikut:
Kas Rp. 15 milyar
Piutang Rp. 25 milyar
Persediaan Rp. 40 milyar
Aktiva tetap Rp. 60 milyar
Aktiva lain lain Rp. 10 milyar
Hutang Dagang Rp. 20 milyar
Hutang Bank Rp. 30 milyar
Investasi pada PT. B Rp. 100 milyar

PT. B akan membuat jurnal penutupan (closing entries) perkiraan (account)


pembukuannya karena Asset, Liabilities & Stockholder’s Equity sudah diambil
alih oleh PT. A, dengan jurnal sbb. :

Hutang Dagang Rp. 20 milyar


Hutang Bank Rp. 30 milyar
Modal saham Rp. 50 milyar
Agio saham Rp. 20 milyar
Retained earning Rp. 30 milyar
Kas Rp. 15 milyar
Piutang Rp. 25 milyar
Persediaan Rp. 40 milyar
Aktiva tetap Rp. 60 milyar
Aktiva lain lain Rp. 10 milyar

3. Membuat Neraca Gabungan PT. A & PT. B dengan cara menjumlahkan


masing-masing account (perkiraan), dalam hal ini PT. B tidak membuat
pembukuan lagi, karena diambil alih aktiva dan kewajibannya (Asset, Liabilities
& Stockholder’s Equity) oleh PT. A, sehingga yang membuat Laporan Keuangan
Gabungan PT. A :

Angka dalam
jutaan
URAIAN PT. A PT.B NERACA
GABUNGAN
(BUKU PT. A)
ASSET
Kas 25.000 15.000 40.000

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB M. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA


AKUTANSI KEUANGAN LANJUT 2
10

Piutang 35.000 25.000 60.000


Persediaan 40.000 40.000 80.000
Aktiva Tetap 80.000 60.000 140.000
Aktiva Lain-Lain 20.000 10.000 30.000
TOTAL AKTIVA 200.000 150.000 350.000
Liabilities & Stockholder’ s
Equity :
Hutang Dagang 15.000 20.000 35.000
Hutang Bank 25.000 30.000 55.000
Total Hutang 40.000 50.000 90.000
Stockholder’ s Equity :
Modal saham 100.000 50.000 150.000
Agio Saham 10.000 20.000 30.000
Retained Earning 50.000 30.000 80.000
160.000 100.000 260.000
TOTAL LIABILITIES & 200.000 150.000 350.000
STOCKHOLDER’ S EQUITY

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB M. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA


AKUTANSI KEUANGAN LANJUT 2

Anda mungkin juga menyukai