MK. METODOLOGI
PENELITIAN
FAKULTAS TEKNIK
Skor Nilai:
NIM : 5173311015
FAKULTAS TEKNIK
Oktober 2019
1
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan dengan persiapan
yang matang oleh penulis. Untuk itu penulis Terlepas dari semua itu, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ilmiah tentang “CBR” dapat
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR1
DAFTAR ISI2
BAB I.PENDAHULUAN3
A. Latar Belakang 3
BAB IV IMPLIKASI32
DAFTAR PUSTAKA 34
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mengetahui sesuatu yang masih baru, seorang peneliti dapat diibaratkan sebagai
orang baru yang baru saja tiba di kota atau di negara baru. Semuanya tanpak asing, mau pergi
kemana tidak tahu letaknya geografis dan penduduknya.
Keterasingan para peneliti seperti halnya keterasingan orang yang tinggal di tempat baru.
Banyak masalah penelitian pendidikan tetapi tidak tahu bagaimana mengenali dan memilih
masalah yang layak untuk sebuah penelitian, banyak instrumen untuk mengambil dan
mengumpulkan data tetapi kurang mengetahui apa instrumen yang baik, banyak alat analisis data
tetapi tidak dapat memilih yang tepat dan dapat memberikan informasi. Mereka bingung dan
bahkan sebagian ada yang frustasi untuk melakukan penelitian.
Mereka memerlukan alat untuk dapat memecahkan masalah keterasingan tersebut.
Manusia selalu ingin mencari jawaban atas sebab musabab dari suatu atau serentetan akibat.
Dengan berbagai cara manusia ingin memperoleh berbagai pengetahuan tentang berbagai
fenomena. Semenjak dahulu kala, manusia menunjukkan hasratnya yang besar untuk mengetahui
rahasia alam sekelilingnya. Hasrat manusia yang tak pernah padam untuk memperoleh
pengetahuan dan untuk dapat memanfaatkan alam mendorong manusia untuk selalu
mengembangkan metode-metode pendekatan tertentu sesuai dengan tingkat kemampuannya
yaitu metode non ilmiah dan metode ilmiah.
Seperti halnya dalam dunia pendidikan kita mengenal dengan adanya
“Metodologi Penelitian Pendidikan” yaitu penggunaan metode ilmiah yang bersifat formal dan
sistematik untuk mempelajari masalah-masalah pendidikan. Perbedaan pokok antara penelitian
pendidikan dengan penelitian ilmiah yang lain terletak pada sifat dasar dan dari kejadian atau
gejala yang dipelajari. Dibandingkan dengan penelitian ilmiah yang lain, penelitian pendidikan
4
lebih kompleks sebab sulitnya menjelaskan, membuat perkiraan, dan mengontrol keadaan-
keadaan yang menyangkut manusia.
BAB II
RINGKASAN BUKU
A. INDENTITAS BUKU
5
F. Jangka Waktu Penelitian Kualitatif
G. Apakah Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dapat
Digabungkan
H. Kompetensi Penelitia Kuantitatif dan Kualitatif
I. Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan
BAGIAN II : METODE PENELITIAN KUANTITATIF
BAB 2 : PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN
PARADIGMA PENELITIAN
A. Proses Penelitian Kuantitaif
B. Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Variabel Penelitian
E. Paradigma Penelitian
F. Menemukan Masalah
BAB 3 LANDASAN
: TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Pengertian Teori
B. Tingkatan dan Fokus Teori
C. Kegunaan Teori dalam Penelitian
D. Deskripsi Teori
E. Kerangka Berfikir
F. Hipotesis
A. Pengertian
B. Beberapa Macam DesainEksperimen
BAB 5 POPULASI
: DAN SAMPEL
A. Populasi
B. Sampel
6
C. Teknik Sampling
D. Menentukan Ukuran Sampel
E. Contoh Menentukan Ukuran Sampel
F. Cara Mengambil Anggota Sampel
BAB 6 SKALA
: PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIA
A. Macam – Skala Pengukuran
B. Instrumen Penelitian
C. Cara Menyusun Instrumen
D. Contoh Judul Penelitian dan Instrumen yang Dikembangkan
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
BAB 7 TEKNIK
: PENGUMPULAN DATA
A. Interview / Wawancara
B. Kuesioner
C. Observase
BAB 8 ANALISIS
: DATA
A. Statistik Deskriptif dan Inferensial
B. Statistik Parametris dan Nonparametris
C. Judul Penelitian dan Statistik yang Digunakan Untuk Analisis
D. Konsep Dasar Pengujian Hipotesis
BAB 9 CONTOH
: ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
BAGIAN III METODE
: PENELITIAN KUALITATIF
BAB 10 MASALAH,
: FOKUS, JUDUL, DAN TEORI DALAM
PENELITIAN KUALITATIF
A. Masalah Dalam Penelitian Kualitatif
B. Fokus Penelitian
C. Bentuk Rumusan Masalah
D. Judul Penelitian Kualitatif
E. Contoh judul Penelitian Kualitatif dan Rumusan Masalah
7
F. Teori dalam Penelitian Kualitatif
BAB 14 VALIDITAS
: DAN RELIABILITAS PENELITIAN KUALITATIF
A. Pengertian
B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif
a. Uji Kredibilitas
b. Pengujian Transferability
c. Pengujian Dependability
d. Pengujian Confirmability
8
( RESEARCH AND DEVELOPMENT / R & D )
A. Pengertian B : Ba
B. Langkah – langkah Penelitian dan Pengembangan a b
C. Laporan Penelitian dan Pengembangan b 1.
D. Contoh Judul Penelitian dan Pengembangan Pe
1 rs
pe
kti
f
M
eto
de
Pe
nel
iti
an
Pe
nd
idi
ka
n
(
Pe
nd
ek
ata
n
Ku
an
tit
ati
9
f, Kualitatif
Di dalam bab 1 ini Sugiyono memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan metode
penelitian pendidkan di antaranya pengertian metode penelitian pendidikan, jenis-jenis metode
penelitian, perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif, kapan metode kuantitatif dan kualitaif
digunakan, jangka waktu penelitian kualitatif serta kompetensi peneliti kuantitatif dan kualitatif.
Pengertian metode penelitian sendiri adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat beberapa jenis metode penelitian, sebagai berikut.
1) Menurut bidang terdiri atas akademis, profesional dan institusional.
2) Menurut tujuan terdiri atas murni dan terapan
3) Menurut metode surcey, expostfacto, eksperimen, naturalistic, policy reaserarch, action
research, evaluasi, sejarah dan R & D.
4) Menurut tingkat eksplanasi terdiri atas deskriptif, komparatif dan asosiatif.
5) Menurut waktu terdiri atas cross sectional dan longitudinal.
Adapun pengertian metode penelitian kuantitatif merupakan metode tradisional karena
sudah lama digunakan dan metode ini juga disebut metode ilmiah dan data penelitianya berupa
angka-angka dan dapat dianalisis secara statistik. Sedangkan penelitian kualitatif merupakan
metode baru yang berlandaskan postpositivisme dan proses penelitian lebih bersifat seni (kurang
terpola) serta pengumpulan data menggunakan trianggulasi (gabungan).
Prof. Sugiyono menekankan tentang pentingnya mengetahui penggunaan atau kapan
digunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Karena menurutnya masih banyak orang
bingung dalam pengggunaan kedua metode ini.
10
masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpang antara pengalaman dengan
kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan dan kompetisi
(Stoner 1982).
Adapun pengertian rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari
jawabannya melalui pengumpulan data. Ada beberapa bentuk- bentuk rumusan masalah yaitu
rumusan masalah deskriptif, rumusan masalah komparatif dan rumusan masalah asosiatif. Prof.
Sugiyono juga memaparkan pengertian variable penelitian dan jenis-jenis variable penelitian.
Dalam buku ini juga dipaparkan tentang paradigma penelitian yaitu pola pikir yang menunjukan
hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan rumusan
masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan
hipotesis dan teknik analisis statistik yang akan digunakan. Paradigma terdiri atas beberapa
bentuk yaitu: paradigma sederhana, paradigma sederhana berurutan, paradigm ganda dengan dua
variable independen, paradigma ganda dengan tiga variable, dan paradigm jalur.
11
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai factor yang telah diidentifikasikan sebagai
masalah yang penting. Berdasarkan kerangka berfikir selanjutnya dapat disusun hipotesis.
Hipotesis terdiri atas tiga yaitu hipotesis komparatif, hipotesis asosiatif dan hipotesis deskriptif.
Menurut Sugiyono karakter hipotesis yang baik adalah sebagai berikut:
a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variable mandiri,perbandingan keadaan variable pada
berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variable atau lebih.
b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran.
c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode – metode ilmiah.
12
anggota/unsure yang tidak homogen dan berstrata secara proposional); disproportionate statisfied
random sampling (menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata tapi kurang proposional);
area sampling (menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas).
Adapun pengertian nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Penulis membagi nonprobability sampling menjadi beberapa bagian yaitu
sampling sistematis (teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang
telah diberi nomor urut); sampling kuota (teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan) ; sampling isidental (teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok
sebagai sumber data); sampling jenuh ( teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel); snowball sampling ( teknik penentuan sampel yang mula – mula
jumlahnya kecil kemudian membesar).
Dalam bab ini penulis juga memaparkan cara untuk menentukan ukuran sampel. Jumlah
anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang diharapkan 100%
mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Penulis memberi
saran tentang ukuran sampel untuk penelitian yang dikutip dari buku Reseach Methods For
Business yang ditulis oelh Roscoe ( 1982) adalah sebagai berikut :
a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
b. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya pria- wanita,pegawai negri-swasta) maka jumlah
anggota sampel setiap kategori minimal 30.
c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate maka jumlah anggota
sampel minimal 10 kali dari jumlah variable yang diteliti.
d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana yang menggunakan kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol maka jumlah anggota sampel masing – masing antara 10 sampai 20.
13
alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data
kuantitatif. Skala pengukuran terdiri atas :
a. Skala Likert; digunakan untuk mengukur sikap,pendapat dan perpsi sesorang atau sekelompok
orang tentang fenomena social. Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat
dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.
b. Skala Guttam; skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaitu ya atau
tidak; benar atau salah. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi.
Penelitian menggunakan skala guttam dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas
terhadap suatu permasalahan yang dinyatakan.
c. Semantic differensial; digunkan untuk mengukur sikap,hanya bentuknya tidak pilihan ganda
maupun checklist,tetapi tersusun dalam suatu garis kontinum yang jawabanya sangat positif
terletak dibagian kiri garis dan jawaban yang sangat negative terletak dibagian kiri garis atau
sebaliknya.
d. Rating Scale; data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian
kualitatif
Adapun pengertian dari instrument penelitian yaitu suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun social yang diamati (variable penelitian). Prof. Dr. Sugiyono
mengatakan bahwa apabila kita melakukan penelitian dalam bidang pendidikan ada tiga
instrumen yang perlu dibuat yaitu
a. Instrumen untuk mengukur kepemimpinan
b. Instrumen untuk mengukur iklim kerja sekolah
c. Instrumen untuk mengukur prestasi belajar murid
Dalam bab ini juga penulis memaparkan cara untuk menyusun instrument. Titik tolak
dari penyusunan adalah variable – varibel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variable
– vriabel tersebut diberikan defenisi operasiuonalnya dan selanjutnya ditentukan indicator yang
akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir- butir pertanyaan atau
pernyataan.
14
a. Interview (wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondenya sedikit. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul
data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Wawancara tidak
terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
b. Kuesioner (angket)
Penulis mendefinisikan kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Untuk mengemukan beberapa prinsip dalam penulisan angket, Prof. Sugiyono
menggunakan prinsip yang dikemukakan oleh Uma Sekaran (1992) yaitu prinsip penulisan,
pengukuran dan penampilan fisik. Prinsip penulisan angket menyangkut bebrapa faktor yaitu isi
dan tujuan pertanyaan,bahasa yang digunakan, tipe dan bentuk pertanyaan, pertanyaan tidak
mendua, tidak menanyakan yang sudah lupa, pertanyaan tidak menggiring, panjang pertanyaan,
urutan pertanyaan, prinsip pengukuran dan penampilan fisik angket.
c. Observase
Penulis mendefinisikan obsevase menurut pendapat Sutrisno Hadi (1986) yaitu suatu
proses yang kompleks suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psihologis.
Dua diantaranya yang terpenting adalah proses – proses pengamatan dan ingatan. Dari segi
proses pelaksanaan pengumpulan data, observase dapat dibedakan menjadi participant
observation dan observase nonpartisipan. Dalam observase participant, peneliti terlibat dengan
kegiatan sehari – hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data
penelitian. Sedangkan obsevase nonpartisipant peneliti terlibat langsung dengan aktivitas orang -
orang yang sedang diamati maka dalam obsevase nonpartisipant peneliti tidak terlibat dan hanya
sebagai pengamat independen.
15
Pada bab ini penulis memaparkan macam statistik untuk analisis data dan macam data.
Macam statistik untuk analisis data terdiri atas statistik deskriptif dan statistic inferensial. Yang
termasuk dalam statistik deskriptif adalah penyajian data melaui tabel, grafik, diagram lingkaran,
pictogram, perhitungn desil, presentil, perhitungan penyebaran data melalui rata – rata dan
standar deviasi dan perhitungan standar deviasi. Adapun pengetian statistik inferensial yaitu
teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
populasi. Statistik inferensial terdiri atas statistik parametris dan statistic nonparametrik. Statistik
parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik atau menguji ukuran
populasi melalui data sampel. Sedangkan statistik nonparametris tidak menguji parameter
populasi tetapi menguji distribusi. Prof. Sugiyono menekankan bahwa penggunaan statistik
paramertis dan nonparametris tergantung asumsi dan jenis data yang akan dianalisis.
Pada bab ini juga Prof. Sugiyono mengaskan bahwa untuk menguji hipotesis dalam
penelitian kuantitatif yang menggunakan statistik ada dua hal utama yang harus diperhatikan
yaitu macam data dan bentuk hipotesis. Macam data terdiri atas data nominal, ordinal, interval
dan rasio. Sedangkan bentuk hipotesis terdiri atas hipotesis komparatif, deskriptif dan asosiatif.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengujian hipotesis yaitu taraf kesalahan.
Dalam menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel kemungkinan akan terdapat dua
kesalahan yaitu :
a. Kesalahan tipe 1 adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (H0) yang benar
(seharusnya diterima).
b. Kesalahan tipe 2 adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah (seharusnya ditolak).
16
ukuran sampel ditemukan 44 guru terdiri atas 30 orang pria dan 14 orang wanita. Rumusan
masalah adalah sebagai berikut :
a. Rumusan Masalah Deskriptif
Seberapa banyak gaya kepemimpinan kepala SMA Widyaloka?
Seberapa baik situasi kepemimpinan di SMA Widyaloka?
Seberapa baik iklim organisasi SMA Widyaloka?
b. Rumusan Masalah Asosiatif
Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan
iklim organisasi SMA Widyaloka?
Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara situasi kepemimpinan dengan iklim
organisasi SMA Widyaloka?
Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan
situasi kepemimpinan secara bersama – sama dengan iklim organisasi SMA Widyaloka?
c. Rumusan Masalah Komparatif
Adakah perbedaangaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan menurut persepsi guru
yang berpendidikan S2, S1 Dan D3?
Adakah perbedaan situasi kepemimpinan yang signifikan menurut persepsi guru yang
berpendidikan S2, S2 Dan D3?
Adakah perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan berdasarkan persepsi
guru pria dan wanita?
Adapun rumusan beberapa hipotesis antara sebagai berikut :
17
3. Terdapat hubungan yang positif da signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan
situasi kepemimpinan secara bersama – sama dengan iklim organisasi SMA Widyaloka.
c. Rumusan Komparatif
1. Terdapat perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan berdasarkan perpsepsi
kelompok guru pria dan wanita.
2. Terdapat perbedaan situasi kepemimpinan yang signifikan berdasarkan persepsi kelompok
guru pria dan wanita.
3. Terdapat perbedaan iklim organisasi SMA yang signifikan berdasarkan persepsi kelompok
guru pria dan wanita.
4. Terdapat perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan berdasarkan perpsepsi
guru S2,S1,D3.
18
mendalam. Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk
membandingkan antara konteks sosial atau domain satu dibandingkan dengan yang lain.
Sedangkan rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk
mengkonstruksi hubungan antara situasi sosial atau domain satu dengan yang lainnya.
Selain rumusan masalah, salah satu hal yang tidak kalah penting dalam membuat
proposal penelitian adalah judul penelitian. Dalam penelitian kualitatif, karena masalah yang
dibawa oleh peneliti bersifat sementara dan bersifat holistic (menyeluruh) maka judul dalam
penelitian kualitatif yang dirumuskan dalam proposal juga masih bersifat sementara dan
berkembang setelah memasuki lapangan.
Penulis juga memaparkan tentang teori yang digunakan dalam penelitian kualitatif.
Karena permasalahan yang dibawa oleh peneliti masih bersifat sementara maka teori yang
digunakan dalam penyusunan proposal penelitian kualitatif juga masih bersifat sementara dan
berkembang setelah peneliti memasuki konteks sosial. Peneliti kualitatif dituntut mampu
mengorganisasikan semua teori yang dibaca. Landasan teori yang dituliskan dalam proposal
penelitian lebih berfungsi untuk menunjukan seberapa jauh penelitian memiliki teori peneliti
memiliki teori dan memahami permasalahan yang diteliti walaupun masih permasalahan tersebut
bersifat sementara.
19
(1985) mengemukakan bahwa dalam penelitian naturalistik, spesifikasi sampel tidak dapat
ditentukan sebelumya. Jadi penentuan sampel dalam penlitian kualitatif dilakukan saat peneliti
mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung. Caranya yaitu peneliti memilih
orang tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap. Praktik sepeti inilah
yang dinamakan snowball sampling.
20
observase tak bestruktur adalah observase yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa
yang akan diobservase.
Penulis memaparkan manfaat observase menurut pendapat Nasution adalah :
a. Dengan observase di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data
keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh.
b. Dengan observase maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan
peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan
sebelumnya.
c. Dengan observase peneliti dapat melihat hal – hal yang kurang atau tidak diamati orang lain,
khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap biasa dan karena itu
tidak akan terungkapkan dalam wawancara.
Penulis juga memaparkan beberapa tahap observase menurut Spradley (1980) yaitu :
observase deskriptif, terfokus dan terseleksi. Observase deskriptif dilakukan peneliti pada saat
memasuki situasi social tertentu sebagai obyek penelitian. Observase terfokus suatu yang telah
dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu. Sedangkan observase terseleksi, peneliti telah
menguraikan focus yang ditemukan sehingga datanya lebih rinci.
Pada bab ini juga Sugiyono memaparkan teknik pengumpulan data dengan wawancara.
Penulis mendefinisikan pengumpulan data dengan interview menurut Esterbeg (2002)
yaitu pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab sehingga
dapat dikontruksikan makna dalam suatu topic tertentu. Ada macam – macam interview atau
wawancara (Esterbeg, 2002) yaitu wawancara terstruktur, wawancara semiterstruktur dan
wawancara tak bestruktur.
Adapun langkah – langkah wawancara menurut Lincoln dan Guba adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan kepada siapa wawancara itu dilakukan.
b. Menyiapkan pokok- pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.
c. Mengawali atau membuka alur wawancara.
d. Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya.
e. Meniliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan.
21
Pada bab ini penulis memaparkan pengertian teknik analisis data dan proses analisis data.
Prof. Sugiyono mengatakan bahwa jika data yang ada dalam proposal kita bersifat kuantitatif
maka teknik analis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia. Misalnya akan
menguji hipotesis hubungan antara dua variable, bila datanya ordinal maka statistik yang
digunakan Korelasi Spearman Rank, sedangkan bila datanya interval atau ratio digunakan
korelasi Pearson Product Moment. Sedangkan jika penelitian bersifat kualitatif, data diperoleh
dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam – macam
(triangulasi) dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh.
Penulis memaparkan dua macam analisis data yaitu analisis sebelum di lapangan dan
analisis selama di lapangan model Miles and Huberman. Penelitian kualitatif telah melakukan
analisis data sebelum memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi
pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan focus penelitian.
Adapun analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data secara
berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara
peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Beberapa aktivitas alam
analisis data yaitu data reduction,data display,dan conlusion drawing. Mereduksi data berarti
merangkum , memilih hal – hal yang pokok, memfokuskan pada hal – hal yang penting, dicari
tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Reduksi data merupakan proses berfikir
sensitive yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi.
Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Kalau dalam
penelitian kuantitatif penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard
,pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data ,data dapat terorganisikan, tersususn dalam
pola hubungan sehingga dapat dipahami. Langkah ketiga dalam analis data kualitatif menurut
Miles adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara dan akan berubah jika ditemukan bukti – bukti yang kuat yang mendukung
pada pengumpulan data berikutnya.
Pada bab ini juga penulis memaparkan analis data selama di lapangan model Spardley.
Spardley membagi analisis data dalam penelitian berdasarkan tahapan dalam penelitian Kualitatif
yaitu sebagai berikut :
22
a. Memilih situasi social
b. Melaksanakan obsevase partisispan
c. Melakukan observase dan wawancara
d. Melakukan observase deskriptif
e. Melakukan analisis dominan
f. Melakukan observase terfokus
g. Melakukan analis taksonomi
h. Melakukan observase terseleksi
i. Melakukan analisis komponensial
j. Melakukan analisis tema
k. Temuan budaya
l. Menulis laporan penelitian kualitatif
Menurut Prof. Sugiyono ada beberapa tahapan analisis data yang dilakukan yaitu analisis
dominan dan analisis taksonomi. Analisis dominan merupakan analisis yang gambaran umumnya
diperoleh dari obyek / penelitian atau situasi social. Adapun analisis taksonomi yaitu analisis
terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan.
23
a. Uji Kredibilitas
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain
dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, tringulasi,
diskusi dengan teman sejawat, analis kasus negative dan member check.
b. Pengujian Transferability
Trasferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Nilai transfer ini
berkenaan dengan pertanyaan hingga mana hasil penelitian dapat diterapakan atau digunakan
dalam situasi lain.
c. Pengujian dependability
Suatu penelitian yang reliable adalah apabila orang lain dapat mengulangi atau mereplikasi
proses penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif uji dependability dilakukan dengan
melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Jika peneliti tak dapat menunjukan
jejak aktivitas lapangannya maka dependabilitas penelitiannya patut diragukan.
d. Pengujian konfirmability
Pengujian konfirmability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan uji obyektivitas penelitian.
Penelitian dikatakan obyek bila hasil penelitian telah disepakati banyak orang. Dalam penelitian
kualitatif uji konfirmability sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan.
24
Karena keterbatasan waktu,dana,tenaga,teori dan supaya penelitian lebih mendalam maka
penelitian dibatasi pada beberapa variable saja.
d. Rumusan Masalah
Dinyatakan dalam kalimat tanya, jelas dan spesifik. Dapat berbentuk rumusan masalah
deskriptif,komparatif dan asosiatif.
e. Tujuan Penelitian
Tujuan dan kegunaan penelitian sebenarnya dapat diletakkan di luar pola pikir dalam
merumuskan masalah. Tujuan penelitian di sini tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampel
skripsi dan tesis yang merupakan tujuan formal, tetapi tujuan di sini berkenaan dengan tujuan
peneliti dalam melakukan penelitian.
f. Kegunaan Hasil Penelitian
Kegunaan hasil penelitian ada dua hal yaitu kegunaan untuk mengembamgkan ilmu / kegunaan
teoritis dan kegunaan praktis yaitu membantu memecahkan dan mengantipasi masalah yang ada
pada obyek.
b. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting.
c. Hipotesis Penelitia
Karena hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang
diajukan maka titik tolak untuk merumuskan hipotesis adalah rumusan masalah dan kerangka
berpikir. Jika ada rumusan masalah penelitian seperti “adakah pengaruh kepemimpinan terhadap
motivasi kerja pegawai”, maka kerangka berfikirnya adalah “jika kepemimpinan baik, motivasi
kerja akan tinggi.
C. PROSEDUR PENELITIAN
25
a. Metode Penelitian
Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian.Untuk
itu di bagian ini perlu ditetapkan metode penelitian apa yang digunakan apakah metode survey
atau eksperimen.
b. Populasi dan sampel
Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan sebagai sumber
data
c. Instrumen Penelitian
Penelitian yang bertujuan mengukur suatu gejala akan menggunakan instrument penelitian.
Jumlah instrument yang akan digunakan tergantung pada variable yang diteliti.
d. Teknik Pengumpulan data
Yang diperlukan di sini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat sehingga betul –
betul didapat data yang valid dan reliable.
e. Teknik Analisis Data
Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis data berkenaan dengan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan.
26
Dalam latar belakang masalah ini perlu dikemukan gambaran keadaan yang sedang terjadi
selanjutnya. Masalah yang dikemukan dalam bentuk data, bisa diperoleh dari studi pendahuluan
dokumentasi laporan penelitian atau pernyataan orang – orang yang dianggap kredibel dalam
media baik media cetak maupun elektronika.
b. Fokus Penelitian
Pada penelitian kualilatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi pendahuluan, pengalaman,
referensi dan disarankan oleh pembimbing atau orang yang dianggap ahli.
c. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pertannyaan penelitian yang jawabanya dicarikan melalui
penelitian. Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif tidak berkenaan dengan variable
penelitian, yang bersifat spesifik tetapi lebih makro dan berkaitan dengan kemungkinan apa yang
terjadi pada obyek atau situasi sosial penelitian tersebut.
d. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan dan membuktikan
pengetahuan. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian kualitatif adalah menemukan sesuatu
yang sebelumya belum pernah ada.
e. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dapat bersifat teoritis dan praktis. Untuk penelitian kualitatif manfaat
penelitian lebih bersifat teoritis yaitu untuk pengembangan ilmu namun juga tidak menolak
manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah.
B. STUDI KEPUSTAKAAN
Penulis mengatakan bahwa studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain
yang terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti.
C. METODE PENELITIAN
Penulis memaparkan beberapa komponen yang berkaitan dengan metode penelitian kualitatif
yaitu sebagai berikut :
a. Metode dan alasan menggunakan metode kualitatif
27
Pada umumnya alasan menggunakan metode kualitatif karena permasalahan belum jelas,
holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial
tersebut dijaring dengan metode penelitian kuantitatif dengan instrument seperti test, kuesioner
dan pedoman wawancara.
b. Tempat Penelitian
Dalam hal ini perlu dikemukakan tempat dimana situasi sosial tersebut akan diteliti.
c. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrument utama adalah peneliti sendiri.
d. Sampel Sumber Data
Dalam penelitian kualitatif sampel sumber data dipilih secara purposive dan bersifat snowball
sampling.
28
D. PEMBIAYAAN
Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang diperlukan
tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga peneliti dan pendukungnya, tingkat resiko
kegiatan dilakukan, jarak tempat penelitian dengan tempat tinggal peneliti serta lamanya
penelitian dilakukan.
29
Uji coba produk mengunakan t- test berkorelasi uji pihak kanan.
g. Revisi Produk
h. Uji Coba Pemakaian
i. Revisi Produk
Revisi Produk dilakukan apabila dalam pemakaian dalam lembaga pendidikan yang lebih luas
terdapat kekurangan dan kelemahan.
j. Pembuatan Produk Masal
Adapun sistematika laporan penelitian R & D adalah sebagai berikut :
a. Halaman Judul
b. Abstrak
c. Pengantar
d. Daftar Isi
e. Daftar Gambar
f. Daftar Label
g. Bab 1 Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
d. Manfaat
h. Bab II : Landasan teori, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis.
a. Deskripsi teori
b. Kerangka berfikir
c. Hipotesis
i. Bab III : Prosedur Penelitian
a. Langkah – langkah penelitian
b. Metode Penelitian tahap 1
c. Populasi Sampel sumber data
d. Teknik pengumpulan data
e. Instrumen Penelitian
f. Analisis Data
g. Perencanaan Desain Produk
30
h. Validitas desain
i. Metode Penelitian Tahap 2
j. Model rancangan eksperimen untuk menguji produk yang telah dirancang
k. Populasi dan sampel
l. Teknik pengumpulan data
m. Instrumen penelitian
n. Teknik analisis data
j. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
a. Desain awal produk
b. Hasil pengujian pertama
c. Revisi produk
d. Hasil pengujian tahap ke 2
e. Revisi produk
f. Pengijian tahap ke 3
g. Penyempurnaan produk
k. Bab V : Kesimpuylan dan Saran
a. Kesimpulan
b. Saran
l. Daftar Pustaka
m. Lampiran Instrumen
Buku kedua ( pembanding)
Judul Buku : Metodologi Penelitian Pendidikan
No. ISBN 978-979-769-162-2
Pengarang : Prof. Dr. Emzir, M.Pd.
Penerbit : PT RajaGrafindo Persada
Tahun Terbit : 2015
Edisi : Revisi ke 9
Harga : Rp. 50.000
Kota terbit : Jakarta
Tebal Buku : 320 halaman
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia
31
BAB III
A. KEUNGGULAN BUKU
1. Keterkaitan antar bab
Buku ini menjelaskan tentang metodogi penelitian secara rinci, jelas, dan berurutan sesuai
dengan bab- bab yang dituliskan. Selain itu isi dari setiap bab saling berkaitan untuk menguatkan
isi setiap bab satu sama lainnya.
2. Kemutakhiran Buku
Buku ini menjelaskan metodologi penelitian secara detail.
Bahasa yang digunakan dalam buku ini sederhana dan mudah dimengerti sehingga
dapat membantu pembaca untuk memahami dengan mudah apa isi buku yang
disampaikan
Buku ini mengajarkan kita bagaima menulis penelitian yang bai dan benar
Buku ini memiliki cover yang menarik sehingga dapat menarik minat pembaca untuk
membaca isi buku ini
Buku ini yang tidak terlalu besar dan ringan sehingga mrmudahkan pembaca untuk
membawanya kemana saja sehingga para pembaca dan membaca dimanapun dan
kapanpun.
B. KELEMAHAN BUKU
1. Keterkaitan antar bab
Buku ini tidak mencamtumkan sub bab dalam setiap babnya seingga para
pembaca banyak yang tidak mengetahui judul besar yang dibacanya selain itu
juga masih terdapat deskripsi manajemen.
2. Kemutakhiran buku
Pada buku masih terdapat beberapa kalimat yang sulit untuk dipahami oleh para pembaca
dan buku ini tidak menyertakan gambar atau ilustrasi yang menark sehingga terkesan
sedikit membosankan ketika sedang membaca buku ini.
32
BAB IV
IMPLIKASI
33
BAB V
A. KESIMPULAN
Dalam metodologi penelitian banyak hal hal yang terlebih dahulu dipelajari
untuk memudahkan kita nantinya dalam penyusunan skripsi untuk mahasiswa
tingkat akhir. Banyak metode-metode penelitian yang harus kita pahami .
B. SARAN
Sebaiknya kita membaca CBR ini dengan teliti supaya kita paham serta mengerti
dan bisa membuat hasil akhir yang baik baik untuk skripsi ataupun kepentinan
lainnya.
34
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Alfabeta Bandung.
Emzir. 2015.Metodologi Penelitian Pendidikan. PT RajaGrafindo Persada.
35