Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PROYEK

PROPOSAL TUGAS PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN PROYEK

PROYEK ADIWIYATA

Di Susun Oleh:

FAIRIL ARDIAN
NIM : L1B115002

DOSEN PEMBIMBING :

Ir. YANUAR FITRI, M. Si.

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JAMBI

JAMBI

2019
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL TUGAS PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN PROYEK

PROYEK ADIWIYATA

Dissun Oleh,

MAHASISWA

RENI ATIKA
NIM: M1D117019

MENGETAHUI,

DOSEN PEMBIMBING

Ir. YANUAR FITRI, M. Si.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada tuhan yang maha esa karena berkat izin dan rahmatnyalah yang
telah memberikan kekuatan dan kesempatan hingga dapat menyelesaiakan Proposal tugas
“Proposal Proyek Adiwiyata”. Terimakasih saya ucapkan kepada dosen pengampu yang telah
memberikan saya kesempatan untuk menyelesaikan tugas ini dan teman-teman yang telah
membantu dalam membuat tugas proposal ini. proposal ini dibuat untuk keperluan mahasiswa
dalam mata kuliah Perencanaan dan Pengelolaan Proyek. Sesungguhnya kesempurnaan
hanyalah milik tuhan yang maha esa, dalam hal ini saya meminta maaf apabila terdapat
banyak kekurangan yang tidak berkenan dalam makalah ini.

Jambi, 1 April 2019

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... iii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iv

BAB I (PENDAHULUAN) .................................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 2

1.3. Tujuan ..................................................................................................................................... 2

1.4. Batasan Masalah ..................................................................................................................... 2

BAB II ( KAJIAN TEORI ) .................................................................................................................... 3

2.1. Pentingnya Pelaksanaan Adiwiyata ........................................................................................ 3

2.2. Manfaat Adiwiyata.................................................................................................................. 4

2.3. Penerapan 5R .......................................................................................................................... 5

BAB III ( METODOLOGI ) ................................................................................................................... 8

3.1. Mengurangi Jumlah Sampah ................................................................................................... 8

3.2. Menggunakan Kembali Bekas ................................................................................................ 8

3.3. Mengumpulkan Barang Daur Ulang di Bank Sampah dan melakukan pengomposan ........... 8

3.4. Mengganti pot bunga dengan pot bunga ramah lingkungan ................................................... 9

3.5. Penanaman tanaman hijau....................................................................................................... 9

BAB IV ( TEKNIS PELAKSANAAN ) ............................................................................................... 10

4.1. Pembentukan Tim Adiwiyata Sekolah .................................................................................. 10

4.2. Pengoperasian Kembali Bank Sampah ................................................................................. 11

4.3. Pengelolaan Greee House dan Taman Sekolah .................................................................... 11


iv
4.4. Pengelolaan Rumah Produksi Kompos ................................................................................. 11

4.5. Pembuatan Lubang Biopori .................................................................................................. 11

4.6. Tempat Sampah Untuk Setiap Kelas .................................................................................... 12

BAB V ( ANGGARAN BIAYA ) ........................................................................................................ 13

5.1. Pengembangan Bank Sampah ............................................................................................... 13

5.2. Tempat Sampah .................................................................................................................... 13

5.3. Pembuatan Lubang Biopori .................................................................................................. 14

BAB VI ( PENUTUP ) ........................................................................................................................ 15

6.1. Kesimpulan ........................................................................................................................... 15

6.2. Saran ..................................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 16

v
BAB I
(PENDAHULUAN)

1.1. Latar Belakang


Kepedulian lingkungan pada saat ini merupakan hal yang sering dibicarakan, isu
kepedulian itu mucul sebagia dampak kerusakan lingkungan yang semakin meluas dan
mengkawatirkan masa depan umat manusia. Kerusakan lingkungan telah menyentuh
aspek mendasar sebagai dampak dari kesalahan dalam memandang hubungan antar
manusia dan lingkungan. Berbagai pandangan manusia telah menjadikan lingkungan
sebagai objek yang perlu dieksploitasi sebesar-besarnya, tanpa memperhatikan dampak
yang akan ditimbukannya (Bahrudin, 2017).
Sekolah adiwiyata adalah sekolah yang peduli dengan lingkungan yang sehat, bersih
dan indah. sekolah adiwiyata biasanya membangun kerjasama baik guru maupun siswa
yang menimba ilmu disekolah tersebut. Kegiatan yang dilakukan sekolah untuk
menunjang adiwiyata biasanya sangat banyak dan beragam. Penerapan 5R yaitu Reduce,
Reuse, Recycle, Replace dan Replant diharaptkan mampu membangun jiwa peduli
lingkungan. Selain bermanfaat untuk menambah ilmu dan juga membangun jiwa peduli
ingkungan, adanya adiwiyata sekolah juga dapat menjadikan lingkungan sekolah sebagai
lingkungan yang nyaman untuk menunjang prestasi akademik (Dhayanti, 2014).
SMA Negeri 1 Sungai Penuh merupakan salah satu sekolah unggulan di Kota Sungai
Penuh yang memiliki lingkungan sekolah yang sehat, bersih dan indah serta nyaman. Hal
ini tidak jauh dari peran serta guru dan siswa sekolah. Akan tetapi beberapa waktu
belakangan ini, SMA Negeri 1 Sungai Penuh sudah mulai mengalami kemunduran. Hal
ini dikarenakan berkurangnya minat serta rasa peduli siswa terhadap lingkungan sekitar.
Alasan mendasar dari berkurangnya minat siswa adalah pelaksanaan yang monoton tanpa
adanya perubahan dan sarana dan prasarana yang tidak memadai sehingga perlu
perencanaan jangka panjang untuk mengatasinya. Pihak sekolah sendiri mengalami
kesulitan dalam menjalankan program adiwiyata dikarenakan masalah biaya yang tidak
menentu sehingga adanya perencanaan sistem dan tata cara pelaksana yang baru.

1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas maka dapat
disimpulkan rumusan masalahnya yaitu:
1. Mengapa adiwiyata sekolah harus dilaksanakan?
2. Apa manfaat yang akan didapatkan dari program adiwiyata?
3. Apa saja yang diperlukan dalam pelaksanaan program sekolah adiwiyata
4. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk menunjang terlaksananya program adiwiyata
sekolah?
1.3.Tujuan
Tujuan dari proyek ini yaitu untuk membentuk sistem dan tata laksana yang baru dari
pelaksanaan program adiwiyata SMA Negeri 1 Sungai Penuh.
1.4. Batasan Masalah
Batasan masalah dari proyek ini adalah Adiwiyata SMA Negeri 1 Sungai Penuh yang
meliputi 5R yaitu Reduce, Reuse, Recycle, Replace dan Replant.

2
BAB II
( KAJIAN TEORI)

2.1. Pentingnya Pelaksanaan Adiwiyata


Program Adiwiyata merupakan salah satu program Kementerian Lingkungan
Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga
sekolah dalam upaya pelestarian Lingkungan Hidup. Dalam program ini
diharapkansetiap warga sekolah ikut berperan aktif menuju lingkungan yang baik.
Manfaat Program Adiwiyata yaitu menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah
untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga
dikemudian hari warga sekolah dapat turut bertanggung jawab dalam upaya
penyelamatan lingkungan hidup dan mendorong terciptanya pengetahuan dan
kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup menuju
terbentuknya kondisi lingkungan yang tertib, indah, bersih, aman, nyaman sebagai
perwujudan dari program Adiwiyata. Untuk mencapai tujuan Adiwiyata, sekolah
telah mempersiapkan segala hal terkait 4 komponen program dalam pelaksanaan
program Adiwiyata. Keempat komponen tersebut antara lain: Kebijakan
Berwawasan Lingkungan, Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan,
Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif, Pengelolaan Sarana Pendukung
Ramah Lingkungan (Paparang, 2017).
Dalam jurnalnya Azmi dan Efyetti (2012) Menyebutkan bahwa; Isu tentang
lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia internasional saat
ini. Hal ini dipicu oleh perilaku manusia yang kurang peduli pada lingkungannya
yang menyebabkan kondisi lingkungan alam semakin hari semakin
memprihatinkan. Tidak hanya itu, kualitas lingkungan hidup sekarang ini semakin
menurun karena tindakan eksploitatif terhadap alam yang berlebihan tanpa
memperhatikan daya dukung lingkungan dan fungsi ekologinya. Perilaku peduli
lingkungan merupakan hal yang harus ditanamkan secara terus menerus melalui
pembiasaan. Aspek-aspek peduli lingkungan yang di kembangkan di sekolah
meliputi pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah,
penyediaan tempat pembuangan sampah, melakukan pembiasaan memisahkan
jenis sampah organik dan anorganik, penyediaan peralatan kebersihan, serta
pembuatan program cinta bersih lingkungan. Pendidikan lingkungan hidup
3
diidentikan dengan upaya-upaya untuk mengubah perilaku masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kesadaran masyarakat untuk
peduli dan melestarikan lingkungan hidup. Dalam upaya mewujudkan nilai-nilai
lingkungan hidup yang sudah tersusun dalam kerangka pendidikan lingkungan
hidup, terdapat program yang menjadi nilai-nilai lingkungan hidup tersebut,
program tersebut diantaranya eco school, sustainable green school, maupun
adiwiyata.

2.2. Manfaat Adiwiyata


Adiwiyata mempunyai pengertian sebagai tempat yang baik dan ideal dimana
dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang
dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan
menuju kepada cita‐cita pembangunan berkelanjutan. Tujuan program Adiwiyata
adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang
baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Adiwiyata merupakan salah
satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong
terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian
lingkungan hidup. Diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan
sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang
negatif (KLH RI, 2012: 20)
Secara spesifik Kementrian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendidikan
dan Budaya (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa tujuan program adiwiyata yang
tertuang dalam buku panduan Adiwiyata 2011 adalah mewujudkan warga sekolah
yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan
berkelanjutan. Dalam tujuan tersebut pemerintah berharap lahir sekolah-sekolah
yang berbudidaya lingkungan, dalam hal ini sekolah yang dapat membentuk
warga sekolahnya mempunyai budaya memelihara, memperhatikan dan mencintai
lingkungannya, baik lingkungan sekolahmaupun lingkungan sekitarnya.
Selanjutnya program Adiwiyata diharapkan dapat membentuk dan
mengembangkan norma-norma dasar dalam berprilaku dan berkarakter
diantaranya, kebersamaan keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilandan
4
kelestarian lingkungan hidup. Program sekolah Adiwiyata memiliki peran
strategis dalam peningkatan kepedulian lingkungan hidup yang sedang mengalami
kemorosotan berat dewasa ini. Dengan tujuan dan peran tersebut, kontribusi
program Adiwiyata terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan sangat
mungkin terwujud. Program sekolah Adwiyata memiliki empat aspek didalam
pelaksanaanya, antara lain adalah aspek kebijakan berwawasan lingkungan, aspek
kurikulum sekolah berbasis lingkungan, aspek kegiatan berbasis partisipatif dan
yang terakhir adalah aspek pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.
Aspek-aspek tersebut berperan dalam mengkondisikan lingkungan sekolah untuk
membiasakan perilaku peduli lingkungan siswa dan warga sekolah lainnya.
Institusi pendidikan mulai dari Sekolah Dasar hingga tingkat Sekolah Menengah
Pertama dan Atas bahkan perguruan Tinggi sangat diharapkan untuk turut serta
memberikan sumbangsih dan peranannya dalam mewujudkan tujuan dari
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia bahkan di dunia.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan tujuan diadakannya program
Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah, khususnya peserta didik yang
peduli dan berbudaya lingkungan. Program Adiwiyata tingkat sekolah merupakan
tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan
berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya
kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.

2.3. Penerapan 5R
5R adalah sebuah singkatan yang berasal dari Bahasa Inggris, yaitu : (1)
Reduce (mengurangi), (2) Reuse (menggunakan kembali), (3) Recycle (mendaur
ulang), (4)Replace (mengganti), (5) Replant (menanam kembali). Menurut
Pamungkas (2016) Penjelasan mengenai 5R yaitu:
1. Reduce
Reduce atau pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian
suatu barang atau pola perilaku manusia yang dapat mengurangi produksi
sampah, serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Mengurangi
jumlah sampah yang dihasilkan merupakan anjuran utama untuk dilakukan,
hal ini dikarenakan mengurangi merupakan salah satu dari pencegahan yang

5
dapat dilakukan oleh masyarakat dengan mudah. Contohnya adalah
mengurangi penggunaan barang-barang yang tidak bisa didaur ulang, dll.

2. Reuse
Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan
kembali material atau bahan yang masih layak pakai. Penggunaan kembali
barang yang masih layak sangat menguntungkan bagi masyarakat salah
satunya adalah pengurangan biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang
baru yang sama atau mirip dengan barang lama yang masih layak pakai.
Contohnya adalah menggunakan kembali botol bekas yang masih layak untuk
tempat minum, dll.
3. Recycle
Recycle atau mendaur ulang adalah kegiatan mengolah kembali
(mendaur ulang). Pada prinsipnya, kegiatan ini memanfaatkan barang bekas
dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut. Ada
banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari kegiatan emndaur ulang ini,
salah satu yang sangat umum adalah menjadikan daur ulang sebagai sumper
mata mencaharian masyarakat. Selain menguntungkan, daur ulang juga sangat
membantu menjaga kelestarian lingkungan. Contohnya adalah memanfaatkan
dan mengolah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos, memanfaatkan
barang bekas untuk dibuat kerajinan, dll.
4. Replace
Replace atau penggantian adalah kegiatan untuk mengganti pemakaian
suatu barang atau memakai barang alternatif yang sifatnya lebih ramah
lingkungan dan dapat digunakan kembali. Upaya ini dinilai dapat mengubah
kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi sampah. Dengan mengganti
barang yang biasa digunakan degan barang yang ramah lingkungan dapat
membiasakan masyarakat untuk lebih peduli dan tidak lagi menggunakan
barang-barang yang dapat merusak lingkungan. Ada banyak barang yang
dapat diubah dan diganti dengan menggunakan barang lain yang kegunaannya
sama tetapi lebih ramah lingkungan untuk digunakan Contohnya adalah
mengubah penggunaan kertas tisu dengan menggunakan sapu tangan, dll.

6
5. Replant
Replant atau penanaman kembali adalah kegiatan penanaman kembali,
sering juga disebut reboisasi. Saat ini sangat minim sekali masyarakat yang
peduli dengan kegiatan reboisasi sementara penebangan hutan secara liar
masih sangat banyak ditemukan. Reboisasi atau menanaman kembali sangat
penting untuk dilakukan mengingat manusia sangat bergantung kepada
tumbuhan hijau yang menghasilkan oksigen untuk bernafas. Sayang sekali,
masyarakat yang sadar akan pentingnya tumbuhan hijau yanga da disekotar
mereka semakin hari semakin sedikit. Ada banyak kegiatan yang dapat
dilakukan untuk membantu melakukan reboisasi tapi selain itu juga dapat
dengan melakukan langkah sederhana seperti merawat lingkungan sekitar dan
juga menanam tanaman disekitar rumah, sekolah maupun tempat lainnya.
reboisasi dalam skala yang lebih besar contohnya adalah melakukan kegiatan
reboisasi hutan mangrove untuk mengurangi global warming

Penerapan 5R ini sangat penting untuk diterapkan di sekolah. sekolah


merupakan tempat yang sangat tepat untuk membiasakan siswa melakukan
kegiatan yang dapat menjaga lingkungan. Penerapan 5R disekolah juga dapat
melatih siswa serta menumbuhkan rasa cinta lingkungan.

7
BAB III
( METODOLOGI )

3.1. Mengurangi Jumlah Sampah


Sampah merupakan salah satu aspek penting dalam terciptanya lingkungan
sekolah yang baik sehingga sangat penting bagi sekolah untuk menerapkan
kepada siswa untuk mengelola sampah dengan baik. Untuk itu sangat penting
bagi sekolah menerapkan kepada siswa untuk mengurangi jumlah sampah yang
mereka hasilkan setiap hari.
Salah satu cara yang sangat tepat untuk dilakukan yaitu dengan menganjurkan
siswa untuk membawa bekal dari rumah sehingga mengurangi sampah plastik
dari tempat makan mereka. Selain bisa mengurangi jumlah sampah, membawa
bekal dapat mengurangi kemungkinan siswa akan makan makanan yang tidak
sehat seperti jajanan ringan. Selain dari membawa bekal juga dapat diterapkan
kepada siswa untuk hemat kertas dan menggunakan barang seperlunya.

3.2. Menggunakan Kembali Bekas


Salah satu sampah yang banyak ditemukan disekolah adalah sampah kertas.
Pada zaman sekarang sudah banyak guru yang menerapkan membuat tugas
sekolah dengan menggunakan komputer dan kemudian dicetak. Banyak dari
kertas-kertas ini terbuang begitu saja setelah selesai dipakai. Penggunaan kembali
kertas yang masih bisa dipakai merupakan salah satu cara yag sangat baik untuk
mengurangi jumlah sampah kertas. Hal ini tentu harus dibiasakan mulai dari
sekolah terutama sekolah menengah yang sudah memakai media kertas HVS
untuk pembuatan tugas.

3.3. Mengumpulkan Barang Daur Ulang di Bank Sampah dan melakukan


pengomposan
Barang-barang yang biasa ditemukan di sekolah seperti botol plastik dan jenis
plastik lain yang bisa didaur ulang, kertas, kardus dan bahan dari sampah organik
dapat digunakan kembali dengan cara daur ulang. Salah satu cara mendaur ulang
adalah mengubah bahan organik seperti sampah dedaunan dan sampah organik
lainnya untuk menjadi kompos. Sedangkan untuk sampah seperti plastik dan
8
kertas akan dikumpulkan di bank sampah untuk kemudian dijual sehingga dapat
didaur ulang kembali untuk menjadi barang yang bermanfaat.

3.4. Mengganti pot bunga dengan pot bunga ramah lingkungan


Selama ini pot bunga yang digunakan merupakan pot bunga baru yang dibeli
ditoko. Akan tetapi ada baiknya untuk mengganti penggunaan pot bunga dengan
pot bunga yang dibuat dari bahan daur ulang. Selain ramah lingkungan dengan
mengurangi jumlah sampah, juga dapat memperpanjang masa pakai dari plastik
tersebut. selain itu, dengan penggunaan bahan daur ulang ini dapat
mengembangkan kreativitas siswa untuk mampu membuat karya yang dibuat dari
bahan daur ulang seperti botol bekas dan barang-barang lainnya.

3.5. Penanaman tanaman hijau


Adanya tanaman hijau merupakan hal yang sangat penting di sebuah sekolah.
Selain berfungsi sebagai faktor keindahan juga dapat membiasakan kepada siswa
untuk mencintai lingkungan yang sehat dan indah dengan adanya tanaman
sekolah. Taman sekolah merupakan salah satu media penting penanaman tanaman
hijau.

9
BAB IV
( TEKNIS PELAKSANAAN )

4.1. Pembentukan Tim Adiwiyata Sekolah


Pembentuka Adiwiyata sekolah dilakukan untuk mempermudah pengawasan
dari pelaksanaan adiwiyata sekolah. Setiap kelas akan mengirimkan 2 orang
perwakilan untuk setiap tim. Tim akan dibagi menjadi 3 tim yang akan memiliki tugas
yang berbeda yaitu:
1. Pasukan Kuning
Pasukan Kuning memiliki tugas untuk mengawasi dan mengontrol sampah
daur ulang yang dikumpulkan dan kemudian di setorkan ke bank sampah sekolah.
Pasukan kuning juga bertugas untuk mengelola bank sampah dengan bimbingan
dari guru. Selain itu, pasukan kuning bekerja sama dengan pasukan hijau untuk
melakukan pengomposan dan mengelola rumah produksi kompos.
2. Pasukan Hijau
Pasukan Hijau merupakan kelompok siswa yang bertugas untuk mengelola
Green House dan mengawasi dan mengontrol taman sekolah terutama taman yang
dikelola oleh setiap kelas. Pasukan hijau akan memiliki jadwal piket pengawasan
dan jadwal mengurus green house.bersama dengan pasukan kuning, pasukan hijau
bertugas untuk mengelola rumah produksi kompos dan melakukan pengomposan.
3. Pasukan Merah
Pasukan Merah merupakan kelompok siswa yang bertugas mengawasi tugas
piket. Pasukan merah akan mencatat setiap siswa yang ketahuan membuang
sampah sembarangan atau yang tidak melaksanakan kegiatan piket harian.
Pasukan merah kemudian akan mengumpulkan nama beserta dengan bukti jika
ditemukan. Pasukan merah akan mengawasi dan mengontrol kebersihan sekolah
dimulai dari ruang belajar, ruang laboratorium, koridor, sekitar kantin, ruang
kegiatan siswa, mushala,
Dengan adanya tim adiwiyata yang terdiri dari pasukan kuning, pasukan hijau
dan pasukan merah, diharapkan peningkatan yang baik dari adiwiyata sekolah.

10
4.2. Pengoperasian Kembali Bank Sampah
Diperlukan biaya yang tidak sedikit untuk pengoperasian kembali bank
sampah sekolah. Bank sampah sekolah perlu untuk membuat buku tabungan baru bagi
setiap kelas yang juga menjadi nasabah bank sampah sekolah. Pasukan kuning akan
mengelola bank sampah degan seorang guru yang menjadi guru pembimbing. Bank
sampah akan menyediakan dua buah karung plastik untuk setiap kelas sehingga
memper mudah pekerjaan siswa. Penjualan hasil pengumpulan di bank sampah akan
di jual setiap dua minggu sekali dan paling lambat sebulan sekali.

4.3. Pengelolaan Greee House dan Taman Sekolah


Green House dikelola oleh pasukan hijau yang juga mengelola taman sekolah.
Green House diisi oleh tamaman apotik hidup dan juga tanaman hias yang akan
memperindah Green House.
Taman sekolah yang juga termasuk taman setiap kelas didalamnya akan
diawasi oleh pasukan hijau. Setiap kelas diharapkan untuk menjaga dan membuat
taman menjadi lebih indah dengan pengelolaan yang baik. Taman sekolah yang tidak
termasuk didalamnya taman kelas akan dikelola langsung oleh pasukan hijau untuk
menjaga keindahan dan merawat tanaman yang hidup di taman tersebut.

4.4. Pengelolaan Rumah Produksi Kompos


Rumah produksi kompos dikelola oleh pasukan kuning dan pasukan hijau.
Rumah produksi kompos biasanya dipergunakan sebagai media pembelajaran
pengomposan dalam mata pelajaran pertanian dan biologi. Pasukan kuning dan
pasukan hijau akan bekerjasama dalam melakukan pengomposan dan mengontrol
proses pengomposan yang akan dilakukan oleh kelas yang sedang melakukan praktek
pengomposan.

4.5. Pembuatan Lubang Biopori


Pembuatan lubang biopori bertujuan untuk memperkenalkan kepada siswa dan
mengajarkan kepada siswa pentingnya mencegah banjir. Salah satu cara yang dapat
dilakukan adalah dengan pembuatan lubang biopori. Biaya yang dibutuhkan untuk
membuat lubang biopori terbilang sedikit murah dan dapat menggunakan peralatan
yang sederhana akan tetapi memerlukan kerja sama dari siswa dan juga guru untuk
11
menjaga lubang bioro. Lubang biopori akan di kontrol oleh pasukan hijau yang akan
mengawasi apakah lubang biopori sudah sesuai dengan fungsinya dan berada di lokasi
yang tepat atau tidak.

4.6. Tempat Sampah Untuk Setiap Kelas


Setiap kelas akan diberikan satu tempat sampah untuk menunjang kebersihan
kelas dan membantu pekerjaan piket kelas. Piket kelas yang telah dijadwalkan akan
membuang sampah yang sudah terkumpul di tempat sampah setiap hari. piket kelas
yang tidak melaksanakan tugas membuang smapah setiap hari akan langsung di catat
oleh pasukan merah yang bertugas untuk mengawasi tugas piket kelas selain dari
pengawasan langsung wali kelas masing-masing kelas.

12
BAB V
(ANGGARAN BIAYA)

5.1. Pengembangan Bank Sampah


Untuk pengoperasian kembali bank sampah ada beberapa hal yang harus
disiapkan yaitu:
No. Barang Jumlah Harga Total
1. Buku Tabungan 35 Rp. 10.000,00 Rp. 350.00,00
2. Karung Plastik 70 Rp. 3.000,00 Rp. 210.000,00
3. ATK Rp. 50.000,00
4. Papan Tulis 1 Rp. 150.000,00 Rp. 150.000,00
Jumlah Rp. 760.000,00

5.2. Tempat Sampah


Sangat penting untuk menyediakan tempat sampah di sekolah. Anggaran biaya
untuk penyediaan tempat sampah dengan harga tempat sampah persatuan
Rp.50.000,00 yaitu:
No. Tempat Jumlah Harga
1. Kelas 35 Rp. 1.750.000,00
2. Ruang Guru 1 Rp. 50.000,00
3. Ruang Kepala Sekolah 1 Rp. 50.000,00
4. Ruang Wakil Kepala 2 Rp. 100.000,00
Sekolah
5. Ruang Laboratorium 6 Rp. 300.000,00
6. Ruang Ekstrakurikuler 4 Rp. 200.000,00
7. Post Satpam 1 Rp. 50.000,00
8. Mushala 1 Rp. 50.000,00
9. Toilet 6 Rp. 300.000,00
Jumlah Rp. 2.850.000,00

13
5.3. Pembuatan Lubang Biopori
Pembuatan lubang biopori sederhana tidak memakan banyak biaya, yang
diperlukan hanya pipa untuk dimasukkan kedalam tanah yang sudah dilubangi. Untuk
peralatan, pembuatan lubang biopori hanya memerlukan alat sederhana yang sudah
dimiliki oleh sekolah sebelumnya. Anggaran dana yang dibutuhkan untuk setiap
pembuatan biopori yaitu sebesar Rp. 80.000,00. Lubang biopori yang akan dibuat
yaitu sebanyak lima buah sehingga total keseluruhan anggaran yang diperlukan untuk
pembuatan lubang biopori yaitu Rp. 400.000,00.

14
BAB VI
(PENUTUP)
6.1. Kesimpulan
Sistem baru yang dapat diterapkan untuk adiwiyata sekolah SMA
Negeri 1 Sungai Penuh yaitu dengan membentuk paskan kuning, paskan hijau
dan pasukan merah yang akan mengawasi, mengontrol, serta menjalankan
kegiatan adiwiyata sekolah. Diharapkan dengan adanya tim adiwiyata sekolah
juga dapat membantu mensosialisasikan adiwiyata kepada seluruh siswa.
Selain itu, untuk menjalankan sistem yang baru, diperlukan dukungan dari
peralatan dan sarana yang baik seperti pembenahan bank sampah dan adanya
sarana seperti tong sampah untuk setiap kelas dan titik-titik tertentu.

6.2. Saran
Kepedulian merupakan aspek penting untuk menjalankan kegiatan
ataupun aksi cinta lingkungan, sehingga sangat penting untuk menumbuhkan
rasa cinta terhadap lingkungan sejak dini terutama sejak masa sekolah.

15
DAFTAR PUSTAKA

Azmi, Fadila dan Elfyetti. 2012. Analisis Sikap Peduli Lingkungan Siswa melalui Program
Adiwiyata di SMA Negeri 1 Medan. Jurnal Geografi. Vol.9, No.2, Hal 125-132. E-
ISSN: 2549-7057/P-ISSN: 2058-8167.
Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. 2011.
Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. 2012.
Kementerian Pendidikan dan Budaya. 2012.
Paparang, Olvin Ekayanti. 2017. Peran Serta Warga Sekolah Dalam Melaksanakan Program
Adiwiyata di SMA Negeri 9 Lempake Samarinda. Jurnal Administrasi Negara. Vol.5,
No.2, Hal, 5922-5933. ISSN 0000-000.
Website Resmi, SMA NEGERI 1 Sungai Penuh.

16

Anda mungkin juga menyukai