Disusun Oleh:
Ade Chayawyta
NIM : 18.17.0557
1
Soenjono Dardjowidjojo, Psikolinguistik Pengantar pemahaman Bahasa Manusia,
(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2010), hlm. 16.
2
Abdul Aziz bin Ibrahim el-Ushaili, Psikolinguistik Pembelajaran Bahasa Arab,
(Bandung: Humaniora), hlm. 132.
setelah mereka mulai berbicara.3 Anak usia dini dianggap lebih mudah dalam
memperoleh bahasa baru, sedangkan orang dewasa tampaknya mengalami
kesulitan dalam memperoleh tingkat kemahiran bahasa kedua. Anggapan ini
menurut Lenneberg sebagaimana yang dikutip oleh Chaer, mengarah kepada
adanya hipotesis mengenai usia kritis untuk bahasa kedua. Sejumlah argumen
diungkapkan oleh beberapa pakar bahasa: berdasar aspek biologis oleh Penfield
& Roberts (1959), aspek kognitif oleh Rosansky & Krashen (1975), aspek afektif
oleh Taylor (1974) dan Schuman (1975), mereka semua mendukung hipotesis
mengenai usia kritis tersebut.4
Radliyah Zaenuddin menyatakan bahwa kegagalan pembelajaran bahasa
Arab di Indonesia salah satunya disebabkan oleh faktor instrinsik bahasa.
Maksudnya, masyarakat selama ini cenderung mempunyai kesan bahwa
mempelajari bahasa Arab itu lebih sulit daripada bahasa asing lainnya. Ini
menunjukan bahwa masyarakat Indonesia menunjukkan sikap antipati terhadap
bahasa Arab. Didukung oleh pernyataan bahwa motivasi awal pembelajaran
bahasa Arab dalam sejarah bangsa Indonesia adalah pemenuhan kepentingan
religius ideologis semata, daripada kepentingan yang lebih praktis.5 Oleh karena
itu, pembelajaran bahasa Arab pada anak usia dini sangat penting untuk
pengembangan kecerdasan bahasa Arab, maupun penanaman motivasi untuk
menyukai bahasa Arab. Berikut akan dibahas salah satu metode pengenalan
Bahasa Arab untuk AUD dengan tema Alam Semesta dan membahas tentang
benda-benda langit.
3
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, Jakarta: Prenadamedia, hlm. 74.
4
Abdul Chaer, Psikolinguistik Kajian Teoritik, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm. 252.
5
Radliyah Zaennudin (et.al.), Metodologi & Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa
Arab, (Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group & STAIN Cirebon Press, 2005), hlm. 20.
- Dapat menyebutkan kembali lima kosakata bahasa arab
- Dapat menunjuk gambar sesuai dengan kata yang
disebutkan
- Dapat menumbuhkan minat belajar bahasa arab
- Menambah rasa percaya diri anak dalam mengucapkan
bahasa arab.
: Praktek secara langsung dan menyanyi
4. Metode : - Mengenalkan mufrodat tentang benda-benda langit
5. Tujuan - Menambah kosakata bahasa arab pada anak
- Memberikan kemudahan dalam mengucapkan mufrodat
dengan baik dan benar
: Gambar dan kartu kata bahasa arab
: Mengenalkan mufrodat melalui gambar dan kartu kata
6. Media bahasa arab, kemudian menempelkan/ mencocokkan letak
7. Kegiatan benda langit pada background alam semesta, membuat
bentuk menggunakan plastisin kemudian menyebutkan nama
benda langit besera bahasa arabnya, dan menghafal kosakata
dengan bernyanyi.
8. Mufrodat
:
9. Lagu (nada
balonku
: Qomarun itu bulan
ada 5)
Syamsun matahari
Najmun artinya bintang
Sama’un artinya langit
Syalalun air terjun..jun
Bakhirotun artinya danau
Bahrun itu laut
Nahrun itu sungai
10. Penilaian : Unjuk Kerja, Hasil Karya
C. Langkah-langkah pembelajaran:
2.
Anak akan
1. dibimbing oleh Guru
Guru mengenalkan 5 untuk menyebutkan
kosakata bahasa arab dan mengulangi
dengan pengucapan kosakata dengan
yang benar menunjuk gambar
yang sesuai
3.
4. Anak menempel dan
Anak membuat salah mencocokkan
satu bentuk benda gambar dengan
langit menggunakan kosakata bahasa arab
plastisin yang sesuai
5.
Anak menghafal
dengan bernyanyi
mengikuti Guru
D. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan RPPH diatas dengan tema Alam Semesta dan sub
tema benda-benda langit, maka dapat diambil kesimpulan
1. Anak usia dini adalah anak dengan usia yang tepat untuk dikenalkan
beberapa bahasa, khususnya bahasa arab karena pada usia dini, otak
anak berkembang dalam kondisi yang optimal.
2. Dalam mengenalkan kosakata dalam bahasa arab untuk anak usia dini
dapat melalui beberapa metode pembelajaran yang sederhana dan
menyenangkan. Salah satu contohnya adalah dengan permainan dan
bernyanyi.
3. Guru harus senantiasa kreatif dan inovatif dalam menyampaikan
materi pembelajaran kepada anak usia dini.
E. Daftar Pustaka
Aziz, Abdul bin Ibrahim el-Ushaili. Psikolinguistik Pembelajaran Bahasa
Arab. Bandung: Humaniora
Dardjowidjojo, Soenjono. 2010. Psikolinguistik Pengantar pemahaman
Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik Kajian Teoritik. Jakarta: Rineka Cipta
Susanto, Ahmad. Perkembangan Anak Usia Dini, Jakarta: Prenadamedia
Zaennudin, Radliyah (et.al.). 2005. Metodologi & Strategi Alternatif
Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group &
STAIN Cirebon Press