PROYEK ADIWIYATA
Di Susun Oleh:
FAIRIL ARDIAN
NIM : L1B115002
DOSEN PEMBIMBING :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2019
LEMBAR PENGESAHAN
PROYEK ADIWIYATA
Dissun Oleh,
MAHASISWA
RENI ATIKA
NIM: M1D117019
MENGETAHUI,
DOSEN PEMBIMBING
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada tuhan yang maha esa karena berkat izin dan rahmatnyalah yang
telah memberikan kekuatan dan kesempatan hingga dapat menyelesaiakan Proposal tugas
“Proposal Proyek Adiwiyata”. Terimakasih saya ucapkan kepada dosen pengampu yang telah
memberikan saya kesempatan untuk menyelesaikan tugas ini dan teman-teman yang telah
membantu dalam membuat tugas proposal ini. proposal ini dibuat untuk keperluan mahasiswa
dalam mata kuliah Perencanaan dan Pengelolaan Proyek. Sesungguhnya kesempurnaan
hanyalah milik tuhan yang maha esa, dalam hal ini saya meminta maaf apabila terdapat
banyak kekurangan yang tidak berkenan dalam makalah ini.
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iv
3.3. Mengumpulkan Barang Daur Ulang di Bank Sampah dan melakukan pengomposan ........... 8
3.4. Mengganti pot bunga dengan pot bunga ramah lingkungan ................................................... 9
v
BAB I
(PENDAHULUAN)
1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas maka dapat
disimpulkan rumusan masalahnya yaitu:
1. Mengapa adiwiyata sekolah harus dilaksanakan?
2. Apa manfaat yang akan didapatkan dari program adiwiyata?
3. Apa saja yang diperlukan dalam pelaksanaan program sekolah adiwiyata
4. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk menunjang terlaksananya program adiwiyata
sekolah?
1.3.Tujuan
Tujuan dari proyek ini yaitu untuk membentuk sistem dan tata laksana yang baru dari
pelaksanaan program adiwiyata SMA Negeri 1 Sungai Penuh.
1.4. Batasan Masalah
Batasan masalah dari proyek ini adalah Adiwiyata SMA Negeri 1 Sungai Penuh yang
meliputi 5R yaitu Reduce, Reuse, Recycle, Replace dan Replant.
2
BAB II
( KAJIAN TEORI)
2.3. Penerapan 5R
5R adalah sebuah singkatan yang berasal dari Bahasa Inggris, yaitu : (1)
Reduce (mengurangi), (2) Reuse (menggunakan kembali), (3) Recycle (mendaur
ulang), (4)Replace (mengganti), (5) Replant (menanam kembali). Menurut
Pamungkas (2016) Penjelasan mengenai 5R yaitu:
1. Reduce
Reduce atau pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian
suatu barang atau pola perilaku manusia yang dapat mengurangi produksi
sampah, serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Mengurangi
jumlah sampah yang dihasilkan merupakan anjuran utama untuk dilakukan,
hal ini dikarenakan mengurangi merupakan salah satu dari pencegahan yang
5
dapat dilakukan oleh masyarakat dengan mudah. Contohnya adalah
mengurangi penggunaan barang-barang yang tidak bisa didaur ulang, dll.
2. Reuse
Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan
kembali material atau bahan yang masih layak pakai. Penggunaan kembali
barang yang masih layak sangat menguntungkan bagi masyarakat salah
satunya adalah pengurangan biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang
baru yang sama atau mirip dengan barang lama yang masih layak pakai.
Contohnya adalah menggunakan kembali botol bekas yang masih layak untuk
tempat minum, dll.
3. Recycle
Recycle atau mendaur ulang adalah kegiatan mengolah kembali
(mendaur ulang). Pada prinsipnya, kegiatan ini memanfaatkan barang bekas
dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut. Ada
banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari kegiatan emndaur ulang ini,
salah satu yang sangat umum adalah menjadikan daur ulang sebagai sumper
mata mencaharian masyarakat. Selain menguntungkan, daur ulang juga sangat
membantu menjaga kelestarian lingkungan. Contohnya adalah memanfaatkan
dan mengolah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos, memanfaatkan
barang bekas untuk dibuat kerajinan, dll.
4. Replace
Replace atau penggantian adalah kegiatan untuk mengganti pemakaian
suatu barang atau memakai barang alternatif yang sifatnya lebih ramah
lingkungan dan dapat digunakan kembali. Upaya ini dinilai dapat mengubah
kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi sampah. Dengan mengganti
barang yang biasa digunakan degan barang yang ramah lingkungan dapat
membiasakan masyarakat untuk lebih peduli dan tidak lagi menggunakan
barang-barang yang dapat merusak lingkungan. Ada banyak barang yang
dapat diubah dan diganti dengan menggunakan barang lain yang kegunaannya
sama tetapi lebih ramah lingkungan untuk digunakan Contohnya adalah
mengubah penggunaan kertas tisu dengan menggunakan sapu tangan, dll.
6
5. Replant
Replant atau penanaman kembali adalah kegiatan penanaman kembali,
sering juga disebut reboisasi. Saat ini sangat minim sekali masyarakat yang
peduli dengan kegiatan reboisasi sementara penebangan hutan secara liar
masih sangat banyak ditemukan. Reboisasi atau menanaman kembali sangat
penting untuk dilakukan mengingat manusia sangat bergantung kepada
tumbuhan hijau yang menghasilkan oksigen untuk bernafas. Sayang sekali,
masyarakat yang sadar akan pentingnya tumbuhan hijau yanga da disekotar
mereka semakin hari semakin sedikit. Ada banyak kegiatan yang dapat
dilakukan untuk membantu melakukan reboisasi tapi selain itu juga dapat
dengan melakukan langkah sederhana seperti merawat lingkungan sekitar dan
juga menanam tanaman disekitar rumah, sekolah maupun tempat lainnya.
reboisasi dalam skala yang lebih besar contohnya adalah melakukan kegiatan
reboisasi hutan mangrove untuk mengurangi global warming
7
BAB III
( METODOLOGI )
9
BAB IV
( TEKNIS PELAKSANAAN )
10
4.2. Pengoperasian Kembali Bank Sampah
Diperlukan biaya yang tidak sedikit untuk pengoperasian kembali bank
sampah sekolah. Bank sampah sekolah perlu untuk membuat buku tabungan baru bagi
setiap kelas yang juga menjadi nasabah bank sampah sekolah. Pasukan kuning akan
mengelola bank sampah degan seorang guru yang menjadi guru pembimbing. Bank
sampah akan menyediakan dua buah karung plastik untuk setiap kelas sehingga
memper mudah pekerjaan siswa. Penjualan hasil pengumpulan di bank sampah akan
di jual setiap dua minggu sekali dan paling lambat sebulan sekali.
12
BAB V
(ANGGARAN BIAYA)
13
5.3. Pembuatan Lubang Biopori
Pembuatan lubang biopori sederhana tidak memakan banyak biaya, yang
diperlukan hanya pipa untuk dimasukkan kedalam tanah yang sudah dilubangi. Untuk
peralatan, pembuatan lubang biopori hanya memerlukan alat sederhana yang sudah
dimiliki oleh sekolah sebelumnya. Anggaran dana yang dibutuhkan untuk setiap
pembuatan biopori yaitu sebesar Rp. 80.000,00. Lubang biopori yang akan dibuat
yaitu sebanyak lima buah sehingga total keseluruhan anggaran yang diperlukan untuk
pembuatan lubang biopori yaitu Rp. 400.000,00.
14
BAB VI
(PENUTUP)
6.1. Kesimpulan
Sistem baru yang dapat diterapkan untuk adiwiyata sekolah SMA
Negeri 1 Sungai Penuh yaitu dengan membentuk paskan kuning, paskan hijau
dan pasukan merah yang akan mengawasi, mengontrol, serta menjalankan
kegiatan adiwiyata sekolah. Diharapkan dengan adanya tim adiwiyata sekolah
juga dapat membantu mensosialisasikan adiwiyata kepada seluruh siswa.
Selain itu, untuk menjalankan sistem yang baru, diperlukan dukungan dari
peralatan dan sarana yang baik seperti pembenahan bank sampah dan adanya
sarana seperti tong sampah untuk setiap kelas dan titik-titik tertentu.
6.2. Saran
Kepedulian merupakan aspek penting untuk menjalankan kegiatan
ataupun aksi cinta lingkungan, sehingga sangat penting untuk menumbuhkan
rasa cinta terhadap lingkungan sejak dini terutama sejak masa sekolah.
15
DAFTAR PUSTAKA
Azmi, Fadila dan Elfyetti. 2012. Analisis Sikap Peduli Lingkungan Siswa melalui Program
Adiwiyata di SMA Negeri 1 Medan. Jurnal Geografi. Vol.9, No.2, Hal 125-132. E-
ISSN: 2549-7057/P-ISSN: 2058-8167.
Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. 2011.
Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. 2012.
Kementerian Pendidikan dan Budaya. 2012.
Paparang, Olvin Ekayanti. 2017. Peran Serta Warga Sekolah Dalam Melaksanakan Program
Adiwiyata di SMA Negeri 9 Lempake Samarinda. Jurnal Administrasi Negara. Vol.5,
No.2, Hal, 5922-5933. ISSN 0000-000.
Website Resmi, SMA NEGERI 1 Sungai Penuh.
16