00.06 - Pedoman Pelayanan Hcu
00.06 - Pedoman Pelayanan Hcu
e-mail : healthy_harapanmulia@yahoo.co.id
Tahun 2018
PERATURAN DIREKTUR RSIA HARAPAN MULIA
NOMOR: 00.06/PER/DIR/RSIA-HM/III/2018
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN HCU (HIGH CARE UNIT)
RSIA HARAPAN MULIA
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Halaman
DAFTAR ISI........................................................................................................ i
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
BAB II
STANDAR KETENAGAAN ............................................................................... . 4
BAB III
STANDAR FASILITAS……................................................................................ 11
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN ..................................................................... 15
BAB V
LOGISTIK .......................................................................................................... 23
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN ..…......................................................................... 30
BAB VII
KESELAMATAN KERJA..……........................................................................ 31
BAB VIII
PENGENDALI MUTU…...……........................................................................ 32
BAB IX
PENUTUP………………...……......................................................................... 36
LAMPIRAN………………...…….....................................................................
37
i
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RSIA HARAPAN MULIA
NOMOR: 00.06/PER/DIR/RSIA-HM/III/2018
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN HCU (HIGH CARE UNIT)
RSIA HARAPAN MULIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
HIGH CARE UNIT (HCU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri (UNIT
dibawah Kabid pelayanan Medik), dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus
yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita
penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam
nyawa dengan prognosis dubia. HCU menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana
serta peralatan khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan
ketrampilan staf medic, perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan
keadaan-keaadaan tersebut. Kematian pasien yang mengalami pembedahan terbanyak
timbul pada saat pasca bedah.
Pada sekitar tahun 1860, Florence Nightingale mengusulkan anestesi sampai ke masa
pasca bedah. Dimulai sekitar tahun 1942, Mayo Clinic membuat suatu ruangan khusus
dimana pasien-pasien pasca bedah dikumpulkan dan diawasi sampai sadar dan stabil fungsi
vitalnya, serta bebas dari pengaruh sisa obat anestesi. Keberhasilan unit pulih sadar
merupakan awal dipandang perlunya untuk melanjutkan pelayanan serupa tidak pada masa
pulih sadar saja, namun juga pada masa pasca bedah.
Evolusi HCU bermula dari timbulnya wabah poliomelytis di Scandinavia pada sekitar
awal tahun 1950, dijumpai kematian yang disebabkan kelumpuhan otot-otot pernafasan.
Dokter spesialis antologi yang dipelopori oleh BjØrn Ibsen pada waktu itu, melakukan
intubasi dan memeberikan bantuan napas secara manual mirip yang dilakukan selama
anestesi. Dengan bantuan para mahasiswa kedokteran dan sekelompok sukarelawan
mereka mempertahankan pasien poliomelytis bulbar dan bahkan menurunkan mortalitas
menjadi sebanyak 40%, dibanding dengan cara sebelumnya yakni penggunaan iron lung
yang mortalitasnya sebesar 90%.
Pada tahun 1952 Engstrom membuat ventilasi mekanik bertekanan positif yang
1
multidisplin yang kuat sangat penting dalam meningkatkan keselamatan pasien. Selain
dukungan itu sarana, prasarana serta peralatan juga diperlukan dalam rangka meningkatkan
pelayanan HCU. Oleh karena itu, mengingat diperlukannya tenaga khusus, terbatasnya
sarana dan prasarana, serta mahalnya peralatan, maka demi efisiensi, keberadaan HCU
perlu dikonsentrasikan.
B. TUJUAN
1) Tujuan umum
a. Pelayana kesehatan di Rumah Sakit dapat berjalan dengan baik
b. Meningkatkan Pelayanan yang bermutu dan mengutamakan keselamatan
pasien.
c. Menciptakan unit pelayanan dengan pelayanan yang nyaman dan lingkungan
yang aman.
2) Tujuan Khusus
a. Memberikan acuan pelaksanaan pelayanan HCU dirumah sakit Ibu
dan Anak Harapan Mulia.
b. Meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien HCU
dirumah sakit Ibu dan Anak Harapan Mulia.
c. Menjadi acuan pengembangan pelayanan HCU dirumah sakit Ibu dan
Anak Harapan Mulia.
C. RUANG LINGKUP
Pelayanan di unit Rawat Intensif RSIA Harapan Mulia meliputi penanganan kasus
HCU, HCU dan penanganan kasus per unit.
D. BATASAN OPERASIONAL.
Pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan
RSIA dan Standar Prosedur Operasional.
1. Pelayanan HCU
Pelayanan HCU meliputi dukungan fungsi organ-organ vital seperti
pernapasan, kardiosirkulasi, susunan saraf pusat, ginjal dan lain-lainnya,
baik pada pasien dewasa ataupun pasien anak.
2. Pelayanan HCU
2
Pelayanan HCU diberikan kepada pasien dengan kondisi kritis stabil yang
membutuhkan pelayanan, pengobatan dan observasi secara ketat.
3. Pelayanan Burn Unit
Pelayanan Burn unit diberikan pada pasien dengan luka bakar yang
membutuhkan pelayanan dan pengobatan khusus sesuai grade dan luas
luka bakar.
A. LANDASAN HUKUM
1. KMK No. 129//MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
RS
2. PMK No. 1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran
3. Kepmenkes RI No 004/Menkes/SK/I/2003 tentang Kebijakan Dan Strategi
Desentralisasi Bidang Kesehatan.
4. Undang-Undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
5. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI KETENAGAAN
Kualifikasi tenaga kesehatan yang bekerja di HCU harus mempunyai
3
pengetahuan yang memadai, mempunyai ketrampilan yang sesuai dan mempunyai
komitmen terhadap waktu
1. Tenaga Medis
Seorang dokter intensivis adalah seorang dokter yang memenuhi standar
kompetensi berikut :
a. Terdidik dan bersertifikat sebagai seorang spesialis anastesiologi melalui
program pelatihan dan pendidikan yang diakui oleh perhimpunan profesi
yang terkait.
b. Menunjang kualitas pelayanan HCU dan menggunakan sumber daya HCU
secara efesien
c. Mendarmabaktikan lebih dari 50% waktu profesinya dalam pelayanan
HCU
d. Bersedia berpartisipasi dalam suatu unit yang memberikan pelayanan 24
jam/hari, 7 hari/minggu
e. Mampu melakukan prosedur critical care, antara lain :
1) Sampel darah arteri
2) Memasang dan mempertahankan jalan napas termasuk intubasi trakeal,
trakeostomi perkutan dan ventilasi mekanis
3) Mengambil kateter intravaskuler untuk monitoring invasive maupun
terapi invasive
4) Resusitasi jantung paru
5) Pipa torakostomi
6) Melaksanakan dua peran utama :
a) Pengelolaan pasien
Mampu berperan sebagai pemimpin tim dalam memberikan
pelayanan di HCU, menggabungkan dan melakukan filtrasi
pelayanan pada pasien penyakit kompleks atau cedera termasuk
gagal organ multi-sistem.
Dalam mengelola pasien, dokter intensivis dapat mengelola sendiri
atau berkolaborasi dengan dokter lain. Seorang dokter intensivis
mampu mengelola pasien sakit kritis dalam kondisi seperti :
- Hemodinamik tidak stabil
- Gangguan atau gagal napas, dengan atau tanpa memerlukan
4
tunjangan ventilasi mekanis
- Gangguan neurologis akut termasuk mengatasi hipertensi
intracranial
- Gangguan atau gagal ginjal akut
- Gangguan endokrin dan/ atau metabolic akut yang
mengancam nyawa
- Gangguan nutrisi yang memerlukan tunjangan nutrisi
b) Manajemen Unit.
Dokter intensivis berpartisipasi aktif dalam aktivitas-aktivitas
manajemen unit yang diperlukan untuk memberi pelayanan-
pelayanan HCU yang efisien, tepat waktu dan konsisten. Aktivitas-
aktivitas tersebut meliputi antara lain :
- Triage, alokasi tempat tidur dan rencana pengeluaran pasien
- Supervisi terhadap pelaksanaan kebijakan-kebijakan unit
- Partisipasi pada kegiatan-kegiatan perbaikan kualitas yang
berkelanjutan termasuk supervisi koleksi data
- Berinteraksi seperlunya dengan bagian-bagian lain untuk
menjamin kelancaran pelayanan di HCU.
- Mempertahankan pendidikan berkelanjutan tentang critical
care medicine.
- Selalu mengikuti perkembangan mutakhir dengan membaca
literature kedokteran
- Berpartisipasi dalam program-program pendidikan dokter
berkelanjutan
- Menguasai standar-standar untuk unit critical care. Ada dan
bersedia untuk berpartisipasi pada perbaikan kualitas
interdisipliner.
2. Tenaga Kesehatan
HCU harus memiliki jumlah perawat yang cukup dan sebagaian besar
terlatih. (diganti) menjadi : jumlah perawat di HCU ditentukan berdasarkan
jumlah tempat tidur dan ketersediaan ventilasi mekanik. Perbandingan
perawat: pasien 1:1, sedangkan perbandingan perawat: pasien yang tidak
5
menggunakan ventilasi mekanik adalah 1:2.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Kualifikasi
Nama Jabatan Jumlah
Formal & Fungsi
SDM
Informal
Penanggung Spesialis Managerial 1
Jawab HCU anastesiologi
Pelatihan
Kepala Unit ACLS
D3 dan Managerial 1
HCU keperawatan
Pelatihan ICU
Perawat D3 Melakukan 3
Pelaksana keperawatan tindakan-
Bantuan tindakan
hidup dasar keperawatan
dan bantuan sesuai SPO
hidup lanjut
C. PENGATURAN JAGA/DINAS
Pengaturan jaga/dinas di HCU diatur sebagai berikut :
Jam
Nama Jabatan Keterangan
Masuk Pulang
Kepala Unit 07:00 14:00 Hari kerja Senin-Sabtu
Perawat pelaksana shift 1 07:00 14:00 6 hari kerja, libur disesuaikan
Perawat pelaksana shift 2 14:00 21:00 6 hari kerja, libur disesuaikan
Middle shift 10:00 17:00 Jadwal disesuaikan dengan praktek
dokter
- Dokter spesialis Anestesiologi siap 24 jam menangani kasus kegawatan
HCU
- Dokter spesialis konsulen siap 24 jam menangani kasus kegawatan HCU
- Tenaga perawat siap 24 jam melayani kasus HCU (terjadwal).
Table 2 Pengaturan Jaga/Dinas
D. URAIAN JABATAN
1. KEPALA HCU
1) Uraian Tugas
a) Melaksanakan fungsi perencanaan :
6
- Membuat perencanaan tenaga keperawatan yang diperlukan
- Membuat perencanaan jenis dan jumlah peralatan keperawatan yang
dipelukan
- Membuat perencanaan asuhan keperawtan sesuai kebutuhan Pasien
- Melaksanakan fungsi kegiatan asuhan keperawatan :
- Melakasanakan Asuhan keperawatan secara tertib, disiplin, efektif,
efisien
- Mengisi lembar asuhan keperawan dalam rekam medik pasien
dengan tertib
- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan asuhan keperawatan
b) Melaksanakan fungsi pelayanan kepada pasien dan keluarganya :
- Melaksanakan progaram orientasi kepada pasien dan keluarganya
meliputi penjelasan tentang peraturan rumah sakit, hak dan
kewajiban pasien, RS, dokter, perawat, fasilitas yang tersedia, sekilas
tarif, serta kegiatan sehari – hari yang akan dijalani pasien.
- Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk
mengetahui keadaannya dan menampung keluhan serta membantu
memecahkan masalah yang dialaminya.
- Menjaga perasaan agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan berlangsung.
- Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya
sebatas wewenang dan kemampuannya
c) Melaksanakan fungsi administrasi :
- Mengisi lembar asuhan keperawatan dalam rekam medik pasien
dengan tertib dan disiplin
- Melengkapi buku register pasien setiap kali pasien pulang
- Membuat perincian jasa, penggunaan obat/alat, tindakankeperawatan
di rawat inap
- Melakukan proses transfer informasi natar perawat dan antar perawat
dokter secara jelas dan sesuai Stadar Operasinal
d) Melaksanakan fungsi Inventarisasi :
- Melakukan Inventarisasi barang dan alat yang ada di Ruangan Rawat
nap secara periodik sesuai SOP
7
- Menyediakan persedian obat /medicine kit di Ruang Rawat Inap
sesuai keperluan
- Membuat sistem arus obat/alat permintaan/pemakaian yang tertib
sesuai SOP
e) Melaksanakan fungsi Pelaporan :
- Melaporkan masalah yang dihadapi sesuai garis tanggung jawab
- Melaporkan inventarisasi barang dan obat dalam rapat dinas
- Melaporkan kasus pasien yang dihadapi dalam rapat dinas
3) Wewenang
a) Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
b) Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf keperawatan
c) Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenang kepala unit perinatology
d) Menghadiri rapat berkala dengan Kepala seksi Keperawatan untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan
3) Tanggung Jawab
a) Secara administratif bertanggung jawab kepada Direktur rumah sakit
melalui kepala bidang medik
b) Secara operasional teknik medis bertanggung jawab kepada kepala
seksi keperawatan
8
e) Membantu kelancaran pemeriksaan, yang diberikan kepada pasien
interne.
f) Menjamin pasien interne dalam keadaan aman selama dalam proses
pemeriksaan.
g) Menjamin keamanan dan kenyaman pasien/keluarga yang berada di
ruang tunggu.
h) Memberikan informasi yang akurat kepada pasien dan keluarga
tentang prosedur-prosedur yang akan dijalankan.
i) Menjamin pasien dan keluarga memahami atau mengerti tentang alur
proses pelayanan.
j) Menjaga kerapihan dan kebersihan ruang periksa untuk pemeriksaan
pasien berikutnya
k) Memastikan pasien dan keluarga melakukan registrasi ulang untuk
persiapan kunjungan berikutnya.
l) Meng-input data-data ke dalam komputer.
m) Mengembalikan alat-alat yang digunakan sesuai dengan fungsi dan
tempatnya.
n) Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan sesuai kebutuhan yang
berlaku di rumah sakit.
2) Wewenang
a) Semua pasien yang berkunjung ke klinik menjadi tanggung jawabnya
b) Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
c) Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya
3) Tanggung Jawab
a) Ketersediaan, kelengkapan, kebenaran dan keakuratan data atau
informasi untuk proses asuhan keperawatan
b) Ketersediaan instrument (formulir-formulir, dsb) untuk keperluan
proses perawatan
c) Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan
asuhan keperawatan / kegiatan lain yang dilakukan
d) Ketersediaan, keakuratan, ketepatan laporan hasil evaluasi asuhan
keperawatan
9
BAB III
STANDAR FASILITAS
10
No Jenis Kelengkapan Standar HCU primer Jumlah
3 Peralatan monitor
a. Invasive
b. Monitor tekanan darah Tidak ada Tidak
invasive ada
c. Tekanan vena sentral ada ada
d. Tekanan baji arteri Tidak ada Tidak
pulmonalis ada
e. Non invasive
1) Tekanan darah ada 5
2) EKG dan laju ada 1
jantung
3) Saturasi oksigen ada 5
4) Kapnograf Tidak ada -
4 Suhu ada 5
5 Defibrilator dan alat ada 1
pacu jantung
6 Alat pengatur suhu ada 1
pasien
7 infus pump dan syring ada 3/3
pump
18 Peralatan portable untuk ada -
transportasi
9 Lampu untuk tindakan ada -
10 Oksigen sentral ada 4
11 Emergency trolly ada 1
(Airway, laringoscop,
ambu bag, O2,
adrenalin, dll )
Tabel 3 Standar Fasilitas Peralatan HCU
RSIA Harapan
No Nama Barang Ratio Pasien : Alat
Mulia
11
Oksigen central 2 / ruangan Lebih dari 2
4
+ flowmeter
5 Suction 2 / ruangan Lebih dari 2
6 Gunting verband 2 / ruangan Lebih dari 2
Bak instrument 2 / ruangan Tidak ada
7
besar
Bak instrument 2 / ruangan Tidak ada
8
sedang
Bak instrument 2 / ruangan Tidak ada
9.
kecil
10. Bengkok 2 / ruangan Lebih dari 2
11. Pispot 2 : 1/2 1/pasien
Termometer 1/Ruangan 1/ruangan
12
digital
13 Standar infuse 1:1 1:1
14 Masker O2 2 / Ruangan 1/pasien
20 Nasal kanul 2 / Ruangan 1/pasien
21 Reflek hamer 1 / Ruangan 1/ruangan
22 Ambubag 1 / Ruangan 1/ruangan
Tabel 4 Standar Fasilitas Alat Perawatan HCU
RSIA Harapan
No Nama Barang Ratio
Mulia
1 Baju Pasien 1:5 1:3
2 Sprei besar 1:5 1:3
3 Manset dewasa 1 : 1/4 1 /ruangan
4 Selimut biasa 1:5 1:3
5 Sarung bantal 1:6 1:3
6 Schort 1 : 1/2 1:2
7 Duk Lobang 1:1/3 1:3
Tabel 5 Standar Fasilitas Linen HC
RSIA Harapan
No Nama Barang Ratio
Mulia
12
1 Lemari obat Emergency 1 / ruangan 1 / ruangan
2 Emergency Lamp 1 / ruangan 1 / ruangan
3 Meja pasien 1:1 1:1
4 Tempat tidur 1:1 1:1
5 Tempat sampah pasien 1:1 1:1
6 Tempat sampah besar 4 / ruangan 1:1
tertutup
7 Waskom mandi 8 – 12 / 1:1
ruangan
8 Lampu senter 1–2/ 1 / ruangan
ruangan
9 Timbangan BB/TB 1 / ruangan 1 / ruangan
Tabel 6 Standar Fasilitas Alat Rumah Tangga HCU
13
No Nama Barang Ratio Ket
19 Perforator 1 / ruangan
20 Staples 1 / ruangan
21 Pensil 5 / ruangan
22 Spidol White Board 6 / ruangan
Tabel 7 Standar Fasilitas Alat Pencatatan dan Pelaporan HCU
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
14
HCU menetukan kondisi berdasarkan prioritas kondisi medik, pasien mana yang akan
dirawat di HCU
2. Kriteria Pasien Keluar HCU
Prioritas pasien dipindahkan dari HCU berdasarkan pertimbangan medis oleh
kepala HCU dan tim yang merawat pasien.
- Bila status fisik pasien sudah stabil dan tidak perlu monitoring ketat lebih lama
- Bila status fisik telah menurun jauh tetapi tidak ada rencana intervensi aktif.
15
- Acute myocard infarction with complications
- Cardiogenic shock
- Complex arrhythmia
- Acute congestive heart failure with respiratory failure
- Hypertensi emergensi
- Unstable angina, dysrhytmia, hemodinamik instability, persistent chest pain
- Cardiac arrest
- Cardiac tamponade or constriction with hemodynamic instability
- Dissecting aortic aneurysms
- Complete heart block
2. Pulmonary System
- Acute respiratory failure requHCUng ventilator support
- Pulmonary emboli with hemodynamic instability
- Patient in an intermediate care unit who are demonstrating respiratory
deterioration
- Massive hemoptysis
- Respiratory failure with imminent intubation
3. Neurologic Disorders
- Acute stroke with altered mental status
- Coma metabolic, toxic or antoxic
- Intracranial hemorrhage with potential for herniation
- Acute subarachnoid hemorrhage
- Meningitis with altered mental satatus or respiratory compromise
- Central nervous system or neuromuscular disorder with deteriorating pulmonary
function
- Status epilepticus
- Brain dead or potentially brain dead, managed while determining organ donation
status
- Vasospasm
- Severe head injury
4. Drug Ingestion and drug overdose
- Hemodinamically unstable drug ingestion
- Drug ingestion with significantlyaltered mental status with inadequate airway
16
protection
- Seizures following drug ingestion
5. Gastrointestinal Disorder
- Life threatening gastrointestinal bleeding
- Fulminant hepatic failure
- Severe pancreatitis
- Esophageal perforation
6. Endocrine
- Diabestic ketoacidosis complicated by hemodynamic instability, altered mental
status, respiratory insufficiency, or severe acidosis
- Thyroid storm. Mix oedem with hemodynamic instability
- Coma hyperosmolar state
- Hypo or hypernatremia with seizure
- Hypo or hyperkalemia with dysrhytmia or muscular weakness
- Hypo or hypermagnesemia with hemodynamic compromise or dysrhytmias
- Hypophosphatemia with muscular weakness
7. Surgical
- Post operative patients requHCUng hemodynamic monitoring/ventilator support
or extensive nursing care
8. Miscellaneous
- Septic shock with hemodynamic instability
- Hemodinamic monitoring
- Environment injHCUes
- New/ experiment therapies with potensial complication
17
nilai skoring prognosis dalam periode tertentu dibandingkan dengan keluaran
aktualnya. Pencapaian yang diharapkan adalah angka mortalitas yang sama atau lebih
rendah dari angka mortalitas terhadap rerata nilai scoring prognosis.
18
j. Rapihkan alat
k. Rapihkan kembali pasien dengan posisi nyama
l. Perawat/bidan cuci tangan
m. Pendokumentasian
3. Setting Bell
a. Mesin dalam kondisi menyala atau hidup
b. Tekan tombol stop silence secara bersamaan dengan clear ml hingga muncul
tulisan Bel 1/2/3 pada display
c. Setelah itu tahan penekanan pada tombol stop silence jangan dilepas, untuk
melakukan pemilihan bel yang diinginkan, lakukan penekanan pada clear ml.
Sampai tingkat volume yang diinginkan tercapai.
19
e. Buka pintu dan penjepit infus, kemudian masukkan selang infus pada ruang
detektor dengan posisi lurus dan pastikan selang tidak kendor,kemudian pintu
ditutup kembali.
f. pastikan selang tidak kendor,kemudian pintu ditutup kembali.
g. Hubungkan drip sensor dengan memasukan plug pada bagian belakang pump.
h. Pasangkan drip sensor pada drip chamber antara drip nozzle (tempat keluarnya
tetesan) dengan permukaan cairan.
i. Tekan tombol power untuk menghidupkan dan mematikan infusion pump.
j. Set jumlah tetesan/milli sesuai dengan administrasi infusion set, kemudian tekan
tombol infusion set untuk memilih set tetesan.
k. Tekan tombol D RATE (delivery rate) sesuai dengan jumlah milli setiap jam atau
tetes setiap menit sesuai dengan yang dibutuhkan dengan menekan tombol tanda
panah satu keatas untuk menaikan satu demi satu dan panah kebawah untuk
menurunkan satu demi satu. Jika ingin menaikan atau manurunkan dosis sepuluh
sekaligus, maka tombol yang ditekan adalah tombol tanda panah dua
l. Set D LIMIT (delivery rate) sesuai dengan jumlah volume cairan (millli) yang
dikehendaki dalam waktu tertentu dengan cara tekan tombol SELECT dan pilih
D LIMIT. Jika ingin menurunkan atau menaikan volume satu demi satu maka
tekan tombol tanda panah satu dan jika menaikan atau menurunkan volume 100
maka tekan tombol tanda panah dua.
m. Buka manual roller clamp pada selang infus
n. Tekan tombol START/STOP/SILENCE, cek displayed delivery rate, delivery
limit, setting volume tetesan dan selang infus.Alarm akan berbunyi sesuai
dengan kode dibawah ini
1) Completion :menunjukkan bahwa limit yang ditentukan
sudah habis
(cairan yang diinginkan sudah tercapai ).
2) Occlusion :bila ada sumbatan (stolsel, klem infus
tertutup, selang/ jarum terlipat ).
3) Open door :pintu terbuka atau tidak terkunci dengan baik.
4) Air line :jika terdapat udara dalam selang.
5) Empty :bila cairan yang tersedia habis.
6) Low batt :baterai sudah lemah.
20
7) Flow error :bila terjadi kesalahan setting infusion pump
Tombol - tombol pengoperasian :
- Select :untuk memindahkan D rate ke D limit atau sebaliknya.
- ml Clear :untuk menghapus jumlah cairan yang sudah masuk.
- Infusion set :angka yang menunjukkan set infus yang digunakan.
- Start/stop :untuk memulai dan mengakhiri pemberian cairan
dengan infusion pump.
- Alarm silence :untuk mematikan alarm.
- Purge :untuk melakukan pengguyuran
- Power :untuk menghidupkan dan mematikan infusion pump.
- Charge :untuk mengetahui sumber tenaga yang digunakan.
Hal-hal yang harus diperhatikan:
Lakukan pemeliharaan infusion pump setiap selesai penggunaan, dengan cara
membersihkan dengan lap bersih dan lembab (termasuk bagian dalam dengan
cotton bud) kemudian lepaskan kabel dan gulung, setelah selesai, masukkan dalam
kantong plastik.
21
BAB V
LOGISTIK
1 Bolpoint Merah 25
2 Bolpoint Standart/ Biasa 36
3 Buku Ekspedisi 15
4 Buku Folio 100 25
5 Buku Tulis 100 5
6 Buku Tulis 200 3
7 Buku Tulis 38 20
8 Chlear Holder (40) 4
22
No Nama Barang Jumlah Barang
9 Clip (B) 5
10 Clip (K) 5
11 Isi Cutter (K) 2
12 Isi Staples 23/10 6
13 Isi Staples (K) 6
14 Isolasi Daimaru 2cm 4
15 Isolasi Bening (K) 12
16 Kertas Asturo Hijau Kecoklatan 3
17 Kertas Asturo Biru Muda 3
18 Kertas Asturo Hijau Muda 3
19 Kertas Asturo Hijau Tua 3
20 Kertas Asturo Kuning 3
21 Kertas Asturo Merah 3
22 Kertas Asturo Orange 3
23 Kertas Asturo Ungu Muda 3
24 Kertas Asturo Ungu Tua 3
25 Kertas Foto Copy 70 Gr 12
26 Lem Povinal 20
27 Map Plastik 10
28 Penggaris 30 Cm 2
29 Penghapus Bolpoint 2
30 Penghapus Pensil 2
31 Pensil 2 B 12
32 Spidol Board Mark Hitam 12
33 Spidol Board Mark Merah 12
34 Spidol Kecil Biru 12
35 Spidol Kecil Hijau 12
36 Spidol Kecil Hitam 12
37 Spidol Kecil Merah 12
38 Spidol Marker Hitam 12
39 Stabillo 6
40 Stipo Kiroko 2
23
No Nama Barang Jumlah Barang
41 Barcode 1
Tabel 8 Logistik alat tulis kantor di HCU
B. Barang Cetakan
1 Amplop (T) 3
2 Amplop (K) 4
3 Bon Makan Dinas Lembur 1
4 Cairan Msk. & Kel. 2
Tubuh 004/Rim
5 Catatan Dokter005/Rim 2
6 Catatan Perawat 006 A/ Adm 750
7 Administrasi 006a/ Cat. Pwrt 006a/Rim 2
8 Elecardiogram/Rim 1
9 Grafik 002/Rim 1
10 Konsultasi Medis Antar Bagian 200
11 Order Pembelian Non Stok 1
12 Pemakaian Alat Medis 50
13 Pendaftaran Jenasah 2
14 Pengambilan Jenasah 2
15 Pengantar Jawaban/ Rujukan 1
16 Pensterilan Alat Ke Kst 6
17 Permintaan Ct-Scan 200
18 Persetujuan Tindakan Medik 750
19 Persetujuan Tindakan Pembiusan 250
20 Pesan Zat Asam (Oxigen) 25
21 Resep 40
22 Ringkasan Resume 3 Ply/Buku 2
23 Ringkasan Keluar Masuk Rm 01/Rim 1
24 Srt. Kem. Berobat Mer.Muda/ Bdh 30
25 Surat Ket. Izin Operasi 2
26 Surat Ket. Penolakan Opname 2
24
No Nama Barang Jumlah Barang
C. Barang Bengkel
1 Alkaline Aaa 6
2 Baterai Abc (B) 5
3 Baterai Abc (K) 2
4 Bayfresh 3
5 Baygon Spray 2
6 Gayung 5
8 Gunting (T) 2
9 Kresek Hitam (B) 65
10 Kresek Kuning (B) 75
11 Sabun Batangan 3
13 Sandal Jepit 10 5
15 Silet 2
16 Soklin 1 Kg 24
17 Stella Rfl 5
18 Sunlight 400 Ml 2
19 Tissue Kotak Rfl(Paseo) 50
21 Alat Cukur 1
24 Timbangan Berat Badan 1
Tabel 10 Logistik alat tulis kantor di HCU
25
D. Barang Cetakan
1 Amplop (T) 3
2 Amplop (K) 4
3 Bon Makan Dinas Lembur 1
4 Cairan Msk. & Kel. Tubuh 004/Rim 2
5 Catatan Dokter005/Rim 2
6 Catatan Perawat 006 A 750
/ Adm
7 Administrasi 006a/ 2
Cat. Pwrt 006a/Rim
8 Elecardiogram/Rim 1
9 Grafik 002/Rim 1
10 Konsultasi Medis Antar Bagian 200
11 Order Pembelian Non Stok 1
12 Pemakaian Alat Medis 50
13 Pendaftaran Jenasah 2
14 Pengambilan Jenasah 2
15 Pengantar Jawaban/ Rujukan 1
16 Pensterilan Alat Ke Kst 6
17 Permintaan Ct-Scan 200
18 Persetujuan Tindakan Medik 750
19 Persetujuan Tindakan Pembiusan 250
20 Pesan Zat Asam (Oxigen) 25
21 Resep 40
22 Ringkasan Resume 3 Ply/Buku 2
23 Ringkasan Keluar Masuk Rm 01/Rim 1
24 Srt. Kem. Berobat Mer. Muda/ Bdh 30
25 Surat Ket. Izin Operasi 2
26 Surat Ket. Penolakan Opname 2
27 Surat Keterangan Dokter 3
28 Surat Keterangan Kematian 1
29 Surat Perintah Kerja Lembur 5
30 Surat Tugas Pemak. Ambulance 4
26
No Nama Barang Jumlah Barang
E. Barang Bengkel
1 Alkaline Aaa 6
2 Baterai Abc (B) 5
3 Baterai Abc (K) 2
4 Bayfresh 3
5 Baygon Spray 2
6 Gayung 5
8 Gunting (T) 2
9 Kresek Hitam (B) 65
10 Kresek Kuning (B) 75
11 Sabun Batangan 3
13 Sandal Jepit 10 5
15 Silet 2
16 Soklin 1 Kg 24
17 Stella Rfl 5
18 Sunlight 400 Ml 2
19 Tissue Kotak Rfl(Paseo) 50
21 Alat Cukur 1
24 Timbangan Berat Badan 1
Tabel 12 Logistik barang cetakan di HCU
F. Alat Kesehatan
27
No Nama Barang Jumlah Barang
1 Alkaline Aaa 6
28
No Nama Barang Jumlah Barang
2 Ambubag 1
G. Obat
H. Pengadaan Investasi
Anggaran investasi tahun 2018 Kelompok Investasi
Usulan
No Level of Level of Minimal
Investasi satuan Sum Estimasi harga
revenue service requirement
1 Syringe 3 50.100.000 v v v
29
Pump
2 Jackson 1 5.600.000 v v v
Rheese
3 Ambubag 1 5.500.000 v v
4 Monitor 3 175.500.000
Pasien (GE)
5 Troly Obat 1 5.000.000 v v v
6 Troly 1 5.000.000 v v v
Tindakan
7 Bulo Drain 1 37.500.000
Total 284.200.000
Tabel 15 Pengadaan Investasi di HCU
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. DEFINISI
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu system dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman.
B. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di RS.
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan.
30
- Target 100%. Konsul ke dokter via telpon menggunakan metode SBAR
3. Medikasi.
- Ketepatan pemberian obat.
Target 100%. Yang dimaksud tidak tepat apabila: salah obat, salah dosis, salah
jenis, salah rute pemberian, salah identitas pada etiket, salah pasien.
- Ketepatan Transfusi.
Target 100%. Yang dimaksud tidak tepat apabila: salah identitas pada
permintaan, salah tulis jenis produk darah, salah pasien
4. Pasien jatuh:
Target 100%. Tidak ada kejadian pasien jatuh di HCU
BAB VI
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik
itu bagi pekerjanya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan disekitar tempat
kerja tersebut.
Mengacu pada pengertian tersebut maka diharapkan setiap petugas medis maupun non
medis dapat menerapkan sistem keselamatan kerja diantaranya:
a. Tersedianya APD yang memenuhi standar serta dapat menggunakannya dengan benar
baik itu masker, penutup kepala, kaos tangan, skoret/ apron, kacamata, pelindung kaki
dan sebagainya.
b. Tersedianya tempat pembuangan sampah yang dibedakan infeksius dan non infeksius
serta terdapat tempat khusus untuk pembuangan jarum ataupun spuit bekas.
c. Aturan untuk tidak melakukan recuping jarum suntik setelah dipakai ke pakai ke
pasien.
d. Setiap petugas medis menganggap bahwa setiap pasien dapat menularkan penyakit
sehingga unsur keselamatan kerja dapat terus dilaksanakan.
31
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
32
Judul Ketersediaan Fasilitas Dan Peralatan Ruang HCU
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jenis dan jumlah fasilitas dan peralatan pelayanan
intensif
Denominator Tidak ada
Sumber data Inventaris HCU
Standar Sesuai dengan kelas rumah sakit
Penanggung jawab Kepala UNIT HCU
pengumpul data
Tabel 17 Pengendalian mutu ketersediaan fasilitas di HCU
33
Judul Kepatuhan Terhadap Hand Hygiene
34
F. Rata-Rata Pasien Yang Kembali Ke Perawatan Intensif Dengan Kasus Yang
Sama < 72 Jam
BAB IX
PENUTUP
Pedoman pelayanan HCU di RSIA Harapan Mulia ini diharapkan dapat menjadi
35
panduan bagi seluruh petugas pemberi layanan yang menyelenggarakan pelayanan pada
pasien HCU.
Berdasarkan klasifikasi sumber daya, sarana, prasarana dan peralatan pelayanan
HCU di RSIA Harapan Mulia dapat dikategorikan sebagai HCU primer. Oleh karena itu,
rumah sakit diharapkan akan terus mengembangkan pelayanan sesuai dengan ketentuan
pedoman standar HCU sesuai dengan situasi dan kondisi yang kondusif bagi setiap
program pengembangan layanan HCU di RSIA Harapan Mulia. Sedangkan untuk
kelancaran setiap pelaksanaan pelayanan di HCU perlu adanya penjabaran dari pedoman
pelayanan dengan penyusunan prosedur tetap di unit layanan HCU sehingga hambatan
dalam menjalankan pelaksanaan pelayanan bisa diminimalkan
LAMPIRAN
36
Gambar 1 Denah HCU
37