Anda di halaman 1dari 35

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. METODOLOGI
PENELITIAN

PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK


BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK
Skor Nilai:

NAMA MAHASISWA : ROY HERMANTO PARDOSI

NIM : 5173311015

DOSEN PENGAMPU : Dr. Nathanael Sitanggang,M.Pd

Dr. Zulkifli Matondang, M. Si

MATA KULIAH : METODOLOGI PENELITIAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Oktober 2019

1
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “ Critical Book Report “

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan dengan persiapan

yang matang oleh penulis. Untuk itu penulis Terlepas dari semua itu, penulis

menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat

maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima

segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ilmiah

ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ilmiah tentang “CBR” dapat

diterima dan bermanfaat bagi pembaca, Sekian dan Terima Kasih.

Medan, Oktober 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR1

DAFTAR ISI2

BAB I.PENDAHULUAN3

A. Latar Belakang 3

BAB II. RINGKASAN ISI BUKU5-30

BAB III. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BUKU 31

BAB IV IMPLIKASI32

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN33

DAFTAR PUSTAKA 34

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk mengetahui sesuatu yang masih baru, seorang peneliti dapat diibaratkan sebagai
orang baru yang baru saja tiba di kota atau di negara baru. Semuanya tanpak asing, mau pergi
kemana tidak tahu letaknya geografis dan penduduknya.

Keterasingan para peneliti seperti halnya keterasingan orang yang tinggal di tempat baru.
Banyak masalah penelitian pendidikan tetapi tidak tahu bagaimana mengenali dan memilih
masalah yang layak untuk sebuah penelitian, banyak instrumen untuk mengambil dan
mengumpulkan data tetapi kurang mengetahui apa instrumen yang baik, banyak alat analisis data
tetapi tidak dapat memilih yang tepat dan dapat memberikan informasi. Mereka bingung dan
bahkan sebagian ada yang frustasi untuk melakukan penelitian.
Mereka memerlukan alat untuk dapat memecahkan masalah keterasingan tersebut.
Manusia selalu ingin mencari jawaban atas sebab musabab dari suatu atau serentetan akibat.
Dengan berbagai cara manusia ingin memperoleh berbagai pengetahuan tentang berbagai
fenomena. Semenjak dahulu kala, manusia menunjukkan hasratnya yang besar untuk mengetahui
rahasia alam sekelilingnya. Hasrat manusia yang tak pernah padam untuk memperoleh
pengetahuan dan untuk dapat memanfaatkan alam mendorong manusia untuk selalu
mengembangkan metode-metode pendekatan tertentu sesuai dengan tingkat kemampuannya
yaitu metode non ilmiah dan metode ilmiah.
Seperti halnya dalam dunia pendidikan kita mengenal dengan adanya
“Metodologi Penelitian Pendidikan” yaitu penggunaan metode ilmiah yang bersifat formal dan
sistematik untuk mempelajari masalah-masalah pendidikan. Perbedaan pokok antara penelitian
pendidikan dengan penelitian ilmiah yang lain terletak pada sifat dasar dan dari kejadian atau
gejala yang dipelajari. Dibandingkan dengan penelitian ilmiah yang lain, penelitian pendidikan

4
lebih kompleks sebab sulitnya menjelaskan, membuat perkiraan, dan mengontrol keadaan-
keadaan yang menyangkut manusia.

BAB II

RINGKASAN BUKU

A. INDENTITAS BUKU

Judul Buku : Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan


Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
Penulis : Prof. Dr. Sugiyono
Penerbit : Alfabeta Bandung
Cetakan : XI, Oktober 2010
Jumlah Halaman : iii-x, 456
Tahun Terbit : 2010
ISBN : 979-8433-71-8

B. RINGKASAN ISI BUKU


Cetakan ke-11 buku Prof. Dr. Sugiyono tentang Metode Penelitian Pendidikan:
Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D ini meliputi 5 Bagian dan terdiri atas 16 Bab,
dengan rincian sebagai berikut.
BAGIAN I : METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
BAB 1 : PERSPEKTIF METODE PENELITIAN PENDIDIKAN
(PENDEKATAN KUANTITATIF, KUALITATIF, R&D)
A. Pengertian Metode Penelitian Pendidikan
B. Jenis Metode Penelitian
C. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
D. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
E. Kapan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Digunakan

5
F. Jangka Waktu Penelitian Kualitatif
G. Apakah Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dapat
Digabungkan
H. Kompetensi Penelitia Kuantitatif dan Kualitatif
I. Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan
BAGIAN II : METODE PENELITIAN KUANTITATIF
BAB 2 : PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN
PARADIGMA PENELITIAN
A. Proses Penelitian Kuantitaif
B. Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Variabel Penelitian
E. Paradigma Penelitian
F. Menemukan Masalah

BAB 3 LANDASAN
: TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Pengertian Teori
B. Tingkatan dan Fokus Teori
C. Kegunaan Teori dalam Penelitian
D. Deskripsi Teori
E. Kerangka Berfikir
F. Hipotesis

BAB 4 : METODE PENELITIAN EKSPERIMEN

A. Pengertian
B. Beberapa Macam DesainEksperimen
BAB 5 POPULASI
: DAN SAMPEL
A. Populasi
B. Sampel

6
C. Teknik Sampling
D. Menentukan Ukuran Sampel
E. Contoh Menentukan Ukuran Sampel
F. Cara Mengambil Anggota Sampel

BAB 6 SKALA
: PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIA
A. Macam – Skala Pengukuran
B. Instrumen Penelitian
C. Cara Menyusun Instrumen
D. Contoh Judul Penelitian dan Instrumen yang Dikembangkan
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
BAB 7 TEKNIK
: PENGUMPULAN DATA
A. Interview / Wawancara
B. Kuesioner
C. Observase
BAB 8 ANALISIS
: DATA
A. Statistik Deskriptif dan Inferensial
B. Statistik Parametris dan Nonparametris
C. Judul Penelitian dan Statistik yang Digunakan Untuk Analisis
D. Konsep Dasar Pengujian Hipotesis
BAB 9 CONTOH
: ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
BAGIAN III METODE
: PENELITIAN KUALITATIF
BAB 10 MASALAH,
: FOKUS, JUDUL, DAN TEORI DALAM
PENELITIAN KUALITATIF
A. Masalah Dalam Penelitian Kualitatif

B. Fokus Penelitian
C. Bentuk Rumusan Masalah
D. Judul Penelitian Kualitatif
E. Contoh judul Penelitian Kualitatif dan Rumusan Masalah

7
F. Teori dalam Penelitian Kualitatif

BAB 11 : POPULASI DAN SAMPEL


A. Pengertian
B. Teknik Pengambilan Sampel

BAB 12 : INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA


A. Instrumen Penelitian
B. Teknik Pengambilan Sampel
BAB 13 : TEKNIK ANALISI DATA
A. Pengertian
B. Proses Analisis Data
a. Analisis Data Sebelum di Lapangan
b. Analisis Selama di Lapangan Model Miles dan Huberman
c. Analisis Data Selama di Lapangan Model Spradley

BAB 14 VALIDITAS
: DAN RELIABILITAS PENELITIAN KUALITATIF

A. Pengertian
B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif
a. Uji Kredibilitas
b. Pengujian Transferability
c. Pengujian Dependability
d. Pengujian Confirmability

BAGIAN IV : PROPOSAL PENELITIAN


BAB 15 : PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN
A. Proposal Penelitian Kuantitatif
B. Proposal Penelitian Kualitatif
BAGIAN V : PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
BAB 16 METODE
: PENELITIAN DAN PENGEMBANNGAN

8
( RESEARCH AND DEVELOPMENT / R & D )
A. Pengertian B : Ba
B. Langkah – langkah Penelitian dan Pengembangan a b
C. Laporan Penelitian dan Pengembangan b 1.
D. Contoh Judul Penelitian dan Pengembangan Pe
1 rs
pe
kti
f
M
eto
de
Pe
nel
iti
an
Pe
nd
idi
ka
n
(
Pe
nd
ek
ata
n
Ku
an
tit
ati

9
f, Kualitatif
Di dalam bab 1 ini Sugiyono memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan metode
penelitian pendidkan di antaranya pengertian metode penelitian pendidikan, jenis-jenis metode
penelitian, perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif, kapan metode kuantitatif dan kualitaif
digunakan, jangka waktu penelitian kualitatif serta kompetensi peneliti kuantitatif dan kualitatif.
Pengertian metode penelitian sendiri adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat beberapa jenis metode penelitian, sebagai berikut.
1) Menurut bidang terdiri atas akademis, profesional dan institusional.
2) Menurut tujuan terdiri atas murni dan terapan
3) Menurut metode surcey, expostfacto, eksperimen, naturalistic, policy reaserarch, action
research, evaluasi, sejarah dan R & D.
4) Menurut tingkat eksplanasi terdiri atas deskriptif, komparatif dan asosiatif.
5) Menurut waktu terdiri atas cross sectional dan longitudinal.
Adapun pengertian metode penelitian kuantitatif merupakan metode tradisional karena
sudah lama digunakan dan metode ini juga disebut metode ilmiah dan data penelitianya berupa
angka-angka dan dapat dianalisis secara statistik. Sedangkan penelitian kualitatif merupakan
metode baru yang berlandaskan postpositivisme dan proses penelitian lebih bersifat seni (kurang
terpola) serta pengumpulan data menggunakan trianggulasi (gabungan).
Prof. Sugiyono menekankan tentang pentingnya mengetahui penggunaan atau kapan
digunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Karena menurutnya masih banyak orang
bingung dalam pengggunaan kedua metode ini.

Bab 2 : Proses Penelitian, Masalah, Variabel dan Paradigma Penelitian


Pada bab 2 ini, Prof. Sugiyono memaparkan beberapa poin penting yaitu komponen
penelitian kuantitatif,pengertian masalah, sumber masalah,rumusan masalah,variable penelitian
dan paradigm penelitian. Adapun komponen dalam proses penelitian kuantitatif yaitu rumusan
masalah,landasan teori, perumusan hipotesis, pengumpulan data (populasi dan sampel,
penggabungan instrument dan pengujian instrument), analisis data serta kesimpulan/saran. Prof.
Dr. Sugiyono menggunakan definisi masalah yang digunakan oleh Tucmanm 1982. Menurut
Tucman, baik penelitian murni maupun terapan semuanya berangkat dari masalah, hanya saja
untuk penelitian terapan hasilnya langsung digunakan untuk membuat keputusan. Masalah

10
masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpang antara pengalaman dengan
kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan dan kompetisi
(Stoner 1982).
Adapun pengertian rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari
jawabannya melalui pengumpulan data. Ada beberapa bentuk- bentuk rumusan masalah yaitu
rumusan masalah deskriptif, rumusan masalah komparatif dan rumusan masalah asosiatif. Prof.
Sugiyono juga memaparkan pengertian variable penelitian dan jenis-jenis variable penelitian.
Dalam buku ini juga dipaparkan tentang paradigma penelitian yaitu pola pikir yang menunjukan
hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan rumusan
masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan
hipotesis dan teknik analisis statistik yang akan digunakan. Paradigma terdiri atas beberapa
bentuk yaitu: paradigma sederhana, paradigma sederhana berurutan, paradigm ganda dengan dua
variable independen, paradigma ganda dengan tiga variable, dan paradigm jalur.

Bab 3 : Landsan Teori, Kerangka Berfikir dan pengajuan hipotesis


Pada bab tiga ini Prof.Dr. Sugiyono memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan
landasan teori, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis diantaranya pengertian teori, tingkatan
dan focus teori, deskripsi teori, kerangka berfikir dan hipotesis. Prof. Sugiyono mendefinisikan
teori menggunakan definisi beberapa ahli yaitu menurut Neumen (2003), teori merupakan
seperangkat konsep,defenisi dan proporsi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara
sistematik melalui spesifikasi hubungan antar variable sehingga dapat berguna untuk
menjelaskan dan meramalkan fenomena. Menurut Wiliam (1986) teori merupakan generalisasi
atau kumpulan generalisai yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara
sistematik. Berdasarkan pendapat beberapa ahli Prof. Sugiyono menyimpulkan bahwa teori
merupakan suatu konseptualisasi yang umum diperoleh melalui jalan yang sistematis yang dapat
diuji kebenarannya. Adapun tingkatan teori yaitu micro, meso dan macro. Sedangkan focus teori
dibedakan menjadi 3 yaitu teori subtantif, teori normal dan midlle range teori.
Menurut Prof. Sugiyono deskripsi teori dalam penelitian merupakan uraian sistematis
tentang teori dan hasil – hasil penelitian yang relevan dengan variable yang diteliti. Selain itu
Prof. Sugiyono juga mendefinisikan kerangka berfikir menurut buku Business Research yang
ditulis oleh Uma Sekaran dimana kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang

11
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai factor yang telah diidentifikasikan sebagai
masalah yang penting. Berdasarkan kerangka berfikir selanjutnya dapat disusun hipotesis.
Hipotesis terdiri atas tiga yaitu hipotesis komparatif, hipotesis asosiatif dan hipotesis deskriptif.
Menurut Sugiyono karakter hipotesis yang baik adalah sebagai berikut:
a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variable mandiri,perbandingan keadaan variable pada
berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variable atau lebih.
b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran.
c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode – metode ilmiah.

Bab 4 : Metode Penelitian Eksperimen


Pada bab ini penulis memaparkan tentang pengertian metode penelitian eksperimen dan
bentuk desain eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
dikendalikan. Adapun beberapa bentuk desain eksperimen diantaranaya pre eksperimental atau
sering disebut eksperimen yang belum sungguh – sungguh, Eksperimen true eksperimental
design (eksperimen yang betul – betul), factorial design (dengan memperhatiakan kemungkinan
adanya variable moderator yang mempengaruhi perlakuan (variable independen) terhadap hasil.
Sedangkan Quasi eksperimental merupakan pengembangan dari true eksperimental design yang
sulit dilaksanakan. Ada dua bentuk desain quasi ekspeimental yaitu times series design dan
nonequivalen control grup design.

Bab 5 : Populasi dan Sampel


Pada bab ini Prof. Sugiyono memaparkan tentang pengertian populasi, sampel dan jenis –
jenis sampel. Penulis mengatakan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun pengertian sampel
menurut penulis yaitu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Secara garis besar teknik pengambilan sampel terbagi menjadi dua yaitu probability sampling
dan nonprobabillity sampling. Probaility sampling terdiri atas simple random sampling
(pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi itu; proportionate stratified random sampling (populasi mempunyai

12
anggota/unsure yang tidak homogen dan berstrata secara proposional); disproportionate statisfied
random sampling (menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata tapi kurang proposional);
area sampling (menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas).
Adapun pengertian nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Penulis membagi nonprobability sampling menjadi beberapa bagian yaitu
sampling sistematis (teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang
telah diberi nomor urut); sampling kuota (teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan) ; sampling isidental (teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok
sebagai sumber data); sampling jenuh ( teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel); snowball sampling ( teknik penentuan sampel yang mula – mula
jumlahnya kecil kemudian membesar).
Dalam bab ini penulis juga memaparkan cara untuk menentukan ukuran sampel. Jumlah
anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang diharapkan 100%
mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Penulis memberi
saran tentang ukuran sampel untuk penelitian yang dikutip dari buku Reseach Methods For
Business yang ditulis oelh Roscoe ( 1982) adalah sebagai berikut :
a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
b. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya pria- wanita,pegawai negri-swasta) maka jumlah
anggota sampel setiap kategori minimal 30.
c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate maka jumlah anggota
sampel minimal 10 kali dari jumlah variable yang diteliti.
d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana yang menggunakan kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol maka jumlah anggota sampel masing – masing antara 10 sampai 20.

Bab 6 : Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian


Pada bab ini Prof. Sugiyono memaparkan tentang macam – macam skala pengukuran dan
instrument penelitian. Penulis mengatakan bahwa skala pengukuran merupakan kesepakatan
yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam

13
alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data
kuantitatif. Skala pengukuran terdiri atas :
a. Skala Likert; digunakan untuk mengukur sikap,pendapat dan perpsi sesorang atau sekelompok
orang tentang fenomena social. Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat
dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.
b. Skala Guttam; skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaitu ya atau
tidak; benar atau salah. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi.
Penelitian menggunakan skala guttam dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas
terhadap suatu permasalahan yang dinyatakan.
c. Semantic differensial; digunkan untuk mengukur sikap,hanya bentuknya tidak pilihan ganda
maupun checklist,tetapi tersusun dalam suatu garis kontinum yang jawabanya sangat positif
terletak dibagian kiri garis dan jawaban yang sangat negative terletak dibagian kiri garis atau
sebaliknya.
d. Rating Scale; data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian
kualitatif
Adapun pengertian dari instrument penelitian yaitu suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun social yang diamati (variable penelitian). Prof. Dr. Sugiyono
mengatakan bahwa apabila kita melakukan penelitian dalam bidang pendidikan ada tiga
instrumen yang perlu dibuat yaitu
a. Instrumen untuk mengukur kepemimpinan
b. Instrumen untuk mengukur iklim kerja sekolah
c. Instrumen untuk mengukur prestasi belajar murid
Dalam bab ini juga penulis memaparkan cara untuk menyusun instrument. Titik tolak
dari penyusunan adalah variable – varibel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variable
– vriabel tersebut diberikan defenisi operasiuonalnya dan selanjutnya ditentukan indicator yang
akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir- butir pertanyaan atau
pernyataan.

Bab 7 : Teknik Pengumpulan Data


Pada bab ini penulis hanya memperkenalkan atau memaparkan pengumpulan data
berdasarkan tekniknya yaitu melalui wawancara, angket,dan observase.

14
a. Interview (wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondenya sedikit. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul
data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Wawancara tidak
terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
b. Kuesioner (angket)
Penulis mendefinisikan kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Untuk mengemukan beberapa prinsip dalam penulisan angket, Prof. Sugiyono
menggunakan prinsip yang dikemukakan oleh Uma Sekaran (1992) yaitu prinsip penulisan,
pengukuran dan penampilan fisik. Prinsip penulisan angket menyangkut bebrapa faktor yaitu isi
dan tujuan pertanyaan,bahasa yang digunakan, tipe dan bentuk pertanyaan, pertanyaan tidak
mendua, tidak menanyakan yang sudah lupa, pertanyaan tidak menggiring, panjang pertanyaan,
urutan pertanyaan, prinsip pengukuran dan penampilan fisik angket.
c. Observase
Penulis mendefinisikan obsevase menurut pendapat Sutrisno Hadi (1986) yaitu suatu
proses yang kompleks suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psihologis.
Dua diantaranya yang terpenting adalah proses – proses pengamatan dan ingatan. Dari segi
proses pelaksanaan pengumpulan data, observase dapat dibedakan menjadi participant
observation dan observase nonpartisipan. Dalam observase participant, peneliti terlibat dengan
kegiatan sehari – hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data
penelitian. Sedangkan obsevase nonpartisipant peneliti terlibat langsung dengan aktivitas orang -
orang yang sedang diamati maka dalam obsevase nonpartisipant peneliti tidak terlibat dan hanya
sebagai pengamat independen.

Bab 8 : Analisis Data

15
Pada bab ini penulis memaparkan macam statistik untuk analisis data dan macam data.
Macam statistik untuk analisis data terdiri atas statistik deskriptif dan statistic inferensial. Yang
termasuk dalam statistik deskriptif adalah penyajian data melaui tabel, grafik, diagram lingkaran,
pictogram, perhitungn desil, presentil, perhitungan penyebaran data melalui rata – rata dan
standar deviasi dan perhitungan standar deviasi. Adapun pengetian statistik inferensial yaitu
teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
populasi. Statistik inferensial terdiri atas statistik parametris dan statistic nonparametrik. Statistik
parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik atau menguji ukuran
populasi melalui data sampel. Sedangkan statistik nonparametris tidak menguji parameter
populasi tetapi menguji distribusi. Prof. Sugiyono menekankan bahwa penggunaan statistik
paramertis dan nonparametris tergantung asumsi dan jenis data yang akan dianalisis.
Pada bab ini juga Prof. Sugiyono mengaskan bahwa untuk menguji hipotesis dalam
penelitian kuantitatif yang menggunakan statistik ada dua hal utama yang harus diperhatikan
yaitu macam data dan bentuk hipotesis. Macam data terdiri atas data nominal, ordinal, interval
dan rasio. Sedangkan bentuk hipotesis terdiri atas hipotesis komparatif, deskriptif dan asosiatif.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengujian hipotesis yaitu taraf kesalahan.
Dalam menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel kemungkinan akan terdapat dua
kesalahan yaitu :
a. Kesalahan tipe 1 adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (H0) yang benar
(seharusnya diterima).
b. Kesalahan tipe 2 adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah (seharusnya ditolak).

Bab 9 : Contoh Analisis Data dan Pengujian Hipotesis


Untuk memahami penggunaan statistic dalam penelitian maka dalam bab ini Prof.
Sugiyono memaparkan contoh penelitian . Misalnya penelitian berjudul “Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Situasi Kepemimpinan terhadap Iklim Organisasi Sekolah
Widyaloka. Variabel penelitian adalah gaya kepemimpinan kepala sekolah (X1), dan situasi
kepemimpinan (X2) sebagai variable independen dan iklim organiasi sekolah (Y) variable
dependen. Populasi sebagai sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah semua guru yang
berpendidikan S2,S2 dan D3 dengan jumlah 50 orang. Berdasarkan tingkat kesalahan 5 % maka

16
ukuran sampel ditemukan 44 guru terdiri atas 30 orang pria dan 14 orang wanita. Rumusan
masalah adalah sebagai berikut :
a. Rumusan Masalah Deskriptif
Seberapa banyak gaya kepemimpinan kepala SMA Widyaloka?
Seberapa baik situasi kepemimpinan di SMA Widyaloka?
Seberapa baik iklim organisasi SMA Widyaloka?
b. Rumusan Masalah Asosiatif
Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan
iklim organisasi SMA Widyaloka?
Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara situasi kepemimpinan dengan iklim
organisasi SMA Widyaloka?
Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan
situasi kepemimpinan secara bersama – sama dengan iklim organisasi SMA Widyaloka?
c. Rumusan Masalah Komparatif
Adakah perbedaangaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan menurut persepsi guru
yang berpendidikan S2, S1 Dan D3?
Adakah perbedaan situasi kepemimpinan yang signifikan menurut persepsi guru yang
berpendidikan S2, S2 Dan D3?
Adakah perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan berdasarkan persepsi
guru pria dan wanita?
Adapun rumusan beberapa hipotesis antara sebagai berikut :

a. Hipotesis Deskriptif dirumuskan sebagai berikut :


1. Gaya kepemimpinan kepala sekolah SMA Widyaloka sama dengan 75% dari yang diharapkan.
2. Situasi kepemimpinan di SMA Widyaloka paling rendah 40% dari yang diharapkan.
3. Iklim organisasi SMA Widyaloka paling tinggi 60 % dari yang diharapkan.
b. Hipotesis Asosiatif dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan
iklim organisasi SMA Widyaloka.
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan situasi kepemimpinan dengan iklim organisasi
SMA Widyaloka.

17
3. Terdapat hubungan yang positif da signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan
situasi kepemimpinan secara bersama – sama dengan iklim organisasi SMA Widyaloka.
c. Rumusan Komparatif
1. Terdapat perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan berdasarkan perpsepsi
kelompok guru pria dan wanita.
2. Terdapat perbedaan situasi kepemimpinan yang signifikan berdasarkan persepsi kelompok
guru pria dan wanita.
3. Terdapat perbedaan iklim organisasi SMA yang signifikan berdasarkan persepsi kelompok
guru pria dan wanita.
4. Terdapat perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan berdasarkan perpsepsi
guru S2,S1,D3.

Bab 10 : Masalah, Fokus, Judul Penelitian dan Teori dalam Penelitian Pa


Kualitatif da bab ini
penulis memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan masalah, fokus, judul penelitian dan
teori dalam penelitian kualitalitatif. Menurut penulis, dalam penelitian kualitatif akan terjadi tiga
kemungkinan terhadap masalah yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Pertama, masalah
yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian sama. Dengan
demikian judul proposal dengan judul laporan sama. Kedua, masalah yang dibawa peneliti
setelah memasuki penelitian berkembang yaitu memperluas atau memperdalam masalah yang
telah disiapkan. Dengan demikian tidak terlalu banyak perubahan sehingga judul penelitian
cukup disempurnakan. Ketiga, masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan
berubah total sehingga harus ganti masalah.
Penulis juga memaparkan bahwa dalam membuat sebuah proposal penelitian harus ada
focus penelitian atau batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut
dengan focus yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Penulis berpendapat bahwa
dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi dan feasebilitas
masalah yang akan dipecahkan .
Adapun bentuk rumusan masalah yang dikemukakan oleh Sugiyono yaitu rumusan
masalah deskriptif, komparatif dan asosiatif. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan
masalah yang memandu peneliti untuk mengeksplorasikan dan atau memotret situasi social yang

18
mendalam. Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk
membandingkan antara konteks sosial atau domain satu dibandingkan dengan yang lain.
Sedangkan rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk
mengkonstruksi hubungan antara situasi sosial atau domain satu dengan yang lainnya.
Selain rumusan masalah, salah satu hal yang tidak kalah penting dalam membuat
proposal penelitian adalah judul penelitian. Dalam penelitian kualitatif, karena masalah yang
dibawa oleh peneliti bersifat sementara dan bersifat holistic (menyeluruh) maka judul dalam
penelitian kualitatif yang dirumuskan dalam proposal juga masih bersifat sementara dan
berkembang setelah memasuki lapangan.
Penulis juga memaparkan tentang teori yang digunakan dalam penelitian kualitatif.
Karena permasalahan yang dibawa oleh peneliti masih bersifat sementara maka teori yang
digunakan dalam penyusunan proposal penelitian kualitatif juga masih bersifat sementara dan
berkembang setelah peneliti memasuki konteks sosial. Peneliti kualitatif dituntut mampu
mengorganisasikan semua teori yang dibaca. Landasan teori yang dituliskan dalam proposal
penelitian lebih berfungsi untuk menunjukan seberapa jauh penelitian memiliki teori peneliti
memiliki teori dan memahami permasalahan yang diteliti walaupun masih permasalahan tersebut
bersifat sementara.

Bab 11 : Populasi dan Sampel


Pada bab ini penulis memaparkan pengertian populasi dan sampel serta teknik
pengambilan sampel. Terdapat perbedaan yang mendasar dalam pengertian antara populasi dan
sampel dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, populasi
diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi itu. Dalam penelitian kualitatif
penulis menggunakan istilah yang disampaikan oleh Spadley yang dinamakan social situation
atau situasi social yang terdiri atas tiga element yaitu tempat,pelaku, dan aktivitas.
Adapun beberapa teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive sampling dan
snowball sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbamgan tertentu. Sedangkan snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel
sumber data yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama - lama menjadi besar. Lincoln dan Guba

19
(1985) mengemukakan bahwa dalam penelitian naturalistik, spesifikasi sampel tidak dapat
ditentukan sebelumya. Jadi penentuan sampel dalam penlitian kualitatif dilakukan saat peneliti
mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung. Caranya yaitu peneliti memilih
orang tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap. Praktik sepeti inilah
yang dinamakan snowball sampling.

Bab 12 : Instrumen dan Teknik Pengambilan Data


Pada bab ini penulis mengemukakan beberapa hal yang berkaitan dengan instrument
penelitian dan teknik pengumpulan data. Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrument
atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument harus
validasi seberapa jauh itu peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke
lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi validasi terhadap pemahaman
metode kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk
memasuki obyek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Penulis mengambil
pendapat dari Nasution (1988) bahwa dalam penelitian kualitatif tidak ada pilihan daripada
menjadikan manusia sebagai instrument penelitia utama. Alasannya adalah bahwa segala
sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti.
Adapun pengertian dari teknik pengumpulan data yaitu langkah yang paling utama dalam
penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan data dapat
dilakukan dalam Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting,sumber dan cara.
Bila dilihat dari settingnya data dapat dikumpulkan pada setting alamiah, pada laboratorium
dengan metode eksperimen, di sekolah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi
di jalan dan lain – lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat
menggunakan sumber primer dan sekunder. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik
pengumpulan data maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observase, interview,
kuesioner, dokumentasi dan gabungan.
Penulis mengelompokkan jenis dari pengumpulan data dengan observase yaitu observase
partisipatif, observase terus terang dan observase tak berstruktur. Dalam obsevase partisipatif
peneliti terlibat dengan kegiatan sehari – hari orang yang sedang diamati atau digunakan sebagai
sumber data penelitian. Observase terus terang, peneliti dalam melakukan pengumpulan data
menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Sedangkan

20
observase tak bestruktur adalah observase yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa
yang akan diobservase.
Penulis memaparkan manfaat observase menurut pendapat Nasution adalah :
a. Dengan observase di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data
keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh.
b. Dengan observase maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan
peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan
sebelumnya.
c. Dengan observase peneliti dapat melihat hal – hal yang kurang atau tidak diamati orang lain,
khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap biasa dan karena itu
tidak akan terungkapkan dalam wawancara.
Penulis juga memaparkan beberapa tahap observase menurut Spradley (1980) yaitu :
observase deskriptif, terfokus dan terseleksi. Observase deskriptif dilakukan peneliti pada saat
memasuki situasi social tertentu sebagai obyek penelitian. Observase terfokus suatu yang telah
dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu. Sedangkan observase terseleksi, peneliti telah
menguraikan focus yang ditemukan sehingga datanya lebih rinci.
Pada bab ini juga Sugiyono memaparkan teknik pengumpulan data dengan wawancara.
Penulis mendefinisikan pengumpulan data dengan interview menurut Esterbeg (2002)
yaitu pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab sehingga
dapat dikontruksikan makna dalam suatu topic tertentu. Ada macam – macam interview atau
wawancara (Esterbeg, 2002) yaitu wawancara terstruktur, wawancara semiterstruktur dan
wawancara tak bestruktur.
Adapun langkah – langkah wawancara menurut Lincoln dan Guba adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan kepada siapa wawancara itu dilakukan.
b. Menyiapkan pokok- pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.
c. Mengawali atau membuka alur wawancara.
d. Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya.
e. Meniliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan.

Bab 13 : Teknik Analisis Data

21
Pada bab ini penulis memaparkan pengertian teknik analisis data dan proses analisis data.
Prof. Sugiyono mengatakan bahwa jika data yang ada dalam proposal kita bersifat kuantitatif
maka teknik analis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia. Misalnya akan
menguji hipotesis hubungan antara dua variable, bila datanya ordinal maka statistik yang
digunakan Korelasi Spearman Rank, sedangkan bila datanya interval atau ratio digunakan
korelasi Pearson Product Moment. Sedangkan jika penelitian bersifat kualitatif, data diperoleh
dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam – macam
(triangulasi) dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh.
Penulis memaparkan dua macam analisis data yaitu analisis sebelum di lapangan dan
analisis selama di lapangan model Miles and Huberman. Penelitian kualitatif telah melakukan
analisis data sebelum memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi
pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan focus penelitian.
Adapun analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data secara
berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara
peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Beberapa aktivitas alam
analisis data yaitu data reduction,data display,dan conlusion drawing. Mereduksi data berarti
merangkum , memilih hal – hal yang pokok, memfokuskan pada hal – hal yang penting, dicari
tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Reduksi data merupakan proses berfikir
sensitive yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi.
Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Kalau dalam
penelitian kuantitatif penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard
,pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data ,data dapat terorganisikan, tersususn dalam
pola hubungan sehingga dapat dipahami. Langkah ketiga dalam analis data kualitatif menurut
Miles adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara dan akan berubah jika ditemukan bukti – bukti yang kuat yang mendukung
pada pengumpulan data berikutnya.
Pada bab ini juga penulis memaparkan analis data selama di lapangan model Spardley.
Spardley membagi analisis data dalam penelitian berdasarkan tahapan dalam penelitian Kualitatif
yaitu sebagai berikut :

22
a. Memilih situasi social
b. Melaksanakan obsevase partisispan
c. Melakukan observase dan wawancara
d. Melakukan observase deskriptif
e. Melakukan analisis dominan
f. Melakukan observase terfokus
g. Melakukan analis taksonomi
h. Melakukan observase terseleksi
i. Melakukan analisis komponensial
j. Melakukan analisis tema
k. Temuan budaya
l. Menulis laporan penelitian kualitatif
Menurut Prof. Sugiyono ada beberapa tahapan analisis data yang dilakukan yaitu analisis
dominan dan analisis taksonomi. Analisis dominan merupakan analisis yang gambaran umumnya
diperoleh dari obyek / penelitian atau situasi social. Adapun analisis taksonomi yaitu analisis
terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan.

Bab 14 : Validitas dan Reabilitas Penelitian Kualitatif


Pada bab ini penulis memaparkan pengertian dan jenis – jenis pengujian validitas dan
reliabilitas penelitian kualitatif. Validitas merupakan derajad ketepatan yang terjadi pada obyek
penelitian dengan daya yang dilaporkan oleh peneliti. Terdapat dua macam validitas penelitian
yaitu intrrnal dan eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian
dengan hasil yang dicapai. Sedangkan validitas eksternal berkenaan derajat akurasi apakah hasil
penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.
Dalam pengujian keabsahan data, metode penelitian kualitatif menggunakan istilah yng
berbeda dengan penelitian kuantitatif. data. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif
meliputi uji credibility, transferability, dependability dan confimability.

23
a. Uji Kredibilitas
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain
dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, tringulasi,
diskusi dengan teman sejawat, analis kasus negative dan member check.
b. Pengujian Transferability
Trasferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Nilai transfer ini
berkenaan dengan pertanyaan hingga mana hasil penelitian dapat diterapakan atau digunakan
dalam situasi lain.
c. Pengujian dependability
Suatu penelitian yang reliable adalah apabila orang lain dapat mengulangi atau mereplikasi
proses penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif uji dependability dilakukan dengan
melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Jika peneliti tak dapat menunjukan
jejak aktivitas lapangannya maka dependabilitas penelitiannya patut diragukan.
d. Pengujian konfirmability
Pengujian konfirmability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan uji obyektivitas penelitian.
Penelitian dikatakan obyek bila hasil penelitian telah disepakati banyak orang. Dalam penelitian
kualitatif uji konfirmability sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan.

Bab 15 : Menyususn Proposal Penelitian


Pada bab ini penulis memaparkan tentang sistematiaka proposal penelitian kualitatif dan
kuantitatif. Adapun sistematika penulisan proposal penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut :
A. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
Berisi tentang sejarah dan peristiwa yang terjadi pada obyek yang akan diteliti tetapi peristiwa itu
nampaknya ada penyimpangan dari standar keilmuan maupun aturan. Penyimpangan ini perlu
ditunjukan dalam data. Peneliti juga perlu menuliskan mengapa hal itu perlu diteliti.
b. Identifikasikan Masalah
Semua masalah yang ada pada obyek penelitian dikemukakan baik masalah yang akan diteliti
maupun tidak diteliti. Tunjukan hubungan masalah satu dengan masalah yang lain. Masalah yang
diteliti umumnya merupakan variable pendidikan.
c. Batasan Masalah

24
Karena keterbatasan waktu,dana,tenaga,teori dan supaya penelitian lebih mendalam maka
penelitian dibatasi pada beberapa variable saja.
d. Rumusan Masalah
Dinyatakan dalam kalimat tanya, jelas dan spesifik. Dapat berbentuk rumusan masalah
deskriptif,komparatif dan asosiatif.
e. Tujuan Penelitian
Tujuan dan kegunaan penelitian sebenarnya dapat diletakkan di luar pola pikir dalam
merumuskan masalah. Tujuan penelitian di sini tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampel
skripsi dan tesis yang merupakan tujuan formal, tetapi tujuan di sini berkenaan dengan tujuan
peneliti dalam melakukan penelitian.
f. Kegunaan Hasil Penelitian
Kegunaan hasil penelitian ada dua hal yaitu kegunaan untuk mengembamgkan ilmu / kegunaan
teoritis dan kegunaan praktis yaitu membantu memecahkan dan mengantipasi masalah yang ada
pada obyek.

B. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS


a. Deskripsi Teori.
Deskripsi merupakan teori – teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang
variable yang akan diteliti serta sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap
rumusan masalah yang diajukan dan penyusunan instrument penelitian.

b. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting.
c. Hipotesis Penelitia
Karena hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang
diajukan maka titik tolak untuk merumuskan hipotesis adalah rumusan masalah dan kerangka
berpikir. Jika ada rumusan masalah penelitian seperti “adakah pengaruh kepemimpinan terhadap
motivasi kerja pegawai”, maka kerangka berfikirnya adalah “jika kepemimpinan baik, motivasi
kerja akan tinggi.
C. PROSEDUR PENELITIAN

25
a. Metode Penelitian
Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian.Untuk
itu di bagian ini perlu ditetapkan metode penelitian apa yang digunakan apakah metode survey
atau eksperimen.
b. Populasi dan sampel
Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan sebagai sumber
data
c. Instrumen Penelitian
Penelitian yang bertujuan mengukur suatu gejala akan menggunakan instrument penelitian.
Jumlah instrument yang akan digunakan tergantung pada variable yang diteliti.
d. Teknik Pengumpulan data
Yang diperlukan di sini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat sehingga betul –
betul didapat data yang valid dan reliable.
e. Teknik Analisis Data
Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis data berkenaan dengan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan.

D. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN


a. Organisasi Penelitian
Bila penelitian dilaksanakan oleh tim atau kelompok maka diperlukan adanya organisasi
pelaksanaan penelitian
b. Jadwal Penelitian
Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadawl kegiatan yang akan dilaksanakan.
E. BIAYA PENELITIAN
Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang diperlukan
tergantung pada tingkat resiko kegiatan dilakukan.
Adapun sistematika penulisan proposal peneltian kualitatif adalah sebagai berikut:
A. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang

26
Dalam latar belakang masalah ini perlu dikemukan gambaran keadaan yang sedang terjadi
selanjutnya. Masalah yang dikemukan dalam bentuk data, bisa diperoleh dari studi pendahuluan
dokumentasi laporan penelitian atau pernyataan orang – orang yang dianggap kredibel dalam
media baik media cetak maupun elektronika.
b. Fokus Penelitian
Pada penelitian kualilatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi pendahuluan, pengalaman,
referensi dan disarankan oleh pembimbing atau orang yang dianggap ahli.
c. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pertannyaan penelitian yang jawabanya dicarikan melalui
penelitian. Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif tidak berkenaan dengan variable
penelitian, yang bersifat spesifik tetapi lebih makro dan berkaitan dengan kemungkinan apa yang
terjadi pada obyek atau situasi sosial penelitian tersebut.

d. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan dan membuktikan
pengetahuan. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian kualitatif adalah menemukan sesuatu
yang sebelumya belum pernah ada.
e. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dapat bersifat teoritis dan praktis. Untuk penelitian kualitatif manfaat
penelitian lebih bersifat teoritis yaitu untuk pengembangan ilmu namun juga tidak menolak
manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah.
B. STUDI KEPUSTAKAAN
Penulis mengatakan bahwa studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain
yang terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti.
C. METODE PENELITIAN
Penulis memaparkan beberapa komponen yang berkaitan dengan metode penelitian kualitatif
yaitu sebagai berikut :
a. Metode dan alasan menggunakan metode kualitatif

27
Pada umumnya alasan menggunakan metode kualitatif karena permasalahan belum jelas,
holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial
tersebut dijaring dengan metode penelitian kuantitatif dengan instrument seperti test, kuesioner
dan pedoman wawancara.
b. Tempat Penelitian
Dalam hal ini perlu dikemukakan tempat dimana situasi sosial tersebut akan diteliti.
c. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrument utama adalah peneliti sendiri.
d. Sampel Sumber Data
Dalam penelitian kualitatif sampel sumber data dipilih secara purposive dan bersifat snowball
sampling.

e. Teknik Pengumpulan Data


Penulis mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang utama
adalah observase participant, wawancara mendalam studi dokumentasi dan gabungan ketiganya.
f. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif teknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan
pengumpulan data. Penulis memaparkan analisis data menurut Miles dan Huberman yaitu
dilakukan secara interaktif melaui proses data reduction, data display, dan verification.
g. Rencana Pengujian Keabsahan Data
Uji keabsahan data meliputi uji kredibilitas data, uji dependabilitas data, uji trasferabilitas dan uji
konfirmabilitas.
D. ORGANISASI PENELITIAN DAN JADWAL PENELITIAN
a. Organisasi
Dalam organisasi penelitian terdiri atas ketua tim peneliti, beberapa anggota peneliti, pengumpul
data, benda hara, dan tenaga administrasi.
b. Jadwal Penelitian
Pada umumnya penelitian kualitatif memerlukan waktu yang relative lama antara 6 bulan sampai
24 bulan. Untuk itu perlu direncanakan jadwal pelaksanaan penelitian.

28
D. PEMBIAYAAN
Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang diperlukan
tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga peneliti dan pendukungnya, tingkat resiko
kegiatan dilakukan, jarak tempat penelitian dengan tempat tinggal peneliti serta lamanya
penelitian dilakukan.

Bab 16 : Metode Penelitian dan Pengembangan ( Research and


Development)
Pada bab ini penulis memaparkan pengertian dan langkah – langkah penelitian dan
pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.
Adapun langkah – langkah penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut :
a. Potensi dan masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang
bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan masalah adalah penyimpangan
antara yang diharapkan dengan yang terjadi.
b. Mengumpulkan informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara factual dan update maka selanjutnya perlu
dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk
tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
c. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian R & D bermacam – macam. Dalam bidang teknologi,
orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk
yang berkualitas. Sedangkan dalam bidang pendidikan, produk – produk yang dihasilkan melalui
penelitian R & D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan.
d. Validitas Desain
Valididas desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal
metode mengajar baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak.
e. Perbaikan Desain
Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.
f. Uji Coba Produk

29
Uji coba produk mengunakan t- test berkorelasi uji pihak kanan.
g. Revisi Produk
h. Uji Coba Pemakaian
i. Revisi Produk
Revisi Produk dilakukan apabila dalam pemakaian dalam lembaga pendidikan yang lebih luas
terdapat kekurangan dan kelemahan.
j. Pembuatan Produk Masal
Adapun sistematika laporan penelitian R & D adalah sebagai berikut :
a. Halaman Judul
b. Abstrak
c. Pengantar
d. Daftar Isi
e. Daftar Gambar
f. Daftar Label
g. Bab 1 Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
d. Manfaat
h. Bab II : Landasan teori, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis.
a. Deskripsi teori
b. Kerangka berfikir
c. Hipotesis
i. Bab III : Prosedur Penelitian
a. Langkah – langkah penelitian
b. Metode Penelitian tahap 1
c. Populasi Sampel sumber data
d. Teknik pengumpulan data
e. Instrumen Penelitian
f. Analisis Data
g. Perencanaan Desain Produk

30
h. Validitas desain
i. Metode Penelitian Tahap 2
j. Model rancangan eksperimen untuk menguji produk yang telah dirancang
k. Populasi dan sampel
l. Teknik pengumpulan data
m. Instrumen penelitian
n. Teknik analisis data
j. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
a. Desain awal produk
b. Hasil pengujian pertama
c. Revisi produk
d. Hasil pengujian tahap ke 2
e. Revisi produk
f. Pengijian tahap ke 3
g. Penyempurnaan produk
k. Bab V : Kesimpuylan dan Saran
a. Kesimpulan
b. Saran
l. Daftar Pustaka
m. Lampiran Instrumen
Buku kedua ( pembanding)
Judul Buku : Metodologi Penelitian Pendidikan
No. ISBN 978-979-769-162-2
Pengarang : Prof. Dr. Emzir, M.Pd.
Penerbit : PT RajaGrafindo Persada
Tahun Terbit : 2015
Edisi : Revisi ke 9
Harga : Rp. 50.000
Kota terbit : Jakarta
Tebal Buku : 320 halaman
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia

31
BAB III

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN

A. KEUNGGULAN BUKU
1. Keterkaitan antar bab

Buku ini menjelaskan tentang metodogi penelitian secara rinci, jelas, dan berurutan sesuai
dengan bab- bab yang dituliskan. Selain itu isi dari setiap bab saling berkaitan untuk menguatkan
isi setiap bab satu sama lainnya.

2. Kemutakhiran Buku
 Buku ini menjelaskan metodologi penelitian secara detail.
 Bahasa yang digunakan dalam buku ini sederhana dan mudah dimengerti sehingga
dapat membantu pembaca untuk memahami dengan mudah apa isi buku yang
disampaikan
 Buku ini mengajarkan kita bagaima menulis penelitian yang bai dan benar
 Buku ini memiliki cover yang menarik sehingga dapat menarik minat pembaca untuk
membaca isi buku ini
 Buku ini yang tidak terlalu besar dan ringan sehingga mrmudahkan pembaca untuk
membawanya kemana saja sehingga para pembaca dan membaca dimanapun dan
kapanpun.

B. KELEMAHAN BUKU
1. Keterkaitan antar bab
Buku ini tidak mencamtumkan sub bab dalam setiap babnya seingga para
pembaca banyak yang tidak mengetahui judul besar yang dibacanya selain itu
juga masih terdapat deskripsi manajemen.
2. Kemutakhiran buku
Pada buku masih terdapat beberapa kalimat yang sulit untuk dipahami oleh para pembaca
dan buku ini tidak menyertakan gambar atau ilustrasi yang menark sehingga terkesan
sedikit membosankan ketika sedang membaca buku ini.

32
BAB IV

IMPLIKASI

A. Program pembangunan di Indonesia


Menurut penulis buku ini sangat berkaitan dengan penulisan penulisan skripsi
mahasiswa tingkat akhir.karena untuk melakukan penulisan skripsi terlebih
dahulu kita dihadapkan pada metodologi penelitian dimana pada metodologi
penelitian ini kita diajarkan bagaimana penulisannya yang baik dan benar secara
runtun sehingga mempermudah mahasiswa ketika penyusunan skripsi .
B. Analisis Mahasiwa
Menurut penulis topic yang diangkat dalam buku ini sangat menarik dan penting
untuk dibaca. Topic yang diangkat sangat dibutuhkan oleh semua orang sehingga
setiap orang berminat untuk membaca buku tersebut . buku inijuga dapat
mendorong keingintahuan para pembaca utuk lebih memahami lagi tentang
metodologi penelitian.

33
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dalam metodologi penelitian banyak hal hal yang terlebih dahulu dipelajari
untuk memudahkan kita nantinya dalam penyusunan skripsi untuk mahasiswa
tingkat akhir. Banyak metode-metode penelitian yang harus kita pahami .
B. SARAN
Sebaiknya kita membaca CBR ini dengan teliti supaya kita paham serta mengerti
dan bisa membuat hasil akhir yang baik baik untuk skripsi ataupun kepentinan
lainnya.

34
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Alfabeta Bandung.
Emzir. 2015.Metodologi Penelitian Pendidikan. PT RajaGrafindo Persada.

35

Anda mungkin juga menyukai