Anda di halaman 1dari 10

MINI RISET PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

Di Sds Islam Terpadu Sulthoniyah Sambas

Kelas 6

Oleh : Tessa Mariska

A. Catatan Lapangan

Pada tanggal 5 Januari 2024, saya pergi ke Sds Islam Terpadu


Sulthoniyah Sambas untuk melakukan mini riset. Sebelum menyerahkan
surat observasi penelitian di Sds Islam Terpadu Sulthoniyah Sambas , saya
membuat janji melalui sent massage WhatsApp terlebih dahulu kepada
Kepala Sekolah yang bernama Bapak Darwadi, S.Kom,I,M,Pd untuk
meminta izin dalam rangka melaksanakan mini riset. Sebelumnya saya
sudah mengetahui sekolah ini bahwa Sds Islam Terpadu Sulthoniyah
sambas merupakan Yayasan Rumah Bina Da’i yang bergerak di bidang
Pendidikan, Dakwah, Keagamaan,Sosial dan Kemanusiaan. Yayasan
Rumah Bina Da’i ini berdiri tahun 2017 dibawah Pimpinan H. Satono,
S.Sos.I, MH dan beralamat di Dusun Tanjung Mentawa, RT 007 RW 002
Desa Tanjung Mekar, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Kalbar.
Saya menemukan hal yang menarik dan juga menemukan permasalahan
terkait professional dari sekolah tersebut, untuk itu membuat saya tertarik
untuk melakukan mini riset di Sds Islam Terpadu Sulthoniyah Sambas.

Pada mini riset kali ini saya lansung datang ke lokasi yang akan di
jadikan bahan penelitian. Senin pagi, sekitar pukul 09.00 kegiatan di
sekolah ramai dengan kegiatan belajar mengajar. Tidak lama kemudian
saya bertemu dengan Bapak Darwadi, S.Kom.I,M.Pd selaku kepala
sekolah Sds Islam Terpadu Sulthoniyah Sambas dengan sambutan ramah.
Beliau menjelaskan lokasi sekolah tersebut secara jelas dengan
kemampuan yang ia tahu sesuai dengan sejarahnya. Saya meminta izin
kepada Bapak Darwadi untuk memasuki kelas yang dimana ada jam
pelajaran bahasa Arab dan dengan senang hati Bapak Darwadi pun
memberitahu kepada Bapak Asep bahwa ada mahasiswa yang ingin
melakukan mini riset terkait pembelajaran Bahasa Arab, kebetulan juga
Bapak Asep mengajar mata pelajaran Bahasa Arab di jam 10.10 WIB.
Dengan sangat ramah Bapak Asep pun menerima saya dengan baik untuk
masuk ke dalam kelas melangsungkan proses mini riset di dalam kelas 6
dengan siswa di Sds Islam Terpadu Sulthoniyah Sambas.

Sementara itu pagi sekitar pukul 10.10 WIB para siswa melakukan
proses belajar mengajar dengan guru di dalam kelas. Mini riset ini
dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran bahasa Arab, baik itu
terkait tujuan pembelajarannyaa, metode pembelajaran ,media
pembelajaran bahkan kekurangan dan kelebihan dalam pembelajaran serta
keaktifan siswa di dalam kelas. Suasana di dalam proses belajar mengajar
sangat beragam dengan materi mufrodat. Kondisi kelas yang luas sangat
memadai dengan beberapa metode pembelajaran di dalam kelas. Ketika
pembelajaran berlansung saya meminta izin masuk ke dalam kelas untuk
melangsungkan proses mini riset di dalam kelas 6 dengan siswa di Sds
IslamTerpadu Sulthoniyah Sambas.

Proses pembelajaran didalam kelas sangat bervariasi. Ketika guru


masuk para siswa masih sibuk masing-masing dan ketika di suruh duduk
semua siswa mengikuti arahan yang di sampaikan guru tersebut. Ketika
membuka pembelajaran guru menggunakan bahasa Arab sebagai pembuka
dalam pembelajaran Bahasa Arab. Setelah itu Bapak Asep selaku guru
bahasa Arab bertanya kepada siswanya terkait Buku bahasa arab. Apakah
membawa semuanya atau tidak dan ternyata ada yang tidak membawa
buku paketnya. Walaupun dengan adanya hal itu pembelajaran tetap saja
di lansungkan. Setelah itu siswa memberitahukan ada Pr di Halaman 8
tentang materi mufrodat. Suara guru kurang yang kurang lantang dan
monoton membuat siswa kurang minat dalam pembelajaran bahasa Arab
sehingga banyak siswa tidak mendengarkan apa yang di jelaskan. Bapak
Asep mengintruksikan barisan laki laki agar siswa mendengarkan apa yang
di begitupun sebaliknya dengan barisan perempuan.

Ketika guru menulis pembelajaran di kelas ada sebagian siswa yang


memperhatikan serta memahami pelajaran yang di sampaikan begitupun
sebaliknya ada yang hanya fokus terhadap dirinya, asik bermain, berbicara
ketika guru menjelaskan dan berjalan-ketika guru menjelaskan.

Di saat pembelajaran di mulai Pak Asep membacakan teks bahasa


arab kemudian menyuruh siswa mengikuti percakapan yang telah di
jelaskan dan ketika ada percakapan dialog siswa turut berinteraksi, akan
tetapi siswa kurang mendengarkan yang guru jelaskan.

Walaupun dengan itu guru mengulangi pembelajaran dan


mendektekan kembali kalimat yang ada di buku paket. Di saat
pembelajaram berlansung siswa kurang mersespon pembelajaran, disini
guru berusaha mengarahkan siswa yang ribut. Ada siswa yg tidur di meja
ketika pelajaran berlangsung, kemudian guru menyuruh siswa melakukan
latihan menterjemahkan percakapan bahasa arab. Akan Tetapi sebelum itu
guru menjelaskan arti dari bahasa arab yang ada di buku paket.

Kemudian guru menuliskan teks bahasa arab di papan tulis agar


siswa mudah memahami yang guru jelaskan. Setelah itu menyuruh siswa
mencari arti dari kalimat yang di tulis dengan satu persatu, selang
beberapa menit Bapak Asep menyuruh siswa menulis kalimat itu dan
menghampiri siswa untuk mengecek apakah siswa menulis atau tidak di
buku nya masing-masing. Siswa disuruh mengerjakan latihan pada buku
paket, disuruh mengerjakan soal terkait pernyataan benar atau salah. Ada
sebagian siswa yang bertanya terkait soal tersebut dan bapak Asep
menghampiri siswa yang bertanya dan menjelaskan ulang terkait soal yang
belum di mengerti. Selanjutnya membiarkan siswa mengerjakan tugas itu.

Dari beberapa aspek di atas dapat di jelaskan bahwa keaktifan siswa


di sekolah sangat mendukung dalam proses belajar di Sds Islam Terpadu
Sulthoniyah Sambas. Menurut mini riset yang saya lakukan bahwa siswa
perlu bimbingan khusus dalam belajar tentunya dimana dalam pembinaan
akhlak di karenakan siswa tersebut acuh terhadap apa yang di sampaikan
guru dan perlu bimbingan extra terkhusus pada pembelajaran bahasa Arab
yang bisa di katakana kurang meminati pembelajaran bahasa arab.

Gambar 1. Pembelajaran di mulai menggunakan bahasa arab sebagai


pembuka dalam pembelajaran Bahasa Arab.

Gambar 2. Guru menjelaskan pembelajaran Bahasa Arab terkait materi


Mufrodat.
Gambar 3. Di saat pembelajaran berlansung di sini dapat di lihat beragam
Kelakuan siswa, di saat guru menjelaskan mereka hanya asik sendiri, tidak
mendengarkan penjelasan dari guru bahkan mereka ada yang tertidur,
berjalan-jalan ketika pembelajara berlansung dan mengangkat kaki ke atas
kursi.

Gambar 4. Bapak Asep menghampiri siswa yang bertanya dan


menjelaskan ulang terkait soal yang belum di mengerti.

Gambar 5. Siswa yang asik berbicara ketika guru menjelaskan.

Gambar 6. Sesi Foto bersama sebagian siswa Kelas 6 di Sds Islam


Terpadu Sulthoniyah
B. Analisis Pembelajaran Bahasa Arab
1. Tujuan Pembelajaran
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan
seseorang kepada orang lain. Tanpa bahasa seseorang tidak akan
bisa menyampaikan maksud perasaan maupun pikiran mereka.
Oleh karena itu, bahasa adalah alat komunikasi manusia yang
paling utama. Sehingga kesalahan dalam pengungkapan sebuah
bahasa akan menyebabkan pemahaman yang salah pula.
Pembelajaran bahasa Arab Di SDS Islam Terpadu
Sulthoniyah Sambas harus dapat mendorong, membimbing,
mengembangkan dan membina kemampuan serta bisa
menumbuhkan sikap yang baik terhadap bahasa Arab baik.
Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa
Arab tersebut sangat penting dalam rangka membantu memahami
sumber utama ajaran Islam, yaitu Alquran dan Hadis, serta kitab-
kitab berbahasa Arab yang berkaitan dengan Islam bagi murid.
Oleh karena itu, materi bahasa arab di Di SDS Islam Terpadu
Sulthoniyah Sambas harus dipersiapkan agar siswa bisa berbahasa
Arab dengan empat keterampilan berbahasa yang diajarkan secara
integral, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Meskipun begitu, pada tingkat pendidikan dasar lebih di fokuskan
pada kecakapan menyimak dan berbicara secara sederhana
sebagai landasan berbahasa. Karena anak usia Di SDS Islam
Terpadu Sulthoniyah Sambas harus mempelajari dasar dari bahasa
Arab tersebut terlebih dahulu, yaitu memahami dan belajar
berbicara agar terbiasa.
Materi bahasa Arab Di SDS Islam Terpadu Sulthoniyah
Sambas memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan
berkomunikasi dengan bahasa Arab, baik lisan maupun tulis, yang
mencakup empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis, menumbuhkan kesadaran
tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing,
khususnya menjadi kunci dalam mengkaji sumber-sumber ajaran
Islam dan mengembangkan pemahaman tentang saling
keterkaitan antara bahasa dan budaya.
2. Metode Pembelajaran
a. Metode Gramatika dan tarjamah
Metode gramatika atau dalam bahasa Arab disebut dengan
metode Qawaid. Melalui metode ini orang beranggapan anak
didik kalau ingin menguasai/pandai bahasa asing dengan baik
dan lancar, terlebih dahulu harus menguasai kaidah-kaidah,
aturan-aturan berbahasa yang baik, jadi Metode gramatika
terjemah ini merupakan kombinasi metode gramatika dan
metode terjemah yakni yang memulai cara pengajaran dengan
menghafal.
Metode ini memiliki tujuan supaya siswa mampu membaca
teks berbahasa Arab serta lebih menekankan pada
perkembangan keterampilan membaca, menulis dan tejemah
teks bahasa Arab. Bahasa ibu (Indonesia) menjadi media dalam
mempelajari bahasa kedua (Arab). Metode ini memperhatikan
kaidah nahwu dan penggunaannya hanya untuk menganilisi
gramatika kalimat berbahasa.
Metode ini ditujukan kepada peserta didik agar lebih mampu
membaca naskah berbahasa Arab atau karya sastra Arab, dan
memiliki nilai displin dan perkembangan intelektual.
Pembelajaran dalam metode ini didominasi dengan kegiatan
membaca dan menulis. Adapun kosakata yang dipelajari adalah
kosakata dari tes bacaan, di mana kalimat diasumsikan sebagai
unit yang terkecil dalam bahasa, ketepatan terjemahan
diutamakan, dan bahasa Ibu digunakan dalam proses
pembelajaran. Guru menerjemahkan kosa kata yang baru,
kemudian menugaskan siswa untuk menghapal vocabulary itu
dan meminta untuk diperdengarkan kembali pada hari
berikutnya.
b. Metode Lansung
Di kelas 6 pada pembelajaran bahasa Arab ini
menggunakan metode lansung di karenakan adanya
ketidakpuasan dengan metode qawa’id dan tajarmah. Metode
ini di sebut metode lansung di karenakan guru dalam mengajar
langsung menggunakan bahasa asing melalui percakapan,
diskusi dan membaca bahan yang dipelajari. Dalam membaca,
guru memulai terlebih dahulu membaca teks, kemudian setelah
itu menyuruh siswa untuk membaca. Adapun menulis, maka
merupakan penyempurnaan belajar dengan cara mengisi yang
kosong (titik-titik) dan menyusun kalimat-kalimat yang
sederhana.
c. Metode Membaca
Pada pembelajaran ini menggunakan metode membaca di
mana siswa di suruh mengulang bacaan yang di dektekan guru
dan di sini dapat di lihat bahwa ini bertujuan yang sesuai
dengan kebutuhan belajar berbahasa Arab dan mudah dalam
mengembangkan pengetahuan membaca mereka.
d. Metode Ceramah
Metode pembelajaran yang bapak asep gunakan adalah
metode ceramah dimana cara penyampaian informasi secara
lisan yang dilakukan oleh guru . Metode ini merupakan yang
paling banyak digunakan dalam kesempatan penyampaian
informasi dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran.

3. Media Pembelajaran
a. Media Visual
Spidol dan papan tulis termasuk pada pembelajaran visual.
Media ini di gunakan untuk menyampaikan informasi secara
grafis, membuat diagram atau menyoroti poin-poin penting.
Penggunaan papan tulis dan spidol memungkinkan guru untuk
efektif menyajikan materi pelajaran.
b. Media Bahan Cetak
Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya
melalui proses percetakan/printing. Media bahan cetak ini
menyajikan pesan melalui huruf dan gambar yang di
ilustrasikan untuk lenih memperjelas pesan atau informasi yang
di sajikan. Contoh media bahan cetak ini buku teks, Modul dan
seperti yang bapak asep gunakan adalah modul atau juga bisa
di sebut dengan buku paket.
4. Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan
a) Pembelajaran bahasa Arab di Sds IslamTerpadu
Sulthoniyah Sambas memberikan pengenalan awal yang
penting untuk memahami dan menguasai bahasa Arab sejak
dini.
b) Siswa dapat membangun fondasi yang kuat dalam
keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan
menulis bahasa Arab.
c) Pembelajaran bahasa Arab juga meningkatkan kemampuan
kognitif siswa, seperti kemampuan berfikir analitis dan
keterampilan logis.
d) Melalui bahasa Arab siswa dapat lebih mudah mehami dan
mengenal nilai-nilai dan budaya islam karena bahasa Arab
memiliki hubungan erat dengan agama islam.
b. Kekurangan
a) Kurangnya minat atau motivasi siswa yang akan menjadi
hambatan utama dalam pembelajaran bahasa Arab di Sds
Islam Terpadu Sulthoniyah Sambas.
b) Kurangnya sumber daya seperti buku pelajaran yang lebih
menarik, guru yang berkualitas dan media pembelajaran.
c) Guru yang monoton dalam mengajar sehingga membuat
minat siswa kurang dalam belajar bahasa Arab.
d) Kurikulum yang terlalu berat untuk tingkat Sd khususnya di
kelas 6.

Anda mungkin juga menyukai